Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AGAMA

KLIPING

“HALALAN THAYYIBAN”
Karya: Saffirah Surya Santi 89
Makanan Halalan Thayyiban
Halal adalah istilah bahasa arab dalam agama islam
yang berarti “diizinkan” atau“boleh”. Makanan halal
makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi sebagaimana yang
telahditentukan sesuai syariah serta. Thayib dalam bahasa arab
berarti baik, jadi makanan yang baikuntuk dikonsumsi masih dalam
keadaan segar tidak berpenyakit. Sebagai umat Islam yang taat
,dalam memakan makanan sehari hari tidak boleh sembarang.
Makanan yang kita makan haruslahhalalan thayyiban yang artinya
makanan yang halal dan baik sesuai syariah.
Sebagaimana dalamsurat An-nahl : 114
“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah
diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu
hanya kepada-Nya saja menyembah”

Oleh karena itu dilarang memakan yang diharamkan. Seperti


dalam surat al- maidah : 3
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,
daging hewan yang disembelihatas nama selain Allah, yang
tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan diharamkan bagimu yang disembelih untuk
berhala Dan diharamkan juga mengundi nasib dengan anak panah
,(mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan
Makanan yang Halal pun bisa jadi haram untuk dimakan karena:
1. Mendapatkan makanan tersebut dari rezeki yang tidak halal
seperti melakukan korupsi,mencuri, menipu, menjual miras,
menjual hewan haram dll.
2. Makanan dari rezeki yang tidak di zakatkan, apabila harta kita
telah mencapai nisab sesuaiyang ditentukan tidak kita zakatkan
maka harta itu menjadi haram. Tidak melakukan zakatfitrah di
bulan Ramadhan
3. Memakan hewan yang menjadi bangkai (tidak disembelih)
4. Disembelih namun bukan menyebut nama ALLAH SWT
Hewan wajib disembelih secara syar”I karena hewan yang mati
tidak disembelih maka menyebabkan darah membeku dalam tubuh
hewan tersebut sehingga daging menjadi tidak sehatuntuk
dimakanMakanan yang Halal pun belum tentu Thayib untuk
dimakan karena:
1. Makanan yang sudah kadaluarsa sehingga tidak layak
dikonsumsi
2. Makanan yang sudah terkontaminasi zat yang berbahaya bagi
tubuhJadi makanan dan minuman yang dikonsumsi haruslah
halal secara hukumnya maupun dari caramendapatkan dan
harus baik untuk dikonsumsi agar barokah makanan dapat
bermanfaat bagitubuh dan tidak memudharatkan serta baik
untuk kesehatan. Sebelum dan sesudah makan juga jangan lupa
untuk berdoa terlebih dahulu.
Syekh Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim dalam kitabnya
Shahih Fiqih Sunnah menyebutkan bahwa makanan dan minuman
menjadi haram karena salah satu dari lima sebab berikut;
1. Membawa mudharat pada badan dan akal
2. Memabukkan. Merusak akal, dan menghilangkan kesadaran
(seperti khamr dan narkoba),
3. Najis atau mengandung najis,
4. Menjijikkan menurut pandangan orang kebanyakkan yang masih
lurus fitrahnya, dan
5. Tidak diberi idzin oleh syariat karena makanan/minuman tersebut
milik orang lain. Artinya haram mengkonsumsinya tanpa seidzin
pemiliknya.
Jenis-jenis Makanan dan Minuman Yang Diharamkan
Salah satu kaidah yang masyhur dalam urusan makanan adalah
bahwa segala sesuatu hukumnya halal, kecuali yang disebutkan
pengharamannya dalam al-Qur’an dan hadits Nabi. Oleh karena itu
di sini akan disebutkan jenis-jenis makanan yang haram sebagai
disebutkan dalam al-Qur’an dan al-hadits.
1. Bangkai

Yaitu hewan yang mati tanpa melalui proses penyembelihan


yang syar’i. Dalil pengharaman bangkai adalah firman Allah
dalam surah Al-an ‘Am ayat 145:
“Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang
diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang
yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai,
atau darah yang mengalir atau daging babi — karena
sesungguhnya semua itu kotor — atau binatang yang
disembelih atas nama selain Allah”.

2. Darah yang mengalir

Tidak halal mengkonsumsi darah yang dialirkan atau


ditumpahkan. Ha ini berdasarkan firman Allah pada surah al-
Maidah ayat 3 dan Al-An ‘am ayat 146;
““Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, . . . “
(Terj. Qs:5:3).
“. . ., kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang
mengalir. . . “ (Terj. Qs. 6:146)
Adapun darah yang sedikit semisal yang tersisa pada daging
sembelihan, maka hal itu dimaafkan. Selain itu dikecualikan
pula hati dan limpa, sebagaimana dalam atsar Ibnu Umar yang
diriwayatkan Ibnu Maajah dan Ahmad diatas, “Telah
dihalalkan untuk kita dua macam bangkai dan dua macam
darah. . . . Dan adapun dua macam darah adalah hati dan
limpa “ (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ahmad).
3. Daging Babi

Berdasarkan firman Allah dalam surah al-Maidah ayat 3 dan


Al-An’am ayat 146:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging
babi, …” (Terj. Qs. 5:3),
“,. . kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang
mengalir, daging babi, . . “ (Terj. Qs. 6: 146).

4. Hewan yang disembelih Tanpa Menyebut nama Allah

Dasar pengharamannya adalah surah al-maidah ayat 3 dan Al-


An’am ayat 121:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah,. “ (Terj.
Qs:5:3)
“Dan janganlah kamu memakan -hewan-hewan- yang tidak disebut
nama Allah saat menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan
semacam itu termasuk kefasikan”. (Terj. Qs. 6:121).
5. Hewan Yang Disembelih Untuk Berhala.

Dasarnya adalah firman Allah dalam surah al-Maidah ayat 3;


“Dan diharamkan bagimu yang disembelih untuk berhala”.
(Terj. Qs.5:3).
Ini mencakup semua binatang yang disembelih untuk untuk
kuburan, sesajen yang dilabuhkan ke laut, tumbal proyek
pembangunan jembatan atau jalan, tugu peringatan yang
disembah sebagai tanda dan simbol bagi sesembahana selain
Allah, atau sebagai perantara kepada Allah. Hewan yang
disembelih untuk berhala haram dikonsumsi meskipun
disembelih dengan menyebut nama Allah.

6. Minum Minuman Berakohol (Khamr)

“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi.


Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan
beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar dari manfaatnya”.
Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.
Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berfikir, “(QS Al Baqarah : 219)
Adapun mudharat yang dapat menjadi alasan mengapa minuman ini
diharamkan antara lain berikut ini larangan minuman keras dalam
islam :
1. Merusak Kesehatan
2. Menghilangkan kesadaran
3. Menyebabkan kecanduan
4. Merusak akhlak dan menurunkan produktivitas

Anda mungkin juga menyukai