Oleh
Nurbahiya
Nim 80200223031
Dosen Pengampu:
Dr. Sohrah,M.Ag.
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan hidayahnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Salam sejahtera juga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai
utusan Tuhan yang terakhir bagi umat manusia.
Judul dari makalah ini yakni “Fawatih As-Suwar” ayat-ayat pembuka pada setiap surah
dalam Al-Qur'an. Al-Qur'an, merupakan pedoman hidup bagi umat manusia, memiliki struktur
dan susunan kata ataupun kalimat yang mendalam dan penuh hikmah. Salah satu bagain yang
menarik perhatian adalah pembukaan setiap surah yang mengandung makna dan pesan khusus.
Pada makalah ini akan menjelaskan secara mendalam Fawatih as-Suwar dalam Al-
Qur'an yang sering menjadi bahan perdebatan dan kekhawatiran di kalangan ulama Al-Qur'an.
yang akan dibahas ialah terkait defenisi, macam-macam dan kemungkinan arti serta maknanya
berdasarkan pendapat para ulama
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan, inspirasi dan
bantuannya dalam menyelesaikan makalah ini meskipun masih jauh dari kata sempurna.
i
DAFTAR ISI
Bab 1 pendahuluan
Bab II pembahasan
a. Pengertian Fawatih As-Suwar……………………….……………………….3
b. Macam-Macam bentuk Fawatih As-Suwar……….………………………….5
c. Pendapat para ulama terkait Fawatih as-Suwar……………………………...10
a. Kesimpulan.......................................................................................... ...........15
Daftar Pustaka
ii
BAB I
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam sebagai wahyu yang diterima Nabi
Muhammad SAW dari Allah SWT melalui perantaraan Malaikat Jibril (Jibril). Al-Quran
merupakan petunjuk, pedoman, dan hukum bagi umat Islam dalam kehidupannya.
Al-Qur'an terdiri dari 114 Surat ayat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
selama dua puluh tahun. Al-Qur'an menggunakan bahasa Arab dan dianggap sebagai karya
sastra yang sangat baik dan berisi ajaran tentang iman, ibadah, etika, hukum dan banyak aspek
kehidupan sehari-hari lainnya
Jika kita menilik sejarah ketika kejayaan Islam pada puncaknya, kita akan mengetahui
dan menyadari bahwa umat Islam pada masa itu sebenarnya menjadikan Al-Quran sebagai
sumber ilmu serta inspirasi. Jika kita melihat lebih dalam biografi tokoh-tokoh ilmu
pengetahuan pada masa itu, seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Al-Khawarizmi dan Al-Razi,
kita akan melihat bahwa mereka adalah orang-orang yang fasih dalam Al-Qur'an. Namun
nyatanya umat Islam di negeri ini tertinggal jauh dari negara-negara Barat dalam hal
perkembangan ilmu pengetahuan. Padahal Al-Qur'an menyatakan dirinya sebagai "hudan
limmuttaqin" (petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa). Yaitu “semua yang kita perlukan
dalam hidup ini”. Kita hanya bisa mengatakan jika mengingat kembali bahwa semua ilmu
pengetahuan telah dijelaskan dalam Al-Quran jauh sebelum ilmu pengetahuan ini ditemukan.
Sadar akan kelemahan ini, maka pelajarilah Al-Quran dengan banyak variabel ilmu
merupakan suatu keharusan terleih lagi seagai umat muslim seperti halnya dalam linkup
kajian ulumul qur’an yakni Fawatihus As-Suwar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Fawatihus As-Suwar
2. Bagaimana Macam-macam Fawatihus As-Suwar
3. Bagaimana pendapat para ulama tentang Fawatihus As-Suwar
1
C. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini untuk memberi pemahaman konsep dan makna Fawatihus
Suwar yang muncul pada awal surah yang mencakup aspek seperti:
1. Pengertian Fawatihus As-Suwar
2. Macam-macam bentuk Fawatihus As-Suwar
3. Pendapat para ulama tentang Fawatihus As-Suwar
2
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Fawatih as-Suwar
Fawatih As-Suwar terdiri dari dua kata, “fawatih” dan “as-suwar”. Fawatih
merupakan jamak taksir dari fatihah yang berarti pembuka. Sedangkan as-suwār
merupakan jamak taksir dari surah, yang berarti surah, dan as-suwar berarti surah-surah.
