Anda di halaman 1dari 13

JURNAL PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Research and Learning in Comunication Study

Spiral of Silence Theory Versus Perkembangan


Masyarakat Sebuah Penjelasan dan Kritik Teori

Spiral of Silence Theory Versus Community Development An


Explanation and Criticism of Theory
Yoga Putra
Program Studi Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah
Riau, Pekanbaru, Indonesia *Coresponding Email: Yoga250117@gmail.com

Abstrak

Spiral of Silence Theory (Teori Spiral Keheningan) yang dikemukakan oleh Elisabeth Noelle-Neumann
mengisyaratkan adanya keengganan seseorang untuk mengemukakan pendapatnya yang mungkin
tidak sama dengan pendapat dari kebanyakan orang. Dalam perjalanan waktu, teori ini secara terus
menerus mengalami proses pengujian pada saat teori tersebut digunakan oleh kalangan akademisi
maupun masyarakat umum untuk menerangkan, meramalkan, menjelaskan fenomena komunikasi yang
terus berkembang dan bervariasi. Seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi serta
munculnya berbagai macam bentuk media baru telah berdampak kepada semakin meningkatnya
keberanian orang dalam mengemukakan pendapatnya yang berbeda dengan pendapat dari kebanyakan
orang. Dalam kondisi ini, Teori Spiral Keheningan ini tidak mampu secara lengkap dan akurat
menjelaskan fenomena komunikasi yang menjadi perhatiannya. Hal ini membuktikan bahwa teori
tersebut memiliki keterbatasan dalam menjelaskan fenomena. Kelemahan ini menjadi pembuka jalan
bagi para ahli untuk melahirkan pemikiran baru dalam melakukan modifikasi teori maupun melahirkan
teori baru. Teori yang tidak dapat lagi menjelaskan fenomena secara lengkap akan merubah teori
tersebut menjadi sebuah asumsi saja.
Abstract
The Spiral of Silence Theory put forward by Elisabeth Noelle-Neumann suggests a person's reluctance to
express their opinions which may not be the same as those of most people. In the course of time, this theory
continues to undergo a testing process when the theory is used by academics and the general public to
explain, predict, explain the phenomenon of communication that continues to grow and vary. Along with
advances in communication and information technology and the emergence of various forms of new media
has an impact on the increasing courage of people in expressing their opinions that are different from the
opinions of most people. In this condition, the Spiral Silence Theory is not able to completely and
accurately explain the phenomenon of communication of concern. This proves that the theory has
limitations in explaining the phenomenon. This weakness is opening the way for experts to give birth to
new ideas in modifying theories and giving birth to new theories. A theory that can no longer explain the
phenomenon completely will turn the theory into an assumption.
PENDAHULUAN kebenarannya oleh para ilmuan dan ada

Perkembangan ilmu pengetahuan dan kalanya menjadi lemah pada saat teori
teknologi tidak terlepas dari upaya yang tersebut tidak mampu lagi menjelaskan
telah dilakukan oleh para ahli dalam menerangkan, meramalkan fenomena yang
melahirkan berbagai teori. Ketekunan para selama ini menjadi fokus perhatian dari
ahli dalam meneliti perkembangan pada teori tersebut. Keberadaan teori,
kehidupan masyarakat menjadi awal dari khususnya teori komunikasi akan

lahirnya sebuah teori. Kelahiran sebuah mengalami dinamika yang ditandai dengan
teori terkadang didahului dari lahirnya adanya keyakinan para ilmuan yang
berbagai asumsi terhadap fenomena yang semakin kuat terhadap kebenaran teori
diteliti. Dalam perkembangan selanjutnya, tersebut. Dinamika teori komunikasi juga
asumsi yang telah dikemukakan dapat dapat ditandai dengan melemahnya
semakin kuat dan melahirkan model keyakinan para ilmuan terhadap kekuatan
maupun teori yang salah satunya adalah teori tersebut dalam menjelaskan

teori komunikasi. fenomena.

