Anda di halaman 1dari 6

DISUSUN OLEH

WELIYA HARTATI
SILVIA
RAKA PRATAMA
NUR FIKRI ARIF
DAVI GUNAWAN

GURU PEMBIMBING : BAPAK RUSLAN SANI, S.Pd.I

SMP NEGERI 2 LEBONG


TAHUN 2018
MAKANAN YANG HALAL DAN HARAM
A. Pengertian Makanan Halal
Makanan yang halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syari’at untuk
dikonsumsi kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Agama
Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk memakan makanan yang halal dan
baik. Makanan halal maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha yang diridhai
Allah. Sedangkan makanan yang baik adalah yang bermanfaat bagi tubuh, atau makanan
bergizi.
Allah swt berfirman,
 
“jaHnagianselakahlkiaanmumamneunsgiaik,umti alakannglkaahh-yl a n g kha ah l as yl
l a g i b a ik d r i a p a y a n g te r b a ik d ib u m i, d a n
a i t a n; k a re na s e s u ng g u h ny a s y a ita n it u m u s u h
yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168)
Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh jadi makanan tersebut
berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa
mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di
hari kiamat dengan api neraka.
B. Jenis Makanan Halal
Makanan dikatakan halal paling tidak harus memenuhi tiga kriteria, yaitu halal zatnya, halal
cara memperolenya, dan halal cara pengolahannya.
1. Halal zatnya
Makanan yang halal menurut zatnya adalah makanan yang dari dasarnya halal untuk di
konsumsi. Dan telah di tetapkan kehalalannya dalam kitab suci al- qur’an dan al-hadist.
Centoh makanan yang halal atas zatnya adalah daging sapi, ayam, kambing, buah-buahan
seperti apel, kurma, anggur, dan lain sebagainya.
2. Halal cara memperolehnya
Yaitu makanan yang di peroleh dengan cara yang baik dan sah, Makanan akan menjadi
haram apabila cara memperolehnya dengan jalan yang batil karena itu bisa merugikan orang
lain dan dilarang oleh syariat. Contoh dari cara memperoleh yang baik adalah dengan cara
membeli, bertani, hadiah, dan lain sebagainya.
Adapun dari makanan yang diperoleh dari makanan yang batil adalah dengan cara mencuri,
merampok, menyamun, dan lain sebagainya.
3. Halal cara pengolahannya
Yaitu makanan yang semula halal dan akan menjadi haram apabila cara pengolahannya tidak
sesuai dengan syeriat agama. Banyak sekali makanan yang asalnya halal tetapi karena
pengolahanya yang tidak benar menyebabkan makanan itu mmenjadi haram. Contohnya
anggur, makanan ini halal tetapi karena telah diolah menjadi minuman keras maka minuman

i n i m en j a d i h ar am .
D a l am f i r m a n A lla h surat Al-A’raf, ayat 157 yaitu:
 
“Dan (Allah) menghalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka
segala yang buruk”
C. Pengertian Makanan Haram
Makanan yang haram adalah segala sesuatu yang dilarang oleh syariat untuk dikonsumsi, dan
apabila tetap dikonsumsi akan mendapatkan dosa kecuali dalam keadaan terpaksa, serta
banyak sekali madhratnya dari pada hikmanya, sebagai contoh mengkonsumsi darah yang
mengalir ini di haramkan karena itu kotor dan dihindari oleh manusia yang sehat, disampaing
itu ada dugaan bahwa darah tersebut dapat menimbulkan bahaya sebagaimana halnya
bangkai.
D. Jenis Makanan Haram
Makanan yang haram dalam Islam ada dua jenis, yaitu:
1. Ada yang diharamkan karena dzatnya. Maksudnya asal dari makanan tersebut
memang sudah haram, seperti: bangkai, darah, babi, anjing, khamar, dan lainnya.
2. Ada yang diharamkan karena suatu sebab yang tidak berhubungan dengan
dzatnya. Maksudnya asal makanannya adalah halal, akan tetapi dia menjadi haram
karena adanya sebab yang tidak berkaitan dengan makanan tersebut. Misalnya:
makanan dari hasil mencuri, upah perzinahan, sesajen perdukunan, makanan yang
disuguhkan dalam acara-acara yang bid’ah, dan lain sebagainya.
Diharamkan mengkonsumsi semua makanan dan minuman yang bisa memudhorotkan diri-
apalagi kalau sampai membunuh diri-baik dengan segera maupun dengan cara
perlahan. Misalnya: racun, narkoba dengan semua jenis dan macamnya, dan sejenisnya
1. Bangkai
2. Jenis-jenis bangkai berdasarkan ayat-ayat di atas,
a. Al-Munhaniqoh, yaitu hewan yang mati karena
tercekik.

