Prominensa adalah salah satu ciri khas matahari, berupa bagian matahari menyerupai lidah api yang sangat
besar dan terang yang mencuat keluar dari bagian permukaan serta sering kali berbentuk loop (putaran).[94]
[95]
Prominensa disebut juga sebagai filamen matahari karena, meskipun julurannya sangat terang bila dilihat di
angkasa yang gelap, prominensa tidak lebih terang daripada keseluruhan matahari itu sendiri. [94] Prominensa
hanya dapat dilihat dari Bumi dengan bantuan teleskop dan filter.[94] Prominensa terbesar yang pernah
ditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric Observatory) diperkirakan sepanjang 350 ribu km
b. Bintik Matahari
Bintik matahari adalah granula-granula cembung kecil yang ditemukan di bagian fotosfer matahari dengan
jumlah yang tak terhitung.[97] Bintik matahari tercipta saat garis medan magnet matahari menembus bagian
fotosfer.[98] Ukuran bintik matahari dapat lebih besar daripada Bumi.[95] Bintik matahari memiliki daerah yang
gelap bernama umbra, yang dikelilingi oleh daerah yang lebih terang disebut penumbra.[97] Warna bintik
matahari terlihat lebih gelap karena suhunya yang jauh lebih rendah dari fotosfer. [97] Suhu di daerah umbra
adalah sekitar 2.200 °C sedangkan di daerah penumbra adalah 3.500 °C.[97] Karena emisi cahaya juga
dipengaruhi oleh suhu maka bagian bintik matahari umbra hanya mengemisikan 1/6 kali cahaya bila
dibandingkan permukaan matahari pada ukuran yang sama
c. Angin matahari
Angin matahari terbentuk dari aliran konstan dari partikel-partikel yang dikeluarkan oleh bagian atas atmosfer
matahari yang bergerak ke seluruh tata surya.[99] Partikel-partikel tersebut memiliki energi yang tinggi. Namun,
proses pergerakan ke luar medan gravitasi matahari pada kecepatan yang begitu tinggi belum dimengerti
secara sempurna.[99] Kecepatan angin surya terbagi dua, yaitu angin cepat yang mencapai 400 km/s dan angin
cepat yang mencapai lebih dari 500 km/s.[100] Kecepatan ini juga bertambah secara eksponensial seiring
jaraknya dari matahari.[100] Angin matahari yang umum terjadi memiliki kecepatan 750 km/s dan berasal dari
lubang korona di atmosfer matahari
d. Badai matahari
Badai matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang terbentuk di atmosfer matahari.
[101]
Plasma matahari yang meningkat suhunya hingga jutaan Kelvin beserta partikel-partikel lainnya
berakselerasi mendekati kecepatan cahaya.[102] Total energi yang dilepaskan setara dengan jutaan bom
hidrogen berukuran 100 megaton.[101] Jumlah dan kekuatan badai matahari bervariasi.[102] Ketika matahari aktif
dan memiliki banyak bintik, badai matahari lebih sering terjadi. Badai matahari sering kali terjadi bersamaan
dengan luapan massa korona.[102] Badai matahari memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit,
pesawat ulang alik, astronaut, dan terutama sistem telekomunikasi Bumi.[102][103] Badai matahari yang pertama
kali tercatat dalam pustaka astronomi adalah pada tanggal 1 September 1859
Planet Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil di Tata Surya sekaligus yang terdekat dari Matahari. Periode revolusi planet ini
merupakan yang terpendek dari semua planet di Tata Surya, yakni 87,79 hari.
1. Apa keisitimewaan planet Merkurius ?
Merkurius adalah planet terdekat dari Matahari. Dari permukaan Merkurius, Matahari tampak tiga kali
lebih besar daripada jika dilihat dari Bumi dan sinar matahari tujuh kali lebih terang. Terlepas dari jaraknya
yang sangat dekat dengan Matahari, Merkurius bukanlah planet terpanas di tata surya.
Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius. Planet ini mengorbit Matahari selama
224,7 hari Bumi.[11] Venus tidak memiliki satelit alami dan dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi
Romawi. Setelah Bulan, planet ini merupakan objek alami tercerah di langit malam, dengan magnitudo
tampak sebesar −4,6 yang cukup cerah untuk menghasilkan bayangan.[12] Venus merupakan planet
inferior dengan sudut elongasi yang mencapai 47,8°. Kecerahan maksimal planet ini dapat dilihat segera
sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja.
