Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMU ULUMUL QUR’AN

TERTIB AYAT DAN SURAH

Dosen pengampu:
Muhamad Mukhsin. S.E.I.ME

Disusun Oleh :Kelompok 6


1. Sintia Agri Purnama Sari (22631069)
2. Yona Dwi Putri (22631081)

PROGRAM STUDI PERABANKAN SYARI’AH


FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat kelak. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada Dosen Pengampu Bapak Muhamad mukhsin , S.E.I.ME yang telah
memberikan amanah untuk menyelesaikan pembahasan tentang Tartib ayat dan surah .
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi.

Curup , 20 oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................

A. Latar Belakang .................................................................................................


B. Rumusan Masalah ............................................................................................
C. Tujuan .............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................

A. TERTIB AYAT DAN SURAH


BAB III PENUTUP .....................................................................................................

A. Kesimpulan ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang pertama bagi ummat Islam yang bagi kaum
Muslimin adalah kalamullah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad melalui perantaraan
Jibril selama kurang lebih dua puluh tiga tahun. Kitab suci ini memiliki kekuatan luar biasa yang
berada di luar kemampuan apapun. Ayat-ayatnya telah berinteraksi dengan budaya dan
perkembangan masyarakat yang dijumpainya. Kendati demikian, nilai-nilai yang
diamanahkannya dapat diterapkan pada setiap situasi dan kondisi.

Dan kandungan pesan Ilahi yang disampaikan Nabi pada permulaan abad ke-7 itu, telah
meletakkan baik untuk kehidupan individual dan sosial kaum-mulimin dalam segala aspeknya.
Bahkan, masyarakat muslim mangawali eksistensinya dan memperoleh kekuatan hidup dengan
merespon dakwah Al-Qur’an, itulah sebabnya, Al-Qur’an berada tepat di jantung kepercayaan
muslim.

Lebih dari pada itu setidaknya Al-Qur’an dapat difungsikan oleh Manusia di bumi ini,
sebagai sumber ajaran dan bukti kebenaran kerasulan Muhammad saw. dimana Al-Qur’an
memberikan berbagai norma keagamaan sebagai petunjuk bagi kehidupan umat manusia untuk
mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat yang merupakan akhir dari perjalanan hidup
meraka.

Sebagai kitab suci al-Qur’an, sejak pewahyuannya hingga kini, telah mengarungi sejarah
panjang selama empat belas abad lebih. Diawali dengan penerimaan pesan ketuhanan Al-Qur’an
oleh Muhammad, kemudian penyampaiannya kepada generasi pertama Islam yang telah
menghafalnya dan merekamnya secara tertulis, hingga stabilitas teks dan bacaannya yang
mencapai kemajuan berarti pada abad ke-3 H dan abad ke- 4 H serta berkulminasi dengan
penerbitan edisi standar Al-Qur’an di Mesir pada 1342 H/1923, kitab suci kaum muslimin ini
tetap menyimpan sejumlah hikmah dalam berbagai tahapan perjalan sejarahannya.
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian ayat ?

