Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Studi Al-Qur’an”
Disusun oleh:
Dengan mengucap segala puji syukur ke hadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq, dan inayah serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Munasabah Al-Qur’an”
Sholawat serta salam tetap terlimpah curahkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya serta orang-orang yang rela mengikuti ajarannya.
Dengan terselesaikannya penulisan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih atas
segala bimbingan, nasehat serta petunjuk kepada semua pihak, khususnya kepada dosen
pengampu mata kuliah Studi Al-Qur’an Bapak Wahyu Hanafi Putra, M.Pd.I. Semoga jerih
payah serta ketulusan beliau mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Kesimpulan..................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini al-qur’an banyak di abaikan, terutama oleh kaum pemuda.
Mereka semua tidak terlalu meminati untuk mendalami isi dan mengajarkannya
karena mereka sibuk dengan dunianya masing-masing. Padahal kaum pemuda saat
inilah yang akan menggantikan dan meneruskan estafet keilmuan di zaman yang akan
mendatang.
Al-Qur’an sangatlah berperan aktif dalam setiap aktivitas di masyarakat.
Secara tidak sadar al-qur’an telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat muslim, namun sayang kajian mengenai ulumul al-qur’an semakin hari
semakin ditinggalkan.
Al-Qur’an sebagai petunjuk umat Islam memegang peran penting terhadap
perkembangan teologi Islam. Karena al-qur’an merupakan sumber dan terpercaya dari
seluruh disiplin, baik ilmu pengetahuan agama maupun ulumul. Maka, kajian
terhadap al-qur’an seharusnya menjadi semakin menarik.
Salah satu dalam kajian ini adalah “munasabah”. Diharapkan bahwa para
mahasiswa akan leih mengenal dan memahami arti munasabah dalam al-qur’an.
Sehingga dapat menganalisis keterkaitan antara ayat maupun surat dalam al-qur’an,
sehingga bisa mempermudah dalam mempelajari al-qur’an dan mengkaji lebih dalam
isi yang terkandung di dalam al-qur’an secara ilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Munasabah Al-Qur’an?
2. Apa Macam-Macam Munasabah Al-Qur’an?
3. Bagaimana Metode Dalam Mencari Munasabah Al-Qur’an?
4. Apa Peranan Munasabah Dalam Tafsir?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Munasabah Al-Qur’an
2. Mengetahui macam-macam dari Munasabah Al-Qur’an
3. Mengetahui Metode Dalam Mencari Munasabah Al-Qur’an
4. Mengetahui Peran Munasabah Dalam Tafsir
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Imam Jalaluddin As Suyuti, Samudra Ulumul Qur’an (Al-Itqan fi ulumil qur’an), alih bahasa : Farikh Marzuki
Ammar, Imam Fauzi Jai’z jilid I ,(Surabaya:PT,Bina Ilmu, 2003) h. 528
2
Nawir Yuslem, Ulumul Qur’an (Bandung:Citapustaka Media Perintis, 2010), h. 36.
3
Rosihon Anwar, Ulum Alquran, (Bandung:Pustaka Setia, 2010), h.82
4
Ibid, h.83
2
Munasabah adalah sisi keterikatan antara beberapa ungkapan didalam satu
ayat atau antar ayat pada beberapa ayat,atau antar surat (didalam Alquran).
3. Menurut Al Biqa’i 5
Mununasabah adalah suatu ilmu yang mencoba mengetahui alasan-alasan
dibalik susunan atau urutan bagian-bagian Alquran, baik ayat dengan ayat, atau
surat dengan surat.
5
Ibid, h.83
6
Supiana dan M. Karman, Ulumul Qur’an, (Bandung: Pustaka Islamika, 2002), hal. 164.
3
َ﴾ َوِإلَى ال َّس َما ِء َك ْيف١٧ ﴿ ت ْ َأَفَاَل يَ ْنظُرُونَ ِإلَى اِإْل بِ ِل َك ْيفَ ُخلِق
7
Muhammad Chirzin, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: Teras, 2009), hal. 53.
8
Supiana dan M. Karman, Op-Cit, hal. 166.
9
Usman, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: Teras, 2009), hal. 188.
4
b. Hubungan antara permulaan surat dan penutup surat sebelumnya, seperti
permulaan surat al-Hadid dan penutup surat al-Waqi’ah memiliki relevansi
yang jelas, yaitu keserasian serta hubungan dengan tasbih.
c. Hubungan antara awalan surat dan akhiran surat dalam al-qur’an. Misalnya
seperti, dalam surat al-Qashash diawali dengan kisah nabi Musa dan
Fir’aun serta kroni-kroninya, sedangkan akhiran surat tersebut
menggambarkan pernyataan Allah supaya umat Islam tidak menjadi
penolong bagi orang-orang yang kafir, sebab Allah lebih mengetahui
tentang hidayah.
d. Hubungan antara dua surat dalam hal materi dan isinya. Seperti antara
surat al-Fatihah dan surat al-Baqarah. Yang mana didalam surat al-Fatihah
berisikan tema yang global mengenai aqidah,muamalah,kisah,janji,dan
ancaman. Sedangkan didalam surat al-Baqarah menjadikan penjelasan
yang lebih rinci lagi dari surat al-Fatihah.
