Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Al-Qur’an dan Karakteristiknya

Memenuhi Salah Satu Syarat Dengan Mengikuti Mata Kuliah Studi Al Qur’an

Dosen Pengampu Yusriyah, M.Pd.I.

Disusun Oleh

Abdul Halim Hasibuan

Nim(12210311528)

Dyonel Ilham Mufid

Nim (12210312337)

Fatmawati Mahabu

Nim (12210321526)

Kinda Dermawan

Nim (12210311496)

Muhammad Aryo Ramadhan

Nim ( 12210310630)

Oktavia Indah Pramadita

Nim ( 12210322048)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdullilah senantiasa kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Studi al Qur’an, dengan judul “Al-Qur’an dan Karakteristiknya”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari banyak
bantuan oleh pihak sekitar terutama dosen pengampu kami yaitu Bu Yusriyah,
M.Pd.I. Beliau sudah memberi arahan kepada kami dalam pembuatan makalah ini,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman sekitar yang sudah
memberikan dukungan dan juga memberikan saran dalam proses pembuatan makalah
ini, sehingga kami mendapatkan pengetahuan yang lebih. Yang bisa kami tuangkan
dalam materi kami, sehingga bisa memuaskan para pembaca maupun pendengarnya.

Dan tentunya makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mohon maaf dan kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca, semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca, Terima Kasih.

Pekanbaru,

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II......................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Al-qur’an ..................................................................................................... 2
B. Nama-nama Al-qur’an dan Karakteristiknya ............................................................. 3
C. Garis-garis Besar Kandungan Al-qur’an .................................................................... 6
BAB III ....................................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
B. Saran.............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran adalah kitab suci yang berisi petunjuk bagi kehidupan umat manusia.
Oleh karena itu wajib bagi umat Islam untuk memahami Al-Quran dengan sebaik-
baiknya sehingga slquran bisa kita pahami dengan benar lalu kita gunakan sebagai
pedoman hidup. Al-Quran adalah risalah Allah swt. kepada seluruh manusia. Oleh
karena itu Al-Quran dapat memenuhi semua tuntutan kemanusiaan.

Alqur‟an adalah mu‟jizat terbesar Nabi Muhammad saw. Kemu‟jizatannya itu


diantaranya terletak pada fashahah dan balaghah-nya, keindahan susunan dan gaya
bahasanya yang tidak ada tandingannya. Karena gaya bahasa yang demikian itulah
Umar bin Khatthab masuk Islam setelah mendengar Al-Quran awal surat Thaha yang
dibaca oleh adiknya Fathimah. Abul Walid, terpaksa cepat-cepat pulang begitu
mendengar beberapa ayat dari surat Fushshilat.

Di dalam Al-Quran terkandung nilai-nilai yang luhur yang mencakup seluruh


aspek kehidupan manusia dalam berhubungan dengan Tuhan maupun hubungan
manusia dengan sesama manusia lainnya dan hubungan manusia dengan alam
sekitarnya. Yusuf Qardhawi mengemukakan tentang prinsip-prinsip dan tema-tema
pokok yang terkandung dalam Al-Quran yang meliputi; tentang meluruskan Akidah
dan kepercayaan, menetapkan kemuliaan manusia dan hak-haknya, menyembah Allah
SWT dan bertakwa kepada-Nya, membersihkan jiwa manusia, membentuk keluarga
dan berlaku adil kepada kaum wanita, membentuk umat yang menjadi saksi bagi
manusia, dan mengajak membangun dunia manusia yang saling menolong.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Al-qur’an?
2. Apa saja nama-nama Al-qur’an dan bagaimana karakteristiknya?
3. Apa saja garis-garis besar kandungan Al-qur’an?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Al-qur’an
2. Untuk mengetahui nama-nama Al-qur’an dan bagaimana karakteristiknya
3. Untuk mengetahui garis-garis besar kandungan Al-qur’an

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-qur’an
Menurut bahasa kata Al-Qur‟an diambil dari kata " ‫" قرأ‬masdarnya " ‫تالوة"(قراءة‬
) artinya bacaan. Sedangkan “ ‫قراءة‬/‫ ” قرءان‬berarti pula “ ‫” مطالعة‬.Al-Qur‟an adalah
mashdar yang diartikan dengan arti ismi maf‟ul yaitu maqru = yang dibaca.

