Anda di halaman 1dari 16

Qalqalah, Al Qomariah dan Al Syamsiah,Gunnah,Hukum-hukum Nun Sukun (bertemu

dengan Huruf Hijaiyah (Idzhar,Idgham,Iqlab,dan ikhfa)

Dosen Pengampu :

Bahrum Subagiya, M.Pd

Disusun Oleh :

Anisa Jihan (181105050437)

Widia Ayu Sugiharti (181105050427)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS IBNU KHALDUN BOGOR

2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang telah memberi
petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan
kepada nabi Muhammad SAW yang membimbing umatnya dengan suri tauladan-Nya yang
baik . Segala Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah, kesempatan dan
pemikiran kepada saya untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini merupakan pengetahuan tentang “Ilmu Tajwid Qalqalah, Al-Qomariah,
dan Al-Syamsiah, Gunnah, Hukum-hukum Nun Sukun. Bertemu dengan huruf hiyaiyah
(idzhar, idgam, iqlab, dan ikhfa)”. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami penyusun mengucapkan terimakasih
kepada pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaaat bagi kita semua.

Bogor, 22 Oktober 2020

Penulis

Contents

2
KATA PENGANTAR................................................................................................................i

BAB I.........................................................................................................................................ii

PENDAHULUAN....................................................................................................................iii

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................2

A. Pengertian Tajwid.........................................................................................................2

1 Hukum Bacaan Nun Sukun ( ‫ ) ٌن‬atau Tanwin..................................................................2


B. Pengertian Qalqalah..............................................................................................3

1 Huruf-huruf Qalqalah.............................................................................................3
2 Pembagian Qalqalah...............................................................................................3
a Qalqalah Sugra............................................................................................4
b Qalqalah Kubra......,....................................................................................4

C. Alif Lam Qamariah dan Syamsiyah...................................................................4

D. Gunnah..................................................................................................................6
a Tasydid.......................................................................................................6
b Idgham.......................................................................................................7
c Ikhfa dan Iqlab..........................................................................................7
d idzhar..........................................................................................................7
e Berharakat..................................................................................................8
E. Hukum Nun Sukun..............................................................................................8
a izhar............................................................................................................8
b idgham........................................................................................................9
c iqlab............................................................................................................13
d ikhfa............................................................................................................14

BAB III.....................................................................................................................................15

3
PENUTUP................................................................................................................................15

A. Kesimpulan.......................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

BAB I

4
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu tajwid merupakan ilmu yang mempelajari tentang teknik mengeluarkan huruf
sesuatu dengan makhrajnya dan memberikan hak bacaan serta karakteristiknya dengan tujuan
menghindari kesalahan lisan dalam mengucapkan huruf-huruf Al-Quran. Tajwid secara
bahasa adalah membaguskan, sedangkan menurut istilah adalah mengeluarkan setiap huruf
dari tempat keluarnya. Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah menjaga lisan dari kesalahan
ketika membaca Al-quran, oleh karena itu hukum atau aturan dalam membaca Al-quran
adalah fardu’ain bagi setiap mukallaf.

Hukum bacaan Al-quran sesuai dengan kaidah ilmu tajwid adalah fardhu’ain. Tajwid
adalah ilmu yang sangat mulia. Hal ini karena keterkaitannya secara langsung dengan Al-
quran. Rumusan Masalah

B. Tujuan Penulis
1 Apa yang dimaksud dengan Ilmu Tajwid ?
2 Bagaimana cara membaca Qalqalah, Alif lam Qomariah dan Syamsiah,
Ghunnah dan Hukum Nun Sukun ?
3 Apa tujuan dari mempelajari Ilmu Tajwid ?
C. Tujuan Penulis
1 Untuk mengetahui ilmu tajwid.
2 Untuk mengetahui cara membaca Qalqalah, Alif lam Qomariah dan Syamsiah,
Ghunnah dan Hukum Nun Sukun
3 Untuk mengetahui ujuan dari mempelajari Ilmu Tajwid

BAB II

5
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tajwid

Tajwid menurut lughoh (etimologi) adalah mendatangkan atau membaca dengan baik.
Sedangkan menurut istilah (terminologi) adalah Ilmu yang dengannya dapat mengetahui
bagaimana cara mengucapkan huruf-huruf Alquran, baik tebal tipisnya, panjang pendeknya
(mad-qosnya), sifat-sifatnya, serta cara membacanya dengan baik. Melalui ilmu tajwid
diharapkan dapat mempermudah membaca Alquran dengan baik dan benar.

