Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

‘FAWATIHUS SUWAR’’
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Studi Ulumul Qur’an

Oleh :
Akmal Chaidir Rahman
Bagus Prasetyo

Dosen Pembimbing : Dr. H. Suhendra, Mm.

FAKULTAS AGAMA ISLAM


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2023 M / 1445 H

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan nikmat berupa akal dan
pengetahuan kepada manusia. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan
kita, Nabi Muhammad SAW, yang membawa risalah Al-Qur'an sebagai panduan hidup umat
manusia. Makalah ini disusun sebagai upaya untuk memahami dan menggali makna
Fawatihus Suwar dalam konteks Islam.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................
Latar Belakang........................................................................
Rumusan Masalah...................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................
Pengertian Fawatihus Suwar...................................................
Macam Macam Fawatihus Suwar...........................................
BAB III PENUTUP..........................................................................
Kesimpulan ............................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Surat Al-Qur'an. Fawatihus Suwar terdiri dari beberapa huruf seperti Alif, Lam, Mim (‫)الم‬,
atau huruf-huruf yang serupa dengan itu. Meskipun hanya beberapa huruf awal, Fawatihus
Suwar memiliki makna dan keistimewaan Al-Qur'an, kitab suci dalam agama Islam,
memainkan peran penting dalam kehidupan seorang Muslim. Salah satu bagian yang
seringkali kita jumpai dalam bacaan Al-Qur'an adalah Fawatihus Suwar, yang merupakan
rangkaian huruf-huruf awal dalam beberapa tersendiri dalam agama Islam.

RUMUSAN MASALAH
Dalam konteks makalah ini, terdapat beberapa rumusan masalah yang akan dijawab:
Apa yang dimaksud dengan Fawatihus Suwar dalam Al-Qur'an
2. Apa saja macam-macam Fawatih as-Suwar?
3. Apa yang dimaksud Khawatim as-Suwar?
4. Apa saja macam-macam Khawatim as-Suwar

Bab II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fawatihus Suwar
Fawatihus Suwar adalah rangkaian huruf awal dalam beberapa surat Al-Qur'an. Istilah ini
berasal dari bahasa Arab, di mana "Fawatih" berarti "pembuka" dan "Suwar" berarti "surat-
surat." Fawatihus Suwar dapat ditemukan pada awal surat-surat seperti Al-Baqarah (2), Ali
Imran (3), Al-An'am (6), Al-A'raf (7), dan lainnya. Penyebutan Fawatihus Suwar ini memiliki
signifikansi tersendiri dalam konteks pembacaan Al-Qur'an. Sehingga arti Fawatih as-Suwar
secara bahasa berarti pembukaan-pembukaan yang berada di awal-awal surah Al-Qur’an.1
Juga dapat diartikan secara istilah Fawatih as-Suwar berarti pembukaan-pembukaan surah,
karena posisinya berada diawal surah-surah dalam Al-qur’an. 2 Pembuka-pembuka surat
dalam Al-Qur’an(Fawatih as-Suwar) biasa juga disebut dengan Awail as-Suwar (permulaan-
permulaan surat); al-huruf al Muqatha’ah (penggalan huruf-huruf). Huruf-huruf semacam
ini(al-huruf al Muqatha’ah) dalam konteks yang tersurat (manthiq al-nash) tidak memberikan
pemahaman sama sekali, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga, atas dasar
inilah kemudian ayat-ayat Mutasyabihat hanya dapat diketahui ta’wilnya oleh Allah SWT,
seperti halnya pengetahuan tentang hari kiamat, turunnya hujan, apa yang ada dalam rahim,
dan pengetahuan tentang roh. Dalam hal ini Imam Zarkasyi berpendapat seperti yang dikutip
oleh M. Nur Ichwan : “Aspek tersebut merupakan bagian dari sesuatu yang ghaib, seperti
ayat-ayat yang membicarakan tentang terjadinya hari kiamat, turunnya hujan, apa yang ada
dalam rahim, interpretasi tentang roh, dan huruf-huruf penggalan (al-huruf al Muqatha’ah).
Semua ayatayat mutasyabih yang terdapat dalam Al-Qur’an menurut ahl al-haq tidak ada
tempat bagi itjtihad untuk menafsirkannya dan memang tidak ada jalan untuk menuju ke sana
kecuali dengan cara mengikuti salah satu dari ketiga hal berikut, yaitu berdasarkan dari nash
Al Qur’an, penjelasan dari Nabi SAW, atau berdasarkan kesepakatan (ijma’) ummat atas
ta’wilnya. Jika tidak terdapat penjelasan secara tauqifi dari ketiganya, maka dapat kita
ketahui bahwa yang mengetahui ta’wilnya hanyalah Allah semata.”