Asumsi yang telah dikemukakan para Seiring dengan perjalanan waktu

ahli dalam menjelaskan fenomena serta perkembangan teknologi dan


komunikasi senantiasa mengalami proses kemajuan kehidupan masyarakat,

pengujian lebih lanjut melalui pemakaian memunculkan fenomena-fenomena baru


asumsi tersebut menjelaskan yang sebelumnya belum ada dalam
dalam
fenomena komunikasi tertentu. Asumsi kehidupan manusia. Fenomena baru dalam
yang telah dikemukakan ada kalanya bidang komunikasi salah satunya yakni
mengalami perkembangan lebih lanjut muncul media baru yang bersifat online.
sehingga menjadi lebih lengkap dan akurat Kemunculan media baru ini telah
bahkan sampai melahirkan model-model berdampak kepada semakin bertambah
komunikasi tertentu. Bukan hanya model, beragamnya perilaku komunikasi manusia.
perkembangan selanjutnya sampai kepada Keberadaan media baru telah menambah
lahirnya teori-teori yang mampu keberanian orang dalam mengemukakan
menggambarkan fenomena lebih tepat dan pendapatnya yang terkadang sangat
akurat. berbeda dengan pendapat dari kebanyakan

Keberadaan sebuah teori ada kalanya orang.