1 Hukum Bacaan Nun Sukun ( ٌ‫ ) ن‬atau Tanwin


Nun Sukun adalah Nun yang tidak berharokat. Baik Fathah, Kasroh, maupun
Dhommah. Nun Sukun bisa terletak pada kalimat Isim, Fi’il, maupun Huruf. Juga bisa
terletak di tengah maupun ujung kalimat. Keberadaan Nun Sukun akan selalu nyata, baik
dalam bentuk tulisan, pengucapan, Washol, maupun Waqaf. Artinya Nun Sukun nyata
terdengar bunyi suara Nun-nya.
Adapun Tanwin menurut bahasa adalah At-Tashwit, artinya seperti kicauan burung.
Sedangkan menurut istilah, Tanwin adalah Nun Sukun yang terdapat pada akhir Isim yang
tampak dalam bentuk suara (dan ketika Washol), tidak dalam penulisan dan pada saat Waqaf.
Adapun perbedaan pokok antara Nun Sukun dan Tanwin yaitu bahwa Nun Sukun tetap nyata
dalam penulisan maupun pengucapan, baik dalam Washol maupun dalam Waqaf, sementara
Tanwin tetap nyata (tedengar) dalam pengucapan dan ketika Washol, akan tetapi tidak dalam
penulisan dan Waqaf.”
Nun Sukun ‫ ٌن‬atau Tanwin apabila bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah hukum
bacaannya ada empat macam, yaitu: Idzhar, Idgham, Iqlab dan Ikhfa.
B. Pengertian Qalqalah

Qalqalah artinya mengguncangkan, sedangkan pengertiannya adalah suatu pantulan


dari bunyi huruf-huruf qalqalah itu ketika berbaris mati atau ketika dimatikan karena waqaf.
Qalqalah bacaan dengan bunyi seakan-akan berdetik atau memantul pada huruf-huruf
Qalqalah.

Qalqalah maksudnya getaran bunyi yang dipantulkan dari dalam tenggorokan. Maksud
Qalqalah ialah membaca huruf Qalqalah pada ketika mati secara memantul. Jika huruf
Qalqalah berada pada rangkaian kalimat tersebut Qalqalah sughra (kecil) hukum bunyi nya

6
sederhana. Jika huruf Qalqalah berada diakhir kalimat atau mati disebabkan berwaqaf disebut
Qalqalah kubra (besar) hukum bunyinya kuat dan sebutannya tebal.

1. Huruf-huruf Qalqalah

Huruf-huruf Qalqalah ada lima, yaitu Qaf (‫)ق‬, Tha (‫)ط‬, Ba' (‫)ب‬, Jim (‫)ج‬, dan Dal (‫)د‬.
Agar mudah mengingat atau menghafalnya, maka huruf-huruf itu dihimpun dalam satu
ungkapan: ” ‫جد‬-‫( “قطب‬dibaca dengan quthubu jaddin) atau biasa dengan ungkapan versi
bahasa Indonesia, yaitu “BA-JU-DI-THO-QO“.

Masing-masing huruf Hijaiyah mempunyai kedekatan dan kemiripan bunyi dengan huruf-
huruf Hijaiyah lainnya. Hal seperti ini terjadi juga pada huruf-huruf latin, misalnya yaitu:

a Bunyi huruf “B” mirip dengan huruf “P” : Sehingga, bunyi: “Hari Saptu” sangat mirip
dengan bunyi: “Hari Sabtu”.
b Bunyi huruf “D” mirip dengan huruf “T” : Sehingga, bunyi “Tekat” sangat mirip
dengan bunyi: “Tekad”.

Dalam percakapan Bahasa Indonesia tidak akan berpengaruh besar ketika kita sebut:
“Hari Saptu” padahal yang dimaksud “Hari Sabtu”, menyebut “tekat” padahal yang benar itu
“tekad”, dan masih banyak lagi kata lain yang mirip satu dengan lainnya. Berbeda dengan
Bahasa Arab, terelebih lagi dalam membaca ayat-ayat suci Alquran, pergeseran bunyi huruf
sedikit saja, dapat merubah makna kalimat, maka kemiripan bunyi huruf seperti contoh di
atas tidak boleh terjadi ketika membaca ayat-ayat suci Alquran.

