Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Merkurius

Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman


orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan
planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga
sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang
astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa
dengan topi bersayap di atas caduceus. Orang Yunani pada zaman Hesiod menamai
Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi
mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang
satu hanya tampak pada saat Matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak

pada saat Matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध), anak


dari Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius
dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah (‫כוכב‬
‫)חמה‬, "bintang dari yang panas" ("yang panas" maksudnya Matahari).1

Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Dua wahana
antariksa telah mengunjungi Merkurius: Mariner 10 melakukan terbang lintas pada
tahun 1974 dan 1975; dan MESSENGER, diluncurkan pada tahun 2004, mengorbit
Merkurius lebih dari 4.000 kali selama empat tahun sebelum akhirnya kehabisan
bahan bakar dan menabrakkan diri ke permukaan planet pada tanggal 30 April 2015

B. Karakteristik Merkurius

Merkurius adalah planet batuan yang paling dekat dengan matahari dan yang
paling kecil dalam sytem tata surya kita karena orbitnya sangat dekat dengan

1
Daftar is
Matahari planet ini tertutupi dengan silaunya cahaya matahari sehingga kita sulit
melihat nya dari bumi.2 Dan Karena semakin dekat dengan matahari sehingga, satu
kali revolusi (mengelilingi matahari semakin lebih pendek) yaitu hanya 88 hari. Dan
memiliki diameter sebesar 4879 km di katulistiwa,

(Gambar warna semu Merkurius oleh MESSENGER)

Merkurius memiliki orbit yang sangat elips dengan eksentrisitas 0,21. Hal itu
yang membuat merkurius, kadang-kadang menjadi planet terdekat dari bumi. Jarak
merkurius ke matahari 57 juta km, dan jarak Merkurius dengan Bumi 92 juta
km3Karena planet Merkurius jaraknya paling dekat ke Matahari, dan sumbu
markurius tidak miring serta saat bagian planet bergerak ke sisi malam hari, tidak ada
atmosfer yang bertindak sebagai selimut yang membuatnya tetap hangat. Energi yang
terkumpul selama siang hari dengan cepat terpencar keruang angkasa dan temperature
turun dengan cepat sehingga suhu pada siang hari di Merkurius mencapai 427° C,

2
David A. Gumilar,ANTARIKSAPEDIA.Menjelajahi Tata Surya.(National Geographic: Washington, D.C)
3
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain-lain/ikhlasul-ardi-nugroho-mpd/Sistem
%20Tata%20Surya%20ver_Akhir_hasil%20proses%20editing.pdf
sedangkan pada malam hari suhunya menjadi sangat rendah yaitu mencapai –173 ° C4

(Gambar letak Merkurius dalam sytem tata surya)

Permukaan merkurius penuh dengan kawah , dinding kasar yng tinggi, dan
gunung-gunung tua. Pinggiran “kawah hatu” terkubur nyaris tak terlihat di bawah
batuan vulkanik semenjak masa ketika lava membanjiri permukaan merkurius5
Karena planet ini tidak memiliki atmosfer, kawah di Merkurius seperti di bulan,
bertahan dalam waktunyang lama. Kawah terbesarnya adalah Cekungan Cloris,
memiliki panjang hamper 1.600 kilometer dan terbentuk dari tumbukan sangat besar.
Bahkan, tepat di sisi planet yang berlawana dari Cloris terdapat kawasan bukit tidak
beraturan yang di beri nama Medan Aneh. Beberapa ilmuwan berpikir area ini
terbentuk akibat gelombang kejut dari tumbukan yang membentuk Caloris.

Sejumlah kawah lebih besar di Merkurius memiliki permukaan halus mirip


maria di Bulan, Kawasan halus ini diduga disebabkan oleh aliran lava, mungkin hasil
dari tumbuhkan itu sendiri. Diantar kawah-kawah terdapat kawasan perbukitan

4
James Trefil.ENSIKLOPEDIA ANTARIKSA Memetakan Alam Semesta dan Melampuinya.( National
Geographic: Washington, D.C : Erlangga)
5
David A. Gumilar,ANTARIKSAPEDIA.Menjelajahi Tata Surya.(National Geographic: Washington, D.C :
Erlangga)
landau, mewakili permukaan tertua Merkurius yang masih bertahan. Daataran ini
diselingi oleh igir panjang yang mungkin terbentuk oleh pengerutan.6

“Spider” yang tergeletak di dasar dan agak di tengah kawah besar yang terkenal
dengan nama Caloris Basin (Credit: NASA/Johns Hopkins University Applied
Physics Laboratory/Carnegie Institution of Washington).

Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan


sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari
tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan
kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.

Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur dalamnya.


Kepadatan Bumi yang tinggi tercipta karena tekanan gravitasi, terutamanya di bagian
inti. Merkurius namun jauh lebih kecil dan bagian dalamnya tidak terdapat seperti
bumi sehingga kepadatannya yang tinggi diduga karena planet tersebut mempunyai
inti yang besar dan kaya akan besi. Para ahli bumi menaksir bahwa inti Merkurius
menempati 42 % dari volumenya (inti Bumi hanya menempati 17% dari volume
Bumi). Menurut riset terbaru, kemungkinan besar inti Merkurius adalah cair.

6
James Trefil.ENSIKLOPEDIA ANTARIKSA Memetakan Alam Semesta dan Melampuinya.( National
Geographic: Washington, D.C : Erlangga)
Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius
diduga setebal 100 sampai 200 km. Permukaan merkurius mempunyai banyak
perbukitan yang kurus, beberapa mencapai ratusan kilometer panjangnya. Diduga
perbukitan ini terbentuk karena inti dan mantel Merkurius mendingin dan menciut
pada saat kerak sudah membatu.

Merkurius mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan
beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima
adalah bahwa Merkurius pada awalnya mempunyai perbandingan logam-silikat mirip
dengan meteor Kondrit umumnya dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali massanya
yang sekarang. Namun pada awal sejarah tata surya, merkurius tertabrak oleh
sebuah planetesimal berukuran sekitar seperenam dari massanya. Benturan tersebut
telah melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan
meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk menjelaskan
penciptaan dari Bulan.

Anda mungkin juga menyukai