Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MAKANAN HALAL DAN HARAM

Disusun Oleh :

Nama : Bagas Gian A


No
: 07
Kelas : VIII F

SMP NEGERI 1 BANYUDONO


TAHUN AJARAN
2015/2016

MAKANAN DAN MINUMAN YANG HALAL DAN HARAM

A. Pengertian Makanan dan Minuman Halal


Kata halal berasal dari bahasa Arab ( )(yang berarti disahkan, diizinkan,
dan diperbolehkan. Pada prinsipnya semua makanan dan minuman yang asd di
dunia ini halal semua untuk dimakan dan diminum kecuali ada larangan dari Allah
yaitu yang terdapat dalam Al Qur'an dan yang terdapat dalam hadist Nabi
Muhammad SAW.Tiap benda di permukaan bumi menurut hukum asalnya adalah
halal kecuali kalau ada larangan secara syar'i. Dalam sebuah hadist Rosulullah SAW
pernah ditanyapara sahabat tentang hukum minyak sapi (samin), keju, kulit
binatangbeserta bulunya untuk perhiasan maupun untuk tempat duduk.
Makanan yang halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syariat
untuk dikonsumsi kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad
SAW. Agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk memakan makanan
yang halal dan baik. Makanan halal maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha
yang diridhai Allah. Sedangkan makanan yang baik adalah yang bermanfaat bagi
tubuh, atau makanan bergizi.
Allah swt berfirman


Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terbaik dibumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan
itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah: 168)
Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh jadi makanan
tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa
mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan haram, akan
dibakar di hari kiamat dengan api neraka.
B. Jenis Makanan dan minuman Halal
Makanan dikatakan halal paling tidak harus memenuhi tiga kriteria, yaitu
halal zatnya, halal cara memperolenya, dan halal cara pengolahannya.
1. Halal zatnya
Makanan yang halal menurut zatnya adalah makanan yang dari dasarnya halal
untuk di konsumsi. Dan telah di tetapkan kehalalannya dalam kitab suci alquran dan al-hadist. Centoh makanan yang halal atas zatnya adalah daging sapi,
ayam, kambing, buah-buahan seperti apel, kurma, anggur, dan lain sebagainya.
2. Halal cara memperolehnya
Yaitu makanan yang di peroleh dengan cara yang baik dan sah, Makanan akan
menjadi haram apabila cara memperolehnya dengan jalan yang batil karena itu
bisa merugikan orang lain dan dilarang oleh syariat. Contoh dari cara
memperoleh yang baik adalah dengan cara membeli, bertani, hadiah, dan lain
sebagainya.
Adapun dari makanan yang diperoleh dari makanan yang batil adalah dengan
cara mencuri, merampok, menyamun, dan lain sebagainya.
3. Halal cara pengolahannya
Yaitu makanan yang semula halal dan akan menjadi haram apabila cara
pengolahannya tidak sesuai dengan syeriat agama. Banyak sekali makanan yang
asalnya halal tetapi karena pengolahanya yang tidak benar menyebabkan
makanan itu mmenjadi haram. Contohnya anggur, makanan ini halal tetapi
karena telah diolah menjadi minuman keras maka minuman ini menjadi haram.

Dalam firman Allah surat Al-Araf, ayat 157 yaitu:


...
Dan (Allah) menghalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk
C. Pengertian Makanan Haram
Kata haram berasal dari bahasa Arab ( ) Yang berarti larangan (dilarang
oleh agama). Termasuk di antara luas dan fasilitas dalam syari'at Islam, AllahSubhanahu wa Ta'ala-menghalalkan semua makanan yang mengandung maslahat
dan manfaat, baik yang kembali kepada ruh maupun jasad, baik kepada individu
maupun masyarakat. Demikian pula sebaliknya Allah mengharamkan semua
makanan yang memudhorotkan atau yang mudhorotnya lebih besar dari manfaatnya.
Hal ini tidak lain untuk menjaga kesucian dan kebaikan hati, akal, ruh, dan jasad,
yang mana baik atau buruknya keempat hal ini sangat ditentukan-setelah hidayah
dari Allah-dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia yang kemudian
akan berubah menjadi darah dan daging sebagai unsur penyusun hati dan jasadnya.
Selain itu Islam mengharamkan semua benda yang dapat menghilangkan
kesadaran, membuat tidak berdaya, serta membahayakan jiwa dan raga. Adapun
makanan dari jenis daging binatang, masalah inilah yang banyak diperselisihkan
oleh berbagai agama dan golongan
Makanan yang haram adalah segala sesuatu yang dilarang oleh syariat untuk
dikonsumsi, dan apabila tetap dikonsumsi akan mendapatkan dosa kecuali dalam
keadaan terpaksa, serta banyak sekali madhratnya dari pada hikmanya, sebagai
contoh mengkonsumsi darah yang mengalir ini di haramkan karena itu kotor dan
dihindari oleh manusia yang sehat, disampaing itu ada dugaan bahwa darah tersebut
dapat menimbulkan bahaya sebagaimana halnya bangkai.
D. Jenis Makanan Haram
Makanan yang haram dalam Islam ada dua jenis, yaitu: Ada yang
diharamkan karena dzatnya. Maksudnya asal dari makanan tersebut memang sudah
haram, seperti: bangkai, darah, babi, anjing, khamar, dan lainnya.
Ada yang diharamkan karena suatu sebab yang tidak berhubungan dengan
dzatnya. Maksudnya asal makanannya adalah halal, akan tetapi dia menjadi haram
karena adanya sebab yang tidak berkaitan dengan makanan tersebut. Misalnya:
makanan dari hasil mencuri, upah perzinahan, sesajen perdukunan, makanan yang
disuguhkan dalam acara-acara yang bidah, dan lain sebagainya.
Diharamkan mengkonsumsi semua makanan dan minuman yang bisa
memudhorotkan diri-apalagi kalau sampai membunuh diri-baik dengan segera
maupun dengan cara perlahan. Misalnya: racun, narkoba dengan semua jenis dan
macamnya, dan sejenisnya
1. Bangkai
Bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa penyembelihan yang syari dan
juga bukan hasil perburuan. Sebagaimana firman Allah,


