Anda di halaman 1dari 22

AL QURAN

Disusun Untuk Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama

Islam Dosen Pengampu:

Mukhlisin S.Kom.I, M.Pd.I.

Disusun Oleh Kelompok 2:

Nurfitri 221012100079

Wardah Putri Maulina 221012100201

PROGRAM SARJANA STRATA SATU

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN

ISLAM UNIVERSITAS PAMULANG

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita semua

begitu banyak nikmat hingga saat ini. Karena dengan segala rahmat dan

kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada

waktunya. Shalawat teriring salam semoga selalu tercurah limpahkan

kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW. Makalah ini dibuat untuk

memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Agama Islam

pada semester 2 dengan Judul “Al- Quran”. Kami ucapkan terima kasih

kepada Bapak Mukhlisin S.Kom.I, M.Pd.I. Selaku dosen Pengampu mata

kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan kami kesempatan

untuk memaparkan materi ini dan tentunya telah membimbing kami dalam

menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Dan kami ucapkan

terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dan

mendukung kami dalam penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak

terdapat kekurangan serta kesalahan didalamnya, maka kami mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari pembaca terkait makalah ini.

Sehingga kedepannya makalah ini akan lebih baik lagi. Kami sangat

berharap makalah ini akan memberikan manfaat bagi pembacanya. Aamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tangerang Selatan, 06 Maret 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan...................................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................3

PEMBAHASAN...........................................................................................................3

A. Pengertian Al-Quran..............................................................................................3

B. Kodifikasi Al-Quran..............................................................................................5

C. Isi Pokok Ajaran Al-Quran....................................................................................8

D. Fungsi dan Kedudukan Al-Quran........................................................................10

E. Nama - Nama Lain Al-Quran..............................................................................11

BAB III........................................................................................................................16

PENUTUP...................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Umat islam percaya

bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup Wahyu Allah yang

diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman yang disampaikan

kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat Jibril. Dan

sebagai Wahyu pertama yang diterima Rasulullah SAW, sebagaimana

terdapat dalam surat Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an merupakan salah satu

kitab yang mempunyai sejarah panjang yang dimiliki oleh umat Islam dan

sampai sekarang masih terjaga keasliannya.

Al-Qur’an dalam pengumpulannya mempunyai dua tahap yaitu

tahap petama pengumpulan Al-Qur’an dalam arti menghafal Al-Qur’an

pada masa Nabi, tahap kedua dalam arti penulisan Al-Qur’an, hal ini

dinamakan penghafalan dan pembukuan Al-Qur’an. Setelah Wafatnya Nabi

Muhammad SAW, proses pengmpulan Al-Qur’an terus dilaksanakan oleh

para khalifah sehingga terbentuklah Mushaf Usmani seperti yang ada pada

saat sekarang ini. Penyebaran islam bertambah luas membuat para Qurra

pun tersebar dan memiliki latar bealakang yang berbeda sehingga

menimbulkan perbedaan dalam membaca Al-Qur’an. Hal ini menimbulkan

kecemasan dikalangan sahabat. Sehingga Khalifah Usman bin Affan

1
memerintahkan keempat orang quraisy yaitu, Zaid bin Zabit, Abdullah bin

Azzubar, Said bin Al-ash, Abdulrahman bin Al-harisi bin hysam. Keempat

orang tersebutlah yang ditugas untuk menyalin dan memperbanyak Al-

Qur’an dengan satu pedoman dalam cara-cara membacanya, hal ini telah di

sepakati oleh para sahabat.

Dan Al-Qur’an juga memiliki multi fungsi dan selalu mempunyai

hubungan yang pasti dalam fenomena-fenomena kehidupan, hal ini

diantaranya mukjizat, akidah, ibadah, mu’amalah, akhlak, hukum, sejarah,

dan dasar-dasar sains. Untuk itulah materi ini sangat penting untuk

dipelajari, karena sangat disayangkan jika umat Islam tidak tahu apa itu Al-

Qur’an.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Al-Qur’an ?