Ciri-Ciri Planet Venus Planet Venus memiliki beberapa perbedaan dengan Bumi maupun planet lainnya di Tata
Surya yang menjadi ciri-ciri tersendiri bagi planet tersebut. Melansir dari laman resmi NASA, berikut ciri-ciri
Venus:
1. Venus memiliki atmosfer tebal dan beracun yang diisi dengan karbon dioksida dan selalu diselimuti oleh
awan tebal asam sulfat kekuningan yang merangkap panas, sehingga menyebabkan efek rumah kaca
yang tidak terkendali.
2. Permukaan dari planet Venus ini berwarna seperti berkarat dan dibumbui dengan pegunungan yang
sangat berderak serta ribuan gunung berapi besar yang masih aktif menurut para ilmuwan.
3. Venus memiliki tekanan udara yang bersifat menghancurkan di permukaannya bahkan lebih dari 90 kali
lipat dari bumi.
4. Venus berputar pada porosnya, akan tetapi arahnya ke belakang sehingga berbeda dengan planet lain di
tata surya. Hal ini berarti bahwa jika berada di Venus, matahari terbit bukan dari timur melainkan dari barat
karena berlawanan dengan apa yang kita alami di bumi.
Fakta Menarik Tentang Planet Venus Terdapat beberapa fakta menarik terkait keberadaan planet Venus.
Dilansir dari situs Solar System Exploration berikut ini fakta-fakta Venus sebagai salah satu planet di Tata
Surya:
1. Kembaran Bumi yang Beracun Selain dijuluki sebagai Bintang Fajar atau Bintang Kejora, Venus juga sering
disebut sebagai “Kembaran Bumi.” Julukan ini diberikan karena ukuran dan struktur yang membentuk planet
Venus serupa dengan Bumi. Sayangnya, Venus memiliki panas permukaan yang ekstrem dan atmosfer yang
padat serta beracun.
2. Planet Kedua dari Matahari Venus adalah planet terdekat urutan kedua dengan Matahari. Planet ini mengorbit
pada jarak sekitar 67 juta mil atau 108 juta kilometer
3. Memiliki Hari Panjang dan Tahun Singkat Venus berputar sangat lambat pada porosnya. Satu hari di Venus
berlangsung selama 243 hari di Bumi. Planet ini mengorbit matahari lebih cepat dari Bumi. Sehingga,satu tahun di
Venus hanya memakan waktu sekitar 225 hari di Bumi. 4. Memiliki Beragam Medan Venus memiliki permukaan
padat yang ditutupi oleh gunung berapi seperti kubah, celah, dan pegunungan dengan dataran vulkanik yang luas
dan dataran tinggi begerigi yang luas.
5. Usia Permukaan Venus Lebih Muda Rata-rata permukaan Venus berusia kurang dari satu miliar tahun dan
mungkin semuda 150 juta tahun yang relatif muda dari perspektif geologis.
6. Efek Rumah Kaca yang Ekstrem Atmosfer tebal Venus memerangkap panas sehingga menciptakan efek
rumah kaca yang tidak terkendali dan menjadikannya planet terpanas di Tata Surya kita dengan suhu permukaan
yang cukup panas untuk melelehkan timah. Efek rumah kaca membuat Venus kira-kira bersuhu 700°F (390°C)
lebih panas daripada tanpa efek rumah kaca.
7. Planet yang Bau Venus secara permanen diselimuti awan tebal asam sulfat beracun yang dimulai pada
ketinggian 28 hingga 43 mil (45 - 70 kilometer). Awan tersebut berbau seperti telur busuk.
8. Magnet Pesawat Luar Angkasa Venus adalah planet pertama yang dieksplorasi oleh pesawat ruang angkasa
dan dipelajari secara intensif di awal sejarah ekspolorasi ruang angkasa. Namun, karena panas yang begitu hebat
pendarat hanya bertahan selama beberapa jam.
9. Kehidupan di Venus Venus adalah tempat yang tidak mungkin bagi kehidupan seperti yang kita ketahui.
Namun, terdapat beberapa ilmuwan yang berteori bahwa mikroba mungkin ada, tinggi di awan yang lebih dingin
dan tekanannya mirip dengan permukaan bumi. Fosfin menjadi kemungkinan dari indikator kehidupan mikroba,
telah diamati di awan.
