Anda di halaman 1dari 22

‫يأيها الناس كلوا مما فى األرض حالال طيبا وال تتبعوا‬

)168 :‫خطوات الشيطان انه لكم عدومبين (البقرة‬


“Hai sekalian manusia, makanlah yang
halal lagi baik dari apa yang terdapat
di bumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah syaitan;
karena Sesungguhnya syaitan itu
adalah musuh yang nyata bagimu”.
Apa yang dimaksud dengan
halal ?
‫ وما سكت‬,‫ وما حرم فهوحرام‬,‫ما أحل هللا في كتابه فهوحالل‬
‫ فان هللا لم يكن نسيا‬,‫ فاقبلوا من هللا العافية‬,‫عنه فهو عافية‬

“Apa yang dihalalkan Allah di dalam kitab-Nya


adalah halal dan apa yang diharamkan-Nya
adalah haram, sementara yang didiamkan-
Nya (tidak dinyatakan kehalalan dan
keharamannya) adalah afiat (sesuatu yang
dimaafkan), maka terimalah afiat dari Allah,
sesungguhnya Allah bukanlah Dzat yang
pelupa” .
Sebab-Sebab Diharamkannya Makanan atau
Minuman
1. Mengandung efek negatif (membahayakan)
bagi badan atau akal. “Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu”(an-
Nisa’: 29)
2. Memabukkan, membius dan menghilangkan
kesadaran, atau menidurkan. Haram
hukumnya mengkonsumsi barang-barang
memabukkan yang bisa menghilangkan akal,
3. APA YANG MENGHILANGKAN
KESADARAN/AKAL ?
Seperti minuman keras dan segala material
yang memabukkan (narkoba) seperti ganja,
candu dan sejenisnya.
3. Najis. Haram hukumnya memakan semua
makanan yang najis, atau yang terkena najis
yang tidak bisa dimaafkan.
4. Menjijikkan menurut standar akal sehat,
misalnya kotoran sapi, air seni, dan kutu.
5. Tidak diizinkan syariat karena hak orang
lain.
Apa yang tidak diijinkan oleh syareat ?
Haram hukumnya memakan makanan yang
bukan miliknya dan belum mendapat izin
baik dari pemiliknya atau syara’, seperti
makanan hasil ghasab (mengambil tanpa
izin), hasil curian, makanan hasil perjudian
dll.

APA MAKANAN-MAKANAN
YANG DIHARAMKAN MENURUT
SYARIAH ?
Makanan-Makanan yang
Diharamkan menurut Syari’at
A. Makanan-Makanan yang Diharamkan di
dalam al-Qur’an
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai,
darah[394], daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah,
yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan diterkam binatang buas,
kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya[395], dan (diharamkan
bagimu) yang disembelih untuk berhala….
(al-Maidah: 3)
Ayat tersebut menjelaskan urutan sebagian
makanan yang diharamkan, yaitu:
1. Bangkai dengan segala jenisnya:
Bangkai adalah semua binatang yang mati
secara tidak wajar, tanpa dibunuh atau
disembelih secara syar’i:
a. Binatang yang tercekik hingga mati.
b. Binatang yang dipukul dengan tongkat atau
sejenisnya hingga mati.
c. Binatang yang jatuh dari tempat ketinggian
lalu mati.
d. Binatang yang ditanduk binatang lain lalu
mati karena tandukan tersebut.
e. Binatang yang mati karena terkaman
binatang buas dan pemangsanya
jika salah satu dari binatang-binatang ini
ditemukan masih dalam keadaan hidup
kemudian disembelih, maka hukumnya halal.
(al-maidah: 3)
Hal-hal yang disamakan dengan Bangkai
Sesuatu (bagian) yang dipotong dari binatang
yang masih hidup statusnya sama seperti
bangkai berdasarkan sabda Nabi saw,
“Apa yang dipotong dari binatang selagi
masih hidup adalah bangkai”
Oleh karena itu, tidak diperbolehkan
memakan sesuatu yang dipotong dari
anggota tubuh binatang yang masih hidup.
Pengecualian bangkai:
Haram hukumnya memakan bangkai dengan
segala jenisnya, kecuali dua bangkai yang
halal dimakan, apa itu ?
yaitu bangkai ikan dan belalang. Ibnu Umar ra
mengatakan:
‫ فالكبد‬: ‫ وأما الدمان‬,‫ فالحوت والجراد‬:‫ أما الميتتان‬,‫أحلت لنا ميتتان ودمان‬
‫والطحال‬
“Dihalalkan bagi kami dua bangkai dan dua
darah. Dua bangkai itu adalah bangkai ikan
dan bangkai belalang. Sedangkan dua darah
adalah hati dan limpaah (empedu)”.
@ Daging Babi
Allah swt berfirman, “Diharamkan bagimu
(memakan) bangkai, darah, daging babi …
(al-Maidah: 3)

“Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang


diwahyukan kepadaku, sesuatu yang
diharamkan bagi orang yang hendak
memakannya, kecuali kalau makanan itu
bangkai, atau darah yang mengalir atau
daging babi-karena sesungguhnya semua itu
kotor-
atau binatang disembelih atas nama
selain Allah.” (al-Maidah: 3)
Tidak ada perbedaan pendapat di
kalangan ulama tentang haramnya
babi, baik itu dagingnya, lemaknya
maupun seluruh anggota badannya.
pada ayat di atas yang disebut hanya
dagingnya saja, karena daging adalah
sasaran utama yang dimakan dari
suatu binatang.
Bagian-bagian tubuh yang lain
kedudukannya seperti pengikut saja,
jelas keharamannya.
@ Hewan yang Disembelih dengan
Menyebut Selain Nama Allah
Firman Allah al-Maidah: 3, dan al-An’am: 121
tidak boleh memakan binatang hasil
sembelihan orang musyrik, orang Majusi
maupun murtad. Adapun sembelihan orang
Nasrani dan Yahudi masih boleh dikonsumsi
selama tidak diketahui secara pasti bahwa ia
menyebut selain nama Allah.
Allah berfirman, “Makanan orang-orang
yang diberi Al Kitab itu halal
bagimu”(al-Maidah: 5) Ibnu Abbas
menafsirkan: Makanan mereka berarti
hewan sembelihan mereka.
@ Sembelihan untuk Selain Allah
Apa maksudnya ?
Misalnya untuk persembahan berhala, arca,
kuburan atau tokoh karismatik yang sudah
meninggal, dll. Hal demikian berdasarkan
firman Allah: “Dan (diharamkan bagimu) yang
disembelih untuk berhala … (al-Maidah: 3).
Hewan-Hewan yang Diharamkan
Berdasarkan Sunnah Nabi
1. Daging Keledai Jinak
“Sesungguhnya Rasulullah saw pada
waktu perang Khaibar melarang
(mengonsumsi) daging keledai jinak
dan mengizinkan daging
kuda”(Bukhari Muslim)
Daging Keledai Liar Hukumnya Halal
2. Segala Jenis Binatang Buas yang
Bertaring
Setiap hewan yang memiliki taring yang
digunakan untuk memburu mangsanya, baik
hewan tersebut liar seperti singa dan
sejenisnya, maupun yang jinak seperti anjing
dan kucing, menurut jumhur ulama tidak
boleh dimakan,
a. Hadis Abu Hurairah, Nabi bersabda:
‫كل ذي ناب من السباع فأكله حرام‬
“Segala jenis binatang buas yang bertaring
haram dimakan” (HR Muslim).
b. Hadis Ibnu Abbas
‫ عن كل ذى ناب من السباع وعن كل ذي مخلب من‬.‫نهى رسول هلل ص م‬
‫الطير‬
“Rasulullah saw melarang setiap binatang buas
yang bertaring dan setiap burung yang
bercakar tajam” (HR Muslim)
‫ان هللا اذا حرم على قوم أكل شيء حرم عليهم ثمنه‬
“Sesungguhnya jika Allah mengharamkan pada
suatu kaum untuk memakan sesuatu, maka
Dia haramkan juga harga (jual-belinya) pada
mereka” (HR Abu Daud).
3. Setiap Jenis Burung yang Bercakar
Tajam
Burung bercakar tajam yang suka
melukai mangsanya antara lain burung
elang, burung gagak, burung rajawali
dan sejenisnya. Pengharaman burung-
burung pemangsa ini didasarkan pada
hadis Ibnu Abbas di atas, bahwasanya
Nabi melarang semua jenis burung yang
memiliki cakar tajam.
Yang dimaksud”cakar tajam” adalah
cakar yang digunakan untuk berburu
mangsa.
4. Jalalah
Jalalah adalah hewan pemakan
barang-barang najis-atau sebagian
besar makanannya adalah barang-
barang najis.
Hewan-hewan ini, baik daging
maupun susunya tidak halal
dikonsumsi. Hadis Ibnu Umar, dia
berkata, “Rasulullah melarang
memakan daging hewan-hewan
pemakan najis berikut susunya”.
Kapan hewan pemakan najis halal
dimakan ?
jika hewan pemakan najis
dikandangkan selama 3 hari dan
diberi makanan yang suci, maka ia
menjadi halal untuk disembelih,
dimakan, dan diminum susunya.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar,
“Sesungguhnya dia mengerangkeng
ayam pemakan najis selama tiga hari”
(HR. Ibnu Abi Syaibah).

Anda mungkin juga menyukai