2. Bagaimana Sejarah Kodifikasi Al-Qur’an ?

3. Bagaimana isi pokok ajaran Al-Qur’an ?

4. Apa fungsi dan kedudukan Al-Qur’an ?

5. Apa saja Nama- Nama lain dari Al-Qur’an?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Apa pengertian Al-Qur’an.

2. Untuk Mengetahui Bagaimana Sejarah Kodifikasi Al-Qur’an.

3. Untuk Mengetahui Bagaimana isi pokok ajaran Al-Qur’an.

4. Untuk Mengetahui Apa fungsi dan kedudukan Al-Qur’an.

5. Untuk Mengetahui Apa saja Nama- Nama lain dari Al-Qur’an.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Quran

Secara Etimologi (bahasa), kata Al-Quran merupakan

“mashdar” (kata benda) dari kata kerja “qara’a” yang bermakna “talaa”

(keduanya berarti membaca), atau bermakna “jama’a” (mengumpulkan atau

mengoleksi). Berkaitan dengan asal kata Al-Qur’an, ada beberapa pendapat.

1. Al-Syafi’i (150-204H)

Berpendapat bahwa Al-Quran ditulis dan dibaca tanpa hamzah, dan

tidak diambil dari kata lain. Ia adalah nama yang khusus dipakai untuk kitab

suci yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagaimana kitab Injil

dan Taurat dipakai khusus untuk kitab-kitab Tuhan yang diberikan

kepada Nabi Isa dan Nabi Musa.

2. Al-Fara’ dalam kitabnya Ma’an Al-Quran

Berpendapat bahwa lafal Al-Quran tidak memakai hamzah, dan diambil

dari kata “qara’in, jama’ dari qarinah”, yang berarti indikator (petunjuk).

Hal ini disebabkan karena sebagian ayat-ayat Al-Qur’an itu serupa satu

sama lain, maka seolah-olah sebagian ayat-ayatnya merupakan

indikator dari apa yang dimaksud oleh ayat lain yang serupa itu.

3. Al-Asy’ari

Berpendapat bahwa lafal Al-qur’an tidak memakai hamzah dan diambil

dari kata “qarana”, yang berarti menggabungkan. Hal ini disebabkan karena

3
surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur’an dihimpun dan digabungkan dalam satu

mushaf.

4. Al-Zajjaj

Berpendapat bahwa lafal Qur’an itu berhamzah, mengikuti wazan fu’l

andan diambil dari kata Al-Qar’u yang berarti menghimpun. Hal ini karena

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang menghimpun inti sari ajaran-ajaran

dari kitab-kitab suci sebelumnya.

5. Al-Lihyani

Berpendapat bahwa lafal Al-Qur’an berhamzah. Bentuk mashdar-

nya diambil dari kata “qara’a” yang berarti membaca. Hanya saja, lafal Al-

Qur’an ini menurut Al-Lihyani berbentuk mashdar dengan makna isi m

maf’ul. Jadi, Al-qur’an artinya maqru’ (yang dibaca).

6. Subhi Al-Shalih

Menyatakan Al Qur’an berarti Bacaan (Al-Qira’ah) sebagaimana

dalam (QS al-Qiyamah [75] 17-18.) “Sesungguhnya atas tangguhan

Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuat kamu pandai)

membacanya. Apabila Kami telah selesai membacanya, maka ikutilah

bacaan itu.” (QS al-Qiyamah: 17-18).

Secara terminology (Syar’i), Al-Quran adalah kalam Allah SWT

yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikta jibril

yang diawalin dengan surah Al- Fatihah dan di akhiri dengan surah An-Nas,

serta membacanya adalah ibadah. Al-Quran adalah mukjizat Nabi

Muhammad SAW. Maka tidak ada seorangpun manusia atau jin, baik

4
sendiri-sendiri maupun bersama-sama yang sanggup membuat yang serupa

dengan Al-Quran. Mereka tidak akan mampu membuatnya. Al-Quran

diturunkan kepada nabi Muhammad SAW tidak hanya untuk memperkuat

kerasulanya dan sebagai kemukjizatannya yang abadi, telah diturunkanya

itu mempunyai fungsi dan tujuan bagi umat manusia.

