Anda di halaman 1dari 13

AKHLAK DALAM AJARAN ISLAM

OLEH :

EVA SYAHRINA

RISKY WAHYUNI

ALHUDANI MARPAUNG

DARWINSYAH
KATA PENGANTAR

Segala puji penulisan panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
karunianya jugalah maka penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya .
Makalah ini berjudul “AKHLAK DALAM AJARAN ISLAM “
Meskipun penulisan berusaha maksimal untuk menyajikan yang terbaik,tapi penulisan
mengalami hambatan-hambatan yakni terbatasnya bahan-bahan penelitian terutama refrensi
tentang “akhlak dalam ajaran islam” Untuk itu dimohon saran-saran dan kritikan para
audiens demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................


DAFTAR ISI ............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................
1.1 Latar belakang masalah ................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................................
1.4 Pendahuluan ..............................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................
A . PRINSIP-PRINSIP KEWAJIBAN AKHLAK SEORANG MUSLIM
2.1 Ahlak kepada allah swt .........................................
2.2 Ahkal kepada rasullah .........................................
2.3 Ahlak kepada orang tua ........................................
2.4 Ahlak kepada diri sendiri .....................................
2.5 Ahlak terhadap sesama manusia dan makhluk lain di alam sekitar .......
B. BEBERAPA SIFAT TERPUJI MENURUT AJARAN ISLAM .
 Kesucian Hati ( Al-ifafah )
 Benar ( Ash- shidqah )
 Amanah
 Malu ( al-haya’ )
 Adil
 Berani ( asy-syaja’ah )
 Tendah hati ( at-tawadlu’ )
 Sabar ( asy-shabr )
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..........................................
3.2 Saran ......................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................
BAB 1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.2 RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana ahklak terhadap allah swt
2. Bagaimana ahlak terhadap rasulullah
3. Bagaimana ahlak terhadap orang tua
4. Bagaimana ahklak terhadap diri sendiri
5. Bagaimana ahklak terdahap sesama manusia dan makhluk lain dialam sekitar

1.3 TUJUAN PELUNISAN

1.Untuk mengetahui bagaimana ahklak terhadap Allah, RASULULLAH,


ORANG ATUA, DIRI SENDIRI DAN KEPADA SESAMA DAN MAKHLUK LAIN DI
ALAM SEKITAR

1.4 PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN

A. PRINSIP-PRINSIP KEWAJIBAN AKHLAK SEORANG MUSLIM

1. AHKLAH TERHADAP ALLAH SWT


Adapu akhlak yang harus dibangun dan dipelihara oleh setiap manusi beriman
kepadan Allah SWT adalah :

a. Mengakui keesaan Allah


Allah sebagai pencipta alam semesta adalah Zat yang maha tunggual (ESA= Ahad
dan Wadid). Karena itu salah satu tujuan allah menciptakan mahkluk-mahluknya adalah agar
mahluk-mahluk tersebut mengakui keesan allah Swt. Semua mahkluk di alam ini secara
berkelanjutan terus-menerus bertasbih kepada allah. Dalam ( al-qu’ran surah An-nahal ayat
49, surah Al-hajj ayat 18, surah An-nur ayat 41, surah Al- hasyar ayat 24, surah Al-jumuah
ayat 1 ) menjelaskan tentang mahkluk yang harus bertasbih
Selanjutnya manusia sebagai makhluk allah yang paling sempurna dituntut harus
mengakui keesaan allah, karena pengakuan ini sudah menjadi perjanjian antara allah dengan
roh manusia ketika masih didalam rahim. Seperti dijelaskan dalam( surah Al-A’raf ayat 172)
yang artinya :
“Dan (ingatlah ), ketika tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak adam dari
sulbi mereka dan allah mengambil kesaksia terhadap jiwa merekan ( seraya
berfirman ) : “ Bukankah aku ini Tuhanmu ? “ mereka menjawab : “ Betul ( Engkau
Tuhan Kami ), kami menjadi saksi”. ( kami melakukan yang demikian itu ) agar
dihari kiamat kamu tidak mengatakan : “ Sesungguhnya kami ( Bani Adam ) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini ( keesaan tuhan )”.
Karena itu , tidak mengakuinya adanya allah ( atheis )atau mengakui banyak tuhan
( musyrik) adalah akhlak yang sangat tercela kepada allah
b. Zikir
Setiap orang yang beriman diperintahkan untuk selalu berzikir, yaitu menyebut atau
mengingat allah sebanyak-banyaknya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dan fungsi zikir
adalah agar selalu mengingat kepada allah dan terpeliharanya allah dalam hati .

