Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ULUMUL QUR’AN

PENGERTIAN AMTSAL DALAM AL-QUR’AN


Dosen Pengampuh : DR . MOCH RIZAL FAHMI M.SI

Disusun oleh :
Alif
Padia Susiana
Imam ar rasyidin
Hidayatus sholihin
Syf Nayla Melfia Putri
Sy Muhammad Hakam Fadilah

FAKULTAS SYARIAH PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
2023

1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................
2.1 Pengertian Amtsal dalam Al- qur’an..............................................
2.2 Macam Macam Amtsal..................................................................
2.3 Manfaat Amstal Al-Qur’an ............................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Al-Qur’an memiliki cabang ilmu yang beraneka ragam di dalamnya,salah
satunya adalah amsal al-Quran, ilmu ini memuat perumpamaan-perumpamaan
tentang berbagai hal yang sarat dengan makna dan hikmah yang besar. Amsal al-
Quran merupakan penyampaian gagasan-gagasan dengan bahasa yang padat dan
indah menghadirkan sesuatu yang abstrak seolah-olah dapat diindrakan oleh
manusia, yang sulit difahami dan dibayangkan menjadi hal yang mudah dicerna dan
menjadi kongkrit.
Hal ini kemudian menjadi pelajaran besar bagi orang yang mau mengkajinya.
Para pendidik di kalangan Islam bisa menjadikan amsal al-Quran sebagai contoh yang
sangat berharga dalam dunia pendidikan baik dari segi tujuan, materi, metode
maupun media yang digunakan. Secara garis besar, amtsal al-Quran terbagi menjadi
tiga, yaitu amsal Musharrah, amsal Kaminah, dan amsal Mursalah.
Dalam perkembangan ilmu tafsir amsal memberikan kontribusi yang cukup
besar terhadap perkembangan berfikir umat Islam dalam mendalami dan memahami
Al Quran. Ayat - ayat Al-Quran yang mengandung amsal, mengandung manfaat dalam
pendidikan dan juga kejiwaan. Selain itu amsal al-Qur-an juga tidak sepi dari nilai-
nilai psikologi baik psikologi umum maupun psikologi pendidikan Islam

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Amtsal dalam Al- Qur’an

Pembahasan tentang amtsal al-Quran tidak dapat dilepaskan dari


bahasa arab karena al-Quran diturunkan dalam bahasa tersebut, dengan
demikian maka diketahuilah bahwa lafal amtsal (‫ ) امثال‬merupakan bentuk
jamak dari matsal (‫ )مثل‬Dari sudut etimologis, kata ini sama dengan amtsilat (
‫ ) امثالت‬jamak dari mitsl (‫) مثل‬dan matsal (‫)مثل‬. Yakni sama-sama berasal dari
mim tsa’lam (ditulis dalam bentuk arab) yang menurut al-Zamakhsyari matsal
bermakna mitsil artinya bandingan. Dalam pemakaian sehari-hari dikalangan
masyarakat Indonesia, kata ini berkonotasi perumpamaan, bandingan, contoh
dan lain-lain.1

Konotasi tersebut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan


sebagai sesuatu yang menggambarkan sebagian dari keseluruhan Menurut
Manna’ Al-Qaththan amtsal adalah bentuk jamak dari kata matsal, mitsil, dan
matsil sama seperti syabah, syibih dan syabih baik dalam bentuk kata ataupun
maknanya.2

Perumpamaan dalam al-Quran juga dikenal dengan sebutan tamtsil


alQuran. Kata tamtsil sendiri adalah bentuk mashdar dari kata dasar (‫ )مثل‬yang
kemudian diubah menjadi bentuk tsulatsi mazid satu huruf bab taf‟il yang
kemudian manjadi ‫مثل يمثل تمثيال‬. Bila dihubungkan dengan sasaran penelitian
ini, maka yang dimaksud dengan ayat-ayat tamtsil adalah ayat-ayat yang berisi
perumpamaan yang dapat dijadikan pelajaran oleh manusia.3

1
1 Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2005) hlm. 248.

