Anda di halaman 1dari 10

“Mengetahui Dan Mampu Menafsirkan ayat-Ayat Ahkam Al-Qur’an

Karim Dengan Baik Khususnya Bidang Ibadah Untuk Di Amalkan


Dan Menyelesaikan Permasalahan yang Terjadi Di Masyarakat Al-
Qur’an Surah Al-Isra ayat 78 dan Surah Hud ayat 114 tentang waktu
shalat”

Dosen Pengampu : LEWIS PRAMANA LUBIS S.H.I., M.S.I


Mata Kuliah : TAFSIR AHKAM

DISUSUN OLEH :
Alfiatul Ghina ( 230302141 )
Dewi Indriani ( 230302015 )
Lija Anshari Lubis ( 230302164 )

INSTITUT SYEKH ABDUL HALIM HASAN BINJAI


PROGAM STUDI EKONOMI SYARIAH

2024-2025
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang “Mahasiswa Mengetahui Dan Mampu Menafsirkan ayat-Ayat
Ahkam Al-Qur’an Karim Dengan Baik Khususnya Bidang Ibadah Untuk Di Amalkan
Dan Menyelesaikan Permasalahan yang Terjadi Di Masyarakat”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami
berharap semoga makalah ilmiah tentang impilkasi nilai nilai ibadah dalam kehidupan
sehari hari dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Langkat, Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG MASALAH.......................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................4

C. TUJUAN MASALAH............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4

A. Ayat Tafsir Ahkam Surah Al-Isra ayat 78..............................................................4

a. Terjemahan.........................................................................................................5

b. Kosa Kata Al-Isra ayat 78...................................................................................5

a. Tafsir Surah Al-Isra ayat 78................................................................................5

B. Ayat Tafsir Ahkam Surah Hud ayat 114................................................................6

a. Terjemahan.........................................................................................................6

b. Kosa Kata Surah Hud ayat 114...........................................................................6

a. Tafsir Surah Hud ayat 114..................................................................................7

C. Munasabah ayat......................................................................................................7

D. Asbabun Nuzul Surat Al-Isra ayat 78.....................................................................8

E. Asbabun Nuzul Surat Hud ayat 114.......................................................................8

BAB III PENUTUP...........................................................................................................8

A. KESIMPULAN......................................................................................................8

B. SARAN...................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Al-Qur’an oleh umat Islam diyakini sebagai kitab suci yang menjadi pedoman hidup
yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad untuk umat manusia melalui perantara
malaikat Jibril yang menjadi penutup para Nabi dan Rasul. Kitab suci ini memiliki
mukjizat yang luar biasa diluar kemampuan manusia. ayat ayat dalam al-Qur’an
mempunyai Kandungan yang menjadi dasar untuk kehidupan individual dan sosial
khususnya umat islam dalam segala aspeknya. Bahkan masyarakat muslim memperoleh
kekuatan hidup dan merespon dakwahnya dengan al-Qur’an. maka dari itu, al-Qur’an
menjadi pusat keyakinan umat islam. Karena Tanpa pemahaman terhadap al-Qur’an,
kehidupan, pemikiran dan kebudayaan kaum muslimin tentunya akan sulit dipahami.
Al-Qur’an diturunkan dengan cara berangsur angsur dalam kurun waktu hampir
seperempat abad yakni 23 tahun yang bertujuan untuk dipahami dan diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. bentuk pengaplikasian tersebut sebagai bentuk
kepercayaan terhadap keyakinan kepada al-Qur’an sebagai petunjuk hidup dalam segala
aspek.2 al-Qur’an merupakan sandaran umat Islam yang senantiasa digunakan dalam
sumber pengambilan dalil-dalil hukum.
Al-Qur’an juga disebut sebagai sumber dari segala sumber ketentuan syariat. al-
Qur’an jika dilihat dari sisi ini, maka ia disebut sebagai ilmu ayat-ayat hukum (ahkâm).
Yaitu ilmu yang secara khusus mempelajari ayat al-Qur’an yang mengandung hukum
tertentu, dan juga mempelajari macam-macam hukum yang mungkin dapat disimpulkan
setelah melewati proses perbandingan dengan dalil-dalil syar'i yang lainnya; baik yang
berupa hadis, ijma, maupun logika manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Sebutkan Ayat Tafsir Ahkam Surah Al-Isra ayat 78 dan Surah Hud ayat 114
tentang waktu shalat!
2. Terjemahan Surah Al-Isra ayat 78 dan Surah Hud ayat 114 tentang waktu shalat!
3. Kosakata Surah Al-Isra ayat 78 dan Surah Hud ayat 114 tentang waktu shalat!
4. Munasabah Surah Al-Isra ayat 78 dan Surah Hud ayat 114 tentang waktu shalat!
5. Sabab Nuzul Surah Al-Isra ayat 78 dan Surah Hud ayat 114 tentang waktu
shalat!