menjadi semakin kuat dan lebih dipercaya
Keberadaan berbagai asumsi, model mengemukakan suatu pandangan terhadap
maupun teori komunikasi yang telah fenomena.
dilahirkan oleh para ahli terkadang tidak Pandangan yang sama tentang teori
mampu lagi untuk menjelaskan fenomena dikemukakan oleh Syam (2010), Dikatakan
baru tersebut hal ini merupakan suatu bahwa sebuah teori merupakan
bukti adanya kelemahan dari asumsi, seperangkat konstruk (konsep) yang
model maupun teori komunikasi yang telah mengemukakan suatu pandangan tentang
ada. Kelemahan teori tersebut disebabkan suatu fenomena secara sistematis dengan
oleh adanya perkembangan kehidupan tujuan menjelaskan maupun memprediksi
manusia yang salah satunya ditunjukkan fenomena tersebut. Secara spesifik, Stanley
dari perubahan perilaku komunikasi, J Baran (Morissan, 2010). mengemukakan
khususnya perilaku komunikasi dalam teori komunikasi massa sebagai penjelasan
mengemukakan pendapat. Kelemahan atau perkiraan terhadap gejala sosial, yang
sebuah teori akan lebih terlihat saat berupaya untuk menghubungkan
dilakukan peninjauan terhadap teori komunikasi massa kepada berbagai aspek
tersebut yang terfokus kepada kritik kehidupan kultural dan personal atau
terhadap teori yang telah ada. sistem sosial. Berdasarkan definisi teori
yang telah dikemukakan para ahli, secara
bebas dapat dikatakan bahwa teori
PEMBAHASAN
komunikasi adalah penjelasan atau
Ilmu komunikasi dibangun oleh
perkiraan tentang fenomena komunikasi
sejumlah teori yang bersumber dari
dan kaitan dengan berbagai aspek
berbagai disiplin ilmu, oleh karenanya ilmu
kehidupan manusia.
komunikasi disebut sebagai ilmu yang
Sama halnya dengan teori sosiologi,
multi disipliner. Untuk memahami teori
antropologi dan teori lainnya, teori
komunikasi maka terlebih dahulu perlu
komunikasi lahir dari hasil penelitian
dipahami apa yang dimaksud dengan teori
tentang fenomena komunikasi tertentu.
dan apa saja fungsi dari pada teori
Kelahiran sebuah teori selalu diawali
tersebut. Kerlinger (Nazir, 1999)
dengan adanya asumsi. Fenomena
mengungkapkan bahwa teori sebagai
komunikasi akan dapat dianalisis atau
sebuah set konsep atau construct yang
dijelaskan melalui alur pikir teori
saling berhubungan antara satu dengan
komunikasi yang relevan. Relevan dalam
lainnya, suatu set dari proposisi yang
hal ini adalah berhubungan, maksudnya berubah. Setiap perubahan memiliki jangka
adalah bahwa teori tertentu bisa waktu tertentu. Melalui teori, perubahan
menjelaskan mengapa atau bagaimana yang akan terjadi pada fenomena tertentu
suatu peristiwa komunikasi tertentu bisa dapat diramalkan atau diprediksi, dalam
terjadi. Karena itu pemahaman tentang hal ini berupa penyingkatan fakta-fakta
teori akan membantu peneliti pada saat oleh teori akan menghasilkan uniformitas
menggunakan teori untuk menjelaskan dari pengamatan-pengamatan. Dengan
fenomena tertentu (Hamidi, 2010). adanya uniformitas tersebut maka dapat
Fungsi Teori dibuat prediksi terhadap fakta-fakta yang
Mencermati isi dari sebuah teori akan datang. Fakta-fakta apa yang dapat
komunikasi akan dapat diketahui beberapa diharapkan muncul berdasarkan
fungsi dari teori tersebut. Fungsi teori pengamatan fenomena-fenomena
adalah menerangkan, meramalkan atau sekarang.
memprediksi dan menemukan keterpautan Fungsi Menjelaskan
fakta-fakta secara sistematis. (Nazir, 1999). Setiap teori akan senantiasa
Berkenaan dengan fungsi ini, lebih lanjut mengungkapkan fakta-fakta, dalam hal ini
Nazir mengemukakan tiap fungsi sebagai teori menjelaskan hubungan antar variabel
berikut: atau antar konstrak (construct) sehingga
Fungsi Menerangkan pandangan yang sistematis dari
