Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ADZAN DAN IQOMAH


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tadris Bahasa Inggris
yang dibimbing oleh : Taupiq,S.pd.,M.Sy

Oleh :
Ray Dharma Zal : 233140069

PRODI TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS PENDIDIKAN ISLAM DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAM ISLAM NUSANTARA BATANGHARI
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Adzan dan
iqamah”
Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak
Taufiq,S.Pd.,M.Sy selaku dosen mata kuliah FIQH yang sudah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu penuliss mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan penulis buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dandipahami oleh semua
orang khususnya bagi para pembaca. Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya
jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan

Muara bulian 25 september 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I.....................................................................................................................................

PENDAHULUAN.................................................................................................................

LATAR BELAKANG..........................................................................................................

BAB II...................................................................................................................................

PEMBAHASAN...................................................................................................................

PENGERTIAN ADZAN DAN IQAMAH.........................................................................

TATA CARA DAN SUNNAH KETIKA MENYERUKAN ADZAN..............................

BACAAN KETIKA MENDENGARKAN ADZAN..........................................................

PENGERTIAN ADZAN MENURUT ULAMA.....................................................


BAB III......................................................................................................................
KESIMPULAN.........................................................................................................
SARAN......................................................................................................................
DAFTAR PUSAKA..................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
Latar belakang permasalahan
adzan dan iqamah ini berdasarkan nash syariat, di antaranya kisah Abdullah bin
Zaid dan Umar bin Khaththab, sebagaimana tersebut dalam hadits Abdullah bin Zaid
yang telah kami jelaskan di depan, dan merupakan ijma’ untuk shalat lima waktu.

Imam An Nawawi mengatakan: “Adzan dan iqamah disyariatkan berdasarkan nash-nash


syariat dan Ijma’. Dan tidak disyariatkan (adzan dan iqamah ini) pada selain shalat lima
waktu, tidak ada perselisihan (dalam masalah ini).

1. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, dapat dirumuskan


permasalahan sebagai berikut :

a. Pengertian dan dasar hukum adzan dan iqamah


b. Tata cara dan sunah ketika menyerukan adzan
c. Bacaan ketika mendengar adzan
d. Pengertian adzan menurut ulama

2. Tujuan penulisan makalah

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

a. mengetahui pengertian adzan dan iqamah


b. mengetahui pendapat ulama tentang adzan
c. mengetahui tata cara adzan dan doanya
BAB II

PEMBAHASAN

1.PENGERTIAN ADZAN DAN IQAMAH

Adzan adalah seruan untuk memanggil umat Islam melaksanaka salat. Dalam
Kamus Besar Bahsa Indonesia azan diartikan sebagai seruan untuk mengajak orang
melakukan salat. Dari pengertian ini bisa diketahui secara umum bahwasannya adzan
memang panggilan yang dikumandangkan untuk umat melaksanakan salat. Adzan
dikumandangkan sebagai pertanda waktu sholat sudah tiba dan iqamah sebagai tanda
bahwa sholat akan segera dimulai. Dengan begitu pentingnya adzan dan iqamah,
pengumandangnya pun tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.

2.TATA CARA DAN SUNNAH KETIKA MENYERUKAN ADZAN

1. Adzan dalam keadaan suci

Hal ini berdasarkan dalil-dalil umum yang menganjurkan agar manusia dalam
keadaan suci ketika berdizikir (mengingat) kepada Allah.

2. Adzan dalam keadaan berdiri

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salamdalam hadits yang


diriwayatkan oleh Ibnu Umar : “berdiri wahai bilal! Serulah manusia untuk
melakukukan solat!”

3. Adzan menghadap kiblat

4. Memasukkan jari ke dalam telinga

Ini adalah perbuatan yang biasa dilakukan oleh sahabat Bilal ketika adzan.

5. Menyambung tiap dua-dua takbir

Maksudnya adalah menyambungkan kalimat Allahu akbar-allahu akbar, tidak


dijeda antara keduanya.

6. Menolehkan kepala ke kanan ketika mengucapakan “hayya ‘alas shalah”dan


menolehkan kepala ke kiri ketika mengucapakan “hayya ‘alal falah”.

7. Menambahkan “ash shalatu khairum minannaum” pada azan subuh.


3. BACAAN KETIKA MENDENGARKAN ADZAN

Setelah rangkaian bacaan mendengar adzan, selanjutnya membaca doa. Allamah


Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad menjelaskan dalam kitabnya, doa yang dibaca
sebagai berikut:

‫الّٰل ُهَّم َر َّب ٰه ِذِه الَّدْع َوِة الَّتاَّمِة َو الَّص اَل ِة اْلَقاِئَم ِة آِت َس ِّيَدَنـاُمَح مَّـ ًدا اْلَوِس يَلَة َو اْلَفِض يَلَة َو الَّد َرَج َة الَّر ِفْيَع َة َو اْبَع ْث ُه‬
‫َم َقاًم ا الَم ْح ُم وًدا اَّلِذ ْي َو َع ْد َتُه ِإَّنَك اَل ُتْخ ِلُف اْلِم ْيَعاَد‬

Allâhumma Rabba hâdzihid-da'wati at-tâmmati, wash-shalâtil-qâimati, âti


sayyidanâ Muhammad al-washilah wal fadlîlah, wad-darajatar rafî’ah wab’atshu
maqâman mahmûdan alladzî wa’adtah, innaka lâ tukhliful-mî'âd

Artinya: "Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang
tetap didirikan, kurniailah Nabi Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan kelebihan
serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan tempatkanlah dia pada kependudukan yang
terpuji yang telah Engkaujanjikan, sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji, wahai
dzat yang paling Penyayang."