C. TUJUAN MASALAH
1. Maha Siswa Mengetahui Ayat Tafsir Ahkam Surah Al-Isra ayat 78 dan Surah
Hud ayat 114 tentang waktu shalat.
2. Maha Siswa Mengetahui Terjemahan Surah Al-Isra ayat 78 dan Surah Hud ayat
114 tentang waktu shalat.
3. Maha Siswa Mengetahui Kosakata Surah Al-Isra ayat 78 dan Surah Hud ayat
114 tentang waktu shalat.
4. Maha Siswa Mengetahui Munasabah Surah Al-Isra ayat 78 dan Surah Hud ayat
114 tentang waktu shalat.
5. Maha Siswa Mengetahui Sabab Nuzul Surah Al-Isra ayat 78 dan Surah Hud ayat
114 tentang waktu shalat
BAB II PEMBAHASAN

A. Ayat Tafsir Ahkam Surah Al-Isra ayat 78

Arab Latin : Aqimiṣ-ṣalāta lidulụkisy-syamsi ilā gasaqil-laili wa qur`ānal-fajr, inna


qur`ānal-fajri kāna masy-hụdā

a. Terjemahan
Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh
malaikat).

b. Kosa Kata Al-Isra ayat 78

a. Tafsir Surah Al-Isra ayat 78


Ayat ini memerintahkan agar Rasulullah saw mendirikan salat sesudah matahari
tergelincir sampai gelap malam, dan mendirikan salat Subuh. Maksudnya ialah
mendirikan salat lima waktu, yaitu salat Zuhur, Asar, Magrib, Isya, dan Subuh.
Melaksanakan salat lima waktu ialah mengerjakan dan menunaikannya lengkap dengan
rukun-rukun dan syarat-syaratnya, terus menerus dikerjakan, sesuai dengan perintah
Allah, lahiriah maupun batiniah. Yang dimaksud lahiriah ialah mengerjakan salat sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan agama. Sedangkan batiniah ialah mengerjakan salat
dengan penuh kekhu-syukan, karena merasakan keagungan dan kekuasaan Allah yang
menguasai dan menciptakan seluruh alam ini. Rasulullah saw memerintahkan kaum
Muslimin menyembah Allah dalam keadaan seakan-akan melihat Allah swt. Itulah
ihsan sebagaimana sabda Rasulullah: Ihsan adalah bahwa engkau menyembah Allah,
seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak dapat melihat-Nya, maka
sesungguhnya Dia melihat engkau. (Riwayat Muslim dari Abu Hurairah) Apabila
seorang hamba Allah mengerjakan salat lima waktu, berarti ia telah mengerjakan salah
satu rukun Islam, sesuai hadis Nabi saw: Islam didirikan di atas lima: syahadat bahwa
tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan
salat, membayar zakat, puasa Ramadan, dan berhaji ke Baitullah bagi yang mampu
melakukan perjalanan. (Riwayat Muslim dari 'Abdullah bin 'Umar r.a.) Dalam ayat ini
diterangkan bahwa salat Subuh itu disaksikan oleh para malaikat. Maksudnya ialah pada
waktu subuh itu malaikat penjaga malam bertemu dengan malaikat penjaga siang untuk
pergantian tugas, dan kedua-nya melaporkan kepada Allah bahwa orang yang
bersangkutan sedang melakukan salat ketika mereka tinggalkan, sebagaimana
diterangkan dalam hadis Nabi saw: Dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi saw bersabda,
"Malaikat malam dan siang bergantian dalam tugasnya. Mereka berkumpul pada waktu
salat Subuh dan salat Asar. Maka naiklah malaikat yang menjagamu pada malam hari,
dan Tuhan bertanya kepada mereka (padahal Allah lebih mengetahui tentang kamu),
"Bagaimana keadaan hamba-Ku waktu engkau tinggalkan?" Para malaikat menjawab,
"Kami datang kepada mereka, mereka dalam keadaan salat dan kami tinggalkan mereka,
mereka pun dalam keadaan salat pula." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim) ) Mengenai
keutamaan mengerjakan salat Subuh pada awal waktunya, ar-Razi berkata,
"Sesungguhnya pada waktu subuh itu manusia menyaksikan tanda-tanda kekuasaan
Allah dan kebesaran hikmah-Nya di langit dan di bumi. Pada waktu itu, sinar matahari
yang terang benderang menyapu kegelapan malam, waktu itu bangunlah orang yang
sedang tidur dan panca inderanya kembali bekerja setelah terlena selama mereka tidur."

