Anda di halaman 1dari 9

PROJECT IPA

Nama : 1. Nazwa
2. Brevanya
3. Devi
4. Fatimah
5. Zahra
6. Melani
Kelas : IX

MTS AL-FAKHRIYYAH
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas segala nikmat yang telah
dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian ini
sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, penyusun laporan hasil penelitian ini bertujuan
untuk menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca tentang beberapa hal yang
dibahas dalam makalah ini. kelompok kita menyadari bahwa makalah ini belum terbilang
dalam kata sempurna karena, keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dari kelompok
ini. Oleh karena itu kelompok kita sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak untuk perbaikan pada pembuatan makalah yang selanjutnya. Akhirnya kelompok
kita sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama
bagi kelompok ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Oncom adalah makanan yang punya sejarah cukup panjang. Menurut sejarawan kuliner
bernama Fadly Rahman, makanan fermentasi ini diperkirakan sudah dikonsumsi oleh
masyarakat sejak abad ke-17. Hal ini bersamaan ketika baru ditemukannya tempe. Sama
halnya dengan tempe, makanan fermentasi ini merupakan bentuk kreativitas masyarakat
Indonesia dalam mengolah makanan. Mereka melakukan teknik fermentasi terhadap sisa
bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas kedelai, hingga ampas kelapa. Hanya saja
sampai saat ini asal mula nama oncom belum diketahui. Nama oncom sendiri sudah ada
sekitar abad 19-20 dalam banyak laporan dari para ahli botani, ahli pangan, dan juga ahli
gizi asal Belanda saat itu. Dalam berbagai catatan para ahli botani, ahli pangan, dan ahli
gizi Eropa kala itu, disinggung soal popularitas makanan fermentasi ini di kalangan
produsen dan konsumen pribumi. Tak hanya itu, dalam laporan yang terbit tahun 1924
juga disebutkan soal distribusi oncom di pasar dan bagaimana makanan ini dijual untuk
konsumsi sehari-hari masyarakat masa itu.
BAB II
PEMBAHASAN

A. MANFAAT ONCOM
Manfaat Oncom untuk Kesehatan
1. Baik untuk Sistem Peredaran Darah
Baik untuk Sistem Peredaran Darah
Baik untuk Sistem Peredaran Darah Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, setiap
100 gram oncom mengandung 27,0 mg zat besi, 1,6 mg niacin, dan 115 mg fosfor. Angka
tersebut menunjukkan bahwa kandungan zat besi, niasin dan fosfor termasuk tinggi dan
cukup tinggi. Mirip dengan tahu dan tempe, masakan ini juga terbukti memiliki
kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol dan baik untuk peredaran darah.
menunjukkan bahwa dengan peningkatan propolis pada senyawa propolis dan oncom,
kadar kolesterol akan menurun. Ini karena propolis mampu mencegah biosintesis
kolesterol. Mengonsumsi makanan ini secara rutin sesuai Recommended Daily Allowance
(RDA) atau sesuai kebutuhan gizi perhari, oncom bermanfaat untuk: Mencegah stroke.
Mencegah anemia. Menjaga dan meningkatkan produksi hemoglobin.
Mengurangi kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah.
Mengurangi risiko penyakit pembuluh darah.

2. Bermanfaat untuk Kesehatan Kulit dan Rambut Karena setiap 100 gram oncom
mengandung 1,6 mg niacin dan 13,0 gram protein, ini menunjukkan bahwa kandungan
niasin dan protein termasuk tinggi. Mengonsumsi makanan fermentasi ini secara rutin
sesuai RDA akan memberikan manfaat untuk menjaga kesehatan kulit dan rambut.
Misalnya, dapat menjaga kondisi kulit dengan baik, mengurangi jerawat, membantu
merawat keindahan rambut, membantu menjaga kesehatan kuku, dan lain sebagainya.

3. Baik untuk Sistem Reproduksi dan Ibu Hamil Dalam setiap 100 gram oncom
mengandung 13,0 gram protein, 27,0 mg zat besi, 1,6 mg niacin, dan 115 mg fosfor. Ini
juga menunjukkan bahwa kandungan protein, zat besi, niasin dan fosfor cukup tinggi.
Dengan mengonsumsi secara rutin, akan memberi manfaat untuk:
Menunjang kesehatan ibu hamil.
Mendukung perkembangan janin.
Salah satu pengatur keseimbangan hormonal untuk kesehatan reproduksi.

4. Membantu Sistem Saraf dan Otak


Baik untuk Sistem Reproduksi dan Ibu Hamil
Foto: Baik untuk Sistem Reproduksi dan Ibu Hamil (depositphotos.com)
Setiap 100 gram oncom mengandung 115 mg fosfor, 27,0 mg zat besi, dan 1,6 mg niacin,
yang menunjukkan bahwa kandungan fosfor, besi dan niasin termasuk tinggi. Jika
dikonsumsi secara rutin, makanan fermentasi ini akan memberi manfaat untuk: Menjaga
kesehatan saraf. Meningkatkan fungsi otak.

5. Baik untuk Tulang dan Gigi


Karena memiliki kandungan zat besi, protein dan fosfor termasuk tinggi dan cukup tinggi,
ia juga bermanfaat untuk tulang jika dikonsumsi secara rutin. Meminimalkan radang
osteoartritis (radang sendi lutut). Mendukung dan meningkatkan kesehatan tulang.
Keropos tulang. Mendukung pertumbuhan tulang. Dapat meningkatkan kesehatan gigi.

