KELOMPOK 2 8E :
Abrar Abyaksa (1)
Alif Naufal Hakim (2)
Diva Aurelia Fachriza (10)
Frida Nur Illahi (14)
Mitha Dwi Pratiwi (21)
Shafira Fitri Fawzia (32)
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah swt. karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Makanan Haram ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Tohirudin selaku Guru Pendidikan Agama
Islam SMPN 1 Tangerang yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai makanan haram. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Tangerang, Februari 2015
Penulis
Daftar Isi
Halaman Judul 1
2
Makanan Haram
1.
2.
3.
4.
5.
Waai manusia! Makanla dari (makanan) yang alal dan baik yang
terdapat di bumi, dan janganla kamu mengikuti langka-langka setan.
Sunggu, setan itu musu yang nyata bagimu.
4
barang yang najis dan kotor. Daging babi sangat berbahaya dalam
setiap iklim, lebih-lebih pada iklim panas sebagaimana terbukti dalam
percobaan. Makan daging babi dapat menyebabkan timbulnya satu
virus tunggal yang dapat mematikan. Penelitian telah menyibak
bahwa babi mempunyai pengaruh dan dampak negatif dalam masalah
iffah (kehormatan) dan kecemburuan sebagaimana kenyataan
penduduk negeri yang biasa makan daging babi. Ilmu modern juga
telah menyingkap akan adanya penyakit ganas yang sulit
pengobatannya bagi pemakan daging babi.
d. Hewan yang Disembelih Atas Nama Selain Allah
Dan janganla kamu memakan binatang-binatang yang tidak
disebut nama Alla ketika menyembelinya. Sesunggunya
perbuatan yang semacam itu adala suatu kefasikan. (QS. Al
Anam: 121)
Oleh karenanya, apabila seseorang tidak mengindahkan hal itu
bahkan menyebut nama selain Allah baik patung, berhala, dan lain
sebagainya, maka hukum sembelihan tersebut adalah haram.
e. Hewan yang Tercekik
Baik tercekik secara sengaja atau tidak. Disebut juga Al
Munkaniqo.
f. Hewan yang Terpukul
Yaitu hewan yang mati karena dipukul atau terpukul dengan alat atau
benda keras hingga mati olehnya. Disebut juga Al Mauquda.
g. Hewan yang Jatuh
Yaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat tinggi atau jatuh ke
dalam sumur sehingga mati. Disebut juga Al Mutaraddiya.
h. Hewan yang Ditanduk dan Diterkam Binatang Buas
Yakni hewan yang ditanduk atau diterkam oleh binatang buas seperti
harimau, serigala, atau anjing lalu dimakan sebagiannya kemudian
mati karenanya, maka hukumnya adalah haram. Hewan yang
tercekik, terpukul, jatuh, dan yang ditanduk atau diterkam binatang
buas tersebut halal jika tangan dan kakinya masih bergerak atau
masih bernafas kemudian disembelih secara syari, maka hewan
tersebut adalah halal karena telah disembelih secara halal.
2. Semua jenis makanan yang mendatangkan mudharat atau bahaya
terhadap kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan akidah.
Dan mengalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengaramkan bagi mereka segala yang buruk. (QS. Al-Araf : 157)
7
Hewan jalala bisa dikonsumsi lagi apabila bau-bau najisnya hilang setelah
diberi konsumsi makanan yang bersih, inilah pendapat yang shahih.
9. Setiap Hewan yang Diperintahkan oleh Syariat untuk Dibunuh
Hewan yang diperintahkan untuk dibunuh, maka ia haram untuk dimakan.
Hewan-hewan tersebut adalah tikus, kalajengking, burung gagak, al
hadaya (mirip burung gagak), anjing, ular, dan tokek.
Dari Aisyah, Nabi saw. bersabda : Ada lima jenis ewan fasik
(berbaaya) yang bole dibunu ketika sedang iram, yaitu tikus,
kalajengking, burung rajawali, burung gagak dan kalb aqur (anjing
galak). (HR. Bukhari dan Muslim)
An Nanawi dalam Syarh Muslim menjelaskan, Makna fasik dalam baasa
Arab adala al kuruj (keluar). Seseorang yang disebut fasik apabila ia
keluar dari perinta dan ketaatan pada Alla Taala. Lantas ewan-ewan
ini disebut fasik karena keluarnya mereka anya untuk mengganggu dan
membuat kerusakan di jalan yang biasa dilalui ewan-ewan tunggangan.
Ada pula ulama yang menerangkan bawa ewan-ewan ini disebut fasik
karena mereka keluar dari ewan-ewan yang diaramkan untuk dibunu
di tana aram dan ketika iram.
Sedangkan yang dimaksud dengan kalb aqur sebenarnya bukan
maksudnya untuk anjing semata, namun sebenarnya yang dimaksudkan
adalah setiap hewan yang pemangsa (penerkam) seperti binatang buas,
macan, serigala, singa dan lainnya.
Hewan yang digolongkan hewan fasik dan juga diperintahkan untuk
dibunuh adalah cecak atau tokek. Hal ini berdasarkan hadits Saad bin Abi
Waqqosh, beliau mengatakan :
Nabi saw. memerintakan untuk membunu tokek, beliau menyebut
ewan ini dengan ewan yang fasik. (HR. Muslim)
Dari Ummu Syarik ra., ia berkata :
Rasululla saw. memerintakan untuk membunu cecak. Beliau
bersabda, Daulu cecak ikut membantu meniup api (untuk
membakar) Ibraim as. (HR. Bukari)
10. Setiap Hewan yang Dilarang oleh Syariat untuk Dibunuh
Hewan yang dilarang untuk dibunuh, maka ia dilarang untuk dikonsumsi
karena jika dilarang untuk dibunuh berarti dilarang untuk disembelih, lalu
bagaimana mungkin seperti ini dikatakan boleh dimakan. Hewan-hewan
tersebut adalah semut, lebah, burung hudhud, burung shurad (kepalanya
besar, perutnya putih, punggungnya hijau), dan katak.
Dari Ibnu Abbas, ia berkata :
Nabi saw. melarang untuk membunu empat binatang: semut, leba,
burung Hudud dan burung Surad. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan
Ahmad)
Imam Ahmad mengatakan :
9
Setiap ewan yang idup di air bole dimakan kecuali katak dan
buaya.
Penulis Aunul Mabud mengatakan, Segala hewan yang dilarang untuk
dibunuh disebabkan karena dua alasan. Pertama, karena hewan tersebut
adalah terhormat (seperti semut dan lebah) sebagaimana manusia. Kedua,
boleh jadi pula karena alasan daging hewan tersebut haram untuk dimakan
seperti pada burung Shurad dan burung Hudhud.
Kesimpulan
Segala jenis makanan yang ada di dunia ini halal untuk dimakan sampai ada
dalil yang melarangnya. Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh,
dan boleh jadi makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya, makanan
yang tidak halal bisa mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari
makanan haram, akan dibakar di hari kiamat dengan api neraka.
Makanan yang halalan dan thoyyiban atau halal dan baik serta bergizi tentu
sangat berguna bagi kita, baik untuk kesehatan jasmani dan rohani. Makanan
haram, selain dilarang oleh Allah, juga lebih banyak mengadung mudharat daripada
kebaikannya.
11