Untuk itulah tujuan dan perlunya Qalqalah, karena dengan Qalqalah akan jelaslah
bahwa huruf yang dibaca huruf (‫ )ق‬bukan (‫)ك‬, huruf (‫ )ط‬bukan (‫)ت‬, huruf (‫ )د‬bukan (‫)ت‬,
huruf (‫ )ب‬bukan (‫)ف‬, dan huruf (‫ )ج‬bukan huruf yang mirip dengannya.

Kedekatan dan kemiripan bunyi diantara huruf-huruf Qalqalah, misalnya pada ayat-
ayat bertikut ini :

‫قُلْ هُ َوهلَّلا ُ ا َح ْد‬

Bunyi hu ruf (‫ )د‬mirip dengan huruf (‫)ت‬. Jika huruf dal pada kata ahad dibaca tanpa
Qalqalah, maka mirip ia dengan huruf ta, yaitu ahat.

َ ِّ‫ا ْق َر ْأبِا ْس ِم َرب‬


َ َ‫ك الَّ ِذي خَ ل‬
‫ق‬

7
Bunyi huruf (‫ )ق‬mirip dengan huruf (‫)ك‬. Jika kedua huruf Qaf pada ayat ini dibaca tanpa
Qalqalah, maka mirip ia dengan huruf Kaf, menjadi ikra’ dan kholak.

‫َوقَوْ ُم اِ ْب َر ِه ْي َم َوقوْ ُم لُوْ ٍط‬

Bunyi huruf (‫ )ط‬mirip dengan huruf (‫)ت‬. Jika kedua huruf Tha pada ayat ini dibaca tanpa
Qalqalah, maka mirip ia dengan huruf Ta, sehingga Luth menjadi Lut.

2. Pembagian Qalqalah
Pada dasarnya Qalqalah terbagi kepada dua bagian, yaitu 1. Qalqalah Sughro 2.
Qalqalah Kubro, sebetulnya ada satu Qalqalah lagi yaitu Qalqalah Akbar, yaitu Qalqalah
ketika berwaqag dan huruf Qalqalah itu bertasydid. Qalqalah yang sering dibahas pada
umumnya ada dua yaitu:
a Qalqalah Sughra ( (‫قلقله صغرى‬
Adapun yang dimaksud dengan Qalqalah Sughro yaitu::
 Setiap huruf Qalqalah berbaris Sukun atau mati ditengah suku kata,
 Setiap huruf Qalqalah berbaris Sukun atau mati diakhir suku kata, dengan satu syarat
tidak menghentikan bacaan pada huruf Qalqalah itu, (karena jika waqaf, berubah
hukumnya menjadi (Qalqalah Kubro).

Setiap huruf Qalqalah berbaris Sukun di tengah suku kata, maka harus terjadi
Qalqalah Sughro karena tidak boleh menghentikan bacaan pada (dengan sengaja) di tengah
suku kata. Adapun diantara contohnya yaitu:

No Huruf Contoh Keterangan


1 (‫)ب‬ َ‫يَ ْب ُغوْ ن‬ Qalqalah Sughro
2 (‫)ج‬ َ‫يَجْ َعلُوْ ن‬ Qalqalah Sughro
3 (‫)د‬ َ‫يَ ْد ُعوْ ن‬ Qalqalah Sughro
4 (‫)ط‬ َ‫ط َمعُوْ ن‬ ْ َ‫ي‬ Qalqalah Sughro
5 (‫)ق‬ َ‫يَ ْقطعُوْ ن‬
َ Qalqalah Sughro

b Qalqalah Kubra
Kubra artinya besar. Qalqalah Kubra, terjadi apabila huruf Qalqalah yang mati
bukan pada asalnya. Huruf itu berbaris Sukun karena dihentikan atau diwaqafkan dan
berada pada akhir kata. Cara membacanya harus lebih mantap dengan memantulkan
suara dengan pantulan yang kuat.

8
Qalqalah Kubra yaitu apabila salah satu daripada huruf Qalqalah dimatikan
karena Waqaf atau berhenti. Dalam keadaan ini, Qalqalah dilakukan apabila bacaan
diwaqafkan tetapi tidak diqalqalahkan apabila bacaan diteruskan.

