Anda di halaman 1dari 9

PANDANGAN ISLAM TERHADAP

MAKANAN

Dalam garis besarnya makanan yang yang berarti "lepas" atau "tidak terikat"
dimakan oleh manusia ada dua macam, dimaksudkan terlepas dari ikatan bahaya
yaitu yang berasal dari nabati dan hewani. duniawi dan juga ukhrawi. Kata halal juga
Nabati yang dimakan manusia pada berarti "boleh", artinya dibolehkan oleh
prinsipnya semuanya halal, kecuali yang agama Islam baik yang bersifat sunnah,
bermnpur dengan najis, yang mengandung ataupun yang makruh ataupun yang
madlarat dan yang memabukkan. mubah. Sedangkan kata "thayyib" (yang
Makanan atau minuman yang ber- lezat, baik dan sehat) oleh para ulama
dimaksudkan yaitu makanan yang tidak
campur dengan najis tidak boleh dimakan
atau diminum berdasarkan firman Allah kotor dari segi zatnya atau rusak
(kadaluwarsa) atau dicampuri benda najis.
dalam Surat Al-'Araf ayat 157. Barang
Ada juga yang mengartikan sebagai
yang "mutanajjis" dimasukkan kepada
makanan yang mengandung selera bagi
kelompok khabais. Adapun barang yang
yang akan memakannya dan tidak
menimbulkan madlarat juga tidak halal
berbahaya bagi phisik dan akalnya, seperti
dimakan, seperti racun, tanah dan batu,
yang disebutkan M. Qumsy Shihab dalarn
termasuk dalam larangan Allah dalam
bukunya "Wawasan Al-Qur'an" ha1 140
surat An-Nisa ayat 29 dan surat Al-
dan Wahbah Az-Zuhaili dalam bukunya
~ a ~ a rayat
a h 195. Dernikianjuga barangl
"Al-Fiqhu al-Islami wa Adillatahu juz IV
benda yang memabukkan dilarang
ha1 2592."
mengkonsumsinya, berdasarkan firman
Allah dalam Surat Al-Maidah ayat 90.
Allah memerintahkan kepada manusia
agar mereka mengkonsumsikan makanan
.yang sifatnya "halal" dan "thayyib" s e p m
disebutkan dalam firman Allah dalam *Ismail Thaib, Anggota Majlis Tarjih
Surat Al-Baqarah ayat 164. Kata "halal" dan PPI PP Muhammadiyah.

TARJIH, Edisi ke 4 Juli 2002


lsmail Thaib; Pandangan Islam terhadap Makanan

Makanan yang dari nabati boleh 3. Firrnan Allah dalam Surat Al-Maidah
dikatakan tidak banyak masalahnya dan ayat 4 yang artinya: 'Wereka menanya-
kontroversial di kalangan para pakar kan kepadamu: Apakah yang dihalal-
hukum Islam. Berbeda halnya dengan yang kan kepadamu yang baik-baik dan
akan kita uraikan berikut ini, yaitu jenis (buruan yang ditmgkap) oleh binatang
makanan dari hewani, ini sangat komplek buas yang kamu ajar dengan melatih-
persoalannya di kalangan para ahli. nya untuk berbum. .."
4. Firman Allah dalam Surat Al-'Araf
Makanan yang berasal dari hewani,
ayat 157, yang artinya: "yaitu orang-
ini juga ada dua macam, yaitu ada dari
orang yang mengikuti Rasul, Nabi
hewanhinatang yang hidup di dalam air
yang urnmi yang (namanya) mereka
(di laut, di sungai dan di danau) dan yang
dapati tertulis dalam Taurat dan Injil
hidup di daratan.
yang ada di sisi mereka, yang ~ -

