Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

NAMA DAN SIFAT-SIFAT AL-QUR’AN

DOSEN PENGAMPU

SITI FATIMATUS ZAHRO M.PD.i

DISUSUN OLEH

AL MAIDA SOPIA( AKS 1D)

NIM: 12316038
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, Segala puji


hanya layak kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ” Nama dan sifat- sifat Al-qur’an ”. Penulis
memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak atas penyusunan makalah ini, karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen pengampu Mata
Kuliah Ulumul Quran, Bapak Prof. Dr. Achmad Abubakar, M.Ag dan Ibu Dr. Sohrah, M.Ag.
yang telah memberikan dukungan, dan kepercayaan yang begitu besar. Semoga semua ini
bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi
kedepannya. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan namun tak ada gading yang tak retak, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Pontianak, 28 september

2023

PENYUSUN

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 LATAR
BELAKANG...................................................................................................1
1.2 RUMUSAN
MASALAH...............................................................................................
1.3 TUJUAN..............................................................................................................
..........

BAB II PEMBAHASAN MASALAH..................................................................................

2.1 PENGERTIAN AL-QUR’AN.........................................................................................

2.2 NAMA AL-QUR’AN......................................................................................................

2.3 SIFAT AL-QUR’AN.......................................................................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................................

KESIMPULAN.....................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A ,LATAR BELAKANG
Sudah jamak diketahui bahwa di antara sekian kitab suci agama samawi, Al-qur’an

yang paling terjaga keotentikan dan keasliannya. Keotentikan dan keasliannya


ini sendiri memangmendapat jaminan dari Allah. Dialah yang menciptakan dan
menjaga apa yang Dia
ciptakan. Namun, keterjagaan itu terjadi dalam konteks sejarah. Artinya, keterjagaan it
u juga melibatkan peran serta andil manusia.Dalam tulisan singkat ini akan dipaparkan
hal-hal berikut Apa itu makna Al-
Qur‟an, Apa saja nama dan sifat-sifat Al-qur’an. Bagaimana perbedaan Hadis
Qudsiy dan Hadis Nabawi,dan Apa saja karakteristik Al- quran

B. RUMUSAN MASALAH
Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1 Apa itu makna Al-qur’an ?


2 Mengetahui nama dan sifat-sifat al-quran

C. TUJUAN
TUJUAN DARI PENULISAN DARI MAKALAH INI ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
1. UNTUK MENGETAHUI MAKNA AL-QUR’AN
2. UNTUK MENGETAHUI NAMA DAN SIFAT SIFAT AL-QUR’AN
3. UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK AL-QUR’AN

