Anda di halaman 1dari 18

KONSEP AIR DALAM AL-QUR’AN

(STUDI TAFSIR TEMATIK)

MAKALAH

Diajukan oleh :

Kelompok 8
M. Rifki (190303068)
Ulil Azmi (190303056)
Iqbal Al Farisy (190303065)

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Mata Kuliah : Tafsir Tematik

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM - BANDA ACEH
2021 M / 1443 H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya bagi Allah swt. yang telah mencurahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, khususnya bagi kami sehingga kami bisa
menyelesaikan pembuatan makalah ini. Selawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad saw. Beliau adalah panutan dan teladan bagi kita semua dalam
mengaruhi kehidupan di dunia ini.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah ini sebagai


pemenuhan tugas mata kuliah Tafsir Tematik. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak, terutama kepada Bapak Dr. Agusni Yahya, M.A. selaku
pengampu mata kuliah ini. Selanjutnya kami juga mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak dalam rangka perbaikan makalah-makalah yang akan datang.

Banda Aceh, 14 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan dan Manfaat ................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. Definisi Air Menurut Al-Qur’an dan Sains Secara Umum ...................... 2


B. Jenis-Jenis Air dalam Al-Qur’an ............................................................. 2
C. Ayat-ayat tentang Air dan Penafsirannya ................................................ 7
D. Hadis-hadis tentang Air ............................................................................ 10
E. Perintah untuk Tafakkur terhadap Air ...................................................... 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 14

A. Kesimpulan ............................................................................................... 14
B. Saran .......................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan nikmat yang diberikan oleh Allah swt. kepada makhluk-Nya
yang sangat berharga. Al-Qur’an juga tidak luput membahas mengenai air. Di
dalam, Al-Qur’an dijelaskan bahwa air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk
hidup. Dengan air Allah swt. menumbuhkan tetumbuhan, stabilisator suhu bumi dan
mengembangbiakkan hewan-hewan.
Al-Qur’an mengajarkan sebuah kesadaran bahwa pengetahuan merupakan
sebuah karunia dari Allah swt. yang dialamatkan kepada manusia. Al-Qur’an
memerintahkan manusia agar senantiasa meningkatkan kemampuan ilmiahnya. Pada
makalah ini akan diuraikan tentang konsep air dalam perspektif Al-Qur’an.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian air menurut Al-Qur’an dan sains?
2. Apa saja jenis-jenis air dalam Al-Qur’an?
3. Bagaimana Al-Qur’an membahas tentang air dan kegunaannya?
4. Bagaimana menanggapi perintah untuk memperhatikan air?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui pengertian air menurut Al-Qur’an dan sains.
2. Mengetahui jenis-jenis air dalam Al-Qur’an.
3. Mengetahui pembahasan Al-Qur’an tentang air dan kegunaannya.
4. Mengetahui dan memahami perintah untuk memperhatikan air.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Air Menurut Al-Qur’an dan Sains Secara Umum


Kata al-maa’ yang ada di dalam Al-Qur’an mempunyai lebih dari satu makna
sehingga digunakan untuk mengungkapkan berbagai macam makna.1 Makna-
maknanya mencakup proses penciptaan alam semesta, informasi tentang penciptaan
manusia dan air yang disediakan untuk penghuni surga dan neraka.2 Kata al-maa’ di
dalam Al-Qur’an disebutkan dalam bentuk mufrad dan tidak disebutkan dalam
bentuk jamak. Kata al-maa’ terulang sebanyak 63 kali dalam 41 surah, yaitu Al-
Baqarah: 22, 74, 164; An-Nisa’: 43; Al-Maidah: 6; Al-An’am: 99; Al-A’raf: 50, 57;
Al-Anfal: 11; Yunus: 24; Hud: 7, 43, 44; Ar-Ra’d: 4, 14, 17; Ibrahim: 16, 32; Al-
Hijr: 22; An-Nahl: 10, 65; Al-Kahfi: 29, 41, 45; Thaha: 53; Al-Anbiya’: 30; Al-
Hajj: 5, 63; Al-Mukminun: 18; An-Nur: 45; Al-Furqan: 48, 54; An-Naml: 60; Al-
Qashash: 23; Al-‘Ankabut: 63; Ar-Rum: 24; Luqman: 10; As-Sajadah: 8, 27; Fathir:
27; Az-Zumar: 21; Fusshilat: 39; Az-Zukhruf: 11; Muhammad: 15; Qaf: 9; Al-
Qamar: 11, 12, 28; Al-Waqi’ah: 31, 68; Al-Mulk: 30; Al-Haqqah: 11; Al-Jinn: 16;
Al-Mursalat: 20, 27; An-Naba’: 14; ‘Abasa: 25; At-Thariq: 6; dan An-Nazi’at: 31.
Sedangkan dari sisi sains, air adalah suatu zat cair yang dinyatakan dengan
rumus kimia H2O yang terdiri dari dua unsur H dan satu unsur O. Setiap makhluk
hidup pasti membutuhkan air karena air merupakan salah satu penopang hidup yang
diciptakan oleh Allah swt. bagi makhluk hidup. Bahkan, menurut penelitian, tubuh
manusia mayoritasnya terdiri dari air.3

B. Jenis-Jenis Air dalam Al-Qur’an


Di dalam Al-Qur’an disebutkan kata al-maa’ (air) dengan berbagai macam dan
jenisnya. Di antaranya adalah sebagai berikut.4

1
Himawan Abdullah, “Manfaat Air dalam Al-Quran Perspektif Sains Modern” (Skripsi, UIN
Walisongo, 2019), hlm. 28.
2
Mochamad Imamudin, ‘Peranan Air dalam Perspektif Al-Quran (Air Sebagai Sumber
Kehidupan)’, dalam Jurnal El-Hayah, No. 1, (2012), hlm. 42.
3
Himawan Abdullah, “Manfaat Air dalam Al-Quran Perspektif Sains Modern”, hlm. 28-29.
4
Makhfudhoh, “Konsep Air dalam Perspektif Al-Quran (Studi Tematik Tafsir Kemenag)”
(Disertasi, UIN Sultan Maulana Hasanuddin, 2018), hlm. 32-34.

