Disusun Oleh :
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur atas kehadirat Allah yang maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayat-Nya kami telah menyelesaikan tugas ini dengan lancar dan
sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh bapak Dr. Jenuri, S.Ag, M. Pd.
selaku dosen dari Pendidikan Agama Islam.
Tugas makalah ini merupakan salah satu tugas di bidang mata kuliah
Pendidikan Agama Islam yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
“Al-quran Sebagai Sumber Pertama Ajaran Islam”. Makalah ini berisikan
tentang informasi bagaimana Al-quran bisa menjadi sumber pertama dari ajaran
Islam dan bertahan hingga kini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan penulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
E. Kemukjizatan Alquran....................................................................................18
a) Pengertian Alquran.................................................................................. 18
b) Macam-macam Mukjizat......................................................................... 19
c) Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an.............................................................. 19
F. Keautentikan Alquran.....................................................................................26
ii
3. Menghafal Alquran ................................................................................ 36
4. Memahami Alquran ............................................................................... 37
5. Mengamalkan Alquran .......................................................................... 38
Kesimpulan..........................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................43
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Al-qur’an adalah sebuah kitab suci utama dalam agama islam, yang umat
muslim percaya bahwa kitab ini diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW. Secara bahasa Alquran berasal dari kata qara’a yang berarti
“mengumpulkan dan menghimpun”. Al-qira’ah berarti menghimpun huruf-huruf
dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu pelafalan yang tersusun rapih.
Oleh karena itu, Alquran paling umum diartikan sebagai “bacaan” atau “tilawah”
(bacaan yang dilantunkan). Sedangkan menurut terminologis, Alquran artinya
firman Allah SWT yang diturunkan hanya kepada Nabi Muhammad SAW sebagai
sebuah mukjizat untuk kemudian disampaikan secara mutawattir atau berturut-
turut dengan perantaraan malaikat Jibril.
Alquran, selain disebut dengan nama Alquran juga disebut dengan nama-
nama lain, diantaranya :
3
Tuhanmu dan telah aku turunkan kepadamu An-Nur yang terang
benderang” (Q.S. An-Nisaa ayat 174)
d. Al-Syifa, artinya obat penyembuh. Disebut demikian karena Al-quran
dapat dijadikan obat bagi orang yang beriman, khususnya bagi penyakit
hati. Seperti firman Allah swt. Yang artinya “Katakanlah, sesungguhnya
Alquran itu dapat dijadikan sebagai petunjuk dan obat penyembuh bagi
orang yang beriman” (Q.S. Fussilat ayat 44)
e. Adz-Dzikr, artinya ingat atau peringatan. Disebut Adz-Dzikr karena
didalamnya terdapat petunjuk dan peringatan dari Allah untuk manusia.
Allah menjelaskan didalamnya tentang yang halal, haram, yang baik dan
yang buruk dengan konsekuensinya masing-masing. Seperti firman Allah
yang artinya “Sesungguhnya akulah yang telah menurunkan Adz-Dzikr.
Akulah yang akan selalu menjaganya” (Q.S. An-Nahl ayat 44)
Dan masih banyak lagi sebutan-sebutan yang lain bagi Alquran yang menunjukan
pada sifat dan fungsinya bagi manusia baik perorangan ataupun bersama.
1. Aqidah
4
Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir dan kepada seluruh umat
manusia. Terdapat dalam surat Al-Ahzab ayat 40 dan surat Al-Anbiya ayat
107.
Alquran sebagai sumber kebenaran yang tidak diragukan. Terdapat dalam
surat Al-Baqarah ayat 2 dan surat Fussilat ayat 41-42.
Adanya hari akhirat, yaitu hari dimana manusia dihidupkan kembali dan
mempertanggungjawabkan segala amalan dan perbuatannya selama di
dunia. Terdapat dalam surat Al-Muthaffifin ayat 4-6.
2. Ibadah
Ibadah artinya menghamba atau mengabdi. Dalam hal ini, ibadah adalah tata
cara hubungan antar manusia dengan Tuhannya. Alquran memerintahkan
beberapa bentuk ibadah yang harus dilakukan oleh setiap muslim, yaitu :
3. Mu’amalah
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
riba (yang belum dipungut) jika kamu orang yang beriman”. (Q.S. Al-Baqarah
2:278).
4. Akhlaq
5
Akhlaq adalah pola prilaku manusia, baik yang lahir maupun yang batin.
Alquran mengajarkan agar manusia memiliki dan melaksanakan akhlak yang baik.
Sepeti firman Allah swt. Yang artinya :
“Sesungguhnya Allah telah menyuruh (kamu) agar berlaku adil dan berbuat
kebajikan dan memberikan kepada kerabat. Dan Allah telah melarang (kamu)
dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberikan pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran” (Q.S. An-Nahl 16:90).
Berbagai akhlak yang baik dan harus diikuti oleh setiap muslim diajarkan
dalam Alquran seperti malu, sabar, tawakkal, cinta pada kebaikan, saling
menyayangi, jujur, hemat, dermawan, tawadhu (rendah hati), menjaga
kehormatan, qana’ah (merasa cukup pada apa yang ada), dll.
Demikian pula berbagai akhlak buruk yang harus ditinggalkan oleh setiap
muslim seperti hasud, dengki, boros, sombong, riya, dll.
5. Hukum
“Dan telah kami binasakan kaum Nuh ketika mereka mendustakan para rasul.