Diterangakn pula oleh As-Syaf‟i,bahwa lafazh AlQur‟an bukan musytaq (tidak


berasal dari akar kata) dan bukan mahmuz akan tetapi nama asal dan dijadikan
sebagaimana atas kalam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Atau tidak
diambil dari qaraa‟( ‫) قرأ‬. Seandainya diambil dari kata qaraa‟ niscaya stiap apa yang
di baca disebut Al-Quran.1

Adapun pengertian Al-Quran menurut istilah yang telah disepakati oleh para
ulama adalah “Kalam Allah yang bernilai mukjizat yang dturunkan kepada para nabi
dan rasul (Nabi Muhammad saw) dengan perantaraan malaikat Jibril AS, yang tertulis
pada mashahif, diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, yang membacanya dinilai
sebagai ibadah yang di awali dengan surat al-Fatihah dan di tutup dengan surat an-
Naas”.

Al-Quran yang mulia menegaskan di beberapa ayat, bahwa ia adalah Kalam


Allah yang Mahaagung, yakni bahwa ia bersumber dari Allah. Untuk membuktikan
bahwa ia merupakan kalam ( firman ) Allah yang sebenarnya dan bukan hasil ciptaan
manusia, AlQuran menantang semua manusia untuk mendatangkan, walaupun hanya
satu ayat, yang serupa dengannya. Ini menunjukkan bahwa Al-Quran itu mukjizat,
yang tak seorang pun sanggup mendatangkan (membuat) satu ayat yang serupa
dengannya.

Secara istilah diterangkan sebagai berikut :

Al-Qur‟an adalah firman Allah sebagai mukjizat yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw. yang ditulis dalam mushaf yang dinukilkan kepada kita dengan
mutawatir dan membacanya adalah ibadah”

Menurut para ulama ushul:

1
Fatimah Purba, “Pendekatan dalam Studi Al-Quran: Studi tentang Metode dan Pendekatan Al-
Quran,” Jurnal As-Salam 1, no. 2 (2016): 27–38.

2
Al-Qur’an adalah firman Allah yang di turunkan oleh Ruh Al-Amin ke dalam
hati Rasulullah Muhammad bin Abdullah dengan lafazh bahasa Arab berikut artinya.
Untuk menjadi hujjah bagi Rasulullah Saw. Bahwa dia adalah seorang utusan Allah
Swt, menjadi undang-undangbagi orang yang mendapat petunjuk dengan petunjuk
allah, dengan membaca Al-Qur’an itulah maka ornag menghampirkan diri kepada
Allah dan menyembahnya.

Dapat kita pahami dari dua pengertian di atas bahwa Al-Qur’an adalah:

a. Wahyu atau firman Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw.
Melalui perantara malaikat Jibril (Ruhul Amin)
b. Berfungsi sebagai mu‟jizat bagi Nabi Saw.
c. Menggunakan bahasa Arab.
d. Sampai kepada kita dengan mutawatir.
e. Membacanya bernilai ibadah.
f. Sebagai dasar hukum bagi muslimin.2

B. Nama-nama Al-qur’an dan Karakteristiknya


Allah Swt. Menyebut kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan
berbagai macam nama, di antara nama-nama lain Al-qur’an yang populer dikalangan
umat Islam yaitu:

1. Al-Kitab, yang berarti tertulis atau yang ditulis.


Ini menunjukkan bahwa wahyu itu dirangkum dalam bentuk tulisan yang
merupakan kumpulan huruf-huruf dan menggambarkan ucapan, sesuai dengan
firman Allah dalam surat Al-Anbiya’ ayat 10:

َ َ َ‫لَقَ َْد ا َ ْنزَ ْلنَاَ اِلَ ْي ُك َْم ِك ٰتبًا ِف ْي َِه ِذ ْك ُر ُك َْم اَف‬
ََ‫ل ت َ ْع ِقلُ ْون‬
Artinya:Telah kami turunkan kepadamu Al-Kitab yang didalamnya terdapat
sebab-sebab kemuliaan bagimu.
2. Al-Furqan, yang berarti memisahkan atau membedakan.
Penamaan itu mengisyaratkan bahwa Al-qur’an membedakan antara
kebenaran dan kebathilan, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Furqan
ayat 1:

َ ‫ع ٰلى‬
َ‫ع ْبدِهَ ِل َي ُك ْونََ ِل ْل ٰعلَ ِميْنََ نَ ِذي ًْرا‬ َ ََ‫ل ْالفُ ْرقَان‬ َْ ‫ك الَّذ‬
ََ ‫ِي ن ََّز‬ ََ ‫ت َ ٰب َر‬
2
Ahmad Rifani, “Bahasa Al-qur’an Sebagai Bagian Dalam,” Journal of Islamic and Law Studies 3
(2019): 39–62.

3
Artinya: Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan kepada hamba-
Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam
3. Adz-Dikr, yang berarti peringatan.
Penamaan ini berarti menunjukkan bahwa di dalam Al-qur’an memuat berbagai
peringatan bagi umat manusia, sebagaimana dinyatakan dalam surat Al-Hijr
ayat 9:

ََ‫ظ ْون‬ ِ ‫ن ن ََّز ْلنَا‬


ُ ‫الذ ْك ََر َواِنَّا لَهَ لَحٰ ِف‬ َُ ‫اِنَّا ن َْح‬
Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikro, dan
sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.
4. Al- Tanzil, berarti yang diturunkan, sebagaimana tersebut dalam surat Asy-
Syuara’ ayat 192:

ََ‫ب ْال ٰعلَ ِميْن‬ َُ ‫َواِنَّهَ لَت َ ْن ِز ْي‬


َِ ‫ل َر‬
Artinya: Dan sesungguhnya Al-qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhab
semesta alam
5. Ar-Ruh yang berarti jiwa, sebagaimana di dalam surat Asy-Syuara’ ayat 52:

‫َو َك ٰذ ِل َك ا َ ْو َح ْينَا اِلَي َْك ُر ْو ًحا ِم ْن ا َ ْم ِرنَا‬


Artinya: Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-qur’an)
dengan perintah kami.
6. Al-Balaghah berarti pemyampaian atau kabar, sebagaimana disebut dalam
surat Ibrahim ayat 52:

ِ ‫اس َو ِليُ ْنذَ ُر ْوا ِب ٖه َو ِليَ ْعلَ ُم ْْٓوا اَنَّ َما ُه َو ا ِٰلهٌ َّو‬
ٌ‫احد‬ ِ َّ‫ٰهذَا بَ ٰل ٌغ ِلِّلن‬
ࣖ‫ب‬ِ ‫َّو ِل َيذَّ َّك َر اُولُوا ْاْلَ ْل َبا‬
Artinya: Al-qur’an ini adalah penjelasan yang cukup bagi manusia dan supaya
mereka diberi peringatan dengan dia, dan supaya mereka mengetahui
bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang
berakal mengambil pelajaran.
7. Al-Basha’ir yang berarti pedoman, sebagaimana tersebut dalam Al-quran surat
Al-Jatsiyah ayat 20:

َ ِ َّ‫ص ۤا ِٕى َُر ِللن‬


ََ‫اس َو ُهدًى َّو َر ْح َمةَ ِلقَ ْومَ ي ُّْوقِنُ ْون‬ َ َ‫ٰهذَا ب‬
Artinya: Al-qur’an itu adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang meyakini