Keberadaan sebuah teori ditandai fenomenafenomena yang diterangkan oleh
dengan fungsi yang dimiliki teori tersebut. variabel akan dapat terlihat dengan jelas.
Salah satu fungsi dari teori adalah fungsi (Nazir, 1999)
menerangkan, dalam hal ini sebuah teori Spiral Of Silence Theory (Teori Spiral
menerangkan fenomena dengan cara Keheningan)
menspesifikasikan variabel-variabel yang Lahirnya berbagai teori komunikasi
terdapat dalam suatu fenomena. tidak terlepas dari kehadiran media massa
Kemampuan teori dalam menerangkan ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
variabel ini akan membantu pemahaman Aktifitas media massa ini kemudian
terhadap makna dari variabel tersebut. menimbulkan berbagai fenomena
Fungsi Meramalkan Atau Memprediksi komunikasi dan selanjutnya para ahli
Setiap fenomena memiliki sifat yang mengamati serta mengkaji fenomena
khas. Setiap fenomena akan senantiasa tersebut. Dari pengkajian ini lahirlah
berbagai asumsi, model komunikasi sampai menyebutnya dengan kata “teori spiral
teori komunikasi. Sebagai contoh adalah kebisuan”. Teori spiral of silence yang
hasil pengamatan dari Schramm terhadap dikemukakan Elisabeth Noelle-Neumann
fenomena komunikasi massa, yakni mencoba menunjukkan bagaimana
pemberitaan siaran radio yang komunikasi interpersonal dan pesan yang
menimbulkan kepanikan warga disampaikan oleh media massa bekerja
masyarakat. Fenomena ini kemudian secara bersama dalam mengembangkan
melahirkan teori peluru. opini publik (Morissan, 2010).
Begitu juga halnya dengan teori spiral Sebagai seorang peneliti politik,
of silence yang dikemukakan oleh Elisabeth Noelle-Neumann mempelajari bahwa
Noelle-Neumann. Dalam ilmu komunikasi, dalam pemilihan umum (pemilu),
teori spiral of silence adalah salah satu teori beberapa pandangan atau opini tertentu
komunikasi massa di mana seseorang tampak lebih mengemuka dibandingkan
memiliki opini dari berbagai isu namun pandangan atau opini lainnya. Ia juga
terdapat keraguan dan ketakutan untuk melihat bahwa banyak orang yang tidak
memberikan opininya karena merasa mengemukakan pandangannya dan
terisolasi, sehingga opini tidak bersifat memilih diam dari pada membicarakan
terbuka alias tertutup. atau membahas pandangan tersebut.
(PakarKomunikasi.com). Untuk memahami Noelle-Neumann menyebut situasi tersebut
teori ini ada baiknya diawali dari sebagai spiral keheningan yang terjadi
pengertian secara harfiah dari kata spiral of ketika orang mengemukakan opininya
silence. Bila diterjemahkan ke dalam karena merasa pandangannya mewakili
bahasa indonesia maka secara kebahasaan, pandangan yang populer, sedangkan
kata “spiral” dapat diterjemahkan sebagai mereka yang merasa opininya tidak
“lingkaran”. Kata “spiral” oleh orang mewakili pandangan populer memilih
indonesia sering dipakai untuk untuk diam. Proses ini terjadi dalam pola
menyebutkan benda yang berbentuk atau bentuk menyerupai spiral sedemikian
lingkaran, sedangkan kata “silence” rupa sehingga satu pendapat akan berakhir
diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia dengan publisitas dan popularitas tinggi,
berarti “keheningan”. Jadi arti dari “spiral sedangkan pendapat lainnya akan berakhir
of silence theory” adalah “teori spiral dengan publisitas dan popularitas yang
keheningan”, ada juga yang lebih suka rendah (Morissan. 2010).
Prinsip spiral keheningan dapat Spiral keheningan merupakan gejala
diterjemahkan dengan ilustrasi dalam atau fenomena yang melibatkan saluran
kehidupan sehari-hari, dimana setiap orang komunikasi personal dan komunikasi
memiliki cara dan pandangan yang sering melalui media massa, Media berfungsi
