VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan tersebut dan setelah mengalami
pengamatan lebih lanjut, maka dapat disimpulkan bahwa tapai
termasuk bioteknologi tradisional yang diterapkan dalam lingkungan
bermasyarakat, produk ini merupakan hasil fermentasi dari ragi tapai
yang dapat mengubah glukosa menjadi alkohol juga mengeluarkan
karbon dioksida sebagai proses pematangannya. Dalam pembuatan
tapai dibutuhkan beberapa bakteri juga fungi yang berperan aktif
dalam pembentukan tekstur tapai, dan juga mencegah tapai agar
tidak basi. Karbon dioksida akan menguap dalam proses pematangan
tapai sebab jika tidak ada karbon dioksida maka jamur dan bakteri
yang berperan aktif dalam proses ini tidak akan hidup, jenis bakteri
yang diperlukan dalam tapai adalah jenis bakteri yang tidak bisa sama
sekali hidup jika terkena oksigen, oleh sebab itu perlunya tapai
ditempatkan dalam toples yang tertutup rapat agar karbon dioksida
aktif menguap. Kemudian, adanya kadar alkohol yang bermula dari
glukosa berperan dalam penentuan rasa dan aroma yang khas pada
tapai. Maka sebab itu, semakin lama waktu fermentasi tekstur tapai
akan semakin lembek dan hancur sebab bertambahnya kadar
alkohol.