Anda di halaman 1dari 21

TATA SURYA

Nama : Malika Naila Azzahra


Tugas : IPA
Kelas : VII-B
TATA SURYA
PLANET
Secara umum, pengertian planet merupakan suatu benda langit yang mengelilingi atau
mengorbit bintang dengan lintasan serta kecepatan tertentu. Contoh : Bumi yang mengelilingi
atau mengorbit Matahari. Planet adalah salah satu dari bagian anggota tata surya dengan
memiliki ciri-ciri tertentu. Planet yang mengitari matahari secara penuh dalam satu putaran
disebut sebagai revolusi. Sedangkan waktu yang dibutuhkan sebuah planet dalam satu kali
revolusi disebut sebagai kala revolusi atau satu tahun planet.

Bukan hanya revolusi, planet yang berputar atau mengorbit pada porosnya disebut sebagai
rotasi. Planet memerlukan waktu satu kali rotasi disebut sebagai kala rotasi. Pada setiap
planet mempunyai lintasan maya yang berbentuk elips disebut dengan orbit. Hal inilah yang
membuat planet tidak bertabrakan satu sama lain. Setiap planet yang tetap pada orbitnya
dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi Matahari. Semakin jauh jarak planet dari Matahari
maka orbit planet tersebut semakin panjang.

Pengertian planet merupakan bintang berpindah serta memiliki letak yang berubah-ubah. Hal
ini karena planet bergerak mengelilingi matahari. Planet tidak dapat untuk
memancarkan cahaya seperti halnya pada bintang dan matahari. Cahaya yang dapat
dipancarkan planet berasal dari cahaya matahari yang kemudian dipantulkannya, sehingga
pada malam hari planet yang ada di langit dapat untuk dilihat dengan mata telanjang
sekalipun, hal ini karena planet tersebut tampak terang seperti bintang.

Setiap planet memiliki lintasan orbitnya sendiri-sendiri. Lintasan orbit pada setiap planet
hampir berbentuk seperti lingkaran. Pada awal abad 17 Johanes Kepler membuktikan bahwa
lintasan pada orbit planet-planet pada tata surya memiliki bentuk elips atau lonjong serta
letak matahari berada di salah satu titik fokus elips tersebut.

Terdapat beberapa planet yang ada dalam tata surya, antara lain : Merkurius, Bumi, Yupiter,
Mars, Venus, Saturnus, Neptunus, Uranus, dan Pluto. Berdasarkan dari jaraknya dengan
matahari, Merkurius dan Venus disebut sebagai sebuah planet dalam atau planet inferior,
sedangkan Planet Yupiter, Mars, Saturnus, Uranus, serta Pluto di sebut planet luar atau planet
superior. Dari kedua kelompok ini dipisahkan oleh bumi (bumi sebagai pembatas).Untuk
lebih jelasnya lagi, berikut ciri-ciri planet dan macam-macam planet.

Planet Dalam dan Planet Luar


Planet di dalam tata surya, terbagi menjadi 2 kelompok planet yaitu planet dalam yang terdiri
atas Merkurius, Mars, Bumi, dan Venus. Sedangkan planet luar terdiri atast Neptunus,
Saturnus, Yupiter, dan Uranus. Terdapat ciri-ciri planet yang berada dalam 2 kelompok
planet tersebut, antara lain :

1. Ciri-Ciri Planet Dalam


1) Mempunyai permukaan yang padat.
2) Terbentuk dari logam dan batu.
3) Tidak mempunyai cincin.
4) Mempunyai satelit yang jumlahnya sedikit.
2. Ciri-Ciri Planet Luar
1) Mempunyai cincin serta atmosfer yang tebal.
2) Terbentuk dari helium dan hidrogen.
3) Memiliki banyak satelit.
MACAM-MACAM PLANET SERTA CIRI-CIRI PLANET
Setelah mengetahui tentang pengertian planet, berikut tentang macam-macam planet dan ciri-
ciri planet. Berdasarkan dari penjelasan bahwasannya planet dalam tata surya terbagi menjadi
2 kelompok, berikut ini macam-macam planet tersebut, antara lain :
1. Planet Merkurius

Nama Merkurius berasal dari nama dewa kurir dari kerajaan Romawi. Planet Merkurius ialah
sebuah planet yang memiliki letak paling dekat dengan Matahari, hal ini membuat suhu
permukaan pada siang hari dapat mencapai 400 derajat celcius, namun disaat malam hari
akan turun hingga mencapai 180 derajat celcius. Pengertian planet Merkurius merupakan
planet terkecil yang ada dalam tata surya, akan tetapi mempunyai berat yang hampir sama
beratnya dengan bumi. Hal ini karena Planet Merkurius disusun atas besi yang sangat besar
hingga berdiameter 3.600 km. Dimana waktu yang paling tepat guna mengamati Planet
Merkurius adalah pada waktu menjelang pagi atau senja.
Ciri-Ciri Planet Merkurius
1) Kala rotasi 58,64 hari.
2) Kala revolusi 88 hari.
3) Diamater 4.879 km.
4) Suhu rata-rata 167 derajat celcius.
5) Tidak mempunyai satelit.
6) Jarak rata-rata dari Matahari 57,9 juta km.
7) Tidak memiliki cincin.
2. Planet Venus