Oleh karena itu, istilah fawatih as-suwar secara harfiah berarti “pembuka surah-surah”.
Berdasarkan makna diatas , secara istilah fawatih assuwar berarti suatu ilmu yang mengkaji
tentang bentuk-bentuk huruf, kata, atau kalimat permulaan surah-surah al-Qur’an.1
Fawatih As-suwar merupakan ilmu yang membahas terkait kalimat pada pembukaan-
pembukaan surah dalam al-Qur’an.2 maksudnya adalah kumpulan dari sejumlah ayat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. dan sudah ditentukan jumlahnya. Jadi yang
dimaksud dengan fawatih al-suwar adalah pembuka-pembuka surat, dikarenakan posisinya
yang mengawali perjalanan teks-teks suatu surah. Apabila dimulai dengan huruf-huruf
hijaiyah yang terputus, huruf tersebut sering disebut dengan huruf muqaththa’ah (huruf
yang terpisah-terpisah), karena posisi dari huruf-huruf tersebut yang cenderung
‘menyendiri’ dan tidak bergabung membentuk kalimat secara kebahasaan. Dari segi
pembacaannya pun tidaklah berbeda dari lafal yang diucapkan pada huruf hijaiyah. 3
Fawatih As-suwar termasuk bagian dari ayat mutasyabihat, sebab bersifat mujmal,
mu’awwal, dan musykil. adapun Tokoh yang banyak membahas dan mengkaji mengenai
fawatih as-suwar yakni Ibnu Abi Al-Ishba’ dengan karyanya Al-Khawathir As-Sawanih fi
Asrar Al Fawatih. Para mufassir setelahnya, ketika membahas ilmu fawatih as-suwar,
banyak merujuk kepada buku tersebut.4
Ibn Abi Ishba berpendapat bahwa pembuka surah yang punya tujuan untuk
memperindah serta menyempurnakan bentuk penyampaian melalui pujian atau huruf-
huruf yang dipandang sebagai rangkuman semua materi yang penyampaiannya
mencangkup dari kalimat awalnya. 5
1
Kadar M Yusuf, Studi AL-Qur’an (Jakarta,AMZAH,2014) h.53
2
Mohammad Gufron, & Rahmawati, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: Teras, 2013) h.119
3
Muhammad Chirzin, Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, dalam Hakki Akmal Labib,Kajian Ayat Fawatih al-
Suwar dalam Alquran, AN NUUR, V. 11, No 2 (2021)h.3
4
Kadar M Yusuf, Studi AL-Qur’an, (Jakarta,AMZAH,2014).h.54
5
Kadar M Yusuf, Studi AL-Qur’an, h.55
3
B. Macam-Macam bentuk dan Contoh Fawatih as-suwar
Menurut al-Qasthalani, fawatih as- suwar dibagi menjadi 10 macam, yaitu:
1) Pembukaan dengan pujian kepada Allah al-tsana’ ( )الثن ــاءPujian kepada Allah ada 2
macam, yaitu :
a. Pembukaan dengan sifat-sifat terpuji bagi Allah dengan menggunakan lafadz sebagai
berikut :
Menggunakan lafal hamdalah, yakni dibuka dengan ( )الحم ــدهalhamdulillah yang
terdapat dalam 5 surah yaitu:
al-Fatihah,
al-An’am,
al-Kahfi
Saba’,
Fathir.
al-Furqan
al-Mulk.
b. Mensucikan Allah dari sifat-sifat negatif dengan menggunakan lafadz tasbih,
سبحن،سبّح،سبح، يسبحyang terdapat dalam 7 surah yaitu:
al-Isra’,
al-A’la,
al-Hadid,
al-Hasyr,
al-Shaff,
al-Jumu’ah
al Taghabun.