Qalqalah Kubra yaitu Qalqalah besar (tebal dalam membacanya). Qalqalah


Kubra adalah Qalqalah yang ada diakhir kalimah. Huruf Qalqalah dibaca Sukun
karena berhenti/waqaf.
Disebut dengan Qalqalah besar karena bunyi pantulan dari huruf-huurf
Qalqalah itu lebih besar dibandingkan dengan bunyi pantulan pada Qalqalah kecil.
Adapun diantara contohnya yaitu:

No Huruf Contoh Keterangan


1 (‫)ب‬ ‫ب‬َ َ‫اِ َذا َوق‬ Qalqalah Kubra
2 (‫)ج‬ ‫ج‬ ْ ِ ‫َذا‬
ِ ْ‫ت لبُرُو‬ Qalqalah Kubra
3 (‫)د‬ ‫ص َم ُد‬َّ ‫هلَّلَا ُ ال‬ Qalqalah Kubra
4 (‫)ق‬ َ َ‫بِ َربِّ ْالفَل‬
‫ق‬ Qalqalah Kubra

C. Alif Lam Qamariah dan Syamsiyah

Lam Ta’rif adalah huruf alif dan Lam (‫ )ال‬yang selalu dihubungkan dengan kata
benda dalam Bahasa Arab. Sebelum Alif Lam ( ‫ ) ال‬ada huruf hidup maka Alif jangan
dibaca. Alif Lam di awal kata, maka Alif tanpa tanda baca harus berbunyi “A”. Ada dua jenis
Lam Ta’rif ( (‫ )ال‬berdasarkan huruf yang akan dimasukinya, yaitu:

1. Alif Lam ( ‫ ) ال‬Qamariyah


Alif Lam ( ‫ ) ال‬Qamariah adalah Lam Ta’rif ( ‫ ) ال‬yang bertemu dengan salah satu
huruf Qamariyah yang banyaknya 14 huruf Qamariyah yaitu:

‫أبجحخعغفقكموهي ء‬
Cara membaca Lam ta’rif disiini harus dibaca terang dan jelas, contohnya :
‫ = اَ ْلقَ َمر‬Al-Qamar

2. Alif Lam ( ‫ ) ال‬Syamsiyah

9
Alif Lam ( ‫ ) ال‬Syamsiyah adalah Lam Ta’rif ( ‫ ) ال‬yang bertemu dengan salah satu
huruf Syamsiyah. Adapun huruf-hurufnya adalah selain dari huruf Qamariyah yaitu:

‫تثدذرزسشصضطظلن‬

Cara membaca Lam Ta’rif ini harus digabungkan dengan huruf yang dimukanya,
contohnya:
ُ‫ = ال َش ْمس‬Asy-Syams.
D. Gunnah

Secara bahasa Ghunnah biasa diartikan dengan dengung. Secara istilah, ghunnah juga
biasa disebutkan sebagai Nun dan Mim bertasydid. Namun, Nun dan Mim bertasyid saja.
Dalam kitab Ghayat al-Murid fi Ilm at-Tajwid, Ghunnah secara bahasa adalah suara yang
bersonansi dalam idung. Secara istilah, Ghunnah adalah suara merdu yang berasal dari huruf
Nun atau Mim dan keluar dari hidung.

Cara membaca ghunnah adalah dengan mendengungkan atau mengeluarkan bunyi


dari hidung dengan jangka waktu tertentu. Adapun berapa lama jangka waktunya, para
ulama berbeda menetapkan ukurannya. Yang berbeda adalah ukuran atau satuannya, bukan
jangka wakunya. Yang berbeda adalah ukuran satuannya. Sebagian ulama mengatakan seperti
membaca Mad Tabi’i artinya sekitar 1 alif atau 2 harakat.

Terdapat beberapa pembagian berdasarkan tingkat kekuatannya berikut 5 tingkatan


pembagian Ghunnah yaitu :

1. Tasydid
Ini adalah tingkatan Ghunnah yang paling sempurna yaitu ketika Nun atau Mim nya
bertasydid baik bertasydid menggunakan Tasydid asli atau tambahan karena akibat
idgham yang sempurna
Contoh Ghunnah dari Tasydid Asli :
‫إِنَّاأَ ْعطَ ْينَا كَ ْال َكوْ ثَ َر‬
Contoh Ghunnah dari Tasydid tambahan akibat Idgham Kamil.

