Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Fawatih As suwar”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah

Ulumul Quran

Dosen Pengampu:

H. Didih Ahmadiah, S.Q.,S.H.I.,M.Pd.I.

Di Susun Oleh :

Rizki Ahmadi 0101.2201.066


Feri Saputra 0101.2201.053
Ratna Dewi 0101.2201.107

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAI DR.KHEZ MUTTAQIEN

PURWAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“ Fawatih As suwar “
Shalawat serta salam tercurahkan kepada paduka alam Habibana Wanabiyana Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat serta umatnya dan senantiasa setia hingga akhir zaman.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebanyak banyaknya kepada
semua pihak yang sudah berusaha keras memberikan bimbingan dan bantuan baik moral maupun materil
serta do’a dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan
baik isi maupun bentuk penulisannya, karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini. dengan segala kerendahan
hati makalah ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Purwakarta , 27 Mei 2023

Penyusun
Daftar Isi
MAKALAH ................................................................................................................................................ 1
Daftar ISI....................................................................................................Error! Bookmark not defined.
Rumusan Masalah................................................................................................................................. 4
Tujuan .................................................................................................................................................... 4
BAB II ......................................................................................................................................................... 5
Pembahasan ........................................................................................................................................... 5
Sikap Para Ulama ................................................................................................................................. 5
Pengertian .......................................................................................................................................... 5
1. ‫ الثناء عليه تعالى‬............................................................................................................. 5
2. ‫ حروف التهجي‬.................................................................................................................... 6
3. ‫ النداء‬........................................................................................................................................ 6
4. ‫ الجمل الخبرية‬..................................................................................................................... 7
5. ‫ القسم‬........................................................................................................................................ 8
6. ‫ الشرط‬....................................................................................................................................... 9
7. ‫ االمر‬......................................................................................................................................... 9
8. ‫ االستفهام‬.............................................................................................................................. 10
9. ‫ الدعاء‬..................................................................................................................................... 10
10. ‫ التعليل‬................................................................................................................................. 10
Hikmah Fawatih As suwar ............................................................................................................. 11
KESIMPULAN ......................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 12
BAB I
Pendahuluan
Al-Quran terdiri dari 114 surah. Setiap surah di dalam al-Quran dimulai atau
diawali dengan berbagai macam bentuk kalimat. Di dalam ulum al-quran,
pembahasan mengenai awal atau pembuka surah al-Quran dinamakan
dengan fawatihus suwar. Fawatihus suwar (‫ )فواتح السور‬terbentuk dari dua kata,
yaitu fawatihun (‫)فواتح‬dan suwarun (‫)سور‬. Fawatihun (‫)فواتح‬adalah
Bentuk jama dari mufrad fatihun ( ‫ )فاتح‬yang artinya adalah pembuka.
Sedangkan suwarun (‫ )سور‬adalah bentuk jama dari mufrad suratun (‫)سورة‬. Dari arti
dua kata pembentuk tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa fawatih as-
suwar adalah pembuka-pembuka atau awal dari surah-surah al-Quran.

Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Fawatih As Suwar?
2. Bagaimana sikap para ulama?
3. Lalu bagaimana hikmahnya?

Tujuan
1. Mengetahui Fawatih As Suwar
2. mengetahui sikap dan hikmah dari Fawatih As Suwar
BAB II

Pembahasan
Sikap Para Ulama
Ulama sepakat bahwa Allah Swt. mengawali sebuah surah di dalam al-Quran dengan salah
satu dari sepuluh macam kalam yang berbeda. Kesepuluh macam kalam tersebut adalah ‫الثناء‬
(pujian), ‫( حروف التهجي‬huruf hijaiyyah), ‫( النداء‬panggilan), ‫( الجمل الخبرية‬kalimat berita), ‫القسم‬
(sumpah), ‫( الشرط‬syarat), ‫( االمر‬perintah), ‫( االستفهام‬pertanyaan), ‫( الدعاء‬doa), dan ‫التعليل‬
(alasan).