BAB II
PEMBAHASAN

A.MAKNA AL-QUR’AN

Dari segi bahasa, terdapat berbagai pendapat para ahli mengenai pengertian al-
qur’an
Sebagian berpendapat, penulisan lafal Al- Qur‟an dibubuhi huruf hamzah. Pendapat lain
mengatakan penulisannya tanpa dibubuhi huruf hamzah. Asy Syafi‟i, al-farra dan al-
syi‟ari termasuk di antara ulama yang berpendapat bahwa lafal Al-Qur‟an di tulis tanpa huruf
hamzah.
Al-syafi‟i mengatakan, lafal Al-Qur‟an yang terkenal itu musytaq (pecahan dari akar
kata Al-Qur‟an ) dan bukan pula berhamzah (tanpa tambahan huruf hamzah di tengahnya,
jadi dibaca Al-Quran), menurutnya lafal tersebut bukan berasal dari akar kata qara-a
(membaca), sebab kalau akar katanya qara-a, tentu tiap suatu yang dibaca dapat dinamai Al-
Qur‟an.
Al-Farra, sebagaimana Al-syafi‟i, berpendapat, Al-Qur‟an bukan musytaq dari kata
qara’a, tetapi pecahan dari kata qara‟in (jamak dari karinah) yang berarti ; kaitan, karena
ayat-ayat Al-Qur‟an satu sama lain saling berkaitan. Karena itu huruf nun pada akhir lafal
Al-Qur‟an adalah huruf asli bukan huruf tambahan. Dengan demikian, kata Al-Qur‟an itu
dibaca dengan bunyi Al-Quran bukan Al-Qur‟an.
Masih sejalan pendapat di atas, al-asy‟ari dan par a pengikutnya mengatakan, lafal Al-
Qur‟an adalah musytaq atau pecahan dari akar -akar qarn. Ia mengemukakan contoh kalimat
qarnusy-syai bisysyai (menggabungkan sesuatu dengan sesuatu). Kata qarn dalam hal
ini bernakna gabungan atau kaitan, karena surah-surah dan ayat-ayat Al-Qur‟an saling
bergabung dan berkaitan. Tiga pendapat di atas pada prinsipnya berkesimpulan bahwa lafal
Al-Qur‟an adalah Al-Quran (tanpa huruf hamzah di tengahnya) .
Diantara para ulama yang berpendapat bahwa lafal Al-Qur‟an ditulis dengan tambahan
huruf hamzah ditengahnya adalah al-Zajjaj, dan al-Lihyani.
Menurut Al-Zajjaj, lafal Al-Qur‟an di tulis dengan huruf hamzah ditengahnya berdasarkan
pola kata (wazn) fu‟lan. Lafal tersebut bentukan (musytaq) dari akar kata qar‟un yang berarti
jam‟un. Selanjutnya ia mengemukakan contoh kalimat quri‟al ma‟u filhaudi yang artinya :air
itu dikumpulkan dalam kolam. Dalam kalimat ini kata qar‟un bermakna jam‟un yang
dalam bahasa Indonesia bermakna kumpul. Alasannya, AlQur‟an“mengumpulkanatau“meng
himpun” intisari kitab-kitab suci terdahulu.
Sebagaimana al-Zajjaj dan al-Lihyani berpendapat bahwa lafal Al-Qur‟an ditulis dengan
huruf hamzah ditengahnya berdasarkan pola kata ghufrani dan merupakan pecahan
(musytaq) dariakar kata qara-a yang bermakna tala (membaca). Lafal Al-Qur‟an digunakan
untuk menamaisesuatu yang dibaca, yakni objek dalam bentuk masdar.
Pendapat terakhir ini adalah pendapat lazim dipegang oleh masyarakat pada
umumnya.Sejalan dengan pendapat tersebut Hasbi Ash-Shieddieqy mengatakan, Al-Qur’an
menurut bahasa ialah bacaan atau yang dibaca. Al-Qur‟an adalah masdar yang diartikan
dengan arti isim maf‟ul,yaitu maqru‟, yang dibaca. Menurut Husbi Ash-Shalih, pendapat ini
lebih kuat dan lebih tepat,karena dalam bahasa arab lafal Al-Qur‟an adalah bentuk masdar
yang maknanya sinonim dengan qira‟ah, yakni bacaan

Lafal qara-a yang bermakna tala (membaca) diambil orang-orang arab dari
bahasaArmania dan digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata qara-a tersebut dapat pula
berarti menghimpun dan mengumpulkan Qira‟ah berarti mengumpulkan huruf -huruf dan
kalimat-kalimat dalam bacaan.
Dengan mengikuti beberapa pendapat di atas dapat di peroleh kesimpulan bahwa
secara lugnawy (bahasa) Al-Qur‟an berarti saling berkaitan, berhubungan antara satu ayat
dengan ayatlain, dan berarti pula bacaan.
Dari segi istilah para ahli memberikan definisi Al-Qur‟an sebagai berikut :
A. Menurut manna‟ al-Qaththan, Al-Qur‟an adalah kalamullah yang diturunkan kepada
Nabi
B. Muhammad SAW dan membacanya adalah ibadah.
C. Menurut al-Zarqani, Al-Qur‟an itu adalah lafal yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad
D. SAW, dari permulaan surah Al-Fatihah sampai akhir surah An-Nas.
E. Menurut Abdul Wahhab Khallaf, Al-Qur‟an adalah firman Allah SWT yang
diturunkankepada Rasulullah SAW, Muhammad bin Abdullah melalui al-Ruhul Amin
(Jibril as) dengan lafal-lafalnya yang berbahasa arab dan maknanya yang benar, agar
ia menjadi Hujjah bagiRasul, bahwa ia benar-benar Rasulullah, menjadi undang-
undang bagi manusia, memberi petunjuk kepada mereka, dan menjadi sarana
pendekatan diri dan ibadah kepada Allah denganmembacanya. (Nata, 1996 : 51-56.