2. Apa Pengertian surat?

3. Apa Pegertian tartib ayat?

4. Apa Pengertian tartib surah ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengerian ayat .

2. Mengetahui pengertian surat .

3. Mengetahui tartib ayat.

4. Mengetahui tartib surah.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ayat

Ayat merupakan bagian dari al-Qur’an yang secara etimologi dapat berarti :
‫العالمةالعجائب‬, ‫العبرة‬,‫المعجزة‬, ‫ األمر‬, dan ‫ البرهان و الدليل‬. (Abu LuwisMa’luf, 1986 : 22).
Secara terminology, sebagaimanayang dijelaskan oleh Manna’Khalil al-Qathan, bahwa
ayat adalah :‫(الجملة من كالم هللا المندرجة في سورة القرآن‬Manna’ Khalil al-Qathan, 1983 : 139)“Susunan
kata dari kalamullah yangterdapat dalam sebuah surat dari al-Qur’an”Senada dengan definisi
tersebut,az-Zarqaniy menambahkan bahwa ayat adalah :
‫( طائفة ذات مطلع و مقطع مندرجة في سورة من‬az-Zarqaniy, 1990 : 339 ( ‫“القرآن‬Sekelompok kata yang
mempunyai awaldan akhir yang termasuk dalam suatu surat al-Qur’an”Beranjak dari definisi
yang dikemukakan,dapat dipahami bahwa ayat merupakan bagian dari surat yang ada dalam al-
Qur’an, terdiri dari sejumlahhuruf yang memiliki batas permulaan dan penutup.Ketika
membahas susunan dan urutan ayat-ayat al-Qur’an, para ulama sepakat bahwa susunan ayat yang
terdapat pada mushahf sekarangini adalah tauqify1 nabi Muhammad (as-Suyuthi,1979 :
62).Kesepakatan ini berdasarkan kepada beberapa riwayat yang menunjukkan penetapan nabi
tentang urutan/ susunan dari ayat al-Qur’an, antara lain ِ‫ُول هللا‬ ِ ‫ت ِع ْن َد َرس‬ ِ ‫ع َْن ع ُْث َمانَ ْب ِن َأبِي ْال َع‬
ُ ‫ ُك ْن‬: ‫ قَا َل‬،‫اص‬
ُ‫ص َّوبَهُ َحتَّى َكا َد َأ ْن ي ْلُ ِزقَه‬
َ ‫ص ِر ِه ثُ َّم‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َجالِسًا ِإ ْذ َش َخ‬
َ َ‫ص بِب‬ َ 1
B. Pengertian surah
Kata surat secara etimologi berasal dari kata ‫ السور‬dengan makna ‫( المنزلة‬posisi) (Abu Luwis
Ma’luf : 362), surat dari al-Qur’an telah dikenal, karena posisinya pada suatu tempat secara
berdampingan.Secara terminology, definisi surat sebagaimana yang dikemukakan oleh az-
Zarqaniy adalah :
‫طائفة مستقلة من آيات القرآن ذات مطلع‬
‫“ ومقطع‬Sekelompok (ayat) yang berdiri sendiri yang memiliki permulaan dan penutup”.

Menurut Manna’ Khalil al-Qathan :


‫الجملة من آيات القرآن ذات المطلع و اقلها ثالث‬

1
Tauqifiy : Berdasarkan petunjuk dari rasulullah dan ketentuan tersebut dating dari Alllah melalui Jibril
‫“آيات‬sejumlah ayat-ayat al-Qur’an yang mempunyai permulaan dan akhir, minimal terdiri dari 3
ayat”
Sedangkan az-Zarkasyi mendefinisikan surat sebagai berikut :
‫قرآن يشتمل على آي ذوات فاتحة و خاتمة و اقلها‬
‫ثالث آيات‬
“Bacaan yang mencakup ayat-ayat yang memiliki awal pembukaan dan penutup minimal terdiri
dari 3 ayat.
Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ulama tersebut dapat dipahami
bahwa surat adalah sekumpulan ayat yang menimal terdiri dari 3 ayat yang memiliki permulaan
dan akhir.Sebagian ulama cenderung menetapkan bahwa nama-nama surat dalam al-Qur’an
sebagiannya telah ditetapkan oleh Nabi Muhammad, dan sebagiannya diberikan oleh para
shahabat.
Nama-nama surat yang tidak merupakan ketetapan nabi pada umumnya adalah surat-surat
yang
memiliki lebih dari satu nama (Hasanuddin AF, 1995 : 74), antara lain :
1. Al-Fatihah, dinamakan juga dengan Ummu al-Qur’an, Sab’u al-Matsani,al-Kafiyat.
2. Al-Maidah, dinamakan juga dengan al-‘Uqud, al Munqizat.
3. An-Naml, dinamakan juga dengan Sulaiman.