2
1. ‫( ماء األرض‬air bumi), yakni hujan yang mengendap di bumi, seperti dalam Q.S. Al-
Mukminun ayat 18 sebagai berikut.
ۡ
ۡ ‫َنزلنا ِمن ٱلسما ِٓء ما َۢٓء بِقدر فأ َۡس َكَّٰنَّه ِف ٱ ۡۡل‬
‫اب بِِهۦ لَ ََّٰق ِدرو َن‬
ِِۭ ‫ض وإِ ََّّن َعلَ َّٰى ذَ َه‬
َ ِ ‫َر‬ َ َ َ َ َ َ َ َ ‫َوأ‬ َّ َ
Dan Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran; lalu Kami jadikan air
itu menetap di bumi, dan pasti Kami berkuasa melenyapkannya. (Q.S. Al-
Mukminun: 18)

2. ‫( الماء الطهور‬air bersih), yakni air yang turun dari langit dalam kondisi yang amat
bersih, seperti dalam Q.S. Al-Furqan ayat 48 sebagai berikut.
ۡ ِِ ۡ ۡ ۡ َۢ ۡ ‫وهو ٱلَّ ِذي أ َۡرسل ٱ ِلري‬
‫لس َما ِٓء َمآء طَهورا‬
َّ ‫َنزلنَا ِم َن ٱ‬
َ ‫ۡي يَ َدي َرۡحَتهۦۚ َوأ‬
َ َ‫َّٰح بشَرا ب‬
ََ َ َ ٓ َ َ
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini
tawar dan segar, dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara
keduanya dinding dan batas yang tidak tembus. (Q.S. Al-Furqan: 48)

3. ‫( ماء الشرب‬air minum), yakni air yang diturunkan dari langit dan dapat diminum,
seperti dalam Q.S. An-Nahl ayat 10 sebagai berikut.
ۡ ۡ
‫لس َما ِٓء َمآء لَّكم ِمنه َشَراب َوِمنه َش َجر فِ ِيه ت ِسيمو َن‬
َّ ‫َنزَل ِم َن ٱ‬
َ‫يأ‬
ِ
ٓ ‫ه َو ٱلَّذ‬
Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu, sebagiannya
menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan, padanya kamu
menggembalakan ternak kamu. (Q.S. An-Nahl: 10)

4. ‫( الماء األجاج‬air asin), yakni air laut yang secara umum mempunyai rasa asin, seperti
dalam Q.S. Fathir ayat 12 sebagai berikut.
ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ
‫َوَما يَ ۡستَ ِوي ٱلبَ ۡحَر ِان ََّٰه َذا َعذب ف َرات َسآئِغ َشَرابهۥ َو ََّٰه َذا ِملح أ َجاج َوِمن كل ََتكلو َن َۡلما طَ ِرًّي َوتَ ۡستَ ۡخ ِرجو َن ِحليَة‬
ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ
‫اخَر لِتَ ۡب تَ غواْ ِمن فَضلِ ِهۦ َولَ َعلَّك ۡم تَشكرو َن‬
ِ ‫ك فِ ِيه مو‬
ََ َ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ٱ‬ ‫ى‬ ‫ر‬
ََ‫ت‬
َ‫و‬ ‫ا‬َ‫وَن‬
َ ‫س‬َ َ‫ت‬
‫ب‬ ‫ل‬
Dan tiada sama (antara) dua lautan; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan
yang lain asin lagi pahit. Dan dari (masing-masing lautan) itu kamu dapat
memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang kamu
pakai, dan di sana kamu melihat kapal-kapal berlayar membelah laut agar kamu
dapat mencari karunia-Nya dan agar kamu bersyukur. (Q.S. Fathir: 12)

5. ‫( الماء المعين‬air mengalir), yakni air yang bergerak secara mengalir, seperti dalam Q.S.
Al-Mulk ayat 30 sebagai berikut.
ۡ ۡ ‫ق ۡل أَرء ۡي ت ۡم إِ ۡن أ‬
ِِۭ ِ‫َصبَح َمآؤك ۡم َغ ۡورا فَمن ََيتِيكم ِِبَآء َّمع‬
‫ۡي‬ َ َ ََ

3
Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu
menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?” (Q.S. Al-
Mulk: 30)

6. ‫( الماء الفرات‬air tawar), yakni air yang segar dan tawar, seperti dalam Q.S. Al-
Mursalat ayat 27 sebagai berikut.
ۡ
‫َو َج َعلنَا فِ َيها َرََّٰو ِس َي َََِّٰش ََّٰخت َوأ َۡس َق ۡي َّٰنَكم َّمآء ف َرات‬
Dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum
kamu dengan air tawar? (Q.S. Al-Mursalat: 27)

7. ‫( الماء الصديد‬air nanah), yakni air yang menjadi minuman penduduk neraka, seperti
dalam Q.S. Ibrahim ayat 16 sebagai berikut.
‫ص ِديد‬ ِ ۡ ِِ ِ
َ ‫من َوَرآئهۦ َج َهنَّم َويس َق َّٰى من َّمآء‬
di hadapannya ada neraka Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air
nanah. (Q.S. Ibrahim: 16)

8. ‫( ماء المهل‬air besi), yakni air yang kasar seperti endapan minyak, berwarna hitam,
kasar dan panas, seperti dalam Q.S. Al-Kahfi ayat 29 sebagai berikut.
ۚ
‫َحا َط ِبِِ ۡم سَر ِادق َها َوإِن يَ ۡستَغِيثواْ ي غَاثواْ ِِبَآء‬‫أ‬ ‫ا‬
‫ر‬ ‫َّن‬
َ ‫ۡي‬ ِ ِ‫وق ِل ٱ ۡلق ِمن َّربِك ۡم فَمن َشآء فَ ۡلي ۡؤِمن ومن َشآء فَ ۡلي ۡكف ۡۚر إِ ََّّنٓ أ َۡعتَ ۡد ََّن لِل َّٰظَّل‬
‫م‬
َ َ َ َ ََ َ َ َ َ
ۡ ۡ ِۡ ۚ ۡ ِ ۡ ِ ۡ ۡ
‫س ٱلشََّراب َو َسآءَت مرتَ َفقا‬ َ ‫وه بئ‬
َ ‫َكٱلمهل يَشوي ٱلوج‬
Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu.
Barang siapa menghendaki (beriman), hendaklah dia beriman. Dan barang siapa
menghendaki (kafir), biarlah dia kafir.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan
neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka
meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih
yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat
istirahat yang paling jelek. (Q.S. Al-Kahfi: 29)