4
8. Al-Bayan yang berarti penerangan, sebagaimana terdapat dalam firman-Nya
surat Ali Imran ayat 138 :

َ‫ظة ِل ْل ُمت َّ ِقيْن‬


َ ‫اس َو ُهدًى َّو َم ْو ِع‬
ِ َّ‫ٰهذَا بَيَان ِللن‬
Artinya: (Al-qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk
serta pelajaran bagi orang-orang bertaqwa.
9. An-nur berarti pelita, seperti tersebut dalam surat An-nisa’ ayat 174:

‫اس قَ ْد َج ۤا َء ُك ْم بُ ْرهَان ِم ْن َّر ِب ُك ْم َوا َ ْنزَ ْلنَا اِلَ ْي ُك ْم نُ ْو ًرا‬


ُ َّ‫ٰياَيُّ َها الن‬
‫ُّم ِب ْينًا‬
Artinya: Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran
dari Tuhan-mu (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan
kepadamu cahaya yang terang benderang(Al-qur’an)

10. Al-Huda berarti petunjuk, sebagaimana tercantum dalam surat At-Taubah ayat
33:
ْ ُ‫قَ ِلي‬
َ‫ظ ِه َره‬ ِ ‫س ْولَهَ بِ ْال ُه ٰدىَ َو ِدي ِْنَ ْال َح‬ ُ ‫س َلَ َر‬ َ ‫ِي ا َ ْر‬َْ ‫ُه ََو الَّذ‬
ََ‫ْن ُك ِلهَ َولَ َْو َك ِرَهَ ْال ُم ْش ِر ُك ْون‬ ِ ‫علَى‬
َِ ‫الدي‬ َ
Artinya: Dia-lah yang mengutus Rasul-nya (dengan membawa) petunjuk (Al-
qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama,
walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.

11. Ar-Rahmat berarti rahmat atau karunia, sebagaimana dalam surat An-Naml
ayat 77:

ََ‫َواِنَّهَ لَ ُهدًى َّو َر ْح َمةَ ِل ْل ُمؤْ ِمنِيْن‬


Artinya: Dan sesungguhnya Al-qur’an itu benar-benar menjadi petunjuk dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman.
12. Al-Busyra berarti kabar gembira, sebagaimana tersebut dalam surat An-Nahl
ayat 102:

ََ‫تَ الَّ ِذيْن‬ ِ ‫ك ِب ْال َح‬


َ ‫قَ ِليُث َ ِب‬ ََ ‫ن َّر ِب‬ َ ِ ‫ح ْالقُد‬
َْ ‫ُس ِم‬ َْ ُ‫ق‬
َُ ‫ل ن ََّزلَهَ ُر ْو‬
ََ‫ٰا َمنُ ْوا َو ُهدًى َّوبُ ْش ٰرى ِل ْل ُم ْس ِل ِميْن‬

5
Artinya: Katakanlah Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan A-qur’an itu
Tuhan-Mu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang beriman,
dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri kepada Allah.

13. Asy-Syifa’ yang berarti obat atau penawar, sebagaimana terdapat dalam surat
Al-Isra’ ayat 82:

‫َونُن َِز ُل ِمنَ ْالقُ ْر ٰا ِن َما ُه َو ِش َف ۤاء َّو َر ْح َمة ِل ْل ُمؤْ ِمنِيْنَ َو َل‬
‫ارا‬
ً ‫س‬ ّٰ ‫َي ِز ْيدُ ال‬
َ ‫ظ ِل ِميْنَ ا َِّل َخ‬
Artinya: Dan Kami turunkan dari Al-qur’an sesuatu yang menjadi penawar
dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-qur’an itu tidaklah
menambah kepada orang-orang dzalim selain kerugian.3