Kami tenggelamkan mereka dan kami jadikan cerita mereka itu pelajaran bagi
manusia. Dan kami telah sediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih”
“Dan telah kami binasakan kamu Ad’ dan Samud dan penduduk Rass serta
banyak lagi generasi diantara kaum-kaum itu”
6
(Q.S. Al-Furqan 25:37-39)
“Dan dialah yang telah menciptakan siang dan malam, matahari dan bulan,
masing-masing dari keduanya itu beredar didalam garis edarnya masing-
masing” (Q.S. Al-Anbiya 21:33).
Menurut Ash Ashiddieqy (1990) Al-Qur’an mengandung 114 surat dan 6.236
ayat. Kalimatnya menurut hitungan sebagian para ahli 74.437 sedangkan hurufnya
terdiri dari 325.345. Mengenai bilangan surat, jumhur ulama terkecuali golongan
syi’ah menetapkan sebanyak 114. Jumlah juz dalam Al-Qur’an adalah 30 juz.
7
No Isi Jumlah
Ayat
1 Ibadah shalat, puasa, haji, zakat, dan lain-lain 140
2 Hidup kekeluargaan, perkawinan, perceraian, 70
hak waris, dan sebagainya
3 Perdagangan/perekonomian, jual beli, sewa- 70
menyewa, pinjam-meminjam, gadai, perseroan,
kontrak dan sebagainya
4 Persoalan kriminologi 30
5 Hubungan Islam dengan non Islam 25
6 Persoalan kehakiman/pengadilan 13
7 Hubungan si kaya dan simiskin 10
8 Persoalan kenegaraan 10
Jumlah 368
b. Diturunkannya Al-Qur’an
8
atau 23 atau 25 tahun, berdasar kepada perselisihan yang
terjadi tentang berapa lama Nabi bermukim di Mekkah
sesudah beliau diangkat menjadi rasul.
2. Al Quran diturunkan dari langit ke dunia selama 20 kali
lailatul qadar dalam 20 tahun atau dalam 23 kali lailatul qadar
dalam 23 tahun. Atau 25 kali lailatul qadar dalam 25 tahun.
Pada tiap-tiap malam diturunkan ke langit dunia sekedar yang
hendak diturunkan dalam tahun itu kepada Muhammad SAW
secara berangsur-angsur. Setelah itu, wahyu Allah SWT itu
dibacakan kepada Nabi Muhammad SAW sesuai kebutuhan.
Teori ini dipelopori oleh Al-Muqatil dan Abu Abdillah Al-
Halimi dalam Kitab Minhaj serta Al-Mawardi dalam tafsirnya.
3. Al Quran diturunkan kali pertama pada malam Lailatul Qadar.
Setelah itu, Al Quran diturunkan ke bumi secara berangsur-
angsur dalam waktu yang berbeda-beda. Teori ini
dikemukakan oleh Al-Sya'bi dan kawan-kawan.
Urutan
9
Turun Surat No Surat Jumlah Ayat Kategori
1 Al 'Alaq 96 19 Makiyah
2 Al Qalam 68 52 Makiyah
3 Al Muzzammil 73 20 Makiyah
4 Al Muddatstsir 74 56 Makiyah
5 Al Faatihah 1 7 Makiyah
6 Al Lahab 111 5 Makiyah
7 At Takwir 81 29 Makiyah
8 Al A'laa 87 19 Makiyah
9 Al Lail 92 21 Makiyah
10 Al Fajr 89 30 Makiyah
11 Adh Dhuhaa 93 11 Makiyah
12 Al Insyirah 94 8 Makiyah
13 Al 'Ashr 103 3 Makiyah
14 Al 'Aadiyaat 100 11 Makiyah
15 Al Kautsar 108 3 Makiyah
16 At Takaatsur 102 8 Makiyah
17 Al Maa'uun 107 7 Makiyah
18 Al Kaafiruun 109 6 Makiyah
19 Al Fiil 105 5 Makiyah
20 Al Falaq 113 5 Makiyah
21 An Naas 114 6 Makiyah
22 Al Ikhlas 112 4 Makiyah
23 An Najm 53 62 Makiyah
24 Abasa 80 42 Makiyah
25 Al Qadr 97 5 Makiyah
26 Asy Syams 91 15 Makiyah
27 Al Buruuj 85 22 Makiyah
28 At Tiin 95 8 Makiyah
29 Al Quraisy 106 4 Makiyah
30 Al Qaari'ah 101 11 Makiyah
31 Al Qiyaamah 75 40 Makiyah
32 Al Humazah 104 9 Makiyah
33 Al Mursalat 77 50 Makiyah
10
34 Qaaf 50 45 Makiyah
35 Al Balad 90 20 Makiyah
36 Ath Thaariq 86 17 Makiyah
37 Al Qamar 54 55 Makiyah
38 Shaad 38 88 Makiyah
39 Al A'raaf 7 75 Makiyah
40 Al Jin 72 28 Makiyah
41 Yaa siin 36 83 Makiyah
42 Al Furqaan 25 77 Makiyah
43 Faathir 35 45 Makiyah
44 Maryam 19 98 Makiyah
45 Thaahaa 20 135 Makiyah
46 Al Waaqi'ah 56 96 Makiyah
47 Asy Syu'araa' 26 227 Makiyah
48 An Naml 27 93 Makiyah
49 Al Qashash 28 88 Makiyah
50 Al Israa' 17 111 Makiyah
51 Yunus 10 109 Makiyah
52 Huud 11 123 Makiyah
53 Yusuf 12 111 Makiyah
54 Al Hijr 15 99 Makiyah
55 Al An'aam 6 165 Makiyah
56 Ash Shaaffaat 37 182 Makiyah
57 Luqman 31 34 Makiyah
58 Saba' 34 54 Makiyah
59 Az Zumar 39 75 Makiyah
60 Al Mu'min 40 85 Makiyah
61 Fush shilat 41 54 Makiyah
62 Asy Syuraa 42 53 Makiyah
63 Az Zukhruf 43 89 Makiyah
64 Ad Dukhaan 44 59 Makiyah
65 Al Jaatsiyah 45 37 Makiyah
66 Al Ahqaaf 46 35 Makiyah
67 Adz Dzaariyaat 51 60 Makiyah
68 Al Ghaasyiyah 88 26 Makiyah
11
69 Al Kahfi 18 110 Makiyah
70 An Nahl 16 128 Makiyah
71 Nuh 71 28 Makiyah
72 Ibrahim 14 52 Makiyah
73 An Anbiyaa' 21 112 Makiyah
74 Al Mu'minun 23 118 Makiyah
75 As Sajdah 32 30 Makiyah
76 Ath Thuur 52 49 Makiyah
77 Al Mulk 67 30 Makiyah
78 Al Haaqah 69 52 Makiyah
79 Al Ma'aarij 70 44 Makiyah
80 An Nabaa' 78 40 Makiyah
81 An Naazi'aat 79 46 Makiyah
82 Al Infithaar 82 19 Makiyah
83 Al Insiqaaq 84 25 Makiyah
84 Ar Ruum 30 60 Makiyah
85 Al 'Ankabuut 29 69 Makiyah
86 Al Muthaffifiin 83 36 Makiyah
87 Al Baqarah 2 286 Madaniyah
88 Al Anfaal 8 75 Madaniyah
89 Ali 'Imran 3 200 Madaniyah
90 Al Ahzab 33 73 Madaniyah
91 Al Mumtahanah 60 13 Madaniyah
92 An Nisaa' 4 176 Madaniyah
93 Az Zalzalah 99 8 Madaniyah
94 Al Hadiid 57 29 Madaniyah
95 Muhammad 47 38 Madaniyah
96 Ar Ra'd 13 43 Madaniyah
97 Ar Rahmaan 55 78 Madaniyah
98 Al Insaan 76 31 Madaniyah
99 Ath Thalaaq 65 12 Madaniyah
100 Al Bayyinah 98 8 Madaniyah
101 Al Hasyr 59 24 Madaniyah
102 An Nuur 24 64 Madaniyah
103 Al Hajj 22 78 Madaniyah
12
104 Al Munaafiquun 63 11 Madaniyah
105 Al Mujaadilah 58 22 Madaniyah
106 Al Hujuraat 49 18 Madaniyah
107 At Tahriim 66 12 Madaniyah
108 At Taghaabun 64 18 Madaniyah
109 Ash Shaff 61 14 Madaniyah
110 Al Jumu'ah 62 11 Madaniyah
111 Al Fath 48 29 Madaniyah
112 Al Maa-idah 5 120 Madaniyah
113 At Taubah 9 129 Madaniyah
114 An Nashr 110 3 Madaniyah
13
yaitu surat Hud, Yusuf, An-Nahl, Al-Isra', Al-KahfI, Maryam, Ta Ha,
Al-Anbiya', Al-Hajj, Al-Mu’minun, Asy-Syu'ara, dan As-Saffat.
3. Al-Matṡānī ()المثاني
َّ َ)ال ُمف
4. Al-Mufaṣhṣhal (ص ُل
Bila ditinjau dari pembagian juz, Al-Quran terbagi menjadi 30 juz yang
tersebar dalam 114 surat tersebut. Setiap juz memiliki kadar panjang yang hampir
sama. Pembagian Al-Quran menjadi 30 juz dimaksudkan untuk memudahkan
mereka yang ingin menuntaskan bacaan Al-Quran dalam 30 hari (satu bulan).
Tabel berikut menggambarkan pembagian juz Al-Quran berdasarkan urutan surat
Al-Quran yang terdapat dalam mushaf Al-Quran.
