1
ADAB ADAB DALAM ISLAM
2
perak, karena perabot itu untuk mereka (orang-orang kair di dunia dan untuk
kita di akhirat)
Tata cara makan
- Dari Kaab bin malik r.a ia berkata rasulullah sallallahu alaihi wasallam makan
dengan menggunakan tiga jari, dan beliau menjilati tangannya sebelum
membersihkannya
- Dari Ibnu Umar r.a berkata, “Rasulullah saw melarang (ummat) menelan dua
kurma sekaligus sebelum minta izin kepada teman-temannya”.
2. ADAB BERBICARA
Pembicaraan yang dilakukan hendaknya dalam kebaikan
Suara orang yang berbicara hendaknya tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu
rendah
Pembicaraan yang dilakukan tidak saling berdebat ataupun saling membantah
Tidak melakukan pembicaraan yang tidak berguna
3
Tidak melakukan pembicaraan yang menggunjing (ghibah) ataupun mengadu
domba (namimah) serta tidak mengejek atau merendahkan orang lain
Mendengarkan pembicaraan orang lain dan tidak memotong pembicaraan orang
Tidak menggunakan bahasa yang tidak umum /bahasa yang tidak dipahami lawan
bicara
هريرة أبي ن، قال وسلم عليه هللا صلى النبي عن: ” ” ست المسلم على المسلم حق. قيل: قال ؟ ] هللا رسول يا [ هي وما:
” عليه فسلم لقيته إذا، فأجبه دعاك وإذا، وإذا له فانصح استنصحك، مرض وإذا فشمتهن هللا فحمد عطس وإذا
فعده، األخرى الرواية وفي ( فاصحبه مات وإذا: “ ) فاتبعه
Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau telah bersabda:
“Kewajiban seorang muslim terhadap muslim yang lain ada enam.” Ada yang bertanya:
“Dan apakah itu [wahai Rasulullah]?” Beliau menjawab: “Memberi salam jika berjumpa
dengannya, memenuhi undangannya jika ia mengundangmu, menasehatinya jika ia
memintaimu nasehat, mendoakannya jika ia bersin kemudian memuji Allah,
menjenguknya jika ia sakit, dan melayatnya (dan dalam riwayat lain: mengiringi
jenazahnya) jika ia meninggal.”
(HR Bukhari dalam Adab al-Mufrad (991). Dishahihkan al-Albani dalam Shahih Adab al-
Mufrad (766).
a)Hadiah-Menghadiahi
“ هريرة أبي عن، قال وسلم عليه هللا صلى النبي عن: ” ” تحابوا تهادوا.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau telah bersabda: “Hadiah-menghadiahilah
kalian, (niscaya) kalian akan saling mencintai.”
4
b) Mencintai teman seperti mencintai dirisendiri
Juga diterangkan dan dinyatakan dalam hadits yang lain yang bunyinya :
Artinya : perumpamaan dua orang bersaudara adalah seperti kedua belah tangan, yang
satu membasuh yang lain. (HR. Abu Naim)
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran (Al-Ashri :3)
"Jadilah kamu orang-orang yang mensyafaati orang lain terhadap dirimu, agar kamu
mendapat pahala. (HR. Abu Dawud)
Dilarang atau jangan mencari-cari kesalahan, keburukan atau aib orang lain
"Hai orang-orang yang beriman dengan lidahnya, dan belum masuk iman itu dalam
hatinya, jangan kamu mengumpat orang lain, dan jangan kamu mencari-cari aib orang
lain, karena orang suka mencari-cari aib saudaranya sesama muslim itu, maka Allah
akan mencari-cari aibnya. Dan orang yang aibnya ditampakkan oleh Allah, maka akan
diketahui oleh umum, sekalipun ia bersembunyi di dalam rumah." (HR. Ahmad,
Bukhari-Muslim)
5
ّّيحب هللا ان
ّّ سهل
ّ الطليق ال
Artinya : "Sesungguhnya Allah menyukai kepada orang yang suka memberi kemudahan
(kepada orang lain) dan selalu jernih mukanya". (HR. Baihaqi).
