Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILMU TAJWID

Disusun Untuk Melengkapi


Tugas Perkuliahan Dirosah Al-Qur‟an

Dosen Pengampu : H. Masruri, Lc., MA

KELOMPOK 1 :

Imam Adwin (220305113)

Mely Febriana (220305077)

Sulantari (220305094)

Laelatul Farihan (220305109)

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta inayahnya kepada
kami atas petunjuknya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tanpa
pertolongannya mungkin kami tidak dapat menyelesaikannya makalah ini dengan baik.
Shalawat sarta salam tidak henti-hentinya kami sampaikan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa mengikuti dan
mengamalkan sunnah-sunnahnya.

Makalah ini di susun oleh kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri kami maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah
ini menjelaskan tentang “Ilmu Tajwid”

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca
dan semoga tulisan ini menjadi amal ibadah bagi kita semua. Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Untuk itu, segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Mataram, 19 Februari 2023

Hormat kami

(Penulis)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................

A. Latar belakang ............................................................................................................


B. Tujuan ........................................................................................................................
C. Rumusan masalah ......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................

A. Pengertian Ilmu Tajwid..............................................................................................


B. Pokok bahasan ilmu tajwid ........................................................................................
C. Dasar hukum wajibnya membaca Al-Qur‟an dengan tajwid .....................................
D. Tujuan mempelajari Ilmu Tajwid ..............................................................................
E. Istilah Hukum Dalam Ilmu Tajwid ...........................................................................
F. At-Targhib wa At-Tarhib (Anjuran dan Ancaman) ...................................................

BAB III PENUTUP ...............................................................................................................

A. Kesimpulan ................................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ilmu tajwid adalah suatu ilmu pengetahuan tentang tata cara membaca Al-Qur‟an
dengan baik dan tertib sesuai makhraj-nya, panjang pendeknya, tebal tipisnya, berdengung
atau tidaknya, irama dan nadanya, serta titik komanya yang telah diajarkan rasulullah Saw
kepada para sahabatnya sehingga menyebar luas dari masa ke masa.

Belajar ilmu tajwid hukumnya adalah fardu kifayah atau merupakan kewajiban kolektif.
Artinya, mempelajari ilmu tajwid secara mendalam tidak diharuskan bagi setiap orang, tetapi
cukup diwakili oleh beberapa orang saja. Namun, jika dalam suatu kaum tidak ada
seorangpun yang mempelajari ilmu tajwid,maka berdosalah kaum itu.

Al-Qur‟an dipelajari untuk memahami makna atau pesan dibalik teks. Maka untuk
mendapatkan makna yang sesuai dengan Al-Qur‟an pelu memahami qira’at dan cara
membaca AL-Qur‟an dengan benar, cara mempelajari Al-Qur‟an dengan baik dan benar bisa
dipelajari dengan ilmu tajwid.

Dalam Al-Qur‟an surah Al-Muzzammil (73):4 yang berbunyi sebagai berikut :

ۗ ‫ا َ ْٗ ِصدْ َعيَ ٍْ ِٔ َٗ َس ِر ّ ِو ْاىقُ ْش ٰاَُ ر َْشرٍِ ا‬.


‫ًْل‬

“atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.”

Salah satu ayat ini sudah jelas bahwa Allah Swt. Memerintahkan Nabi Muhammad Saw.
Untuk membaca Al-Qur‟an yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah
pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid).

Dalam ajaran islam, bukan hanya membaca Al-Qur‟an saja yang menjadi ibadah dan amal
yang mendapat pahala dan rahmat, tetapi mendengarkan Al-Qur‟an pahalanya sama dengan
orang yang membaca nya. Mendengarkan bacaan Al-Qur‟an dengan baik, dapat menghibur
perasaan sedih, menenangkan jiwa yang gelisah dan melunkkan hati yang keras, serta
mendatangkan petunjuk.
B. Tujuan
Adapun tujuan utama penulisan dan pembuatan makalah ini ialah sebagaiberikut :

1) Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dirosah Al-Qur‟an

2) Untuk memberikan penjelasan serta pemahaman tentang „Ilmu Tajwid‟

C. Rumusan masalah
Dari paparan pendahuluan diatas, untuk itu dalam pembuatan makalah ini penulis
mengambil sebuah judul “ILMU TAJWID”.

Maka penulis mengemukakan pokok masalah sebagai berikut :

1) Apakah yang dimaksud dengan ilmu tajwid?

2) Apa fungsi dan tujuan Ilmu tajwid?