Venus berasal dari nama dewi cinta dan kecantikan dari bangsa Romawi. Bukan hanya itu,
Planet Venus dikenal dengan bintang sore ataupun bintang kejora, hal ini karena Planet
Venus dapat kita amati pada waktu petang hari dan juga saat sebelum matahari terbit. Planet
Venus terlihat seperti bintang pada saat langit malam, hal ini karena Planet Venus
mempunyai lapisan atmosfer yang tebal serta dapat untuk memantulkan sinar matahari
dengan baik. Planet Venus merupakan planet terpanas yang ada dalam tata surya dan
memiliki suhu hingga mencapai lebih dari 470 derajat celcius. Planet Venus merupakan satu-
satunya planet yang dapat berputar searah dengan jarum jam.
Ciri-Ciri Planet Venus
1) Kala rotasi 243 hari.
2) Kala revolusi 224,7 hari.
3) Berdiamater 12.104 km.
4) Suhu rata-rata 464 derajat celcius.
5) Tidak mempunyai satelit.
6) Jarak rata-rata dan matahari 108,2 juta km.
7) Tidak memiliki cincin.
8) Matahari terbit dari barat, hal ini karena arah rotasi Planet Venus dari arah timur ke
barat.
9) Planet Venus merupakan planet paling panas yang ditutupi sebuah awan tebal karbon
dioksida. Apabila terdapat radiasi dari matahari, dapat menyebabkan radiasi tersebut
sulit keluar.
3. Planet Bumi

Pengertian planet Bumi merupakan sebuah planet yang dapat untuk dihuni. Hal ini karena
Planet Bumi mempunyai suhu yang relatif tetap. Suhu di Planet Bumi dapat menjaga agar
tetap air tersedia dalam bentuk cair serta dapat menjaga berbagai macam organisme penghasil
oksigen tetap hidup. Tebal dari atmosfer Planet Bumi dapat mencapai 700 km yang sebagian
besar atmosfer tersebut adalah nitrogen dan oksigen. Lebih dari 70% permukaan Bumi
merupakan air dan sisanya berupa daratan.
Ciri-Ciri Planet Bumi
1) Kala rotasi 23 jam 57 menit.
2) Kala revolusi bumi 365, 242 hari.
3) Berdiamater 12.756,3 km.
4) Suhu rata-rata 15 derajat celcius.
5) Mempunyai 1 satelit.
6) Jarak rata-rata dari Matahari 149, 6 juta km.
7) Tidak memiliki cincin.
8) Planet Bumi merupakan sumber kehidupan dengan memiliki suhu yang cocok bagi
kehidupan air dan tersedianya oksigen.
9) Planet yang memiliki warna biru, hal ini karena terdapat partikel udara di atmosfer
yang memantulkan cahaya berwarna biru.
2. Planet Mars

Planet Mars berasal dari nama dewa perang serta legenda dari bangsa Romawi. Planet Mars
dijuluki dengan sebutan planet merah. Hal ini karena permukaan Planet Mars memiliki warna
merah yang berasal dari besarnya berkarat yang terdapat dalam seluruh permukaan dari
Planet Mars tersebut. Permukaan Mars terdiri atas gunung-gunung berapi yang berukuran
besar, lapisan es, lembah, serta sungai kering. Planet Mars mempunyai 2 buah satelit yang
berukuran kecil, yaitu Phobos dan Deimos.
Ciri-Ciri Planet Mars
1) Kala rotasi 9 jam 56 menit.
2) Kala revolusi 11 tahun 10 bulan 3 hari.
3) Berdiameter 6.794 km.
4) Suhu rata-rata -65 derajat celcius.
5) Memiliki 2 satelit.
6) Jarak rata-rata dari Matahari 227,9 juta km.
7) Tidak memiliki cincin.
8) Tersusun dari karbondioksida yang tipis.
3. Planet Yupiter
Planet Yupiter atau Planet Zeus berasal dari nama raja dewa-dewa dari bangsa Yunani kuno.
Pengertian planet Yupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya kita. Planet Yupiter
memiliki diameter sekitar 11 kali dari diameter Bumi dan memiliki yang berat sekitar dua
kali dari jumlah berat seluruh planet yang ada dalam tata surya. Permukaan dari Planet
Yupiter diselimuti awan tebal yang sebagian besarnya terbentuk dari gas hidrogen dan
helium. Gaya tarik yang terdapat pada Planet Yupiter sangatlah besar, hal ini dapat mengubah
gas hidrogen menjadi cair. Sedangkan bagian inti Planet Yupiter, memiliki tekanan besar
yang dapat mengubah hidrogen menjadi logam padat.
Ciri-Ciri Yupiter
1) Kala rotasi 10 jam 40 menit.
2) Kala revolusi 29, 42 tahun.
3) Berdiameter 139.822 km.
4) Suhu rata-rata 50 derajat celcius.
5) Memiliki 16 satelit.
6) Jarak rata-rata dari Matahari 778,3 juta km.
7) Mempunyai cincin.
8) Planet Yupiter dapat memantulkan 70% cahaya matahari yang sampai mengenai
permukaan planet tersebut.
9) Memiliki gas yang terdiri dari 90% Hidrogen dan 10% Helium.
4. Planet Saturnus