dinyatakan dalam bentuk pemilihan pesan- menyebarluaskan opini publik yang
pesan tertentu yang tidak jauh berbeda menghasilkan pendapat atau pandangan
dengan sebahagian besar pilihan orang yang dominan, sementara individu dalam
lain, sebagai contoh adalah ketika hal menyampaikan pandangannya akan
seseorang mengemukakan pendapatnya bergantung pada pandangan yang
ditengah-tengah sekumpulan orang yang dominan, sedangkan media pada gilirannya
sedang berdiskusi membicarakan suatu akan cenderung memberitakan pandangan
permasalahan tertentu. Pendapat yang yang terungkap dan karenanya spiral
dikemukakan merupakan pilihan yang keheningan berlanjut (Morissan. 2010).
telah dipertimbangkan dan dipikirkan oleh Lebih lanjut, Noelle-Newmann (1984)
orang tersebut bahwa pendapatnya itu menyatakan bahwa kekuatan media massa
bukanlah pendapat yang ekstrim dan untuk menjadikan opini sebagai dominan
bertentangan dengan pendapat orangorang diperoleh dari: (1) kehadirannya di mana-
yang ada disekitarnya, tetapi pendapat mana (ubiquity); (2) pengulangan pesan
yang dikemukakan itu adalah pendapat yang sama dalam suatu waktu (kumulasi);
yang juga merupakan pendapat dari dan (3) konsensus tentang nilai-nilai di
sebahagian besar orang yang ada di sekitar antara mereka yang bekerja dalam media
tersebut. Kenapa orang tersebut tidak massa, yang kemudian direfleksikan dalam
berani memiliki pendapat yang berbeda isi media massa
dengan pendapat kebanyakan orang? Hal http://bedjopunya.blogspot.com/2010/02
ini dikarenakan adanya rasa khawatir akan /spiral-of-selience.html.
diasingkan atau juga disingkirkan oleh Penjelasan tentang teori spiral of
kelompok jika ia memiliki pendapat yang silence sebagaimana yang dikutip oleh
berbeda dengan kelompoknya. Perbedaan Morissan (2010), mengemukakan bahwa
pendapat dengan pendapat kelompok teori spiral keheningan menyandarkan
umumnya akan dihindari oleh orang yang gagasan pada tiga pernyataan (premise)
khawatir akan diasingkan keberadaannya atau asumsi dasar dan berdasarkan
dalam kelompok. penjelasan mengenai opini publik sebagai
latarbelakangnya, ketiga asumsi tersebut persoalan ikut-ikutan atau berada di pihak
adalah sebagai berikut: 1) Individu yang menang, tetapi merupakan upaya
menghindarkan diri dari situasi terisolasi
dengan pandangan menyimpang akan
dari kelompok sosialnya. Ancaman akan
terancam terisolir dari masyarakat; 2)
adanya celaan atau kritik dari pihak lain
Kekhawatiran akan terisolir menyebabkan
menjadi faktor yang sangat kuat
individu selalu mempertimbangkan situasi
3) menjadikan seseorang tidak
iklim pendapat sepanjang waktu;
mengemukakan pendapatnya. Misalnya
Perilaku publik dipengaruhi oleh penilaian
seseorang yang memiliki kebiasaan
terhadap opini publik.
merokok dan sering kali dikritik karena
Penjelasan terhadap ketiga asumsi ini
mendukung kebiasaan merokok akan
dikemukakan oleh Morissan (2010)
memilih diam daripada mengemukakan
sebagai berikut: Asumsi pertama
pandangannya dalam persoalan ini jika ia
menyatakan bahwa masyarakat memiliki
harus berhadapan dengan orang-orang
kekuasaan terhadap mereka yang memiliki
yang tidak merokok dan aktif menyatakan
pandangan menyimpang dan tidak ingin
pendapatnya.
menyesuaikan dirinya dengan ancaman
Kita dapat menyimpulkan dengan
isolasi. Noelle-Neumann (1984) percaya
bahwa struktur masyarakat tergantung mudah bagaimana proses ini
mempengaruhi opini publik. Namun
pada orang-orang yang memberikan
demikian, terdapat pula pengecualian,
pengakuan dan mengesahkan nilai-nilai di
tentunya, terhadap spiral keheningan ini
masyarakat. Opini publik berperan dalam
karena sering kali terdapat