9. ‫( الماء المهين‬air hina), yakni air mani, seperti dalam Q.S. Al-Mursalat ayat 20 sebagai
berikut.
ۡ
‫أَََۡل ََنلقكم ِمن َّمآء َّم ِهۡي‬
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina (mani)? (Q.S. Al-
Mursalat: 20)

10. ‫( الماء غير االسن‬air tidak berubah rasa), yakni air di sungai-sungai besar dan bukan
ulah manusia, seperti dalam Q.S. Muhammad ayat 15 sebagai berikut.
ِ ِ ۡ ۡ ِ َّٰ ۡ
َّٰ ِ‫خر لَّ َّذة ل‬ ۡ ‫مثل ٱ ۡۡلن َِّة ٱلَِّت و ِعد ٱ ۡلمتَّقون فِيهآ أ ََۡنَّٰر ِمن مآء غ ۡ ِي ء ِاسن وأ ََۡنَّٰر ِمن لَّب ََّۡل ي ت غ ۡي ط‬
‫ۡي‬
َ ‫ب‬
‫ر‬ ‫لش‬
َّ َ ‫ن‬‫م‬ ‫ر‬‫ََن‬
َ ‫أ‬
‫و‬ ‫ۥ‬‫ه‬ ‫م‬ ‫ع‬
َ َ َّ َ ََ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ َّ

4
ِ ‫وأ ََۡنََّٰر ِم ۡن عسل مصفى وََل ۡم فِيها ِمن ك ِل ٱلثَّم َّٰر‬
َِ ‫ت وم ۡغ ِفرة ِمن َّرِبِِ ۡم َكم ۡن هو َّٰخلِد ِف ٱلنَّا ِر وسقواْ مآء‬
‫ۡحيما فَ َقطَّ َع‬ َ َ َ َ َ َ َ ََ َ َ َ َ ََ َ
ۡ‫أ َۡمعآءهم‬
ََ
Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang
bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, sungai-sungai air
susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai khamar (anggur yang tidak
memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang
murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan, dan
ampunan dari Tuhan mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam
neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih, sehingga ususnya
terpotong-potong? (Q.S. Muhammad: 15)

11. ‫( الماء الحميم‬air mendidih), yakni air panas yang mendidih, seperti dalam Q.S.
Muhammad ayat 15.

12. ‫( الماء المبارك‬air berkah), yakni air yang memiliki keberkahan dan manfaat serta
memberikan kehidupan bagi semua makhluk, seperti dalam Q.S. Qaf ayat 9 sebagai
berikut.
ِ‫ص‬ ِ ‫ب ٱ ۡل‬ َّٰ ِِ ۡ َۢ ِ َّ ‫ونََّ ۡزلنا ِمن ٱ‬
‫يد‬ َ َّ ‫لس َمآء َمآء م َََّٰبكا فَأَن بَ ت نَا بهۦ َجنَّت َو َح‬ َ َ َ
Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah, lalu Kami tumbuhkan
dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-biji yang dapat dipanen. (Q.S.
Qaf: 9)

13. ‫( الماء المنهمر‬air memancar), yakni air yang terpancar dari pintu-pintu langit, seperti
dalam Q.S. Al-Qamar ayat 11 sebagai berikut.
ۡ ۡ ۡ
‫لس َما ِٓء ِِبَآء من َه ِمر‬
َّ ‫ب ٱ‬
َ ‫فَ َفتَحنَآ أَب ََّٰو‬
Lalu Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.
(Q.S. Al-Qamar: 11)

14. ‫( الماء الغور‬air surut), yakni sumber air yang meresap ke dalam tanah, seperti dalam
Q.S. Al-Kahfi ayat 41 sebagai berikut.
ِ ۡ ۡ ۡ ۡ
َ ‫أَو يصبِ َح َمآؤَها َغورا فَلَن تَستَط‬
‫يع لَهۥ طَلَبا‬
atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka engkau tidak akan dapat
menemukannya lagi.” (Q.S. Al-Kahfi: 41)

15. ‫( الماء الغدق‬air segar), yakni air yang segar atau rezeki yang banyak, seperti dalam
Q.S. Al-Jinn ayat 16 sebagai berikut.
‫َوأَلَّ ِو ٱ ۡستَ ََّٰقمواْ َعلَى ٱلطَِّري َق ِة َۡل َۡس َق ۡي َّٰنَهم َّمآء َغ َدقا‬

5
Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam),
niscaya Kami akan mencurahkan kepada mereka air yang cukup. (Q.S. Al-Jinn: 16)

16. ‫( الماء الثجاج‬air banyak tercurah), yakni air hujan yang berjumlah banyak dan tercurah,
seperti dalam Q.S. An-Naba’ ayat 14 sebagai berikut.
ِ ۡ ۡ ِ ۡ ‫وأ‬
ِ ‫ص َّٰر‬
‫ت َمآء ثَ َّجاجا‬ َ ‫َنزلنَا م َن ٱلمع‬
ََ
Dan Kami turunkan dari awan, air hujan yang tercurah dengan hebatnya. (Q.S.
An-Naba’: 14)

17. ‫( الماء الدافق‬air memancar), yakni air yang dipancarkan dari suatu proses, seperti
dalam Q.S. Ath-Thariq ayat 6 sebagai berikut.
‫خلِ َق ِمن َّمآء َدافِق‬
Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar. (Q.S. Ath-Thariq: 6)