2
Manna’ Al-Qaththan, Dasar-Dasar Ilmu Al-Quran, (Jakarta:Ummul Qura, 2016),
hlm. 444.

3
Hafni Bustami, Ayat-Ayat Tamtsil Al-Quran, (jurnal At-Ta’lim, No. 4,2013) hlm,285

4
Amtsal menurut pengertian istilah dirumuskan para ulama dengan redaksi yang
berbeda-beda. Menurut Rasyid Ridha amtsal adalah kalimat yang digunakan untuk memberi
kesan dan menggerakkan hati nurani. Bila didengar terus maka pengaruhnya akan
menyentuh lubuk hati yang paling dalam. 4

Menurut Ibnu Al-Qayyim adalah menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain
dalam hukumnya, mendekatkan sesuatu yang dipahami akal dengan obyek nyata agar
mudah dipahami, atau mendekatkan salah satu di antara dua obyek nyata dengan yang lain,
dan menganggap salah satunya seperti yang lain.5

Firmannya yang mengandung arti “Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah
tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, disebut Allah sebagai perumpamaan padahal di
dalamnya tidak ada isti‟arah ataupun tasybih.6

Menurut As-Suyuti amtsal al-Quran ialah menggambarkan sesuatu yang tersembunyi


dengan yang nyata dan yang gaib dengan yang tampak. Sedangkan menurut Manna Al-
Qaththan amtsal al-Quran adalah mengungkapkan suatu makna dalam bentuk kalimat
indah, singkat, padat, dan akurat serta terasa meresap ke dalam jiwa, baik kalimat itu dalam
bentuk tasybih atau ungkapan bebas.7

B.Macam Macam Amtsal


4
Rosihon Anwar, Ilmu Tafsir, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm. 92.
5
Manna’ Al-Qaththan, Dasar-Dasar Ilmu Al-Quran, Op. Cit, hlm. 446.

6
Manna’ Al-Qaththan, Dasar-Dasar Ilmu Al-Quran, Op. Cit, hlm. 446

7
Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Op. Cit, hlm. 251.

5
Menurut Manna’ Al-Qaththan amtsal al-Quran terbagi menjadi tiga yaitu amtsal
musharrahah, amtsal kaminah, amtsal mursalah (bebas).8
1. Amstal Musharrahah
Yaitu amtsal yang lafadnya jelas menggunakan kalimat mitsal atau yang
menunjukkan perumpamaan. (QS Ibrahim/14:18)
2. Amtsal Kaminah
Yaitu amtsal yang tidak menyebutkan dengan jelas kata-kata yang
menunjukkan perumpamaan, tetapi kalimat itu mengandung pengertian yang
mempesona,16 seperti :
a. Perumpamaan yang senada dengan perkataan, “sebaik-baik urusan adalah
pertengahan” Contohnya adalah sebagai berikut :
Firman Allah dalam surat al-Baqarah/2 ayat 68 tentang sapi betina
‫۝‬٦٨ ‫َقاُلوا اْدُع َلَنا َر َّبَك ُيَبِّيْن َّلَنا َم ا ِهَۗي َقاَل ِاَّنٗه َيُقْو ُل ِاَّنَها َبَقَر ٌة اَّل َفاِر ٌض َّو اَل ِبْك ٌۗر َع َو اٌۢن َبْيَن ٰذ ِلَۗك َفاْفَعُلْو ا َم ا ُتْؤ َم ُرْو َن‬
“Sapi betina yang tidak tua dan tidak muda, pertengahan antara itu”

b. Perumpamaan yang senada dengan perkataan “khabar itu tidak sama


dengan menyaksikan sendiri” Contohnya adalah firman Allah tentang Ibrahim dalam
surat al-Baqarah/2 ayat 260. 9
‫ۖ َو ِإْذ َقاَل ِإْبَٰر ِهۦُم َرِّب َأِر ِنى َك ْيَف ُتْح ِى ٱْلَم ْو َتٰى ۖ َقاَل َأَو َلْم ُتْؤ ِم نۖ َقاَل َبَلٰى َو َٰل ِكن ِّلَيْطَم ِئَّن َقْلِبى‬
Allah berfirman, apakah kamu belum percaya? Ibrahim menjawab, saya telah
percaya, akan tetapi agar bertambah teguh hati saya.
c. Perumpamaan yang senada dengan perkataan, “sebagaimana kamu
berbuat, maka seperti itulah kau mendapat balasan” Contohnya firman Allah dalam
surat An-Nisa’/4 ayat 123