Berikut ini kita kemukakan nash- kenyuruh mereka mengerjakan yang


nash Al-Qur'an dan As-Sunnah mengenai mungkar dan menghalalkan bagi
ha1 tersebut. mereka segala yang baik dan meng-
haramkan bagi mereka segala yang
I. 1. Firman Allah dalam Surat Al-An'am buruk.. ...".
ayat 145,yang artinya: "Katakanlah: 5. Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah
Tiada aku peroleh dalam wahyu yang ayat 173,yang artinya: "Sesungguhnya
diwahyukan kepadaku, sesuatu yang Allah hanya men- bag-karni
diharamkan bagi orang yang hendak bangkai, darah, daging babi dan
memakannya, kecGli kalau makanan binatang yang disembelih dengan
itu bangkai, atau darah yang mengalir disebut selain Allah.. .."
atau daging babi, karena sesungguhnya
semua itu kotor atau binatang yang 11.1. Hadis Rosulullah saw yang ditakhrij-
disembelih atas nama selain Allah". kan Ibnu Abi Hatim dari sahabat Ibnu
2. Firman Allah dalam Surat Al-Maidah Abbas ra.:
ayat 3 - 4 yang artinya: "Diharamkan
bagi karnu (memakan)bangkai, darah,
daging babi atau daging hewan yang
disembelih atas nama selain Allah, (Tidak ada diantara binatang yang
yang tercekek, yang dipukul, yang haram dagingnya, kecuali yang di-
jatuh, yang ditanduk dan yang diterkam haramkan Allah dalam kitabNya)
binatang buas, kecuali yang sempat
2. Hadis Rasulullah saw yang diriwayat-
karnu menyembelihnyadan (diharamkan
kan oleh Al-Barzar dan disahihkan
bagimu binatang) yang disembelih
oleh Al-Hakhx
untuk berhala".

2 TAYIH, Edisi ke 4 Juli 2002


lsmail Thaib; Pandangan Islam terhadap Makanan

(Apa yang dihalalkan dalam (Hukum itu berkisar bersama illat-


kitabNya, maka mejadi halal, dun nya baik ada atau tidak adanya)
apa yang Allah haramkannya maka
IV. Pendapat Para ahli Hukum Islam
dia menjadi haram, dun apa yang
Allah diam daripadanya, maka dia Menurut Syaikhul al-Azhar Mahmud
dima'afkan ....Kemudian Nabi Syaltut dalam bukunya al-fatawa dapat
membaca: "tidaklah Tuhanmu disarikan sebagai berikut:
lupa '9 1. Makanan-makanan yang diharamkan
Al-Qur'an secara global ada empat
3. Sabda Rasulullah saw yang diriwayat- macam, yaitu: bangkai, darah yang
kan oleh Nu'man bin Basyir: mengalir, daging babi dan binatang
yang disembelih dengan menyebut
selain narna Allah.
2. Dalam ayat 3 - 4 Surat Al-Maidah,
ban- diperinci, yaitu: binatang yang
(yang hula1 itu sudah jelas dun mati tercekek, ditanduk, dipukul,
yang harampun sudah jelas (pula),
karena jatuh dan karena diterkam
dun diantara keduanya adalah
binatang buas (kecuali yang sempat
perkara mustabihat kebanyakan
disembelih) serta yang disembelih
manusia tidak mengetahui hukum- untuk sajian berhala.
nya. Maka barang siapa berhati-
hati dari perkara syubhat maka Menurut Syaltut, hadis-hadis Nabi
sebenarnya dia telah menyelamat- yang menerangkan larangadmengharam-
kan agama dun dirinya) kan binatang buashurung buas, kucing,
ular, kalajengking, tikus, anjing liar dan
111. Beberapa Qaidah Hukum Islami: sepertinya untuk dimakan dagingnya atau
harganya, menurut penilaian beliau
,IY! ia 4YI c& Y,I ;
; ,&YI j&yI -1 menunjukkan hukum malauh tidak sarnpai
+c 'JN kepada tingkat haram.
(Pada prinsipnya dalam soul barang Menurut Muhammad Abduh, larangan
dun sesuatu adalah mubah hukum- Rasul saw membunuh binatang seperti
nya sampai datang larangan) binatang melata, semut, lebah, burung
belatuk dan burung bangau, tidak me-
nunjukkan kepada larangan memakan
4% dagingnya, begitu juga kodok termasuk
(Pada prinsipnya dalam urusan kelompok khabaits, dengan ukuran orang
muamalah menunjukkan kepada selera orang arab tidaklah dapat dipandang
hukum mubah kecuali ada dalil sebagai patokan yang universal, karena
yang menunjukkan kebalikannya). agama Islam diturunkan Allah untuk
seluruh umat manusia (Tafsir al-Manar
Juz 8 halaman 165).