B. Kodifikasi Al-Quran

Al-Qur’an tidak diturunkan secara sekaligus, Al-Qur’an turun

secara berangsu-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama

membagi masa turunnya Al-Qur’an ini dibagi menjadi dua periode, yaitu

periode Mekkah dan perode Madinah.

Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun yaitu masa kenabian

Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat

makkiyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah

yang berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada waktu itu

disebut surat Madaniyah.

Al-Qur’an terdiri dari 114 surah, 30 juz, dan 6.236 ayat menurut

hafsh, 6.262 ayat menurut riwayat Ad-dur, atau 6.214 ayat menurut riwayat

Warsy. Ayat 0 ayat yang turun pada periode mekkah (ayat Makkiyah)

sekitar 4.780 ayat yang tercakup dalam 86 surah. Ayat-ayat yang turun pada

periode Madinah (ayat Madaniyah) sekitar 1.456 ayat yang tercakup dalan

28 surah.

Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui

berbagai cara, antara lain:

5
1. Malikat Jibril memasukkan wahyu itu kedalam hati Nabi

Muhammad SAW tanpa memperlihatkan wujud aslinya. Nabi SAW

tiba-tiba saja merasakan wahyu itu telah berada didalam hatinya.

2. Malikat Jibril menampakkan dirinya sebagai manusia laki-laki dan

mengucapkan kata-kata dihadapan Nabi SAW.

3. Wahyu turun kepada Nabi SAW seperti gemerincing lonceng.

Menurut Nabi SAW cara inilah yang paling berat dirasakan,

sampai-sampai Nabi SAW mencucurkan keringat meskipun wahyu

itu turun dimusim dingin yang sangat dingin.

4. Malikat jibril turun membawa wahyu dengan menampakkan wujud

yang aslinya. Setiap kali mendapat wahyu Nabi SAW lalu

menghafalnya. Beliau dapat mengulangi wahyu yang diterima tepat

seperti apa yang telah disampaikan jibril kepadanya.

Kodifikasi atau pengumpulan Al- Qur’an sudah dimulai sejak

zaman Rasulullah SAW, bahkan sejak Al-Qur’an diturunkan setiap kali saat

Nabi SAW menerima wahyu, Nabi Muhammad langsung membacakannya

dihadapan para sahabat. Karena Nabi Muhammad diperintahkan untuk

mengajarkan Al- Qur’an kepada mereka. Disamping itu Rasulullah SAW

menyuruh mereka untuk menghafalkan ayat-ayat yang telah diajarkan, Nabi

SAW juga memerintahkan para shabat utuk menuliskannya diatas pelepah-

pelepah kurma, lempeng-lempengan batu, dan keping-keping tulang. Saat

Nabi Muhammad SAW masih hidup, ada beberapa orang yang ditunjuk

untuk menulis Al-Qur’an yaitu Zaid bin Zabit, Ali bin Abithalib, Muawiyah

6
bin abu Sofyan, Ubay bin Kaab. Nabi juga memerintahkan para sahabat

utuk menuliskannya diatas pelepah-pelepah kurma, lempeng-lempengan

batu, dan keping-keping tulang.

Saat Rasulullah SAW masih hidup, ada beberapa orang yang

ditunjuk untuk menulis Al-Qur’an yaitu Zaid bin Zabit, Ali bin Abi thalib,

Muawiyah bin abu Sofyan, Ubay bin Kaab. Nabi juga memerintahkan para

sahabat utuk menuliskannya diatas pelepah-pelepah kurma, lempengan-

lempengan batu, dan keping-keping tulang.

Pengumpulan Al- Qur’an pada zaman Nabi Muhammad SAW terdapat dua

cara yaitu :

1. Para sahabat langsung menghafalkannya setiap kali Rasulullah SAW

menerima wahyu.

2. Para sahabat menulis langsung wahyu yang diturunkan dari Allah SWT

kepada Nabi SAW selama kurun waktu kurang lebih 23 tahun.

Pada masa pemerintahan Abu Bakar, pada masa kekhalifahannya

terdapat perang yang sangat besar ( perang Ridda ). Dan menewaskan para

hafish yang signifikan. Hal ini membuat Umar bin khatab sangat khawatir,

ia menyuruh Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al- Qur’an.