10. Matahari di Venus Terbit dari Barat Venus berputar mundur dari porosnya dibandingkan dengan kebanyakan
planet di tata surya. Hal ini berarti matahari terbit dari barat dan terbenam di timur.
Planet Mars
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini
sering dijuluki sebagai "planet merah" karena tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh
keberadaan besi(III) oksida di permukaan planet Mars.[6] Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di
permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan tudung es. Periode rotasi dan siklus musim Mars
mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah
terbesar di Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.
Mars memiliki jari-jari sekitar separuh dari jari-jari Bumi. Meskipun lebih besar dari Merkurius,
planet ini kurang padat dan hanya memiliki sekitar 15% volume dan 11% massa Bumi. Luas
permukaannya juga lebih kecil dari wilayah kering di Bumi.
Mars adalah planet di Tata Surya yang memiliki musim yang paling mirip dengan Bumi. Hal ini
disebabkan oleh kemiringan sumbu planet yang hampir sama dengan Bumi. Namun, panjang
musim di Mars sekitar dua kali lebih lama dari Bumi karena jarak Mars yang lebih jauh dari
Matahari. Suhu permukaan Mars bervariasi dari -87 °C di musim dingin di kutub hingga -5 °C di
musim panas.
Atmosfer di Mars memiliki ketebalan yang lebih tipis jika dibandingkan dengan Bumi. Tekanan
atmosfer di permukaan Mars bervariasi dari 30 Pa di Olympus Mons hingga lebih dari 1.155 Pa
di Hellas Planitia, dengan rata-rata tekanan di permukaan sekitar 600 Pa.
Pada saat terkuat, tekanan permukaan Mars sama dengan tekanan atmosfer di ketinggian 35
km di atas permukaan Bumi. Ketinggian skala atmosfer Mars diperkirakan sekitar 10,8 km, lebih
tinggi dari Bumi yang hanya sekitar 6 km. Hal ini disebabkan oleh gravitasi permukaan Mars
yang hanya 38% dari Bumi.
Tarikan gravitasinya hampir sama dengan Merkurius di permukaan, dengan tarikan Mars yang
sedikit lebih kuat kurang dari 1%. Ukuran, massa, dan gravitasi permukaan Mars berada di
antara Bumi dan Bulan.
Mars memiliki dua satelit, yaitu Fobos dan Deimos, pergerakan Fobos dan Deimos terlihat
sangat berbeda dari Bulan di Bumi ketika diamati dari permukaan Mars. Fobos muncul di barat,
tenggelam di timur, dan muncul kembali dalam waktu 11 jam. Sementara itu, Deimos muncul di
timur dan tenggelam sangat lambat, meskipun periode orbitnya adalah 30 jam.
Dibandingkan dengan Bulan, orbit Fobos berada di bawah ketinggian sinkron, sehingga
pengaruh pasang surut dari Mars secara perlahan menurunkan orbitnya. Diperkirakan dalam
waktu 50 juta tahun, Fobos akan menabrak permukaan Mars atau pecah menjadi cincin-cincin
yang mengelilingi planet.
Planet mars mempunyai gunung yang bernama Olympus Mons, juga dikenal sebagai Gunung
Olympus, adalah gunung berapi perisai tertinggi di Tata Surya. Gunung ini memiliki ketinggian
sekitar 27 km, tiga kali lebih tinggi daripada Gunung Everest yang hanya sekitar 8,8 km.
Olympus Mons terletak di wilayah Tharsis, yang juga merupakan tempat beberapa gunung
berapi besar lainnya, meskipun saat ini gunung ini sudah tidak aktif.
Mars memiliki badai debu terbesar di Tata Surya. Skala badai dapat bervariasi dari yang terjadi
di wilayah kecil hingga badai raksasa yang melanda seluruh planet. Badai biasanya terjadi
ketika Mars berada dekat dengan Matahari dan dapat meningkatkan suhu global.
Dataran utara di Mars yang rata dan dataran tinggi di selatan yang dipenuhi kawah-kawah
akibat tubrukan pada masa lalu merupakan dua area yang berbeda secara geologis. Pada
tahun 2008, penelitian menunjukkan bukti yang mendukung postulat yang diajukan pada tahun
1980 bahwa bagian utara Mars pernah ditubruk oleh objek berukuran 1/10 hingga 2/3 ukuran
Bulan.