TARJIH,Edisi ke 4 Juli 2002 3


lsrnail Thaib; Pandangan Islam terhadap Makanan

Dikemukakan oleh As-Sayid Sabiq diantaranya kodok, lalu Rasulullah saw


dalam bukunya "Fiq as-Sunnah" yang melarang membunuhnya.
dapat diringkas sebagai berikut:
Diterangkan oleh Imam Asy-Syaukani,
1. Pada garis besarnya nash syara' pengarang Nailul Authar, bahwa tidak ada
mengenai masalah makanan, ada yang dalil syara' yang dapat memberikan
menunjukkan kepada yang halal, hamn pengertian haram binatang, karena
clan yang didiamkan oleh syara'. sesuatu yang diperintahkan atau dilarang
2. Binatang-binatang yang dinashkan membunuhnya. Oleh karena itu hendak-
syara' hukumnya mubah untuk dirnakan nya dianggap tidak ada hukum sebelum
termasuk diantaranya binatang yang ada perintah yang jelas menunjukkan
hidup di air laut, baik berupa ikan atau keharaman memakannva.
lainnya, baik yang diburu orang Islam
atau ahli kitab, kecuali binatang laut Apabila binatang yang dilarangl
yang mengandung racun dan yang diperintahkan membunuhnya itu dirnasuk-
membahayakan kehidupan manusia. kan dalam kategori khabaist, maka dasar
Binatang-binatang laut itu baik yang keharamannya adalah ayat Al-Qur'an.
menyerupai binatang darat atau tidak Tetapi bila tidak ada ayat maka hukumnya
tetap halal hukumnya dan tidak perlu halal, sesuai dengan ketentuan-ketentuan
disembelih. Hal itu sesuai dengan yang telah dirintis oleh para M a ' masa
sabda Rasulullah saw yang artinya: lalu yang berpegang pada prinsipnya
"Tidak ada madlarat dan tidak boleh bahwa pada asalnya segala sesuatu itu
pula saling memadlaratkan". Hal ter- adalah mubah hukumnya.
sebut paralel pula dengan firman Allah Dikatakan oleh Imam An-Nawawi
dalam surat Al-An'am ayat 119 dan dalam kitab Al-Majmu', Syarah kitab
ayat 96 dalam Surat Al-Maidah, serta Muhazzab, bahwa menurut ularna-ulama
hadis riwayat Ibnu Abbas dan Ad- Syafii, binatang yang tidak mati di air,
Daraquthni serta hadis tentang suci maka halal dimakan dan tidak perlu
air laut dan bangkainya yang di- disembelih, sama halnya dengan ikan.
riwayatkan al-Bukhari dan At- Adapun binatang yang hidup diair yang
Turmudzi. Sebahagianulama -1anjut tidak bisa diserupakan dengan ikan
Sayyid Sabiq- menghalalkan semua menurut pandangan umum, dikalangan
binatang laut sekalipun bisa hidup fukaha' ada tiga pendapat. Menurut Abu
didarat, kecuali kodok lantaran ada Thaib pendapat yang paling sahih ialah
keterangan dari Rasullulah saw yang yang menyatakan hukumnya halal. Hal
melarang membunuhnya sebagaimana itu didasarkan kepada ayat 96 Surat Al-
tersebut dalam hadis riwayat Abu Maidah dan keuniversilan hadist
Daud dari Abdurrahrnan bin Utsman
dimana seorang tabib (dokter) me-
4& u
6 (halal bangkainya) sebagai-

nyebutkan beberapa macam obat, mana telah disebutkan dimuka.