C. Garis-garis Besar Kandungan Al-qur’an


Al-qur’an itu adalah firman Allh SWT. Bukan rekayasa manusia. Sebab itu
betapapun pintarnya manusia itu dan tingginya ilmu pengetahuan mereka, namun
tidak akan sanggup menjangkau seluruh isi dan kandungan wahyu Allah tersebut.
Meskipun demikian, sekedar menunjukkan garis-garis besar saja yang dapat dijangkau
akal fikiran manusia yang terbatas, ada beberapa pokok saja mengenai kandungan Al-
qur’an yaitu:

1. Keimanan (Tauhid), yaitu ajaran- ajaran tentang kepercayaan atau keimanan


kepada Allah, meliputi iman kepada para malaikat, iman kepada Rasul, iman
kepada Kitab-kitab yang diturunkam-Nya, iman kepada hari akhirat, iman
kepada qadha dan qadar. Termasuk juga pembasmian terhadap kepercayaan-
kepercayaan syiril, kufur dan atheisme serta kemunafiqan sampai ke akar-
akarnya.
2. Pendidikan, berbicara tentang Al-Qur`an sesungguhnya adalah juga berbicara
tentang pendidikan yang justru lebih utuh dan mendasar. Jika pendidikan
dimaksudkan adalah untuk membawa anak manusia menjadi lebih sempurna
yang dilakukan secara terus menerus dan tidak mengenal henti, maka Al-
Qur`an sesungguhnya diturunkan ke bumi melalui Muhammad SAW,
dimaksudkan memberikan petunjuk, penjelasan, rahmat, pembeda dan obat
bagi manusia agar tidak tersesat dalam hidupnya. Artinya, dengan AlQur`an

3
Muhammad Yasir dan Ade Jamaruddin, Studi Al-qur’an (Pekanbaru: Asa Riau, 2016), 9–15.

6
menjadi selamat, di dunia dan di akhirat. Seluruh isi Al-Qur`an berbicara
tentang pendidikan.
Surat al-Fatihah yang disebut sebagai induk Al-Qur`an memberikan
tuntutan hidup menyeluruh sekalipun secara garis besar, mengajarkan tentang
kasih sayang, bersyukur, wilayah kehidupan manusia tidak saja di dunia tetapi
juga sampai di akhirat, penguasa kehidupan dan jagat raya ini, perlunya
petunjuk dalam kehidupan, dan kesadaran sejarah. Manusia yang berkualitas
atas dasar ukuran-ukuran kemanusiaan seharusnya memiliki wawasan itu.
Pendidikan dalam Al-Qur`an ternyata meliputi aspek yang amat luas.
Mendidik bukan saja mencerdaskan, melainkan juga melembutkan hati dan
menjadikan peserta didik terampil. Mendidik akan membawa peserta didik
tumbuh dengan penampilan, baik lahir maupun batinnya, secara sempurna.
Melalui pendidikan, maka peserta didik menjadi sadar akan eksistensinya
sebagai manusia yang berketuhanan dan berkemanusiaan sekaligus. Para
peserta didik menjadi seorang yang beriman, berakhlak mulia, beramal saleh
dan mampu menjalani hidup di tengah-tengah masyarakatnya, baik yang
terkait dengan ekonomi, politik, sosial, hukum dan berbudaya. Pendidikan
dalam Al-Qur`an ternyata berdimensi kemanusiaan yang lebih luas, mendasar
dan sempurna.4
3. Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci
Alquran. Bahkan kata ‘ilm itu sendiri disebut dalam Alquran sebanyak 105
kali, tetapi dengan kata jadiannya ia disebut lebih dari 744 kali (Rahardjo,
2002). yang memang merupakan salah satu kebutuhan agama Islam, betapa
tidak setiap kali umat Islam ingin melaksanakan ibadah selalu memerlukan
penentuan waktu dan tempat yang tepat, umpamanya melaksanakan shalat,
menentukan awal bulan Ramadhan, pelaksanaan haji, semuanya punya waktu-
waktu tertentu. Dalam menentukan waktu yang tepat diperlukan ilmu
astronomi. Maka dalam Islam pada abad pertengahan dikenal istilah sains
mengenai waktu-waktu tertentu (Turner, 2004). Banyak lagi ajaran agama
yang pelaksanaannya sangat terkait erat dengan sains dan teknologi, seperti
menunaikan ibadah haji, berdakwah, semua itu membutuhkan kendaraan
sebagai alat transportasi. Allah telah meletakkan garis-garis besar sains dan
ilmu pengetahuan dalam Alquran, manusia hanya tinggal menggali,

