Catatan: fokus ke prinsip kerja, Dampak terhadap manusia dan lingkungan, dan peranan
terhadap kehidupan.
TEMPE
Pengertian:
Tempe merupakan contoh hasil penerapan bioteknologi sederhana asli
Indonesia. Tempe diperoleh dari fermentasi jamur tempe, Rhizopus oryzae
atau R. oligosporus terhadap kedelai. Pada saat proses pembuatan tempe
terjadi perombakan protein sehingga protein dalam tempe lebih mudah
dicerna oleh tubuh.
Prinsip kerja:
1. Pembuatan tempe diawali dengan pencucian kedelai hingga diperoleh
kedelai yang bersih dari kotoran.
2. Kemudian dilakukan perebusan kedelai yang bertujuan sebagai proses
hidrasi yaitu penyerapan air sebanyak mungkin ke dalam biji kedelai
sekaligus untuk memudahkan proses selanjutnya yaitu pengupasan kulit
kedelai. Pengupasan ini bertujuan untuk memudahkan miselium jamur
sebagai agen fermentasi tempe agar dapat menembus ke dalam kedelai.
3. Kemudian dilakukan pencucian dan perendaman dalam air pada suhu
kamar selama 22-24 jam. Tahap perendaman ini bertujuan agar bakteri
asam laktat dapat tumbuh secara alami sehingga diperoleh kondisi asam
yang sesuai dengan kondisi pertumbuhan jamur tempe.
4. Selanjutnya dilakukan perebusan kembali menggunakan air rendamannya,
lalu ditiriskan.
5. Apabila kedelai sudah agak dingin (±40˚C), kemudian dilakukan inokulasi
atau peragian dengan ragi/jamur tempe atau laru atau usar. Tahap peragian
ini tentunya bertujuan agar proses fermentasi tempe dapat terjadi sesuai
yang dikehendaki. Inokulum atau ragi yang ditambahkan pada kedelai
dapat berupa ragi komersial berbentuk serbuk yang dapat dengan mudah
dibeli di pasar atau dapat menggunakan usar. Usar merupakan ragi
tradisional yang diperoleh dengan cara membiarkan spora kapang tumbuh
di antara dua lapis daun yaitu daun waru dan jati. Selain kedua jenis
inokulum atau ragi tersebut, dapat juga digunakan kultur Rhizopus
oligosporus murni yang biasanya digunakan oleh para pengrajin dengan
teknik fermentasi modern.
6. Setelah dilakukan peragian, kedelai kemudian dibungkus dan ditempatkan
dalam wadah untuk fermentasi.
7. Siapkan bahan pembungkus yang dapat memungkinkan udara untuk masuk
karena jamur tempe membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya. Untuk
memastikan hal tersebut, bahan pembungkus tempe biasanya diberi lubang.
Pengertian:
Kecap merupakan ekstraksi dari hasil fermentasi kedelai yang
dicampurkan dengan bahan bahan lain, seperti gula, garam, dan bumbu
dengan tujuan untuk meningkatkan cita rasa makanan.
Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa cairan
berwarna hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan
kecap umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam. Namun ada pula
kecap yang dibuat dari bahan dasar air kelapa yang umumnya berasa
asin.
Prinsip kerja:
Kecap dibuat dari kacang Kedelai. Proses pembuatannya mengalami
dua tahap fermentasi. Proses fermentasi pertama, yaitu adanya peran
jamur Aspergillus wentii dan Aspergillus oryzae. Protein akan diubah
menjadi bentuk protein terlarut, peptida, pepton dan asam-asam amino,
sedangkan karbohidrat diubah oleh aktivitas enzim amilolitk menjadi
gula reduksi. Proses fermentasi kedua menghasilkan kecap yang
merupakan aktivitas bakteri Lactobacillus sp. Gula yang menghasilkan
pada kecap proses fermentasi diubah menjadi komponen asam amino
yang menghasilkan rasa dan aroma khas kecap.
Terhadap lingkungan:
Dampak dari proses pembuatan kecap bisa menimbulkan sisa sisa dari
pembuatan kecap seperti kedelai sisa, atau air air kotor (limbah) bekas
pembuatan kecap dibuang ke sungai atau kali, yang membuat
lingkungan menjadi kotor, dan limbah berserakan di sungai juga
membuat kadar oksigen di sungai menurun sehingga ikan ikan
mendapatkan imbasnya.