Al- Qur’an yang pada saat itu tersebar kepada para sahabat Abu Bakar. Abu

Bakar menyuruh Zaid bin Zabit untuk mengkordinir. Setelah selesai, yang

menyimpan mushaf tersebut adalah Abu Bakar.

Pada masa Usman bin Affan terdapat keragaman dalam membaca

Al- Qur’an, yang menyebabkan adanya perbedaan dialek antara suku-suku

7
yang berbeda-beda. Usman bin Affan khawatir dengan perbedaan tersebut,

ia ingin menyalin dan membukukan Al-Qur’an atau menjadikan mushaf.

Dalam melakukan pembukuan ini Usman bin Affan menyuruh Zaid bin

Zabit, Abdullah bin Azzubar, Said bin Al-ash, Abdulrahman bin Al-harisi

bin hysam. Hingga pada saat ini Al-Qur’an yang kita pakai adalah hasil

dari transformasi pada zaman Usman bin Affan. Sehingga tidak lagi terjadi

perbedaan pembacaaan Al-Qur’an maka Al-Qur’an diberi harakat.

Pemberian harakat ini dilakukan karena banyak orang yang masuk islam

tidak paham dengan Al-Qur’an berbeda dengan orang arab yang sudah

mengenal Al-Qur’an, yang memberikan harakat pada Al-Qur’an adalah

Abu Al-aswan Adwali namun belum sempurna sehingga disempurnakan

oleh Nashir bin Ashim dan Yahya bin Ya’mar.

C. Isi Pokok Ajaran Al-Quran

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi

Muhammad SAW yang mengandung petujuk - petunjuk bagi umat manusia.

Al-Qur’an diturunkan untuk menjadi pegangan bagi mereka yang ingin

mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Al-Qur’an tidak hanya diturunkan

hanya untuk suatu umat atau untuk suatu abad, tetapi untuk seluruh umat

manusia dan untuk sepanjang masa. Oleh karena itu, luas ajaran-ajarannya

sama dengan luasnya umat manusia.Begitu luasnya objek sasaran Al-

Qur’an secara garis besar, pokok-pokok isi Al-Qur’an itu meliputi :

1. Aqidah

2. Syariah

8
3. Mu’amalah

4. Hokum

5. Sejarah

6. Sains

Al-Qur’an adalah kitab yang sarat dengan kandungan, mulai aqidah,

hokum, etika, hubungan sosial, ilmu pengetahuan, sejarah dan sebagainya.

Dari keseluruhan isi Al-Qur’an itu, pada dasarnya mengandung pesan-pesan

sebagai berikut:

1. Masalah Tauhid, termasuk di dalamnya masalah kepercayaan

terhadap yang gaib.

2. Masalah Ibadah, yaitu kegiatan-kegiatan dan perbuatan-perbuatan

yang mewujudkan dan menghidupkan di dalam hati dan jiwa.

3. Masalah Janji dan ancaman, yaitu janji dengan balasan baik bagi

mereka yang berbuat baik dan ancaman atau siksa bagi mereka yang

berbuat jahat, janji akan memperoleh kebahagian dunia akhirat, dan

ancaman akan mendapat kesengsaraan dunia akherat, janji dan

ancaman di akhirat berupa surga dan neraka.

4. Jalan menuju kebahagiaan dunia-akhirat, berupa ketentuan-

ketentuan dan aturan-aturan yang hendaknya dipenuhi agar dapat

mencapai keridhohan Allah.

5. Riwayat dan cerita, yaitu sejarah orang-orang terdahulu, baik

sejarah bangsa-bangsa, tokoh-tokoh, maupun Nabi dan Rosul

Allah.

9
D. Fungsi dan Kedudukan Al-Quran

Setelah mengetahui pokok-pokok ajaran Al-Qur’an selanjutnya kita

dapat memahami fungsi Al-Qur’an itu sendiri. Al-Qur’an sebagai kitab

syariat terakhir yang diturunkan juga memiliki tujuan dan misi

kehadirannya. Sebagai pedoman hidup manusia Al-Qur’an diturunkan

sebagai petunjuk bagi manusia. Di dalamnya terdapat penjelasan-penjelasan

mengenai petunjuk serta pembela (antara yang hak dan yang batil):

1. Sebagai pembenar dan penyempurna kitab-kitab terdahulu dalam surah

Al-Imran ayat 3, Allah SWT berfirman, "Dia menurunkan kitab (Al-

Qur’an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran,

membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan taurat dan

injil".

2. Sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan Al-Qur’an membawa

berita gembira dan peringatan bagi orang-orang yang mengingkarinya.

Disamping itu Al-Qur’an menjelaskan kriteria-kriteria golongan yang

memperoleh berita gembira dan yang mendapatkan ancaman dan

peringatan, perahatikan ayat berikut. "katakanlah (Muhammad), aku tidak

kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudharat bagi dirimu

kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang

ghoib, niscaya aku akan membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan

tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan dan

pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman" QS Al-A'raf :

188.

10
3. Sebagai sumber pokok ajaran islam Al-Qur’an merupakan sumber pokok

ajaran islam yang pertama. Didalamnya terdapat keterangan-keterangan

yang dibutuhkan oleh manusia untuk mengolah alam jagat raya ini.

Bahkan sumber pokok tersebut tidak hanya mengantarkan manusia untuk

bahagia di dunia saja, tetapi juga bahagia di akhirat.

Adapun Kedudukan Al-Qur’an bagi umat islam adalah sumber yang

asasi bagi syari’at (hokum) islam. Dari Al-Qur’an dasar-dasar hokum islam

beserta cabang-cabangnya digali.

Agama islam, agama yang dianut oleh ratusan juta jiwa diseluruh

dunia merupakan “way of life” yang menjamin kebahagiaan hidup

pemeluknya didunia dan di akhirat kelak. Agama islam datang dengan Al-

Qur’an membuka lebar-lebar mata manusia, agar mereka menyadari jati diri

dan hakikat keberadaan mereka dipentas bumi ini. Dan juga mereka tidak

terlena dengan kehidupan ini, sehingga mereka tidak menduga bahwa hdup

mereka hanya dimulai dengan kelahiran dan diakhiri dengan kematian.

Al-Qur’an mengajak mereka berpikir tentang kekuasaan Allah,

Untuk mencapai kebahagiaan hidup diakhirat kelak manusia memerlukan

peraturan-peraturan untuk mencapai hal tersebut.

E. Nama - Nama Lain Al-Quran

Al-Qur'an, kitab suci agama Islam memiliki banyak nama. Nama-

nama ini berasal dari ayat-ayat tertentu dalam Al-Qur'an itu sendiri yang

memakai istilah tertentu untuk merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri antara

lain yaitu:

11
1. Al-Kitab (buku)

Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi

mereka yang bertaqwa. (QS. Al-Baqarah [2]:2).

2. Al-Furqan (pembeda benar salah)

Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur'an)

kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada

seluruh alam.(QS. Al-Furqaan [25]:1)

3. Adz-Dzikr (pemberi peringatan)

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an),

dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al Hijr

[15]:9).

4. Al-Mau'idhah (pelajaran atau nasihat)

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari

Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada)

dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang

beriman. (QS. Yunus [10]:57).

5. Asy-Syifa' (obat atau penyembuh)

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari

Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada)

dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang

beriman. (QS. Yunus [10]:57).

6. Al-Hukm (peraturan atau hukum)

12
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al-Qur'an itu sebagai

peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu

mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu,

maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap

(siksa) Allah. (QS. Ar Ra'd [13]:37).

7. Al-Hikmah (kebijaksanaan)

Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan

janganlah kamu menggadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang

menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan

tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (QS. Al Israa' [17]:39).

8. Al-Huda (petunjuk)

Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al-Qur'an),

kami beriman kepadanya. Barang siapa beriman kepada Tuhannya,

maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula)

akan penambahan dosa dan kesalahan. (QS. Al Jin [72]:13).

9. At-Tanzil (yang diturunkan)

Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan

semesta alam. (QS. Asy Syu’araa’ [26]:192).

10. Ar-Rahmat (karunia)

Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan

rahmat bagi orang-orang yang beriman.(QS. An Naml [27]:77).