Jika benar, kawah tubrukan yang terbentuk memiliki ukuran 10.600 x 8.500 km, menjadikannya
sebagai kawah tubrukan terbesar di Tata Surya. Mars memiliki sekitar 43.000 kawah dengan
diameter 5 km atau lebih besar, termasuk di antaranya kawah Hellas yang terlihat terang dari
Bumi.
Mempunyai Air
Selama beberapa dekade, terjadi perdebatan di antara para ilmuwan mengenai adanya air di
Mars. Meskipun iklimnya kering, planet ini memiliki kutub dan banyak lapisan es beku dan uap
air di atmosfernya. Meskipun belum terbukti, para ilmuwan mencurigai adanya air dengan
melihat bintik hitam atau garis pada dinding kawah dan tebing. Namun, pada tahun 2018,
sebuah danau ditemukan di bawah lapisan es di kutub selatan planet Mars.
Karena warnanya yang merah, planet ini telah diasosiasikan dengan perang dan darah oleh
peradaban kuno seperti Romawi dan Yunani. Orang Yunani menyebut planet ini “Ares”, nama
dewa perang dalam mitologi Yunani. Sementara itu, “Mars” berasal dari nama dewa perang
Romawi.
Planet Jupiter
Planet Terbesar dalam Tata Surya. Planet ini memiliki diameter khatulistiwa sebesar 143.000 km yang
menjadikan Jupiter sebagai planet terbesar dalam tata surya. NASA menyebutkan bahwa besarnya
planet ini dapat mencapai dua kali lipat dari gabungan seluruh planet.
Planet jupiter memiliki ukuran yang luar biasa dengan diameter khatulistiwa sekitar 143.000 km,
menjadikannya planet terbesar di tata surya. Menurut NASA, ukuran planet ini dapat mencapai
dua kali lipat dari gabungan seluruh planet lainnya.
Selain itu, planet ini yang terdiri dari helium dan hidrogen memiliki volume yang mencapai lebih
dari 1.300 kali volume Bumi, membuatnya sangat unik dan tidak ada planet lain yang seukuran.
Jupiter memiliki hari terpendek di antara planet-planet lain di tata surya, hanya berdurasi 9 jam
55 menit 30 detik waktu bumi. Artinya, satu hari di Jupiter setara dengan setengah hari di bumi.
Kecepatan rotasi Jupiter mencapai 12,6 kilometer per detik, yang menyebabkan fenomena
tersebut terjadi.
Jupiter memiliki total 79 satelit yang diberi nama dari kekasih dan keturunan dewa Romawi yang
sama. Di antara satelit-satelit tersebut, terdapat empat satelit terbesar yaitu Io, Europa,
Ganymede, dan Callisto.
Ganymede, satelit terbesar dari Jupiter, juga menjadi satelit terbesar di tata surya dengan
ukuran yang lebih besar dari Pluto dan Merkurius. Selain itu, Ganymede memiliki keunikan
sebagai satelit tunggal dengan medan magnetiknya sendiri. Tidak hanya itu, Ganymede juga
memiliki setidaknya satu lautan yang terletak di antara lapisan es.
The Great Red Spot merupakan fenomena antisiklon di mana terjadi badai yang sangat besar
dan konsisten. NASA Solar System Exploration melaporkan bahwa badai ini terdapat di Jupiter
dan disebut sebagai Bintik Merah. Badai ini memiliki diameter sekitar 24.000 km dan ketinggian
12-14.000 km.
Ukuran dari badai ini hampir tiga kali lipat ukuran planet Bumi. Awalnya, badai ini ditemukan
oleh astronom asal Italia bernama Giovanni Cassini pada tahun 1665. Badai ini diduga
terbentuk akibat dari kecepatan rotasi Planet Jupiter pada sumbunya. Setelah 354 tahun, badai
ini masih ada di Jupiter, tetapi ukurannya terus mengecil perlahan-lahan.
Planet Jupiter di Kenal Sebagai Penjaga Tata Surya
Setelah Matahari, Jupiter adalah objek terbesar di tata surya. Kekuatan gravitasi yang sangat
kuat dari Jupiter memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan tata surya.