18. ‫( ماء مدين‬air Madyan), yakni air sumur yang berada di negeri Madyan, seperti dalam
Q.S. Al-Qashash ayat 23 sebagai berikut.
ۡ
‫ال َما َخطبك َما قَالَتَا ََل نَ ۡس ِقي‬
َ َ‫ود ِان ق‬
َ ‫ۡي تَذ‬ َ ََ ِ ‫َولَ َّما َوَرَد َمآءَ َم ۡديَ َن َو َج َد َعلَ ۡي ِه أ َّمة ِم َن ٱلن‬
ِ ۡ َ‫َّاس يَ ۡسقو َن وو َج َد ِمن دوَنِِم ٱ ۡمرأَت‬
‫َح َّ ََّّٰت ي ۡص ِد َر ٱ ِلر َعآء َوأَبو ََّن َش ۡيخ َكبِي‬
Dan ketika dia sampai di sumber air negeri Madyan, dia menjumpai di sana
sekumpulan orang yang sedang memberi minum (ternaknya), dan dia menjumpai di
belakang orang banyak itu, dua orang perempuan sedang menghambat (ternaknya).
Dia (Musa) berkata, "Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?” Kedua
(perempuan) itu menjawab, “Kami tidak dapat memberi minum (ternak kami),
sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan (ternaknya), sedang ayah
kami adalah orang tua yang telah lanjut usianya.” (Q.S. Al-Qashash: 23)

19. ‫( الماء السراب‬air fatamorgana), yakni air bayangan hasil pantulan cahaya matahari
yang panas terhadap tanah yang gersang, seperti dalam Q.S. An-Nur ayat 39 sebagai
berikut.
ۡ ۡ ۡ ۡ ِِۭ ‫وٱلَّ ِذين َك َفرٓواْ أ َۡع َّٰمله ۡم َكسر‬
‫ندهۥ فَ َوفََّّٰىه ِح َسابَهۥ‬ ََّّٰٓ ‫اب بِِق َيعة ََي َسبه ٱلظَّمَان َمآء َح‬
َ ‫َّت إِ َذا َجآءَهۥ ََل ََِيده َشْي ئا َوَو َج َد ٱ َّّللَ ِع‬ ََ َ َ َ
ِ ۡ
ِ ‫وٱ َّّلل س ِريع ٱلس‬
‫اب‬ َ َ َ
Dan orang-orang yang kafir, perbuatan mereka seperti fatamorgana di tanah
yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila
didatangi tidak ada apa pun. Dan didapatinya Allah di sisinya. Lalu Allah
memberikan kepadanya perhitungan (amal-amal) dengan sempurna, dan Allah
sangat cepat perhitungan-Nya. (Q.S. An-Nur: 39)

6
20. ‫( ماء الينابع‬air sumber mata air), yakni air hujan yang Allah tempatkan pada tempat-
tempat di bumi sehingga menjadi danau dan sumber mata air, seperti dalam Q.S.
Az-Zumar ayat 21 sebagai berikut.
ۡ ۡ ۡ ِ ۡ ۡ ِ ِ َّٰ
َّ‫ض ُثَّ ُيرِج بِِهۦ َز ۡرعا ُّمتَلِفا أَل ََّٰونهۥ ُثَّ يَ ِهيج فََََتىَّٰه م ۡص َفًرا ُث‬‫يع ف ٱۡلَر‬ ِ َّ ‫َن ٱ َّّلل أَنزَل ِمن ٱ‬
َ ‫لس َمآء َمآء فَ َسلَ َكهۥ يَنَب‬
ۡ
َ َ َ َّ ‫أَََل تَ َر أ‬
ۡ ۡ ِ َّٰ ِ ِ ۚ َّٰ
ِ َ‫ك لَ ِذ ۡكر َّٰى ِۡل ْوِِل ٱۡلَلب‬ ۡ
‫َّٰب‬ َ َ ‫ََي َعلهۥ حطَما إ َّن ف ذَل‬
Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari langit,
lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan itu
ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia
menjadi kering, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-
Nya hancur berderai-derai. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran
bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat. (Q.S. Az-Zumar: 21)

21. ‫( الماء السلسبيل‬air Salsabil), yakni mata air Salsabil di surga, seperti dalam Q.S. Al-
Insan ayat 18 sebagai berikut.
ۡ
‫َع ۡي نا فِ َيها ت َس َّم َّٰى َسل َسبِيل‬
(Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil.
(Q.S. Al-Insan: 18)

22. ‫( حليب‬air susu), yakni air berwarna putih yang terpisah dari kotoran dan darah,
seperti dalam Q.S. An-Nahl ayat 66 sebagai berikut.
ۡ
َ ِ‫لش ِرب‬
‫ۡي‬ ِ ۡ َ‫وإِ َّن لَك ۡم ِف ٱۡل َۡن ََّٰع ِم لَعِ ۡبة ن ۡس ِقيكم ِّمَّا ِف بطونِِهۦ ِم َۢن ب‬
ََّّٰ ِ‫ۡي فَ ۡرث َوَدم لَّبَ نا َخالِصا َسآئِغا ل‬ َ َ
Dan sungguh, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi
kamu. Kami memberi kamu minum dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu
murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang
meminumnya. (Q.S. An-Nahl: 66)

C. Ayat-ayat tentang Air dan Penafsirannya


Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas tentang air. Di sini akan
disebutkan beberapa ayat Al-Qur’an mengenai hal tersebut. Ayat-ayat tersebut
sebagai berikut.
1. Q.S. Al-Baqarah ayat 164 mengenai manfaat air untuk kehidupan manusia.