4.PENGERTIAN ADZAN MENURUT ULAMA

Pertama. Ini yang paling benar dan telah ditetapkan ahli Iraq dan sejumlah ahli Khurasan
(dalam madzhab Syafi’i), bahwa memalingkan ke kanan dengan mengucapkan hayya ‘ala
ash shalat, hayya ‘ala ash shalat, kemudian berpaling ke kiri dan mengucapkan hayya ‘ala
al falah, hayya ‘ala al falah.

Kedua. Berpaling ke kanan dan mengucapkan hayya ‘ala ash shalat, kemudian kembali
menghadap kiblat, kemudian berpaling ke kanan lagi dan mengucapkan hayya ‘ala ash
shalat. Kemudian berpaling ke kiri dan mengucapkan hayya ‘ala al falah, lalu kembali
menghadap kiblat, kemudian berpaling ke kiri lagi dan mengucapkan hayya ‘ala al falah.

Ketiga. Pendapat Al Qafal, yaitu mengucapkan hayya ‘ala ash shalat satu kali berpaling
kekanan, dan satu kali berpaling ke kiri; kemudian mengucapkan hayya ‘ala al falah satu
kali berpaling ke kanan dan satu kali berpaling ke kiri.

Keempat. Disunahkan meletakkan kedua jemari di telinga, sebagaimana hadits Abu


Juhaifah dengan lafadz:
‫َر َأْيُت ِبَالًال ُيَؤ ِّذ ُن َو ُيْتِبُع َفاُه َها ُهَنا َو َها ُهَنا َو ِإْص َبَع اُه ِفي ُأُذ َنْيِه‬

Aku melihat Bilal beradzan dan memutar mulutnya ke sana dan ke sini serta kedua
jarinya di telinganya. [HR Ahmad dan At Tirmidzi, dan At Tirmidzi mengatakan, bahwa
hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani menshahihkannya di dalam Irwa’ Al Ghalil, no.
230, hlm. 1/248].

Setelah menyampaikan hadits ini, Imam At Tirmidzi berkata: “Inilah yang diamalkan para
ulama. Mereka mensunnahkan seorang muadzin memasukkan kedua jemarinya ke
kedua telinganya dalam adzan. Dan sebagian ulama menyatakan juga, di dalam iqamat
memasukkan kedua jemarinya ke kedua telinganya. Demikian ini pendapat Al ‘Auza’i”.

Kelima. Disunnahkan mengeraskan suara dalam adzan, berdasarkan sabda Rasulullah


Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

‫َفِإَّنُه َال َيْس َم ُع َم َدى َص ْو ِت اْلُم َؤ ِّذ ِن ِج ٌّن َو َال ِإْنٌس َو َال َش ْي ٌء ِإَّال َش ِهَد َلُه َيْو َم اْلِقَياَم ِة‬

Tidaklah mendengar suara muadzin bagi jin dan manusia serta (segala) sesuatu, kecuali
memberikan kesaksian untuknya pada hari Kiamat. [HR Al Bukhari].

Hukum Mendengar dan Menjawab Adzan dan Iqamat

Para ulama terbagi dalam dua pendapat berbeda berkaitan dengan hukum mendengar
dan menjawab adzan.

1. Hukumnya wajib.

Demikian ini pendapat madzhab Azh Zhahiriyah dan Ibnu Wahb. Dalil yang dibawakan
ialah hadits Abu Sa’id Al Khudri yang berbunyi :

‫َأَّن َر ُسوَل هللا صلى هللا عليه وسلم َقاَل ِإَذ ا َسِم ْع ُتْم الِّنَداَء َفُقوُلوا ِم ْثَل َم ا َيُقوُل اْلُم َؤ ِّذ ُن‬

Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Jika kalian mendengar


adzan, maka jawablah seperti yang disampaikan muadzin”. [Muttafaqun ‘alaihi].

2. Hukumnya sunnah.
Ini merupakan pendapat mayoritas ulama[19]. Mereka menyatakan, bahwa hadits Abu
Sa’id di atas dipalingkan dari wajib menjadi sunnah dengan hadits ‘Aisyah yang
berbunyi :

‫َأَّن َر ُسوَل هللا صلى هللا عليه وسلم َك اَن ِإَذ ا َسِمَع اْلُم َؤ ِّذ َن َيَتَشَّهُد َقاَل َو َأَنا َو َأَنا‬

Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, jika mendengar muadzin


membaca syahadat, maka Beliau berkata “dan aku dan aku”. [HR Abu Dawud].
BAB III

PENUTUPAN
1. KESIMPULAN

Adzan dan iqamah adalah seruan untuk menandakan dan mengajak umat islam
untuk sholat, dan dalam melakukan adzan ada tata cara untuk menyerukannya, kita
yang mendengarkan adzan harus mejawab adzan itu dengan doa yang sudah di
terapkan, syarat syaratnya juga sudah ditetapkan sebagai penjelasan di atas. Kita dapat
mengetahui kalau adzan ini tidak boleh sembarangan dilakukan.

2. SARAN

Adapun makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
pengantar studi Fiqh Ibadah yang diberikan. Dengan adanya makalah ini, pembaca dan
penulis disarankan untuk menggali dan mendalami lagi tentang adzan dan iqamah itu
sendiri sehingga dapat mengetahui kebenaran adzan dan iqamah pada keseharian kita,
selain itu juga pembaca disarankan untuk berbagi pengetahuan dan menyebarkan
agama islam kepada masyarakat agar berguna dan orang-orang akan lebih mengetahui
cara adzan dan iqamah yang baik.
DAFTAR PUSAKA

Ustadz Kholid Syamhudi Lc

https://almanhaj.or.id/3081-hukum-hukum-adzan-dan-iqamah.html

Anda mungkin juga menyukai