4
Tabrani Za, “Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur`an dengan Pendekatan Tafsir Maudhu`I,”
Serambi Tarbawi 2, no. 1 (30 Januari 2014), https://doi.org/10.32672/tarbawi.v2i1.1224.

7
mengembangkan konsep dan teori yang sudah ada, antara lain sebagaimana
terdapat dalam QS. Ar-Rahman ayat 33 di bawah ini:
‫ت‬
ِ ‫ار السَّمٰ ٰو‬
ِ ‫ط‬َ ‫ط ْعت ُ ْم اَ ْن تَ ْنفُذُ ْوا ِم ْن اَ ْق‬ ِ ْ ‫ٰي َم ْعش ََر ْال ِج ِن َو‬
َ َ‫ال ْن ِس ا ِِن ا ْست‬
‫س ْل ٰطن‬
ُ ‫ض فَا ْنفُذُ ْوا َل تَ ْنفُذُ ْونَ ا َِّل ِب‬ ِ ‫َو ْالَ ْر‬
Artinya : Wahai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya
kecuali dengan kekuatan.

Ayat diatas menjelaskan bahwasanya Allah telah mempersilahkan jin


dan manusia untuk menjelajah di luar angkasa asalkan saja mereka punya
kemampuan dan kekuatan. Kekuatan yang dimaksud di sini sebagaimana di
tafsirkan para ulama adalah ilmu pengetahuan atau sains dan teknologi, hal ini
telah terbukti di era modern sekarang ini, dengan di temukannya alat
transportasi yang mampu menembus luar angkasa, bangsa-bangsa yang telah
mencapai kemajuan dalam bidang sains dan teknologi telah berulang kali
melakukan pendaratan di Bulan, Pelanet Mars, Jupiter dan planet-pelanet
lainnya.
Alquran adalah kitab induk, rujukan utama bagi segala rujukan, sumber
dari segala sumber, basis bagi segala sains dan ilmu pengetahuan. Alquran
adalah buku induk ilmu pengetahuan, di mana tidak ada satu perkara apapun
yang terlewatkan . Semuanya telah diatur di dalamnya, baik yang berhubungan
dengan Allah (hablum minallah) sesama manusia (hablum minannas) alam,
lingkungan, ilmu akidah, ilmu sosial, ilmu alam, ilmu emperis, ilmu agama,
umum dan sebagainya.5
4. Ajaran tentang ibadah, yaitu pengabdian makhluk kepada penciptanya. Begitu
juga juga ajaran tentang budi pekerti yang baik, akhlak yang luhur yang harus
dipakai, baik terhadap Tuhan maupun terhadap sesama makhluk.
5. Hukum dan peraturan-peraturan, yaitu ajaran yang mengatur tentang aturan-
aturan yang berhubungan dengan segala tindakan manusia dalam segala
bidang, baik dalam hubungannya dengan Tuhan maupun yang berhubungan
dengan sesama manusia. Hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia
dengan sesama, dikenal dengan Al-Mua’malah

5
Sayid Qutub, “Sumber-Sumber Ilmu Pengetahuan Dalam Al Qur’an Dan Hadits,” Humaniora 2, no.
2 (31 Oktober 2011): 1339–50, https://doi.org/10.21512/humaniora.v2i2.3198.

