Anda di halaman 1dari 16

Makalah Mata Kuliah : Ulumul Qur‟an

KLASIFIKASI SURAT

DITINJAU DARI JUMLAH AYATNYA

Dosen Pengampu :

Halimahtussadiyah, M. Ag

Ditulis Oleh :

Kelompok 6

1. Shandy Zulkurniawan (2210304005)


2. Sri Wahyuni (2220304013)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Klasifikasi Surat Ditinjau Dari Ayatnya ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Ulumul Qur‟an. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Klasifikasi Surat Ditinjau Dari Ayatnya bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Halimahtussadiyah, M. Ag


selaku dosen pada mata kuliah Ulumul Qur‟an yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Palembang, 31 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................1
1.3 Tujuan .....................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................3

2.1 Definisi Surah Dan Ayat Dalam Al-Qur‟an ............................................................................3


2.2 Jumlah Surat Dalam Al-Qur‟an ..............................................................................................4
2.3 Jumlah Ayat Dalam Al-Qur‟an ...............................................................................................5
2.4 Sistem Pembagian Surat Ditinjau Dari Ayatnya Sistem Pembagian Surat Ditinjau
Dari Ayatnya ...........................................................................................................................7
2.5 Faktor Penyebab Dilakukan Pembagian Surat ........................................................................9

BAB III PENUTUP .....................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................................11

3.2 Saran ........................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Al-Qur'an adalah kitab suci dalam agama Islam yang dianggap sebagai
firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantaraan Malaikat Jibril. Al-Qur'an terdiri dari 114 surah atau bab yang terbagi
dalam 30 juz dan menggunakan bahasa Arab. Kitab suci ini dianggap sebagai
pedoman utama bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan, mengandung
ajaran-ajaran moral, etika, hukum, dan kebijaksanaan yang dianggap sebagai
sumber petunjuk bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan dan kesuksesan
di dunia dan akhirat. Al-Qur'an juga dianggap sebagai karya sastra yang memiliki
keindahan bahasa dan ketinggian makna yang luar biasa, serta memiliki nilai
historis dan keilmuan yang penting bagi perkembangan peradaban manusia.

Pada masa awal Islam, Al-Quran tidak disusun dalam bentuk yang kita
kenal sekarang. Ayat-ayat Al-Quran disampaikan secara bertahap dan tidak
teratur selama kurang lebih 23 tahun. Kemudian, setelah wafatnya Nabi
Muhammad SAW, para sahabat beliau mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang
tersebar dan menyusunnya dalam bentuk satu kitab yang kemudian dikenal
sebagai Al-Quran. Seiring berjalannya waktu, muncul upaya untuk mempelajari
dan memahami Al-Quran dengan lebih baik. Salah satu cara yang digunakan
adalah dengan melakukan klasifikasi surat dalam Al-Quran berdasarkan jumlah
ayatnya. Klasifikasi ini dapat membantu memudahkan pembelajaran dan
penghapalan Al-Quran bagi umat Muslim, terutama bagi yang baru belajar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana definisi surat dan ayat dalam al-qur‟an ?

1
2. Berapa jumlah surat dalam Al-Qur‟an ?
3. Berapa jumlah ayat dalam Al-Qur‟an ?
4. Bagaimana sistem pembagian surat jika ditinjau dari ayatnya ?
5. Faktor apa yang menyebabkan dilakukannya pembagian surat ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi surat dan ayat dalam al-qur‟an
2. Untuk mengetahui jumlah surat dalam Al-Qur‟an
3. Untuk mengetahui jumlah ayat dalam Al-Qur‟an
4. Untuk mengetahui sistem pembagian surat jika ditinjau dari ayatnya
5. Untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan dilakukannya pembagian
surat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Surah Dan Ayat Dalam Al-Qur’an


Al-Qur‟an diturunkan Allah SWT kepada manusia sebagai petunjuk
mencapai keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat.1 Al-Qur‟an merupakan
bentuk kata masdar dari qa-ra-a, sehingga kata Al-Qur‟an dimengerti oleh
setiap orang sebagai nama kitab suci yang mulia.2
Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup bagi umat muslim, al-qur‟an
merupakan bacaan yang didalamnya terkumpul hal-hal yang berkaitan dengan
kisah, perintah, larangan, ayat, surat dan lain sebagainya. Surah berasal dari
kata Al-Surah yang berarti pasal, kata surah juga berasal dari kata Al-su‟ru
yang berarti sisa air dalam bejana. Al-suru yang berarti pagar pembatas atau
dinding. Surah ialah bagian dari al-qur‟an dikarenakan kemuliannya,
diibaratkan misalnya al-qur‟an ialah sebuah gedung maka surat itulah
tingkatan-tingkatannya. 3
Surat (Surah) secara bahasa atau etimologis berarti ‫ال م نزل ة ال رف ي عة‬
(perberhentian atau posisi yang tinggi); ‫( ال ف ضل‬keutamaan); ‫ال شف‬
(kemuliaan); dan ‫( ال عال مة‬tanda). Bentuk jama'nya ‫ سىر‬. Secara istilah atau
terminologis Surat adalah:
‫وم قط ع مط لع ذإت ن إل قرآ ي ث آ مه ج قةل مس طائ فة‬
“Sekelompok ayat-ayat Al-Quran yang berdiri sendiri, memiliki awal
dan akhir.” Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surah (surat) adalah