Sehingga dapat disimpulkan bahwa huruf-huruf al Muqatha’ah adalah urusan Allah SWT. B.
Pengertian Huruf Al-Muqatha’ah Menurut Imam Al-Qasthalani dalam Lathai’if Al-Isyarah
huruf yang terpotong-potong(al-Ahruf al-Muqatha’ah) huruf ini terdapat pada 29 surah
dengan memakai 14 huruf tanpa diulang yang terangkum dalam kalimat “Nashsh karim qath’i
lahu sirr”(teks mulia yang bersifat pasti dan memiliki rahasia)4 .Contohnya Alif Lam Mim(‫الم‬
(cara membacanya adalah alif dibaca biasa, lam dipanjangkan 6 harakat, antara lam dan mim
didengungkan 3 harakat dan mim dipanjangkan 6 harakat.

Dalam kitab Tafsir al-Mizan karya Thaba’tabai disebutkan bahwa ada 11 perbedaan pendapat
ulama’ kontemporer dan klasik dalam menafsiri huruf alMuqatha’ah:

1. Huruf al-Muqatha’ah termasuk ayat mutasyabihat yang hanya diketahui oleh Allah semata
2. Huruf al-Muqatha’ah termasuk nama-nama al-Qur’an

3. Huruf al-Muqatha’ah menunjukkan nama-nama Allah SWT

4. Huruf al-Muqatha’ah menunjukkan nama Allah yang terpotong, jika manusia menyusunya
maka akan menjadi rangkaian nama Allah yang Agung, seperti; ‫الر وحم و ن = الرحمن‬

5. Huruf al-Muqatha’ah termasuk huruf sumpah Allah dengan huruf-huruf karena


sesungguhnya al-Qur’an adalah kalam Allah yang mulia, pokok bahasa umatumat dan tidak
ada yang menandinginya

. 6. Huruf al-Muqatha’ah termasuk isyarah usia ,masa, musibah, sebuah kaum.

7. Menunjukkan tentang isyarah ketetapan sebuah ummah yang menunjukkan hitungan


jumlah.

8. Huruf ini mengandung maksud untuk tidak memerlukan menyebut hurufhuruf yang lain,
atau bisa dikatakan efisiensi atau menghemat kata, misal ketika menyebut alif-ba’ maka yang
dimaksud adalah keseluruhan huruf.

9. Huruf al-Muqatha’ah dimaksudkan untuk menarik perhatian kaum musyrik dan kafir
karena selama itu mereka tidak menghiraukan dan tidak mendengarkan al-Qur’an, maka
Allah menurunkan huruf-huruf ini agar mereka berfikir dan mendengarkan.

10. Huruf al-Muqatha’ah dimaksudkan untuk melemahkan anggapan kaum musyrik dan kafir
bahwa huruf-huruf ini diulang-ulang untuk memperjelas dalam hujjah. Hampir semua
mufassir mengatakan Wallahu a’lam ketika bertemu dengan hal ini

B. Macam-macam Fawatih as-Suwar


Dalam pembukaan surat (Fawatih as-Suwar), macam-macamnya dibagi berdasarkan isi
kandungan dari ayat pertamanya.Menurut Imam Al Qasthlani dalam Latha’if Al Isyarah yang
dikutip Abdul Djalal membagi kedalam 10 kelompok7 .Pengelompokan tersebut adalah
sebagai berikut:

1) Pembukaan dengan pujian kepada allah (al-istiftah bi al-tsana)Pujian kepada allah ada 3
macam, yaitu :
a. Menetapkan sifat-sifat terpuji dengan menggunakan (a) hamdalah, yakni dibuka dengan (
‫ (هلل الحمد‬yang terdapat pada 5 surah, yaitu Al-Fatihah, AlAn’am, Al-Kahfi, Saba, dan Fathir;
(b) menggunakan lafal (‫( تبارك‬yang terdapat dalam 2 surah, yaitu Al-Furqon dan Al-Mulk.

b. Mensucikan Allah dari sifat-sifat negatif dengan menggunakan lafal tasbih yang terdapat
pada 7 surah, yaitu al-isra’ , Al-A’la, Al-Hadid, Al-Hasyr, Al-Shaff, Al-Jum’ah, dan Al-
Taghabun.

