OLEH :
EVA SYAHRINA
RISKY WAHYUNI
ALHUDANI MARPAUNG
DARWINSYAH
KATA PENGANTAR
Segala puji penulisan panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
karunianya jugalah maka penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya .
Makalah ini berjudul “AKHLAK DALAM AJARAN ISLAM “
Meskipun penulisan berusaha maksimal untuk menyajikan yang terbaik,tapi penulisan
mengalami hambatan-hambatan yakni terbatasnya bahan-bahan penelitian terutama refrensi
tentang “akhlak dalam ajaran islam” Untuk itu dimohon saran-saran dan kritikan para
audiens demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR ISI
Sesuai dengan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana ahklak terhadap allah swt
2. Bagaimana ahlak terhadap rasulullah
3. Bagaimana ahlak terhadap orang tua
4. Bagaimana ahklak terhadap diri sendiri
5. Bagaimana ahklak terdahap sesama manusia dan makhluk lain dialam sekitar
1.4 PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ensiklopedi islama, jilid 5, 1997 : 97
2. AKHLAK KEPADA RASULULLAH
Muhammad saw, adalah rasul terakhir yang diutus allah kepada umat manusia
untuk membawa ajaran islam yang menjadi tuntunan dan pedoma hidup dalam mencapai
kebahagian dunia dan akhirat. Karena itu, setiap muslim di wajibkan berakhlak kepada
rasulullah sebagai berikut :
a. Menerima dan mengikuti ajaran yang dibawanya,seperti diperintahkan dalam surah
Al-hsyar ayat 7. Yang artinya :
“ apayang diberikan rasulullah kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarang
bagimu maka tingalkanlah. Dan bertaqwalah kepada allah sesungguhnya allah
amatlah keras hukumannya.”
b. Bersalawat kepadanya, seperti yang diperintahkan Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 56.
Yang artinya :
“ sesungguhnya allah dan malaikat-malaikatnya bersalawat untuk nabi. Hai orang-
orang beriman, bersalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya “
Dari ayat diatas dengan bahwa setelah beriman dan beribadah kepada allah, maka
akhlak utama seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari harus di tujukan kepada orang
tua.
Ahlak kepada orang tua ini ada beberapa bentuk yaitu :
a. Patuh kepada orang tua
b. Berkata sopan dan lemah lembut kepada orang tua
c. Menjaga hubungan baik dengan orang tua
d. Mendoakan kedua orang tua
Amanah
Yang dimaksud dengan amanah adalah suatu sifat dan sikap pribadi yang setia, tulus
hati, dan jujur dalam melaksanakan suatu yang dipercayakan kepadanya, berupa harta
benda,harasia maupun tugas dan kewajiban. Pelaksanaan amanah dengan baik disebut “ al-
amin “ yang berarti yang dapat dipercaya, yang jujur, yang setia, yang aman.
2
Hamzah ya’qub, 1988 : 98
Malu ( al – haya )
Yang dimaksud dengan malu ialah malu terhadap allah dan malu kepada diri sendiri
dikala akan melanggar peraturan-peraturan allah dan peraturan yang telah ditetapkan dalam
suatu komunitas. Sifat dan peraaan malu ialah merupakan suatu sifat yang terpuju dalam
ajaran islam, karena dengan sifat malu seorang akan tercegah dari perbuatan-perbuatan buruk
atau yang melanggar peraturan dengan sifat malu pula seseorang akan terdorong dan
terbimbing kepada perbuatan-perbuatan yang baik dan benar seperti yang dikatakan oleh
Rasulullah saw yang artinya : “ malu tidak membuahkan kecuali kebaikan “
( mutafaq’alaih )
Adil ( al- adl )
Adil dapat diartikan sebagai suatu sikap dan tindakan memberi hak kepada yang
berhak. Sifat adil ini ada pada dasarnya hanya dituntut kepada mereka yang berada pada
posisi sedang berkuasa atau orang yang sedang berhadap pada posisi menentukan sesuatu.
Sifat adil merupakan sifat yang mulia dalam ajaran islam karena itu al-qur’an
menyuruh setiap muslim yang sedang berkuasa untuk dapat bersikap adil, seperti terdapat
dalam surah an-nahl ayat 90. Yang artinya :
“ sesungguhnya allah menyuruh ( kamu ) berlaku adil dan berbuat kebajukan, memberi
kepada kaum kerabat, dan allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepapa kamu agar kamu dapat mengambil pelajaran
“.
Berani ( as – syaja’ah )
Yang dimaksud dengan benari adalah suatu sikap metal dimana seorang dapat menguasai
jiwa dan berbuat menurut semestinya. Jadi berani bukan dimaksud dengan semata-mata
dalam perkelahian ataupun dalam peperangan. Orang yang dapat menguasai jiwanya dan
hanya nafsunya iyulah yang disebut berani.
Seperti diterangkan sabdah Rasulullah saw yang artinya :
“ bukanlah yang dinamakan pemberian orang yang kuat bergulat,sesungguhnya orang
pemberani itu ialah orang yang sanggup yang ngenguasai hanya nafsunya dikala marah “.
( muttafaq’alaih )
3
Hamzah Ya’qub 1998 : 127
4
Rendah Hati ( at- tawadlu )
Rendah hati atau at-tawadlu’ merupakan sifat yang baik dan terpuji. Dengan sifat ini
seseorang akan disenangi oleh orang lain. Orang memiliki sifat rendah hati tidak menunjukan
sikap merasa lebih hebat dari orang lain sekalipun dalam kenyataannya dia lebih mampu dari
orang lain tersebut .
Orang yang memiliki sifat rendah hati tidak akan berlaku sombong dan tidak
menrendahkan orang lain yang keadaanya berada dibawahnya.
Sabar
Ada yang mengatakan bahwa kesabaran itu pahit laksana tajam, namun akibatnya
lebih manis dari pada madu. Ungkapan tersebut menunjukan hikmah kesabaran sebagai
Fadlillah atau sifat yang baik dan terpuji.
Sabar adalah suatu sikap mental yang tangguh untuk menerima keadaan atau
ketentuan dan menggunakan sesuatu yang dimilikinya dengan baik. Karena itu, sabar dapat
dibagi dalam 3 bentuk, yaitu :
1. Sabar ketika menerima suatu ketentuan, apakah berbentuk musibah atau
keberuntungan.
2. Sabar menggunakan segala apa yang dimiliki sesuatu dengan peraturanya.
3. Sabar dalam mengerjakan perintah walau banyak menghadapi godaan dan rintangan
5
Hamzah Ya’qub ,1988 : 120