.
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang
jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu menyembelihnya .(QS. Al-Maidah: 3)
Jenis-jenis bangkai berdasarkan ayat-ayat di atas,

2.

3.

4.

5.

a. Al-Munhaniqoh, yaitu hewan yang mati karena tercekik.


b. Al-Mauqudzah, yaitu hewan yang mati karena terkena pukulan keras.
c. Al-Mutaroddiyah, yaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat yang
tinggi.
d. An-Nathihah, yaitu hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan lainnya.
e. Hewan yang mati karena dimangsa oleh binatang buas.
f. Semua hewan yang mati tanpa penyembelihan, misalnya disetrum.
g. Semua hewan yang disembelih dengan sengaja tidak membaca basmalah.
h. Semua hewan yang disembelih untuk selain Allah.
i. Semua bagian tubuh hewan yang terpotong/ terpisah dari tubuhnya.
Diperkecualikan darinya 3 bangkai, ketiga bangkai ini halal dimakan:
Ikan, karena dia termasuk hewan air dan telah berlalu penjelasan bahwa
semua hewan air adalah halal bangkainya kecuali kodok.
Belalang. Berdasarkan hadits Ibnu Umar secara marfu:
Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah.Adapun kedua bangkai
itu adalah ikan dan belalang. Dan adapun kedua darah itu adalah hati dan
limfa . (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih. Hal ini berdasarkan
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan kecuali
An-Nasa`iy, bahwa Nabi SAW bersabda, Penyembelihan untuk janin adalah
penyembelihan induknya. Maksudnya jika hewan yang disembelih sedang
hamil, maka janin yang ada dalam perutnya halal untuk dimakan tanpa harus
disembelih ulang.
Darah
Yakni darah yang mengalir dan terpancar. Hal ini dijelaskan dalam surah AlAnam ayat 145, Dikecualikan darinya hati dan limfa sebagaimana ditunjukkan
dalam hadits Ibnu Umar. Juga dikecualikan darinya darah yang berada dalam
urat-urat setelah penyembelihan.
Daging babi
Telah berlalu dalilnya dalam surah Al-Ma `idah ayat ketiga di atas. Yang
diinginkan dengan daging babi adalah mencakup seluruh bagian-bagian
tubuhnya termasuk lemaknya.
Khamar
Allah-Subhanahu wa Taala-berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,


(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah: 90)
Dan dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu Umar ra. : Semua yang
memabukkan adalah haram, dan semua khamar adalah haram. Dikiaskan
dengan semua makanan dan minuman yang bisa menyebabkan hilangnya akal
(mabuk), misalnya narkoba dengan seluruh jenis dan macamnya.
Semua hewan buas yang bertaring
Dan dalam riwayat Muslim, Semua hewan buas yang bertaring maka
memakannya adalah haram. Jumhur ulama berpendapat haramnya berlandaskan
hadits di atas dan hadits-hadits lain yang semakna dengannya.