‫إِ ْن نَّ ِس ْينَا أَوْ أَ ْخطَانَا‬

2. Idgham

10
Idgham yang dimaksud berbeda dengan idgham sebelumnya yakni idgham kamil.
Idgham ini adalah idgham Naqish. Tingkatan Ghunnah yang kedua berada pada
Idgham Naqish adalah idgham BiGhunnah (hanya ya dan wawu). Contoh :
ْ‫فَ َم ْن يَ ْع َمل‬
3. Ikhfa dan Iqlab
Tingkatan ketiga adalah Ghunnah yang berada pada bacaan ikhfa dan iqlab.Ghunnah
disini berada pada hukum bacaan iqlab, ikhfa Haqiqi, dan Ikhfa Syafawi. Tingkatan
Ghunnah ini lebih lemah dari pada tingkatan sebelumnya.
Contoh Ghunnah pada hukum ikhfa :
‫َذ َّر ٍة َشرَّا‬
Contoh Ghunnah pada hukum iqlab :
ْ ‫ِح ٌل بِهَّ َذ‬
‫االبَلَ ِد‬
4. Idzhar
Tingkatan selanjutnya berada pada huruf Mim atau Nun Sukun yang dibaca sangat
jelas. Ghunnah ini berada pada hukum bacaan idzhar Halqi dan Idzhar Syafawi.
5. Berharkat
Tingkatan paling lemah adalah huruf Nun atau Mim yang berharakat, baik berharakat
fathah, dhammah atau kasrah.
E. Hukum min dan Nun Sukun

Dalam membaca Al quran kita akan mendapatkan nun sukun atau tanwin yang ada
dalam setiap ayat. Pengucapan nun sukun ada yang harus jelas, ada yang harus samar, ada
yang harus lebut sehingga nun sukun tersebut tidak tampak, dan ada pula yang berubah
menjadi mim.

Untuk itu mari kita bahas satu persatu hukum-hukum tersebut.

1. Izhar
Izhar terbagi menjadi 2 yaitu Izhar Halqi dan Izhar Syafawi.
a Izhar Halqi Secara bahasa artinya jelas. Sedangkan menurut ilmu tajwid
adalah pembacaan Nun sukun sesuai makhrajnya tanpa di ghunnahkan apabila
bertemu dengan salah satu huruf halqiyah. Huruf-hurufnya adalah :
‫ ه – ع –ح – غ – خ‬-‫ء‬
Contoh Izhar Halqy :

Nun Mati/Sukun Tanwin Izhar dalam dua kata

11
َ‫يَ ْنأَوْ ن‬ ‫َع ْي ٍن َءا نِيَ ٍة‬ َ‫َم ْن َءا َمن‬
َ‫يَ ْنهَوْ ن‬ ‫فَ ِر ْيقًاهَدَي‬ ‫ِم ْن هَا ٍد‬
َ‫أَ ْن َع ْمت‬ ‫فِ ْي َجنَّ ٍة عَا لِيَ ٍة‬ ‫ِم ْن ِع ْل ٍم‬

b Izhar mutlag

Idzhar wajib/ mutlaq merupakan salah satu dari hukum bacaan tajwid nun sukun atau tanwin.
Hukum ini berlaku apabila terdapat huruf nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf
idzhar wajib. Huruf idzhar wajib yaitu :

‫م‬-‫ن‬-‫و‬-‫ي‬

Ada 4 kata hukum bacaan idzhar wajib dalam al-Qur'an yaitu :

 Dunya
 Shinwanun
 bunyanun
 Qinwanun

2. Idgham
Idgham secara bahasa berarti memasukkan. Sedangkan menurut ilmu tajwid adalah
pengucapan nun mati atau tanwin secara lebur ketika bertemu huruf-huruf idgham
atau pengucapan dua huruf seperti dua huruf yang ditasydidkan.
Pembacaan Idgham, ada yang harus digunnahkan yaitu yang dinamakan dengan Idgha
Bighunnah dan Idgham ma’at Ghunnah, dan ada pula yang tidak boleh dighunnahkan,
yang disebut Idgham Bilagunnah.