1
Prof. Dr. H. Amroeni Drajat, M. Ag., 2017, Ulumul Qur‟an Pengantar Ilmu-Ilmu Al-Qur‟an, Jakarta:
Kencana, Halaman 11
2
Prof. Dr. H. Amroeni Drajat, M. Ag., 2017, Ulumul Qur‟an Pengantar Ilmu-Ilmu Al-Qur‟an, Jakarta:
Kencana, Halaman 27
3
Syaiful Arief, M. Ag, 2022, Ulumul Qur‟an Untuk Pemula, Jakarta Selatan: Program Studi Ilmu Al-
Qur‟an Dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Institut PTIQ Jakarta, Halaman 36

3
bagian atau bab dalam Al-Quran, seperti Surah Al-Fatihah dan Surah Al-
Ikhlash.
Ayat dalam al-qur‟an terdiri dari 6.339 ayat, hal itu terbukti atas
penghitungan jumlah seluruh ayat al-qur‟an ketika dihitung dalam dua
pembagian yaitu sebagian menghitung jumlah surah makiyyah dan sebagian
menghitung surah madaniyah. Ayat secara terminologis yaitu suatu kelompok
kata yang mempunyai awal dan akhir yang masuk dalam suatu surah Al-
Qur‟an. 4
2.2 Jumlah Surat Dalam Al-Qur’an
Jumlah surat al-Qur‟an seperti dalam mushaf Usman adalah 114 surat.
Tetapi pendapat yang diterima dari Mujahid surat al-Qur‟an adalah 113 surat
dengan menggabungkan surat al-Anfal dengan surat al-Tawbah menjadi satu
surat. Hasan, ketika ditanya apakah surat al-Bara‟ah dan surat al-Anfal itu satu
surat atau dua surat, menjawab “satu surat”. Ibnu Mas‟ud dalam mushafnya
terdapat 112 surat. Ini karena ia tidak memasukan dua surat terakhir
(mu‟awwidzatani) yang oleh Montgomery Watt dikatakan sebagai jimat-jimat
pendek. Sementara sebagian di antara ulama Syi‟ah menetapkan bahwa
jumlah surat al-Qur‟an 116. Hal ini karena mereka memasukan surat qunut
yang dinamai surat al-khaf dan al-hafd yang oleh ditulis oleh Ubay di kulit al-
Qur‟an.5
Para ulama terdahulu sampai sekarang sepakat bahwa jumlah surat-surat Al-
Quran keseluruhannya adalah 114 Surat, dimulai dengan Surat Al-Fatihah dan
diakhiri dengan Surat An-Nas.

4
Ahmad Sarwat, Lc. MA, Ayat, Surat & Pembagian Al-Qur‟an, Jakarta Selatan: Rumah Fiqih
Publishing, Halaman 10
5
Zahid Moh, 2012, Perbedaan Pendapat Para Ulama Tentang Jumlah Ayat Al-Qur‟an Dan
Implikasinya Terhadap Penerbitan Mushaf Al-Qur‟an Di Indonesia, Jurnal Online, Vol. 9, No. 1,
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, Halaman 35