4. At-Taubah, dinamakan juga dengan al-Bara’ah.

Penamaan surat tersebut dilatarbelakangi


oleh beberapa hal, antara
lain :
1. Kandungan atau kisah yang paling
menonjol pada surat tersebut.
2. Keistimewaan dari makhluk yang
dijadikan nama surat, yang terdapat
’ibrah dari pembuatan makhluk
tersebut.
3. Tema sentral yang ada pada surat
tersebut.
4. Permulaan ayat dari surat, yang
biasanya terdiri dari huruf
muqaththa’ah.2
C. Pengertian Tartib Ayat

Sebelum membahas lebih lanjut tentang tartib al-ayat dan lebih baiknya kita mengetahui
pengertian dari tartib al-ayat, untuk membantu kita dalam memahami isi kadungan al-quran atau
orang lain maka,lebih baik jika kita menguraikan arti dari tartib al-ayat. Tartib al-ayat adalah
istilah dari bahasa arab yang terdiri dari 2 kata yaitu kata ‘tartib’ dan kata ‘ayat’.

Mengenai masalah tertib atau urutan penyusunan ayat –ayat al-quran sebenarnya telah
menjadi kesepakatan secara umum quran dikalangan umat islam ijma,bahwa susunan ayat ayat al
quran tersebut sebagaimana kita lihat pada mushaf-mushaf yang ada di tangan umat islam
sekarang ini adalah berdasarkan taufiqi dari nabi saw. Artinya bahwa penyusunan ayat-ayat
alquran tersebut berdasarkan petujuk nabi saw yang ia terima dari allah swt melalui perntara
malaikat jibril.3

Tartib ayat yang terdapat dalam al-quran sifatnya adalah tauqifi (ajaran,arahan/perintah)
dari Rasulillah SAW.Sebagian Ulama’sepakat atas hal tersebut (Tartibul ayat adalah tauqify)
diantaranya adalah Az-zarkasyi dalam kitab Al-burhan,Abu ja’far ibnu zubair dalam kitab
munasabah.Mereka berkata:”urutan ayat dalam surah-surah al-quran siatanya adalah tauqifi dan
perintah langsung dari Rasulilah SAW”. Imam as-suyuthi memantapkan dengan hal
tersebut,beliau berkata: “Ijma’(kesepakatan) dan nash-nash yang ada bahwasanya tartibul ayat
adalah tauqifi”. Sungguh jibril menurunkan aya-ayat al-quran terhadap Rasuliah SAW serta
menunjukan sesuai peletakan surat atau ayatnaya masing-masing,kemudian Rasul SAW
memerintahkan pada para sekertarisnya untuk mencatat sesuai peletakannya,dan bersabda beliau
SAW; “letakanah ayat-ayat ini pada surat ini dan ini”. Sebagaimana telah dijelaskan oleh para
sahabatnya .4

2
AF, HAsanuddin, Perbedaan Qira’at dan Pengaruhnya terhadap Istinbath Hukum dalam al-Qur’an, Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada, 1995
3
Buku daras ,taqiyuddin op.cit hal.114
4
Kitab mahabis fi ulumil Quran
Kata tartib dalam kamus al munawir merupakan isim masdar dri kata rattaba yang artinya
urutan atau peraturan.5 Sedangkan kata ayat merupakan bentuk jamak dari kata al ayyatu,al
ayyatu itu sendiri memiliki bebrapa arti Mukjizat sebagai mana firman allah swt

ِ ‫َسلْ بَنِي ِإ ْس َراِئي َل َك ْم َءاتَ ْينَاهُ ْم ِم ْن َءايَ ٍة بَيِّنَ ٍة َو َم ْن يُبَدِّلْ نِ ْع َمةَ هَّللا ِ ِم ْن بَ ْع ِد َما َجا َء ْتهُ فَِإ َّن هَّللا َ َش ِدي ُ›د ْال ِعقَا‬
)211(‫ب‬

“tanyakanlah kepada bani israel:berapa banyaknya mukjizat yang nyata(surat QS.AL


Baqarah:211)”.

Tanda(alamat) sebagaimana terdapat dalam al quran surat al baqarah ayat 248

ُ ‫ِإ َّن َءايَةَ ُم ْل ِك ِه َأ ْن يَْأتِيَ ُك ُم التَّاب‬


)248(… ‫ُوت فِي ِه َس ِكينَةٌ ِم ْن َربِّ ُك ْم‬

“…sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja ialah kembalinya tabut kepadamu,didalamnya


terdapat ketenangan dari tuhanmu.