10
Ibid, h. 83
5
Ketika menarik kesimpulan dari uraian-uraian tersebut harus memperhatikan
ungkapan bahasanya dengan benar dan tidak berlebih-lebihan.11
Dan membuangkan dari mereka beban-beban dan belenggu yang ada pada
mereka. (QS.Al-A’raf (7) : 15)
Kaum Bathiniyyah memahami ayat ini, “bahwa ada orang-orang tertentu yang
telah dibebaskan dari larangan dan kewajiban agama yang dianggap sebagai belenggu
bagi mereka; orang-orang yang telah sampai pada peringkat tersebut boleh berbuat
11
Yuslem, Quran, h.45
12
Ibid, h.46
13
Kadar M.Yusuf, Studi Alquran, (Jakarta:Amzah, 2009) h.110
6
apa saja yang mereka sukai”. Padahal ayat ini tidak dapat dilepaskan dari ayat
sebelumnya.14
Lebih jauh lagi, peranan munasabah dalam Tafsir adalah :
1. Dapat mengembangkan bagian anggapan orang bahwa tema-tema Alquran
kehilangan relevansi antara satu bagian dan bagian lainnya. Contohnya terhadap
firman Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 189:
Orang yang membaca ayat tersebut tentu akan bertanya-tanya. Apakah korelasi
antara pembicaraan bulan sabit dengan pembicaraan mendatangi rumah. Dalam
menjelaskan munasabah antara kedua pembicaraan itu.15
2. Mengetahui atau persambungan/ antara bagian Alquran, baik antara kalimat atau
antar ayat maupun antar surat, sehingga lebih memperdalam pengetahuan dan
pengenalan terhadap kitab Alquran dan memperkuat keyakinan terhadap
kewahyuan dan kemukjizatannya, serta dapat membantu dalam menafsirkan ayat-
ayat Alquran setelah diketahui hubungan suatu kalimat atau ayat dengan kalimat
atau ayat yang lain.16
14
Ibid, h.112
15
Anwar, Alquran, h.96-97
16
Ibid, h.97
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara Etimologi bahwa Munasabah adalah keserupaan atau kedekatan,
sedangkan secara Terminologi Munasabah adalah suatu ilmu yang mencoba
mengetahui alasan-alasan dibalik susunan atau urutan bagian-bagian Alquran, baik
ayat dengan ayat, atau surat dengan surat. Dapat disimpulkan bahwa Munasabah
adalah keterkaitan atau hubungan antara surah-surah, ayat-ayat dalam Alquran, baik
awal dengan akhir surah, hubungan tersebut menjelaskan makna antar ayat atau antar
surah baik korelasi secara umum atau khusus, rasional, persepsi atau imajinatif atau
korelasi berupa sebab akibat, illat dan ma’lul perbandingan dan perlawanan, nama
surah dengan isi surah melalui hasil ijtihad.
Dilihat dari macam-macam munasabah, sekurang-kurangnya ada dua macam
munasabah Alqur’an, yaitu:
1. Munasabah antara surat yang satu dengan surat sebelumnya
2. Munasabah antara nama surat dengan tujuan turunnya
3. Munasabah antara satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam satu ayat
4. Munasabah antara satu ayat dengan ayat lainnya dalam satu surat
5. Munasabah antara kalimat penutup ayat (fasilah) dengan kandungan ayatnya
6. Munasabah antara awal uraian dengan akhir uraian suatu surat, dan
7. Munasabah antara penutup satu surat dengan awal surat berikutnya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mencari munasabah Alquran adalah dengan
Memperhatikan tujuan yang dibahas dalam surat, Memperhatikan uraian-uraian dari
ayat-ayat sesuai dengan tujuan yang dibahas dalam surat, Menentukan tingkat uraian-
uraian itu apakah ada hubungannya atau tidak ada, dan Ketika menarik kesimpulan
dari uraian-uraian tersebut harus memperhatikan ungkapan bahasanya dengan benar
dan tidak berlebih-lebihan.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan
8
evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya
tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
9
DAFTAR PUSTAKA
Imam Jalaluddin As Suyuti, Samudra Ulumul Qur’an (Al-Itqan fi ulumil qur’an), alih
bahasa : Farikh Marzuki Ammar, Imam Fauzi Jai’z jilid I ,(Surabaya:PT,Bina Ilmu, 2003) h.
528
Nawir Yuslem, Ulumul Qur’an (Bandung:Citapustaka Media Perintis, 2010), h. 36.
Rosihon Anwar, Ulum Alquran, (Bandung:Pustaka Setia, 2010), h.82
Supiana dan M. Karman, Ulumul Qur’an, (Bandung: Pustaka Islamika, 2002), hal. 164.
Muhammad Chirzin, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: Teras, 2009), hal. 53.
Supiana dan M. Karman, Op-Cit, hal. 166.
Usman, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: Teras, 2009), hal. 188.
Yuslem, Quran, h.45
Kadar M.Yusuf, Studi Alquran, (Jakarta:Amzah, 2009) h.110
Anwar, Alquran, h.96-97
10