t ebr k. ena Aplu- kMualaunqukdezraash., yaitu hewan yang mati


karena
c. Al-Mutaroddiyah, yaitu hewan yang mati
karena jatuh dari tempat yang tinggi.
d. An-Nathihah, yaitu hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan lainnya.
e. Hewan yang mati karena dimangsa oleh binatang buas.
f. Semua hewan yang mati tanpa penyembelihan, misalnya disetrum.
g. Semua hewan yang disembelih dengan sengaja tidak membaca basmalah.
h. Semua hewan yang disembelih untuk selain Allah.
i. Semua bagian tubuh hewan yang terpotong/ terpisah dari tubuhnya.
Diperkecualikan darinya 3 bangkai, ketiga bangkai ini halal dimakan:
1. Ikan, karena dia termasuk hewan air dan telah berlalu penjelasan bahwa semua hewan
air adalah halal bangkainya kecuali kodok.
2. Belalang. Berdasarkan hadits Ibnu ‘Umar secara marfu:
” Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah.Adapun kedua bangkai itu
adalah ikan dan belalang. Dan adapun kedua darah itu adalah hati dan
limfa “. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
3. Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih. Hal ini berdasarkan hadits
yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan kecuali An-Nasa`iy, bahwa
Nabi SAW bersabda, “Penyembelihan untuk janin adalah penyembelihan induknya .”
Maksudnya jika hewan yang disembelih sedang hamil, maka janin yang ada dalam
perutnya halal untuk dimakan tanpa harus disembelih ulang.
3. Darah
4. Yakni darah yang mengalir dan terpancar. Hal ini
dijelaskan dalam surah Al-An’am ayat 145,

“Atau darah yang mengalir” (QS. Al-An’am: 145)


D i k e c u al i k an
di t u n ju k k a n daldamarinhyaaditshIabtinu
d an
‘ Umarlimyafang bsebra uagbaimerlalnua.
Juga dikecualikan darinya darah yang berada dalam urat-urat
setelah penyembelihan.
c. Daging babi
Telah berlalu dalilnya dalam surah Al-Ma `idah ayat ketiga di atas. Yang diinginkan dengan
daging babi adalah mencakup seluruh bagian-bagian tubuhnya termasuk lemaknya.
3. Khamar

Allah-Subhanahu wa Ta’ala-berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya


(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan.” (QS. Al-Maidah: 90)
Dan dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu Umar ra. : “Semua yang memabukkan
adalah haram, dan semua khamar adalah haram .” Dikiaskan dengan semua makanan dan
minuman yang bisa menyebabkan hilangnya akal (mabuk), misalnya narkoba dengan seluruh jenis
dan macamnya.
4. Semua hewan buas yang bertaring
Dan dalam riwayat Muslim, “Semua hewan buas
yang bertaring maka memakannya adalah haram. ”
Jumhur ulama berpendapat haramnya berlandaskan
hadits di atas dan hadits-hadits lain yang semakna
dengannya.

5. Semua burung yang memiliki cakar


Yaitu semua burung yang memiliki cakar yang kuat yang dia memangsa dengannya, seperti:
elang dan rajawali. Jumhur ulama dari kalangan Imam Empat (kecuali Imam Malik) dan
selainnya menyatakan pengharamannya berdasarkan hadits Ibnu Abbas ra :
   
“Beliau (Nabi) melarang untuk memakan semua hewan buas yang bertaring dan semua
burung yang memiliki cakar.” (HR. Muslim)
6. Jallalah.
Yaitu hewan pemakan feses (kotoran) manusia atau hewan lain , baik berupa onta, sapi, dan
kambing, maupun yang berupa burung, seperti: garuda, angsa (yang memakan feses), ayam
(pemakan feses), dan sebagian gagak.
Hukumnya adalah haram. Ini merupakan pendapat Imam Ahmad-dalam satu riwayat-dan
salah satu dari dua pendapat dalam madzhab Syafi’iyah. mereka berdalilkan dengan hadits
Ibnu ‘Umar -a beliau berkata:
“Rasulullah SAW melarang dari memakan al-jallalah dan dari meminum susunya”. (HR.
Imam Lima kecuali An-Nasa`iy)
Beberapa masalah yang berkaitan dengan jallalah:
1. Tidak semua hewan yang memakan feses masuk dalam kategori jallalah yang
diharamkan, akan tetapi yang diharamkan hanyalah hewan yang kebanyakan
makanannya adalah feses dan jarang memakan selainnya. Dikecualikan juga semua
hewan air pemakan feses, karena telah berlalu bahwa semua hewan air adalah halal
dimakan.
2. Jika jallalah ini dibiarkan sementara waktu hingga isi perutnya bersih dari feses maka
tidak apa-apa memakannya ketika itu. Hanya saja mereka berselisih pendapat
mengenai berapa lamanya dia dibiarkan, dan yang benarnya dikembalikan kepada

7. K u dk au ran adat kebiasaan atau kepada sangkaan besar.


Telah berlalu dalam hadits Jabir bahwasanya mereka
memakan kuda saat perang Khaibar. Semakna dengannya
ucapan Asma `bintu Abu Bakar ra, “Kami menyembelih
kuda di zaman Rasulullah SAW lalu kamipun
memakannya”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim)

Maka ini adalah sunnah taqririyyah (persetujuan) dari Nabi SAW.


Ini adalah pendapat jumhur ulama dari kalangan Asy- Syafi’iyyah, Al-Hanabilah, salah satu
pendapat dalam madzhab Malikiyah, serta merupakan pendapat Muhammad ibnul Hasan dan
Abu Yusuf dari kalangan Hanafiyah. Dan ini yang dikuatkan oleh Imam Ath-Thohawy
sebagaimana dalam Fathul Bary dan Imam Ibnu Rusyd dalam Al-Bidayah.

8D. i a a d Ba l a gh hhoel w a n hasil peranakan antara kuda dan keledai. Dan ini (haram) adalah
hukum untuk semua hewan hasil peranakan antara hewan yang halal dimakan dengan yang
haram dimakan.
9 Anjing

Para ulama sepakat akan haramnya memakan anjing,


di antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah
bahwa anjing termasuk dari hewan buas yang
bertaring yang telah berlalu pengharamannya. Dan
telah tsabit dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda,
“Sesungguhnya Allah jika mengharamkan sesuatu
maka Dia akan mengharamkan harganya.“

Dan telah Tsabit dalam hadits Abu Mas’ud Al-


Anshory riwayat Al-Bukhary dan Muslim dan juga
dari hadits Jabir riwayat Muslim akan haramnya memperjualbelikan anjing.
10. Kucing baik yang jinak maupun yang liar
Jumhur ulama menyatakan haramnya memakan kucing karena
dia termasuk hewan yang bertaring dan memangsa dengan
taringnya. Pendapat ini yang dikuatkan oleh Syaikh Al-
Fauzan. Dan juga telah Warid dalam hadits Jabir riwayat
Imam Muslim akan larangan meperjualbelikan kucing,
sehingga hal ini menunjukkan haramnya.

E. Manfaat Makanan Halal

Makanan yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi tentu sangat berguna bagi
kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani.. Hasil dari makanan minuman yang halal
sangat membawa berkah, barakah bukan berarti jumlahnya banyak, meskipun sedikit, namun
uang itu cukup untuk mencukupi kebutuhan sahari-hari dan juga bergizi tinggi. Bermanfaat
bagi pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak.
Lain halnya dengan hasil dan jenis barang yang memang haram, meskipun banyak sekali, tapi
tidak barokah, maka Allah menyulitkan baginya rahmat sehingga uangnnya terbuang banyak
hingga habis dalam waktu singkat.
Diantara beberapa manfaat menggunakan makanan dan minuman halal, yaitu :
1. Membawa ketenangan hidup dalam kegiatan sehari-hari,
2. Dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani,
3. Mendapat perlindungan dari Allah SWT.
4. Mendapatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT,
5. Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan sikap apa adanya,
6. Rezeki yang diperolehnya membawa barokah dunia akhirat.

F. Mudharat Makanan Haram


Makanan dan minuman haram, selain dilarang oleh Allah, juga mengandung lebih banyak
mudharat (kejelekan) daripada kebaikannya. Hasil haram meskipun banyak, namun tidak
barokah atau cepat habis dibandingkan yang halal dan barokah.
Dan juga makan haram merugikan orang lain yang tidak mengetahui hasil dari perbuatan
haram itu. Sehingga teman, kerabat iktu terkena getahnya. Dan juga yang mencari rezeki

h a ra m t i d ak t en a n g d l a m besar karena takut


d ik e tah u i d an m e n c em a r k an
h i d up n y a a p a la g i d a l a m j um l a h
n a m a b a ik n y a d a n k e l u arg a sa n a k
b ya k d a n
fam i lin y a . Ada beberapa mudlarat lainnya, yaitu :
1. Doa yang dilakukan oleh pengkonsumsi makanan dan minuman haram, tidak mustajabah
(maqbul).
2. Uangnya banyak, namun tidak barokah, diakibatkan karena syetan mengarahkannya
kepada kemaksiatan dengan uang itu.
3. Rezeki yang haram tidak barokah dan hidupnnya tidak tenang.
4. Nama baik, kepercayan, dan martabatnya jatuh bila ketahuan.
5. Berdosa, karena telah melanggar aturan Allah.
6. Merusak secara jasmani dan rohani kita.

Anda mungkin juga menyukai