Pelajaran(peringatan) sebagaimana terdapat dalam alquran surat ali imran ayat 13

َ ‫قَ ْد َكانَ لَ ُك ْم آيَةٌ فِي فَِئتَ ْي ِن ْالتَقَتَا فَِئةٌ تُقَاتِ ُل فِي َسبِي ِل هَّللا ِ َوُأ ْخ َرى َكافِ َرةٌ يَ َروْ نَهُ ْم ِم ْثلَ ْي ِه ْم َرْأ‬
‫ي ْال َع ْي ِن َوهَّللا ُ يَُؤ يِّ ُد بِنَصْ ِر ِه َم ْن يَ َشا ُء ِإ َّن فِي‬
١٣( ‫ار‬
ِ ‫ص‬َ ‫َذلِكَ لَ ِعب َْرةً ألولِي األ ْب‬

“sesungguhnya pada yang demikian itu ada pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai
penglihatan mata hati”.

suatu hal yang menakjubkan (mengherankan sebagai mana terdapat dalm al quran al mukminun
ayat 50

ٍ ‫ت قَ َر‬
)٥٠( ‫ار َو َم ِعي ٍن‬ َ ‫َو َج َع ْلنَا ا ْبنَ َمرْ يَ َم َوُأ َّمهُ آيَةً َو‬
ِ ‫آو ْينَاهُ َما ِإلَى َرب َْو ٍة َذا‬

“dan telah kami jadikan isa putra mariam beserta ibunya suatu kejadian yang menakjubkan(yang
membuktikan kekuasaan allah)”. kelompok(kumpulan),sebagaimana dalam ucapan orang arab

‫“ خرج القوم بآيآتهم‬kaum itu keluar dengan seluruh kelompoknya ,tidak ada seorang pun yang
tertinggal”.Bukti(dalil),sebagaimana terdapat dalam al-quran surat al-rum ayat 22

٢٢. َ‫ت لِ ْل َعالِ ِمين‬ َ ِ‫اختِالفُ َأ ْل ِسنَتِ ُك ْم َوَأ ْل َوانِ ُك ْم ِإ َّن فِي َذل‬
ٍ ‫ك آليَا‬ ْ ‫ض َو‬
ِ ْ‫ت َواألر‬ ُ ‫َو ِم ْن آيَاتِ ِه َخ ْل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬

5
Kamus al munawwir.Achmad warson munawwir
“Dan diantara bukti-bukti adanya allah dan kekuasaanya ialah dia menciptakan langit dan bumi
berlain-lainan bahasamu dan warnamu…”

Ijma’ ulama mentapkan bahwa urutan ayat sebagai mana yang kita lihat sekarang didalam
mushaf-mushaf adalah berdasarkan tauqif nabi dari allah,rakyu dan ijtihad tidak memiliki
kesempatan didalamnya.

Jibril membawa ayat-ayat itu kepada rasulullah saw.dan memberikan bimbingan lewat
ayat itu dalam suratnya kemudian nabi membacakannya kepada para sahabat dan memerintahkan
kepada penulis wahyu untuk menuliskannya dengan menjelaskan surat yang menjadi induk ayat
itu sekaligus tempatnya.beliau membacakannya kepada mereka berkali-kali,baik dalam
sholat,pemberian nasihat maupun sewaktu memberikan keputusan.malaikat jibril juga
menyodorkannya sekali setiap tahun.dan pada tahun terakhir,jibril menyodorkannya sebanyak
dua kali.Semuanya menurut urutan sebagaimana yang kita kenal sekarang.demikiaan pula setiap
orang yang hafal al-quran atau hafal sebagiaanya mesti menggunakan urutan seperti yang kita
kenal sekarang. urutan itu telah tersebar luas,dikaji diantara mereka dibaca dalam sholat
mereka,diambil sebagian dari sebaian yang lain dan didengar oleh sebagian dari sebagian yang
lain dengan urutan seperti yang kita kenal sekarang.Tak seorang sahabat,bahkan khalifah
sekalipun memiliki andil dalam pengurutan ayat-ayat al-quran. Bahkan penghimpunan yang
terjadi pada masa abu bakar tidaak lebih dari pemindahan al-quran dari plepah-plepah
kurma,lempengan-lempengan batu dan tulang belulang kedalam sahifah-sahifah dan
penghimpunan pada masa usman juga tidak lebih dari sekedar penyalinan al-quran dari sahifah-
sahifah kedalam mushaf. Penghimpunan itu tetap berbdasarkan pada urutan yang dihafal yang
berasal dari nabi muhammad,allah swt dan demikian menurut ijma urutan itu tidak bisa
diragukan lagi. Sejumlah ulama meriwayatkan hal ini anatara lain azzulkhasididlam al burhan
dan anu ja’far didalam al munasabat.beliau mengatakan urutan ayat terjadi dengan taukhif dari
rasulullah saw.dan intruksi beliau tanpa ada khilaf sedikitpun dikalanganumat islam6