6. Semua burung yang memiliki cakar


Yaitu semua burung yang memiliki cakar yang kuat yang dia memangsa
dengannya, seperti: elang dan rajawali. Jumhur ulama dari kalangan Imam
Empat (kecuali Imam Malik) dan selainnya menyatakan pengharamannya
berdasarkan hadits Ibnu Abbas ra :
Beliau (Nabi) melarang untuk memakan semua hewan buas yang bertaring dan
semua burung yang memiliki cakar. (HR. Muslim)
7. Jallalah.
Yaitu hewan pemakan feses (kotoran) manusia atau hewan lain , baik berupa
onta, sapi, dan kambing, maupun yang berupa burung, seperti: garuda, angsa
(yang memakan feses), ayam (pemakan feses), dan sebagian gagak.
Hukumnya adalah haram. Ini merupakan pendapat Imam Ahmad-dalam satu
riwayat-dan salah satu dari dua pendapat dalam madzhab Syafiiyah. mereka
berdalilkan dengan hadits Ibnu Umar -a beliau berkata:
Rasulullah SAW melarang dari memakan al-jallalah dan dari meminum
susunya. (HR. Imam Lima kecuali An-Nasa`iy)
Beberapa masalah yang berkaitan dengan jallalah:
Tidak semua hewan yang memakan feses masuk dalam kategori jallalah yang
diharamkan, akan tetapi yang diharamkan hanyalah hewan yang kebanyakan
makanannya adalah feses dan jarang memakan selainnya. Dikecualikan juga
semua hewan air pemakan feses, karena semua hewan air adalah halal dimakan.
Jika jallalah ini dibiarkan sementara waktu hingga isi perutnya bersih dari feses
maka tidak apa-apa memakannya ketika itu. Hanya saja mereka berselisih
pendapat mengenai berapa lamanya dia dibiarkan, dan yang benarnya
dikembalikan kepada ukuran adat kebiasaan atau kepada sangkaan besar.
8. Baghol
Dia adalah hewan hasil peranakan antara kuda dan keledai. Dan ini (haram)
adalah hukum untuk semua hewan hasil peranakan antara hewan yang halal
dimakan dengan yang haram dimakan.
9. Anjing
Para ulama sepakat akan haramnya memakan anjing. Dan dalam hadits Abu
Masud Al-Anshory riwayat Al-Bukhary dan Muslim dan juga dari hadits Jabir
riwayat Muslim akan haramnya memperjual belikan anjing.
10. Kucing baik yang jinak maupun yang liar
Jumhur ulama menyatakan haramnya memakan kucing karena dia termasuk
hewan yang bertaring dan memangsa dengan taringnya. Pendapat ini yang
dikuatkan oleh Syaikh Al-Fauzan.
E. Manfaat Makanan Halal
Makanan yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi tentu
sangat berguna bagi kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani.. Hasil dari
makanan minuman yang halal sangat membawa berkah, barakah bukan berarti
jumlahnya banyak, meskipun sedikit, namun uang itu cukup untuk mencukupi
kebutuhan sahari-hari dan juga bergizi tinggi. Bermanfaat bagi pertumbuhan tubuh
dan perkembangan otak.
Lain halnya dengan hasil dan jenis barang yang memang haram, meskipun
banyak sekali, tapi tidak barokah, maka Allah menyulitkan baginya rahmat sehingga
uangnnya terbuang banyak hingga habis dalam waktu singkat.
Diantara beberapa manfaat menggunakan makanan dan minuman halal,
yaitu:
Membawa ketenangan hidup dalam kegiatan sehari-hari,

Dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani,


Mendapat perlindungan dari Allah SWT.
Mendapatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT,
Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan sikap apa adanya,
Rezeki yang diperolehnya membawa barokah dunia akhirat.

F. Mudharat Makanan Haram


Makanan dan minuman haram, selain dilarang oleh Allah, juga mengandung
lebih banyak mudharat (kejelekan) daripada kebaikannya. Hasil haram meskipun
banyak, namun tidak barokah atau cepat habis dibandingkan yang halal dan
barokah.
Dan juga makan haram merugikan orang lain yang tidak mengetahui hasil
dari perbuatan haram itu. Sehingga teman, kerabat iktu terkena getahnya. Dan juga
yang mencari rezeki haram tidak tenang dalam hidupnya apalagi dalam jumlah
bayak dan besar karena takut diketahui dan mencemarkan nama baiknya dan
keluarga sanak familinya.
Ada beberapa mudlarat lainnya, yaitu :
Doa yang dilakukan oleh pengkonsumsi makanan dan minuman haram, tidak
mustajabah (maqbul).
Uangnya banyak, namun tidak barokah, diakibatkan karena syetan
mengarahkannya kepada kemaksiatan dengan uang itu.
Rezeki yang haram tidak barokah dan hidupnnya tidak tenang.
Nama baik, kepercayan, dan martabatnya jatuh bila ketahuan.
Berdosa, karena telah melanggar aturan Allah.
Merusak secara jasmani dan rohani kita.

Contoh Makanan Haram

Contoh Makanan halal

Anda mungkin juga menyukai