Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBUATAN

TAPE

NAMA : LOREN CHRISTIAN


KELAS : IX A
ABSEN : 13

Tahun Pelajaran 2021/2022


PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan berkat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas yang berjudul " LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
PEMBUATAN TAPE " dengan tepat waktu.
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Ujian Praktik Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di SMP Katolik Indra Prastha Tahun Pelajaran 2021/2022. Selain
itu, tugas ini bertujuan menambah wawasan Pembuatan tape bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Whika selaku guru Mata Pelajaran IPA.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya tugas ini.
Penulis menyadari ada kekurangan pada laporan ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga
laporan ini mampu memberikan pengetahuan tentang proses dan manfaat tape.

Bondowoso, 17 Maret 2022

Penyusun: Loren Christian

2
Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Tapai atau tape adalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan
pangan berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Di Indonesia dan negara-
negara tetangganya, substrat ini biasanya beras ketan dan umbi singkong. Ragi
untuk fermentasi tapai merupakan campuran beberapa mikroorganisme,
terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus
oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis
fibuligera, dan Pediococcus sp., tetapi tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga
terlibat. Tapai hasil fermentasi dengan ragi yang didominasi S. cerevisiae
umumnya berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis keasaman, mengandung
alkohol, dan memiliki tekstur lengket. Produksi tapai biasanya dilakukan oleh
industri kecil dan menengah.

Tapai singkong, yakni tape yang terbuat dari bahan dasar singkong. Jenis tapai
ini biasanya dibuat untuk dijual, kebanyakan berupa industri rumah tangga. Tapai
singkong yang populer berasal dari daerah Bandung (banyak dijajakan di Jalan
Raya Padalarang di wilayah Cipatat), dan jika di Jawa Timur, dari daerah
Bondowoso.
Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1 (tiamina) hingga
tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem
pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Karena mengandung berbagai
macam bakteri “baik” yang aman dikonsumsi, tapai dapat digolongkan sebagai
sumber probiotik bagi tubuh. Cairan tapai dan tapai ketan diketahui mengandung
bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per mililiter atau gramnya. Produk
fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama
sistem pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri baik dalam tubuh dan
mengurangi jumlah bakteri jahat.

Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya dapat mengikat dan


mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin merupakan zat toksik atau racun
yang dihasilkan oleh kapang, terutama Aspergillus flavus. Toksik ini banyak kita
jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap. Konsumsi tapai
dalam batas normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut.
3
Di beberapa negara tropis yang mengonsumsi singkong sebagai karbohidrat
utama, penduduknya rentan menderita anemia. Hal ini dikarenakan singkong
mengandung sianida yang bersifat toksik dalam tubuh manusia. Konsumsi tapai
dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan
dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12

Konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan
gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan
dalam pembuatan tapai berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang
dengan sistem imun yang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut
usia, atau penderita HIV3. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi
tapai perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta
penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis.

1.2 Rumusan Masalah

A. Bagaimana proses pembuatan tape?


B. Apa saja manfaat tape?
C. Bagaimana cara menyajikan tape?

1.3 Tujuan Penelitian

A. Mengetahui bagaimana proses pembuatan tape


B. Mengetahui apa saja manfaat tape
C. Mengetahui bagaimana cara menyajikan tape

4
Bab 2 ISI

2.1 Proses pembuatan tape


2.1.1 Alat dan Bahan
A. Alat
- Baskom
- Pisau
- Dandang
- Kompor
- Wadah/Tepak
B. Bahan
- Singkong
- Ragi
- Daun pisang

2.1.2 Langkah-langkah Pembuatan


1. Kupas singkong dan cuci bersih singkong.
2. Jemur ragi.
3. Siapkan dandang yang sudah di isi air dan nyalakan kompor.
4. Jika air sudah mendidih maka singkong siap di kukus.
5. Jika singkong sudah matang maka singkong di dinginkan terlebih dahulu.
6. Hancurkan ragi yang sudah di jemur.
7. Taburi singkong dengan ragi secukupnya.
8. Letakan singkong yang sudah diberi ragi di atas daun pisang.
9. Simpan dalam wadah tertutup dan diamkan selama 3 hari.

5
2.2 Manfaat Tape

1. Menghangatkan Tubuh
Khasiat tape singkong yang bisa kamu rasakan saat mengonsumsinya adalah
menghangatkan tubuh. Berkat adanya kadar alkoholnya yang rendah, tape singkong
baik untuk dikonsumsi saat tubuh terasa lemah dan sedikit demam.

Dengan mengonsumsi kudapan ini akan membantu menghangatkan darah dan


merangsang kulit agar lebih hangat. Rasa hangat akan menjalar pada bagian dada juga
perut.

2. Sumber Energi
Bahan dasar dari tape singkong adalah singkong, sehingga tak heran jika mengandung
tinggi karbohidrat. Mengonsumsi tape singkong sensasinya sama seperti saat makan
nasi atau sumber karbohidrat lainnya.

Artinya, dengan mengonsumsi tape singkong maka tubuh akan memiliki energi yang
akan membantu memecah protein, sehingga tubuh akan lebih terasa segar dan bugar.

3. Menu Diet
Seperti yang diketahui, bahwa tape singkong merupakan makanan olahan yang
mengandung lemak rendah. Selain itu, tape juga mengandung serat larut yang dapat
merangsang organ pencernaan agar bekerja lebih baik.

