Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH DOSEN PENGAMPU

Ulumul Qur’an Prof. Dr. H. Mahyuddin Barni, M.ag

NAMA-NAMA AL-QUR’AN & POSISI AL-QUR’AN DIANTARA


KITAB-KITAB ALLAH

Oleh kelompok 2 :

NAMA NIM

HAMIDA SARI 210101030166


NOOR RAHMAN 210101030861
NURUL JANNAH 210101030055

TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ANTASARI BANJARMASIN
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Asalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas Rahmat dan
Izin-Nya lah kami mampu menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Tak lupa Sholawat dan Salam kami sampaikan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan juga umat beliau hingga akhir zaman.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai “ Nama-nama Al-Qur’an & posisinya diantara kitab-
kitab Allah ”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata semoga makalah
ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Wasalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Banjarmasin, September 2022

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
A. Pengertian Al-Qur’an ...................................................................................................... 2
B. Nama – Nama Lain Dari Al-Qur’an ............................................................................... 3
C. Posisi Al-Qur’an Diantara Kitab-Kitab Allah Yang Lain............................................. 12
BAB III .................................................................................................................................... 14
PENUTUP................................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Nama Al-Qur`an itu muncul di dalam kitab itu sendiri. Berawal dari pemikiran
itulah muncul sebuah pendapat yang mengatakan bahwa Al-Qur`an bukanlah hasil
definisi dari sebuah kata, namun Al-Quran adalah sebuah isim alam yang diberikan
Allah kepada kitab suci ini. Diantaranya adalah pendapat dari imam Syafi`i yang
merasa tidak perlu mengupas asal usul pemberian nama ini, karena Allah lah yang
memang memberi nama demikian sama saja ketika Allah memberi nama kitab Taurat
dan Injil kepada Nabi Musa dan Isa AS.
Sumber dari segala ilmu pengetahuan tentang keislaman tidak terlepas dari al-
Qur’an. Siapapun yang membaca, mengahayati, dan mengamalkannya tidak akan
pernah celaka dikala banyak orang yang celaka dan tidak pernah tersesat dikala
banyak orang yang tersesat. Dia selalu setia membimbing orang yang mau mengikuti
aturannya. Dan seperti itu pulalah sebaliknya, bagi orang yang tidak mau mengikuti
ajarannya pasti akan tersesat dan tidak tau arah hidup yang sebenarnya yang pada
akhirnya ia menempuh perjalanan hidup dengan kekacauan dan kebingungan.
Adapun pendapat para ulama yang di sepakati ialah Al-Qur`an kalam Allah
yang tiada tandingannya (Mu`jizat) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,
penutup para nabi dan Rassul dengan perantara malaikat jibril AS di mulai dari surat
AL-Fatihah dan di akhiri dengan surat An-Nas dan ditulis oleh mushaf mushaf yang
disampaikan kepada kita secara mutawatir dan mempelajarinya suatu ibadah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Al-Qur’an ?


2. Apa saja nama-nama lain dari Al’Qur’an ?
3. Bagaimana posisi Al-Qur’an diantara kitab-kitab Allah yang lain ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Al-Qur’an.


2. Untuk mengetahui nama-nama lain dari Al-Quran.
3. Untuk mengetahui posisi Al-Qur’an diantara kitab-kitab Allah yang lain.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Qur’an

Secara etimologi al-Qur’an berasal dari bahasa Arab dalam bentuk kata benda
abstrak mashdar dari kata (qara’a – yaqrau’- Qur’anan) yang berarti bacaan. Sebagian
ulama yang lain berpendapat bahwa lafazh al-Qur’an bukanlah musytak dari qara’a
melainkan isim alam (nama sesuatu) bagi kitab yang mulia, sebagaimana halnya nama
Taurat dan Injil. Penamaan ini dikhususkan menjadi nama bagi Kitab Suci yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Menurut gramatika bahasa Arab bahwa kata “al-Qur’an” adalah bentuk
mashdar dari kata qara’a yang maknanya muradif (sinomin) dengan kata qira’ah,
artinya bacaan tampaknya tidak menyalahi aturan, karena mengingat pemakaian yang
dipergunakan al-Qur’an dalam berbagai tempat dan ayat.
Sedangkan pengertian al-Qur’an menurut istilah (terminologi), para ulama
berbeda pendapat dalam memberikan definisi, sesuai dengan segi pandangan dan
keahlian masing-masing. Berikut dicantumkan beberapa definisi al-Qur’an yang
dikemukakan para ulama, antara lain:
1. Menurut Imam Jalaluddin al-Suyuthy seorang ahli Tafsir dan Ilmu Tafsir di
dalam bukunya “Itmam al-Dirayah” menyebutkan: “Al-Qur’an ialah firman
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.untuk melemahkan
pihak-pihak yang menantang-Nya, walaupun hanya dengan satusurat saja
dari padanya”.
2. Muhammad Ali al-Shabuni menyebutkan pula sebagai berikut: “ Al-Qur’an
adalah Kalam Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw. penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan malaikat
Jibril a.s dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada
kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan suatu
ibadah, yang dimulai dengan surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat an-
Nas “.

Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukan di atas, maka unsur-unsur


terpenting yang dapat diambil dari hakikat al-Qur’an itu, adalah:

2
a) Al-Qur’an itu adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw. dengan perantaraan Malaikat Jibril as., sebagaimana
yang dinyatakan dalam firman-Nya surat asy-Syu’ara ayat 193:
“Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril)”.