D.Pengertian tartib surah

Surat secara etimologi memiliki beberapa arti,sebagai mana dikatakan oleh penulis al
qamus “kata assuarah berati “al mazzilah”(posisi).surah dalam alquran telah dikenal karena

6
Manahil al urfan fi ulumil quran.hal 78
posisinya pada suatu tempat secara berdampingan.Masing masing terputus dengan yang lain juga
bermakna as syaraf “(kemuliaan).sesuatu yang menonjol dan baik sari suatu bangunan,tanda dan
pagar.Secara terminologis surat berarti sekelompok ayat yang mandiri yang memilikiawal dan
akhir.mereka mengatakan bahwa hal itu diambil dari makna “tembok yang membatasi suatu
kota”.hal itu karena didalamnya terdapat peketakan suatu kata disamping kata yang lain,suatu
ayat diamping suatu ayat yang lain.ibarat suatu tembok,yang merupakan peletakan dan
penyusunan data baris demi baris.

Ada kalanya didalam surat terdapat makana luhur dan tinggi secara maknawiyah,yang
menyerupai ketinggian tembok serta ada kalanya karena surat merupakan benteng dan penjagaan
bagi Muhammad SAW.dan apa yang dibawanya sepertinal quran dan agama islam dari segi
keberadaanya sebgai mukjizat yang melehkan setiap yang sombong.Allah swt akan
menampakkan kebenaran yang benar dan menamoakkan kesalahan yang salah.meski para
pendosa tidak suka ini lebih menyerupai bentengi yang membatasi suatu kota yang menjaganya
dari sergapan musuh.surat-surat dalam al quran berbeda-beda dari segi panjang atau pendeknya
yang terpendek adalah surat al kautsar yang terdiri dari 3 ayat pendek,yang terpanjang adlah
surat al baqarah yang terdiri dari 285 ayat meruoakan deretan “ath thiwal” yang terpanjang yang
didalamnya terdapat ayat tentang hutang,yang meruoakan ayat terpanjang sebagaimana telah
dijelaskan diantara surat al baqarah denga surat al kautsar terdapat banyak surat yang berbeda-
beda dari segi panjang atau pendeknya.pembataan panjang atau pendek merupakan wewenang
allah semata kareana suatu hikmah luhur yang diketahui oleh yang diberi pengetahuan olehnya.

a. Pendapat tentang urutan surat

Ada 3 pendapat:

1).Bahwa urutan surat sebagaiman yang telah kita lihat sekarang ini tidaklah berdasarkan taukhif
dari nabi saw,akan tetapi berdasarkan ijitihad sahabat.pendapat ini dinisbatkan kepada juhur
ulama,termasuk malik dan al qadhiy abubakar.pendapat inilah yang ditujukan oleh ibnu faris
didalam buku ” almasa’il al khams” sebagai berikut “penghimpunan al quran dikelompokam
menjadi 2 kelompok”.pertama,penyusunan surat-surat seperti medahulukan 7 surat yang masuk
dalam kelompok “at thiwal” lalu mengikutkannya dengan kelompok al mi’u.inilah yang
ditanggani oleh para sahabat.kedua,penyusuna ayat-ayat dalam surat ini merupakan wewenang
nabi,sebagaimana diperoleh atas perintah jibril atas perintah tuhannya