menentukan apakah nilai-nilai itu diterima
kelompokkelompok yang tidak takut
masyarakat ataukah tidak. Bila orang
terisolasi dan mereka akan menyatakan
setuju dengan seperangkat nilai-nilai maka
kekhawatiran terhadap ancaman isolasi pendapatnya, mereka tidak peduli apapun
risikonya. Mereka adalah orang-orang yang
menurun. Ketika ada perbedaan dalam
memiliki ciri-ciri sebagai inovator,
penerimaan nilai-nilai maka ancaman
pembaharu, perintis, dan penggagas ide-ide
isolasi akan meningkat.
baru.
Spiral keheningan tampaknya
Asumsi kedua menyatakan bahwa
disebabkan adanya perasaan takut
perasaan khawatir akan terisolasi
terisolasi atau terkucil dari lingkungan.
menyebabkan individu harus mengukur
Spiral keheningan bukan sekedar
iklim pandapat sepanjang waktu. Teori pluralistic ignorance atau pengabaian
spiral keheningan memberikan pluralistik. Jika mereka yang berbeda
argumentasi bahwa orang selalu bertindak dengan anda maka cukup wajarlah jika
sebagai penilai iklim opini publik. Orang anda berpikir pandangan sebagai
mengetahui pendapat atau pandangan minoritas, namun pada kesempatan lain,
mana yang populer yang lebih banyak anda bertemu dengan sejumlah massa
diterima dan pandangan mana yang tidak memberikan pandangan yang sama maka
banyak diterima orang. Dengan kata lain, anda akan menyadari bahwa ternyata
orang tidak akan merasa segan untuk pendapat andalah yang mayoritas.
melakukan perkiraan berdasarkan Asumsi ketiga menyatakan bahwa
perasaannya mengenai adanya opini publik evaluasi atas opini publik akan
terhadap suatu pendapat tertentu serta mempengaruhi pendapat dan perilaku
membuat perkiraan mengenai besar masyarakat, Noelle-Neumann (1984)
kecilnya jumlah orang-orang yang mangajukan sejumlah besar bukti untuk
mendukung atau menolak suatu pendapat. mendukung teorinya. Dalam pemilu,
Dalam suatu percakapan yang misalnya, orang biasanya dapat
melibatkan anda dengan beberapa orang. memperkirakan dengan cukup akurat
Semua rekan bicara anda berdasarkan pandangan yang mengemuka mengenai
arah isi pembicaraan mereka tampaknya seorang kandidat dan isu-isu yang
mendukung figur atau pendapat tertentu dikemukakannya dan mereka
dengan berbagai argumentasinya. Jika kemungkinan akan menyatakan
anda terpaksa harus setuju dengan pandangannya jika ia setuju dengan
pandangan mereka karena khawatir pandangan mayoritas masyarakat terhadap
perbedaan pendapat dapat menimbulkan suatu masalah tertentu, sebaliknya ia akan
perdebatan antara anda dengan mereka, memilih diam jika pendapatnya tidak sama
maka spiral keheningan tengah bekerja dengan kebanyakan orang lain.
atas diri anda. Sebaliknya, jika apa yang Noelle-Neumann (1984) percaya
anda perkirakan, berdasarkan bahwa orang tidak suka mendiskusikan
pengamatan anda sebagai pendapat atau topik-topik yang tidak memiliki dukungan
pandangan yang paling banyak mendapat mayoritas. Teori ini juga menunjukkan sifat
dukungan ternyata keliru, maka situasi orang-orang yang tidak suka
ini oleh Neumann disebut dengan istilah mengemukakan pendapat pribadinya yang
berbeda atau bertentangan dengan akurasi yang setinggi mungkin, hal ini
pendapat kebanyakan orang. Namun dikarenakan adanya keterbatasan
demikian situasi masyarakat juga turut kemampuan panca indra dan kemampuan
berperan dalam mendorong atau menahan rasionalitas manusia. Setiap yang diamati
seseorang untuk berbicara. Orang akan oleh panca indra manusia belum tentu
lebih terdorong menyampaikan merupakan suatu keadaan yang
pandangannya jika terdapat demokrasi dan sebenarnya, begitu pula terhadap sesuatu
kebebasan berbicara dan sebaliknya, yang dipikirkan manusia tidak terlepas