Berdasarkan ketentuan ini, dapat dipahami bahwa firman Allah yang


diturunkan kepada selain Nabi Muhammad Saw. bukanlah dikatakan al-Qur’an.
Demikian juga ucapan Nabi Muhammad yang dikenal hadits atau wahyu-wayhu yang
beliau terima diluar cara penyampaian al-Qur’an oleh Malaikat Jibril (seperti hadits
Qudsi) juga bukanlah al-Qur’an, walaupun hadits-hadits itu sebenarnya juga berasal
dari wahyu Allah.

B. Nama – Nama Lain Dari Al-Qur’an

Allah Swt. menyebut kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan
berbagai macam nama, di antara nama-nama lain Al-Quran yang popular dikalangan
umat Islam, yaitu:
1. Al-Kitab, yang berarti tertulis atau yang ditulis. Ini menunjukkan bahwa wahyu
itu dirangkum dalam bentuk tulisan yang merupakan kumpulan huruf-huruf dan
menggambarkan ucapan, sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Anbiya’ ayat
10:

‫ل َ ق َ د ْ أ َن ْ َز ل ْ ن َا إ ِ ل َ ي ْ ك ُ ْم ِك ت َا ب ًا ف ِي هِ ِذ كْ ُر ك ُ مْ ۖ أ َ ف َ ََل ت َع ْ ق ِ ل ُ و َن‬

“Telah Kami turunkan kepadamu alȬKitab yang didalamnya terdapat sebab-


sebab kemuliaan bagimu”.
2. Al-Furqan, yang berarti memisahkan atau membedakan. Penamaan itu
mengisyaratkan bahwa al-Qur’an membedakan antara kebenaran dan kebathilan,
sebagaimana firman Allah dalam surat al-Furqan ayat 1:
‫ك ال َّ ذِ ي ن َ َّز َل ال ْ ف ُ ْر ق َ ا َن ع َ ل َ ى ع َ ب ْ ِد ه ِ ل ِ ي َ ك ُ و َن ل ِل ْ ع َ ا ل َ ِم ي َن ن َ ِذ ي ًر ا‬
َ ‫ت َ ب َ ا َر‬
“Maha Suci Allah yang telah menurunkan al-Furqan (Al-Quran) kepada hamba-
Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”.
3. Adz-Dzikr, yang berarti peringatan. Penamaan ini berarti menunjukkan bahwa di
dalam al-Qur’an memuat berbagai peringatan bagi umatmanusia, sebagaimana
dinyatakan-Nya dalam surat al-Hijr ayat 9:
َ َ ‫إ ِ ن َّ ا ن َ ْح ُن ن َ َّز ل ْ ن َا الذ ِ كْ َر َو إ ِ ن َّ ا ل َ ه ُ ل‬
‫ح ا ف ِ ظ ُ و َن‬

3
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikra (AlȬQur’an), dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”.
4. Al-Tanzil, berarti yang diturunkan, sebagaimana tersebut dalam Al-Quran surat
Asy-Syu’ara’ ayat 192:
‫َو إ ِ ن َّ ه ُ ل َ ت َ ن ْ ِز ي ُل َر ب ِ ال ْ ع َ ا ل َ ِم ي َن‬
“Dan sesungguhnya Al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta
alam”.
5. Ar-Ruh yang berarti jiwa, sebagaimana terdapat di dalam firman-Nya surat asy-
Syura ayat 52:
ْ ‫ب َو َل‬
‫اْلِ ي َم ا ُن َو ل َ ِك ْن‬ ُ ‫ت ت َ د ِْر ي َم ا ال ْ ِك ت َا‬ َ ْ ‫ح ا ِم ْن أ َ ْم ِر ن َا َم ا ك ُ ن‬
ً ‫ك ُر و‬ َ ‫ك أ َ ْو‬
َ ْ ‫ح ي ْ ن َا إ ِ ل َ ي‬ َ ِ ‫َو ك َ ذ َ ل‬
‫ص َر اط مُ سْ ت َق ِيم‬ِ ‫ك ل َ ت َ هْ ِد ي إ ِ ل َ ى‬ ِ ‫ج ع َ ل ْ ن َا ه ُ ن ُ و ًر ا ن َ ْه دِ ي ب ِ هِ َم ْن ن َ ش َا ءُ ِم ْن‬
َ َّ ‫ع ب َ ا ِد ن َا َو إ ِ ن‬ َ
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Quran) dengan perintah
Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al-Quran) dan
tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Quran itu
cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara
hamba-hamba Kami.Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk
kepada jalan yang lurus”.
6. Al-Balaghah berarti penyampaian atau kabar, sebagaimana disebut dalam firman-
Nya surat Ibrahim ayat 52:
ْ ‫اس َو ل ِ ي ُ ن ْ ذ َ ُر وا ب ِ هِ َو ل ِ ي َ ع ْ ل َ مُ وا أ َ ن َّ مَ ا ه ُ َو إ ِ ل َ ه َو احِ د َو ل ِ ي َ ذ َّ ك َّ َر أ ُو ل ُ و‬
ِ ‫اْل َل ْ ب َ ا ب‬ ِ َّ ‫ه َ ذ َ ا ب َ ََل غ ل ِل ن‬
“Al-Quran ini adalah penjelasan yang cukup bagi manusia dan supaya mereka
diberi peringatan dengan dia, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia
adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil
pelajaran”.
7. Al-Basya’ir yang berarti pedoman, sebagaimana tersebut dalam al-Qur’an surat
al-Jatsiyah ayat 20 :
ِ َّ ‫ه َ ذ َ ا ب َ صَ ا ئ ِ ُر ل ِل ن‬
‫اس َو ه ُ د ًى َو َر ْح َم ة ل ِ ق َ ْو م ي ُو ق ِ ن ُ و َن‬
“Al-Quran itu adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum
yang meyakini”.
8. Al-Huda berarti petunjuk, sebagaimana tercantum dalam firman-Nya surat al-
Taubah ayat 33:
َ ‫ح ق ِ ل ِ ي ُظْ ِه َر ه ُ ع َ ل َ ى الد ِ ي ِن ك ُ ل ِ هِ َو ل َ ْو ك َِر ه‬
َ ْ ‫ه َُو ا ل َّ ِذ ي أ َ ْر س َ َل َر س ُ و ل َ ه ُ ب ِ ال ْ ه ُ د َ ى َو دِ ي ِن ال‬
‫ال ْ مُ شْ ِر ك ُ و َن‬