‫َم ۡن َّيۡع َم ۡل ُس ٓۡو ًء ا ُّيۡج َز ِبٖۙه َو اَل َيِج ۡد َلٗه‬


Barang siapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan
kejahatan itu.

d. Perumpamaan yang semakna dengan perkataan, “tidaklah seorang


mukmin terkena sengatan hewan dari satu lubang sebanyak dua kali ”
Contohnya firman Allah melalui lisan Ya’qub dalam surat Yusuf/ 12 Ayat 64

8
Rosihon Anwar, Ilmu Tafsir, Op. Cit. hlm. 93.
9
Ibid,

6
‫۝‬٦٤ ‫َق اَل َه ْل ٰا َم ُنُك ْم َع َلْي ِه ِااَّل َك َم ٓا َاِم ْنُتُك ْم َع ٰٓلى َاِخ ْي ِه ِم ْن َقْب ُۗل َفاُهّٰلل َخ ْي ٌر ٰح ِفًظ ا َّو ُه َو َاْر َح ُم الّٰر ِح ِم ْيَن‬

Berkata Ya´qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin)


kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada
kamu dahulu?". Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha
Penyanyang diantara para penyanyang.

C.Amtsal Mursalah
Yaitu kalimat-kalimat bebas yang tidak menggunakan lafad tasybih secara
jelas. Tetapi kalimat-kalimat itu berlaku secara matsal. Berikut beberapa contohnya 10
a.Firman Allah yang berbunyi:

‫َقاَل َم ا َخ ْط ُبُك َّن ِاْذ َر اَو ْد ُّتَّن ُيْو ُسَف َع ْن َّنْفِس ٖۗه ُقْلَن َح اَش ِهّٰلِل َم ا َع ِلْم َنا َع َلْيِه ِم ْن ُس ْۤو ٍۗء َقاَلِت اْم َر َاُت اْلَع ِز ْي ِز اْلٰٔـ َن‬
‫ُّۖق‬
‫۝‬٥١ ‫َح ْص َح َص اْلَح َاَن۠ا َر اَو ْد ُّتٗه َع ْن َّنْفِس ٖه َو ِاَّنٗه َلِم َن الّٰص ِدِقْيَن‬
Raja berkata (kepada wanita-wanita itu): "Bagaimana keadaanmu ketika kamu
menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?" mereka berkata: "Maha
sempurna Allah, Kami tiada mengetahui sesuatu keburukan dari padanya". berkata
isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, Akulah yang menggodanya untuk
menundukkan dirinya (kepadaku), dan Sesungguhnya Dia Termasuk orang-orang yang
benar." (QS. Yusuf/12: 51)

b. Firman Allah dalam QS. Al-Najm/53: 58


‫ٌۗة‬
‫۝‬٥٨ ‫َلْيَس َلَها ِم ْن ُد ْو ِن ِهّٰللا َك اِش َف‬
Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah.

D. Manfaat Amtsal Al-Quran


Perumpamaan-perumpamaan yang ada di dalam al-Quran memiliki beberapa
faedah, yaitu.11
1. Perumpamaan menampakkan sesuatu yang dipahami akal dalam bentuk
obyek nyata yang bisa diraba orang sehingga akal bisa menerimanya.
Sebab, makna-makna yang abstrak baru bisa tertanam kuat di dalam
pikiran manakala dibentuk dalam obyek nyata dan mudah dipahami,
seperti perumpamaan yang Allah buat untuk orang yang berinfak karena
10
Manna’ Al-Qaththan, Dasar-Dasar Ilmu Al-Quran, Op. Cit, hlm. 450-4 .
11
Manna’ Al-Qaththan, Dasar-Dasar Ilmu Al-Quran, Op. Cit, hlm. 452-454

7
riya’, bahwa ia tidak mendapatkan pahala apapun dari infak yang ia
berikan. Seperti tercantum dalam QS al-Baqarah/2: 264.