Contoh ayat; ‫ُس ْب َٰح َن ٱَّل ِذ ٓى َأْس َر ٰى ِبَع ْب ِدِهۦ َلْي اًل ِّم َن ٱْل َم ْس ِج ِد ٱْل َح َر اِم ِإَلى ٱْل َم ْس ِج ِد‬
‫ٱَأْلْق َص ا ٱَّل ِذى َٰب َر ْك َن ا َح ْو َلُهۥ ِلُن ِر َي ُهۥ ِم ْن َء اَٰي ِتَن ٓاۚ ِإَّن ُهۥ ُه َو ٱلَّس ِميُع ٱْل َبِص يُر‬

Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

c. Menggunakan lafadz Tabaraka yang terdapat dalam 2 surah yaitu Al-Furqan dan Al-Mulk.
Contoh

‫ِذ يًر ا‬ ‫اَلِميَن َن‬ ‫وَن ِلْل َع‬ ‫ِدِه ِلَي ُك‬ ‫َّز َل اْلُفْر َق اَن َع َلٰى َع ْب‬ ‫اَر َك اَّل ِذي َن‬ ‫َت َب‬

BArtinya: "Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya
(Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia)."

Baca artikel detikedu, "Al Furqan Artinya Apa? Ternyata Ini Kaitannya dengan Fungsi Al
Quran"

2) Pembukaan dengan huruf yang terputus-putus (al-Ahruf al-Muqatha’ah), pembukaan


dengan huruf ini terdapat pada 29 surah dengan memakai 14 huruf tanpa diulang yakni; Alif,
ha’, siin, shad, tha’,’ain, qaf, kaf, lam, mim, nun, ha,dan ya’, pembuka surat yang diawali
dengan huruf hijaiyah, adalah:

a. Fawatih al-Suwar yang terdiri dari satu huruf. Untuk jenis pertama ini dapat dijumpai di
tiga tempat, yaitu QS. Shad/38:1 yang diawali dengan huruf Shad(‫ (; ص‬QS.Qaf/50:1 yang
diawali dengan huruf Qaf(‫( ق‬dan QS. Al-Qalam/68:1 yang diawali dengan Nun( ‫(ن‬. Contoh
ayat:

‫ ٓقۚ ٱْلُق اِن ٱْل ِج يِد‬Artiya: “Qaaf Demi Al Quran yang sangat mulia.”(Q.S Qaf:1)
‫َو ْر َء َم‬
b. Fawatih al-Suwar yang terdiri dari dua huruf. Jenis yang kedua ini dapat dijumpai pada
sepuluh tempat. 11Tujuh diantaranya dinamai hawaamim diawali dengan dua huruf haa mim(
‫(حم‬, sehingga ketujuh surat itu biasa disebut juga dengan nama hawamim, yang merupakan
bentuk jamak dari ha mim. Ketujuh surat dimaksud adalah QS. Al-Mukmin/40: 1: QS.
Fushilat/41: 1; QS. AlSyura/42: 1; QS. Al-Zukhruf/43: 1; QS. AlDukhan/44: 1; QS Al-
Jasiyah/45: 1; dan QS. Al-Ahqaf/46:1. Sementara itu, tiga surat lainnya adalah QS. Thaha/20:
1 yang diawali dengan huruf Tha ha(‫(; طه‬QS. Al-Naml/27: 1 yang diawali dengan Tha sin(
‫(; طس‬dan QS. Yasin/ 38: 1 yang diawali dengan Ya Sin.