3) dasar hukum wajibnyaAl-Qur‟an dengan tajwid

4) Apa saja pokok bahasan dalam ilmu tajwid?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Tajwid secara bahasa berasal dari kata “jawwada-yujawwidu-tajwidan” yang artinya


membaguskan atau membuat jadi bagus. Dan pengertian yang lain menurut lughoh
(bahasa),tajwid juga dapat diartikan :

‫اإلرٍبُ ثبىجٍذ‬

“Segala sesuatu yang mendatangkan kebajikan”1

Sedangkan pengertian Tajwid menurut istilah adalah :

‫عيٌ ٌعشف ثٔ إعطبء مو حشف حقٔ ٍٗغزحقٔ ٍِ اىصفبد ٗاىَذٗد ٗغٍش رىل مبىزشقٍق ٗاىزفخٌٍ ّٗحَٕ٘ب‬

“Ilmu yang memberikan segala pengertian tentang huruf, baik hak-hak huruf (haqqul
huruf) maupun hukum-hukum baru yang timbul setelah hak-hak huruf (mustahaqqul huruf)
dipenuhi, yang terdiri atas sifat-sifat huruf, hukum-hukum madd,dan sebagainya. Sebagai
contoh adalah tarqiq, tafkhim, dan semisalnya.”2

Imam jalaluddin as-Suyuthiy (Rahimahullah) memberikan pengertian tentang tajwid sebagai


berikut:

‫ٕٗ٘ إعطبء اىحشٗف حق٘قٖب ٗرشرٍجٖب ٗسد اىحشف اىى ٍخشجٔ ٗأصئ ٗريطٍف اىِ طق ثٔ عيى مَبه ٍٕئزٔ ٍِ غٍش‬
‫ٗإلفشاط ٗىَزنو ف‬
َ ‫اعشاف ٗىَزع عف‬

“Memberikan huruf akan hak-haknya dan tertibnya, mengembalikan huruf kepada


makhraj dan (sifatnya) serta menghaluskan pengucapan dengan cara yang sempurna tanpa
berlebih-lebihan, serampangan, tergesa-gesa dan dipaksakan.”3

Demikianlah beberapa pengertian tajwid, baik menurut bahasa mapun istilah yang
dikemukakan para ahli tajwid melalui kitab-kitabnya, semoga memberikan kefahaman kita
semua Aamiin.

1
Hidayatul Mustafid, hlm.4
2
Hidayatul Mustafid, hlm.4
3
Al-Itqon juz I, hlm. 102
B. Pokok bahasan Ilmu Tajwid

Dari beberapa pengertian tajwid di atas, maka secara gari besar pokok bahasan (ruang
lingkup) ilmu tajwid dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Haqqul huruf,

yaitu segala sesuatu yang lazim atau (wajib ada) pada setiap huruf. Hak huruf ini di liputi
sifat-sifat huruf (sifatatul huruf) dan tempat keluarnya huruf-huruhuruf(makhorijul huruf).
Apabila hak huruf di tindakan, maka semua suara yang di ucapkan tidak mungkin
mengandung makna karena bunyinya menjadi tidak jelas.

b. Mustahaqqul huruf,

yaitu hukum-hukum baru (aridlah) yang timbul oleh sebab-sebab tertentu setelah hak-hak
huruf melekat pada setiap huruf. Mustahaqqul huruf meliput hukum-hukum seperti izhar,
ikhfa', islam, qolqolah, ghunnah, tafkhim, tarqiq,mad, waqaf,dll.

Ada juga yang membagi poko bahasan ilmu tajwid ke dalam enam cakupan masalah, yaitu:

1. Makharijul huruf, membahas tentang tempat-tempat keluarnya huruf.


2. Sifatul huruf, membahas tentang sifat-sifat huruf
3. Akhamul huruf, membahas tentang hukum-hukum yang lahir dari hubungan antar
huruf.
4. Akhamul mad wal qashr, membahas tentang hukum-kukum memanjakan dan
memendekkan bacaan.
5. Akhamul waqfi wal iftida', membahas tentang hukum-hukum menghentikan dan
memulai bacaan.
6. Al-khoththul Al-khoththul utsmany, membahas tentang bentuk tulisan mush-haf
utsmany.