2. Perumpamaan mengungkapkan hakikat-hakikat dan memperlihatkan


sesuatu yang tidak tampak di hadapan mata, menjadi terlihat nyata. Hal
ini
seperti firman Allah dalam QS al-Baqarah/2: 275

3. Perumpamaan dibuat untuk menimbulkan keengganan karena gambaran


perumpamaan yang dibuat tidak disukai jiwa. Hal ini seperti firman Allah
terkait larangan ghibah dalam QS al-Hujurat/49:12

4. Perumpamaan dibuat karena sesuatu yang dijadikan perumpamaan


berupa sifat yang dianggap buruk oleh manusia. Ini seperti perumpaman
yang dibuat Allah untuk kondisi orang yang diberi kitab-Nya, lalu ia
berbalik tidak mengamalkannya dan justru terbenam di dalam kehinaan.
Hal ini tercantum dalam QS al-A’raf/7: 7 – 7

5. Perumpamaan lebih melekat di dalam jiwa, lebih sempurna dalam


memberikan nasihat, lebih kuat dalam menyampaikan larangan dan lebih
lurus dalam meyakinkan. Allah banyak menyebut perumpamaan di dalam
al-Quran sebagai peringatan dan pelajaran. Tujuannya agar manusia
menjadikannya pelajaran dan bahan renungan sehingga mereka
terbimbing ke jalan yang benar demi meraih bahagia dunia dan akhirat.
Artinya contoh yang baik untuk dijadikan teladan, sebaliknya
perumpamaan yang buruk agar dapat berusaha menghindarinya. Seperti
dalam QS az-Zumar ayat 27 dan al-Hasyr ayat 21, serta al-Ankabaut ayat
43

6. Perumpamaan dibuat sebagai dorongan untuk melakukan sesuatu yang


diinginkan jiwa, seperti gemar berinfak sehingga manusia tidak
segansegan membelanjakan harta-harta mereka dijalan Allah demi meraih
keuntungan yang berlipat ganda seperti dicontohkan dalam surat
alBaqarah ayat 26112.

7. Perumpamaan dibuat untuk memuji sesuatu yang dicontohkan seperti


pujian Allah bagi para sahabat Rasulullah dalam surat al-Fath ayat 29.
BAB III
PENUTUP
12
Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, Op. Cit, hlm. 255

8
KESIMPULAN

Amsal dalam Al-Quran adalah perumpamaan yang menggunakan simbol dan


gambaran untuk menyampaikan pesan dan makna dari teks. Berikut adalah beberapa
simpulan tentang amtsal dalam Al-Quran:

1. Amsal menggunakan kata amtsal yang berarti sebagai bentuk jamak dari kata
matsal (‫ )مثل‬dan al-Qur'an

2. Amsal memiliki arti sebagai contoh, keserupaan, atau kesempurnaan

3. Amsal dapat ditemukan dalam Al-Qur'an dengan jumlah yang banyak

4. Amsal memungkinkan pembaca untuk memperkira dan menafsirkan makna yang


terkait dengan pesan yang diberikan

5. Amsal membantu dalam memahami dan menafsirkan Al-Qur'an secara lebih


mendalam dan menjadi alat untuk pemahaman dan penafsiran

Dalam konteks pendidikan nilai, amtsal dalam Al-Qur'an juga menjadi alat
untuk mengajarkan nilai-nilai dan makna-makna dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui amtsal, manusia dapat belajar tentang pentingnya memikirkan dan
menafsirkan pesan yang diberikan dalam Al-Qur'an.

Anda mungkin juga menyukai