عندَه أصوات َهم َخفَضُوا ت َكلَّ ََم وإذا، النظر؛ إليه ي ُِحدُّون وما
َ له تعظي ًما
“jika para sahabat berbicara dengan Rasulullah, mereka merendahkan suara mereka
dan mereka tidak memandang tajam sebagai bentuk pengagungan terhadap
Rasulullah” (HR. Al Bukhari 2731).
Syaikh Musthafa Al ‘Adawi mengatakan: “setiap adab di atas terdapat dalil yang
menunjukkan bahwa adab-adab tersebut merupakan sikap penghormatan”.
Maka dari hadits ini merendahkan suara dan tidak memandang dengan tajam
merupakan akhlak yang mulia dan sikap penghormatan yang tentu sangat layak
untuk kita terapkan kepada orang tua. Karena merekalah orang yang paling layak
mendapatkan perlakuan yang paling baik dari kita. Sebagaimana telah dijelaskan
pada materi sebelumnya.
Diantara adab yang mulia kepada orang tua adalah tidak mendahului mereka dalam
berkata-kata dan mempersilakan serta membiarkan mereka berkata-kata terlebih
6
dahulu hingga selesai. Lihatlah bagaimana Abdullah bin
Umar radhiallahu’anhu menerapkan adab ini. Beliau berkata:
َُ للاِ رسو
ل اشتكى َ قاعدَ وهو ورا َءه فصلينا وسلم عليه للا صلى, بكر وأبو ٍَ الناس يُس ِْم َُع
ََ تكبيره,
َ ََفأشار قيا ًما فرآنا إلينا فالتفت
فقعدنا إلينا, قعودًا بصالتِه فصلينا. قال سلَّ ََم فلما: ل لتفعلون آنفًا كدتُم إن ََ فارس فع
ََ َِ
والروم, وهم ملو ِكهم على يقومون
َقعود. تفعلوا فال. بأئ َّم ِتكم ائتموا. قعودًا فصلوا قاعدًا صلى وإن قيا ًما فصلوا قائ ًما صلى إن
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengaduh (karena sakit), ketika itu kami
shalat bermakmum di belakang beliau, sedangkan beliau dalam keadaan duduk, dan
Abu Bakar memperdengarkan takbirnya kepada orang-orang. Lalu beliau menoleh
kepada kami, maka beliau melihat kami shalat dalam keadaan berdiri. Lalu beliau
memberi isyarat kepada kami untuk duduk, lalu kami shalat dengan mengikuti
shalatnya dalam keadaan duduk. Ketika beliau mengucapkan salam, maka beliau
bersabda, ‘kalian baru saja hampir melakukan perbuatan kaum Persia dan Romawi,
mereka berdiri di hadapan raja mereka, sedangkan mereka dalam keadaan duduk,
7
maka janganlah kalian melakukannya. Berimamlah dengan imam kalian. Jika dia
shalat dalam keadaan berdiri, maka shalatlah kalian dalam keadaan berdiri, dan jika
dia shalat dalam keadaan duduk, maka kalian shalatlah dalam keadaan duduk” (HR.
Muslim, no. 413).
Lebih mengutamakan orang tua daripada diri sendiri atau iitsaar dalam perkara
duniawi
Hendaknya kita tidak mengutamakan diri kita sendiri dari orang tua dalam perkara
duniawi seperti makan, minum, dan perkara lainnya. Sebagaimana hadits
dalam Shahihain mengenai kisah yang diceritakan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam mengenai tiga orang yang terjebak di dalam gua yang tertutup batu besar,
kemudian mereka bertawassul kepada Allah dengan amalan-amalan mereka, salah
satunya berkata:
َ ! كبيران شيخان والدان لي كان إنه. وامرأتي. عليهم أرعى صغارَ صبيةَ ولي. عليهم أرحتَُ فإذا، َُفبدأتَُ حلبت
اللهم
بنيَ قبل فسقيتُهما بوالدي. يوم ذاتََ بي نأى وأنه
ٍَ الشجر
َُ َِ ناما قد فوجدتُهما أمسيتَُ حتى آ. َُ أحلبَُ كنت كما فحلبت.