Tabel 1.3 Pembagian Juz Dalam Al-Quran Berdasarkan Urutan Surat Dalam
Mushaf Al-Quran
Juz Surat
1 Surat Al-Fatihah Ayat 1 - Surat Al-Baqarah Ayat
141
2 Surat Al-Baqarah Ayat 142 - Surat Al-Baqarah
Ayat 252
3 Surat Al-Baqarah Ayat 253 - Surat Ali Imran Ayat
14
92
4 Surat Ali Imran Ayat 93 - Surat An-Nisa’ Ayat 23
5 Surat An-Nisa’ Ayat 24 - Surat An-Nisa’ Ayat 147
6 Surat An-Nisa’ Ayat 148 - Surat Al-Ma’idah Ayat
81
7 Surat Al-Ma’idah Ayat 82 - Surat Al-An’am Ayat
110
8 Surat Al-An’am Ayat 111 - Surat Al A’raf Ayat 87
9 Surat Al A’raf Ayat 88 - Surat Al-Anfal Ayat 40
10 Surat Al-Anfal Ayat 41 - Surat At-Taubah Ayat 92
11 Surat At-Taubah Ayat 93 - Surat Hud Ayat 5
12 Surat Hud Ayat 6 - Surat Yusuf Ayat 52
13 Surat Yusuf Ayat 53 - Surat Ibrahim Ayat 52
14 Surat Al-Hijr Ayat 1 - An-Nahl Ayat 128
15 Surat Al-Isra Ayat 1 - Surat Al-Kahf Ayat 74
16 Surat Al-Kahf Ayat 75 - Surat Ta-Ha Ayat 135
17 Surat Al-Anbiya Ayat 1 - Surat Al Hajj Ayat 78
18 Surat Al-Mu’minun Ayat 1 - Surat Al-Furqan Ayat
20
19 Surat Al-Furqan Ayat 21 - Surat An-Naml Ayat 55
20 Surat An-Naml Ayat 56 - Surat Al-Ankabut Ayat
45
21 Surat Al-Ankabut Ayat 46 - Surat Al-Azhab Ayat
30
22 Surat Al-Azhab Ayat 31 - Surat Yasin Ayat 27
23 Surat Yasin Ayat 28 - Surat Az-Zumar Ayat 31
24 Surat Az-Zumar Ayat 32 - Surat Fussilat Ayat 46
25 Surat Fussilat Ayat 47 - Surat Al-Jatsiyah Ayat 37
26 Surat Al-Ahqaf Ayat 1 - Surat Adz Dzariyat Ayat
30
27 Surat Adz Dzariyat Ayat 31 - Surat Al-Hadid Ayat
29
28 Surat Al-Mujadilah Ayat 1 - Surat At-Tahrim Ayat
12
29 Surat Al-Mulk Ayat 1 - Surat Al-Mursalat Ayat 50
30 Surat An-Naba’ Ayat 1 - Surat An-Nas Ayat 6
15
Jumhur ulama sepakat bahwa berdasarkan pembagian surat, Al-Quran terdiri
dari 114 surat. Berdasarkan turunnya ayat Al-Quran dari awal sampai akhir maka
sempurnalah penurunan Al-Quran oleh Allah melalui malaikat Jibri kepada Nabi
Muhammad SAW, hal ini menandakan pula bahwa Al-Quran sebagai wahyu
terakhir, yang berarti bahwa tiada wahyu lagi setelah penyempurnaan wahyu Al-
Quran turun.
Menurut jumhur ulama ayat yang terakhir turun adalah surat Al-Maidah ayat
5. Ayat ini adalah ayat yang turun di Arafah pada saat haji wada. Sedangkan
menurut riwayat Muslim dari Ibnu Abbas, akhir surat yang diturunkan adalah
surat An-Nashr. Imam Asy-Syuyuthy dalam Al-Itqan menyebutkan bahwa ada
perselisihan pendapat dalam menetapkan akhir ayat yang diturunkan. Yang paling
rajah adalah riwayat dari An-Nasai dari Ikrimah dari Ibnu ‘Abbas, bahwa akhir
ayata yang diturunkan dari Al-Quran adalah surat Al-Baqarah ayat 281 :
ْ ت َوهُ ْم اَل ي ۟
َُظلَ ُمون ٍ َوٱتَّقُوا يَوْ ًما تُرْ َجعُونَ فِي ِه إِلَى ٱهَّلل ِ ۖ ثُ َّم تُ َوفَّ ٰى ُكلُّ نَ ْف
ْ َس َّما َك َسب
“ Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu
kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi
balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka
sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”. (QS. Al-Baqarah/2 : 281)
Setelah ayat tersebut turun Rasulullah masih hidup selama Sembilan malam,
kemudian meninggal pada malam Senin 12 Rabiul Awal. Untuk menghindari
16
perbedaan faham tersebut dapat dipersatukan riwayat yang menyatakan bahwa
ayat yang terakhir turun mengenai hukum adalah pada hari ‘Arafah yaitu surat Al-
Maidah ayat 3 dan ayat-ayat lain yang turun setelahnya tidak mengenai hukum.
E. KEMUKJIZATAN ALQURAN
a) Pengertian Mukjizat
Mukjizat didefinisikan, antara lain sebagai suatu hal atau peristiwa luar biasa
yang terjadi melalui seseorang yang mengaku nabi, sebagai bukti kenabiannya
yang ditantangkan kepada orang-orang yang ragu, untuk melakukan atau
mendatangkan hal serupa, tetapi mereka tidak mampu menyanggupi tantangan itu.
Dengan redaksi yang berbeda, mukjizat didefinisikan pula sebagai sesuatu luar
biasa yang diperlihatkan Allah melalui para Nabi dan Rasul-Nya, sebagai bukti
atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulannya.
b) Macam-macam Mukjizat
17
2. Mukjizat immaterial, logis, dan dapat dibuktikan sepanjang masa.
Contohnya mukjizat Nabi Muhammmad SAW yang tidak dibatasi oleh
suatu tempat atau masa tertentu. Mukjizat Al-Quran dapat dijangkau
oleh setiap orang yan g menggunakan akalnya dimananpun dan
kapanpun.