4 TARJIH, Edisi ke 4 Juli 2002


lsmoil Thoib; PandonganIslam terhodop Makonon

Sesudah Imam An-Nawawi meng- Diterangkan oleh Ibnu Atsir, bahwa


kaji dan melakukan analisis pendapat para sahabat Ibnu Abbas ra didalam salah satu
fukaha' beliau sampai pada kesimpulan: riwayat diterangkan, bahwa Rasulullah
"Pendapat yang benar lagi kuat bahwa saw melarang membunuh empat macam
semua binatang laut adalah halal kecuali binatang yaitu: semut, lebah, burung
kodok". Selanjutnyabeliau menerangkan belatuk dan burung bangau. Kemudian
bahwa riwayat yang demikian itu Ibnu Atsir berkata: larangan membunuh
diriwayatkan oleh Al-Abdari dari Abu semut karena sedikit madlarat yang
Bakar Ashshiddiq ra, Umar bin Khathab ditimbulkan binatang tersebut, sedang
ra. Akan tetapi Imam Malik berkata, larangan membunuh lebah karena
dihalalkan semua bangkai binatang baik manfaat dari binatang itu berupa madu.
kodok atau lainnya, sedang menurut Abu Adapun larangan membunuh burung
Hanifah semua binatang laut tidak halal belatuk, karena dagingnya berbau busuk.
kecuali ikan. Tetapi pendapat yang kuat sebab binatang
dilarang membunuhnya karena ada
Disebutkan dalam kitab Aunul
manfaatnya atau karena ada madlarat-
Ma'bud syarah Sunan Abu Daud, bahwa
nya. Oleh sebab itu larangan membunuh
mazhab Syafii membolehkan makan
binatang tertentu belurn pasti menunjuk-
binatang laut kecuali kodok. Hal ini
kan kepada larangan memakan daging-
didasarkan pada larangan membunuhnya
nya, karena ada alasan yang' lain.
dari keterangan Rosulullah saw.
Sementara itu Ibnu Qayyim al-jauziyah Menarik pula apa yang dikemukakan
dalam kitab Zadul Ma'ad mengutip oieh Syaikhul Islam %nu Tairniyah didalam
perkataan Imam Ahmad bin Hambal kumpulan Majmu' Fatwanya, bahwa
bahwa kodok tidak boleh digunakan untuk mengenai hadist Abu Daud tentang ada
keperluan berobat, lantara Rasulullah orang yang datang kepada Rasulullah saw
melarang membunuhnya. Kemudian lbnu yang hendak membunuh kodok untuk
Qayyiom mensitir keterangan pengarang dijadikan obat, lalu Nabi menjawab:
kitab Al-Qanun yaitu barang siapa makan ! (sesungguhnya bunyi
darah dan daging kodok bengkaklah kodok itu adalah bertasbih kepada Al-
badannya, berobah wama kulitnya dan lah), kemudian Ibnu Taimiyah meng-
hancur spennanya dan terpancar terus- komentari keterangan itu bahwa binatang
menerus bisa menyebabkan kematian. kodok dihararnkan Allah dan tidak boleh
Disebutkan oleh Al-Baihaqy dalam dipergunakan untuk keperluan pengobatan.
kitab As-Sunanul Kubra bahwa di dalam Menurut beliau, boleh jadi keharaman
hadis itu mengandung pengertian kodok lebih ringan dibanding dengan
bahwasanya tidak semua binatang yang keharaman "a1 khabaits" lainnya, karena
bertempat diair hukumnya sama dengan kebanyakan orang mengatakan kodok itu
ikan. bunyinya bertasbih kepada Allah SWT,
maka bagaimana sangkaan anda