11. Ar-Ruh (ruh)

13
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Al-Qur'an) dengan

perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-

Kitab (Al-Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi

Kami menjadikan Al-Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan

dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. Dan

sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan

yang lurus.(QS. Asy Syuura [42]:52).

12. Al-Bayan (penerang)

(Al-Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk

serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran

[3]:138).

13. Al-Kalam (ucapan atau firman)

Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta

perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat

mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang

aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak

mengetahui. (QS. At Taubah [9]:6).

14. Al-Busyra (kabar gembira)

Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari

Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang

telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-

orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. An Nahl [16]:102).

15. An-Nur (cahaya)

14
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran

dari Tuhanmu.(Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami

turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang. (Al-Qur'an). (QS.

An Nisaa' [4]:174).

16. Al-Basha'ir (pedoman)

Al-Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat

bagi kaum yang meyakini. (QS. Al Jaatsiyah [45]:20).

17. Al-Balagh (penyampaian atau kabar)

(Al-Qur'an) ini adalah kabar yang sempurna bagi manusia, dan supaya

mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka

mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar

orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS. Ibrahim

[14]:52)

18. Al-Qaul (perkataan atau ucapan)

Dan sesungguhnya telah kami turunkan berturut-turut perkataan ini

(Al-Qur'an) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran. (QS. Al

Qashash [28]:51).

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Pemaparan Materi diatas maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Secara Etimologi (bahasa), kata Al-Quran merupakan “mashdar” (kata

benda) dari kata kerja “qara’a” yang bermakna “talaa” (keduanya berarti

membaca), atau bermakna “jama’a” (mengumpulkan atau mengoleksi).

Secara terminology (Syar’i), Al-Quran adalah kalam Allah SWT yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikta jibril yang

diawalin dengan surah Al- Fatihah dan di akhiri dengan surah An-Nas,

serta membacanya adalah ibadah. Al-Quran adalah mukjizat Nabi

Muhammad SAW.

2. Al-Qur’an tidak diturunkan secara sekaligus, Al-Qur’an turun secara

berangsu-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi

masa turunnya Al-Qur’an ini dibagi menjadi dua periode, yaitu periode

Mekkah dan perode Madinah.

Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun yaitu masa kenabian

Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong

surat makkiyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak

peristiwa hijrah yang berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun

pada waktu itu disebut surat Madaniyah.

3. Secara garis besar, pokok-pokok isi Al-Qur’an itu meliputi :

16
a) Aqidah

b) Syariah

c) Mu’amalah

d) Hokum

e) Sejarah

f) Sains

4. Fungsi dan kedudukan al quran

a) Sebagai pembenar dan penyempurna kitab-kitab terdahulu dalam

surah

b) Sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan

c) Qur’an merupakan sumber pokok ajaran islam yang pertama.

5. Nama-Nama lain dari Al-Quran:

a) Al-Kitab (buku)

b) Al-Furqan (pembeda benar salah)

c) Adz-Dzikr (pemberi peringatan)

d) Al-Mau'idhah (pelajaran atau nasihat)

e) Asy-Syifa' (obat atau penyembuh)

f) Al-Hukm (peraturan atau hukum)

g) Al-Hikmah (kebijaksanaan)

h) Al-Huda (petunjuk)

i) At-Tanzil (yang diturunkan)

j) Ar-Rahmat (karunia)

k) Ar-Ruh (ruh)

17
l) Al-Bayan (penerang)

m) Al-Kalam (ucapan atau firman)

n) Al-Busyra (kabar gembira)

o) An-Nur (cahaya)

p) Al-Basha'ir (pedoman)

q) Al-Balagh (penyampaian atau kabar)

r) Al-Qaul (perkataan atau ucapan)

B. Saran

Penulis merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan makalah

ini. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran dari pembaca. Agar penulis

dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Daeng Ningga, Jufri. 2013. Pengertian dan Nama- Nama Al-Quran. Di


akses pada tanggal 04 maret 2023.
http://jufridaengnigga80.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-
nama-nama-al-quran.html.

Ajahari, M.Ag. 2018. Ulumul Quran (Ilmu- Ilmu Al-quran).


Yogyakarta:Aswaja Pressindo.

19

Anda mungkin juga menyukai