Dengan begitu, manfaat tape singkong untuk diet ini bisa menjadi pilihan bagi kamu
yang sedang melakukan program penurunan berat badan. Tentunya dengan cara yang
sehat dan alami, tanpa pengobatan kimia atau operasi.

4. Sumber Probiotik
Manfaat tape singkong berikutnya adalah sebagai sumber probiotik. Proses fermentasi
yang melibatkan berbagai jenis mikroorganisme, ternyata justru membentu sari pati
probiotik yang baik.
6
Ditambah lagi, kandungan air yang ada pada tape singkong mampu menangkal bakteri
dan virus yang ada di dalam sistem pencernaan.

5. Mengatasi Jerawat
Mengonsumsi tape singkong bisa menjadi salah satu cara efektif untuk menyembuhkan
jerawat. Makanan ini dapat membantu tubuh untuk menetralisir racun yang menumpuk
di pori-pori.

Pori-pori yang mengandung kotoran dan racun akan memicu risiko kulit terkena jerawat.
Oleh karena itu, kamu bisa mengganti cemilan gorengan dengan tape singkong agar
kulit lebih segar, bersih, dan terbebas dari jerawat.

6. Superfood untuk Pencernaan


Tape singkong bisa menjadi superfood untuk sistem pencernaan. Melalui proses
fermentasi dapat meningkatkan produksi probiotik dan asam laktat.

Hal tersebut bermanfaat untuk meningkatkan sistem kerja pencernaan dalam


membunuh bakteri jahat dan meningkatkan performa bakteri baik dalam sistem
pencernaan.

Selain itu, mengonsumsi tape singkong secara teratur dalam porsi cukup akan
membantu proses sekresi dan mencegah sembelit.

7. Mencegah Anemia
Penyakit anemia disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah, sehingga tubuh
menjadi terasa lebih lemah dan tak bertenaga.

Adanya kandungan vitamin B12 pada tape, berperan penting untuk mendukung
produksi sel darah merah meningkat. Dengan begitu, akan terhindar dari penyakit
anemia.

7
8. Menjaga Otot dan Saraf
Tak hanya persoalan darah, tape singkong juga memiliki khasiat dalam menjaga otot
dan saraf dalam tubuh. Hal ini karena kandungan vitamin B1 atau tiamin yang diperoleh
selama proses fermentasi.

Vitamin tersebut berfungsi untuk meningkatkan fungsi otot dan sistem saraf manusia,
seperti kognitif otak, mencegah stres, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan
begitu, tubuh akan langsung terasa segar dan lebih berenergi setelah mengonsumsi
tape singkong.

9. Meningkatkan Gairah Seksual


Di beberapa daerah di Indonesia, tape singkong dikonsumsi sebagai makanan super
untuk meningkatkan fungsi gairah seksual.

Makanan ini biasanya dikonsumsi oleh suami dan istri yang memiliki gangguan seksual
sebagai terapi makanan, sebab dinilai jauh lebih efektif dibandingkan obat kimia.

Selain itu, kandungan karbohidrat dan protein yang berperan sebagai sumber energi
juga bekerja untuk merangsang fungsi seksual secara perlahan, tapi pasti.

10. Membuang Racun dalam Tubuh


Gaya hidup yang tidak sehat dan polusi memang kerap menjadi pemicu perkembangan
racun di dalam tubuh. Tape singkong dianggap mampu mengikat dan menghilangkan
racun yang biasanya berasal dari aflotoksin.

Adanya aflatoksin dalam tubuh bisa menyebabkan berbagai hal, salah satunya adalah
karena mengonsumsi makaan fermentasi lain yang mungkin mengandung aflatoksin.

8
11. Mengatasi Nyeri Sendi
Peradangan sendi atau rematik biasanya disebabkan karena sistem kekebalan tubuh
menyerang jaringannya sendiri. Gejala umum yang dirasakan adalah timbulnya rasa
nyeri sendi, kaku, hingga bengkak.

Jika kondisi ini tak segera diatasi, maka dapat menimbulkan gangguan pada kulit, paru-
paru, hingga jantung. Cara untuk mengatasinya adalah dengan mengonsumsi tape
singkong.

Tape singkong memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat mengatasi peradangan, serta
meredakan rematik atau peradangan sendi.

9
2.3 Cara Menyajikan Tape

1. Tape goreng.

2. Bolu kukus tape aneka rasa.

10
3. Sus maker tape isi vla kelapa.

4. Donat tape.

11
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian mengenai praktikum tape dapat di Tarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut. Tape bias dijadikan sebagai sumber mata pencaharian
karena tape bisa di buat aneka makanan yang terbuat dari bahan tape yang
mempunyai banyak manfaat bagi tubuh kita, dan juga membuat tape bukan lah hal
yang susah membuat tape dapat di lakukan di rumah masing masing dengan
menggunakan alat dan bahan yang ada di rumah.

3.2 Saran
Saran dari penulis adalah konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan
infeksi pada darah dan gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri
yang digunakan dalam pembuatan tapai berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-
orang dengan sistem imun yang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut
usia, atau penderita HIV3. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tapai
perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun
dilakukan dengan higienis.

12

Anda mungkin juga menyukai