. ت فلم
َِ بالحال. رؤو ِسهما عند فقمت. ُظهما أن أكر َه
َُب فجئت َ نومهما من أوق
ِ . ُأسقي أن وأكر َه
ََ َ قبلهما الصبي َة. ُوالصبي َة
قدمي عند يتضاغون. يزل فلم َْ الفجر طلع حتى ودأبُهم دأبي ذلك َُ . وج ِهك ابتغا ََء ذلك فعلتَُ أني تعلم كنت فإن، ج َْ لنا فافر
فرج َةً منه، السما ََء منها نرى. للاُ ففرج
َ فرج َةً منه. السما ََء منها فرأوا
“Ya Allah sesungguhnya saya memiliki orang tua yang sudah tua renta, dan saya juga
memiliki istri dan anak perempuan yang aku beri mereka makan dari mengembala
ternak. Ketika selesai menggembala, aku perahkan susu untuk mereka. Aku selalu
dahulukan orang tuaku sebelum keluargaku. Lalu suatu hari ketika panen aku harus
pergi jauh, dan aku tidak pulang kecuali sudah sangat sore, dan aku dapati orang
tuaku sudah tidur. Lalu aku perahkan untuk mereka susu sebagaimana biasanya, lalu
aku bawakan bejana berisi susu itu kepada mereka. Aku berdiri di sisi mereka, tapi
aku enggan untuk membangunkan mereka. Dan aku pun enggan memberi susu pada
anak perempuanku sebelum orang tuaku. Padahal anakku sudah meronta-ronta di
kakiku karena kelaparan. Dan demikianlah terus keadaannya hingga terbit fajar. Ya
8
Allah jika Engkau tahu aku melakukan hal itu demi mengharap wajahMu, maka
bukalah celah bagi kami yang kami bisa melihat langit dari situ. Maka Allah pun
membukakan sedikit celah yang membuat mereka bisa melihat langit darinya“.
9
1. Disunahkan mengibaskan seprei atau tempat tidur sebelum tidur
2. Tidur dengan cara membaringkan tubuh miring ke sebelah kanan
3. Makruh tidur di tempat terbuka (tidak beratap)
4. Makruh tidur tengkurap
5. Disunahkan memadamkan lampu dan menutup pintu dan jendela saat tidur
6. Bangun tidur membaca doa “ Alhamdulillahilladzi ahyaanaa ba’da maa
amaatanaa wa ilahinnusyuur
7. ADAB BERDOA
Sebelum berdoa hendaknya berwudhu
Mengawali doa dengan memuji Allah swt & membaca sholawat Nabi saw
Merendahkan diri dihadapan Allah swt dan mengakui dosa-dosa
Bersungguh-sungguh dalam berdoa
Tidak berdoa untuk keburukan diri sendiri dan orang lain
Merendahkan suara saat berdoa
10
Disunahkan menjabat tangan ketika bertemu, tetapi tidak berjabat tangan dengan
yang bukan muhrim/mahramya
Disunahkan menjawab salam orang yang menyampaikan salam lewat orang lain
dan kepada yang dititipinya
11
11. ADAB MENUNTUT ILMU
12
“Apabila salah seorang kalian shalat maka kenakanlah dua pakaian, maka
sesungguhnya Allah adalah zat yang lebih berhak agar seseorang berhias
kepadanya”.(Hr.Thabrani/AlAwsath/Lihat disilsilah hadits shahih/syekh alBani)
إذاّسمعتمّالمؤذنّفقولواّمثلّماّيقولّالمؤذن
“Apabila kalian mendengar azan maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh
muadzin” (HR.Bukhori)