Planet Saturnus tidak padat, hal ini karena sebagian besar penyusunnya adalah gas helium
dan hidrogen. Hanya di bagian inti Planet Saturnus yang sangat kecil terdapat batu padat.
Angin di Planet Saturnus sangat kencang dibandingkan dengan badai yang terjadi di Bumi.
Angin dapat berputar-putar tanpa henti dibagian ekuator dan memiliki kecepatan hingga
1.100 km/jam.
Ciri-Ciri Planet Saturnus
1) Kala rotasi 10 jam 40 menit.
2) Kala revolusi 29,42 tahun.
3) Berdiameter 120.536 km.
4) Suhu rata-rata -140 derajat celcius.
5) Memiliki 18 satelit.
6) Jarak rata-rata dari Matahari 1433,5 juta km.
7) Mempunyai cincin yang terdiri dari batu dan bongkahan es.
8) Dapat mengapung apabaila ditempatkan dalam air.
9) Permukaan yang terdiri dari kristal es.
5. Planet Uranus

Planet Uranus diambil dari nama dewi langit Yunani kuno, yaitu Urania. Planet Uranus
berjarak sekitar 2.872 km dari Matahari, sehingga dapat melakukan satu kali revolusi yang
dibutuhkan sekitar 84 tahun. Letak uranus sangatlah jauh dari Matahari, hal ini dapat
membuat permukaan Planet Uranus sangat dingin. Sinar Matahari membutuhkan waktu guna
mencapai Bumi sekitar 8 menit, dibandingkan dengan Planet Uranus membutuhkan waktu
sekitar 2,5 jam. Di musim panas, Matahari akan bersinar selama 20 Tahun, sedangkan di saat
musim dingin, kegelapan akan menyelimuti selama lebih 20 tahun lamanya. Pada musim
gugur, Matahari akan terbit serta terbenam selama setiap 9 jam.
Ciri-Ciri Planet Uranus
1) Kala rotasi 17 jam 14 menit.
2) Kala revolusi 84 tahun.
3) Berdiameter 50.724 km.
4) Suhu rata-rata -140 derajat celcius.
5) Memiliki 27 satelit.
6) Jarak rata-rata dari Matahari 2.872 km.
7) Mempunyai cincin.
8) Planet Uranus berwarna hijau kebiruan, hal ini karena atmosfer pada planet tersebut
memiliki kandungan metana yang sangat tebal.
9) Sumbu rotasi yang berimpit dengan bidang orbit, kutub utara serta kutub selatan akan
bergantian tempat menghadap ke Matahari.
6. Planet Neptunus
Planet Neptunus memiliki diameter yang dapat mencapai hingga 50.500 km. Planet Neptunus
pertama kali ditemukan 65 tahun setelah Planet Uranus ditemukan. Planet Neptunus memiliki
warna yang tampak cerah biru kehijauan. Pengertian planet Neptunus dapat disebut sebagai
planet pembuat ulah, hal ini karena Planet Neptunus sering beredar keluar dari garis orbitnya.
Planet Neptunus dikenal sebagai kembaran dari Planet Uranus. Atmosfer di Planet Neptunus
terdiri atas 1,5% metana, 19% helium, dan 80% hidrogen. Permukaan dari Planet Neptunus
tertutup oleh lapisan es yang sangat tebal. Suhunya mencapai sekitar -223 derajat celcius.
Ciri-Ciri Planet Neptunus

1) Kala rotasi 16 jam 7 menit.


2) Kala revolusi 164,8 tahun.
3) Berdiameter 50.500 km.
4) Suhu rata-rata -223 derajat celcius.
5) Memiliki 14 satelit.
6) Jarak rata-rata dari Matari adalah 4.500 juta km.
7) Mempunyai cincin.
8) Atmosfer dari Planet Neptunus terdiri dari es, metana, air, helium, gas hidrogen, dan
amoniak.
9) Mempunyai orbit yang berbarisan dengan Pluto.
Planet di Tata Surya dibagi menjadi kategori-kategori berdasarkan komposisinya, antara
lain :
Daratan
1. Daratan dari beberapa planet yang mirip Bumi yang permukaannya tertutup oleh batuan:
Venus, Mars, Bumi, dan Merkurius. Dengan massa 0,055 kali Bumi, Merkurius
merupakan sebuah planet dengan daratan terkecil (sekaligus merupakan planet terkecil) di
Tata Surya, sementara Planet Bumi ialah planet dengan daratan terbesar.
2. Raksasa gas (Jovian)
Beberapa planet yang terbentuk dari material gas serta lebih besar daripada Planet Bumi:
Saturnus, Yupiter, Neputunus, dan Uranus. Planet Yupiter memiliki massa 318 kali Bumi,
merupakan planet yang berukuran terbesar di Tata Surya, sementara Planet Saturnus
hanya 1/3 dengan ukuran 95 kali massa Planet Bumi.
3. Raksasa es
Raksasa es terdiri atas Planet Uranus dan Planet Neptunus, yang merupakan subkelas
raksasa es berbeda dari raksasa gas, hal ini karena memiliki massa yang jauh lebih kecil
dan sedikitnya terdapat helium dan hidrogen di atmosfer sekaligus adanya proporsi batu
dan es justru lebih tinggi.
Planet katai