TARJIH, Edisi ke 4 Juli 2002 5


lsmail Thaib; Pandangan Islam terhadap Makanan

mengenai babi dan bangkai dan selain itu karangan Faruq Musahil seperti dikutip
yang dijadikan obat? Bagaimana memakan Quraisy Shihab dalam bukunya 'Wawasan
kodok sedang untuk kepentingan berobat Al-Qur'an".
saja yang dirninta oleh tabib kepada Nabi
Lemak babi yang mengandung Com-
saw tidak dibenarkan. Dalam kaitan dan
plicated fats antara lain triglycerides dan
hubungan ini Nabi saw bersabda kepada
dagingnya mengandung kolesterol yang
tabib itu yang berkata kepada Nabi: "Saya
sangat tinggi, mencapai lima belas kali
ini adalah tabib", lalu Nabi saw menjawab:
lipat lebih banyak dari daging sapi.
A\, ~ j ? j c ~ 1 ~(anda
j adalah
Demikian tulis Ahmad Syauqi al-Fanjari
teman yang baik sedangkan Allah itulah dalam bukunya "At-Thib al-wiqai f i al-
yang tabib) Islam"
Demikian kita ungkapkan sekelumit Kemudian kita beralih kepada masalah
pendapat para pakar hukurn Islam di masa yang sedang trend sekarang ini yaitu
lalu dalam ha1 makanan yang berasal dari mengkonsumsikan cacing, ataujuga dipaka~
hewani, baik hewan laut atau hewan sebagai bahan obat-obatan atau bahan
darat. kosmetik dan bahan campuran rnakanan
bayi. Dilihat dari .kacamata Islam, maka
Mungkm timbul pertanyaan, mengapa
hukum beternak cacing, pertama ter-
binatang atau makanan tertentu diharam-
gantung kepada niat, untuk apa cacing
kan? Banyak analisis yang dikemukakan
tersebut M a a t k a n , sesuai dengan hadis:
para pakar tentang sebab-sebabnya itu.
Kita ambil contoh daging babi atau lemak LJ LJ 43 L Y I L (Sesungguhnya
babi misalnya. Babi itu mengidap sekian semua amal tergantung dengan niat), dan
banyak jenis kuman dan cacing yang qaidah ushul: IA- L+ Jpy~ (Semua
sangat berbahaya terhadap kesehatan perkara tergantung kepada tujuannya)
manusia 'Tenasolium" adalah salah satu Bila cacing itu diternak atau di-
nama cacing yang berkembang biak budidayakan untuk perbuatan yang tidak
dalam pencernaan yang panjangnya terlarang maka beternak cacing itu
mencapai delapan meter. Pada tahun 1968 dibolehkan, seperti untuk bahan makanan
ditemukan yang merupakan penyebab dari ikan atau ternak. Tetapi bila beternak
kematian sekian banyak pasien di cacing itu untuk dimanfaatkan pada per-
Belanda dan Denmark. Pada tahun 1918 buatan terlarang seperti untuk campuran
flu babi pemah menyerang banyak bagian makanan bayi dan manusia, maka
dari dunia dan menelan korban jutaan beternak cacingitu dilarang pula.
orang. Flu itu kembali muncul pada tahun
1977 dan di Arnerika Serikat ketika itu Di dalarn Al-Qur'an surat Ayat 172
dilakukan imunisasi yang menelan biaya seperti telah kita sebutkan dimuka, dimana
135juta dolar. Dernikian disebutkan dalam orang-orang beriman disuruh oleh Allah
buku "Tahrim al-Khinzir fi al-Islam" memakan rezeki yang baik-baik.
Kemudian begitu juga dalam Surat Al-

6 TARJIH, Edisi ke 4 Juli 2002


lsmail Thaib; Pandangan Islam terhadap Makanan

'Araf ayat 157 Allah melarang kita binatang yang hidup dalam air. Yang men-
mengkonsumsikan yang "khabaits" yaitu jadi persoalan ialah cacing itu biasanya
bwuk-buruk. mati tanpa disembelih, bagaimana bisa
Ash-Shabuni menjelaskan bahwa disembelih karea cacing yang terpotong-
yang dihalalkan Allah itulah makanan potong itu masih tetap hidup. Dan bila
dimasukkan bangsa ikan tidak mungkin,
yang baik sedangkan yang dilarang Allah
itulah yang b u n k Disarnping itu terdapat karena ikan termasuk kelas vertebrata,
ketentuan yang hampir senada dalam famili pisces, sedang cacing (verrnens)
surat Al-Maidah ayat tiga dan Surat Al- termasukkelas invertebrata(tidak bertulang
An'am ayat 145, dimana dalam ayat-ayat belakang) dan bukan hidup didalam air.
tersebut terdapat larangan memakan Oleh karena itu bila dipergunakan
berbagai makanan, diantaranya "rnaytak" untuk campuran susu bayi dan makanan
yang berarti binatang yang mati tanpa manusiajelas tidak dibenarkan oleh syara'
melalui proses penyembelihan yang di- (agama), sedang kalau dimanfaatkan se-
kenal dengan bangkai. Larangan tersebut bagai obat luar bahan kosmetik dan
bersifat general yang meliputi segala makanan ternak atau ikan, dapat ditolerir
macam bangkai. seperti yang dikemukakan oleh Atha',

