NEUROSPORA SITOPHILA
Kelompok 3
Nama:
Annisa Nurjanah
Bagas Wahyu P
Heryn Wijaya
Nurul Luthfiyah W
XII MIPA 1
SMAN 4 TANGERANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini kita dihadapkan dengan kenyataan yang memprihatinkan, kesejahteraan
masyarakat Indonesia berada di bawah rata-rata. Berbagai penyakit seperti busung lapar timbul
akibat kekurangan gizi, terutama protein. Upaya untuk menangani masalah ini perlu mendapat
perhatian secara serius untuk mengantisipasi berbagai masalah sosial yang akan ditimbulkan.
Saat ini, harga protein hewani yang berasal dari daging, ikan, telur dan susu semakin
mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat luas, khususnya yang berpendapatan pas-
pasan. Untuk mencegah meluasnya masalah kekurangan gizi terutama protein di masyarakat,
perlu digalakkan pemakaian sumber-sumber protein nabati. Penggunaan protein nabati dari
kacang-kacangan (seperti tahu, tempe, dan oncom) telah terbukti ampuh untuk mengatasi
masalah kekurangan gizi dan protein tersebut.
Oncom sebagai makanan khas dari Jawa Barat yang merupakan warisan nenek moyang
bangsa Indonesia, memiliki nilai gizi yang baik dan harganya pun sangat terjangkau, namun
sosialisasi oncom di Indonesia masih sangat minim. Oncom masih kalah terkenal dibandingkan
hasil olahan kacang-kacangan yang lain, seperti tahu dan tempe. Banyak masyarakat Indonesia
yang belum mengetahui bahwa oncom merupakan makanan tradisional yang bergizi tinggi
sehingga banyak yang mengabaikan makanan tradisional ini. Sebagai salah satu makanan
tradisional hasil fermentasi, sebenarnya oncom pun tidak kalah dari tempe dan tahu.
Pembuatan oncom yang ada sekarang masih menggunakan cara tradisional yang tidak
memiliki standar operasional produk sehingga rasa dan kualitas oncom tidak terjamin. Salah
satu faktor untuk membuat oncom yang baik adalah kualitas raginya, yaitu
kapang Neurospora sp. Ragi oncom yang baik mampu menguraikan struktur–struktur kimia
dalam ampas tahu menjadi senyawa–senyawa yang lebih sederhana melalui proses fermentasi,
sehingga lebih mudah dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh. Selain itu, citarasa, tekstur, serta
aroma dari oncom juga sangat dipengaruhi oleh kualitas dari raginya, namun ragi oncom belum
begitu dikembangkan di negara lain maupun Indonesia sendiri, yang merupakan negara tempat
oncom berasal, sehingga belum ditemukan metode yang tepat untuk menghasilkan ragi oncom
dengan kualitas bagus, baik ditinjau dari segi kualitatif maupun dari segi kuantitatifnya seperti
kenaikan kadar protein, karbohidrat, dan serat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk
pertumbuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi oncom?
2. Bagaimana proses pembuatan oncom?
3. Bagaimana perubahan yang terjadi selama proses fermentasi?
4. Mengapa pembuatan oncom dikelompokkan bioteknologi konvensional?
5. Jelaskan mengapa oncom memiliki rasa demikian?
6. Apa saja faktor yang mempengaruhi proses pembuatan oncom?
C. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui cara pembuatan oncom.
2. Mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi selama proses fermentasi.
3. Menegetahui penjelasan pembuatan oncom yang dikelompokkan pada bioteknologi
konvensional.
4. Mengetahui rasa yang dimiliki pada oncom.
5. Menegetahui factor yang mempengaruhi pada proses pembuatan oncom.
D. Manfaat Percobaan
1. Dapat mengetahui cara pembuatan oncom.
2. Dapat mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi selama proses fermentasi.
3. Dapat menegetahui penjelasan pembuatan oncom yang dikelompokkan pada
bioteknologi konvensional.
4. Dapat mengetahui rasa yang dimiliki pada oncom.
5. Dapat menegetahui factor yang mempengaruhi pada proses pembuatan oncom.
BAB II
METODE PERCOBAAN
B. Langkah-Langkah
Langkah-langkah untuk membuat oncom yaitu sebagai berikut :
1. Siapkan ampas tahu yang sudah siap pakai.
2. Didihkan air dalam panci kukusan.
3. Setelah air mendidih masukan ampas tahu ke dalam panci kukusan.
4. Tunggu hingga ampas tahu berbau harum sekitar 1 jam.
5. Jika sudah matang, dinginkan terlebih dahulu sampai suhu normal lalu cetak ampas
tahu yang sudah matang sesuai keinginan.
6. Letakkan ampas tahu yang sudah dicetak ke dalam wadah.
7. Taburkan ragi pada permukaan oncom
8. Tunggu sampai tumbuh jamur.
9. Oncom siap diolah.
1. Definisi oncom
Oncom adalah makanan tradisional Indonesia yang berasal dari daerah JawaBarat.
Oncom merupakan sumber gizi yang potensial untuk masyarakat, karena dengan adanya
proses fermentasi, maka struktur kimia bahan-bahan yang tadinya bersifat kompleks, akan
terurai menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna dan
dimanfaatkan oleh tubuh Saat ini dikenal dua jenis oncom, yaitu merah dan hitam.
Perbedaan kedua jenis oncom tersebut terletak pada jenis kapang.
Oncom merah dihasilkan oleh kapang Neurospora sitophila yang mempunyai strain
jingga, merah, merah muda,dan warna peach.
Jadi, warna merah atau hitam pada oncom ditentukan oleh warna pigmen yang
dihasilkan oleh kapang yang digunakan dalam proses fermentasi.Oncom dapat dibuat dari
kacang kedelai dan kacang tanah.
Kesimpulan
1. Oncom adalah suatu produk fermentasi yang terkenal dengan menggunakan bahan
baku bungkil kacang tanah atau ampas tahu.
2. Berdasarkan atas warna spora kacang yang terbentuk, oncom dapat dibedakan atas
oncom merah dan oncom hitam. Oncom merah merh disebabkan oleh spora yang
diproduksi oleh kapang Neorospora sitophila, sedangkan oncom hitam disebabkan
oleh spora yang yang diproduksi kapang tempe.
3. Neorospora sitophila memiliki warna jingganya yang khas, serta bentuk spora
(konidia) yang berbentuk seperti tepung merupakan ciri-ciri khas kapang ini.
Saran
- Pada pembuatan oncom merah sebaiknya memastikan ragi yang digunakan benar-
benar matang agar mendapatkan hasil fermentasi dengan spora yang banyak.
- Pada pembuatan oncom hitam sebaiknya benar-benar menghabiskan kandungan
minyak yang terdapat pada kacang agar mendapatkan hasil fermentasi dengan spora
yang banyak pula.
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/makalah-oncom-56ab5e12ad8c1.html
http://madearisanjaya.blogspot.com/2017/04/laporan-bioteknologi-praktikum-oncom.html