18
ُ َوهللاُ يَرْ ُز
ٍ ق َم ْن يَ َشا ُء بِ َغي ِْر ِح َسا
ب
Ayat ini sangat singkat tetapi sangat padat maknanya. Bahkan satu potong
ayat ini bisa melahirkan beberapa makna sebagai berikut :
ْ ق ٱلَّ ِذينَ َكفَر ُٓو ۟ا إِلَ ٰى َجهَنَّ َم ُز َمرًا ۖ َحتَّ ٰ ٓى إِ َذا َجٓا ُءوهَا فُتِ َح
ت أَب ٰ َْوبُهَا َوقَا َل لَهُ ْم خَ َزنَتُهَٓا أَلَ ْم َ َو ِسي
Artinya :
19
Dibandingkan surat Az-Zumar ayat 73 berikut :
Artinya :
)5( ت أَ ْمرًا
ِ فَ ْال ُم َدب َِّرا
َ ) أَب8( ٌ) قُلُوبٌ يَوْ َمئِ ٍذ َوا ِجفَة7( ُ) تَ ْتبَ ُعهَا الرَّا ِدفَة6( َُّاجفَة
)9( ٌْصا ُرهَا خَا ِش َعة ِ يَوْ َم تَرْ ُجفُ الر
َ ) قَالُوا تِ ْل11( ً) أَإِ َذا ُكنَّا ِعظَا ًما نَ ِخ َرة10( يَقُولُونَ أَإِنَّا لَ َمرْ دُو ُدونَ فِي ْال َحافِ َر ِة
)12( ٌك إِ ًذا َك َّرةٌ خَا ِس َرة
14( ) فَإ ِ َذا هُ ْم بِالسَّا ِه َر ِة13( ٌفَإِنَّ َما ِه َي زَجْ َرةٌ َوا ِح َدة
Al-Quran dapat difahami oleh orang awam dan ia akan merasa puas dan
memahami ayat-ayat Al-Quran sesuai dengan keterbatasannya, tetapi ayat yang
sam dapat dipahami dengan luas oleh filosof dalam pengertian baru yang tidak
20
terjangkau oleh orang kebanyakan. Contoh surat Yasin ayat 78-82. Menurut Al-
Kindi ayat ini menegaskan bahwa :
Artinya :
21
6) Ketelitian redaksinya
Artinya :
“ Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah
itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak,
kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa),
kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang
diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada
ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). (Qs. Al-Mu’minun/40 :
67)
Penggunaan kata thiflun pada ayat tersebut demikian pula pada surat Al
Hajj ayat 5, dan Al Nur ayat 31 selalu dalam keadaan mufrad (tunggal) sementara
kata sebelum dan sesudahnya berbentuk jamak.
Ghaib adalah sesuatu yang tidak diketahui, tidak nyata atau tersembunyi.
Ghaib dibagi dua, yaitu :
1) Ghaib Nisbi
Ghaib Nisbi artinya ghaib bagi seseorang tetapi bagi orang lain tidak, atau
pada waktu tertentu ghaib tetapi pada waktu yang lain tidak.
22
2) Ghaib Muthlak
Ghaib Muthlak adalah ghaib yang tidak dapat diketahui selama manusia
berada di atas pentas bumi, dan tidak akan mampu diketahuinya sama seklai, yaitu
hakikat Allah SWT.
23
4) Ihwal awan (Qs. An-Nur/24 : 43, Al-Ahqaf/46 : 24, Al-Hijr/15 :
22)
5) Ihwal gunung (Qs. An-Naml/27 :88)
6) Ihwal pohon hijau (Qs. Yasin/36 : 80)
7) Ihwal kalender syamsyiah dan komariah (Qs. Al-Kahfi/18 : 25)
8) Cahay matahari bersumber dari dirinya dan cahaya bulan
merupakan pantulan (Qs. Yunus/10 : 5 dan Nuh/71 : 16)
9) Kurangnya oksigen pada ketinggian dapat menyesakkan napas (Qs.
Al-An’am/6 : 125)
10) Perbedaan sidik jari manusia (Qs. Al-Qiyamah/75 : 4)
11) Aroma/bau manusia berbeda-beda (Qs. Yusuf/12 : 94)
12) Masa penyusuan ideal dan masa kehamilan minimal (Qs. Al-
Baqarah/2 : 233 dan Al-Ahqaf/46 :15)
13) Adanya apa yang dinamai nurani (superego) dan bawah sadar
manusia (Qs. Al-Qiyamah/75 : 14-15)
14) Yang merasakan nyeri adalah kulit (Qs. An-Nisa/4 : 56)
F. KEAUTENTIKAN ALQURAN
Autentik berarti dapat dipercaya, asli, sah (KBBI, 2006: hlm. 77).
Keautentikan Alquran dijamin oleh Allah SWT melalui firmannya surah Al-Hijr
ayat 9:
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang
memeliharanya.” (QS. Al-Hijr/15: 9)
24
Dr. Mustafa Mahmud, mengutip pendapat Rasyad Khalifah, juga
mengemukakan bahwa dalam Al-Quran sendiri terdapat bukti-bukti sekaligus
jaminan akan keotentikannya.
Huruf-huruf hija'iyah yang terdapat pada awal beberapa surah dalam Al-
Quran adalah jaminan keutuhan Al-Quran sebagaimana diterima oleh Rasulullah
saw. Tidak berlebih dan atau berkurang satu huruf pun dari kata-kata yang
digunakan oleh Al-Quran. Kesemuanya habis terbagi 19, sesuai dengan jumlah
huruf-huruf B(i)sm Ali(a)h Al-R(a)hm(a)n Al-R(a)him. (Huruf a dan i dalam
kurung tidak tertulis dalam aksara bahasa Arab).