keinginan untuk berbicara menjadi dari pengaruh dari berbagai faktor baik
teredam pada masyarakat konservatif faktor internal (subjektifitas) maupun
dengan pemerintah yang opresif. faktor eksternal (lingkungan). Begitu pula
Noelle-Neumann (1984) memberikan halnya dengan teori spiral keheningan
contoh teori spiral keheningan pada yang dikemukakan oleh Elisabeth
penggunaan mariyuana untuk keperluan NoelleNeumann (1984).
medis. Pada masyarakat barat, dimana ia Ada beberapa ketidaksepakatan
tinggal, terdapat perdebatan ketika itu tentang kelayakan teori dan metodologi
apakah orang sakit diperbolehkan karya Noelle-Neumann (1984) ini.
menggunakan mariyuana untuk Pengkritik Glynn dan McLeod, (1985); Katz,
mengurangi penderitaannya. Mariyuana (1981); Salmon dan Kline, (1983) melihat
merupakan salah satu jenis narkoba dan bahwa formulasi teorinya tidak lengkap,
penggunaannya merupakan perbuatan dan konsep-konsep utamanya tidak
melawan hukum. Timbul desakan dari dijelaskan dengan memadai
sebagian masyarakat untuk (Fibafitria, 2011).
memperbolehkan penggunaan mariytuana Sedangkan menurut hemat penulis
untuk mengurangi penderitaan orang sakit bahwa terdapat beberapa hal yang bisa
dan media massa memberikan dukungan dikemukakan sebagai kritik terhadap teori
terhadap keinginan ini. spiral keheningan ini, yakni : 1) Penjelasan
Sebagai penjelasan terhadap sebuah tentang kekhawatiran seseorang akan
fenomena yang disusun oleh para ahli, terisolasi bila mengemukakan pandangan
setiap teori sudah pasti tidak dapat yang berbeda dengan pandangan kelompok
menggambarkan dan menjelaskan mayoritas yang dijelaskan dalam teori ini
fenomena secara keseluruhan dengan bersifat situasional saja. Saat ini banyak
terlihat orang-orang yang dengan sengaja Tidak semua orang takut untuk
berani untuk mengemukakan pendapat mrngemukakan pandangan yang berbeda
dan pandangannya yang sangat berbeda dengan pandangan kelompok mayoritas.
dengan pandangan dan pendapat dari Orang-orang dengan ciri-ciri tertentu
kebanyakan orang, dan keberanian ini justru menjadi tokoh-tokoh yang berani
justru banyak ditiru oleh banyak orang untuk meruntuhkan status quo dengan
untuk mendapatkan ketenaran sehingga mengemukakan pandangan dan pendapat
dirinya menjadi terkenal. Sebagai contoh, yang berbeda untuk berupaya
era reformasi dan demokrasi saat ini menyadarkan kelompok mayoritas bahwa
sangat banyak orang dengan sengaja dan selama ini mereka telah mendukung suatu
berani mengemukakan pendapat atau pendapat ataupun pendapat yanbg keliru.
pemikiran yang sangat berbeda dengan Teori spiral keheningan kurang
pendapat atau pemikiran orang banyak. mempertimbangkan aspek-aspek sosial
Orang tersebut tidak merasa takut karena budaya dan tradisi yang ada dalam
dijamin oleh undang-undang yang berlaku. masyarakat yang tradisional, dimana pada
Peran media yang dijelaskan oleh sistem budayanya mereka memiliki tradisi
teori spiral of silence sebagai pembentuk yang lebih mengutamakan kesamaan
opini dan mengarahkan perhatian pandangan maupun pendapat dalam
khalayak untuk meyakini suatu memandang sesuatu. Kemauan untuk
pandangan, pada saat ini kekuatannya memiliki kesamaan ini bukanlah
mulai diragukan. Saat ini sudah banyak disebabkan oleh rasa takut untuk memiliki
khalayak yang aktif, selektif dan cerdas pandangan yang berbeda, tetapi
dalam menilai setiap isu yang disajikan merupakan suatu tradisi dan sekaligus
oleh media. Banyak khalayak yang sadar upaya mereka dalam memelihara
bahwa betapa media saat ini sangat tidak harmonisasi maupun menjaga sistim yang
objektif. Berbagai kepentingan yang telah mereka ciptakan.
