Anda di halaman 1dari 12

AYAT YANG TURUN UTUH SATU SURAH

DAN YANG TERPISAH

MAKALAH

Diajukan oleh :

Kelompok 4

ULIL AZMI (190303056)


TOMI ABRAM (190303114)
MUHAMMAD FAUZAN (190303006)

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Mata Kuliah : Ulum Al-Qur’an
Dosen Pengampu: Syukran Abu Bakar, Lc. M.A.

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM - BANDA ACEH
2020 M / 1442 H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya bagi Allah swt. yang telah mencurahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, khususnya bagi kami sehingga kami bisa
menyelesaikan pembuatan makalah ini. Selawat dan salam selalu terlimpahkan kepada
Nabi Muhammad saw. Beliau adalah panutan dan teladan bagi kita semua dalam
mengarungi kehidupan di dunia ini.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah ini sebagai


pemenuhan tugas mata kuliah Ulum Al-Qur’an. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak, terutama kepada Ustadz Syukran Abu Bakar, Lc. M.A. selaku
pengampu mata kuliah ini. Selanjutnya kami juga mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak dalam rangka perbaikan makalah-makalah yang akan datang.

Banda Aceh, 21 November 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan dan Manfaat ......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3


A. Pengertian Ayat ................................................................................ 3
B. Sistematika Susunan Ayat Al-Qur’an ............................................. 3
C. Ayat yang Turun Utuh Satu Surah .................................................. 4
D. Ayat yang Turun Berpisah Satu Surah ............................................ 6

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 8


A. Kesimpulan ....................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt. sebagai pedoman
dan jalan hidup bagi umat manusia. Di dalam Al-Qur’an tidak terdapat sedikit pun
ayat yang diturunkan tanpa adanya hikmah dan tujuan. Di antara tujuan Al-Qur’an
diturunkan adalah memperbaiki akidah yang mengukuhkan akal sehat, ibadah untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan, serta ajaran dalam berhubungan antara sesama
manusia dengan asas kebenaran dan keadilan.

Ayat-ayat di dalam Al-Qur’an disusun secara tawqify dan tidak menggunakan


metode sebagaimana metode penyusunan buku-buku ilmiah. Buku ilmiah yang
membahas suatu masalah selalu menggunakan suatu metode tertentu dalam
penyusunannya. Hal tersebut tidak terdapat di dalam penyusunan Al-Qur’an.1

Adanya pembagian Al-Qur’an menjadi surah dan ayat merupakan karakteristik


tersendiri yang dimiliki Al-Qur’an dan tidak terdapat pada kitab-kitab lain. Kitab-
kitab samawi lainnya diturunkan secara utuh seluruhnya sebagaimana yang masyhur
pada pendapat jumhur ulama.2 Ayat-ayat Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-
angsur dan saling berselang antara satu ayat dengan ayat lain pada surah lainnya.
Oleh karena itu, sistematika ayat dan surah dalam mushaf Al-Qur’an yang ada saat
ini berbeda dengan sistematika turunnya. Ada ayat-ayat yang diturunkan secara utuh
satu surah dan ada pula ayat-ayat yang diturunkan berpisah, artinya tidak sekaligus
diturunkan. Penempatan ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat tawqify tersebut tentu
saja memiliki hikmah tersendiri yang tidak mungkin ditempatkan tanpa adanya
tujuan tertentu.3

1 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat (Bandung: Mizan, 1996), hlm. 19.
2 Az-Zarqany, Manahil al-‘Irfan fi ‘Ulum al-Qur’an (Beirut: Dar al-Kitab al-Ghazaly, 1995),

hlm. 47.
3 Fatirawahidah, ‘Sistematika Ayat dan Surah Al-Qur’an’, dalam Jurnal Al-Munzir, No. 1,

(2016), hlm. 132.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistematika susunan ayat-ayat Al-Qur’an?
2. Bagaimana penjelasan tentang ayat-ayat yang diturunkan satu surah secara utuh?
3. Bagaimana penjelasan tentang surah-surah yang ayatnya diturunkan secara terpisah?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui sistematika susunan ayat-ayat Al-Qur’an.
2. Mengetahui penjelasan ayat-ayat yang diturunkan satu surah secara utuh.
3. Mengetahui penjelasan surah-surah yang ayatnya diturunkan secara terpisah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ayat
Ayat merupakan bagian dari Al-Qur’an yang secara etimologi dapat diartikan

‫العالمة‬, ‫العربة‬, ‫املعجزة‬, ‫األمر العجيب‬, ‫اجلماعة‬ dan ‫الدليل والربهان‬. Secara terminologi,

sebagaimana yang dijelaskan oleh Manna’ Khalil al-Qatthan, bahwa ayat adalah:

‫اجلملة من كالم هللا املندرجة يف سورة القرآن‬


“Ayat adalah susunan kata dari Kalamullah yang terdapat dalam sebuah surah
dalam Al-Qur’an”4

Selaras dengan definisi yang dikemukakan oleh Manna’ Khalil al-Qatthan


tersebut, az-Zarqany mengemukakan bahwa ayat adalah:

‫طائفة ذات مطلع ومقطع مندرجة يف سورة من القرآن‬


“Ayat adalah sekelompok kata yang mempunyai awal dan akhir yang terdapat di
dalam suatu surah dari Al-Qur’an”5

Beranjak dari beberapa definisi tersebut, dapat dipahami bahwa ayat merupakan
bagian dari surah yang ada di dalam Al-Qur’an dan terdiri dari sejumlah huruf yang
memiliki batas permulaan dan penutup.

B. Sistematika Susunan Ayat Al-Qur’an


Sistematika penyusunan ayat-ayat di dalam Al-Qur’an bersifat tawqify dari
Rasulullah saw. dan sebagian ulama telah mengatakan bahwa ketentuan sistematika
ayat Al-Qur’an merupakan ijma’. Imam As-Suyuthi mengatakan bahwa tidak ada
keraguan bahwa susunan ayat Al-Qur’an merupakan tawqify. Ketika Malaikat Jibril
menyampaikan beberapa ayat kepada Rasulullah saw. dan ia menunjukkan letak

4 Manna’ al-Qatthan, Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an (Kairo: Maktabah Wahbah, 1995), hlm. 133.
5 Az-Zarqany, Manahil al-‘Irfan fi ‘Ulum al-Qur’an, hlm. 274.

3
ayat tersebut di dalam surah. Kemudian Rasulullah saw. memerintahkan kepada
penulis wahyu untuk meletakkan ayat tersebut sesuai tuntunan Malaikat Jibril.6

Selain itu, Rasulullah saw. juga pernah membaca surah dengan tertib ayat-ayat
saat shalat atau saat khutbah jumat seperti ayat dalam surah al-Baqarah, Ali ‘Imran
dan an-Nisa’. Rasulullah saw. juga pernah membaca surah al-A’raf saat shalat
maghrib dan Rasulullah saw. pada shalat subuh di hari jumat beliau membaca as-
Sajadah dan ad-Dahr. Beliau juga membaca surah Qaf di dalam khutbah jumat dan
beliau membaca surah al-Jumu’ah dan al-Munafiqun di dalam shalat jumat.7

Dengan demikian, sistematika susunan ayat-ayat Al-Qur’an adalah tawqify dan


keyakinan tersebut dikuatkan oleh para sahabat yang tidak mungkin menyusun
dengan sistematika yang berbeda dari apa yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah
saw. yang sampai pada masa sekarang secara mutawatir.

C. Ayat yang Turun Utuh Satu Surah


Terdapat beberapa surah yang ayat-ayatnya diturunkan secara utuh, artinya satu
surah utuh sekali turun. Di antara contoh-contoh surat yang diturunkan secara
langsung adalah surah al-Fatihah, al-Ikhlash, al-Kautsar, al-Lahab, al-Bayyinah,
an-Nashr, dan al-Mu’awwidzatain (an-Nas dan al-Falaq) yang keduanya diturunkan
secara bersamaan.8

Di antara contoh lainnya dari surah yang ayat-ayatnya diturunkan secara utuh
adalah surah al-Mursalat, sebagaimana disebutkan di dalam kitab al-mustadrak,
karya Imam al-Hakim, dari Ibnu Mas’ud, ia berkata:

ۡ
‫ [ وٱل ُم ۡرسَٰلت ُع ۡرفًا ] فأخذهتا من فيه وإن فاه رطب هبا فال‬:‫كنا مع النيب ﷺ يف غار فنزلت عليه‬
] ‫يث ب ۡعدهُۥ يُ ۡؤمنُون ] أو [ وإذا قيل َلُُم ٱ ۡرك ُعوا َل ي ۡرك ُعون‬
ِۭ ‫ [ فبأي حد‬:‫أدرى أبيها ختم‬
“Kita pernah bersama Nabi saw. di gua, maka turunlah kepadanya: wal
mursalaati ‘urfaa, maka aku mendengarkan surah ini langsung darinya, dan

6 Manna’ al-Qatthan, Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an, hlm. 133.


7 Manna’ al-Qatthan, Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an, hlm. 134.
8 As-Suyuthy. al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an, (Kementerian Urusan Islam, Wakaf, Dakwah dan

Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi. Tanpa Tahun), hlm. 107.