C. Dasar hukum wajibnya membaca Al-Qur’an dengan tajwid

Ada dua dasar hukum mengenai wajibnya membaca Al-Qur‟an dengan tajwid yaitu:

a) Al-Qur‟an

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur‟an :


ۗ ‫ا َ ْٗ ِصدْ َعيَ ٍْ ِٔ َٗ َس ِر ّ ِو ْاىقُ ْش ٰاَُ ر َْشرٍِ ا‬.
‫ًْل‬

“atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.”
(QS. Al Muzzammil : 4)
Ayat ini memerintahkan kita agar membaca Al-Qur‟an dengan perlahan-lahan sehingga
membantu pemahaman dan perenungan terhadap Al-Qur‟an . Demikianlah cara yang nabi
pergunakan dalam membaca Al-Qur‟an sebagaimana yang dijelaskan Aisyah ra bahwa
Rasulullah Saw membaca Al-Qur‟an dengan tartil sehingga membaca panjang setiap lafazh
yang seharusnya dibaca panjang (dan sebaliknya).

٦١ ۖ َّٗۚٗٔ‫ ا َُِّ َعيَ ٍَْۡب َجَۡ عَٔٗ َٗقُ ۡش ٰا‬٦١ ٖٔ ِ‫غبَّلَ ِىزَعۡ َج َو ث‬
َ ‫ََل ر ُ َح ِ ّش ۡك ثِ ٖٔ ِى‬

“Janganlah kamu gerakkanlidahmu untuk (membaca) Al-Qur’an karena hendak cepat-


cepat (menguasai)nya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (didadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya” (QS. Al-Qiyamah: 16-17)

b) Hadis

‫ع ِشٌ ُع ْاى ِق َشاحِ َٗاًِّ أ َ ْق َشأ ُ ْاىقُ ْشآَُ فًِ ثًلس فَقَب َه ََلَ ُْ ا َ ْق َشاَ ْاىجَقَ َشح َ فً ىَ ٍْيَ ٍخ فَددَثَ َشَٕب‬ ٍ ‫ قُ ْيذُ َِلث ِِْ َعج‬:َ‫َع ِْ أَثًِ َح َْضَ ح َ قَبه‬
َ ًِِّ‫َّبط إ‬
‫ً ٍِ ِْ أ َ ْق َشا َم ََبرَقُ٘ ُه‬
َّ َ‫اس ٌْيَ َٖب أ َ َحتُّ إِى‬
َ َٗ .

"Dari Abi Hamzah ia berkata: aku pernah berkata kepada Ibnu Abbas bahwa aku
membaca dengan cepat dan dapat menamatkan Al-Qur'an dalam tiga hari. Ibnu Abbas
menjawab: Membaca surat al-Baqarah semalam dengan memperhatikan isinya dan tartil
lebih baik dan lebih aku senangi dari pada yang engkau katakan,"

D. Tujuan mempelajari Ilmu Tajwid

Untuk memahami tujuan mempelajari Ilmu tajwid, baiklah kita membaca apa yang
diterangkan oleh syekh Muhammad Al-Mahmud sebagai berikut:

‫غبٌزٔ ثي٘غ اىْٖبٌخ فً إرقبُ ىفظ اىقشءاُ عيى ٍب ريقً ٍِ اىحضشح اىْجٌ٘خ األفصحٍخ ٗقٍو غبٌزٔ صُ٘ اىيغبُ عِ اىخطبء‬
‫فً مزبة هللا رعبىى‬

“Tujuan (mempelajari ilmu tajwid) adalah agar dapat membaca ayat-ayat Al-Qur’an
secara betul (fasih) sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw, juga agar dapat
memelihara lisan dari kesalahan-kesalahan ketika membaca kitab Allah Ta’ala (Al-
Qur’an).”4

E. At-Targhib wa At-Tarhib (Anjuran dan Ancaman)


1. Di akhirat kelak, orang yang tdiak mempedulikan Al-Qur‟an akan dimasukkan
kedalam neraka

ِ َّْ‫ٍَ ِْ َج َع َو اىقُ ْشآَُ أ َ ٍَب ٍَُٔ أَدْ َخئَُ اى َجَّْخَ َٗ ٍَ ِْ َج َع َو اىقُ ْشآَُ خ َْيفَُٔ أَ ْشقَبُٓ ِإىَى اى‬
‫بس‬

4
Hidayatul Mustafid, hlm. 4 dan Nihayatul Qoulil Mufid, hlm.13
“Siapa yang meletakkan Al-Qur'an itu di hadapannya maka Al Qur'an itu menariknya masuk
ke dalam surga. Dan barangsiapa yang meletakkan Al-Qur'an itu di belakang punggungnya
maka Al-Qur'an itu mendorongnya masuk ke dalam neraka.” (HR. Ibnu Hibban)

2. Sebaik-baik manusia adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya

َ َّْ‫َخٍ ُْش ُم ٌْ ٍَ ِْ ر َ َعيَّ ٌَ ْاىقُ ْشآَُ َٗ َعيَّ ََُٔ اى‬


‫بط‬

“ Sebaik-baik manusia adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya


kepada orang lain. (HR. Al-Bukhari)”