6. Membantu Meningkatkan Metabolisme Sebagian orang telah mempercayai manfaat


oncom ini untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berkat kandungannya, oncom
juga bantu melawan banyak penyakit. Beberapa orang mengetahui manfaat makanan
fermentasi ini untuk melindungi sistem pencernaan karena mengandung rafinosa dan
stakhiosa. Selain itu juga mencegah beberapa masalah pencernaan seperti diare, dan juga
bisa meningkatkan metabolisme. Jika metabolisme bergerak dengan baik, sistem
pencernaan juga akan bekerja dengan baik dan dapat menghindari masalah usus.

7. Memiliki Sifat Anti-Kanker. Seperti disebutkan di atas, makanan hasil fermentasi ini
mengandung genistein, sejenis isoflavon yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan.
Hidangan unik ini mengandung banyak genistein dan oleh karena itu mungkin memiliki
aktivitas antikanker dan efek biologis positif lainnya.
Padahal, meski memiliki vitamin C yang lebih sedikit, ekstrak etanol makanan ini
menunjukkan khasiat antikanker terhadap sel kanker payudara.

8. Membantu Mengatasi Trombosis Dilansir dari Faculty of Agricultural Technology


Universitas Brawijaya menunjukkan bahwa manfaat tempe oncom dapat dikaitkan dengan
manfaat bagi kesehatan pembuluh darah manusia, khususnya untuk kasus trombosis.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat
enzim protease fibrinolitik yang terkandung dalam makanan fermentasi ini.

9. Mencegah Perut Kembung


Proses fermentasi dalam pembuatan oncom juga bisa mencegah perut kembung. Ini karena
enzim alfa-galaktosidase yang membantu mengubah rafinosa dan stachia ke tingkat yang
lebih rendah. Proses ini mencegah pembentukan gas di usus yang menyebabkan perut
kembung. Saat mengalami perut kembung, seseorang akan merasakan rasa yang tidak
nyaman di perutnya. Selain itu, orang yang mengalami perut kembung juga perutnya akan
terlihat membesar, sering bersendawa, dan juga kentut yang berlebihan dan berbau
menyengat

B. PROSES PEMBUATAN ONCOM


Berikut Adalah Proses Pembuatan Oncom
Cara membuat:
Dalam sekali produksi dibutuhkan 45 kg ampas tahu, ½ kg ragi bubuk dan 6 kg tepung ubi
dan air bersih sebanyak 6 liter. Aduk sampai rata di dalam ember. Kemudian rendam
selama satu hari satu malam. Setelah direndam selama satu hari satu malam, kemudian
diperas sampai air habis. Kemudian masukkan ke dalam cetakan yang berbentuk persegi
atau dalam plastik khusus buat oncom (dage), lakukan proses pencetakan sampai adonan
habis. Cara mencetaknya dilakukan di atas meja atau tempat khusus. Setelah semuanya
dicetak, tutup dengan plastik sampai rapat. Diamkan selama satu hari satu malam hingga
membentuk oncom (dage) dan siap dipasarkan.

C. Omzet/Keuntungan Dari Jualan Oncom


Dalam sehari dari 45 kg oncom (dage) selalu terjual habis. Biasanya oncom (dage) yang
cetakan dijual dengan harga Rp. 3.000 dan dalam kemasan plastik dijual dengan harga Rp.
5.000 per bungkus. Dalam sekali produksi dari 45 kg oncom (dage) dapat menghasilkan 15
oncom (dage) cetak dengan total uang Rp. 45.000 dan oncom (dage) kemasan plastik
sebanyak 63 oncom (dage). Karena dijual per tujuh bungkus, maka uangnya Rp. 45.000.
Jadi keuntungan dalam sekali produksi adalah Rp. 45,000. Hasil dari keuntungannya
digunakan untuk modal kembali atau membeli. bahan-bahan oncom (dage) dan untuk
kebutuhan sehari-hari dan sisanya ditabung.
D. Pemasaran
Proses pemasaran dilakukan sendiri karena masih produksi rumahan dan termasuk usaha
kecil. Mulai dipasarkan dari jam 02.00 WIB s.d. 04.00 WIB. Kendala dalam proses
pemasaran adalah cuaca (hujan) karena tempat berjualannya bukan di dalam kios tapi di
tempat terbuka (kaki lima).

E. Bahan
Bahan-bahan
250 gr ampas kedelai
1 sdm cuka apel
1 sdt ragi tempe
BAB III
PENUTUPAN

Kesimpulan
Berdasarkan data yang kami peroleh dari proses penulisan ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Oncom adalah suatu produk fermentasi yang terkenal dengan menggunakan bahan baku
bungkil kacang tanah atau ampas tahu.
2. Oncom termasuk makanan khas Indonesia yang populer, khususnya di Jawa Barat.
Makanan fermentasi ini mengandung zat gizi yang cukup lengkap, baik zat gizi makro
seperti protein atau zat gizi mikro berupa mineral.
3. Oncom merupakan produk bioteknologi konvensional, yang terdiri dari dua jenis yaitu
oncom merah dan oncom hitam. Oncom merah dibuat dari bahan dasar ampas tahu dengan
bantuan jamur Neurospora crassa. Sementara oncom hitam dibuat dari bungkil kacang
tanah dengan bantuan jamur Rhizopus oligosporus.
4. Fermentasi dengan bahan baku oncom merah di atas akan menghasilkan oncom dengan
tekstur yang kompak dan aroma khas oncom jika diinkubasi lebih dari 48 jam. Oncom
yang demikian belum diperoleh bila inkubasi baru dilakukan selama 24 jam.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai