DISUSUN OLEH:
1. Visca meisa kurnia saputri
2. Sabrina mega oktariani
3. Nafisa absa kurniawan
4. Ahmad hambali
5. M. Hafiz hilimi
KELAS: X.7
A. PENDAHULUAN
B. TUJUAN
1. Ubi kayu
Ubi kayu (Manihot Esculenta Crantz) berasal dari daerah tropika sekitar Amerika
Tengah dan Amerika Selatan. Bangsa Spanyol membawa ubi kayu dari Amerika
Utara ke Filipina antara abad ke-16 dan ke-17, dan yang berkembang di Indonesia
sebagian besar berasal dari Filipina (Van Der Eng 1998). Meskipun ubi kayu bukan
tanaman asli Indonesia, tetapi telah berkembang luas di hampir seluruh wilayah.
Ubi kayu terbukti berperan penting sebagai penyangga pangan bagi masyarakat
pedesaan di Pulau Jawa pada jaman colonial, dan saat ini berperan penting dalam
sistem perekonomian Indonesia, khususnya sebagai bahan baku berbagai industri
pangan dan non-pangan untuk keperluan dalam negeri maupun ekspor. Ubi kayu
memiliki Akar berwarna putih kekuningan, panjang akar 30cm, panjang rambut
akar 50cm, termasuk tumbuhan dikotil, akar menggembung berisi cadangan
makanan. Permukaan batang berwarna coklat, dalam batang berwarna putih
kekuning-kuningan, memiliki diameter selebar 2-4cm, batangnya beruas-ruas.
2. Ragi
Ragi sesungguhnya adalah sejenis makhluk hidup bersel satu, atau biasa disebut
mikroorganisme. Ragi termasuk dalam golongan fungi, satu golongan dengan
jamur. Ragi salah satu bahan kue ataupun roti, ragi memiliki fungsi untuk
memfermentasi karbohidrat dan menghasilkan CO2 (karbon dioksida) dan
menciptakan alkohol dalam tepung. Tak hanya digunakan untuk membuat kue
atau roti, ragi juga bisa untuk membuat makanan yang lain seperti acar, tempe,
tape, dan bir.
3. Fermentasi
Fermentasi atau peragian adalah proses produksi energi dalam sel dengan keadaan
anaerobik yang menghasilkan perubahan biokimia organik melalui aksi enzim.
Fermentasi merupakan suatu proses perubahan kimia pada suatu substrat organik
melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme (Suprihatin, 2010).
Proses fermentasi dibutuhkan starter sebagai mikroba yang akan ditumbuhkan
dalam substrat. Fermentasi adalah proses alami ketika mikroorganisme seperti
ragi dan bakteri mengubah karbohidrat, seperti pati dan gula, menjadi alkohol
atau asam.
4. Manfaat dari tapai
A. Pengeluaran
B. Alat
• Baskom
• Tampah
• Kukusan
• Wadah Tupperware
• Pisau
• Talenan
• Ulekan
• Garpu
• Piring
C. BAHAN
• 1kg singkong
• 2 keping ragi tapai
• Beberapa Daun pisang
D. CARA KERJA
1. Pilihlah ubi kayu yang segar, kemudian kupas ubi kayu,
2. Potonglah ubi kayu sesuai selera,
3. Cucilah ubi kayu hingga bersih,
4. Masukkan ubi kayu kedalam kukusan, lalu Kukuslah ubi kayu selama 25 menit,
5. Angkatlah ubi kayu lalau diamkan ubi kayu hingga dingin,
6. Tumbuk ragi sampai halus,
7. Baluri ubi kayu dengan ragi yang sudah di tumbuk,
8. Lapisi wadah untuk tape dengan daun pisang,
9. Masukkan ubi kayu yang telah di baluri ragi kedalam wadah,
10. Tutup wadah ubi kayu dengan daun pisang hingga tidak ada celah,
11. Diamkan selama kurang lebih 3 hari.
https://youtu.be/otf8w0K8paQ
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Hasil pengamatan
Sebelum diberi ragi tekstur singkong keras, rasa hambar dan tidak beraroma. Setelah
diberi ragi tekstur berubah menjadi lunak dan berair. Rasa tapai menjadi lebih manis
dan aroma agak menyengat.
Proses pembuatan tapai tersebut menggunakan jamur Saccaromyces cereviceae.
Pembuatan tapai merupakan contoh kegiatan bioteknologi tradisional.
D. Rasa
1. Manis
2. Sedikit asam
E. Disebabkan karena
Dan pada akhirnya rasa tapai menjadi manis dan sedikit asam disebabkan karena
manis tersebut diperoleh akibat enzim amilase mengubah pati pada singkong menjadi
gula sederhana.
(Ubi sebelum di fermentasi) (Hasil ubi setelah di fermentasi)
A. Kesimpulan
B. Saran