Huruf (qaf) yang merupakan awal dari surah ke-50, ditemukan terulang
sebanyak 57 kali atau 3 X 19. Huruf-huruf kaf, ha', ya', 'ayn, shad, dalam surah
Maryam, ditemukan sebanyak 798 kali atau 42 X 19.
Huruf (nun) yang memulai surah Al-Qalam, ditemukan sebanyak 133 atau 7 X 19.
Kedua, huruf (ya') dan (sin) pada surah Yasin masing-masing ditemukan sebanyak
285 atau 15 X 19. Kedua huruf (tha') dan (ha') pada surah Thaha masing-masing
berulang sebanyak 342 kali, sama dengan 19 X 18.
Huruf-huruf (ha') dan (mim) yang terdapat pada keseluruhan surah yang
dimulai dengan kedua huruf ini, ha' mim, kesemuanya merupakan perkalian dari
114 X 19, yakni masing-masing berjumlah 2.166.
Bilangan-bilangan ini, yang dapat ditemukan langsung dari celah ayat Al-
Quran, oleh Rasyad Khalifah, dijadikan sebagai bukti keotentikan Al-Quran.
Karena, seandainya ada ayat yang berkurang atau berlebih atau ditukar kata dan
kalimatnya dengan kata atau kalimat yang lain, maka tentu perkalian-perkalian
tersebut akan menjadi kacau.
25
Kosakata Alquran berjumlah 77.439 kata, dengan jumlah huruf 323.015
huruf yang seimbang jumlah kata-katanya, baik antara kata dengan padanannya
maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya. Beberapa contoh dari
keseimbangan penggunaan kata tersebut adalah :
26
Al-uhbdan al-dhurur (membanggakan diri/ angkuh) masing2x
disebut 27 kali
Al-israf(pemborosan) dengan al-sur’ah (ketergesa-gesaan)
masing2x disebut 23 kali
5. Keseimbangan khusus
27
Kata yawm (hari) dalam bentuk tunggal disebut sejumlah 365 kali
sebanyak hari-hari dalam setahun
Alquran itu adalah petunjuk yang Allah SWT diturunkan untuk menjadi
pedoman keselamatan manusia di dunia dan diakhirat. Sebagai pedoman hidup
selayaknya umat Islam dapat menyikapi Alquran secara bijaksana. Alquran tidak
sekedar dijadikan sebagai penghias rak buku diantara deretan buku-buku yang
lain, tetapi Alquran benar-benar harus diperlakukan jauh lebih tinggi daripada itu,
supaya umat Islam dapat benar-benar merasakan fungsi dan peranan Alquran
dalam kehidupannya. Jalan yang harus ditempuh untuk itu adalah umat Islam
harus memiliki komitmen terhadap Alquran dan melakukan interaksi yang sebaik-
baiknya dengan Alquran.
28
Sebagai seorang muslim tentu kita wajib beriman terhadap Al-Qur'an,
selain ia adalah salah satu dari rukun iman yaitu percaya pada kitab-kitab yang
diturunkan Allah, juga merupakan bukti kesungguhan kita dalam memohon
petunjuk-Nya.
Ada tiga tokoh ‘Ulama yang dapat kita jadikan rujukan tentang masalah
ini, mereka adalah Imam Al-Ghazali dalam bukunya Al-ihya ‘Ulumiddin pada
bab tata kesopanan membaca Al-Qur'an, kemudian Iman Nawawi yang secara
khusus membahasa adab membaca dan menghafal Al-Qur'an dalam bukunya ‘At-
Tibyaan’. Ketiga, Yusuf Qardhawi, seorang ‘ulama asal mesir dalam tulisannya
berjudul, ‘Kaifa Nata’amal ma’al Quran’, artinya bagaimana berinteraksi dengan
Al-Qur'an.
1. Mengimani Alquran
29
Beriman kepada kitab-kitab Allah adalah termasuk salah satu rukun iman,
sebagaimana firman Allah azza wa jalla yang artinya: “Wahai orang-orang
yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab
yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya
orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisaa’: 136)
Semua yang terdapat didalam Alquran tidak ada satupun yang meragukan,
walaupun seolah-olah “seperti tidak masuk akal”, dikarenakan keterbatasan
akal manusia. Terkaitan dengan masalah ini Tafsir (2007, hlml 18)
menyebutkan bahwa “isi Alquran ada yang rasional dan ada yang supra-
rasional. Isi Alquran itu semuanya logis; sebagian logis rasional sebagiannya
logis supra-rasional”. Dalam penjelasannya ia menyebutkan bahwa yang logis
ialah yang masuk akal, yang logis itu mencakup yang rasional dan supra-
rasional. Yang rasional ialah yang masuk akal dan sesuai hukum alam,
sementara yang supra-rasional ialah yang masuk akal sekalipun tidak sesuai
dengan hukum alam.
2. Mempelajari Alquran
30
Umat Islam harus mempelajari Alquran. Karena untuk menuju tahap
pemahaman Alquran perlu dipelajari bahkan ada beberapa keutamaan belajar
Alquran, yaitu:
31
ُّوا بِأ َ ۡح َسنَ ِم ۡنهَٓا أَ ۡو ُر ُّدوه َۗٓا إِ َّن ٱهَّلل َ َكانَ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ۡي ٍء َح ِسيبًا
ْ َوإِ َذا ُحيِّيتُم بِت َِحي َّٖة فَ َحي
“Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang
sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu.” (QS. An-
Nisa' : 86)
b. Membaca Alquran
Yang disyariatkan sebagai hak bagi orang Islam adalah selalu menjaga
untuk membaca Al-Qur’an dan melakukannya sesuai kemampuan sebagai
pelaksanaan atas firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
32
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an)” [al-
Ankabut/29 : 45]
Dan firmanNya.
ك
َ ِّب َرب َ َوا ْت ُل َما أُو ِح َي ِإلَ ْي
ِ ك ِم ْن ِكتَا
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al-
Qur’an)” [al-Kahfi/18 : 27]
ُ َْوأُ ِمر
َ﴾ َوأَ ْن أَ ْتلُ َو ْالقُرْ آن٩١﴿ َت أَ ْن أَ ُكونَ ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِمين
“Dan aku perintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang menyerahkan diri.
Dan supaya aku membaca Al-Qur’an (kepada manusia)” [An-Naml/27: 91-92]
ا ْق َر ُءوا ْالقُرْ آنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َشفِيعًا ألَصْ َحابِه
1. Tahqiq ()التحقيق
Ini adalah tingkatan bagi pemula yang baru belajar ilmu tajwid. Cara
membacanya seperti tartil, namun at-Tahqiq lebih lambat dan tenang. Bacaan at-
Tahqiq seperti mazhab Qiraat Hamzah dan Qiraat Warsh yang bukan dari Tariq
Asbahani. At-Tahqiq merupakan tahapan awal sebelum masuk ke tingkatan
berikutnya.
2. Tartil ()الترتيل
33
At-Tartil menurut arti kata adalah perlahan-lahan. Dalam Tafsir Ibnu
Katsir, tartil berarti membaca sesuai hukum tajwid. Membaca dengan tartil akan
membantu seseorang untuk memahami dan mentadabburi Al-Qur'an. Tartil juga
diartikan membaca dengan memberikan hak-hak dan sifat-sifat. Membaca dengan
tartil sanat dianjurkan sebagaimana firman Allah: "Dan bacalah Al-Qur'an itu
dengan tartil." (QS. Al-Muzzammil: 4).
3. Tadwir ()التدوير
4. Hadar ()الحدر
Hadar atau Al-Hadar adalah bacaan cepat namun masih menjaga hukum-
hukum tajwid. Al-Hadar merupakan tingkat bacaan paling cepat. Tingkatan ini
sering dipakai oleh para penghafal Qur'an yang ketika mengulang hafalannya.
Meskipun cepat, cara membacanya tetap mengindahkan hukum-hukum yang ada
seperti apabila berdengung dia dengung, apabila wakaf dia berhenti. Bacaan
Hadar adalah membaca Mad Munfasil dengan 2 harakat.
Menurut para ulama, bacaan yang paling afdhal adalah membaca dengan
cara Tartil (perlahan-lahan) karena Al-Qur'an diturunkan secara tartil sebagaimana
firman Allah dalam Surah Al-Muzammil ayat 4. Membaca dengan tartil juga
memungkinkan seseorang mengeluarkan suara yang indah dan merdu, sehingga
membuat bacaan lebih meresap di hati.
3. Menghafal Alquran
Salah satu amalan paling baik yang ingin diraih semua umat Islam adalah
menghafal AL Qur'an. Banyak keutamaan yang akan diraih jika seseorang dapat
menjadi penghafal Al Qur'an.
34
Keutamaan yang didapatkan jika menjadi penghafal AL Qur'an antara lain
kelak di dalam surga akan diberikan derajat yang tinggi. Penghafal AL Qur'an
dapat memberikan mahkota di Surga untuk orang tua, terbebas dari siksa dan
masih banyak lagi.
Munculnya para huffadz adalah cara Allah dalam menjaga Alquran (Qs. Al
Hijr/15: 9). Menghafal Alquran berarti memindahkan dari tulisan kedalam dada.
Hal ini menjadi ciri khas seorang yang diberi ilmu, juga sebagai tolak ukur
keimanan dalam hati seseorang (Qs. Al ‘Ankabūt/29: 49). Orang yang tidak
menghafalkan Alquran dianalogikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits
“sesungguhnya orang yang di dalam dadanya tidak terdapat sebagian ayat dari
Alquran bagaikan rumah yang tiada penghuninya.” (HR. At-Tirmidzi)
4. Memahami Alquran
Contoh ayat yang ditafsirkan dengan ayat lain adalah sebagai berikut.
Dalam surah al-Fatihah ayat 7, disebutkan, "(Yaitu) orang-orang yang telah
Engkau berikan nikmat kepada mereka." Dalam ayat ini, tidak dijelaskan siapakah
orang-orang yang diberikan nikmat itu.
35
Maka, Allah SWT menjelaskan dalam surah An-Nisa ayat 69, artinya,
"Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul(Nya) mereka itu akan bersama-
sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para
nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah sebaik-baik
teman."
Kedua, memahami Alquran dengan Sunnah Nabi SAW yang shahih. Ibnu
Taimiyyah berkata, "Cara yang paling sahih dalam memahami Alquran adalah
menafsirkan Alquran dengan Alquran. Jika engkau tidak menemukan itu, engkau
mengambil sunnah karena ia (sunnah) adalah penjelas Alquran."