4
2.3 Jumlah Ayat Dalam Al-Qur’an
Ayat-ayat Al-Quran diketahui dengan cara tauqifi, artinya hanya
semata-mata berdasarkan petunjuk Rasulullah SAW, bukan berdasarkan hasil
ijtihad atau qiyas (taufiqi). Bukti bahwa ayat-ayat AlQuran diketahui secara
tauqifi antara lain adalah tentang huruf-huruf potong (al-huruf
almuqaththa'ah) di awal Surat. Sebanyak 19 huruf potong dihitung sebagai
ayat pertama, 1 huruf potong sebagai ayat kedua, dan 10 lainnya tidak
dihitung satu ayat, tetapi bagian awal dari ayat pertama.
Bahkan yang polanya sama pun tidak dihitung sama, seperti ‫ال مص‬
dihitung ayat pertama Surat Al-A'raf, tetapi ‫ ال مر‬tidak dihitung sebagai ayat
pertama Surat Ar-Ra'd. Begitu juga ‫ ي س‬dihitung ayat pertama Surat Yasin,
tetapi ‫ طس‬tidak dihitung sebagai ayat pertama Surat An-Naml. Demikian juga
‫ كه ي عص‬dihitung satu ayat (sebagai ayat pertama) Surat Maryam, sedangkan
‫ حم‬dan ‫ ع سق‬tidak digabung jadi satu ayat Surat AsySyura, tetapi malah
dijadikan dua ayat yaitu ayat pertama dan kedua.
Jika bersifat ijtihad tentu penempatan hurufhuruf potong tersebut akan
mengikuti satu pola saja.1 Para sahabat menghitung ayat-ayat itu dari
mendengarkan Rasulullah SAW membacanya. Di tempat di mana Rasulullah
SAW selalu berhenti (waqaf) dihitung sebagai ujung ayat (ra'su al-ayah).
Tetapi jika Rasulullah SAW berhenti, tetapi kemudian mengulang dengan
menyambungnya (washal) dengan kalimat atau kata berikut, maka tidak
dihitung ujung ayat. Jika kemudian para ulama berbeda dalam menghitung
jumlah ayat secara keseluruhan, bukan karena mereka menggunakan ijtihad,
tetapi karena berbeda dalam menerima riwayat tentang tempat berhenti dan
tidak berhentinya Rasulullah SAW membacanya.
Sebagian ulama berpendapat penentu ayat sebagian bersifat tauqifi
sima'i dan sebagian lagi taufiqi qiyasi. Jika dalam membacanya Rasulullah
SAW selalu berhenti, maka itu adalah ujung ayat (ra'su al-ayah). Jika
Rasulullah SAW tidak berhenti, berarti belum ra'su al-ayah. Jika kadang-

5
kadang Rasulullah berhenti, kadang-kadang terus, boleh jadi berhenti itu
menunjukkan ra'su al-ayah, tetapi bisa juga hanya sekadar berhenti sejenak
untuk istirahat. Maka dalam hal ini dapat digunakan qiyas untuk menentukan
apakah ra'su alayah atau bukan.
Tentang jumlah keseluruhan ayat-ayat Al-Quran, para ulama sepakat
pada angka 6200 tetapi berbeda pendapat pada angka puluhan dan satuan
setelah dua ratus itu. Abu 'Amru ad-Dani, dalam bukunya al-Bayan mengutip
perbedaan penghitungan tersebut sebagai berikut:
1. Menurut hitungan Ulama Madinah pertama jumlahnya 6217 ayat.
2. Menurut hitungan Ulama Madinah kedua jumlahnya 6214 ayat dan ada
juga yang menyatakan 6210 ayat.
3. Menurut Ulama Makkah jumlahnya 6219 ayat, ada juga yang berpendapat
jumlahnya 6220 ayat dan ada juga yang menyatakan 6216 ayat.
4. Menurut Ulama Kufah, jumlahnya 6236 ayat.
5. Menurut Ulama Bashrah jumlahnya 6204 ayat, dan ada juga yang
berpendapat 6205 ayat.
6. Menurut Ulama Syam jumlahnya 6226 ayat.
Al-Quran dan Terjemahnya yang diterbitkan oleh Kementerian
Agama, dan dicetak di Madinah, pada bagian penjelasan tentang Mushaf itu,
halaman 1123, disebutkan bahwa jumlah ayat Mushaf ini mengikuti metode
Ulama Kufah dari Abi 'Abdirrahman 'Abdillah ibn Habib as-Sulami dari 'Ali
ibn Abi Thalib RA, bahwa jumlah ayatnya 6236 (enam ribu dua ratus tiga
puluh enam). Namun, tatkala dilakukan penghitungan secara terpisah antara
surah makiyyah dan madaniyah.6 Ditemukan bahwa Al-Qur‟an berjumlah
6.279 ayat, yang dimana 4.766 ayat termasuk surah makiyyah dan 1.510 ayat
termasuk surah madaniyah.