‫لس َما ِٓء‬ َّ ‫َنزَل ٱ َّّلل ِم َن ٱ‬ ‫أ‬ ‫ا‬


ٓ ‫م‬‫و‬ ‫َّاس‬ ‫ن‬‫ل‬ ‫ٱ‬ ‫ع‬‫ف‬َ ‫ن‬‫ي‬ ‫ا‬ ‫ِب‬
َ ِ ‫ك ٱلَِّت َ َۡت ِري ِف ٱ ۡلب ۡح ِر‬ ِ ‫ف ٱلَّ ۡي ِل وٱلنَّها ِر وٱ ۡلف ۡل‬ ِ َ‫ض وٱ ۡختِ َّٰل‬ ِ ‫َر‬ۡ ‫ت وٱ ۡۡل‬
ِ ‫لس َّٰم َّٰو‬
َّ ‫ٱ‬ ‫ق‬ِ
ۡ
‫ل‬ ‫إِ َّن ِف َخ‬
َ ََ َ َ َ َ َ َ َ َ ََ
‫ض َۡلٓ َّٰيَت‬
ۡ
ِ ‫لس َما ِٓء َوٱۡل َۡر‬ ۡ ‫اب ٱ ۡلمسخ ِر ب‬ ِ ِ ِ ِ ۡ ‫ث فِيها ِمن ك ِل دآبة وت‬ ِ‫ِمن َّمآء فَأ َۡحيا بِِه ٱ ۡۡل َۡرض ب ۡع َد م ۡو‬
َّ ‫ۡي ٱ‬ََ َ َّ ‫ح‬ ‫لس‬
َّ
َ َ َ ‫ٱ‬‫و‬ ‫َّٰح‬
ِ ‫ي‬
‫لر‬ ‫ٱ‬ ‫يف‬ ‫ر‬ ‫ص‬ َ َ َّ َ َ ََ َ َ ََّ ‫ب‬‫و‬ ‫ا‬َ‫ِت‬ َ
‫لَِق ۡوم يَ ۡع ِقلو َن‬

7
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia,
dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis
hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;
sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkan. (Q.S. Al-Baqarah: 164)

Tafsir Kemenag menjelaskan bahwa salah satu poin pada ayat ini mengajarkan
kita untuk berpikir dan memahami dengan sebenar-benarnya terhadap manfaat air
dalam kehidupan. Air dapat dimanfaatkan juga untuk pengembangan sumber
pembangkit energi, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Adapun yang
dimaksud dengan Daerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungai, yang berfungsi
menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke
danau atau ke laut secara alami.5

2. Q.S. Ar-Rum ayat 48 mengenai siklus turunnya air.

ۡ ۡ
‫ف يَ َشآء َوَ َۡي َعلهۥ كِ َسفا فََََتى ٱل َو ۡد َق َُيرج ِم ۡن ِخ َّٰلَلِ ِهۦ‬ ۡ ِ ‫ٱّلل ٱلَّ ِذي ي ۡرِسل ٱ ِلريَّٰح ف تثِي سحاب ف ي ۡبسطهۥ ِف ٱ‬
َ ‫لس َمآء َكي‬
َّ ََ َ َ َ َ َ َّ
‫اب بِِهۦ َمن يَ َشآء ِم ۡن ِعبَ ِاد ِهٓۦ إِذَا ه ۡم يَ ۡستَ ۡب ِشرو َن‬ َ ‫فَِإذَآ أ‬
َ ‫َص‬
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan
Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan
menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-
celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang
dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (Q.S. Ar-Rum: 48)

Menurut Quraish Shihab, ayat tersebut menjelaskan tentang kerja angin dalam
konteks proses turunnya hujan. Awan tebal bermula ketika angin atas kuasa Allah
menggiring kawanan awan kecil ke zona convergence. Pergerakan bagian-bagian
awan itu menyebabkan bertambahnya kualitas (jumlah) uap dalam perjalanannya
terutama di sekitar zona. Apabila dua awan atau lebih menyatu, arus udara yang
naik di dalam awan akan bertambah secara umum. Hal ini menyebabkan datangnya
tambahan uap air dari bagian bawah dasar awan yang perannya menambah potensi
yang terpendam untuk berakumulasi. Awan tebal bergerak ke mana saja sesuai arah

5
Himawan Abdullah, “Manfaat Air dalam Al-Quran Perspektif Sains Modern”, hlm. 52.

8
gerak angin yang dikehendaki Allah, sedang faktor akumulasi dan pembangunannya
akan terus menerus sepanjang arus udara yang naik mampu membawa formasi awan
dari titik-titik air atau butiran embun. Ketika angin tidak lagi mampu membawa
formasi-formasi itu karena telah bergumpal dan menyatu. Proses akumulasi terhenti
dan hujan pun turun.6 Hujan pun turun tidak hanya pada satu lokasi saja, namun
dapat tersebar di berbagai tempat di bumi sehingga dapat dirasakan manfaat-Nya
oleh banyak makhluk hidup.7

3. Q.S. Al-Anbiya’ ayat 30 mengenai air sebagai sumber kehidupan.

ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ‫ت وٱ ۡۡل‬
‫ض َكانَتَا َرت قا فَ َفتَ قَّٰنَه َما َو َج َعلنَا ِم َن ٱل َما ِٓء ك َّل َش ۡيء َح ۚي أَفَ َل ي ۡؤِمنو َن‬ ِ َّ ‫َن ٱ‬
َ َ ‫لس ََّٰم ََّٰو‬
‫َر‬ َّ ‫ين َك َفرٓواْ أ‬ ِ َّ ۡ
َ ‫أ ََوََل يََر ٱلذ‬
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman? (Q.S. Al-Anbiya’: 30)

Secara umum ayat ini menjelaskan bahwa segala kehidupan bersumber dari air.
Maka di sini di jelaskan bahwa air menjadi asas bagi kehidupan. Ayat ini
mengungkap konsep penciptaan planet, termasuk bumi, yang belakangan dikuatkan
oleh penemuan ilmu pengetahuan mutakhir dengan teori-teori modernnya. Namun
ada juga yang berpendapat bahwa kata al-maa’ bermakna sperma.8