Pengertian
fawatihus suwar (‫ )فواتح السور‬terbentuk dari dua kata, yaitu fawatihun (‫)فواتح‬
dan suwarun (‫)سور‬. Fawatihun (‫ )فواتح‬adalah bentuk jama dari mufrad fatihun ( ‫)فاتح‬
yang artinya adalah pembuka. Sedangkan suwarun (‫)سور‬ adalah
bentuk jama dari mufrad suratun (‫)سورة‬. Dari arti dua kata pembentuk tersebut, dapat
ditarik kesimpulan bahwa fawatih as-suwar adalah pembuka-pembuka atau awal dari
surah-surah al-Quran.

Berikut adalah penjelasan ringkas tentang kesepuluh bentuk fawatih as-suwar tersebut:

1. ‫الثناء عليه تعالى‬

Bentuk kalimat yang pertama yang mengawali sebuah surah di dalam al-Quran adalah pujian
kepada Allah Swt. Imam Badruddin Muhammad bin Abdillah az-Zarkasyi dalam karyanya, al-
Burhan fi Ulum al-Quran menjelaskan bahwa pujian kepada Allah ini ada dua macam, yaitu pujian
untuk mengukuhkan sifat kesempurnaanya dan pujian untuk meniadakan kekurangan.

Jumlah surah yang diawali pujian kepada Allah ta’ala ada 14 surah. Setengahnya untuk
mengukuhkan sifat kesempurnaan dan setengah yang lain untuk meniadakan kekurangan. Berikut
rinciannya:
2. ‫حروف التهجي‬
fawatihus suwar berupa huruf tahajjiy adalah yang paling banyak di dalam al-Quran. Jumlah surah
yang diawali dengan huruf tahajjiy atau disebut juga huruf muqaththa’ah ada 29 surah. Di bawah
ini adalah surah-surah yang diawali dengan huruf tahajjiy:

Penjelasan lebih lanjut mengenai pembuka surah berupa huruf tahajjiy ini dapat dibaca di
artikel ini.

3. ‫النداء‬
Nida’ berarti panggilan. Biasanya untuk memanggil seseorang, maka kita menggunakan huruf-
huruf nida. Huruf nida yang paling populer digunakan adalah huruf ya’. Dan huruf ya’ inilah yang
sering digunakan al-Quran untuk memanggil orang yang diajak berbicara (mukhotob).

Surah-surah yang diawali dengan nida’ jumlahnya ada 10. Lima surah berupa panggilan kepada
Rasulullah Saw. Sedangkan lima sisanya berupa panggilan kepada umat beliau. Di bawah ini adalah
surah-surah yang diawali dengan nida’:
4. ‫الجمل الخبرية‬
Jumlah khabariyyah adalah kalimat berita yang bisa mengandung kebenaran atau kebohongan.
Kalimat berita ini bentuknya bisa berupa jumlah fi’liyyah (fi’il + fa’il), bisa juga jumlah
ismiyyah (mubtada + khabar).

Surah yang diawali dengan jumlah khabariyyah di dalam al-Quran berjumlah 23 surah. Rinciannya
adalah sebagai berikut:
5. ‫القسم‬
Qasam artinya adalah sumpah. Semua sumpah di dalam fawatihus suwar menggunakan
huruf qasam wawu. Cabang ilmu yang mempelajari tentang sumpah-sumpah di dalam al-Quran
disebut dengan Ilmu Aqsam al-Quran.