dilatarbelakangi oleh motif bisnis, politik Keberanian mengemukakan pendapat
dan idiologis telah mengendalikan maupun pemikiran yang berbeda dari
perilaku media. kebanyakan orang telah diperlihatkan oleh
Teori spiral keheningan melupakan para tokoh masyarakat. Masih teringat
potensi manusia yang sangat bervariasi. dalam pikiran kita ketika Amin Rais dengan
berani mengemukakan pendapat dan
pandangannya tentang kekuasaan orde Hal ini tentu bertentangan dengan teori
baru, dimana pada saat itu orang tidak spiral keheningan.
berani mengusik keberadaan rezim yang Menurut penulis, sulitnya melihat
telah berkuasa selama tiga puluh tahun perbedaan kelompok ini menimbulkan
lebih. Saat itu sangat beresiko karena dapat keberanian setiap orang untuk
ditahan oleh aparat keamanan jika mengemukakan pendapatnya yang
mengemukakan pendapat maupun berbeda dengan pendapat orang banyak.
pemikiran yang berbeda dengan penguasa. Dalam kondisi ini dapat dikatakan bahwa
Seiring dengan berjalannya waktu dan teori spiral of silence semakin terlihat
adanya desakan untuk melakukan kelemahannya. Kelemahan teori spiral of
reformasi telah merubah ketakutan silence juga dibuktikan oleh Eriyanto
menjadi keberanian untuk menyatakan (2012). Berdasarkan penelitiannya ia
pendapat yang berisikan kebenaran dan mengemukakan bahwa teori ini tidak
keadilan. Dalam kondisi ini, keberadaan sesuai dalam negara transisi demokrasi
teori spiral of silence tidak mampu lagi karena lahir dalam konteks negara maju
menjelaskan fenomena yang ada secara yang berasumsi bahwa warga negaranya
lebih lengkap, karena ada beberapa hal memiliki akses media dan kebebasan
yang justru telah berubah. Detaq (2019) mengeluarkan pendapat.
mengemukakan dalam artikelnya bahwa Dari beberapa kritik di atas maka
teori spiral keheningan menjadi lebih penulis menilai bahwa teori spiral of silence
menarik ketika berada dalam lingkungan yang dikemukakan oleh Elisabeth Noelle-
media sosial. Pembeda antara kelompok Neumann (1984) mengalami kelemahan
minoritas dan mayoritas semakin sulit sehingga tidak mampu lagi menjelaskan
ditemukan karena sama-sama memiliki fenomena komunikasi secara lengkap dan
kesempatan yang sama untuk meyakinkan.
berkomentar. Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Thorvy dan Nurcahyo
SIMPULAN
(2017) bahwa dalam media sosial setiap
Kelahiran teori spiral keheningan
orang memiliki kebebasan mengutarakan
diawali dari adanya upaya para ilmuan
pendapatnya tanpa harus merasa takut
dalam menjelaskan fenomena komunikasi.
pendapatnya berbeda dengan orang lain.
Penjelasan terhadap fenomena komunikasi
tersebut pada awalnya berupa asumsi saja.
Kebenaran asumsi tersebut melahirkan DAFTAR PUSTAKA
teori spiral keheningan. Detaq, A, (2019). Spiral of Silence Dalam Kasus
Intoleransi di Indonesia.
Perkembangan kehidupan
Eriyanto, (2012). Teori Spiral Kesunyian dan
masyarakat menyebabkan terjadinya
Negara Transisi Demokrasi: Sebuah
perubahan perilaku komunikasi Pengujian di Indonesia. Jurnal Komunikasi
masyarakat. Perubahan perilaku Indonesia. Volume I Nomor 1 April 2012
komunikasi dapat melemahkan kekuatan ISSN 2301-9816, 13.
Fibafitriani, (2011). Spiral of Silence Theory.
teori spiral keheningan yang selama ini
https://pakarkomunikasi.com/teori-
dapat menjelaskan perilaku komunikasi
spiralkeheningan/
yang menjadi fokus perhatian teori spiran
keheningan.
Kritik terhadap teori spiral of
silence/ dapat menemukan kelemahan
dari teori tersebut, namun penemuan
tersebut dapat menjadi pembuka jalan
bagi para ilmuan untuk mengembangkan
teori sehingga mampu menjelaskan
fenomena komunikasi yang selalu
berubah.

Anda mungkin juga menyukai