4
“Dialah yang mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan
agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-
orang musyrik tidak menyukai”.
9. Al Mau’idhoh nama lain Al Quran selanjutnya adalah Al-Mau’idhoh berarti
pelajaran atau nasihat. Nama ini keluar dalam ayat ‫ظة مِ ْن َربِ ُك ْم‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
َ ‫اس قَدْ َجا َءتْ ُك ْم َم ْو ِع‬
َ‫ُور َوهُدًى َو َر ْح َمة ل ِْل ُمؤْ مِ نِين‬
ِ ‫صد‬ُّ ‫ َو ِشفَاء ِل َما فِي ال‬Hai manusia sesungguhnya telah datang
kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
ada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS.
Yunus : 57).
10. Asy-Syifa’ nama lain Al Quran lainnya yakni, Asy-Syifa yang berarti
penyembuh. ‫ارا‬
ً ‫س‬ َّ ‫ َونُن َِز ُل مِ نَ ْالقُ ْرآ ِن َما ه َُو ِشفَاء َو َر ْح َمة ل ِْل ُمؤْ مِ نِينَ ۙ َو َل يَ ِزيدُ ال‬Dan
َ ‫ظالِمِ ينَ ِإ َّل َخ‬
Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-
orang yang zalim selain kerugian. (QS. Al-Isra : 82) Al Quran memang
diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah SAW untuk mengobati penyakit hati
manusia. Untuk itu saat kita merasa mempunyai penyakit yang berkaitan dengan
hati, misalnya saja iri, kecewa, sedih, dan sebagainya dianjurkan untuk membaca
Al-Quran. Membaca ayat suci Al-Quran Insya Allah dapat meringankan bahkan
menghilangkan penyakit-penyakit tersebut.
11. Al-Hukmu Al Quran juga kadang disebut dengan Al-Hukmu berarti juga hukum
atau peraturan. Seperti diketahui sumber hukum Islam memang harus didasarkan
pada Al Quran. ِ‫ّللا‬ َّ َ‫ع َربِيًّا َولَئ ِِن اتَّبَعْتَ أ َ ْه َوا َءهُ ْم بَ ْعدَ َما َجا َءكَ مِ نَ ْالع ِْل ِم َما لَكَ مِ ن‬
َ ‫َو َكذَلِكَ أَ ْنزَ ْلنَاهُ ُح ْك ًما‬
‫ مِ ْن َولِي َو َل َواق‬Dan demikianlah Kami telah menurunkan Al-Quran itu sebagai
peraturan (yang benar) dalam Bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti
hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak
ada pelindung dan pemelihara bagimu akan (siksa) Allah.(QS. Ar-Ra’d: 37).
12. Al-Hikmah Nama lain Al Quran selanjutnya yakni Al Hikmah yang berarti
kebijaksanaan. Nama Al Hikmah disebutkan dalam Surat Al Isra: َ‫ذَلِكَ مِ َّما أَ ْو َحى ِإ َليْك‬
ً ‫ّللا ِإ َل ًها آخ ََر فَت ُ ْلقَى فِي َج َه َّن َم َملُو ًما َمدْ ُح‬
‫ورا‬ ِ َّ ‫ َربُّكَ مِ نَ ْالحِ ْك َم ِة ۗ َو َل ت َ ْج َع ْل َم َع‬Itulah sebagian hikmah
yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Janganlah kamu mengadakan Tuhan yang
lain selain Allah yang (bisa) menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka
dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (QS. Al Isra’ : 39)

