Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA

TENTANG PENERAPAN ASMAUL HUSNA

GURU PEMBIMBING:

YUSNADI S.PD.I

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4

ANGGOTA:

1.HUSNUL HATIMAH

2.M.M.RIZQI

3.M.PARDI

4.M.RIDUAN ILHAM

5.M.HANAFI

6.RIFA’I

7.TIMAH

SMK SWASTA BINA KARYA

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sagala Puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kemudahan Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa Pertolongannya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta Salam semoga berlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat Sehat-Nya. Baik itu berupa
sehat Fisik maupun akal pikiran, Sehingga Penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
tentang “Penerapan Asmaul Husna”

penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata Sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari Pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi Makalah yang lebih baik
lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
guru pengajar yang telah membimbing kami dalam Menulis makalah ini Demikian, Semoga makalah
ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Jenamas, Oktober 2023.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................................

BAB 1. PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG ...................................................................................................

B.RUMUSAN MASALAH .............................................................................................

C.TUJUAN ...................................................................................................................

BAB 2. PEMBAHASAN

A. Apa saja pengertian Al- Akhir............................................................................


B. Apa saja Hadist tentang Al-Akhir.......................................................................
C. Bagaimana penerapan Al-Akhir dalam kehidupan sehari-hari..........................

BAB 3. PENUTUP

A.KESIMPULAN ........................................................................................................

B.SARAN ..................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rukun Iman pertama adalah Iman kepada Allah Swt, beriman kepada Allah Swt berarti percaya dan
yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt, itu benar-benar ada dengan segala kesempurnaan-Nya
untuk mengetahui kesempurnaannya salah satunya adalah dengan mengetahui 20 sifat Allah dan 99
Asmaul Husna

Sesungguhnya kesempurnaan Allah Swt itu dapat kita rasakan dengan kehidupan sehari-hari dari
segala apa yang diciptakannya , Allah menciptakan matahari, laut ,air, udara binatang, dan lain
sebagainya untuk menunjukkan kesempurnaannya Allah tidak membutuhkan peribadatan manusia,
tetapi manusialah yang membutuhkan adanya Allah, manusia harus selalu meminta dan memohon
perlindungan kepada Allah dengan berdoa menggunakan Asmaul Husna

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Al-Akhir?


2. Apa saja Hadist tentang Al-Akhir?
3. Bagaimana penerapan Al-Akhir dalam kehidupan sehari-hari?

A. Tujuan

Dengan adanya makalah ini maka kami bertujuan untuk :

1. Menjelaskan tentang Asmaul Husna Al-Akhir.


2. Mengetahui dan memahami dari Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Apa Pengertian Dari Al-Akhir

Al Akhir artinya yang maha akhir yang tidak ada sesuatu pun setelah Allah SWT. Dia Maha Kekal tatkala
semua makhluk hancur, maha kekal dengan kekekalan-Nya. Adapun kekekalan makhluknya adalah
kekekalan yang terbatas, seperti halnya kekekalan surga, neraka, dan apa yang ada di dalamnya. Surga
adalah makhluk yang Allah SWT ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintahnya. Nama ini
disebutkan di dalam firman-Nya Q.S AL-Hadid ayat 3 :

‫علِيم‬
َ ٍ‫يء‬ َ ‫ه َُو أاْلَ َّو ُل َو أاْلخِ ُر َوالظَّا ِه ُر َوالأبَاطِ ُن َۖوه َُو بِكُ ِ ِّل‬
‫ش أ‬
Artinya : “Dialah Yang Awal dan Akhir Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.”

Sebagai Zat Yang Maha Akhir, Allah SWT akan tetap abadi dan kekal. Keabadian dan kekekalan Allah
SWT tersebut menunjukkan bahwa Dialah satu-satunya tempat bergantung atas segala urusan kita,
baik urusan di dunia maupun urusan-urusan yang akan kita bawa sampai ke akhirat kelak. Sungguh
sangat merugi orang-orang yang menggantungkan hidupnya pada selain Allah. Karena sesungguhnya
setiap yang ada di langit dan bumi ini akan hancur. Akan tetapi jika kita bersandar penuh pada Sang
Maha Kekal, pastinya kita tidak akan hancur dan terjerumus dalam kesesatan.

Apa yang dimiliki oleh hamba-hamba NYA, baik yang bersifat material dan spiritual adalah milik Allah
dan akan kembali kepada-Nya. Dan Mahluk-makhluk NYA akan mempertanggung jawaban
bagaimana kita menggunakan dan menjaga apa yang telah dipinjamkan Allah kepada kita selama kita
hidup. Hamba yang bertanggung jawab, melakukan perbuatannya dari awal hingga akhir karena Allah
SWT dan demi keridhoan-NYA semata. Orang yang menegaskan Al-Akhir akan menjadikan Allah SWT
sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selain-Nya, tidak ada permintaan selain-
Nya, dan segala kesudahan tertuju hanya kepada-Nya.