--
Dari ketentuan yang bersifat urnum walaupun ada pula orang yang tidak setuju.
tersebut terdapat ketentuan yang bersifat Kembali kepada masalah makanan
khusus yang termuat dalam hadis yang hewani yang halal dan yang tidak halal,
diriwayatkan oleh Asy Syafii, Ahmad, Ibnu terjadi kontroversial dikalangan fbkaha'
Majah dan Ad-Darimi dari Ibnu Umar: tentang pemahaman sabda Nabi saw
'jL~,'j~Ll& tentang "melarang membunuh" sebagai-
kita dua binatang yang mati (tanpa mana juga "boleh membunuh" terhadap
disembelih) dan dua darah). binatang-binatang tertentu. Dalam ha1
tersebut memang mengandung pengertian
Yang dirnaksud dengan dua binatang boleh jadi larangan mernbunuh itu lantaran
mati tanpa disembelih ialah ikan dan ada manfaatnya sebagaimana boleh
belalang, sedangkan yang dimaksud membunuh karena ada madlaratnya.
dengan dua darah adalah hati dan limpa. Kalau kita perhatikan kaidah ushul,
Baca pula sabda Nabi: "kemadlaratan harus dihilangkan" serta
+LWJojLj&19 hadist Nu'manusia bin Basyir yang telah
(Air laut itu suci aimya clan halal bangkai- kita sebutkan dimuka serta memperhati-
kan prinsip mendahulukan menolak
nya)
madlarat dari mengambil manfaat dan
Dari firman Allah dan sabda-sabda
mengingat pula prinsip akhlaq (moral)
Nabi itu dapat kita ketahui bahwa semua
"At-Taharra" dan "al-I'tisham" sebagai
binatang yang mati tanpa melalui proses
cabang sifat taqwa, maka memakan
penyembelihan hukumnya terlarang
makanan yang mengandung madlarat
kecuali ikan dan belalang, termasuk juga

TARJIH,Edisi ke 4 Juli 2002 7


Ismail Thaib; Pandangan Islam terhadap Makanan

dapat dinyatakan sebagai sesuatu yang Sebagaimana telah kita sebutkan


haram. dimuka kata "halal" yang berarti lepas
atau "tidak terikat", dirnaksudkan diboleh-
Di kalangan pakar-pakar Islam dari
kan oleh agarna, sedangkan kata 'Thayyib",
tokoh-tokoh mazhab fiqih yang berkernbang,
yang berarti baik atau lazat, sehat,
maka mazhab Maliki paling toleran dalam
menentrarnkan dan paling utama. Dengan
soal makanan dan juga minuman di-
lain perkataan kata "thayyib" dalam
banding dengan mazhab-mazhab lainnya.
makanan adalah makanan yang sehat,
Dikatakan oleh pengarang "Al-Fiqh proporsional dan aman, tentunya se-
a1 Islami wa adillatuhu", ulama-ulama belumnya adalah halal. Makanan yang
Syafieyah dan Hanabilah bersikap terhadap sehat adalah makanan yang memiliki gizi
binatang-binatang yag tidak ada dalilnya yang cukup dan seimbang, proporsional,
dari Al-Qur'an dan As-Sunnah dan Ijmak dalam arti sesuai dengan kebutuhan
dan tidak ada perintah dari Nabi untuk pemakan, tidak berlebih dan tidak ber-
membunuh atau tidak boleh membunuh- kurang. Hal ini sesuai dengan salah satu
nya, maka jika hewan itu dianggap baik sabda Nabi saw yang artinya: "Tidak ada
oleh orang-orang yang rnarnpu (tidak dalam yang dipeman manusia lebih buruk
kesulitan) dan baik karakternya dari ke- daripada perut. Cukuplah bagi anak Adam
banyakan orang-orang Arab, rnaka binatang beberapa suap yang dapat menegakkan
itu boleh dikonsumsikan, mereka ber- tubuhnya. Kalaupun hams memenuhkan
pendapat 'uruf orang-orang Arab dapat perut, maka hendaklah sepertiga untuk
dijadikan sebagai standar, karena mereka makanan dan sepertiga untuk minuman
paham betul dengan apa yang dimaksud dan sepertiga untuk pernafasan".
oleh kemutlakan lapadh-lapadh nash itu. Tidak dapat disangkal, bahwa rnakanan
Hal ini berbeda dengan pandangan mempunyai pengaruh sangat besar
Mohamrnad Abduh, bahwa 'uruf atau apa terhadap jiwa manusia disarnping terhadap
yang dipandang baik oleh orang-orang psikisnya. Al-Harali berpendapat, jenis
Arab tidak bisa menjadi standar untuk mekanan dan minuman dapat mem-
yang bukan orang Arab, karena Al- pengaruhi jiwa dan sifat-sifat manusi. Dia
Qur'an itu bersifat universal, menarnpung menyimpulkan bahwa kata "Rijs"
segala macam uruf dari selain orang-orang ( *J ) yang disebutkan Al-Qur'an
Arab yang tidak berlawanan dengan sebagai alasan untuk mengharamkan
syariat Islam. makanan tertentu seperti keharaman
Kalau kita merenung kembali dengan minuman keras (Al-Maidah ayat 90)
teliti firman Allah dalam Surat Al-Baqarah bangkai, darah dan daging babi (surat Al-
ayat 168, yang artinya: "Wahai manusia Baqarah ayat 145).
makanlah yang halal lagi baik (dari apa Kata "Rijs" menurut ulama ini meng-
saja yang ada dibumi)", maka ada dua andung arti "keburukan budi pekerti",
kata kunci didalam firman itu, yaitu: halal sehingga apabila Allah SWT menyebut
dan baik. jenis makanan tertentu dan menilainya