5
13. Ar-Rahmat nama lain Al Quran yang memiliki artai rahmat. ‫َو ِإ َّنهُ لَ ُهدًى َو َر ْح َمة‬
َ‫ ل ِْل ُمؤْ مِ نِين‬Dan sesungguhnya Quran itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman. (QS. An-Naml : 77).
14. Al-Bayan Al Bayan yang berarti penerangan juga merupakan salah satu nama
lain Al Quran. َ‫ظة ل ِْل ُمتَّقِين‬
َ ‫اس َوهُدًى َو َم ْو ِع‬
ِ َّ‫ َهذَا بَيَان لِلن‬Ini adalah penerangan bagi seluruh
manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali
Imran: 138).
15. Al-Kalam Nama lain Al Quran yakni Al Kalam atau Kalam Ilahi َ‫َوإِ ْن أ َ َحد مِ ن‬
َ‫ّللاِ ث ُ َّم أ َ ْب ِل ْغهُ َمأ ْ َمنَهُ ذَلِكَ بِأَنَّ ُه ْم قَ ْوم َل يَ ْعلَ ُمون‬ َ ‫ ْال ُم ْش ِركِينَ ا ْست َ َج‬Dan jika
َّ ‫اركَ فَأ َ ِج ْرهُ َحتَّى يَ ْس َم َع ك َََل َم‬
seorang diantara orang-orang musyrik itu meminta perlindungan kepadamu, maka
lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, lalu antarkanlah ia
ketempat yang aman baginya. Ddemikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak
mengetahui. (QS. At Taubah: 6).
16. Al-Busyra artinya kabar gembira juga satu dari sekian nama lain Al Quran. ُ‫قُ ْل ن ََّزلَه‬
َ‫ق ِليُثَبِتَ الَّذِينَ آ َمنُوا َوهُدًى َوبُ ْش َرى ل ِْل ُم ْسلِمِ ين‬
ِ ‫ ُرو ُح ْالقُد ُِس مِ ْن َربِكَ بِ ْال َح‬Katakanlah! Ruhul Qudus
(Jibril) menurunkan (AlQuran) itu dari Tuhanmu dengan benar untuk
meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta
kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” (QS. An
Nahl: 102).
17. An-Nur yang berarti cahaya juga nama lain Al Quran. ‫اس قَدْ َجا َء ُك ْم ب ُْرهَان مِ ْن‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
ً ُ‫“ َربِ ُك ْم َوأَ ْنزَ ْلنَا إِلَ ْي ُك ْم ن‬Hai manusia, sesungguhnyatelah datang kepadamu bukti
‫ورا ُمبِينًا‬
kebenaran dari Tuhanmu dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang
benderang.” (QS. AN Nisa: 174).
18. Al-Qaul Al Qaul yang berarti perkataan juga nama lain Al Quran. ‫ص ْلنَا لَ ُه ُم‬ َّ ‫َو َل َق ْد َو‬
َ‫ ْالقَ ْو َل لَعَلَّ ُه ْم يَتَذَ َّك ُرون‬Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut turut perkataan
ini kepada mereka agar mendapat pelajaran.(QS. Al-Qashash: 51).
19. Al-‘Ilmu Dinamakan dengan sebutan “al-’Ilm” karena Al-Qur’an menjadi
sumber ilmu dalam Islam. Sumber pengambilan nama tersebut adalah Q.S. al-
Baqarah [2] ayat 145: ‫“ مِ ْن بَ ْع ِد َما َج ۤا َءكَ مِ نَ ْالع ِْل ِم‬setelah sampai ilmu kepadamu”
20. Al-Haqq Dikatakan sebagai “al-Haqq” karena semua ajaran Al-Qur’an
mengandung kebenaran. Sebagaimana dalam Q.S. Ali ‘Imran [3] ayat 62: ‫ا َِّن هذَا‬
‫ص ْال َح ُّق‬ َ َ‫“ لَ ُه َو ْالق‬Sungguh, ini adalah kisah yang benar”.
ُ ‫ص‬