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut bahasa kata Al-Qur‟an diambil dari kata " ‫" قرأ‬masdarnya " ‫تالوة"(قراءة‬
) artinya bacaan. Sedangkan “ ‫قراءة‬/‫ ” قرءان‬berarti pula “ ‫” مطالعة‬.Al-Qur‟an adalah
mashdar yang diartikan dengan arti ismi maf‟ul yaitu maqru = yang dibaca. Adapun
pengertian Al-Quran menurut istilah yang telah disepakati oleh para ulama adalah
“Kalam Allah yang bernilai mukjizat yang dturunkan kepada para nabi dan rasul (Nabi
Muhammad saw) dengan perantaraan malaikat Jibril AS, yang tertulis pada mashahif,
diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, yang membacanya dinilai sebagai ibadah
yang di awali dengan surat al-Fatihah dan di tutup dengan surat an-Naas”.

Allah Swt. Menyebut kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan
berbagai macam nama, di antara nama-nama lain Al-qur’an yang populer dikalangan
umat Islam yaitu:

1. Al-Kitab yang berarti tertulis atau yang ditulis;


2. Al-Furqan yang berarti memisahkan atau membedakan;
3. Adz-Dzikr yang berarti peringatan;
4. At-Tanzil yang berarti diturunkan;
5. Ar-Ruh yang berarti jiwa;
6. Al-Balaghah yang berarti penyampaian atau kabar;
7. Al-Basya’ir yang berarti pedoman;
8. Al-Bayan yang berarti penerangan;
9. An-Nur yang berarti pelita;
10. Al-Huda yang berarti petunjuk;
11. Ar-Rahmat yang berarti karunia;
12. Al-Busyra yang berarti kabar gembira;
13. Asy-Syifa yang berarti obat atau penawar.

Al-qur’an itu adalah firman Allh SWT. Bukan rekayasa manusia. Sebab itu
betapapun pintarnya manusia itu dan tingginya ilmu pengetahuan mereka, namun
tidak akan sanggup menjangkau seluruh isi dan kandungan wahyu Allah tersebut.
Meskipun demikian, sekedar menunjukkan garis-garis besar saja yang dapat dijangkau

9
akal fikiran manusia yang terbatas, ada beberapa pokok saja mengenai kandungan Al-
qur’an yaitu:

1. Keimanan (Tauhid);
2. Pendidikan;
3. Ilmu pengetahuan;
4. Ajaran tentang ibadah;
5. Hukum dan peraturan-peraturan.

B. Saran
Setelah selesainya makalah ini, disana sini banyak kekurangan dari benarnya.
Maka kami selaku penyusun makalah ini berharap kritik dan saran-sarannya yang
sifatnya membangun. Karena kami selaku penyusun masih dalam tahap belajar. Atas
saran-sarannya kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini berguna bagi
penyusun dan pembacanya.

10
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Fatimah. “Pendekatan dalam Studi Al-Quran: Studi tentang Metode dan
Pendekatan Al-Quran.” Jurnal As-Salam 1, no. 2 (2016): 27–38.
Qutub, Sayid. “Sumber-Sumber Ilmu Pengetahuan Dalam Al Qur’an Dan Hadits.”
Humaniora 2, no. 2 (31 Oktober 2011): 1339–50.
https://doi.org/10.21512/humaniora.v2i2.3198.
Rifani, Ahmad. “Bahasa Al-qur’an Sebagai Bagian Dalam.” Journal of Islamic and
Law Studies 3 (2019): 39–62.
Yasir, Muhammad, dan Ade Jamaruddin. Studi Al-qur’an. Pekanbaru: Asa Riau,
2016.
Za, Tabrani. “Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur`an dengan Pendekatan
Tafsir Maudhu`I.” Serambi Tarbawi 2, no. 1 (30 Januari 2014).
https://doi.org/10.32672/tarbawi.v2i1.1224.

11

Anda mungkin juga menyukai