c. Fawatih al-Suwar yang terdiri dari tiga huruf, hal ini dapat ditemukan pada 13 tempat,
enam diantaranya diawali dengan huruf alif lam min(‫(الم‬, yaitu pada QS. Al-Baqarah/2; QS.
Ali Imran/3; QS. Al-Ankabut/29; QS. Al-Rum/30; QS. Luqman/31; dan QS. Al-Sajdah/32.
Lima surat lainnya diawali dengan huruf huruf alif lam ra(‫ر‬gg‫( ال‬yaitu terdapat pada QS.
Yunus/10; QS. Hud/11; QS. Yusuf/12; QS.Ibrahim/14; QS. Al-Hijr/15. Sedangkan dua surat
lainnya lagi diawali dengan huruf-huruf tha sin Mim(‫(طسم‬, seperti yang terdapat pada QS. Al-
Syu’ara/26; dan QS. AlQashash/28

d. Fawatih al-Suwar yang terdiri dari empat huruf, diantaranya terdapat pada dua tempat,
yaitu QS. Al-A’raf/7: 1 yang diawali dengan alif lam mim shad(‫(; المر‬dan QS. Al-Rad/13: 1
yang diawali dengan alif lam mim .(‫‘)المص‬Ra e. Fawatih al-Suwar yang terdiri dari lima
huruf. Untuk jenis yang terakhir ini dapat ditemui pada dua tempat, yaitu pada QS.
Maryam/19: 1 yang diawali dengan kaf ha’ ya ain shad(‫( كهيعص‬dan ‫)عسص حم‬surah Al-Syura)

3) Pembukaan dengan panggilan ( al- istiftah bi al-nida).Nida ini ada 3 macamm, terdapat
pada 9 surah, yakni sebagai berikut.

a. Nida untuk nabi dengan term ‫ )النبي ايها يا‬Ya ayyuha al-Muzammil) pada surah al-ahzab, al-
tahrim dan al-thalaq.
b. Nida untuk nabi dengan term ‫ا‬g‫ )المزمل ايها ي‬Ya ayyuha al-Muzammil) pada Surah Al-
Muzamil.

c. Nida untuk nabi dengan term ‫ا‬gg‫ا ي‬gg‫دثر ايه‬gg‫ )الم‬ya ayyuha al-Mudatstsir )pada surah Al-
Mudatsir.

d. Nida untuk orang-orang beriman dengan term ‫)امنوا الذين ايها يا‬ya ayyuha alladiina amanuu)
pada surah Al-Mai’dah, Al-Hujurat, dan Al-Mumtahanah.

e. Nida untuk orang-orang secara umum dengan term ‫ )الناس ايها يا‬ya ayyuha annaasu) pada
Surah An-Nisa dan Al-Hajj.

4) Pembukaan dengan kalimat berita (al-istiftah bi al-jumlah alakbariyah).kalimat berita (al-


jumlah al-khabariyah) dalam pembukaan surah ada 2 macam, yaitu; a. Kalimat nomina (al-
jumlah al-islamiyah) Kalimat ini terdapat pada 11 surah, yaitu Surah Al-Taubah, Al-Nur, Al-
Zumar, Muhammad, Al-Fath, Al-Rahman, Al-Haqqah, Nuh, Al-Qadr, Al-Qari’ah, dan Al-
Kautsar. b. Kalimat verba (al-jumlah al-fi’liyah) Kalimat ini terdapat pada 12 surah, yaitu Al-
Anfal, An-Nahl, Al-Qamar, AlMu’minun, Al-Anbiya, Al-Mujadalah, Al-Ma’arij, Al-
Qiyamah, Al-Balad, ‘Abasa, Al-Bayinah, Al-Takatsur.

5) Pembukaan dengan sumpah (al istiftah bi al-qasam ) Sumpah yang digunakan dalam
pembukaan surah-surah Al-Qur’an ada tiga macam dan terdapat dalam 15 surah.
Pembahasannya akan dibicarakan pada bagian tersendiri.

6) Pembukaan dengan syarat ( al-istiftah bil-syarth) Syarat-syarat yang digunakan dalam


pembukaan surah-surah Al-Qur’an ada 2 macam dan digunakan dalam 7 surah, yakni surah
Al-Takwir, Al-Infithar, AlInsyiqaq,Al-Waqi’ah, Al-Munafiqun, Al-Zalzalah, dan Al-Nashr. 7
|Fawatihas-Suwar&Khawatimas-Suwar

7) Pembukaan dengan kata kerja perintah (al-istiftah bi al-amr) Berdasarkan penelitian para
ahli, ada sekitar 6 kata kerja perintah yang menjadi pembukaan surah-surah Al-Qur’an, yaitu
pada Surah Al-Alaq’, Jin, Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan Al-Nas.