Jupiter membantu mengalihkan asteroid dan komet dari jalur yang dapat membahayakan Bumi.
Sebagai planet terluar tata surya, Jupiter juga bertindak sebagai penghalang alami untuk
melindungi planet-planet bagian dalam dari ancaman luar angkasa. Oleh karena itu, Jupiter
sering disebut sebagai “Penjaga Tata Surya”.
Dikutip dari Space.com, atmosfer Jupiter terdiri dari beberapa lapisan. Komposisi atmosfer
Jupiter sendiri terdiri dari 90 persen gas hidrogen, hampir 10 persen gas helium, serta sedikit
kandungan amonia, belerang, metana, dan uap air.
Jupiter membutuhkan waktu 12 tahun Bumi untuk mengorbit Matahari. Jarak rata-rata Jupiter
dari Matahari adalah 778.412.020 kilometer, 5.203 kali lebih jauh dari jarak rata-rata Bumi ke
Matahari. Jupiter memiliki waktu rotasi selama 10 jam dan merupakan planet dengan waktu
rotasi yang sangat cepat. Rotasi yang cepat dan arus listrik menyebabkan badai di Jupiter.
Permukaan Jupiter berbeda dengan bumi, karena sebagian besar terdiri dari gas dan cairan,
sehingga tidak dapat dipijak. Jika seseorang berdiri di atas permukaannya, mereka akan
langsung terjatuh ke dalam perut Jupiter. Hal ini disebabkan oleh jaraknya yang jauh dari
Matahari, yang membuat suhu permukaan Jupiter jauh lebih dingin daripada bumi.
Menurut NASA, suhu di permukaan Jupiter mencapai -145 derajat Celsius, sedangkan suhu
intinya mencapai sekitar 24.000 derajat Celsius, yang bahkan lebih panas daripada permukaan
Matahari.
Planet Saturnus
Saturnus terkenal dengan sistem cincinnya yang unik, yang sebagian besar terdiri dari partikel-partikel es dengan
sedikit puing-puing batu dan debu. Setidaknya diketahui ada 82 satelit alami yang mengorbit Saturnus,[22] 53 di
antaranya telah menerima nama resmi; jumlah ini tidak termasuk ratusan satelit alami minor pada sistem cincinnya.
Saturnus mengorbit Matahari setiap 29,4 tahun Bumi. Gerakannya yang lambat dengan latar belakang bintang
membuatnya mendapat julukan “Lubadsagush” dari Asyur kuno. Namanya berarti “tertua dari yang lama”.
Cincin Saturnus sebagian besar terbuat dari bongkahan es dan sejumlah kecil debu karbon. Cincin terbentang lebih
dari 120.700 km dari planet ini, tetapi sangat tipis, yakni hanya sekitar 20 meter tebalnya.
Sebenarnya semua raksasa gas (planet) di tata surya memiliki cincin, namun tak ada yang seluas atau seperti
Saturnus. Cincin Saturnus juga adalah satu-satunya yang terlihat dari Bumi.
Cincin Saturnus ditemukan oleh Galileo Galilei pada 1610 yang mengamatinya dengan teleskop. Cincin Saturnus
terdiri dari milyaran partikel yang ukurannya berkisar dari butiran debu kecil hingga objek sebesar gunung.
Semuanya terdiri dari bongkahan es dan batu dan diyakini berasal dari komet asteroid atau bahkan bulan, yang
pecah sebelum mencapai planet ini.
Planet Uranus
Uranus (berasal dari nama Latin Ūranus untuk nama dewa Yunani Οὐρανός) adalah planet ketujuh dari Matahari.
Uranus merupakan planet yang memiliki jari-jari terbesar ketiga sekaligus massa terbesar keempat di Tata Surya.
Uranus juga merupakan satu-satunya planet yang namanya berasal dari tokoh dalam mitologi Yunani, dari versi
Latinisasi nama dewa langit Yunani Ouranos.
Fakta Uranus
1. Uranus memiliki cincin Dilansir dari laman Universe Today, tak hanya Saturnus yang memiliki cincin,
namun juga Uranus. Sebenarnya, semua raksasa gas dan es memiliki sistem cincinnya sendiri dan Uranus
adalah rangkaian cincin paling dramatis kedua di tata surya. Cincin-cincin ini terdiri dari partikel-partikel
yang sangat gelap dan ukurannya bervariasi dari mikrometer hingga sepersekian meter. Oleh karena itu
cincin Uranus hampir tidak terlihat.