3. Orang-orang yang tidak pernah membaca Al-Qur'an, hatinya seperti puing-puing sepi
yang menakutkan.

‫ة‬
ِ ‫اىح َشا‬
ِ ‫ذ‬ ِ ‫ش ًْ ٌء ٍَِِ اىقُ ْش‬
ِ ٍْ ‫آُ مَبى َج‬ َ ٍَ‫ِإ َُّ اىَّزِي ى‬
َ ِٔ ‫ْظ ِفً َج ْ٘ ِف‬

“Orang-orang yang kosong dadanya (daripada Al-Qur'an) seperti puing-puing sepi yang
menakutkan. (HR. Ibnu Abbas)”

4. Orang yang pandai membaca Al-Qur'an termasuk golongan orang yang mulia.
Adapun orang berusaha keras untuk dapat membacanya mendapatkan pahala yang
lebih besar.

ِ ‫بٌ فَئَُ أَجْ َش‬


ُ‫ا‬ ٌ ‫ش‬ َّ ‫اىَّزِي ٌَ ْق َشأ ُ ْاىقُ ْشآَُ َٕٗ َُ٘ ٍَبٕ ٌِش ثِ ِٔ ٍَ َع اى‬
َ ِٔ ٍْ َ‫غفَ َشحِ اى ِن َش ِاً ْاىجَ َش َسحِ َٗاىَّزِي ٌَ ْق َش ُؤُٓ َٕٗ َُ٘ َعي‬

“Orang yang membaca Al-Qur'an dan pandai dalam membacanya maka ia termasuk
golongan orang-orang yang mulia dan baik. Dan orang yang membaca Al-Qur'an, tetapi
dengan terbata bata (kesulitan) maka ia mendapat dua ganjaran. (HR. At-Tirmidzi)”

5. Dalam sebuah riwayat, Ali berkata: Siapa yang membaca Al- Qur'an dalam shalat
maka ia diberi pahala setiap satu hame 50 derajat, jika Al-Qur'an dibaca di luar shalat
dalam keadaan masih berwudhu diberikan pahala 25 derajat, bahkan membacanya
tanpa wudhu sekalipun masih diberi pahala 10 derajat setiap huruf.
6. Ulama ushul fiqh telah menetapkan,

ِ َٗ َ٘ ُٖ َ‫اجتُ إِ ََّل ثِ ِٔ ف‬
ٌ‫اجت‬ َ ٌَّ ِ‫ٍَب ََل ٌَز‬
ِ ٘‫اى‬

“ Apabila tidak sempurna yang 'wajib' kecuali dengan sesuatu maka sesuatu itu sudah
menjadi 'wajib' pula.”
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu tajwid adalah ilmu yang membahas tentang tata cara membaca Al-Qur‟an dengan
baik dan tertib sesuai dengan makhrajranya, hukum bacaaan. Ilmu tajwid memiliki dua
pokok bahasan yang pertama haqqul huruf yang wajib ada disetiap hurufnya, kedua
mustahaqqul huruf hukum-hukum baru yang timbul oleh sebab-sebab tertentu. Selain itu,
Ada dua Dasar hukum wajibnya membaca Al-Qur‟an dengan tajwid yaitu Al-Qur‟an dan
hadis, agar kita dapat membaca ayat-ayat Al-Qur‟an dengan fasih. Didalam ilmu tajwid
terdapan juga Anjuran dan ancaman yang biasa disebut dengan At-Targhib wa At-Tarhib
seperti sebaik-baiknya manusia adalah orang yang mempelajari Al-Qur‟an dan
mengajarkannya.

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini, para pembaca dan saya selaku penulis, mendapatkan
manfaat serta memahami dengan baik. Dan apabila terdapat kekhilafan dan kekurangan
dalam penulisan atau penyajian makalah ini kami senantiasa mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun agar makalah ini lebih bermanfaat dimasa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA

Wahyudi. Moh. (2007). Ilmu Tajwid Plus. Jl. KH. Mas Mansyur 57 Surabaya, penerbit :
HALIM JAYA

Sei. H. Dt. Alam Tombak. (2009). ILMU TAJWID. Jakarta, penerbit: AMZAH

Hidayatul Mustafid, hlm.4


Hidayatul Mustafid, hlm. 4 dan Nihayatul Qoulil Mufid, hlm.13
Al-Itqon juz I, hlm. 102

Anda mungkin juga menyukai