8) Pembukaan dengan pertanyaan (al-istiftah bi al-istifham) Bentuk pernyataan ini ada 2


macam, yaitu; a. Pertanyaan positif, yaitu pertanyaan dengan menggunakan kalimat positif.
Pertanyaan dalam bentuk ini digunakan pada 4 surah, yaitu surah Al-Dahr,AlNaba, Al-
Ghasyiyah, dan Al-Ma’un. b. Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan dengan menggunakan
kalimat negatif, yang hanya terdapat pada dua surah, yaitu surah Al-Insyirah dan Al-Fil.
9) Pembukaan dengan do’a (al istiftah bi al-du’a) Pembukaan dengan do’a ini terdapat 3
surah, yaitu surah Al-Muthaffifin, AlHumazah, dan Al-Lahab.

10) Pembukaan dengan alasan (al-istiftah bi al-ta’lil) Pembukaan dengan alasan ini hanya
terdapat dalam quraisy.

Selanjutnya As Suyuthiy mengatakan : pembukaan dengan doa dapat saja dimasukkan ke


dalam pembagian Al-khabar, begitu juga pembukaan dengan pujian seluruhnya dapat di
masukkan ke dalam jenis Al-khabar kecuali surah Al-a’la dapat di masukkan kedalam bagian
Al-amr dan ayat yang di dahului dengan subhana dapat mengandung Al-amr dan Al-khabar

D. Pengertian Khawatim as-Suwar Istilah “khawatim” adalah bentuk dari “khatimah”, yang
berarti penutup atau penghabisan dan “suwar”yang berarti surah. Menurut bahasa “khawatim
alsuwar” berarti penutup surah Al-Qur’an. Menurut istilah “khawatim al-suwar” adalah
ungkapan yang menjadi penutup dari surah-surah Al-Qur’an yang memberi isyarat
berakhirnya pembicaraan sehingga merangsang untuk mengetahui hal-hal yang di bicarakan
sebelumnya.13

E. Macam-macam Khawatim as-Suwar Macam-macam khawatim as-suwar dibagi menjadi


beberapa macam berdasarkan dengan isi kandungan ayatnya.Berdasarkan penelitian ada 5
jenis khawatim as-suwar:

1. Penutupan dengan mengagungkan Allah (Al-Ta’zhim) Penutupan ini terdapat pada 17


surah yaitu surah Al-Maidah, Al-Anfal, AlAnbiya, Al-Nur, Luqman, Fathir, Fushilat, Al-
Hujurat, Al-Hadid, Al-Hasyr, Al-Jumu’ah, Al-Munafiqun, Al-Taghobun, Al-Thalaq, Al-Jin,
Al-Mudatstir, Al-Qiyamah, dan At-Tin. Ada yang berpendapat bahwa penutupan pada
surahsurah ini bisa di masukkan ke dalam pertanyaan.

Contoh ayat:

‫َو ِهَّلِل ُم ْلُك الَّس َم اَو اِت َو األْر ِض َو َم ا َبْيَنُهَم ا يْخ ُلُق َم ا َيَشاُء َوُهَّللا َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد يٌر‬

Artinya: “Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan
Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”(Q.S Al Maidah:120)

2. Penutupan dengan anjuran ibadah dan tasbih. (Al-ibadah wa Al-tasbih) Penutupan ini
terdapat pada 6 surah , yaitu surah Al-A’raf, Al-Hijr, Al-Thur, Al-Najm, dan Al-Alaq.
Contoh ayat:

‫ِإَّن ٱَّلِذ يَن ِع نَد َر ِّبَك اَل َيْسَتْك ِبُروَن َع ْن ِع َباَد ِتِهۦ َو ُيَس ِّبُحوَن ۥُه َو َل ۥُه َيْسُج ُد وَن‬
Artinya: “Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan
menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepadaNya-lah mereka
bersujud.”(Q.S Al A’raf:206)

3. Penutupan dengan pujian (Al-Tahmid)Walaupun pujian ini tidak persis di akhir surah,
melainkan sebelumnya, tetapi tetap di golongkan sebagai penutup. Penutup ini terdapat ada
11 surah yaitu surah Al-Isra’, Al-Najm, Yasin, AlShaff, Al-Shafat, Al-Zumar, Al-Jatsiyah,Al-
Rahman,Al-Waqi’ah, Al-Haqqah dan Al-Nashr.