Sebelum adanya keputusan Agustus 2006, objek-objek diusulkan sebagai sebuah planet
oleh para astronom. Namun, pada tahun 2006, objek-objek tersebut dikelompokkan ulang
menjadi sebuah planet katai, yang berbeda dengan planet. Saat ini terdapat 5 planet katai
di Tata Surya yang diakui keberradaannya oleh IAU, antara lain : Haumea, Pluto, Eris,
Makemake, dan Ceres. Objek-objek lain yang terdapat di sabuk asteroid serta sabuk
Kuiper sedang dipertimbangkan; 50 di antara tersebut berkemungkinan besar untuk
diakui. Terdapat 200 objek yang dapat untuk ditemukan setelah seluruh dari sabuk Kuiper
selesai dijelajahi.
Pengertian planet katai mempunyai beberapa ciri yang sama dengan planet, akan tetapi
terdapat beberapa perbedaan, satu diantaranya yaitu planet katai tidak dominan di orbitnya.
Sesuai dengan definisinya, semua planet katai merupakan anggota dari populasi yang lebih
besar. Ceres merupakan suatu benda terbesar yang ada di sabuk asteroid, sementara Pluto,
Makemake, dan Haumea merupakan anggota-anggota sabuk Kuiper dan Eris ialah anggota
cakram tersebar. Para peneliti seperti peneliti Mike Brown percaya bahwa mungkin saja
terdapat lebih dari seratus objek trans-Neptunus yang digolongkan sebagai planet katai per
definisi IAU.

SATELIT
PENGERTIAN SATELIT
Satelit merupakan suatu benda yang mengorbit benda lain dengan waktu rotasi dan revolusi
tertentu. Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, satelit ialah suatu bintang siarah
yang mengedari bintang siarah yang lebih besar, contohnya bulan yang mengedari bumi.
Satelit bisa mengelilingi sebuah planet karena adanya gaya gravitasi planet
MACAM-MACAM SATELIT
2. SATELIT ALAMI
Satelit alami yaitu salah satu benda luar angkasa yang sudah ada (bukan buatan dari
manusia) yang mengorbit sebuah planet. Satelit alami bumi yaitu bulan. Selama bulan
mengelilingi planet bumi, bulan mengalami tiga gerakan sekaligus, yakni ber rotasi, ber
revolusi, bulan mengelilingi bumi dan revolusi bulan mengelilingi matahari.
Fungsi Satelit Alami
 Secara tidak lansung satelit alami untuk melindungi sebuah planet yang diorbitnya
dari suatu hantaman benda langit lain seperti komet dan asteroid
 Untuk mengontrol sebuah kecepatan rotasi pada sebuah planet karena efeknya
gravitasional tidal wave
 agar menyeimbangkan sebuah perputaran siklus air laut yang mengakibatkan pasang
surut pada air laut
 Agar mengurangi suatu efek yang ditimbulkan akibat suatu radiasi sinar ultraviolet
 Sebagai penerangan pada waktu malam hari
Contoh satelit alami
Adapun macam-macam satelit alam ialah:

 Bulan, yakni satelit alami yang dipunyai planet bumi


Bulan adalah satelit alam Bumi, berputar-putar di orbit yang sedikit elips pada 2.300 mil
per jam (3.683 km / jam). Pada kecepatan ini, dibutuhkan waktu sekitar 27 hari untuk
benar-benar meliputi bumi yang 240.250 mil (384.400 km). Meskipun tidak berputar
mengelilingi matahari, karena ukuran dan komposisinya, para ilmuwan planet
memanggil dengan panggilan Moon sebuah “planet terestrial” yang mirip dengan
Mercury, Venus, Bumi dan Mars.
Spacecraft telah mempelajari Bulan selama hampir setengah abad. Sejarah eksplorasi
bulan langsung secara resmi dimulai pada tahun 1959 oleh Soviet, dan kemudian disusul
misi AS berikutnya, seperti Ranger, Surveyor dan Lunar Orbiter yang memotret
permukaan bulan sebagai persiapan pendaratan astronot. Pada tanggal 20 Juli 1969,
mimpi menempatkan manusia di Bulan menjadi kenyataan ketika Neil Armstrong turun
dari pesawat ruang angkasa Apollo 11 dan ke medan bulan yang berbatu dan berdebu.
Misi Apollo berikutnya,kembali dan mengambil sampel ilmiah pertama dari bulan ke
Bumi yang beratnya hampir £ 850 (400 kilogram) dari batuan Bulan. Setelah kembali ke
Bumi dengan membawa banyak data, termasuk gambar dan sampel batuan permukaan
bulan, muncul pertanyaan ilmiah yang tidak terjawab oleh sebagian besar ilmuan.
Sebagian besar komposisi dan struktur Bulan masih merupakan misteri bagi para
ilmuwan.
Kurang dari seperempat permukaan bulan telah dipetakan secara detail, dan sedikit yang
diketahui tentang bagaimana ia terbentuk, terbuat dari apa, dan bagaimana ia
berkembang?. Eksplorasi bulan secara langsung telah berlangsung lebih dari empat
dekade. Pada pertengahan 1960-an, misi AS yang disebut Ranger, Surveyor dan Lunar
Orbiter fotografi, memetakan permukaan Bulan untuk menentukan apakah medan bulan
cukup ramah untuk manusia ataukah tidak?. Misi ini berhasil memberikan gambar awal
permukaan Bulan yang dipenuhi kawah.
Pada tahun 1994, sebuah pesawat ruang angkasa kecil yang disebut Clementine membuat
sebuah berita ketika menemukan bukti langsung yang mungkin adanya es/air yang ada di
Bulan.
Analisis contoh batuan yang dibawa Apollo menunjukkan bahwa Bulan terdiri dan
didominasi pleh bahan vulkanik, yang komposisinya sangat mirip dengan Bumi. Apollo
dengan studi seismiknya dan pengukuran kepadatan juga menyatakan bahwa Bulan hanya
memiliki inti logam kecil, sekitar 15 kali lebih kecil daripada Bumi.
Sampel permukaan dari Bulan walau bagaimanapun berisi petunjuk penting, tidak hanya
asal Bulan itu sendiri, tapi untuk awal dari seluruh tata surya. Data yang diperoleh dari
batuan Bulan, telah menyebabkan para ilmuwan untuk menyimpulkan bahwa Bulan
mungkin telah terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, Bumi bertabrakan dengan benda
yang sangat besar (seukuran Mars atau lebih besar), kemudian mendepak bahan baku
yang pada akhirnya menjadi Bulan. Ini dikenal sebagai teori dampak. Saat ini, teori
dampak yang mungkin adalah salah satu yang paling banyak diterima oleh para ilmuwan
planet, namun teori lain masih masuk akal. Teori Coaccretion berpendapat bahwa Bulan
terbentuk di orbit Bumi bersama dengan semua planet lainnya di tata surya. Teori Fisi itu,
ketika tata surya masih sangat muda, Bumi berputar begitu cepat (hampir 10.000 mil per
jam (16.000 km / jam), atau sepuluh kali kecepatan saat ini), bahwa pada saat itu ia
melemparkan sepotong besar material Untuk menstabilkan sendiri perputarannya, bahwa
sebagian teori berpendapat sepotong besar itu menjadi Bulan. Teori Capture berpendapat
bahwa Bulan terbentuk di tempat lain di tata surya dan disita oleh Bumi. Dari semua
teori-teori ini, teori dampak paling cocok dengan semua data yang sejauh ini telah
terakumulasi tentang Bulan. Eksplorasi Masa Depan, khususnya yang akan menentukan
komposisi massal secara global. Bulan sangat membantu para ilmuwan menyelesaikan
masalah ini.
Permukaan dari 38 mil (60 km) kerak bulan yang tebal ditutupi dengan lapisan debu
tepung yang disebut regolith. Daerah Bulan adalah kombinasi dari dataran tinggi dengan
dipenuhi oleh kawah dan maria halus dan kasar. Ada dataran tinggi yang lebih tua yang
lebih banyak dan terpahat pada awal sejarah lunar (lebih dari empat miliar tahun yang
lalu), ketika kristal mengapung ke permukaan Bulan “Lautan magma” pada saat itu
cairan maria lebih muda, halus dan besar. Dataran gelap dibentuk 3-4.000.000.000 tahun
lalu setelah cekungan besar akibat dentuman dari asteroid yang kemudian diisi dengan
lava cair.
Berbeda dengan Bumi, Bulan tidak memiliki medan magnet yang signifikan, dan tidak
memiliki atmosfer yang signifikan. Regolith terlindungi dengan demikian terus-menerus
yang dibombardir oleh angin matahari. Yang terus melekat di bulan yaitu unsur kimia,
seperti ion hydrogen dari matahari yang sampai ke permukaan bulan. Jadi, dengan
mempelajari permukaan Bulan, ilmuwan dapat belajar banyak tentang Matahari.
 Callisto

Callisto (pengucapan bahasa Inggris: [kəˈlɪstoʊ], atau bahasa Yunani: Καλλιστώ Yunani)
adalah satelit planet Yupiter yang ditemukan pada tahun 1610 oleh Galileo Galilei.
Callisto merupakan satelit terbesar ketiga di Tata Surya dan terbesar kedua di sistem
Yupiter setelah Ganymede. Diameter Callisto kurang lebih sekitar 99% diameter planet
Merkurius, tetapi massanya hanya sekitar sepertiganya. Berdasarkan jarak, ia adalah
satelit Galileo keempat dari Yupiter, dengan jari-jari orbit sekitar 1.880.000 km. Satelit
ini tidak ikut serta dalam resonansi orbit yang memengaruhi tiga satelit Galileo lainnya—
Io, Europa, dan Ganymede—dan akibatnya tidak mengalami pemanasan pasang surut.
Rotasi Callisto terkunci pasang surut terhadap Yupiter, sehingga belahan yang sama
selalu menghadap ke arah Yupiter dan Yupiter tampak diam di langit Callisto. Callisto
tidak terlalu terpengaruh oleh magnetosfer Yupiter dibanding satelit Galileo lainnya
karena orbitnya yang jauh.
 Ganymede