5. Mengamalkan Alquran
36
Untuk mengamalkan Alquran dapat dilakukan dengan cara mengikuti (ittiba’)
dan mendakwahkan keterangan-keterangan yang terkandung pada ayat-ayat
Alquran. Mengikuti (ittiba’) merupakan upaya yang dilakukan untuk diri sendiri
(internal), sedangkan mendakwahkan merupakan upaya yang dilakukan untuk
orang lain (eksternal).
a. Mengikuti Alquran
Allah memerintahkan kepada kaum mukminin untuk mengikuti Alquran. Hal ini
diungkap Allah swt dalam surat Al An’am ayat 155:
“Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah
dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (Qs. Al An’am: 155)
b. Mendakwahkan Alquran
37
dapat dilakukan untuk berdakwah; lisan, tulisan, bahkan dengan perbuatan.
Banyak pula media yang dapat dipergunakanuntuk melakukan dakwah ini.
Bahkan seperti di zaman sekarangyang serba canggih perkembangan media
komunikasi dan informasi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah, dalam
mendakwahkan Alquran.
"Siapa saja yang membaca Alquran (khatam) kurang dari tiga hari, berarti dia
tidak memahami." (HR. Ahmad)
38
Seperti dalam surat Al-Isra ayat 109 yang menjelaskan bahwa ketika
membaca Alquran kita harus khusyu'.
Artinya:
"Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka
bertambah khusyu."
Di dalam hadits lain dijelaskan, "Tidak termasuk umatku orang yang tidak
melagukan Alquran." (HR. Bukhari dan Muslim).
Artinya:
39
"Apabila kamu membaca Alquran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada
Allah dari syaitan yang terkutuk."
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
40
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada hati Rasulullah,
Muhammad bin Abdullah, melalui jibril dengan menggunakan lafadz bahasa arab
dan maknanya yang benar, agar ia menjadi hujjah bagi Rasul, bahwa ia benar-
benar Rasulullah, menjadi undang-undang bagi manusia, memberi petunjuk
kepada mereka dan menjadi sarana untuk melakukan pendekatan diri dan ibadah
kepada Allah dengan membacanya. Ia terhimpun dalam mushhaf, dimulai dari
surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat al-Nas, disampaikan kepada kita secara
mutawatir dari generasi ke generasi, baik secara lisan maupun tulisan serta terjaga
dari perubahan dan pergantian.
Fungsi dan peranan Alquran yang sangat penting untuk dipahami seorang
muslim, yakni Alquran berfungsi sebagai mukjizat bagi Rasulullah Muhammad
SAW, sebagai kalamullah, sebagai sumber hukum islam, sebagai pedoman hidup
bagi setiap muslim, serta sebagai penyempurna terhadap kitab-kitab sebelumya,
dan bernilai abadi atau berlaku sepanjang masa.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pendidikan Agama Islam oleh Tim Dosen PAI Universitas Pendidikan
Indonesia
41
brainly.co.id
id.m.wikipedia.org
belajargiat.id
https://www.suara.com/news/2019/05/15/160349/tiga-teori-nuzurul-quran-turunnya-
al-quran-pada-17-ramadan?page=all
https://qurankuquranmu.blogspot.com/2013/03/nomer-surat-dalam-al-quran-
berdasarkan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembagian_Al-Qur%27an_menurut_jumlah_ayat
http://www.imaniawan.id/2016/10/inilah-daftar-urutan-juz-al-quran.html
https://sites.google.com/site/yusminpadanggalosblancos/about-islam/sejarah-
turunnya-al-qur-an
http://repository.uin-suska.ac.id/6324/3/BAB%20II.pdf
https://inpasonline.com/mukjizat-al-quran-ditinjau-dari-kebahasaan/
https://tafsirweb.com/8879-quran-surat-al-mumin-ayat-67.html
https://tafsirweb.com/8733-quran-surat-az-zumar-ayat-71.html
https://tafsirweb.com/687-quran-surat-al-baqarah-ayat-183.html
https://media.isnet.org/kmi/islam/Quraish/Membumi/Otentik.html
https://religiku.wordpress.com/2007/08/14/keajaiban-keseimbangan-kata-dalam-al-
quran/
https://www.marja.id/quran/015_al-hijr/ayat_9/
https://umma.id/post/cara-berinteraksi-dengan-al-quran-533173?lang=id
https://muslimah.or.id/53-mengimani-kitab-kitab-allah.html
http://www.habibullahurl.com/2016/01/cara-beriman-kepada-kitab-kitab-allah.html
http://kanal24.co.id/read/jadilah-pendengar-yang-baik-itulah-sihir-komunikasi
https://almanhaj.or.id/559-apa-hukum-membaca-al-quran.html
https://kalam.sindonews.com/berita/1526221/69/4-tingkatan-membaca-al-quran-
kamu-yang-mana
https://republika.co.id/berita/q7zni8458/langkahlangkah-memahami-alquran
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alhikmah/article/download/92/77#:~:text=
Al%2DQur'an%20sebagai%20sumber,petunjuk%20dalam%20menjalani%20waktu
%20kehidupannya.&text=Dakwah%20dalam%20al%2Dquran%20berarti,amar%20ma'ruf
%20nahi%20mungkar.
42
https://tafsirweb.com/2279-quran-surat-al-anam-ayat-155.html
https://www.brilio.net/wow/rukun-dan-adab-membaca-alquran-beserta-
keutamaannya-200506o.html
43