4. Q.S. Al-Maidah ayat 6 mengenai air sebagai sarana thaharah (bersuci).

ۡ ِ ‫لصلَ َّٰوِة فَٱ ۡغ ِسلواْ وجوهك ۡم وأ َۡي ِديك ۡم إِ ََل ٱ ۡلمرافِ ِق وٱ ۡمسحواْ بِرء‬
ِۚ ۡ َ‫وسك ۡم وأ َۡرجلَك ۡم إِ ََل ٱل َك ۡعب‬ َّ ‫ين ءَ َامن ٓواْ إِذَا ق ۡمت ۡم إِ ََل ٱ‬ ِ َّ
‫ۡي‬ َ َ َ ََ َ َ َ َ ‫َََّٰٓيَي َها ٱلذ‬
ۡ
‫َحد ِمنكم ِم َن ٱلغَآئِ ِط أ َۡو َّٰلَ َم ۡستم ٱلنِ َسآءَ فَلَ ۡم ََِتدواْ َمآء‬ ‫أ‬ ‫ٓء‬ ‫ا‬ ‫ج‬ ‫َو‬ۡ ‫وإِن كنت ۡم جن با فٱطَّ َّهر ۚوا وإِن كنتم م ۡرضى أ َۡو علَى سفر أ‬
َ ََ َ َ َّٰ َ َّٰٓ َ َّ َْ َ َ
ۡ ۡ ۡ ۚ ۡ ۡ ۡ
‫وهك ۡم َوأَي ِديكم ِمنه َما ي ِريد ٱ َّّلل لِيَج َع َل َعلَيكم ِم ۡن َحَرج َوَّٰلَ ِكن ي ِريد لِيطَ ِهَرك ۡم َولِيتِ َّم نِع َمتَهۥ‬
ِ ‫فَت ي َّممواْ صعِيدا طَيِبا فَٱمسحواْ بِوج‬
َ َ ََ
ۡ ۡ َّ ۡ ۡ
‫َعلَيكم لَ َعلكم تَشكرو َن‬
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka
mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat

Himawan Abdullah, “Manfaat Air dalam Al-Quran Perspektif Sains Modern”, hlm. 53-54.
6

Sasa Sunarsa, ‘Isyarat Sains tentang Air dalam Al-Qur’an’, dalam Jurnal Naratas, No. 1,
7

(2018), hlm. 12.


8
Himawan Abdullah, “Manfaat Air dalam Al-Quran Perspektif Sains Modern”, hlm. 66.

9
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya
kamu bersyukur. (Q.S. Al-Maidah: 6)

Dalam ayat ini dapat dipahami betapa pentingnya air dalam kehidupan, terutama
dalam hal ibadah.

5. Q.S. An-Nahl ayat 10 mengenai air sebagai minuman dan penyubur.

ۡ ۡ
‫لس َما ِٓء َمآء لَّكم ِمنه َشَراب َوِمنه َش َجر فِ ِيه ت ِسيمو َن‬
َّ ‫َنزَل ِم َن ٱ‬
َ‫يأ‬
ِ
ٓ ‫ه َو ٱلَّذ‬
Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,
sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-
tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. (Q.S.
An-Nahl: 10)

Dalam ayat ini diuraikan berbagai nikmat dan anugerah Allah swt. yang
diberikan kepada makhluk-Nya. Ayat ini juga menjelaskan tentang tumbuhan yang
merupakan bahan .pangan dan kebutuhan manusia dan binatang. Dijelaskan juga
manfaat air untuk menumbuhkan berbagai tanaman yang akan bermanfaat untuk
manusia dan binatang.9

D. Hadis-hadis tentang Air


1. Hukum Asal Air
‫اعةَ بِْئ ِر بَِِن‬ ِ ‫ول‬
ِ َ َ‫ َكيف يستَ َقى ل‬،‫هللا‬ َ ‫ َّي َرس‬:‫صلَّى هللا َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ِ ِ ِ‫ ق‬:‫ال‬ ِ ِ ْ ‫َع ْن أَِِب َسعِيد‬
َ‫ض‬ َ ‫ك م ْن بِْئ ِر ب‬ ْ َ ْ َ ‫يل لَرسول هللا‬َ َ َ‫اْل ْدري ق‬
‫ " إِ َّن‬:‫صلَّى هللا َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ِ ‫ب َوع َذر الن‬ ِ ‫ وِهي بِئْ ر يطْرح فِيها ََمَائِض النِس ِاء و َلْم الْ ِك َل‬،َ‫اع َدة‬
ِ‫س‬
َ ‫ال َرسول هللا‬
َ ‫ فَ َق‬:‫ال‬
َ َ‫َّاس؟ ق‬ َ َ َ َ َ َ َ
10
" ‫الْ َماءَ طَهور ََل ي نَ ِجسه َش ْيء‬
Dari Abu Said Al-Khudri, ia berkata, Rasulullah saw. pernah ditanya: Wahai
Rasulullah, bagaimana diambilkan air bagimu dari sumur Budha’ah, sumur Bani
Sa’idah, yaitu yang dijadikan sebagai sumur pembuangan kotoran haid, daging-
daging anjing dan barang-barang busuk? Rasulullah bersabda, “Air itu suci, tidak
ada sesuatu pun yang membuatnya najis.” (H.R. Ahmad)

9
Himawan Abdullah, “Manfaat Air dalam Al-Quran Perspektif Sains Modern”, hlm. 55.
10
Ahmad, Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal, Jilid 18 (Beirut: Muassasah ar-Risalah, 2001),
hlm. 334.

10
2. Sucinya Air Laut
11
ْ ،‫ " ه َو الطَّهور َماؤه‬:‫ال ِف َم ِاء الْبَ ْح ِر‬
" ‫الََلل َمْي تَ ته‬ َ َ‫صلَّى هللا َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ ِ ِ‫ َع ِن الن‬،‫َع ْن أَِِب هَريْ َرَة‬
َ ‫َّب‬
Dari Abu Hurairah, dari Nabi saw. bersabda tentang air laut, “Air laut itu suci
airnya, lagi halal bangkainya.” (H.R. Ahmad)