B . NAMA DAN SIFAT-SIFAT ALQUR’AN

Allah sendiri yang menamakan apa-apa yang diturunkan-Nya kepada Rasul-Nya itu,
AlQur‟an, Kitab , Furqan, Zikr, dan Qaul. Seluruh nama-nama ini tersimpul dalam
suatu lafaz yaitu Al-Qur‟an. Dan lafaz Al-Qur‟an ini terdapat pada tujuh puluh ayat.
Keseluruhannya itu terang dan jelas, nama ini berdasarkan dalil-dalil khusus. Oleh sebab
itu lafaz Al-Qur‟an itu banyak ditulis orang. Untuk kitabullah ini, makna nama Al-Qur‟an
inilah yang biasa disebut orang, biasadiucapkan oleh nabi dan nama ini dipelihara oleh kaum
muslimin. Menurut Imam Syafi‟i nama Al-Qur‟an itu khusus terambil dari perkataan Allah.
Bukan mahmuz dan bukan pula terambil dari lafadz qara-a (qiraah). Tapi adalah nama untuk
katib Allah, seperti halnya, Taurat dan Injil.Kata Az-Zujaj, jika dalam lafaz Al-Qur‟an itu
ditinggalkan hamzah dalam bab Takhfif dan dinukil harakat hamzah itu kepada sukun
sebelumnya “boleh”. Adalah sah
menurut pengertian bahasa. Pendapat orang tentang hamzah ini berbeda-beda. Bentuk perbed
aan initerletak pada dua pandangan

Pertama, berpendapat bahwa lafazh Al-Qur‟an itu adalah masdas (kata asal)
Umpama :
Arrijhan, Al-Ghufran. Dinamakan juga kitab suci. Dari Bab Tasmiyah, maf‟ul dengan
masdar.
Pendapat kedua mengatakan bahwa lafazh Al-Qur‟an itu merupakan kata sifat terhadap
perbuatan.
Terambil dari qara-a berarti jama‟ (himpunan).
Dinamakan juga dengan mashaf, ini adalah nama yang diberikan kemudian, setelah Al-
Qur‟an itu dikumpulkan dan ditulis. Hanya orang yang memberi nama ini. Menurut cerita,
Ketika Usman menulis mas-haf, tangannya menyentuh suatu nama, lalu tangannya itu
berhenti padanama itu. Cerita ini hampir ditolak, karena jauh sebelumnya orang sudah tahu,
sebenarnya mas-haf itu sudah ada sebelum Al-Qur‟an itu di kumpulkan orang di zaman
Usman. Yaitu mas-haf Ali,mas-haf Ubaiya, mas-haf Ibnu Mas‟ud dan mas-haf Ibnu Abbas
r.a. Mas-haf yaitu himpunan halaman-halaman kertas yang ditulis diantara dua pinggir
(catatan-catatan terlepas). (Al-Abyadi,1996 : 55-56)

C. NAMA-NAMA LAIN AL-QUR’AN

 Al-Kitab (buku)

Kitab(Al-Qur‟an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa (QS.Al-Baqarah[2]:2)
 Al-Furqan (pembeda benar salah)

Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur‟an) kepada hamba-Nya,
agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. Al Furqaan[25]:1)

 Adz-Dzikr (pemberi peringatan)

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur‟an), dan


sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al Hijr[15]:9)

 Al-Mau’idhah (pelajaran/nasehat)

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orangyang beriman. (QS. Yunus[10]:57)

 Asy-Syifa’ (obat/penyembuh)

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi
orang-orangyang beriman”. ( QS. Yunus [10] : 57 )

 Al-Hukm (peraturan/hukum)

Dan demikianlah, Kami telah menurunkanAl-Qur‟an itu sebagai peraturan (yang


benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka
setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali
kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (QS. Ar
Ra‟d [13]:37)
 Al-Hikmah (kebijaksanaan)

Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu
mengadakan tuhan yang lain di sampingAllah, yang menyebabkan kamu dilemparkan
kedalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (QS.Al-
Isra’ [17]:39)

 Al-Huda (petunjuk)

Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk(Al-Qur‟an), kami beriman


kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan
pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan.
(QS. Al Jin[72]:13)

 At-Tanzil (yang diturunkan)

Dan sesungguhnya Al Quranini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,


QS. Asy
Syu‟araa‟ [26]:192)

 Ar-Rahmat (karunia)

Dan sesungguhnya Al Qur‟an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman. (QS. An Naml[27]:77)

 Ar-Ruh (ruh)
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Al-Qur‟an) dengan perintah Kami.
Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al-Qur‟an) dan tidak pula
mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur‟an itu cahaya, yang
Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami.
Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
(QS. Asy Syuura[42]:52

 Al-Qaul (perkataan/ucapan)

Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al-Qur‟an) kepada
mereka agar mereka mendapat pelajaran. (QS. Al Qashash[28]:51

Al-Haq (Kebenaran)
Al-Quran dinamakan dengan Al-Haq kerana dari awal hingga akhirnya, kandungan Al-
Quranadalah semuanya benar. Kebenaran ini adalah datang daripada Allah yang mencipta
manusia dan mangatur system hidup manusia dan Dia Maha Mengetahui segala-galanya.
Oleh itu,ukuran dan pandangan dari Al-Quran adalah sesuatu yang sebenarnya mesti diikuti
dan dijadikan priority yang paling utama dalam mempertimbangkan sesuatu. Kebenaran itu
dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang
ragu. (al-Baqarah: 147)

 Al-Mau‟izhah(pengajaran)

Al-Quran yang diturunkan oleh Allah adalah untuk kegunaan dan keperluan manusia,
keranamanusia sentiasa memerlukan peringatan dan pelajaran yang akan membawa mereka
Kembali kepada tujuan penciptaan yang sebenarnya. Tanpa bahan-bahan pengajaran dan
peringatanitu, manusia akan terlalai dan alpha dari tugasnya kerana manusia sering didorong
oleh nafsudan dihasut oleh syaitan dari mengingati dan mentaati suruhan Allah Dan sungguh
Kami telah mudahkan Al-Quran untuk peringatan, maka adakah orang yang mahu mengambil
Pelajaran ? (daripada Al-Quran ini).
(al-Qamar:22)

 Tibyân

Al-Qur‟an juga dinamakan dengan Tibyân dan penamaan ini terdapat dalam 30 tempat di

dalam al-Qur‟an. Penamaan ini diantaranya dapat dilihat pada Qs. ash-Shaff:6; al-Baqarah:
159 ; an-Nûr

 Shirâth Mustaqîm

Penamaan dengan ini terdapat dalam 33 tempat di dalam al-Qur‟an. Kata ash-Shirâth artinya jalan
yang dapat mengantarkan kepada tujuan yang diinginkan, sedangkan kata al-Mustaqîm
artinya yang tidak ada

kepincangan sedikitpun. Ibnu Jarir berkata, “Umat dari kalangan Ahli Tafsir sepakat bahwa
makna ash-Shirât al-Mustaqîm adalah jalan yang jelas yang tidak ada

kepincangan sedikitpun. Dan makna ini digunakan dalam percakapan Bangsa Arab.
Penamaan ini dapat dilihat pada Qs. al-Fâtihah: 6 ; al-An’am:153 ; al-An’am:126

 Bayyinât

Al-Qur‟an juga dinamakan dengan Bayyinât dan penamaan ini terdapat dalam 30 tempat di

(penjelasan) yang amat jelas sekali ; jelas maknanya dan kokoh tata-bahasanya, tidak ada kesamaran atau
pun ketidakjelasan padanya. Di dalam al-Qur‟an terdapat penjelasan bagi setiap hajat seluruh
manusia di dalam kehidupan sosial mereka dengan ungkapan yang amatmenawan dan gaya bahasa yang
indah. Penamaan ini diantaranya dapat dilihat pada QS.al-Ahqâf:7 ; al-Hijr:1 ; Ghâfir: 66

 Wahyu
Penamaan dengan nama ini terdapat dalam 45 ayat di dalam al-Qur‟an. Tentunya, tidak diragukan
lagi bahwa al-Qur‟an adalah wahyu yang diturunkan dari sisi Allah Ta‟ala. Iaadalah wahyu
dimana Allah berbicara dengan sebenarnya, iabukansihir, olah
pertenungan, bukan ucapan yang didustakan dan bukan pula dongeng-dongeng orang-
orang terdahulu sebagaimana yang dituduhkan oleh orang-orang kafir Quraisy, ia bukan
pula makhluq seperti yang dikatakan oleh golongan Jahmiyyah dan Mu‟tazilah. Ia bukan
hikayat dari Kalam Allah sebagaimana yang diklaim oleh golongan al-Kullâbiyyah.
Penamaan ini dapat dilihat pada
Q.s.aNajm: 4, 10 ; Yûnus:2 ; az-Zukhruf:43 .