Contoh ayat:

‫َو ُقِل ٱْلَح ْم ُد ِهَّلِل ٱَّلِذ ى َلْم َيَّتِخ ْذ َو َل ًدا َو َلْم َيُك ن َّل ۥُه َش ِريٌك ِفى ٱْلُم ْل ِك َو َلْم َيُك ن َّل ۥُه َو ِلٌّى ِّم َن‬
‫ٱلُّذ ِّل ۖ َو َك ِّبْر ُه َتْك ِبيًۢر ا‬
Artinya: “Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong
dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.”(Q.S Al Isra’:111)

4. Penutup dengan doa Penutupan ini terdapat pada surah Al-Mu’minun dan Al-Baqarah.

Contoh ayat:

‫َو ُقل َّرِّب ٱْغ ِفْر َو ٱْر َح ْم َو َأنَت َخ ْيُر ٱلَّٰر ِح ِم يَن‬
Artinya: “Dan katakanlah: "Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau
adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik".(Q.S Al Mu’minun:118)

5. Penutupan dengan wasiat Penutupan ini terdapat pada 7 surah yaitu Ar-Rum, Al-Dukhan,
Al-Shaff, AlA’la, Al-Fajr, Al-Dukhan, dan Al-Ashr.

Contoh ayat:

‫َفا ْص ِبْر ِإَّن َو ْعَد ال َّلِه َح ٌّق ۖ َو اَل َيْس َتِخ َّف َّنَك ا َّلِذ ي َن اَل ُيو ِقُنو َن‬
Artinya: “Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekalikali
janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan
kamu.”(Q.S Ar Rum:60)

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Setelah mengetahui tentang Fawatih as-Suwar yaitu pembuka-pembuka surat yang terdiri
dari 10 kelompok dan Khawatim as-Suwar yaitu penutuppenutup surat yang terdiri dari 16
kelompok.Maka semakin pahamlah kita dengan keutamaan-keutamaan Al Qur’an.Bahwa
didalam Al Qur’an itu tersusun dengan huruf huruf yang indah dan memiliki banyak
kerahasiaankerahasiaan yang menjadi tanda kekuasaan Allah SWT. Setiap ilmu pasti
memiliki hikmah didalamnnya sehingga setiap ilmu tidaklah sia-sia.Sehingga ilmu Fawatih
as-Suwar dan Khawatim as-Suwar pun juga memiliki hikmah.Diantaranya kita mengetahui
bahwa manusia hidup tidak hanya dalam keadaan sia-sia tetapi memiliki perintah yang harus
dijalankan dan larangan yang harus dijauhi.Sekiranya demikianlah tujuan makalah ini
dibuat.Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna,maka dari itu
kami mengucapkan mohon maaf.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Hasani.2015.Diskursus Munasabah Al Qur’an Dalam Tafsir


AlMisbah.Jakarta:Amzah. Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy Tengku.2002.Ilmu-ilmu Al
Quran.Semarang:Pustaka Rizki Putra. Yusuf Kadar M.2009.Studi Al-Qur’an.Jakarta: amzah.
Hermawan Acep M.Ag.2011. Ulumul Qur’an.Bandung:Remaja Rosdakarya. Husain at-
Thaba’thaba’I Muhammad. Al-Mizan Fi Tafsir al-Qur’an, Juz 18, Matba’ah Ismai’liyah. Jalal
Abdul.2000.Ulumul Qur’an.Surabaya:Dunia Ilmu. https://tafsirq.com/5-Al-Ma'idah/ayat-120
https://tafsirq.com/7-al-araf/ayat-206 https://tafsirq.com/17-al-isra/ayat-111
https://tafsirq.com/23-al-muminun/ayat-118 https://tafsirq.com/30-ar-rum/ayat-60
https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-200 https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-176
https://tafsirq.com/73-al-muzzammil/ayat-20 https://tafsirq.com/108-al-kausar/ayat-3
https://tafsirq.com/12-yusuf/ayat-111 https://tafsirq.com/13-ar-rad/ayat-43
https://tafsirq.com/9-at-taubah/ayat-129 https://tafsirq.com/19-maryam/ayat-98
https://tafsirq.com/22-al-hajj/ayat-78 https://tafsirq.com/1-al-fatihah/ayat-7
https://tafsirq.com/67-al-mulk/ayat-30 https://tafsirq.com/17-al-isra/ayat-1

Anda mungkin juga menyukai