Berdoa ketika masuk dan keluar mesjid dengan doa yang datang dari nabi.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
ّاللهمّإنيّأسألكّمنّفضلك:ّوإذاّخرجّفليقل،ّاللهمّافتحّليّأبوابّرحمتك:إذاّدخلّأحدكمّالمسجدّفليقل
“Apabila salah seorang dari kalian masuk ke masjid, maka ucapkanlah : “لي افتح اللهم
”رحمتك أبوابYa Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmatmu”, dan apabila keluar (dari
masjid) maka ucapkanlah. “”فضلك من أسألك إني اللهمYa Allah sesungguhnya aku meminta
kepadamu akan karuniamu”.(HR.Muslim)
كانّالنبيّيحبّالتيمنّماّاستطاعّفيّشأنهّكلهّفيّطهورهّوترجلهّوتنعله
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai memulai dari sebelah kanan dari apa
yang beliau bisa dari seluruh keadaannya (seperti) ketika taharah, menyisir dan
memakai sandal”.(Mutaffaq ‘alaihi)
13
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
.ّوليدنّمنها،إذاّصلىّأحدكمّفليصلّإلىّسترة
“Apabila salah seorang dari kalian shalat, maka shalatlah (dengan menghadap) ke
sutrah, dan mendekatlah dengannya(sutrah)”.(HR.Abu daud dan Ibnu Majah, dan
dishahihkan oleh syekh Albani)
Jangan melintas dihadapan orang yang shalat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
لوّيعلمّالمارّبينّيديّالمصليّماذاّعليهّلكانّأنّيقفّأربعينّخيراّّلهّمنّأنّيمرّبينّيديه
“Seandainya orang yang melintas dihadapan orang yang shalat mengetahui akan apa
yang terjadi padanya, niscaya dia akan rela untuk berdiri(menunggu) selama 40
(hari/bulan/tahun) dari pada melintas dihadapannya”.(Mutaffaq ‘Alaihi)
14
menghampiri (Rasulullah saw) dan mengucapkan salam, maka nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “’alaikassalam”.”(HR.Bukhori)
Sahabat melakukan hal itu yaitu salam karena mengamalkan perintah nabi
Dan bagi yang diberi salam wajib baginya untuk menjawabnya, berdasarkan hadits
nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Tidak bersiul dan bertepuk tangan karena hal itu meniru perbuatan orang-
orang musyrik Qurais,
Allah Azza wa jalla berfirman dalam surat al-Anfal :35:
َّ َتّإِ َّّالّ ُمكَاءّّ َوتَص ِديَةّّفَذُوقُواّالعَذ
َّابّبِ َماّكُنت ُمّّتَكفُ ُرون ِّ َو َماّكَانَّّص َََلت ُ ُهمّّ ِعن َّدّالبَي
“dan shalat mereka(orang-orang musyrik) disekitar baitullah, tidak lain hanyalah
siulan dan tepuk tangan..”
15
ِ ّللاِّع ََّّزّ َو َج َّّلّ َوالص َََّل ِّةّ َوقِ َرا َء ِّةّالقُر
ّآن َّ حّ ِلشَيءّّ ِمنّّ َهذَاّالبَو ِّلّ َو َّالّالقَذَ ِّرّ ِإنَّ َماّ ِه
َّّ ّيّ ِلذِك ِّر ُّ ُاج َّدّ َّالّتَصل
ِ سَ ِإنَّّّ َه ِذ ِّهّال َم
“Sesungguhnya masjid-masjid ini tidak layak sedikitpun dari kencing ini dan
kotoran ini(hal yang sia-sia), akan tetapi masjid-masjid itu hanyalah untuk zikrullah
azaa wa jalla (mengingat Allah/ menuntut ilmu) shalat dan membaca alQur’an”.