2. Planet terdingin di tata surya Masih dari Universe Today, meskipun planet Neptunus lebih jauh dari
matahari dibanding Uranus, tapi Uranuslah yang mendapat julukan planet terdingin di tata surya. Suhu di
puncak awan Uranus (yang didefinisikan sebagai suhu permukaan) rata-rata 76 K (-197,2 derajat Celcius),
yang dapat turun hingga 47 K (-226 derajat Celcius). Uranus menjadi planet terdingin di tata surya karena
planet itu mengeluarkan lebih sedikit panas daripada yang diserapnya dari matahari. Selain itu tidak seperti
planet lain yang memiliki inti sangat panas dan memancarkan radiasi inframerah, inti Uranus justru
mendingin hingga tidak lagi memancarkan banyak energi. Baca juga: Galaksi Alcyoneus, Galaksi Terbesar
yang Ditemukan, Membuat Ilmuwan Bingung
3. 4. Uranus mengorbit Matahari pada sisinya Semua planet di tata surya berputar pada porosnya, dengan
kemiringan yang mirip dengan Matahari. Kalaupun ada kemiringan, perbedaannya tidaklah terlalu jauh.
Namun Uranus unik, karena kemiringan aksial Uranus adalah 99 derajat. Dengan kata lain, planet ini
berputar pada sisinya. Semua planet terlihat sedikit seperti gasing berputar saat mengelilingi Matahari,
tetapi Uranus lebih terlihat seperti bola yang menggelinding dalam pola melingkar.
4. 5. Musim di Uranus sangat panjang Satu hari sidereal di Uranus (yaitu waktu yang dibutuhkan planet untuk
menyelesaikan satu rotasi pada porosnya) hanya sekitar 17 jam. Tapi kemiringan Uranus begitu menonjol
sehingga satu kutub atau kutub lainnya biasanya mengarah ke Matahari. Ini berarti bahwa satu hari di
kutub utara Uranus berlangsung selama setengah tahun Uranus atau 84 tahun Bumi. Jadi, jika Anda bisa
berdiri di kutub utara Uranus, Anda akan melihat Matahari terbit di langit dan mengelilinginya selama 42
tahun. Pada akhir "musim panas" yang panjang dan berlarut-larut ini, Matahari akhirnya akan turun ke
bawah cakrawala. Ini akan diikuti oleh 42 tahun kegelapan, atau dikenal sebagai satu "musim dingin" di
Uranus. Baca juga: Mengenal Tata Surya dan Beberapa Teori Pembentukan Tata Surya
5. 6. Uranus memiliki 27 bulan Bulan atau satelit alami dimiliki planet di tata surya. Para astronom telah
mengonfirmasi keberadaan 27 satelit alam. Tetapi sebagian besar, bulan-bulan ini kecil dan tidak
beraturan. Jika semua massanya digabung, masih lebih kecil dari Triton, bulan terbesar Neptunus. Bulan-
bulan terbesar Uranus antara lain Miranda, Ariel, Umbriel, Oberon, dan Titania. Masing-masing bulan ini
sangat gelap, dengan ikatan rendah dan albedo geometris. Ariel paling terang sedangkan Umbriel paling
gelap.
Neptunus
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Planet ini dinamai dari dewa
lautan Romawi. Neptunus merupakan planet terbesar keempat berdasarkan diameter (49.530 km) dan
terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa Neptunus tercatat 17 kali lebih besar daripada Bumi, dan
sedikit lebih kecil daripada Uranus.[10] Neptunus mengorbit Matahari pada jarak 30,1 sa atau sekitar 4.450
juta km. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 164,8
tahun. Simbol astronomisnya adalah ♆, yang merupakan trisula dewa Neptunus.
Apa keunikan dari planet Neptunus?
Neptunus adalah planet terjauh dari Matahari dan salah satu dari dua "raksasa es" di tata
surya. Planet yang dingin ini berjarak sekitar 30 kali lebih jauh dari matahari dibandingkan Bumi dan
membutuhkan waktu sekitar 165 tahun Bumi untuk menyelesaikan satu orbit tunggal di sekitar Matahari
Apakah di Neptunus dingin?