Ganymede adalah satelit alami planet Yupiter dan merupakan satelit alami terbesar di
Tata Surya. Ganymede adalah satelit ketujuh di Tata Surya dan satelit Galileo ketiga dari
Yupiter. Satelit ini mengitari planetnya selama tujuh hari. Ganymede turut serta dalam
resonansi orbit 1:2:4 dengan satelit Europa dan Io. Satelit ini lebih besar diameternya
dibanding planet Merkurius, namun massanya hanya sekitar setengahnya.
Satelit ini sebagian besar terdiri dari batu silikat dan es air. Ganymede merupakan benda
langit yang terdiferensiasi sepenuhnya dengan inti yang cair, kaya akan besi. Samudra air
asin dipercaya ada pada hampir 200 km di bawah permukaan Ganymede, yang diapit
lapisan-lapisan es. Permukaannya terdiri dari dua macam bentuk medan permukaan.
Daerah gelap, yang penuh akan kawah tubrukan yang berasal dari hingga 4 miliar tahun
yang lalu, menutupi sepertiga permukaan satelit itu. Daerah yang lebih terang, yang
dilewati oleh alur-alur dan punggung bukit yang besar dan hanya sedikit lebih tua,
menutupi sisanya. Penyebab kacaunya geologi medan permukaan terang itu tidak
sepenuhnya diketahui, namun mungkin karena aktivitas tektonik yang ditimbulkan oleh
pemanasan pasang-surut.
Ganymede adalah satu-satunya satelit dalam Tata Surya yang diketahui memiliki
magnetosfer, yang mungkin timbul karena konveksi dalam inti besi cairnya. Magnetosfer
yang kecil itu terkubur oleh medan magnet Yupiter yang jauh lebih besar dan terhubung
dengannya lewat garis medan terbuka. Satelit itu mempunyai atmosfer oksigen tipis yang
termasuk O, O2, dan mungkin O3 (ozon). Hidrogen atomik adalah penyusun atmosfer
yang sedikit. Apakah satelit itu mempunyai ionosfer yang berkaitan dengan atmosfernya
masih belum diketahui.
 Satelit Io, yakni yang mengelilingi planet jupiter
Io /ˈaɪ.oʊ/ adalah satelit terdalam di antara empat satelit-satelit Galileo yang mengelilingi
planet Yupiter. Dengan diameter sebesar 3.642 kilometer (2.263 mi), Io merupakan satelit
terbesar keempat di Tata Surya. Satelit ini dinamai dari Io, yang merupakan pendeta
wanita untuk Hera yang menjadi salah satu kekasih Zeus.
Dengan lebih dari 400 gunung berapi aktif, secara geologis Io merupakan objek yang
paling aktif di Tata Surya. Aktivitas geologis yang ekstrem ini disebabkan oleh
pemanasan pasang surut dari friksi yang dihasilkan di bagian dalam Io ketika mengalami
penarikan oleh Yupiter dan satelit-satelit Galileo lainnya—Europa, Ganymede, dan
Callisto. Beberapa gunung berapi menghasilkan sulfur dan sulfur dioksida yang dapat
mencapai ketinggian 500 km (300 mi) di atas permukaan. Di permukaan Io juga terdapat
100 gunung yang terangkat akibat kompresi di dasar kerak silikat Io. Beberapa gunung di
Io bahkan lebih tinggi dari Gunung Everest. Tidak seperti satelit lain di Tata Surya yang
umumnya terbuat dari es air, Io terdiri dari batu silikat yang mengelilingi inti besi cair
atau besi sulfida. Sebagian besar permukaan Io merupakan dataran luas yang dilapisi oleh
sulfur dan sulfur dioksida beku.

Vulkanisme Io menghasilkan kenampakan-kenampakan yang unik. Plume vulkanik dan


aliran lava mengubah permukaan dan menyelimutinya dengan alotrop dan senyawa sulfur
yang berwarna kuning, merah, putih, hitam, dan hijau. Aliran lava yang panjangnya dapat
mencapai 500 km (300 mi) juga dapat ditemui di permukaan. Material-material yang
dihasilkan oleh vulkanisme ini meliputi atmosfer Io yang tipis dan tidak lengkap, serta
magnetosfer Yupiter. Pecahan (ejecta) vulkanik Io menghasilkan torus plasma yang besar
di sekeliling Yupiter.
Io berperan penting dalam perkembangan astronomi pada abad ke-17 dan ke-18. Satelit
ini ditemukan pada tahun 1610 oleh Galileo Galilei bersama dengan satelit-satelit Galileo
lainnya. Penemuan ini mendorong penggunaan model heliosentris Copernicus
perkembangan hukum pergerakan planet Kepler, dan pengukuran kecepatan cahaya untuk
pertama kalinya. Dari Bumi, Io tampak seperti setitik cahaya hingga akhir abad ke-19 dan
abad ke-20, ketika perkembangan teknologi memungkinkan manusia melihat
kenampakan-kenampakan permukaannya, seperti wilayah kutub yang berwarna merah tua
dan khatulistiwa yang cerah. Pada tahun 1979, dua wahanaVoyager menemukan bahwa
Io adalah satelit yang aktif secara geologis, dengan beberapa kenampakan vulkanik,
pegunungan besar, dan permukaan yang muda dan tidak menunjukkan bekas tubrukan.
Wahana Galileo melakukan beberapa terbang lintas pada tahun 1990-an dan awal tahun
2000-an, sehingga berhasil memperoleh data mengenai struktur dalam dan komposisi
permukaan Io. Wahana ini juga berhasil menyibak hubungan antara Io dengan
magnetosfer Yupiter dan keberadaan sabuk radiasi yang berpusat di orbit Io. Io
memperoleh sekitar 3.600 rem (36 Sv) radiasi per hari.
 Satelit Titan yakni yang mengorbit planet saturnus
Titan (atau Saturnus VI) adalah satelit alami terbesar Saturnus. Satelit ini merupakan
satu-satunya satelit alami yang memiliki atmosfer padat. dan satu-satunya objek selain
Bumi yang terbukti memiliki cairan di permukaan.
Titan adalah satelit elipsoidal keenam dari Saturnus. Satelit ini seringkali
digambarkan sebagai satelit yang mirip planet dan memiliki diameter yang 50% lebih
besar dari Bulan, sementara massanya 80% lebih besar. Satelit ini merupakan satelit
terbesar kedua di Tata Surya, setelah satelit Ganymede di Yupiter, dan volumenya
lebih besar daripada planet Merkurius. Titan pertama kali ditemukan pada tahun 1655
oleh astronom Belanda Christiaan Huygens, dan merupakan satelit kelima di Tata
Surya yang ditemukan setelah empat satelit milik Yupiter.