6
21. Al-Hady Dinamakan dengan nama “al-Hady”, karena Al-Qur’an memberikan
petunjuk dan hidayah kepada umat manusia. Sebagaimana dalam Q.S. al-Isra’
ْ ‫“ ا َِّن هذَا ْالقُ ْرانَ يَ ْه ِد‬Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk”.
[17] ayat 9: ‫ي‬
22. Al-‘Ajab Al-Qur’an disebut juga dengan nama “al-’Ajab”, dikarenakan
keindahan susunan kata Al-Qur’an sehingga ia menjadi sebuah bacaan yang
menakjubkan. Sebagaimana dalam Q.S. al-Jinn [72] ayat 1: ١ – ‫ع َجب ًۙا‬
َ ‫“ قُ ْرانًا‬Bacaan
yang menakjubkan (Al-Qur’an)”.
23. Al-Tadzkirah Dinamakan dengan nama “al-Tadzkirah” dikarenakan Al-Qur’an
merupakan sumber pelajaran bagi mereka yang ingin bertakwa. Sebagaimana
dalam Q.S. al-Haqqah [69] ayat 48: ٤٨ – َ‫“ َواِنَّ ٗهلَتَذْك َِرة ِل ْل ُمت َّ ِقيْن‬Dan sungguh, (Al-
Qur’an) itu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa”
24. Al-‘Urwah al-wutsqa Al-Qur’an disebut dengan nama “al-’Urwah al-Wutsqa”
karena ia bagaikan tali yang sangat kuat, dan barangsiapa yang berpegang pada
tali tersebut maka ia akan selamat. Sebagaimana dalam Q.S. al-Baqarah [2] ayat
256: ‫ام لَ َها‬
َ ‫ص‬َ ‫سكَ بِ ْالعُ ْر َوةِ ْال ُوثْقى َل ا ْن ِف‬
َ ‫“ ا ْست َ ْم‬dia telah berpegang (teguh) pada tali yang
sangat kuat yang tidak akan putus”
25. Al-Shidiq Dinamakan “al-Shidq” karena semua isi dari Al-Qur’an adalah ajaran
kebenaran. Sebagaimana dalam Q.S. al-Zumar [39] ayat 33: َ‫صدَّق‬ ِ ‫ي َج ۤا َء ِب‬
ِ ْ‫الصد‬
َ ‫ق َو‬ ْ ‫َوالَّ ِذ‬
ۤ
٣٣ – َ‫“ ِب ٖٓهاُول ِٕى َك ُه ُم ْال ُمتَّقُ ْون‬Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan
orang yang membenarkannya, mereka itulah orang yang bertakwa”
26. Al-‘Adl Al-Qur’an juga dikenal dengan nama “al-’Adl” karena semua keputusan
yang tercantum dalam Al-Qur’an adalah pasti adil. Sebagaimana dalam Q.S. al-
An’am [6] ayat 115: ‫عد ً ْۗل‬
َ ‫صدْقًا َّو‬ ْ ‫“ َوت َ َّم‬Dan telah sempurna firman
ِ َ‫ت َك ِل َمتُ َر ِبك‬
Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil”.
27. Al-Amr Dinamakan “al-Amr” karena dalam Al-Qur’an terdapat perintah-perintah
Allah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Nama ini berdasar pada Q.S. al-
Thalaq [65] ayat 5: ‫ّللا ا َ ْنزَ لَ ٗ ٖٓه ِالَ ْي ُك ۗ ْم‬
ِ ٰ ‫“ ذلِكَ ا َ ْم ُر‬Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya
kepada kamu”
28. Al-Munadiy Al-Qur’an memiliki nama lain “al-Munadiy”. Alasan penamaan ini
karena ia menyerukan kepada umat manusia agar beriman kepada Allah dan
َ ‫َربَّنَا ٖٓ اِنَّنَا‬
Rasul-Nya. Sebagaimana dalam Q.S. Ali ‘Imran [3] ayat 193: ‫سمِ ْعنَا ُمنَا ِديًا‬
‫ان‬ ِْ‫يل‬
ِ ‫َِل ْي َم‬ ْ ‫“ يُّنَا ِد‬Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru
kepada iman”