a Idgham Bighunnah
Idgham bighunnah artinya memasukkan atau melebur dengan dengung
(ghunnah) yaitu bila nun sukun atau tanwin bertemu salah satu huruf idgham
bighunnah yang empat yaitu: ‫وم ن ي‬
Hukum bacaannya wajib dibaca berdengung (bighunnah) dengan
meleburkan suara nun sukun/tanwin ke dalam huruf yang ada di depannya.
Adapun contoh bacaan idgham bighunnah yaitu:
‫َم ْن يَقُوْ ُل‬ ‫يَوْ َمئِ ٍذيَصْ ُد ُر‬
‫ِم ْن نِ ْع َم ِة‬ ‫ِح ْك َم ٍة نَافِ َع ٍة‬
12
‫ِم ْن َم َس ٍد‬ ‫عَابِ ُد َما َعبَ ْدتُ ْم‬
‫ِم ْن ِغ ٍّل‬ ‫ق‬َ ‫خَ ْير ٌَواَ ْب‬

Akan tetapi ketentuan hukum tersebut tidak berlaku apabia Nun Sukun
atau Tanwin bertemu salah satu huruf yang empat tersebut dalam satu
perkataan maka bukanlah bacaan idghom namanya dan tidak pula
ditasydidkan akan tetapai harus dibaca terang dan jelas atau Izhar disebut juga
dengan Izhar Mutlaq (wajib). Ketentuan bacaan Idgham Bighunnah tidak
berlaku lagi jika Nun Sukun berada dalam satu kata. Hukum bacannya wajib
dibaca Idzhar atau bunyi Nun Sukun/Tanwin dibaca jelas.
Adapun contohnya yaitu sebagai berikut:

‫ُد ْنيَا‬ ٌ ‫قِ ْن َو‬


‫ان‬
ٌ َ‫بُ ْني‬
‫ان‬ ٌ ‫ص ْن َو‬
‫ان‬ ِ

b Idgham bilaghunnah
Idgham bilaghunnah artinya memasukkan atau melebur tanpa
berdengung. Apabila Nun Sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu
huruf Idgham Bilaghunnah yaitu ‫ل ر‬
Hukum bacaannya tidak boleh berdengung tetapi wajib melebur Nun
Sukun/Tanwin ke dalam huruf sesudahnya. Adapun diantara contoh bacaan
Idgham Bilaghunnah yaitu:
َ ‫ِم ْن لَ ُد ْن‬
‫ك‬ َ‫هُدًى لِ ْل ُمتَّقِ ْين‬
‫ك‬َ ِّ‫ِم ْن َرب‬ ِ ‫َخ ْي ٌر َر‬
َ‫ازقِ ْين‬

3. Iqlab
Iqlab secara bahasa artinya merubah. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan
nun mati atau tanwin yang bertemu dengan huruf “Ba” yang berubah menjadi mim
dan disertai dengan ghunnah (sebagian ulama’menambahkan ikhfa; yakni suara mim
tidak terdengar sempurna karena dua bibir tidak merapat dengan sempurna).
Contoh iqlab

Tanwin Nun Mati


‫ص ْي ٌر‬
ِ َ‫َس ِم ْي ٌع ب‬ ‫يَ ْنبُوْ عًا‬
4. ikhfa

13
Ikhfa artinya menyamarkan/menyembunyikan bunyi Nun Sukun atau Tanwin.
Maksudnya bunyi Nun Sukun/Tanwin dibaca samar-samar antara jelas dan dengung, serta
cara membacanya ditahan sejenak. Maksudnya adalah mendekatkan (menyembunyikan)
bunyi Nun Sukun atau Tanwin ke huruf Ikhfa’ yang sesudahnya serta dengung. Hukum
bacaan disebut Ikhfa apabila Nun Sukun/Tanwin bertemu dengan salah satu huruf Ikhfa yang
jumlah hurufnya ada 15 huruf. Adapun huruf-huruf Ikhfa yaitu sebagai berikut:

‫ت ث ج د ذ ز–س ش‬

‫ص ض ط ظ ف ق ك‬

Adapun contoh bacaan Ikhfa sesuai dengan jumlah huruf yang diuraikan yaitu sebagai
berikut:

Huruf Nun Sukun ( ْ‫)ن‬ Tanwin


1 ‫ت‬ ‫فَ َم ْن تَبِ َع‬ ‫ت تَجْ ِري‬ ٍ َّ‫َجن‬
2 ‫ث‬ ْ‫فَ َم ْن ثَقُلَت‬ َ
ٌ‫ِشهَابٌ ثا قِب‬
3 ‫ج‬ ‫اِ ْن َجا َء ُك ْم‬ ‫ق َج ِد ْي ٍد‬ ٍ ‫َخ ْل‬
4 ‫د‬ ‫اِ ْن َجا َء ُك ْم‬ ‫َد ًّكا َد ًّكا‬
5 ‫ذ‬ ‫اَ ْندَادًا‬ ٍ َ‫نَارًا َذاتَ لَه‬
‫ب‬
6 ‫ز‬ ‫َواَ ْن َز ْلنَا‬ ‫ص ِع ْيدًازَ لَقًا‬ َ
7 ‫س‬ ْ ‫اَاِل ْن َس‬
‫ان‬ ‫َسل ًما َسل ًما‬

BAB III

PENUTUP

 Tajwid menurut lughoh (etimologi) adalah mendatangkan atau membaca dengan


baik. Sedangkan menurut istilah (terminologi) adalah Ilmu yang dengannya dapat
mengetahui bagaimana cara mengucapkan huruf-huruf Alquran, baik tebal
tipisnya, panjang pendeknya (mad-qosnya), sifat-sifatnya, serta cara membacanya

14
dengan baik. Melalui ilmu tajwid diharapkan dapat mempermudah membaca
Alquran dengan baik dan benar. Nun Sukun adalah Nun yang tidak berharokat.
Baik Fathah, Kasroh, maupun Dhommah. Nun Sukun bisa terletak pada kalimat
Isim, Fi’il, maupun Huruf.
 Qalqalah artinya mengguncangkan, sedangkan pengertiannya adalah suatu
pantulan dari bunyi huruf-huruf qalqalah itu ketika berbaris mati atau ketika
dimatikan karena waqaf. Qalqalah bacaan dengan bunyi seakan-akan berdetik atau
memantul pada huruf-huruf Qalqalah. Huruf-huruf Qalqalah ada lima, yaitu Qaf (
‫)ق‬, Tha (‫)ط‬, Ba' (‫)ب‬, Jim (‫)ج‬, dan Dal (‫)د‬. Pada dasarnya Qalqalah terbagi kepada
dua bagian, yaitu 1. Qalqalah Sughro 2. Qalqalah Kubra.
 Alif Lam Qomariah yakni alif lam harus dibaca jelas ketika bertemu huruf-huruf
berikut : ‫ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ي ء‬. Sedangkan Alif Lam syamsiah yakni alif
lam harus dibaca idgham (masuk kedalam huruf Berikutnya) apabila bertemu
dengan huruf-huruf berikut : ‫ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن‬
 Secara bahasa Ghunnah biasa diartikan dengan dengung. Secara istilah, ghunnah
juga biasa disebutkan sebagai Nun dan Mim bertasydid. Namun, Nun dan Mim
bertasyid Cara membaca ghunnah adalah dengan mendengungkan atau
mengeluarkan bunyi dari hidung dengan jangka waktu tertentu. Terdapat beberapa
pembagian berdasarkan tingkat kekuatannya berikut 5 tingkatan pembagian
Ghunnah yaitu : Tasydid, idgham, ikhfa dan iqlab, izhar dan berharakat.
 Hukum Nun Sukun terdiri dari
a Izhar Halqi dan Izhar Syafawi.
b Idgham Bighunnah dan Idgham Bilaghunnah
c Iqlab
d Ikhfa

DAFTAR PUSTAKA

Nihayat al-Qawl al-Mufid fi Iim at-Tajwid

Sayuti,H.”ILMU TAJWID LENGKAP Qaidah bagaimana seharusnya membaca Al-Quran


dengan baik dan benar”penerbit,Sangkal.

15
Dr.Mursal Aziz,M.Pd.i.,Nasution,Zulkifli,MA. 2020”METODE PEMBELAJARAN BACA
TULIS QURAN :memaksimalkan pendidikan Islam melalui Al-Qura”. Medan : CV. Pusdikra
MJ.

Abdul Aziz Abdur Rauf, Al-Hafizh,Lc,2014,”Pedoman Dauroh Al-Quran Kajian Ilmu


Tajwid disusun Aplikatif”jl. Kenanga 1 Gg. Teratai no.67 rt004/02,Kalisari, pasar
rebo,Jakarta Timur: Markaz Al Quran.

16

Anda mungkin juga menyukai