3. Fungsi Air Sebagai Sarana Bersuci


: ‫ال‬َ َ‫س بْ ِن َمالِك أَنَّه ق‬ َِّ ‫اق ب ِن عب ِد‬
ِ َ‫ َع ْن أَن‬، َ‫اّلل بْ ِن أَِِب طَْل َحة‬ ِ
َْ ْ َ ‫ َع ْن إِ ْس َح‬، ‫َخ ََبََّن َمالك‬
ْ ‫ أ‬: ‫ال‬
َ َ‫ ق‬، ‫ف‬ َِّ ‫حدَّثَنَا عبد‬
َ ‫اّلل بْن يوس‬ َْ َ
َّ ‫صلَّى‬ َِّ ‫ فَأِِت رسول‬،‫ فَالْتمس النَّاس الْوضوء فَلَم ََِيدوه‬،‫اّلل علَي ِه وسلَّم وحانَت ص َلة الْعص ِر‬ َِّ ‫ول‬
‫اّلل‬ َ ‫اّلل‬ ََ ْ َ َ َ ََ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َّ ‫صلَّى‬ َ ‫اّلل‬ َ ‫َرأَيْت َرس‬
‫ فَ َرأَيْت‬: ‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫ضئوا ِمْنه‬
َّ ‫َّاس أَ ْن يَتَ َو‬ ِ ِ ِ‫اّلل علَي ِه وسلَّم ِف َذل‬ َّ َ ‫اّلل‬َِّ ‫ فَوضع رسول‬،‫علَي ِه وسلَّم بِوضوء‬
َ ‫ َوأ ََمَر الن‬،‫ك ْاْل ََّنء يَ َده‬َ َ َ َ ْ َ َّ ‫صلى‬ َ ََ َ َ َ ََ َْ
12 ِِ ِ ِ ِ ِ
‫َصابِعِ ِه َح ََّّت تَ َوضَّئوا م ْن عْند آخره ْم‬ ِ ِ
َ ‫الْ َماءَ يَْن بع م ْن ََْتت أ‬
Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf, ia berkata, telah
mengabarkan kepada kami Malik, dari Ishaq bin ‘Abdullah bin Abu Thalhah, dari
Anas bin Malik, ia berkata, “Ketika waktu shalat Ashar tiba, orang-orang mencari
air wudhu namun tidak mendapatkannya. Lalu aku melihat Rasulullah saw. diberi
air wudhu, Rasulullah saw. kemudian meletakkan tangannya di atas bejana tersebut
seraya memerintahkan orang-orang untuk berwudhu darinya.” Anas berkata, “Aku
melihat air keluar dari jari-jari beliau hingga semua orang sampai yang terakhir
dapat berwudhu.” (H.R. Bukhari No. 169)

4. Fungsi Air Sebagai Bahan Konsumsi


... ‫صلَّى هللا َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ِم ْن َزْمَزَم‬ ِ َ ‫ " س َقيت رس‬:‫ال‬
ْ ‫َع ِن الش‬
َّ ‫ أ‬،ِ‫َّعِب‬
َ ْ َ َ َ‫ َح َّدثَه ق‬،‫َن ابْ َن َعبَّاس‬
13
َ ‫ول هللا‬
Dari asy-Sya’biy, bahwa Ibnu Abbas bercerita kepadanya, ia berkata, “Aku
memberi minum Rasulullah saw. dari air zamzam. ...” (H.R. Ahmad)

5. Pencemaran Air
14
" ‫ ُثَّ يَتَ َوضَّأ ِمْنه‬،‫َحدك ْم ِف الْ َم ِاء الدَّائِِم‬ ِ
َ ‫ " ََل يَبولَ َّن أ‬:‫صلَّى هللا َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
ِ
َ ‫ال َرسول هللا‬ َ َ‫ ق‬،‫َع ْن أَِِب هَريْ َرَة‬
َ َ‫ ق‬:‫ال‬
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “janganlah salah
seorang di antara kalian kencing di air yang tergenang, kemudian berwudu
dengannya.” (H.R. Ahmad)

E. Perintah untuk Tafakkur terhadap Air


Allah swt. memerintahkan manusia agar untuk berpikir (tafakkur) terhadap
ciptaan-Nya dan memperhatikan (tadabbur) tanda keagungan-Nya. Nabi saw. juga

11
Ahmad, Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal, Jilid 12, hlm. 171.
12
Muhammad bin Isma’il al-Bukhari, Shahih al-Bukhari (Beirut: Dar Ibn Katsir, 2002), hlm. 54.
13
Ahmad, Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal, Jilid 4, hlm. 368.
14
Ahmad, Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal, Jilid 12, hlm. 494.

11
mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa memikirkan tentang segala hal selain
Zat Allah swt. Yang Maha Agung, karena kekuatan berpikir manusia tidak dapat
menjangkau-Nya. Secara fungsional, tafakkur dan tadzakkur itu berbeda. Tafakkur
dilakukan untuk menggali pengetahuan yang baru, sedangkan tadzakkur dilakukan
untuk mengungkapkan kembali informasi dan ilmu pengetahuan yang telah
didapatkan sebelumnya.15
Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa tafakkur dan tadzakkur merupakan salah
satu sifat utama dari kaum Ulul Albab. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Q.S.
Ali Imran ayat 191 sebagai berikut.

ِ ‫ض ربَّنَا ما خلَ ۡقت َّٰه َذا ب‬ ۡ ۡ ِ ۡ ۡ ۡ ِ


َ َ َ َ َ َ ِ ‫لس ََّٰم ََّٰوت َوٱۡلَر‬
‫َّٰطل‬ َّ ‫ين يَذكرو َن ٱ َّّللَ قَِّٰيَما َوق عودا َو َعلَ َّٰى جنوِبِِم َويَتَ َف َّكرو َن ِف َخل ِق ٱ‬
َ ‫ٱلذ‬
َّ
‫اب ٱلنَّا ِر‬ ِ ‫س ۡب َّٰحن‬
َ ‫ك فَقنَا َع َذ‬ َ ََ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka”. (Q.S. Ali
Imran: 191)

Salah satu bentuk tafakkur dan tadzakkur adalah merenungi dan memperhatikan
gejala air. Oleh karena itu, segala upaya observasi terhadap air harus dilandaskan
tadzakkur sehingga mendapatkan kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. Petunjuk
pentingnya tafakkur terhadap air juga tersirat dalam Q.S. Az-Zumar ayat 21 sebagai
berikut.