4
sungguh mulutnya basah dengan surah itu, maka saya tidak mengetahui dengan
ayat manakah diakhiri: fa biayyi hadiitsin ba’dahuu yu’minuun (Q.S. al-Mursalat:
50) atau wa idzaa qiila lahumur ka’uu laa yarka’uun (Q.S. al-Mursalat: 48).”

Di antaranya juga adalah surah ash-Shaf, berdasarkan hadis yang


menjelaskannya. Begitu juga dengan surah al-An’am. Abu ‘Ubaidah dan ath-
Thabrany telah mengeluarkan sebuah riwayat dari Ibnu ‘Abbas Ra., ia berkata:
“Surah al-An’am diturunkan di Mekkah pada malam hari dan secara keseluruhan,
sekelilingnya ada tujuh puluh ribu malaikat.”

Imam ath-Thabrany telah mengeluarkan sebuah riwayat melalui Yusuf bin


‘Athiyyah ash-Shaffar, dan dia ini matruk, dari Ibnu ‘Aun, dari Nafi’, dari Ibnu
‘Umar Ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:

‫نزلت علي سورة األنعام مجلة واحدة يشيعها سبعون ألف ملك‬
“Telah diturunkan kepadaku surah al-An’am secara sekaligus yang diiringi oleh
tujuh puluh ribu malaikat”

Di dalam kitab syuab al-iman, Imam al-Baihaqy mengeluarkan sebuah riwayat


dengan sanad yang di dalamnya terdapat perawi yang tidak dikenal, dari ‘Ali, ia
berkata: “Al-Qur’an diturunkan lima ayat – lima ayat, kecuali surah al-An’am.
Sesungguhnya ia diturunkan secara keseluruhan sekaligus. Ia d iiringi dari setiap
langit tujuh puluh malaikat hingga mereka menyampaikannya kepada Nabi saw.”.

Abu Syeikh9 mengeluarkan sebuah riwayat yang marfu’ dari Ubay bin Ka’ab,
Rasulullah saw. bersabda:

‫أنزلت علي سورة األنعام مجلة واحدة يشيعها سبعون ألف ملك‬
“Telah diturunkan kepadaku surah al-An’am secara sekaligus yang diiringi oleh
tujuh puluh ribu malaikat”

Abu Syeikh juga mengeluarkan riwayat dari Mujahid, ia berkata: “Surah al-
An’am ini seluruhnya diturunkan secara sekaligus , bersamanya lima ratus

9 Beliau adalah Abu Muhammad ‘Abdullah bin Muhammad bin Ja’far bin Hayyan, dikenal
dengan Abu Syeikh (W: 369 H)

5
malaikat.” Beliau juga mengeluarkan riwayat dari ‘Atha’, ia berkata: “Telah
diturunkan surah al-An’am seluruhnya dan bersamanya tujuh puluh ribu malaikat.”

Ibnu Shalah di dalam kitab fatawa-nya mengatakan: “Hadis yang menerangkan


bahwa ia diturunkan sekaligus telah kami riwayatkan melalui Ubay bin Ka’ab, dan
di dalam sanadnya terdapat sesuatu yang dha’if dan kami tidak melihat pada hadis
tersebut sanad yang shahih. Juga telah diriwayatkan hadis yang berbeda dengannya,
yang diriwayatkan bahwa ia tidak diturunkan sekaligus, tetapi ada bebrapa ayat
darinya yang diturunkan di Madinah, yang mereka berselisih tentang jumlah
ayatnya. Ada yang mengatakan tiga ayat, ada yang mengatakan enam ayat, dan ada
yang mengatakan selain dari jumlah tersebut.”

D. Ayat yang Turun Berpisah Satu Surah


Pada umumnya, ayat-ayat yang terdapat di dalam suatu surah di dalam Al-
Qur’an itu diturunkan secara terpisah, artinya ayat-ayat tersebut diturunkan secara
berangsur-angsur. Salah satu faedah diturunkan ayat-ayat tersebut secara terpisah
adalah sebagaimana firman Allah swt.:

ۡ ۡ ‫وقال ٱلَّذين كفروا ل ۡوَل ن زل عل ۡيه ۡٱلق ۡرءان‬


‫مجل ًة وَٰحد ًة ك َٰذلك لنُث بت بهۦ فُؤادك ورتَّلَٰنهُ ت ۡرتي ًال‬
ُ ُ ُ ُ ُ
Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan
kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu
(Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-
angsur, perlahan dan benar). (Q.S. al-Furqan: 32)

Di antara contoh surat yang ayat-ayatnya diturunkan secara terpisah adalah surah
al-‘Alaq. Surah al-‘Alaq pertama diturunkan dari awal surah hingga ayatnya yang
kelima sebagai berikut.

ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ‫ۡٱق رۡأ ب‬
‫) ٱلَّذي علَّم بٱلقلم‬٣( ‫) ٱق رأ وربُّك ٱألكرُم‬٢( ‫نسن م ۡن عل ٍق‬
َٰ ‫) خلق ٱۡل‬١( ‫ٱسم ربك ٱلَّذي خلق‬
ۡ
)٥( ‫نسن ما َۡل ي ۡعل ۡم‬
َٰ ‫) علَّم ٱۡل‬٤(
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (1) Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Mahamulia (3) Yang mengajar (manusia) dengan pena (4) Dia mengajarkan
manusia apa yang tidak diketahuinya (5) (Q.S. al-‘Alaq: 1-5)

6
Begitu juga dengan surah adh-Dhuha sebagaimana tersebut di dalam hadis ath-
Thabary. Surah adh-Dhuha pertama diturunkan dari awal surah hingga ayatnya yang
kelima sebagai berikut.

ۡ ۡ ۡ ۡ
َٰ ‫) ولۡلٓخرةُ خۡيٌ لَّك من ٱأل‬٣( ‫) ما ودَّعك ربُّك وما ق ل َٰى‬٢( ‫) وٱلَّيل إذا سج َٰى‬١( ‫وٱلضُّح َٰى‬
)٤( ‫ُوَل‬
)٥( ‫ولس ۡوف يُ ۡعطيك ربُّك ف َۡتض َٰٓى‬
Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah) (1) Dan demi malam
apabila telah sunyi (2) Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan
tidak (pula) membencimu (3) Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu
dari yang permulaan (4) Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-
Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas (5) (Q.S. adh-Dhuha: 1-5)

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt. kepada
Rasulullah saw. sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia. Al-Qur’an terdiri dari
ayat-ayat dan surah-surah. Ayat-ayat tersebut ada yang diturunkan utuh satu surah
dan ada pula yang diturunkan terpisah. Hal ini dikarenakan sistematika turunnya Al-
Qur’an yang berangsur-angsur kepada Rasulullah saw., kendati pun Al-Qur’an
menurut satu pendapat diturunkan oleh Allah swt. secara utuh dari lauh al-mahfuzh
ke langit dunia.

Walaupun Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. secara


berangsur-angsur, Rasulullah saw. memerintahkan kepada para penulis Al-Qur’an
agar meletakkan suatu ayat pada tempat yang diperintahkannya. Hal ini
menunjukkan bahwa Al-Qur’an disusun urutannya berdasarkan tawqify dari
Rasulullah saw. dan hal ini merupakan pendapat kebanyakan ulama.

Di antara surah yang ayat-ayatnya diturunkan secara utuh adalah surah al-
Fatihah, al-Ikhlash, al-Kautsar, al-Mursalat, dan al-An’am. Di antara surat yang
ayat-ayatnya diturunkan terpisah adalah surah al-‘Alaq, adh-Dhuha dan mayoritas
surah-surah lainnya.

B. Saran
Berkaitan dengan sejarah perkembangan hadis, kami menyadari bahwa dari
berbagai referensi yang ada, masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam segi
penulisan, sehingga terjadi kesalahpahaman dalam konsep pembahasan ayat yang
turun utuh satu surah dan yang terpisah ini. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qatthan, Manna’. Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an. Kairo: Maktabah Wahbah, 1995.

Al-Qur’an dan Terjemahan. Kementerian Agama Republik Indonesia. 2019.

As-Suyuthy. al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an. Kementerian Urusan Islam, Wakaf, Dakwah


dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi. Tanpa Tahun.

Az-Zarqany. Manahil al-‘Irfan fi ‘Ulum al-Qur’an. Beirut: Dar al-Kitab al-Ghazaly,


1995.

Fatirawahidah. ‘Sistematika Ayat dan Surah Al-Qur’an’, dalam Jurnal Al-Munzir, No.
1, (2016), hlm. 131-143.

Mujiburrohman. ‘Sistematika Mushaf Al-Qur’an’, dalam Jurnal Reveletia: Jurnal Ilmu


Al-Qur’an dan Tafsir, No. 1, (2020), hlm. 69-80.

Rahmi, Yulia. ‘Penetapan Susunan Ayat, Surat dan Rasm Al-Qur’an’, dalam Jurnal
Ulunnuha, No. 2, (2017), hlm. 185-195.

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam


Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan, 1996.

Anda mungkin juga menyukai