Meneladani sifat ini berarti kita menyadari bahwa tujuan akhir kita adalah kembali kepada Allah SWT
. Karenanya kita harus menyiapkan bekal menempuh hari akhir dengan berbuat amal saleh.
B. Apa saja Hadist tentang Al-Akhir

Hadis tentang Al-Akhir atau akhirat banyak ditemukan dalam sumber-sumber Islam. Salah satu hadis
yang terkenal adalah Hadis tentang Hari Kiamat. Hadis-hadis ini berbicara tentang peristiwa-peristiwa
yang akan terjadi pada hari kiamat, penghakiman terakhir, surga, dan neraka. Contoh hadis tentang
Al-Akhir adalah:

1. Dari Anas bin Malik R.A., Rasulullah SAW bersabda: “Ketika Hari Kiamat tiba, matahari
akan didekatkan kepada manusia sampai jarak sejengkal. Mereka akan berkeringat
dalam keringat yang sangat, menurut amal perbuatan mereka. Beberapa dari mereka
akan tenggelam dalam keringat sampai matahari akan menjadi seperti jarak sejengkal di
atas mereka.” (HR. Bukhari)

2. Dari Abu Hurairah R.A., Rasulullah SAW bersabda: “Allah Ta ’ala berfirman, ‘Aku siap
untuk berperang dengan tiga orang: orang yang berbicara dusta dengan
mencampuradukkan kata-kata-Ku, orang yang mengklaim kekuasaan-Ku, dan orang yang
memperoleh rezeki dariku lalu bersyukur kepada selain-Ku.’” (HR. Bukhari)

3. Dari Abu Hurairah R.A., Rasulullah SAW bersabda: “Pandangan yang lebih berbahaya
bagi hati seseorang adalah pandangan kepada kemaksiatan dan berbicara dalam hal hal
itu.” (HR. Ahmad)

4. Dari Anas R.A., Rasulullah SAW bersabda: “Dalam diri manusia ada sepotong daging.
Apabila sehatlah dia, maka sehat pula seluruh badannya. Apabila rusaklah dia, maka
rusak pula seluruh badannya. Ketahuilah, itulah hati.” (HR. Bukhari)

5. Dari Abu Hurairah R.A., Rasulullah SAW bersabda: “Bersedekahlah. Sesungguhnya


setiap sesuatu ada puncaknya dan puncak amal perbuatan adalah bersedekah.” (HR.
Bukhari)

Ini hanya beberapa contoh hadis tentang Al-Akhir yang mencakup berbagai aspek akhirat, termasuk
hari kiamat, penghakiman, dan amal perbuatan. Terdapat banyak hadis lainnya yang membahas topik
ini dengan lebih rinci.
B. Bagaimana Penerapan Al-Akhir dalam kehidupan sehari-hari

Penerapan konsep Al-Akhir dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu prinsip penting
dalam Islam yang dapat membimbing perilaku dan tindakan seorang Muslim. Berikut beberapa cara
penerapannya:

6. Ketakwaan: Kesadaran akan hari kiamat dan akhirat memotivasi seseorang untuk hidup
dengan ketakwaan. Ini berarti menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai Islam,
menjauhi dosa, dan berusaha mematuhi perintah Allah.

7. Amal Saleh: Muslim diajarkan untuk melakukan amal saleh (perbuatan baik) dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini mencakup berbuat baik kepada sesama, bersedekah, dan
berlaku adil.

8. Integritas dan Kehormatan: Penerapan Al-Akhir juga mencakup menjaga integritas dan
kehormatan. Seorang Muslim harus menghindari perilaku yang tidak jujur, curang, atau
merugikan orang lain.

9. Perilaku Moral: Memahami konsep penghakiman akhirat mengingatkan seseorang


untuk menjaga perilaku moral, termasuk menjauhi tindakan yang dilarang dalam Islam
seperti pemfitnah, riba, dan maksiat.

10. Pentingnya Doa: Muslim diajarkan untuk berdoa dan memohon ampunan Allah serta
meminta petunjuk dalam setiap aspek kehidupan. Ini adalah cara untuk mempersiapkan
diri untuk akhirat.

11. Pentingnya Akhirat: Memahami bahwa kehidupan ini hannyalah sementara dan bahwa
dunia ini adalah ujian adalah cara untuk menjaga prioritas yang benar. Hal ini dapat
membantu menghindari keserakahan dan kesombongan dalam dunia yang sementara.

12. Pemberian Nilai pada Keluarga dan Kehidupan Sosial: Kehidupan akhirat juga
mengajarkan pentingnya keluarga, persaudaraan, dan hubungan sosial yang baik.
Penerapan Al-Akhir berarti memberi nilai pada hubungan dengan keluarga dan
masyarakat.

13. Pemberian Sedekah dan Kebaikan: Mengingat akhirat mendorong seseorang untuk
memberi sedekah, berbagi dengan yang membutuhkan, dan berusaha menjadi agen
perubahan positif dalam masyarakat.
14. Perencanaan Jangka Panjang: Menyadari akhirat juga berarti berpikir jangka panjang
dalam perencanaan dan tujuan hidup. Ini mencakup persiapan keuangan, pendidikan,
dan tujuan lain yang dapat membantu seseorang di akhirat.

Penerapan Al-Akhir dalam kehidupan sehari-hari adalah cara bagi seorang Muslim untuk
hidup dengan makna, moralitas, dan kesadaran bahwa mereka akan
mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di hari kiamat. Ini menjadi panduan
untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan bermanfaat.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menghafal kata-kata Asmaul Husna amat besar faedahnya bagi Umat Islam dan berpahala
membacanya bila dilandasi keyakinan dan membenarkan isinya. Lebih dari itu, memahami dan
makrifat terhadap makna hakiki yang terkandung di dalamnya akan membawa ke arah pengalaman
dan penghayatan, atau dengan kata lain “Mendarah daging ” dalam kehidupan. Maka dijamin akan
Mendapatkan surga keindahan dan kenyamanan yang tiada tara.”

B. Saran

Kepada pembaca, penulis mengharapkan agar :

Sebaiknya pembaca selalu membaca Asmaul Husna saat berdoa atau di dalam doanya.

Anda mungkin juga menyukai