7
29. Al-Majid Al-Qur’an dinamakan dengan nama “al-Majid” karena sifat kemuliaan
yang dimiliki Al-Qur’an. Sebagaiamana disebutkan dalam Q.S. al-Buruj [85] ayat
21: ٢١ – ‫“ بَ ْل ه َُو قُ ْران َّم ِجي ْۙد‬Bahkan (yang didustakan itu) ialah Al-Qur’an yang
mulia”
30. Zabur Nabi Muhammad juga pernah menamakan kitab Zabur dengan Al-Qur’an,
sebagaimana dalam sabdanya: Khuffifa ‘ala Dawud al-Qur’an (telah diperingan
pada Nabi Dawud Al-Qur’an), tetapi tidak dijelaskan alas an penamaan tersebut.
َّ ‫َولَقَدْ َكتَ ْبنَا فِى‬
Nama ini dapat ditemukan dalam Q.S. al-Anbiya’ [21] ayat 105: ‫الزب ُْو ِر‬
“Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur”.
31. Al-Nadzir Disebut juga dengan nama “al-Nadzir”, karena Al-Qur’an juga
menjelaskan tentang peringatan-peringatan terkait neraka supaya umat Islam
menghindarinya. Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama
Al-Qur’an sebelumnya.
32. Al-‘Aziz Alasan penamaan “al-’Aziz” karena Al-Qur’an selalu menang atas
orang-orang yang menentang dan mengingkari akan kebenaran Al-Qur’an.
Sebagaimana dalam Q.S. Fussilat [41] ayat 41: ‫الذ ْك ِر لَ َّما‬ ِ ِ‫ا َِّن الَّ ِذيْنَ َكف َُر ْوا ب‬
٤١ – ‫“ َج ۤا َءهُ ْم ۗ َواِنَّ ٗهلَكِتب َع ِزي ْۙز‬Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an
ketika (Al-Qur’an) itu disampaikan kepada mereka (mereka itu pasti akan
celaka), dan sesungguhnya (Al-Qur’an) itu adalah Kitab yang mulia”
33. Al-Qashash Al-Qur’an juga disebut dengan nama “al-Qashash” karena di
dalamnya diceritakan tentang kisah-kisah umat terdahulu supaya bisa diambil
pelajaran (ibrah) dari kisah tersebut. Sebagaimana dalam Q.S. Yusuf [12] ayat 3:
‫ص‬ َ َ‫سنَ ْالق‬
ِ ‫ص‬ َ ‫علَيْكَ اَ ْح‬ ُّ ُ‫“ نَحْ ُن نَق‬Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah
َ ‫ص‬
yang paling baik”
34. Shuhuf Dinamakan “Shuhuf” karena Al-Qur’an terkumpul dan tertulis dalam
beberapa lembaran (Shahifah). Sebagaimana dalam Q.S. ‘Abasa [80] ayat 13: ‫فِ ْي‬
١٣ – ‫ص ُحف ُّمك ََّر َم ۙة‬
ُ “di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah)”
35. Al-Mukarramah Ibnu Jarir al-Thabari mengatakan bahwa makna penamaan Al-
Qur’an dengan kata “al-Mukarramah” adalah karena di dalamnya terkandung
kumpulan ilmu dan hikmah. Sehingga menjadikanya sebagai kitab yang mulia.
Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Al-Qur’an
sebelumnya.
36. Al-Marfu’ah Dinamakan dengan nama “al-Marfu’ah” dikarenakan Al-Qur’an
berasal dari tingkatan alam tertinggi (al-’alam al-’ulwiy) yaitu langit ke tujuh.
8
َ ‫عة ُّم‬
Sebagaimana dalam Q.S. ‘Abasa [80] ayat 14: ١٤ – ۙ ‫ط َّه َرة‬ َ ‫“ َّم ْرفُ ْو‬yang
ditinggikan (dan) disucikan”
37. Al-Muthahharah Al-Qur’an memiliki nama “al-Muthahharah” karena ia
merupakan kitab yang suci dari penentangan dan penghinaan orang-orang kafir.
Ibnu ‘Asyur dalam tafsirnya mengatakan bahwa suci dalam hal ini adalah bentuk
majaz dari kemuliaan (syaraf). Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat
َ ‫عة ُّم‬
pada nama Al-Qur’an sebelumnya. ١٤ – ۙ ‫ط َّه َرة‬ َ ‫َّم ْرفُ ْو‬
38. Al-Wa’id Alasan penamaan “al-Wa’id”, karena di dalam Al-Qur’an disebutkan
terkait ancaman dan peringatan bagi umat manusia. Sebagaimana dalam Q.S.
َ ‫َاف َمقَامِ ْي َوخ‬
Ibrahim [14] ayat 14: ١٤ – ‫َاف َو ِع ْي ِد‬ َ ‫ض مِ ْن بَ ْع ِد ِه ْم ۗذلِكَ ِل َم ْن خ‬ َ ْ ‫“ َولَنُ ْس ِكنَنَّ ُك ُم‬Dan
َ ‫ال ْر‬
Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu setelah mereka. Yang
demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (menghadap) ke hadirat-Ku
dan takut akan ancaman-Ku.
39. Al-Fashl Nama Al-Quran yang satu ini, “al-Fashl” karena Al-Qur’an
memisahkan antara yang hak (benar) dan yang batil. Sebagaimana telah
disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Al-Qur’an sebelumnya.
40. Al-Naba’ Al-‘Adhim Al-Qur’an juga dinamakan dengan “al-Naba’ al-’Adhim”,
karena adanya berita-berita besar tentang hal-hal yang berkaitan dengan
kehidupan pasca kematian. Sumber pengambilan nama ini yaitu Q.S. al-Naba’
[78] ayat 2: ٢ – ‫ع ِن النَّبَ ِا ْالعَظِ ي ِْۙم‬
َ “Tentang berita yang besar (hari kebangkitan)”
41. Ahsan al-Hadits Dinamakan dengan nama “Ahsan al-Hadits” karena Al-Qur’an
merupakan sebaik-baik perkataan dan ucapan. Nama Al-Quran tersebut berdasar
pada Q.S. al-Zumar [39] ayat 23: ‫ِي‬ ِ ‫سنَ ْال َح ِد ْي‬
َ ۙ ‫ث كِتبًا ُّمتَشَا ِب ًها َّمثَان‬ ٰ َ “Allah telah
َ ‫ّللاُ ن ََّز َل اَ ْح‬
menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-
ayatnya) lagi berulang-ulang”.
42. Al-Mutasyabih Al-Qur’an juga dinamakan dengan “al-Mutasyabih”, karena
adanya kemiripan atau keserupaan dari sebagian ayat dengan ayat lainya dalam
hal kebaikan (keindahan) dan kebenaran. Sebagaimana telah disebutkan dalam
kutipan ayat pada nama Al-Qur’an sebelumnya.
43. Al-Matsani Penyematan nama “al-Matsani” terhadap Al-Qur’an dikarenakan di
dalamnya diuraikan terkait kisah-kisah umat terdahulu. Sehingga terjadi proses
pengulangan akan cerita dan nasihat dari kisah-kisah terdahulu. Sebagaimana
disebutkan dalam Q.S. al-Zumar [39] ayat 23.