B. Ayat Tafsir Ahkam Surah Hud ayat 114

Arab-Latin : Wa aqimiṣ-ṣalāta ṭarafayin-nahāri wa zulafam minal-laīl, innal-ḥasanāti


yuż-hibnas-sayyi`āt, żālika żikrā liż-żākirīn

a. Terjemahan
Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan
pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang
baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi
orang-orang yang ingat.
b. Kosa Kata Surah Hud ayat 114

a. Tafsir Surah Hud ayat 114


Ayat ini memerintahkan agar kaum Muslimin mendirikan salat, lengkap dengan
rukun dan syaratnya, tetap dikerjakan lima kali dalam sehari semalam menurut waktu
yang telah ditentukan yaitu salat Subuh, Zuhur, dan Asar, Magrib, dan Isya. Sejalan
dengan ayat ini firman Allah: Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan
pada pagi hari (waktu subuh), dan segala puji bagi-Nya baik di langit, di bumi, pada
malam hari dan pada waktu zuhur (tengah hari). (ar-Rum/30: 17-18) Ayat ini
menerangkan juga bahwa perbuatan-perbuatan yang baik, yang garis besarnya ialah
mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangannya, antara lain melaksanakan salat,
akan menghapuskan dosa-dosa kecil dan perbuatan-perbuatan buruk. Ini sejalan dengan
sabda Nabi Muhammad saw: Iringilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan yang baik,
maka perbuatan baik itu akan menghapuskan (dosa) perbuatan buruk itu. (Riwayat at-
Tirmidzi dari Abu dzar al-Gifari) Dan firman Allah: Jika kamu menjauhi dosa-dosa
besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus
kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).
(an-Nisa/4: 31) Pesan-pesan terdahulu seperti perintah istiqamah, larangan berbuat
aniaya dan memihak kepada orang-orang zalim serta perintah mendirikan salat adalah
merupakan pelajaran dan peringatan bagi orang-orang yang sadar dan insyaf yang selalu
ingat kepada Allah.

C. Munasabah ayat
"Ketika itu penyampaian Nabi Muhammad SAW baru bersifat lisan dan waktu-waktu
pelaksanaannya pun belum tercantum dalam Al Quran, hingga akhirnya turunlah ayat
tersebut," tulis Tamhid mengambil dari Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian
Al-Quran karya M Quraish Shihab.
Terkait sholat subuh yang disaksikan malaikat, Nabi SAW dalam haditsnya telah
mengingatkan keutamaan pada sholat paling awal ini,

Artinya: "Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada shalat Isya' dan
shalat Shubuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak." (HR Bukhari).

Nabi Muhammad SAW dalam hadits juga telah mengingatkan umatnya yang malas
sholat subuh,

Artinya: "Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat
Shubuh dan shalat 'Isya'. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua
shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak." (HR
Bukhari).

D. Asbabun Nuzul Surat Al-Isra ayat 78


Ayat ini turun bertepatan dengan suatu peristiwa Nabi SAW dan umat islam
diperintahkan untuk melaksanakan shalat lima waktu wajib dalam sehari semalam,
sedang ketika itu penyampaian Nabi SAW baru bersifat lisan dan waktu-waktu
pelaksanaannya pun belum lagi tercantum dalam Al-Qur’an, hingga akhirnya turunlah
ayat ini.