2).Urutan surat-surat dari rasulullah saw sebagainmana urutan ayat tidak ada suatu surat yang
diletakkan tanpa pengajaran dan petunjuk dari beliau.mereka yang memiliki pendapat ini berdalil
bahwa para sahabat sepakat terdapat mushaf yang merupakan hasil penghimpunan usman tak
seorang pun merasa keberatan.kesepakatan seperti ini tidak akan terjadi dengan baik kecuali bila
urutan yang mereka sepakati itu merupakan taukhif.karena kalau urutan itu berdasarkan ijtihad
tentu yang memiliki mushaf dengan urutan yang berbeda alan bersikeras dengan mushaf yang
dimilikinnya tetapi kenyataan menunjukan bahwa mereka tidak bersikeras memegangi mushaf
mereka tetapu beralih mengikuti mushaf yang dihimpun oleh usman dan kemudian membakar
mushaf-mushaf mereka kemudian mereka mengemukakan riwayat-riwayat untuk pendapat
mereka sebagaimana dalil-dalil yan dajikan sandaran ijma’.misalnya riwayat imam ahmad dan
abu daud dari huzaifah al tsaqafiy katanya “aku sedang membaca sehizib al quran.karena itu aku
tidak ingin kecuali setelah menyelesaikannya”.kemudan kami bertanya kepada para sahabat
bagaimana kalian mengelompokkan menjadi hizib-hizib?mereka menjawab kami
menggelopmokkanya perhizib 3 surat,5 surat,7surat,9surat,11suratdan 13 surat.

3).Sebagian tartibnya taukhifi dan sebagian lagi ijtihad para sahabat.ibnu hajar mengatakan
“tartib sebagaian surat-surat atau sebagiam besarnya itu tidak dapat ditolak sebgai sifat taukhifi.
syaikhul Islam ibnu taimiyah memberikan penegasan sebagaimana dikutip oleh syaikh
muhammad bin shaleh al utsaimin boleh membaca atau menulis surat ini sebelum surat itu oleh
karena itu terdapat perbedaan penulisan pada mushaf-mushaf para sahabat,akan tetapi tatkala
telah bersepakat kepada 1 mushaf pada zaman usman maka sepakat itu menjadi sunah(salah
seoarang khulafaur rasyidin.7

7
Manahil al urfan fi ulumil quran
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ayat adalah bagian tertentu dari surat yang membicarakan persoalan tertentu dari surat-
surat tertentu dri Al-Qur’an,sperti dikemukakan sebagaian ulama diantara: Surat mempunyai
banyak arti diantaranya tingkatan/martabat tanda/alamat, gedung yang tinggi/indah, sesuatu yang
sempurna/lengkap,susunan sesuatu atas lainnya yang bertingkat-tingkat.Tartib surah dalam al
quran adalah taukify dan ditangani langsing oleh Rasulullah sebagaimana diberitahukan oleh
jibril kepadanya atas perintah allah.Tartib ayat-ayat didalam surah itu berdasarkan taukify dari
Rasulullah dan atas perintahnya, tanpa diperselisihkan oleh kaum muslimin.
DAFTAR PUSTAKA

Tauqifiy : Berdasarkan petunjuk dari rasulullah dan ketentuan tersebut dating dari
Alllah melalui Jibril

AF, HAsanuddin, Perbedaan Qira’at dan Pengaruhnya terhadap Istinbath Hukum dalam al-
Qur’an, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1995

Ulumul quran, prof Dr. H. Muhammad amin suma, S.H.,M.A.,M.M. At ta’rifat : 41 karya asy
syarif ali bin muhammad al jurjani. Ulumul quran, prof Dr. H. Muhammad amin suma,
S.H.,M.A.,M.M.

Buku daras ,taqiyuddin

Kitab mahabis fi ulumil Quran

Kamus al munawwir.Achmad warson munawwir

Manahil al urfan fi ulumil quran

Anda mungkin juga menyukai