D. SIFAT-SIFAT AL-QUR’AN

1. Nuur
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu.
(Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang
benderang (Al Quran).”(QS. An Nisaa : 174)

2.Mubin
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu.(Muhammad dengan
mukjizatnya) dan telah

3.Huda
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu
dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang
yang beriman.” (QS. Yunus : 57

4.Syiifa
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh
bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-
orang
yang beriman.” (QS. Yunus : 57)

5.Rahmah
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh
bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-
orang
yang beriman.” (QS. Yunus : 57)

6.Mau‟idzah
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh
bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-
orang
yang beriman.” (QS. Yunus : 57)

7.Basyir
“Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai
pembawa
berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan
jawab) tentang
penghuni-penghuni neraka. (QS. Al Baqarah : 19)

8. Nazir
“Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa
berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab)
tentang
DAFTAR PUSTAKA
Al-Abyadi, Ibrahim. 1996.
SEJARAH AL-
QUR’AN
. Jakarta : PT. RINEKA CIPTA.Al-Khatib, Ajaj. 1998.
Ushul Al-Hadist.
Jakarta : Gaya Media Pratama.Faizah, Nur. 2008.
Sejarah Al-
Qur’an.
Jakarta Barat : CV. Artha Rivera. Nata, Abuddin. 1996.
Al-
Qur’an dan Hadist.
Jakarta : PT. Raja Grafindo.Suparta, Munzier. 2001.
Ilmu Hadis.
Jakarta :
Rajawali Pers

penghuni-penghuni neraka.” (QS. Al Baqarah : 19)


BAB III
PENUTUP

A.SIMPULAN

Dari segi bahasa, terdapat berbagai pendapat para ahli mengenai pengertian Al-
Qur‟an.Sebagian berpendapat, penulisan lafal Al-Qur‟an dibubuhi huruf hamzah. Pendapat
lain mengatakan penulisannya tanpa dibubuhi huruf hamzah.Asy-Syafi‟i, al-farra dan al-
syi‟aritermasuk di antara ulama yang berpendapat bahwa lafal Al-Qur‟an di tulis tanpa huruf hamzah.
Al-Qur‟an sendiri memiliki beberapa nama lain, di antaranya adalahAl-Kitab (buku),
Al-Furqan (pembeda benar salah), Adz-Dzikr (pemberi peringatan), Al-
Mau‟idhah (pelajaran/nasehat), Asy-Syifa‟ (obat/penyembuh), Al-Hukm (peraturan/hukum),
Al-Hikmah(kebijaksanaan), Al-Huda (petunjuk), At-Tanzil (yang diturunkan), Ar-Rahmat
(karunia), Ar-Ruh(ruh), Al-Bayan (penerang), Al-Kalam (ucapan/firman), Al-Busyra (kabar
gembira), An-Nur(cahaya), Al-Basha‟ir (pedoman), Al-Balagh (penyampaian/kabar), Al-
Qaul (perkataan/ucapan),Al-Haq (Kebenaran), Al-Mau‟izhah(Pengajaran), Tibyân, Shirâth
Mustaqîm (jalan yang dapatmengantarkan kepada tujuan yang diinginkan), Bayyinât
(petunjuk dan obat), dan Wahyu.
Sedangkan sifat-sifat dari Al-Qur‟an sendiri adalah Nuur dan Mubin (cahaya yang
terang benderang) , Hudaa, Syiifa, Rahmah dan Mau‟idzah ( penyembuh bagi penyakit-
penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang
yang beriman), serta Basyir dan Nazir (pembawa berita gembira dan pemberi peringatan).`

Anda mungkin juga menyukai