Titan terutama terdiri dari es air dan materi berbatu. Seperti Venus sebelum masa
penjelajahan angkasa, atmosfernya yang padat dan buram menyulitkan penyelidikan
permukaan Titan hingga tibanya wahana Cassini-Huygens di Saturnus pada tahun
2004 yang membuka pengetahuan baru seperti penemuan danau hidrokarbon cair di
wilayah kutub Titan. Permukaannya secara geologis masih muda, dan meskipun
pegunungan dan beberapa kriovolkano telah ditemukan, hanya sedikit kawah
tubrukan yang ditemui.
Atmosfer Titan sebagian besar terdiri dari nitrogen; senyawa-senyawa kecil
mengakibatkan pembentukan awan metana dan etana serta kabut organik yang kaya
akan nitrogen. Iklimnya termasuk angin dan hujan menghasilkan permukaan yang
mirip dengan Bumi, seperti bukit pasir, sungai, danau, dan laut (kemungkinan terdiri
dari metana dan etana cair), dan delta, serta didominasi oleh pola cuaca musiman
seperti di Bumi. Karena permukaannya yang mengandung cairan dan atmosfernya
yang kaya akan nitrogen, siklus metana Titan dianggap mirip dengan siklus air di
Bumi, meskipun suhunya jauh lebih rendah.
3. SATELIT BUATAN

Satelit buatan ialah salah satu benda luar angkasa buatan manusia yang mengorbit sebuah
planet yang dalam pembuatannya mempunyai jenis dan fungsi tertentu dengan suatu tujuan
untuk kepentingan manusia. Berikut adalah jenis-jenis satelit yang berdasarkan fungsinya :
 Satelit navigasi, yaitu salah satu jenis satelit buatan manusia yang mempunyai fungsi
untuk dunia penerbangan dan pelayaran. Satelit navigasi ini bisa memberikan sebuah
informasi tentang posisi pesawat terbang dan kapal yang berada dalam perjalanan.
 Satelit geodesi, yakni satelit jenis satelit buatan manusia yang mempunyai fungsi
untuk guna melakukan sebuah pemetaan bumi serta untuk mendapatkan berbagai
sebuah informasi tentang gravitasi.
 Satelit komunikasi, yakni salah satu jenis satelit buatan manusia syang mempunyai
fungsi dalam dunia komunikasi, misalnya seperti televisi, telepon, dan sebagainya.
 Satelit meteorologi, yakni salah satu jenis buatan manusia yang mempunyai fungsi
dalam menyelidiki suatu atmosfer bumi untuk melakukan dalam peramalan cuaca.
 Satelit penelitian, yakni salah satu jenis satelit buatan yang mempunyai fungsi dalam
menyelidiki tata surya serta alam semesta yang secara lebih luas dan bebas tanpa
adanya pengaruh oleh atmosfer. Satelit penelitian ini berusaha untuk mendapatkan
berbagai sebuah data-data yang mengenai matahari dan juga bintang-bintang lainnya
guna untuk mengetahui rahasia alam semesta.
 Satelit militer, yakni salah satu jenis satelit buatan yang mempunyai fungsi dalam
dunia militer negara, misalnya dalam mengintai suatu kekuatan dari senjata musuh.
 Satelit survei sumber daya alam, yakni satelit yang berfungsiuntuk dalam memetakan
serta untuk menyelidiki berbagai sumber-sumber alam yang terdapat dibumi untuk
sebuah kepentingan suatu pertambangan, perikanan, pertanian, dan sebagainya.
4. Berdasarkan dari ketinggian garis edarnya, satelit dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu:
 Satelit LEO (Low Earh Orbit)
Satelit LEO yaitu sebuah satelit yang mempunyai garis edar yang rendah yakni antara
500 km sampai dengan 10000 km dari sebuah permukaan bumi. Waktu untuk revolusi
satelit LEO ini yaitu 2 sampai dengan 6 jam. Contoh satelit LEO yaitu Global Star,
Iridium, Elipsat, Constellation, dan Odessey.
 Satelit MEO (Medium Earth Orbit) Satelit MEO adalah suatu satelit yang mempunyai
suatu garis edar menengah yakni sekitar antara 10000 km sampai dengan 20000 km
dari sebuah permukaan bumi. Waktu untuk revolusi satelit MEO ini yaitu 6 hingga
sampai dengan 12 jam.
 Satelit GEO (Geostatinonary Earth Global) jenis satelit ini satelit yang berada dalam
orbit geostasioner yakni sekitar antara 36000 km dari sebuah permukaan bumi. Orbit
stasioner ini yaitu suatu orbit yang bisa mengakibatkan waktu revolusi satelit GEO
sama dengan rotasi bumi, yakni 1 hari. Contohnya satelit GEO ini satelit palapa dan
satelit intelsat.
Satelit mempunyai banyak sekali fungsi nya seperti satelit alami maupun satelit buatan.