6
Ahmad Sarwat, Lc. MA, Ayat, Surat & Pembagian Al-Qur‟an, Jakarta Selatan: Rumah Fiqih
Publishing, Halaman 11-14

6
2.4 Sistem Pembagian Surat Ditinjau Dari Ayatnya
Dalam al-qur‟an terdapat pembagian surat, hal itu ditujukan untuk
mempermudah dalam membaca serta memahami isi al-qur‟an secara
keseluruhan serta memudahkan dalam menghafal al-qur‟an. Berikut
pembagian surat dalam al-qur‟an ditinjau dari ayatnya :
1. Surat Ath-Thiwal
Ath-Thiwal berasal dari kata thawil (‫ )طىي ل‬yang artinya panjang.
Surat Ath-Thiwal adalah surat yang panjang-panjang. Jumlahnya ada
7, karena itu sering disebut dengan as-Sab‟u at-Thiwal (7 surat yang
panjang). Meliputi:
 Al-Baqarah (286 ayat)
 Ali-Imran (200 ayat)
 An-Nisa (176 ayat)
 Al-Maidah (120 ayat)
 Al-An‟am (165 ayat)
 Al-A‟raf (206 ayat)
 Al-Anfal (75 ayat) dan At-Taubah (129 ayat), digabung (204
ayat) karena antara keduanya tidak ada basmalah sebagai
pembatas.
2. Surat Al-Mi-in
Al-Mi-in berasal dari kata Mi-ah (‫ )ةال مائ‬yang artinya angka seratus.
Surat al-Mi-in berarti surat yang jumlah ayatnya kurang lebih seratus
ayat, seperti :
 Surat Hud (123 ayat)
 Surat Yusuf (111 ayat)
3. Surat Al-Matsani
Al-Matsani berasal dari kata tsanna (‫ ) ه‬yang artinya mengulang.
Menurut keterangan Ibnu Abbas radhiyallahu „anhu dan Said bin

7
Jubair, disebut demikian karena Allah banyak mengulang tentang
kewajiban-kewajiban (al-Faraid), hukum-hukum syariat, kisah-kisah
(al-Qashas), dan perumpamaan (al-Amtsal). Berdasarkan urutannya,
surat al-Matsani adalah surat setelah al-Mi-in. Surah ini yang jumlah
ayatnya kurang dari seratus ayat, seperti :
 Surah Luqman (34 ayat)
 As-Sajdah (30 ayat)
4. Surat Al-Mufashal
Al-Mufashal berasal dari kata Al-Fashl (‫ ) ال ف صل‬yang artinya batas.
Dinamakan Mufashal karena ayatnya pendek-pendek. Ada juga yang
mengatakan, dinamakan Mufashal karena suratnya pendek-pendek,
sehingga banyak pemisah.7 Dinamai al-mufashal karena banyaknya
pembatas (basmalah) antara surat dengan surat lainnya. Para ulama
berbeda pendapat menentukan dari Surat mana sampai akhir Al-Quran
yang masuk kategori mufashal. Ada yang mengatakan dimulai dari
Surat Qaf (Surat nomor 50), ada yang mengatakan Surat Al-Hujurat
(Surat nomor 49), dan ada juga yang mengatakan Surat lainnya.
Al-Mufashal dibagi tiga kategori yaitu thiwal (panjang), aushath
(sedang), qishar (pendek).
 Yang masuk kelompok thiwal mulai dari Surat Al-Hujurat
sampai dengan Surat Al-Buruj.
 Yang masuk aushath mulai dari Surat Ath-Thariq sampai Al-
Bayyinah.
 Sedangkan yang masuk qishar mulai Surat Az-Zalzalah sampai
Surat An-Nas.

7
Syaiful Arief, M. Ag, 2022, Ulumul Qur‟an Untuk Pemula, Jakarta Selatan: Program Studi Ilmu Al-
Qur‟an Dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Institut PTIQ Jakarta, Halaman 42

8
Jika dilihat dari sisi lainnya, klasifikasi surat ditinjau berdasarkan ayatnya ialah
sebagai berikut :

 Surat Makkiyah
Surat Makkiyah ialah wahyu yang turun kepada Muhammad sebelum
hijrah, meskipun surat itu tidak turun di Makah. Surat makkiyah
biasanya memiliki jumlah ayat yang sedikit dan berisi ajaran-ajaran
dasar tentang keimanan, moral dan akhlak.
 Surat Madaniyah
Sedangkan Madaniyah ialah surat/ayat yang turun kepada rasulullah
setelah hijrah, walaupun surat atau ayat itu turun di Makah. Seperti
yang turun pada saat fathu Makkah (penaklukan kota Makah), waktu
haji wada' (perpisahan) atau dalam perjalanannya.8 Surat madaniyah
biasanya memiliki jumlah ayat yang lebih banyak dan berisi ajaran-
ajaran tentang hukum, tata cara ibadah dan urusan sosial politik.
 Surat Muqotta‟ah
Surat Muqotta‟ah adalah surat yang memiliki awalan huruf-huruf
Muqotta‟ah, seperti Alif Lam Mim atau Ha Mim. Surat muqotta‟ah
umumnya pendek dan jumlah ayat nya berkisar antara 3 hingga 5 ayat.
2.5 Faktor Penyebab Dilakukan Pembagian Surat
Pembagian surat dalam Al-Qur‟an didasarkan pada beberapa faktor yaitu :
1. Waktu penurunan ayat
Surat-surat dalam A-Qur‟an dikelompokkan berdasarkan waktu penurunan
ayat-ayatnya. Sebagian besar surat-surat yang turun diawal kenabian Nabi
Muhammad Saw ditempatkan di bagian awal Al-Qur‟an, sedangkan surat-
surat yang turun di akhir masa kenabian dtempatkan di bagian akhir.
2. Jenis ayat