(Muttafaq ‘alaihi)
1. Memanfaatkan waktu antara azan dan iqomat untuk berdoa dan shalat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
الّيُردّالدعاءّبينّاألذانّواۡلقامة
“Tidaklah ditolak doa diantara azan dan iqomah”.(HR.Abu daud)
ِّ نّص َََلةّّبَينَّّ ُك ِّّلّأَذَانَي
ّنّص َََلة ِّ بَينَّّ ُك ِ ّّلّأَذَانَي
“Diantara dua azan(Azan dan iqomah)ada shalat”(Muttafaq ‘alaihi)
2. Mendoakan kerugian kepada orang yang berjual beli dimesjid (Dilarang jual beli)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
ََّارتَك
َ ّللاُّتِج َّ َعّفِيّال َمس ِج ِّدّفَقُولُواّ َّالّأَرب
َّّ ّح ُّ إِذَاّ َرأَيت ُمّّ َمنّّيَبِي ُّعّأَوّّيَبتَا
“Apabila kalian melihat orang yang berjual beli dimasjid, maka doakanlah,
“semoga Allah tidak memberikan keuntungan perdaganganmu”.(HR.AtTirmidzi)
َّعلَيك
َ ُّّللا ُ َوإِذَاّ َرأَيت ُمّّ َمنّّيَن
َّّ ّش ُّدّفِي ِّهّضَالَّةّّ َفقُولُواّ َّالّ َر َّّد
“Apabila kalian melihat orang yang mencari-cari barang yang hilang (dimasjid)
maka doakanlah,”semoga Allah tidak mengembalikan barang itu”.
(HR.AtTirmidzi)
16
Tidak boleh shalat apapun dimesjid apabila telah iqomat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
إذاّأقيمتّالصَلةّفَلّصَلةّإ ّالّّالمكتوبة
“Apabilah telah didirikan shalat (jamaah) maka tidaklah (boleh) shalat apapun selain
shalat wajib”.(HR.Muslim)
3. Menjaga mulut dengan bersifak atau menggosok gigi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda
17
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
ّفإنّتسويةّالصفّمنّتمامّالصَلة،سوواّصفوفكم
“Sejajarkan (rapat dan lurus) barisan-barisan kalian, sesungguhnya sejajarnya
barisan termaksud dari kesempurnaan shalat”.(Muttafaq ‘alaihi)
Allah dan para malaikat-Nya membacakan shalawat untuk mereka yang berdiri di
shaf awal dalam shalat dan bagi mereka yang berbaris di sebelah kanan Imam.
Sedangkan yang beridiri di sebelah kiri Imam akan mendapat dua ganjaran. Dan
18
Rasulullah memohonkan ampun bagi orang yang di shaf terdepan tiga kali dan yang
di shaf kedua sekali. (HR. Ibnu Majah)
2. Yang tepat di belakang imam adalah seorang ulama atau hafizh Al Qur'an.
Orang yang sepaturnya berdiri di belakang imam dalam shaf adalah seorang ulama
atau Hafizh Al-Qur'an. (HR. Ibnu Majah)
3. Shaf terbaik bagi laki-laki adalah di depan dan bagi wanita adalah di belakang.
Sebaik-baiknya shaf bagi wanita dalam shalat berjamaah adalah shaf terakhir dan
yang terburuk adalah shaf terdepan. Sebaik-baiknya bagi laki-laki adalah yang
terdepan dan yang terburuk adalah yang terakhir. (HR. Ibnu Majah dan Nasa'i)
4. Shaf harus lurus dan rapat (bahu menempel bahu dan kaki menempel kaki).
Jangan membuat shaf di antara tiang masjid yang memutus shaf. (HR. Ibnu Majah)
Urutan shaf makmum dalam shalat jamaah adalah yang terdepan laki-laki, kemudian
anak-anak dan di belakang anak-anak kaum wanita. (HR. Baihaqi)
Jika berjamaah hanya dua orang laki-laki, maka makmum berada di sebelah kanan
imam. (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
9. Tata cara membentuk shaf untuk dua laki-laki dan banyak wanita.
19
Jika dua laki-laki dan sebagian wanita, maka dua laki-laki berdampingan dan wanita
di belakang keduanya. (HR. Ibnu Majah)
10. Tata cara membentuk shaf untuk banyak laki-laki dan wanita.
` Jika shalat berjamaah diikuti oleh banyak laki-laki dan wanita, maka imam berdiri di
depan kaum laki-laki dan kaum wanita di belakang kaum laki-laki. (HR. Tirmidzi)
Yang berhak menjadi imam dalam shalat berjamaah adalah yang lebih banyak
hafalan Al Qu’rannya. Jika sama di antara beberapa orang, maka dipilih yang paling
banyak mengamalkan sunnah. Jika sama, yang paling dulu hijrah, atau yang paling
dulu mengenal agama. Jika sama, yang tertua di antara mereka. (HR. Tirmidzi)
TUGAS IMAM
20
3) Berthuma'ninah.