Neptunus adalah planet terdingin di Tata Surya karena letaknya yang terjauh dari Matahari. Suhu
planet Neptunus mencapai -221°C. … Neptunus termasuk dalam kelompok raksasa gas, dan ukurannya
sedikit lebih kecil dari Uranus.
Selain itu, planet ini juga memiliki nama yang berasal dari nama Dewa Laut Romawi. Memiliki diameter terbesar
keempat pada massa tata surya. Berikut dibawah ini adalah fun fact mengenai Neptunus yang perlu kamu ketahui:
Galileo, sebagai orang yang pertama melihat planet ini. Pada mulanya, ia pun menganggap Neptunus sebagai
bintang dan bukan sebuah planet. Keberadaan planet ini ditemukan oleh para ilmuwan yang tengah memperhatikan
orbit Uranus yang tidak beraturan.
Selain itu, planet ini juga merupakan planet yang lebih lambat (dalam pergerakannya) jika dibandingkan dengan
planet lainnya. Hal ini juga karena planet ini dalam sekali orbit membutuhkan waktu sekitar 164,8 tahun pada
waktu bumi.
5. Planet Biru
Tidak hanya bumi, planet Neptunus juga memiliki julukan sebagai “planet biru” karena memiliki atmosfer yang
terdiri dari helium serta hidrogen. Atmosfer yang berada di Neptunus juga terdiri atas metana, ammonia, air serta
es. Kandungan metana ini juga membuat Neptunus menjadi planet dengan warna biru. Selain itu, susunan atmosfer
serta lautan juga menutupi sekitar 70% permukaan planet ini.
Badai yang terdapat di Neptunus sendiri pertama kalinya ditemukan oleh Voyager 2 pada tahun 1989 secara khusus
untuk kemudian meneliti planet ini lebih dalam. Voyager 2 juga menemukan fakta bahwa terdapat dua dark spots
ataupun titik biru gelap yang diketahui sebagai badai besar yang pernah terjadi di Neptunus. Salah satu dari badai
ini sendiri memiliki ukuran sebesar bumi serta memiliki angin yang kencang dengan kecepatan 1.340 km per detik.
8. Hujan Berlian
Tak seperti di Bumi, hujan yang terjadi di Planet Neptunus merupakan hujan berlian. Hal itu sendiri diketahui dari
penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan internasional dengan menggunakan laser sinar X Linac Coherent Light
Sources (LCLS) dari Linac National Accelerator Laboratory SLAC.
Lewat penelitian juga mereka menemukan bahwa material karbon yang melimpah di Neptunus secara langsung dan
bertransisi menjadi hujan berlian. Proses ini kemudian diuji coba oleh ilmuwan dengan eksperimennya. Dalam
percobaan ini, mereka juga menemukan bahwa ketika karbon dikompresi menjadi berlian, atom yang tersisa ini
terpecah menjadi hidrogen, sehingga praktis tak menyisakan karbon sedikitpun. Dengan kata lain, seluruh karbon
ini kemudian telah berubah menjadi berlian.
Satelit
Planet di tata surya yang mempunyai jumlah satelit terbanyak Adapun planet di tata surya yang mempunyai
jumlah satelit terbanyak adalah Planet Saturnus dengan 82 satelit, 53 di antaranya telah dikonfirmasi dan
29 lainnya masih berstatus sementara. Dilansir dari Solar System Exploration NASA, berikut adalah daftar
planet di tata surya beserta jumlah satelit yang dimilikinya. Baca juga: Dulu Punya Sungai, Kenapa Mars
Jadi Planet Kering dan Panas?
1. Saturnus: 82 bulan ( 53 terkonfirmasi, 29 sementara)
2. Jupiter: 79 bulan ( 53 terkonfirmasi, 26 sementara)
3. Uranus: 27 bulan (terkonfirmasi)
4. Neptunus: 14 bulan (terkonfirmasi)
5. Mars: 2 bulan (terkonfirmasi)
6. Bumi: 1 bulan (terkonfirmasi) 7. Venus: 0
8. Merkurius: 0
Dari daftar di atas, Saturnus adalah planet yang mempunyai jumlah satelit terbanyak, Bumi adalah planet
yang mempunyai satelit paling sedikit, dan Venus serta Merkurius tidak memiliki satelit.