GALAKSI
Pengertian, Bentuk, Ciri-Ciri dan Macam-Macam Galaksi| Hai.. kali mengenai pengertian,
bentuk, ciri-ciri dan macam-macam galaksi. Langsung saja, kita mulai dengan Pengertian
galaksi. Secara umum, Pengertian Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu
sistem dan terdiri dari banyak benda-benda angkasa berukuran besar yang dikelilingi oleh
benda-benda angkasa secara teratur. Menurut para ahli Astronomi, pengertian galaksi adalah
sistem yang terdiri atas bintang, debu dan gas yang sangat luas, dengan gaya gravitasi yang
dimiliki anggotanya. Umumnya suatu galaksi terdiri dari milliaran bintang dengan warna,
ukuran, dan karekteristik yang beragam.
Secara etimologi, galaksi berasal dari bahaya yunani yaitu Galaxias yang berarti sesuatu yang
menyerupai susu, karena waktu itu tampak pita putih samar pada penampakannya di angkasa.
Dalam perkembangannya kemudian berubah menjadi "nebula spiral" untuk objek tertentu,
lalu istilah tersebut berganti menjadi "island universe" yang berarti alam semesta pulau,
namun kata tersebut berubah menjadi "universe" (alam semesta) berarti keseluruhan jagad
raya, kemudian kata tersebut berubah menjadi galaksi.
7. Bentuk-Bentuk Galaksi - Galaksi memiliki beragam bentuk yang dilihat dari bentuk
morfologinya tiga yaitu bentuk elips, bentuk spiral, bentuk tak beraturan. Berikut
penjelasan dari bentuk-bentuk galaksi...
 Elips : Galaksi ini penampakannya terlihat seperti elips yang termasuk dalam tipe ini
dimulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang berbentuk bola
pepat. Struktur galaksi bertipe elips tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat
sedikit mengandung materi antarbintang dan anggotanya adalah bintang-bintang tua.
Contoh galaksi berbentuk Elips adalah M87, Galaksi M87 adalah galaksi elips raksasa
yang terdapat dalam Rasi Virgo
 Spiral : Galaksi ini terdiri dari sebuah piringan bintang-bintang yang berotasi, materi
antarbintang, serta tonjolan pusat yang terdiri atas bintang-bintang tua. Selain dari itu,
terdapat lengan-lengan dari spiral yang menjulur keluar dari tonjolan pusat. Bintang-
bntang tua terdapat dalam kumpulan bintang-bintang dengan berjumlah ratusan dan
berbentuk bola. Galaksi spiral berotasi dengan cepat yang membuat galaksi ini
memipih dan membentuk bidang galaksi. Contoh galaksi yang bertipe spiral adalah
galaksi andromeda dan galaksi bimasakti. Galaksi bimasakti inilah bumi berada.
 Tak Beraturan : Galaksi yang memiliki bentuk khusus. Galaksi ini memiliki anggota
yang terdiri dari bintang-bintang tua dan juga muda. Contoh Galaksi Tak beraturan
adalah awan galaksi magellan besar dan awan galaksi magellan kecil yang hanya
berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari bimasakti. Galaksi tak beraturan banyak
mengandung materi gas dan debu.
8. Ciri-Ciri Galaksi - Galaksi memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut..
 Sumber cahaya berasal dari dalam galaksi tersebut dan bukan merupakan cahaya
pantulan
 Jarak antar galaksi terdiri dari jutaan tahun cahaya
 Memiliki bentuk-bentuk tertentu seperti elips, spiral dan tak beraturan
 Sistem galaksi berotasi
9. Macam-Macam Galaksi - Galaksi sangat banyak di jagad raya yang sekarang telah
beberapa diantaranya ditemukan seperti galaksi bimasakti, magellan, ursa mayor, ursa
mayor, andromeda, jauh, black eye. Macam-macam galaksi adalah sebagai berikut..
a. Galaksi Bimasakti

Galaksi ini ditemukan pada tahun 18 juli 1783, oleh William Hershel yang berasal
dari inggris seorang ahli astronom. Galaksi bimasakti terdiri atas 400 milliar bintang,
dengan garis tengah sekitar 130.000 tahun cahaya (1 tahun cahaya sama dengan 9.500
milyar kilometer). Galaksi bimasakti tempat bumi berada dan tata suryanya.
b. Galaksi Magellan

Galaksi ini adalah galaksi yang sangat dekat dengan galaksi bimasakti yang jaraknya
sekitar 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan. Galaksi ini
memiliki bentuk yang tak beraturan.
c. Galaksi Ursa Mayor
Galaksi yang berjarak 10.000 tahun cahaya dari galaksi bimasakti. Galaksi yang
berbentuk elips dan rapat.
d. Galaksi Andromeda

Galaksi andromeda merupakan galaksi raksasa yang berdiamter sekitar 200 ribu tahun
cahaya dan memiliki massa sekitar 300-400 billium kali massa matahari. Galaksi
andromeda berukuran dua kali ukuran galaksi bimasakti. Galaksi andromeda memiliki
bentuk bulat khas dan berjarak 2,5 tahun cahaya dari galaksi bimasakti.
e. Galaksi Jauh

Galaksi jauh berada sekitar 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi bimasakti. Contoh
galaksi jauh adalah galaksi Silvery, galaksi Triangulum, dan galaksi whipool.
f. Galaksi Black Eye
Galaksi ini ditemukan oleh Charles Messier pada tahun 1781 seorang astronom yang
menemukan galaksi yang memiliki cincin kabut dan berwarna gelap. Cincin kabut
tersebut mengelilingi intinya yang sangat terang yang tampa seperti mata manusia,
sehingga charles messier memberinya nama Black eye. Galaksi Black eye merupakan
galaksi yang bertipe spiral. Jarak galaksi black eye dengan bimasakti sekitar 17 tahun
cahaya.

Anda mungkin juga menyukai