ۡ ۡ ۡ ۡ
‫ض ُثَّ ُيرِج بِِهۦ َز ۡرعا ُّمتَلِفا أَل ََّٰونهۥ ُثَّ يَ ِهيج فََََتىَّٰه م ۡص َفًرا ُثَّ َ َۡي َعلهۥ‬
ِ ‫يع ِف ٱۡل َۡر‬ ِ َّ ‫أَََۡل تَر أَ َّن ٱ َّّلل أَنزَل ِمن ٱ‬
َ ِ‫لس َمآء َمآء فَ َسلَ َكهۥ يََّٰنَب‬ َ َ َ َ
ۡ ۡ ۡ ۚ
ِ َ‫ك لَ ِذكر َّٰى ِۡل ْوِِل ٱۡلَلب‬ِ َّٰ ِ ِ َّٰ
‫َّٰب‬ َ َ ‫حطَما إ َّن ف ذَل‬
Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari langit,
lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan itu
ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia
menjadi kering, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-
Nya hancur berderai-derai. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran
bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat. (Q.S. Az-Zumar: 21)

15
Makhfudhoh, “Konsep Air dalam Perspektif Al-Quran (Studi Tematik Tafsir Kemenag)”, hlm.
28.

12
Berdasarkan ayat tersebut, orang yang mau mengambil pelajaran akan
melakukan berbagai inovasi dan penelitian tentang gejala air ini sehingga ditemukan
berbagai teknologi baru yang memudahkan kehidupan manusia. Selain mengamati
gejala air, manusia juga digalakkan meneliti gejala-gejala alam lainnya dalam Al-
Qur’an. Prinsip-prinsip berpikir dalam Al-Qur’an menuntun manusia agar
memperhatikan dengan sungguh-sungguh terhadap segala ciptaan Allah swt., di
samping ada hal-hal yang tidak perlu dipikirkan lagi. Hal-hal yang perlu mendapat
perhatian di antaranya sebagai berikut.16
1) Terhadap aksioma tertentu harus diterima dan dipercaya begitu saja tanpa
keraguan.
2) Diharuskan mengadakan observasi dan mengamati fenomena-fenomena alam.
3) Dianjurkan berpikir, membuat hipotesis dan menganalisis semua sumber alam.
4) Diperlukan eksperimen mengenai prinsip-prinsip ilmu pertanian, pengairan dan
peternakan dalam sinyalemen ayat-ayat Al-Qur’an.
5) Diperlukan penyusunan teori-teori secara deduksi dan induksi guna
pengembangan sains dan teknologi dalam berbagai bidang ilmu.
6) Dalam usaha menemukan teori-teori baru sebagai kegiatan dalam rangka
mengantisipasi perkembangan dan kemajuan zaman.

16
T.H. Thalhas dan Hasan Basri, Spektrum Saintifika Al-Qur’an (Jakarta: Bale Kajian Tafsir Al-
Qur’an Pase, 2001), hlm. 82.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata al-maa’ yang ada di dalam Al-Qur’an mempunyai lebih dari satu makna
sehingga digunakan untuk mengungkapkan berbagai macam makna. Kata al-maa’
di dalam Al-Qur’an disebutkan dalam bentuk mufrad dan tidak disebutkan dalam
bentuk jamak. Kata al-maa’ terulang sebanyak 63 kali dalam 41 surah. Sedangkan
dari sisi sains, air adalah suatu zat cair yang dinyatakan dengan rumus kimia H2O
yang terdiri dari dua unsur H dan satu unsur O. Setiap makhluk hidup pasti
membutuhkan air karena air merupakan salah satu penopang hidup yang diciptakan
oleh Allah swt. bagi makhluk hidup. Bahkan, menurut penelitian, tubuh manusia
mayoritasnya terdiri dari air.
Banyak jenis-jenis air yang disebutkan dalam Al-Qur’an. begitu pula dengan
fungsi-fungsi dan manfaat air bagi makhluk hidup. Di antara manfaat air bagi
makhluk hidup adalah untuk menjaga kelangsungan kehidupan. Air juga digunakan
sebagai sarana bersuci dalam rangka beribadah kepada Allah swt. sehingga
mendapat rida-Nya. Akhirnya, Allah swt. menurunkan Al-Qur’an kepada manusia
tidak hanya sebagai pedoman hukum saja, tetapi juga sebagai pedoman bagi ilmu-
ilmu lainnya, seperti sains dan teknologi. Allah swt. memerintahkan manusia agar
memikirkan tanda-tanda kebesaran-Nya, termasuk memikirkan gejala air.

B. Saran
Berkaitan dengan pembahasan “Konsep Air dalam Al-Qur’an (Studi Tafsir
Tematik)” ini, kami menyadari bahwa dari berbagai referensi yang ada, masih
banyak kesalahan dan kekurangan dalam segi penulisan, sehingga terjadi
kesalahpahaman dalam memahaminya. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pribadi kami, juga bagi para pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Himawan. “Manfaat Air dalam Al-Quran Perspektif Sains Modern”. Skripsi,
UIN Walisongo, 2019.

Ahmad. Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal. Beirut: Muassasah ar-Risalah, 2001.

Imamudin, Mochamad. ‘Peranan Air dalam Perspektif Al-Quran (Air Sebagai Sumber
Kehidupan)’, dalam Jurnal El-Hayah, No. 1, (2012), hlm. 41-45.

Makhfudhoh. “Konsep Air dalam Perspektif Al-Quran (Studi Tematik Tafsir


Kemenag)”. Disertasi, UIN Sultan Maulana Hasanuddin, 2018.

Makhfudhoh. “Konsep Air dalam Perspektif Alquran (Studi Tematik Tafsir Kemenag)”.
Skripsi, UIN Sultan Maulana Hasanuddin, 2018.

Sunarsa, Sasa. ‘Isyarat Sains tentang Air dalam Al-Qur’an’, dalam Jurnal Naratas, No.
1, (2018), hlm. 9-18.

Thalhas, T.H. dan Hasan Basri. Spektrum Saintifika Al-Qur’an. Jakarta: Bale Kajian
Tafsir Al-Qur’an Pase, 2001.

15

Anda mungkin juga menyukai