Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan karunia dan
rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah mengenai materi surat menyurat dengan baik
walapun masih banyak kekurangan di dalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan
juga wawasan kita menyangkut materi tentang pengertian Al-Qur’an dan Wahyu. Kami pun
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang sudah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

 Mudah-mudahan makalah sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri ataupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di saat yang akan datang.

Banjarbaru, 24 September 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah........................................................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Al Qur’an..................................................................................................... 2
B.   Sejarah Turunnya Al-Qur’an....................................................................................... 2
C.Fungsi Al-Qur’an............................................................................................................. 3
D. Nama-nama Al Qur’an................................................................................................... 4
E. Garis-garis besar isi kandungan Al Qur’an................................................................. 5
F. Pengertian Wahyu........................................................................................................... 5
G. Cara Turunnya Wahyu .................................................................................................. 6
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
           Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an
merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari
rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui
perantaraan Malaikat Jibril. Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW
adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an merupakan salah
satu kitab yang mempunyai sejarah panjang yang dimiliki oleh umat islam dan sampai sekrang
masih terjaga keasliannya. Al-Qur’an memiliki multifungsi dan selalu cocok dengan fenomina
dalam kehidupan ini, hal ini merupakan salah satu mukjizat yang dimiliki oleh Al-Qur’an.
Al-Qur’an dalam pengumpulannya mempunyai dua tahap : tahap pertama yaitu tahap
pengumpulan al-qur’an dalam arti menghafal pada masa nabi, tahap kedua pengumpulanal –
quran dalam arti penulisan Al-Qur’an pada masa nabi, hal ini dinamakan pengahafalan dan
pembukuan tahap pertama. Setelah wafatnya Nabi proses pengumpulan Al-Qur’an terus
dilaksanakan oleh para khalifah sehingga terbentuklah yang namanya “mushaf usmani” seperti
yang ada pada sekarang ini.

B. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Al Qur’an dan Wahyu?
2. Apa saja nama-nama dan garis-garis besar isi kandungan Al Qur’an?
3. Apa saja macam-macam wahyu dan cara penyampaiannya?

C. Tujuan
1. Memahami pengertian Al Qur’an dan Wahyu
2. Mengetahui nama lain Al Qur’an serta garis besar isi kandungan Al Qur’an

1
3. Mengetahui macam-macam wahyu serta bagaimana cara penyampaian

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Al Qur’an
Menurut bahasa, “Qur’an” berarti “bacaan”, pengertian seperti ini ditemukan dalam
Al-Qur’an sendiri yakni dalam surat Al-Qiyamah, ayat 17-18 :
“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an ( di dalam dadamu ) dan ( menetapkan )
bacaannya ( pada lidahmu ) itu adalah tanggungan kami. ( Karena itu ), jika kami telah
membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”.
Adapun menurut istilah Al-Qur’an berarti: “Kalam Allah yang merupakan mu’jizat yang
diturunkan kepada nabi Muhammad, yang disampaikan secara mutawatir dan membacanya
adalah ibadah”.
Sedangkan pengertian Al-Qur’an menurut istilah adalah wahyu Allah atau kalam Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan perantara Malaikat Jibril secara berangsur-
angsur sebagai pedoman hidup bagi umat manusia.

B.   Sejarah Turunnya Al-Qur’an


Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui berbagai cara, antara lain:
1.      Malaikat Jibril memasukkan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad SAW tanpa
memperlihatkan wujud aslinya. Nabi SAW tiba – tiba saja merasakan wahyu itu telah berada di
dalam hatinya.
2.      Malaikat Jibril menampakkan dirinya sebagai manusia laki – laki dan mengucapkan kata – kata
di hadapan Nabi SAW.
3.      Wahyu turun kepada Nabi SAW seperti bunyi gemerincing lonceng. Menurut Nabi SAW, cara
inilah yang paling berat dirasakan, sampai – sampai Nabi SAW mencucurkan keringat meskipun
wahyu itu turun di musim dingin yang sangat dingin.

2
4.      Malaikat Jibril turun membawa wahyu dengan menampakkan wujudnya yang asli.
Setiap kali mendapat wahyu, Nabi SAW lalu menghafalkannya. Beliau dapat mengulangi wahyu
yang diterima tepat seperti apa yang telah disampaikan Jibril kepadanya. Hafalan Nabi SAW ini
selalu dikontrol oleh Malaikat Jibril. Ayat Al-Qur’an yang pertama diterima Nabi Muhammad
SAW adalah 5 ayat pertama surat Al-’Alaq, ketika ia sedang berkhalwat di Gua Hira, sebuah gua
yang terletak di pegunungan sekitar kota Mekah, pada tanggal . 17 Ramadhan M – 9 Dzulhijah
674 M.

C.Fungsi Al-Qur’an
Al-Qur’an sebagai kitab syariat terakhir yang diturunkan juga memiliki tujuan dan misi
kehadirannya, antara lain sebagai berikut : sebagai pedoman hidup manusia Al-Qur’an
diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia. Di dalamnya terdapat penjelasan – penjelasan
mengenai petunjuk serta pembela ( antara yang hak dan yang batil ) :
1.      Sebagai pembenar dan penyempurna kitab – kitab terdahulu dalam surah Ali imran ayat 3, Allah
swt berfirman: "Dia menurunkan kitab ( Al-Qur’an ) kepadamu ( Muhammad ) yang
mengandung kebenaran, membenarkan ( kitab – kitab ) sebelumnya, dan menurunkan taurat dan
injil".
2.      Sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan Al-Qur’an membawa berita gembira dan
peringatan bagi orang – orang yang mengingkarinya. Disamping itu Al-Qur’an menjelaskan
kriteria – kriteria golongan yang memperoleh berita gembira dan yang mendapatkan ancaman
dan peringatan, perahatikan ayat berikut : "katakanlah ( muhammad ), aku tidak kuasa
mendatangkan manfaat maupun menolak mudharat bagi dirimu kecuali apa yang dikehendaki
Allah. Sekiranya aku mengetahui yang ghoib, niscaya aku akan membuat kebajikan sebanyak –
banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan dan pembawa
berita gembira bagi orang – orang yang beriman" QS Al-A'raf : 188.
3.      Sebagai sumber pokok ajaran islam Al-Qur’an merupakan sumber pokok ajaran islam yang
pertama. didalamnya terdapat keterangan – keterangan yang dibutuhkan oleh manusia untuk
mengolah alam jagat raya ini. bahkan, sumber pokok tersebut tidak hanya mengantarkan manusia
untuk bahagia didunia saja, tetapi juga bahagia di akhirat.
3
D. Nama-nama Al Qur’an
      Dalam Alquran sendiri banyak disebutkan nama-nama bagi kitab suci ini. hanya saja
kadangkala orang tidak membedakan antara “nama” dengan “sifat”. Sehingga terjadi perbedaan
pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah nama Kitab Suci ini yang disebutkan dalam
Alquran. Dari beberapa nama Al Qur’an yang dijelaskan di dalamnya antara lain :
1.       Al-Qur’ān (‫)القـــرآن‬
      Dinamakan Al-Qur’an, karena kitab suci ini merupakan kitab bacaan atau kitab yang paling
banyak dibaca oleh umat manusia. Sekurang-kurangnya 17 kali dalam sehari semalam setiap
muslim membacanya pada setiap raka’at shalat fardhu.

2.    Al-Kitāb(‫)الكتــــاب‬
      Dinamakan Al-Kitab karena ia merupakan sesuatu yang ditulis. Kata Al-Kitab dalam hal ini
pengertiannya sama dengan Al-Maktub.

3.    Al-Dzikr (‫)الـذكـــر‬


      Penamaan al-Dzikr ini berkaitan dengan fungsi Alquran sebagai pemberi peringatan. Atau dapat
juga dikatakan demikian, karena kitab ini sangat mudah diingat (dihafalkan).

4.    Al-Furqān (‫الفـــــرقان‬


Dinamakan Al-Furqan, karena kitab suci ini berfungsi sebagai pembeda antara yang haq dengan
yang bathil.

5.   Al-Nūr (‫)النـــور‬


      Dinamakan An-Nur karena kitab ini berfungsi sebagai cahaya, penyuluh bagi umat manusia
dalam menjalani kegelapan hidupnya di dunia ini.

4
E. Garis-garis besar isi kandungan Al Qur’an

Pokok-pokok isi Al Qur’an ada 5 :


1.    Tauhid, kepercayaan terhadap Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, para rasulnya,
hari  kemudian, qada dan qadar, yang baik dan buruk.
2.   Tuntunan Ibadah sebagai perbuatan yang menghidupkan jiwa tauhid
3.   Janji dan ancaman Al Qur’an menjanjikan pahala bagi orang yang mau menerima
dan mengamalkan isi Al Qur’an dan mengancam mereka yang mengingkarinya dengan
siksa
4.   Hukum yang dihajati pergaulan hidup bermasyarakat untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
5.   Inti sejarah orang-orang yang tunduk kepada Allah, yaitu orang-orang yang sholeh seperti
nabi nabi dan rasul-rasul, juga sejarah mereka yang mengingkari agama Allah dan hukum-
hukumya. Maksud sejarah ini ialah sebagai tuntunan dan tauladan bagi orang-orang yang
hendak mencari kebahagiaan dan meliputi tuntutan akhlak.

F. Pengertian Wahyu

Menggunakan metode sembunyi-sembunyi dalam penyampaiannya. Pengertian wahyu


menurut syara' wahyu adalah pemberitahuan Allah SWT kepada orang yang dipilih dari
beberapa hamba-Nya mengenai beberapa petunjuk dan ilmu pengetahuan yang hendak
diberitahukannya tetapi dengan cara yang tidak biasa bagi manusia, Arti wahyu dari segi
bahasa adalah petunjuk yang di sampaikan secara sembunyi, atau dengan kata lain wahyu
tersebut baik dengan perantaraan atau tidak dengan perantaraan.
Menurut bahasa, wahyu mempunyai beberapa arti, antara lain sebagai berikut:
a) Berarti ilham gharizi atau instink yang terdapat pada manusia atau binatang.
b) Berarti ilham fitri atau firasat yang hanya ada pada manusia dan tidak pada binatang
c) Berarti tipu daya dan bisikan setan.
d) Berarti isyarat yang cepat secara rahasia, yang hanya tertuju pada Nabi/ Rasul saja.

Menurut penelitian para ahli, ada 70 kali kata-kata Al-Wahyu itu disebut dalam Al-Qur’an.
Dari beberapa ayat diperoleh makna dari Al-Wahyu itu, sebagai berikut :
1. Al-Wahyu berarti ilham sebagai bawaan dasar manusia seperti wahyu terhadap ibu Nabi
Musa, sebagaimana tertuang dalam Surat Al-Qashsash (28) : 7.

5
2. Al-Wahyu berarti ilham yang berupa naluri pada binatang seperti wahyu kepada lebah,
sebagaimana tertuang dalam Surat An-Nahl (16) : 68.
3. Al-Wahyu berarti Isyarat yang cepat melalui rumus dan kode seperti isyarat Zakaria yang
diceritakan Al-Qur’an pada Surat Maryam (19) : 11.
4. Al-Wahyu berarti bisikan dan tipu daya setan untuk menjadikan yang buruk kelihatan indah
dalam diri manusia, sebagaimana pada Surat Al-An’am 21) : 121.
5.  Al-Wahyu berarti apa yang disampaikan Allah kepada Malaikatnya

G. Cara Turunnya Wahyu


Diketahui bahwa cara turunnya wahyu pada umumnya ada tiga cara, termasuk cara turun
wahyu Al-qur'an itu adalah sebagaiberikut:
1.Dengan cara menambatkan makna isi al-Qur'an tersebut ke dalam hati Rasulullah saw, atau
dengan cara menghembuskannya ke dalam jiwanya, sehingga ia merasakan sendiri bahwa apa yg
diterimannya itu berasal dari Allah Swt. Cara ini sering disebut dengan cara Ra'yu ash-shalihah
atau impian nyata diperolehnya dengan jalan mimpi dalam tidur, tetapi kemudian menjadi
kenyataan. Contohnya, seperti impian Nabi Ibrahim AS ketika menerima wahyu yang
memerintahkan supaya menyembelih puteranya Ismail.

2. Menyampaikan wahyu kepada Rasulullah SAW dari balik tabir, yakni suara bisikan
wahyu disampaikan kepada Nabi SAW dari celah-celah gemerincingya suara lonceng/bel. Jadi
yang dijadikan tabir menutup pendengaran para sahabat adalah gemuruhnya bunyi lonceng, yang
menghalangi telinga mereka mendengar bisikan suara wahyu ayat yang diturunkan. Tetapi
telinga Nabi tetap mendengar bisikan suara wahyu itu dari tabir suara lonceng tersebut.

3. Dengan cara melalui perantaraan malaikat Jibril AS sebagai pembawa wahyu-Nya. Hal ini
sebagaimana sudah diisyaratkan oleh Alqur'an yang terdapat pada ayat 193-194 surah Asyu'ara. Jadi,
malaikat Jibril membacakan wahyu ayat-ayat yang diturunkan, baik dia itu tetap dalam bentuk aslinya
dalam alam rohani, dan tubuh Nabi SAW yang melepaskan diri dari bentuk tubuh jasmani menjadi bentuk
rohani.

6
 Dan dapat di ketahui juga bahwa cara penyampaian wahyu yang dikaruniakan Allah kepada
manusia ada tiga macam:
1.Pewahyuan (menurunkan wahyu), pewahyuan cara ini adalah sesuai dengan makna wahyu
dalam arti bahasa-isyarat yang cepat.Dalam hal ini wahyu adalah kebenaran yang di
sampaikan ke dalam kalbu atau jiwa seseorang.
2.Mendengar suara dari belakan tirai atau hijab.
pewahyuan cara kedua disampaikan dari belakang tirai, maksudnya kalam allah di
sampaikan oleh-Nya kepada seorang nabi dari belakang hijab atau tabir.
3.Perantara malaikat (jibril)yang membawa wahyu
Pewahyuan cara yang ketiga ini, di sampaikan allah kepada seseorang melalui utusan
(malaikat yang mengembang risalah, yakni malaikat jibril) dengan kata-kata yang di
ucapakan
 Cara penyampaian wahyu allah kepada para nabi/rosul-Nya,di antaranya:
1.Allah mencampakkan pengetahuan ke dalam jiwa nabi tanpa melalui perantara
malaikat.
2.Allah memperdengarkan suara dari balik tabir seperti yang di alami nabi Musa As.
ketika menerima pengangkatan kenabiannya,dan juga yang di alami nabi Muhammad
ketika Isro’-Mi’roj.
3.Melalui utusan, yakni malaikat.

Pada hakikatnya ada dua cara wahyu allah di turunkan kepada nabi atau rosul, yakni
melalui perantara malaikat Jibril dan langsung tanpa perantara.
a) Melalui perantara Malaikat
Wahyu yang diturunkan dengan cara ini yang terkenal ada dua, yaitu:
1.Melaikat Jibril menampakkan wajah atau bentuknya yang asli.
2.Malaikat Jibril menyamar seperti seorang laki-laki yang berjuba putih.misalnya
ketika nabi Muhammad menerima wahyu tentang Iman,Islam, dan tanda-tanda hari
kiamat.
b) Tanpa perantara malaikat (langsung)
Wahyu yang diturunkan dengan cara ini yang terkenal ada dua, yaitu:
1.Melaui mimpi yang benar, misalnya ketika turun wahyu surah al-Kautsar ayat 1-3.
7
2.Allah berbicara langsung.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

“Al-Qur’an berarti ‘’bacaan‟, asal kata qara’a. kata Al-Qur’an itu berbentuk masdar
dengan arti isim maf’ul yaitu maqru’ (dibaca). Al-Qur’an sebagai wahyu dan mukjizat terbesar
Rasulullah saw. Mempunyai dua pengertian , yaitu pengertian secara Etimologi ( bahasa ) dan
pengertian menurut terminology ( istilah ).

Al- Qur’an tidak diturunkan secara sekaligus, Al-Qur’an turun secara berangsu-angsur
selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya Al-qur’an ini di bagi
menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan perode Madinah. Adapun definisi Al-Qur’an
ialah “kalam Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi
Muhammad saw dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta
membacanya adalah ibadah”.

Sedangkan wahyu adalah perintah allah yang diturunkan kepada nabi atau rosul melalui
perantara malaikat Jibril dalam keadaan cepat dan sangat rahasia. kadang juga allah menurunkan
wahyunya secara langsung tanpa perantara malaikat jibril, seperti pada saat nabi Isro’Mi’roj.
Begitupun dengan cara allah menurunkan wahyunya kepada nabi atau rosul, kadang allah
memerintahkan malaikat Jibril untuk menyamapaikan wahyunya kepada nabi atau rosul kadang
juga allah lansung menyampaikan wahyunya kepada nabi atau rosul tersebut, seperti wahyu yang
di turunkan kepada nabi Muasa. Dan malaikat Jibril tersebut ketika menyampaikan wahyu
dengan cara menyamar, menjelma seperti mausia, dan kadang juga dengan wujud aslinya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihon. Ulumul Qur’an. Pustaka Setia. Bandung. 2006


Nursi, Badiuzzaman Said. Kumpulan Mukjizat Nabi Muhammad SAW. Risalah Nur. Tangerang
Selatan. 2014
Nursi, Badiuzzaman Said. Mukjizat Al Qur’an. Risalah Nur. Tangerang Selatan. 2014
Rifa’I, Mohammad. Ilmu Fiqih Islam Lengkap. Karya Toha Putra. Semarag.1978
http://gibukmakalah.blogspot.com/2014/02/pengertian-wahyu-macam-macam-dan-proses.html
http://spasi-spasiasha.blogspot.com/2012/03/makalah-pengertian-al-quran.html
http://makalahaccomputindo.blogspot.com/2015/02/makalah-pendidikan-agama-islam-
tentang.html
http://jonireis.blogspot.com/2015/01/makalah-tentang-al-quran_13.html
http://darululumblog.blogspot.com/

9
MAKALAH PENDIDIKAN AL-QUR’AN

“PENGERTIAN AL-QU’AN DAN WAHYU”

Oleh :

Muhammad Syafiq
Muhammad Iqbal Hamdani
Mia Amelia Chindy Fauzi(18630833)
Eka Noviani Putri(18630955)

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD
ARSYAD AL BANJARI
TAHUN 2018 - 1019
10
11

Anda mungkin juga menyukai