c. BERIBADAH Kepada ALLAH


Akhlak seorang mukmin yang utama kepada allah, karena tujuan utama pencptaan
manusia adalah untuk beribadah kepada allah. Seperti yang telah ditegaskan dalam Al-Qur’an
surat adz-Dzaariyat ayat 56. Yang artinya :
“Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”
Karena itu setiap umat islam diperintahkan untuk menjadikan seluuh aktivitas
hidupnya sebagai ibadah penghambaan diri kepada allah. Seperti diperintahkan dalam
Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 162-163. Yang artinya :
“ katakanlah : sesungguhnya solatku,amal ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
allah tuhan semesta alam.Tiada sekutu baginya dengan itulah aku diperintahkan dan aku
merupakan orang yang pertama berserah diri”

d. Mencintai Allah dan Bersyukur Kepada-Nya


Berima kepada allah berarti mengakui bahwa yang menciptakan segala sesuatu termasuk diri
kita dan segala apa yang kita miliki adalah Allah Swt. Maka sebagai kelanjutan dari iman
tersebut, kita sewajarnya mencintai allah dan mensyukuri segala pemberian-Nya kepada
kita .seperti diperintakan dalam Al-Qur’an surah al-baqarah 172. Yang artinya :
“ hai orang-orang yang beriman,makanlah dintara rezeki yang baik-baik yang kami berikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada allah, jika benar-benar kepadanya kamu menyembah “
Cara bersyukur adalah mengakui bahwa apa yang ada pada kita adalah pemberian allah
kemudian memuji allah dan selanjutnya menggunakan semua pemberian allah tersebut sesuai
dengan jalan atau cara yang diridhoi-Nya

e. Berharap dan Berdoa Kepada Allah


Dengan mengakui behwa hanya allah yang maha kuasa dan hanya dia yang menentukan
hidup setiap mahluk, maka orang muslim dituntut untuk berberlindung hanya kepada
allah dan berdoa hanya kepadanya. Seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Az-
Zumar ayat 53. Yang artinya :
“ katakanlah : hai hamba-hambaku yang mmlampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat allah. Sesungguhnya allah mengampunin
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya dia-lah yang maha pengampun lagi maha
penyayang “
f. Tawakal kepada Allah
Tawakal adalah menyerahkan segala perkara, ikhtiar dan usaha yang dilakukan
kepada allah serta berserah diri sepenuhnya kepadanya untuk mendapatkan manfaat atau
menolak yang mudharat.
Dari pengertian diatas, dapat dipahami bahwa tawakal haruslah diawali dengan usaha
atau ikhtiar yang sungguh-sungguh, kemudian hasilnay terselah kepada allah. Jelasnya
tawakal bukan tampa usaha. Tentang perintah tawakal ini terdapat dalam Al-Qur’an surah
Ali Imran ayat 159. Yang artinya :
“ Apabila engkau telah telah mempunyai kemauan yang keras ( ketetapan hati ), maka
percayakanlah dirimu kepada allah, kerena allah suka kepada orang-orang yang
empercayakan diri “
g. Taubat dan istigfar
Manusia tidak terlepas dari salah dan dosa. Dalam keadaan seseorang terumuskan dalam
perbuatan salah dan dosa,hendaklah dia segera mengingat allah, menyesali
sekalahannya memohon ampun atas dosanya, dan bertaubat kepadanya, seperti yang
diperintahkan dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 8. Yang artinya :
“ hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada allah dengan taubatan nasuhaa
( taubat yang semurni-murninya ). Mudah-mudahan robbmu akan menutupi kelasahan-
kesalahanmu dan memasukanmu kedalam jannah yang mengalir dibawahnya sungi-sungi,
pada hari ketika allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia;
sedang caha mereka memancar dihadapan dan dosebelah kanan mereka, sambil
mengatakan; “ ya robb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami;
sesungguhnya engkau maha kuasa atas segala sesuatu “
1

1
Ensiklopedi islama, jilid 5, 1997 : 97
2. AKHLAK KEPADA RASULULLAH
Muhammad saw, adalah rasul terakhir yang diutus allah kepada umat manusia
untuk membawa ajaran islam yang menjadi tuntunan dan pedoma hidup dalam mencapai
kebahagian dunia dan akhirat. Karena itu, setiap muslim di wajibkan berakhlak kepada
rasulullah sebagai berikut :
a. Menerima dan mengikuti ajaran yang dibawanya,seperti diperintahkan dalam surah
Al-hsyar ayat 7. Yang artinya :
“ apayang diberikan rasulullah kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarang
bagimu maka tingalkanlah. Dan bertaqwalah kepada allah sesungguhnya allah
amatlah keras hukumannya.”
b. Bersalawat kepadanya, seperti yang diperintahkan Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 56.
Yang artinya :
“ sesungguhnya allah dan malaikat-malaikatnya bersalawat untuk nabi. Hai orang-
orang beriman, bersalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya “

3. AHKLAK TERHADAP ORANG TUA


Orang tua adalah orang yang membuat kita kedunia, memelihara kita, memenugu
kebutuhan hidup kita, mendidik dan membesarkan kita dengan kasih sayang, dan penuh
pengorbanan. Atas segala upayah yang dilakukan itu orang tua tidak pernah melakukan
perhitungan terhadap anak .
Jika direnungkan secara jernih, maka sesungguhnya orang tua itu adalah perpanjangan
tangan atau wakil tuhan dibumi dalam menjalankan sebagian perkerjaan tuhan dalam
manusia. Karena itu, seorang anak dituntut untuk menunjukan akhlak yang baik kepada
kedua orang tua. Seperti diperintahkan dalam Al-Qur’an surah Al-Israh’ ayat 23-24. Yang
artinya :
“ dan tuhan mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan
kehendaklah kamu berbuat baik kepada ibu dan bapakmu. Jika salah satu diantara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-
kali janganlah kamu mengatakan kepadanya perkataan”AH” dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah
“wahai tuhanku, kasihilah kedua oang tuaku, sebagaimana mereka telah mendidiku sejak
kecil. “

Dari ayat diatas dengan bahwa setelah beriman dan beribadah kepada allah, maka
akhlak utama seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari harus di tujukan kepada orang
tua.
Ahlak kepada orang tua ini ada beberapa bentuk yaitu :
a. Patuh kepada orang tua
b. Berkata sopan dan lemah lembut kepada orang tua
c. Menjaga hubungan baik dengan orang tua
d. Mendoakan kedua orang tua

4. AKHALAK TERHADAP DIRI SENDIRI


Agam islam juga memerintahkan agar setiap muslim mempraktekan aklak yang baik
pada dirinya sendiri.
Adapun aklak terhadap diri sendiri antara lain adalah sebagai berikut :
a. Memelihara kesucian dan kesehatan diri
b. Meningkatkan kemampuan diri dengan menuntut diri
c. Rajin, kreatif, kerja keras, dan produktif
d. Berlaku tenang dan tidak terburu-buru

5. AKHLAK TERHADAP MANUSIA DAN MAHLUK LAIN DI ALAM


SEKITAR
Islam memerintahkan setiap muslim untuk berperilaku baik terhadap sesama manusia.
Firman allah dalam Al-Qur’an surah Al-Qashash ayat 77. Yang artinya :
“ dan carilah pada apa yang telah di anugrahkan allah kepadamu ( kebahagian ) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan ) duniawi dan berbuat
baiklah ( kepada orang lain ) sebagaimana allah telah berbuat baik, kepadamu, dan jangan
lah kamu berbuat kerusuhan di ( muka ) bumi. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-
orang yang berbuat kerusuhan .
Juga firman allah dalam surah An-Nisa ayat 36. Yang artinya :
“ sembahlah allah dan janganlah kamu mempersekutunya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada kedua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak- anak yatim, orang-orang
muslim, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan
hamba sahaya. Sesunggunya allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri. “

B. BEBERAPA SIFAT TERPUJI MENURUT AJARAN ISLAM.


 Kesutian Hati ( al- ifafah )
Kesucian hati atau hati yang suci merupakan sifat dasar dan utama yang harus
dimiliki oleh seorang muslim, karena hati yang suci menjadi dasar sifat-sifat baik yang
lainya. Artinya, tampa arti yang suci tidak mungkin tumbuh sifat-sifat baik pada diri manusia.
Jiga hati manusia kotor maka akan tumbuh sifat-sifat yang tercela.
Karena itu, islam memerintahkan setiap muslim untuk memelihara kesucian hatinya ,
seperti tidak berfikir kearah yang jahat, tidak berencana beranggapan tentang suatu
keburukan. Firman allah dalam surah As-Syams ayat 9. Yang artinya :
“ sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwa itu “.
 Benar ( ash-shidqah )
Benar adalah sifat yang baik, terpuji menurut islam dan sifat ini akan menentukan
status dan drajat seorang dalam kehidupan bermasyarakat, karen sifat benar ini akan
mendatangkan kebaikan ditengah-tengah masyarakat. Yang dimaksud dengan benar ialah
jujur dalam perkataan maupun dan perbuatan. Firman allah dalam surah at-taubah ayat 119.
Yang artinya
“ hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar “

 Amanah
Yang dimaksud dengan amanah adalah suatu sifat dan sikap pribadi yang setia, tulus
hati, dan jujur dalam melaksanakan suatu yang dipercayakan kepadanya, berupa harta
benda,harasia maupun tugas dan kewajiban. Pelaksanaan amanah dengan baik disebut “ al-
amin “ yang berarti yang dapat dipercaya, yang jujur, yang setia, yang aman.

2
Hamzah ya’qub, 1988 : 98
 Malu ( al – haya )
Yang dimaksud dengan malu ialah malu terhadap allah dan malu kepada diri sendiri
dikala akan melanggar peraturan-peraturan allah dan peraturan yang telah ditetapkan dalam
suatu komunitas. Sifat dan peraaan malu ialah merupakan suatu sifat yang terpuju dalam
ajaran islam, karena dengan sifat malu seorang akan tercegah dari perbuatan-perbuatan buruk
atau yang melanggar peraturan dengan sifat malu pula seseorang akan terdorong dan
terbimbing kepada perbuatan-perbuatan yang baik dan benar seperti yang dikatakan oleh
Rasulullah saw yang artinya : “ malu tidak membuahkan kecuali kebaikan “
( mutafaq’alaih )
 Adil ( al- adl )
Adil dapat diartikan sebagai suatu sikap dan tindakan memberi hak kepada yang
berhak. Sifat adil ini ada pada dasarnya hanya dituntut kepada mereka yang berada pada
posisi sedang berkuasa atau orang yang sedang berhadap pada posisi menentukan sesuatu.
Sifat adil merupakan sifat yang mulia dalam ajaran islam karena itu al-qur’an
menyuruh setiap muslim yang sedang berkuasa untuk dapat bersikap adil, seperti terdapat
dalam surah an-nahl ayat 90. Yang artinya :
“ sesungguhnya allah menyuruh ( kamu ) berlaku adil dan berbuat kebajukan, memberi
kepada kaum kerabat, dan allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepapa kamu agar kamu dapat mengambil pelajaran
“.
 Berani ( as – syaja’ah )
Yang dimaksud dengan benari adalah suatu sikap metal dimana seorang dapat menguasai
jiwa dan berbuat menurut semestinya. Jadi berani bukan dimaksud dengan semata-mata
dalam perkelahian ataupun dalam peperangan. Orang yang dapat menguasai jiwanya dan
hanya nafsunya iyulah yang disebut berani.
Seperti diterangkan sabdah Rasulullah saw yang artinya :
“ bukanlah yang dinamakan pemberian orang yang kuat bergulat,sesungguhnya orang
pemberani itu ialah orang yang sanggup yang ngenguasai hanya nafsunya dikala marah “.
( muttafaq’alaih )

3
Hamzah Ya’qub 1998 : 127
4
 Rendah Hati ( at- tawadlu )
Rendah hati atau at-tawadlu’ merupakan sifat yang baik dan terpuji. Dengan sifat ini
seseorang akan disenangi oleh orang lain. Orang memiliki sifat rendah hati tidak menunjukan
sikap merasa lebih hebat dari orang lain sekalipun dalam kenyataannya dia lebih mampu dari
orang lain tersebut .
Orang yang memiliki sifat rendah hati tidak akan berlaku sombong dan tidak
menrendahkan orang lain yang keadaanya berada dibawahnya.

 Sabar
Ada yang mengatakan bahwa kesabaran itu pahit laksana tajam, namun akibatnya
lebih manis dari pada madu. Ungkapan tersebut menunjukan hikmah kesabaran sebagai
Fadlillah atau sifat yang baik dan terpuji.
Sabar adalah suatu sikap mental yang tangguh untuk menerima keadaan atau
ketentuan dan menggunakan sesuatu yang dimilikinya dengan baik. Karena itu, sabar dapat
dibagi dalam 3 bentuk, yaitu :
1. Sabar ketika menerima suatu ketentuan, apakah berbentuk musibah atau
keberuntungan.
2. Sabar menggunakan segala apa yang dimiliki sesuatu dengan peraturanya.
3. Sabar dalam mengerjakan perintah walau banyak menghadapi godaan dan rintangan

5
Hamzah Ya’qub ,1988 : 120

Anda mungkin juga menyukai