Tidak terburu-buru dalam sujud dan ruku’. Wajib berthuma’ninah. (HR. Tirmidzi)
Setelah salam, disunnahkan imam menghadap ke makmum, dengan berputar ke kiri atau
ke kanan. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah)
SYARAT-SYARAT IMAM
1. Berakal.
2. Islam.
3. Lidahnya fasih (dapat membaca Al-Fatihah dengan tepat).
4. Tidak bisu, meskipun makmumnya bisu.
5. Bukan orang ummi (tidak bisa membaca Al-Fatihah dengan baik).
6. Tidak mengikuti gerakan shalat orang lain.
KEWAJIBAN MAKMUM
Jika imam ruku’, makmum pun ruku’, imam sujud, makmum pun sujud dan seterusnya.
(HR. Muslim dan Ibnu Majah).
Makmum yang mendahului imam, akan bangkit pada hari Kiamat dalam keadaan
berkepala hewan. (HR. Bukhari dan Muslim)
21
14. ADAB MENJENGUK ORANG YANG SAKIT
Hendaklah tidak berlama-lama ketika menjenguk agar tidak menggangu orang
yang sakit beristirahat
Hendaknya menanyakan keadaan orang yang sakit Mendoakan orang yang sakit
agar cepat sembuh “ Laa Ba’sa Thohuurun In Syaa Allah
Mengusap orang yang sakit dengan tangan kanannya seraya berdoa “ Allahumma
Rabbannaas Adzhibil ba’sa isyfi antassyaafii Laa syifaa’a illaa syifaa’uk syifaan laa
yughoodiru tsaqomaa”
Mengingatkan orang yang sakit agar senantiasa bersabar atas takdir Allah swt
dan memperbanyak dzikir dan istigfar kepada Allah swt
Hendaklah mentalqinkan si sakit apabila tampak sakaratul maut dan
memejamkan matanya serta mendoakannya
22
Hendaknya mengantarkan tamu yang mau pulang sampai ke depan rumah
23
Seorang tamu hendaknya mendoakan orang yang memberi hidangan
kepadanya setelah selesai mencicipi makanan tersebut dengan doa: ط َر ِع ْن َد ُك ُم َ أَ ْف
ُت َعلَ ْي ُك ُم اْل َمالَئِ َكة
ْ َّصل
َ و, َ َوأَ َك َل, َصائِ ُم ْون
َ طعَا َم ُك ُم اْألَب َْر
َ ار َّ ال
Setelah selesai bertamu hendaklah seorang tamu pulang dengan lapang dada,
memperlihatkan budi pekerti yang mulia, dan memaafkan segala kekurangan
tuan rumah
“Dan semua perkara yang baru adalah bid’ah dan seluruh bid’ah adalah
kesesatan dan seluruh kesesatan di neraka” (HR An-Nasaai no 1578).
Mensyukuri nikmatNya
Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka
barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa
baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan
suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri
kebaikan lagi Maha Mengetahui. (Qs. AlBaqoroh : 158)
24
“Katakanlah (wahai muhammad): Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah
aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.”(Al-Imran:31)
(Yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak
melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat.” (Al Anbiya: 49)
Artinya :
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak
mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk
orang-orang yang merugi. (Qs. Al A’raf : 23)
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar. (Qs. Ab Baqoroh : 155)
Berdzikir kepadaNya
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (Qs. Al
Ahzab : 41-42)
25
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az Zumar: 53)
26