8 TARJIH, Edisi ke 4 Juli 2002


lsmail Thaib; Pandangan Islam terhadap Makanan

sebagai "Rijs" maka ini berarti bahwa Daftar Bacaan


makanan tersebut dapat menimbulkan Al-Quranul Karim
keburukan budi pekerti. TafsirAl-Manar: As-Sayyid Rasyid
Dalam konteks agama tidak dapat Ridla.
diragukan lagi adanya pengaruh makanan Tafsir Min Rawa-ingd Bayan: Ash-Shabuni
terhadap selain jasmani. Rasulullah saw Sahih Bukhari: h a m Al-Bukhari
mengaitkan antara terkabulnya doa Sahih Muslim: Lmam Muslim
seseorang dengan makanan halal. Dalam Fathul Bariy: Al-Asqallaniy
suatu hadist riwayat Imam Muslim, Nabi Al-Fiq'al Islamy wa adillatuhu: Prof Dr.
bersabda yang artinya: "Wahai manusia Wahbah Az Zuhaily
sesungguhnya Allah Maha Baik, Dia tidak Fiqhus-sunnah: As-Sayid Sabiq.
menerima (sesuatu) kecuali yang baik. Zadul-Ma'ad: Ibnul Qayyirn al-jauzi
Dia memerintahkan kaum mukrnin se- Al-Majmu': Imam An-Nawawi
bagaimana memerintahkan para Rasul Al-Fatawa: Mahmud Syaltut
dengan f i r r n d y a : "Wahai Rasul makan- Majmu' Fatawa: Ibnu Taimiyah
lah rezeki yang baik yang telah Kami Al-Muwafaqat: Imam Asy-Syathibi
anugerahkan kepadamu" (Kata perawi) Ilrnu Ushul Fiqih: Abdul W h a b Khallaf
Rasul kemudian menjelaskan seorang Nailul Authar: Imam Asy-Syaukani
pejalan kaki, kumal dan kotor, me- Wawasan Al-Qur'an :M. Quraisy Shihab
nengadahkan kedua tangannya ke langit
berdoa, "Wahai Tuhan, Wahai Tuhan.. ..
(tetapi) makanannya hararn, minurnannya
haram, pakaiannya haram, maka bagai-
mana mungkin dikabulkan (do'anya)?'

TARJlH, Edisi ke 4 Juli 2002

Anda mungkin juga menyukai