9
44. Al-Muhaimin Al-Quran dinamakan sebagai “al-Muhaimin” dikarenakan Al-
Qur’an menjadi saksi terhadap adanya kitab-kitab samawi terdahulu dan kejadian
umat pada masa lampau. Sebagaimana dalam Q.S. al-Maidah [5] ayat 48: ‫ص ِدقًا ِل َما‬
َ ‫ُم‬
‫علَ ْي ِه‬ ِ ‫“ بَيْنَ يَدَ ْي ِه مِ نَ ْالكِت‬yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan
َ ‫ب َو ُم َهيْمِ نًا‬
sebelumnya dan menjaganya”
45. Al-Habl Al-Quran memiliki nama lain “al-Habl” yaitu tali. Hal ini dikarenakan
barangsiapa yang berpegang teguh pada tali (Al-Qur’an) tersebut maka ia akan
mendapatkan pentunjuk dan masuk surga. Sebagaimana dalam Q.S. Ali ‘Imran
[3] ayat 103: ‫ّللا َجمِ ْيعًا‬
ِ ٰ ‫َص ُم ْوا بِ َح ْب ِل‬
ِ ‫“ َوا ْعت‬Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada
tali (agama) Allah”
46. Al-Shirath al-Mustaqim Nama lain dari Al-Quran adalah “al-Shirath al-
Mustaqim”. Hal ini dikarenakan Al-Qur’an merupakan panduan yang menuntun
kita menuju jalan yang lurus yaitu surga. Sebagaimana dalam Q.S. al-An’am [6]
ayat 153: ُ‫ص َراطِ ْي ُم ْست َ ِق ْي ًما فَاتَّبِعُ ْوه‬
ِ ‫“ َوا َ َّن هذَا‬Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus.
Maka ikutilah!” “Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan
siksa yang sangat pedih”
47. Al-Karim Al-Quran diberi nama “al-Karim” karena terdapat sifat kemuliaan
yang terkandung di dalamnya. Sebagaimana dalam Q.S. al-Waqi’ah [56] ayat 77:
‫“ اِنَّهٗ لَقُ ْران ك َِري ْۙم‬dan (ini) sesungguhnya Al-Qur’an yang sangat mulia”.
48. Al-Mubarak Al-Quran diberi nama “al-Mubarak”, karena ia mengandung
keberkahan. Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Al-
Qur’an sebelumnya.
49. Al-‘Aliy Dinamakan dengan nama “al-’Aliy” karena Al-Qur’an merupakan kitab
suci yang mengandung nilai yang tinggi nan agung. Sebagaimana dalam Q.S. al-
Zukhruf [43] ayat 4: ٤ – ‫“ َواِنَّ ٗه ِف ْٖٓيا ُ ِم ْالكِتبِلَدَ ْينَالَعَ ِليٌّ َح ِكي ْۗم‬Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu
dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi
dan penuh hikmah”
50. Al-Qayyim Al-Qur’an dinamakan “al-Qayyim” karena ia membimbing orang-
orang yang beriman kepada jalan yang lurus. Sumber pengambilan nama tersebut
dari Q.S. al-Kahfi [18] ayat 2: ‫ش ِد ْيدًا‬ ً ْ ‫“ قَ ِي ًما ِليُ ْنذ َِر َبأ‬Sebagai bimbingan yang lurus,
َ ‫سا‬
untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih”
51. Al-Wahy Dinamakan dengan “al-Wahy” karena Al-Qur’an merupakan kumpulan
wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara
malaikat Jibril. Nama Al-Quran yang ini tertulis dalam Q.S. al-Anbiya’ [21] ayat
10
45: ِ ‫“ قُ ْل اِنَّ َما ٖٓ ا ُ ْنذ ُِر ُك ْم ِب ْال َو ْحي‬Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya
memberimu peringatan sesuai dengan wahyu”
52. Al-‘Arabiy Penamaan Al-Quran dengan nama “al-’Arabiy”, disebabkan Al-
Qur’an menggunakan media perantara bahasa Arab dalam menyampaikan pesan-
pesan ilahi. Q.S. Yusuf [12] ayat 28 menunjukkan adanya nama Al-Quran yang
ini: ٢٨ – َ‫ي ع َِوج لَّ َع َّل ُه ْم يَتَّقُ ْون‬
ْ ‫غي َْر ِذ‬ َ ‫(“ قُ ْرانًا‬Yaitu) Al-Qur’an dalam bahasa Arab,
َ ‫ع َر ِبيًّا‬
tidak ada kebengkokan (di dalamnya) agar mereka bertakwa”
53. Al-Mubin Penamaan Al-Quran dengan nama “al-Mubin” dikarenakan fungsi Al-
Qur’an adalah memperjelas yang hak dari yang batil. Sebagaimana telah
disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Al-Quran sebelumnya.
54. Al-Qur’an Dinamakan dengan nama “al-Qur’an” karena Al-Qur’an merupakan
bacaan yang di dalamnya terkumpul hal-hal yang berkaitan dengan kisah,
perintah, larangan, ayat, surah, dan lain sebagainya. Sebagaimana dalam Q.S. al-
Qiyamah [75] ayat 17: ١٧ – ٗ‫علَ ْينَا َج ْمعَ ٗه َوقُ ْرانَه‬
َ ‫“ ا َِّن‬Sesungguhnya Kami yang akan
mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya”.
Dan masih banyak lagi nama-nama lain al-Qur’an yang tidak dicantumkan di
sini. Meskipun demikian, semua penamaan tersebut menunjukkan fungsi, sifat, dan
peranan al-Qur’an dalam hubungannya dengan Allah Swt. dan umat Islam. Di
samping juga menunjukkan keagungan dan kesuciannya dibandingkan kitab suci
lain yang diturunkan kepada para Nabi terdahulu.
Sekalipun demikian, di antara penamaan itu yang populer dan paling umum
dikenal adalah al-Qur’an dan Al-Kitab. Dalam hal ini, Dr. Muhammad Abdullah
Daraz-sebagaimana dikutip oleh Manna’ Qattan- mengatakan bahwa ia dinamakan
al-Qur’an karena ia dibaca dengan lisan, dan dinamakan Al-Kitab karena ia ditulis
dengan pena. Kedua nama ini menunjukkan makna yang sesuai dengan
kenyataannya, dimana wahyu itu dirangkum dan dipelihara dalam bentuk tulisan
serta tersimpan di dalam dada manusia dalam bentuk hafalan sejak pasca Nabi
Saw. sampai sekarang. Berbeda dengan Kitab-kitab Suci lain sebelumnya, dimana
ia hanya terhimpun dalam bentuk tulisan saja atau hanya dalam hafalan saja,
sehingga keotentikannya tidak terjamin seperti halnya al-Qur’an.