8
Dr. H. Nurdin, M.Ag, 2018, Ulumul Qur‟an, Banda Aceh: CV. Bravo, Halaman 26

9
Surat-surat dalam Al-Qur‟an juga dikelompokkan berdasarkan jenis ayat-
ayatnya, seperti ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum, ayat-ayat yang
berkaitan dengan iman, ayat-ayat yang berkaitan dengan sejarah dan lain
sebagainya.
3. Panjang dan pendeknya surat
Surat-surat dalam Al-Qur‟an juga dibagi berdasarkan panjang dan
pendeknya. Surat-surat yang lebih panjang ditempatkan dibagian awal Al-
Qur‟an, sedangkan surat-surat yang lebih pendek ditempatkan dibagian
akhir.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Al-Qur'an adalah kitab suci dalam agama Islam yang dianggap sebagai
firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantaraan Malaikat Jibril. Al-Qur'an terdiri dari 114 surah dan
menggunakan bahasa Arab. Kitab suci ini dianggap sebagai pedoman utama
bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan, mengandung ajaran-ajaran
moral, etika, hukum, dan kebijaksanaan yang dianggap sebagai sumber
petunjuk bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan dan kesuksesan di
dunia dan akhirat.

Didalam Al-Qur‟an terdapat surat dan ayat, setiap surat terdiri dari
beberapa ayat yang membentuk sebuah kesatuan yang memiliki pesan dan
makna tersendiri. Ayat-ayat serta surat dalam Al-Qur‟an memiliki kualifikasi
yang berbeda-beda, tergantung pada panjang atau jumlah kalimat yang
terdapat didalamnya. Kualifikasi surat dalam al-qur‟an jika ditinjau dari
ayatnya terdiri atas Ath-Thiwal, Al-Miin, Al-Matsani dan Al-Mufashal. Serta
terdapat juga pembagian surah makkiyah, madaniyah dan muqotta‟ah, hal
tersebut bertujuan untuk mempermudah serta memahami dalam membaca Al-
Qur‟an

3.2 Saran

Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi


pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat

11
memaafkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak
luput dari salah, khilaf dan lupa.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sarwat, Lc. MA, Ayat, Surat & Pembagian Al-Qur‟an, Jakarta Selatan:
Rumah Fiqih Publishing, Halaman 10
Ahmad Sarwat, Lc. MA, Ayat, Surat & Pembagian Al-Qur‟an, Jakarta Selatan:
Rumah Fiqih Publishing, Halaman 11-14
Dr. H. Nurdin, M.Ag, 2018, Ulumul Qur‟an, Banda Aceh: CV. Bravo, Halaman 26

Prof. Dr. H. Amroeni Drajat, M. Ag., 2017, Ulumul Qur‟an Pengantar Ilmu-Ilmu Al-
Qur‟an, Jakarta: Kencana, Halaman 11

Prof. Dr. H. Amroeni Drajat, M. Ag., 2017, Ulumul Qur‟an Pengantar Ilmu-Ilmu Al-Qur‟an,
Jakarta: Kencana, Halaman 27

Syaiful Arief, M. Ag, 2022, Ulumul Qur‟an Untuk Pemula, Jakarta Selatan: Program
Studi Ilmu Al-Qur‟an Dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Institut PTIQ Jakarta,
Halaman 36

Syaiful Arief, M. Ag, 2022, Ulumul Qur‟an Untuk Pemula, Jakarta Selatan: Program
Studi Ilmu Al-Qur‟an Dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Institut PTIQ Jakarta,
Halaman 42
Zahid Moh, 2012, Perbedaan Pendapat Para Ulama Tentang Jumlah Ayat Al-Qur‟an
Dan Implikasinya Terhadap Penerbitan Mushaf Al-Qur‟an Di Indonesia, Jurnal
Online, Vol. 9, No. 1, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan,
Halaman 35

13

Anda mungkin juga menyukai