E. Asbabun Nuzul Surat Hud ayat 114


Asy-Syakhani meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa seorang lelaki mencium
seorang perempuan lalu ia pun datang kepada Nabi ‫ ﷺ‬kemudian memberitahukan
hal itu. Allah pun menurunkan firman-Nya, "Dan laksanakanlah shalat pada kedua
ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan
baik itu menghapus kesalahan-kesalahan." Orang itu bertanya, "Apakah ayat ini
untukku?" Nabi ‫ ﷺ‬menjawab, "Untuk seluruh umatku."
At-Tirmidzi dan lainnya meriwayatkan dari Abu al-Yusr, ia berkata, "Seorang
wanita mendatangiku untuk membeli kurma lalu aku katakan, "Sesungguhnya di dalam
rumah ada kurma yang lebih baik." Aku pun masuk bersamanya ke dalam rumah lalu
aku jatuh hati kepada wanita itu kemudian menciumnya. Lantas aku mendatangi
Rasulullah ‫ ﷺ‬lalu menceritakan kejadian tersebut. Beliau bersabda, "Apakah engkau
melakukan perbuatan ini kepada keluarga yang di tinggalkan untuk perang di jalan
Allah?" Beliau tercenung lama hingga Allah pun menurunkan wahyu kepadanya, "Dan
laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian
permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah
peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah)."
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Al-Qur‟an mendiskusikan waktu shalat untuk umat muslimin dan muslimat
dengan menggunakan term “li dulûk al-syams, ila ghasaq al-lail, al-ṯarafa al-nahari dan
zulfan min al-lail” yang terdapat pada surah al-Isra/17 ayat 78 dan surah Hûd/11 ayat
114. Term-term diatas menjadi argumentasi oleh para mufassir untuk menentukan
waktu pelaksanaan ibadah shalat. Penelitian ini menggunakan metode komparasi yang
mana penulis akan membandingkan beberapa kitab tafsir dari dua mazhab. Yakni Sunni
dan Syi‟ah. Adapun kitab tafsir dari mazhab Sunni yakni, tafsir al-Jâmi’ Li Ahkâm al-
Quran karya Imam al-Qurṯubi, tafsir al-Munir karya Wahbah Zuhaili, tafsir al-Ahkam
al-Quran karya ibn al-„Arabi, Ayat al-Ahkam karya al-Jasṣas dan kitab tafsir Ahkam al-
Quran karya Ilkiya al-Harasi sedangkan kitab tafsir dari mazhab Syi‟ah yaitu tafsir al-
Tibyan fî Tafsir al-Quran kaya Syaikh al-Ṯâifah abi Ja‟far Muhammad bin Hasan al-
Ṯusi, tafsirFathu al-Qadir karya imam al-Syaukani, Majma’ul Bayan karya Imam al-
Tabarsi, tafsir al-Mizan karya „Alamah Muhammad Husen ibn Sayyid Muhammad
Husein ibn al-Mirza „Ali Ashghar al-Islam al-Ṯabaṯaba‟i al-Tabrizi al-Qadhi dan
tafsiral-Qummi karya abu Hasan Ali bin Ibrahim al-Qummi. Hasil dari penafisiran pada
surah al-Isra‟/17 ayat 78 dan surah Hûd/11 ayat 114 tersebut baik dari kalangan Sunni
maupun Syi‟ah menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan dalam menafsirkan
ayat-ayat al-Qur‟an, sehingga hal ini memperkuat teori yang menyatakan bahwa
interpretasi ataupun penafsiran terhadap ayat-ayat al-Qur‟an dipengaruhi oleh latar
belakang, pendidikan, lingkungan dan sudut pandang mufassirnya. Demikian pula
halnya dengan penafsiran atas ayat-ayat yang membahas tentang waktu shalat ini.
Adapun persamaan pendapat tersebut ialah bahwasanya shalat dilaksanakan pada pagi
dan petang serta permulaan malam hari, pada saat pagi dan petang terdapat waktu shalat
subuh, zuhur dan asar dan pada malam hari terdapat waktu shalat maghrib dan isya,
begitu pula pada penafsiran pada surah al-Isra‟/17 :78, adapun perbedaan pandangan
dalam tafsir ini ialah pada waktu pelaksanaan shalat tersebut,pada kalangan mazhab
Sunni shalat dilaksanakan 5 waktu sehari semalam, sedangkan pada mazhab Syi‟ah
shalat hanya dilaksanakan pada 3 waktu saja. Hal ini terjadi karena adanya perbedaa
rujukan ketika menafsirkan ayat-ayat tersebut. Rujukan tersebut berupa hadis-hadis
yang dijadikan alat untuk menafsirkan al-Qur‟an.

B. SARAN
Kami harap bagi pembaca bila menemukan kekeliruan atau kata yang mempunyai
makna menyinggung ataupun salah dalam penerapan dalam kehidupan pembaca/
bertentangan maka kami mohon maaf, karena kami pembuat makalah ini hanya ciptaan
yang mungkin masih memiliki kekurangan
DAFTAR PUSTAKA

https://tafsirweb.com/4682-surat-al-isra-ayat-78.html
https://quranhadits.com/quran/17-al-isra/al-isra-ayat-78/
https://quran.nu.or.id/al-isra'/78
https://tafsirweb.com/3606-surat-hud-ayat-114.html
https://quranhadits.com/quran/11-hud/hud-ayat-114/
https://quran.nu.or.id/hud/114
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5600399/kandungan-surat-al-isra-
ayat-78-79-al-quran-tulisan-arab-dan-latinnya
https://zeqjs.wordpress.com/2015/09/29/makalah-tafsir-ahkam-tentang-
menentukan-waktu-shalat-dan-keutamaan-shalat-malam-al-quran-surat-al-
isra-ayat-78-79/
https://kalam.alquran.ai/asbabun-hud/ayat-114

Anda mungkin juga menyukai