11
C. Posisi Al-Qur’an Diantara Kitab-Kitab Allah Yang Lain

Al-Quran merupakan kallamullah, atau perkataan Allah yang diwahyukan


kepada Rasulullah Muhammad Shallahu Alaihi wasalam melalui malaikat jibril
Alaihisalam. setiap orang yang mengkau beriman harus meyakini kebenaran Al-
Quran, karena Meyakini kitab-kitab Allah merupakan salah satu dari rukun iman.
Ada pada surah al maidah ayat 48 :

َّ ‫علَ ْي ِه فَٱحْ ُكم بَ ْينَ ُهم بِ َما ٖٓ أَنزَ َل‬


‫ٱّللُ َو َل تَتَّبِ ْع‬ َ ‫ب َو ُم َهيْمِ نًا‬ِ َ‫ص ِدقًا ِل َما بَيْنَ يَدَ ْي ِه مِ نَ ْٱل ِكت‬
َ ‫ق ُم‬ ِ ‫ب بِ ْٱل َح‬
َ َ‫َوأَنزَ ْلنَا ٖٓ إِلَيْكَ ْٱل ِكت‬
ٖٓ ‫ٱّللُ لَ َجعَلَ ُك ْم أ ُ َّمةً َوحِ دَة ً َولَكِن ِليَ ْبلُ َو ُك ْم فِى َما‬ َ ‫عةً َومِ ْن َها ًجا َولَ ْو‬
َّ ‫شا ٖٓ َء‬ َ ‫ق ِل ُكل َجعَ ْلنَا مِ ن ُك ْم ش ِْر‬ ِ ‫ع َّما َجا ٖٓ َءكَ مِ نَ ْٱل َح‬
َ ‫أ َ ْه َوآٖ َءهُ ْم‬
ِ ‫َءات َى ُك ْم فَٱ ْستَبِقُوا ْٱل َخي َْر‬
ِ َّ ‫ت إِلَى‬
َ‫ٱّلل َم ْر ِجعُ ُك ْم َجمِ يعًا فَيُنَبِئ ُ ُكم بِ َما ُكنت ُ ْم فِي ِه تَ ْختَ ِلفُون‬
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah
perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.
Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi
Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-
lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya,
lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu”.
Dari ayat itu maka jelas Kedudukan Al quran adalah sebagai penyempurna serta
revisi dari kitab-kitab sebelumnya, yang mana segala hal yang ada dalam kitabkitab
sebelumnya ini ada dalam Al Quran, dan disempurnakan dengan tambahan yang dapat
digunakan bagi seluruh manusia hingga hari kiamat.
Ada 3 kedudukan AL quran sebagai fungsinya seperti yang disebutkan diatas,
yaitu :
1. Kedudukan Al Quran yang utama adalah sebagai sumber ilmu dan referensi
utama dari penentuan hukum - hukum dalam agama islam. seluruh ulama
tanpa terkecuali sependapat bahwa Al Quran adalah sumber hukum dan
kebenarannya dalam menentukan hukum adalah mutlak.
2. Al Quran sebagai acuan dalam pedoman hidup seluruh manusia, sehingga
seluruh masalah yang dihadapi oleh manusia harus diselesaikan sesuai
tuntunan Al Quran.

12
3. Al quran sebagai acuan kebenaran yang abadi dan terjaga keasliannya.
penyempurna kitab-kitab sebelumnya serta tidak tergantikan hingga akhir
dunia dan tidak ada kontradiksi didalamnya.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman


dan petunjuk dalam kehidupan baik dunia maupun akhirat. Al-Qur’an diturunkan
untuk dibaca, dipelajari, difahami, diyakini dan diamalkan untuk memperoleh
kebahagiaan di dunia dan juga sebagai kunci untuk memperoleh kebahagiaan di
akhirat.
Al-Qur’an disebut juga al-kitab, yaitu wahyu yang diturunkan Allah
swt kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jilbril untuk mengeluarkan
manusia dari kegelapan menuju terang benderang, serta membimbing ke jalan
yang lurus. Al-Qur’an mempunyai nama yang menjadi citra diri Al-Qur’an
itu sendiri. Nama-nama yang paling dikenal diantaranya: Al-Qur’an, Al-Huda,
Adz-dzikr dan Al-Furqon.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aid bin Abdullah Al-Qarni. 2004. Ala Ma’idati al-Qur’an (terjemah). Jakarta Barat: Grafindo
Khazanah Ilmu Jakarta.

Kamaluddin Marzuki. 1994. Ulumul Qur`an. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Muhammad ali Ash-Shabuuny. Study Ilmu Al-Qur`an. Bandung : CV Pustaka Setia.

Muhammad Yasir, S.Th.I, MA. 2016. STUDI AL-QURAN. Riau : Asa Riau (CV. Asa Riau)

Nasruddin Umar. 2007. Kata Pengntar Metode Tafsir Ayat-Ayat Sains & Sosial. Jakarta :
Amzah.

15

Anda mungkin juga menyukai