Ada tiga unsur penting yang harus ada dalam suatu qasam. Ketiga unsur tersebut adalah adat al-
qasam, muqsam bih, dan muqsam alaihi. Adat al-qasam adalah alat yang digunakan untuk
bersumpah. Yang masyhur biasanya menggunakan huruf qasam, yaitu ba, ta, dan wawu.
Sedangkan muqsam bih adalah kata yang jatuh setelah adat al-qasam yang berfungsi sebagai
sesuatu yang digunakan sebagai wasilah untuk bersumpah. Dan muqsam alaihi adalah sesuatu yang
disumpahi. Contohnya seperti terdapat dalam Q.S. Ad-Dhuha [93]: 1-3

َ ‫) َواللَّ ْي ِل إِذَا‬1( ‫ض َحى‬


‫س َجى‬ ُّ ‫( َوال‬2) ‫( َما َو َّدعَكَ َربُّكَ َو َما قَلَى‬3)
muqsam alaihi muqsam bih huruf qasam

Berikut ini adalah surah-surah yang diawali dengan sumpah yang jumlahnya mencapai 15 surah:
6. ‫الشرط‬
Syarat adalah kalimat yang membutuhkan jawaban ‘maka’. Menurut Abdul Haris dalam Teori Dasar
Nahwu & Sharf Tingkat Pemula, ketika membahas tentang syarat, maka ada tiga unsur yang perlu
diperhatikan, yaitu adat asy-syarthi, fi’lu asy-syarthi, dan jawab asy-syarthi.

Untuk mengetahui sebuah kalimat itu termasuk syarat atau bukan, maka kita harus mengenal adat
asy-syarthi. Di antara macam-macam adat asy-syarthi adalah sebagai berikut:

،‫ أ َ ْي َن‬،‫ َك ْيفَ َما‬،‫ي‬


ٌّ َ‫ أ‬،‫ َم ْه َما‬،‫ َما‬،‫ َم ْن‬،‫ لَ َّما‬،‫ أَ َّما‬،‫ لَ ْو َما‬،‫ لَ ْو َال‬،‫ لَ ْو‬،َ‫ ِإ ْذما‬،‫ِإ ْن‬
‫ َح ْيث ُ َما‬،‫ إِذَا‬،‫ َمتَى‬،‫ أّنَّى‬،‫ان‬
َ َّ‫أَي‬
Di dalam al-Quran, surah-surah yang diawali dengan syarat berjumlah 7. Kesemuanya didahului
dengan adat asy-syarthi ‫إِذَا‬. Berikut ini daftar surah yang diawali dengan syarat:

7. ‫االمر‬
Bentuk kalam selanjutnya yang mengawali surah di dalam al-Quran adalah amar atau perintah.
Surah yang diawali dengan sebuah perintah ada 6 surah. Surah-surah tersebut adalah:
8. ‫االستفهام‬

Kalam yang kedelapan adalah istifham. Seperti yang telah diketahui, istifham adalah kalimat
pertanyaan. Jumlah surah yang diawali dengan kalimat pertanyaan ada 6 surah. Di bawah ini rincian
keenam surah tersebut:

9. ‫الدعاء‬
Bentuk kalam yang kesembilan yang menjadi fawatih as-suwar adalah doa. Doa di sini bisa berupa
harapan baik atau buruk. Surah-surah yang diawali dengan doa berjumlah 3 surah,, yaitu:

10. ‫التعليل‬

At-Ta’lil menunjukkan alasan. Surah yang diawali dengan sebuah alasan di dalam al-Quran itu hanya
satu, yaitu surah Quraisy [106] dengan ayat pertamanya yang berbunyi:

‫ف قُ َر ْيش‬ َ ‫ِ ِِل‬
ِ ‫يَل‬
Itulah macam-macam fawatih as-suwar di dalam al-Quran. Selain karyanya Imam Zarkasyi, tulisan
ini juga didasarkan kepada karya Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, yaitu Zubdat al-Itqan fi
Ulum al-Quran dan karya Imam Suyuthi yang terkenal, yaitu al-Itqan fi Ulum al-Quran. Semoga
bermanfaat. Wallahu a’lam bi as-showab.
Hikmah Fawatih As suwar
Pertama, untuk menunjukkan kemukjizatan Al-Qur’an adalah perkataan “ilahi” menggunakan kosa
kata yang digunakan oleh orang Arab. Kosa kata tersebut terdiri dari huruf-huruf hijaiyah yang juga
bisa digunakan oleh orang Arab. Namun ternyata tidak ada seorang pun yang mampu menandingi
Al-Qur’an walaupun dari segi redaksionalnya saja, apa lagi dari sisi kandungannya.
Kedua, untuk menyedot perhatian orang kafir. Sebagaimana Imam Ibnu Taimiyah berpendapat
bahwa huruf-huruf itu adalah untuk menentang orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an sehingga
sereka selalu menjauhkan diri dan memalingkan muka sewaktu mendengarkan ayat-ayat suci Al-
Qur’an. Adanya huruf-huruf hijaiyah ini membuat mereka terperanga, terkejut, dam mau tidak mau
mereka sangat penasaran untuk mendengarkan ayat-ayat berikutnya.

Ketiga, Ibnu Farij meriwayatkan dari Ibnu Abbas mengatakan bahwa huruf-huruf hijaiyah tersebut
merupakan singkatan nama-nama Allah atau ungkapan yang menjelaskan kemahakuasaan Allah.
Penggunaan singkatan seperti ini sudah lazim di kalangan bangsa Arab. Tentang singkatan-
singkatan tersebut bisa dilihat pada penjelasan Imam As-Suyuti berikut:

‫ قَاد ٌِر َوقَا ِه ٌر‬:‫ق‬ ‫ اَنَا هللاُ اَ ْع َل ُم‬:‫الم‬


ِ َ‫ نُ ْو ٌر َون‬:‫ن‬
‫اص ٌر‬ َ ‫ أَنَا هللاُ أَ ْف‬:‫المص‬
‫ص ُل‬
‫ أَنَا هللاُ أَ َرى‬:‫الر‬

Dengan demikian dapat kita renungkan hikmah keberadaan huruf muqhttha’ah yang tidak terbahas
semuanya dikarenakan masih banyak lagi pendapat-pendapat mengenainya. Sebagai manusia yang
mempunyai keterbatasan hal ini merupakan sarana bagi penunduk akal terhadap Allah karena
kesadaran akan ketidak mampuan untuk mengungkap kemukjizatan yang terkandung di dalamnya
secara konkrit.

KESIMPULAN
Menurut bahasa, fawatih adalah jama’ dari kata fatih atau fawatih yang berarti
awalan/pembuka. Sedangkan suwar adalah jama’ dari kata surah yang berarti
sekumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang diberi nama tertentu. Jadi, fawatih as-
suwar berarti beberapa pembuka dari surah-surah Al-Qur’an / beberapa macam
awalan dari surah-surah Al-Qur’an.
Menurut Imam Al-Qasthalani dalam kitabnya Lathaiful Iayarati, fawatihush suwar
dibedakan menjadi 10 macam, yaitu: pembukaan dengan pujian kepada Allah SWT,
pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-purus, pembukaan
dengan Nida’/panggilan, pembukaan dengan Jumlah Khabariyah, pembukaan dengan
sumpah/qasam, pembukaan dengan syarat, pembukaan dengan fi’il amar, pembukaan
dengan pertanyaan, pembukaan dengan do’a, dan pembukaan dengan alasan.
DAFTAR PUSTAKA

• https://tafsiralquran.id/macam-macam-fawatihus-suwar-dalam-al-quran/
• Rosihon Anwar, Ulumul Qur’an, Pustaka Setia, Bandung, 2013.
• Teuku Muh. Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu-ilmu Al-Qur’an(Ulum Al-Quran), Pustaka Rizki
Putra, Semarang, 2013.
• Abu Djalal, Ulumul Qur’an, Dunia Ilmu, Surabaya, 2012.
• Acep Hermawan, Ulumul Qur’an, Rosda, Bandung, 2011.

Anda mungkin juga menyukai