4
اطع لهُ ِسر
ِ ص ح ِكيم ق
ْ َّ ن
Penggunaan huruf-huruf tersebut dalam pembukaan surah-surah al-Qur’an disusun dalam
14 rangkaian, yang terdiri dari 5 kelompok sebagai berikut:
a. Kelompok sederhana, terdiri dari 1 huruf, yang ada 3 rangkaian dan terdapat dalam 3
surah yaitu
Surah Shad (QS. 38) ص
Surah Qaaf (QS. 50)ق
Surah al-Qalam (QS. 68) ن
b. Kelompok yang teridiri dari 2 huruf, terdapat dalam 10 surah, yaitu:
Surah al Mukmin (QS. 40) حم
Surah Fushshilat (QS. 41) حم
Surah asy Syura (QS. 42) حم
Surah az Zukhruf (QS. 43) حم
Surah ad-Dukhan (QS. 44) حم
- Surah al-Jatsyiah (QS. 45) حم
Surah al-Ahqaf (QS. 46) حم
Surah Thaha (QS. 20) طه
Surah an-Naml (QS. 27) طس
Surah Yasin (QS. 36) يس
c. Kelompok yang terdiri dari 3 huruf, yang terdapat dalam 13 surah, yaitu:
Enam surah diawali Alif Lam Mim الم
Surah al-Baqarah (QS. 2),الم
Surah Ali Imran (QS. 3), الم
Surah al- Ankabut (QS. 29), الم
Surah ar-Rum (QS. 30),الم
Surah Lukman (QS. 31),الم
Surah as-Sajadah (QS. 32)الم
5
Surah Yusuf (QS. 12), الر
Surah Ibrahim (QS. 14),الر
Surah al-Hijr (QS. 15 ) الر
6
al-Nur (QS. 24)
al-Zumar (QS. 39)
Muhammad (QS. 47)
al-Fath (QS. 48)
ar-Rahman (QS. 55)
al-Haqah (QS. 69)
Nuh (QS. 71)
al-Qadr (QS. 97)
al-Qari’ah (QS. 101)
al-Kautsar (QS. 108)
b. Jumlah fi’liyah yang menjadi pembuka surah terdapat dalam 12 surah, yaitu:
al-Anfal (QS. 8)
an-Nahl (QS. 16)
al-Anbiya’ (QS. 21)
al-Mukminum (QS. 23)
al-Qamar (QS. 54)
al- Mujadilah (QS. 58)
al-Ma’arij (QS. 70)
al-Qiyamah (QS. 75)
al-Balad (QS. 90)
Abasa (QS. 80)
al-Bayyinah (QS. 98)
at-Takatsur (QS. 102)
5) Pembukaan dengan Sumpah ( )القســـمal-Qasam Sumpah yang digunakan dalam pembukaan
surah dibagi menjadi 3 macam, yang terdapat dalam 15 surah, yaitu:
a. Surah dengan benda-benda angkasa, yang terdapat dalam 8 surah, yaitu: -
al-Shaffat (QS.37)
al-Najm (QS.53)
al-Mursalat (QS.77)
al-Nazi’at (QS.79)
al-Buruj (QS.85)
7
at-Thariq (QS.86)
al-Fajr (QS.89)
ash-Syams (QS.91)
b. Sumpah dengan benda-benda bumi, yang terdapat pada 4 surah, yaitu: -
al-Dzariyat (QS.51)
at-Thur (QS.52)
at-Tin (QS.95)
al-‘Adiyat (QS.100)
c. Sumpah dengan waktu, yang terdapat pada 3 surah, yaitu:
al-Layl (QS.92)
ad-Duhaa (QS.93)
al-Asr (QS. 103)
6) Pembukaan dengan ( )الشــرطsyarat
Syarat yang digunakan dalam pembukaan surah Al-Qur’an ada 2 macam, yang terdapat
dalam 7 surah, yaitu:
a. Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah, yang terdapat dalam 3 surah, yaitu:
at-Takwir (QS.81)
al-Infithar (QS. 82)
al-Inshiqaq (QS.84)
b. Syarat yang masuk pada jumlah fi’liyah, yang terdapat dalam 4 surah, yaitu:
al-Wāqi’ah (QS.56)
al-Munafiqun (QS.63)
az-Zalzalah (QS.99)
an-Nashr (QS.110)
7) Pembukaan dengan kata Kerja Perintah ( ) األمـــرFi’il amr yang digunakan dalam
pembukaan surah ada 2 macam, yang terdapat dalam 6 surah, yaitu:
a. Dengan اقرأbacalah, yang terdapat dalam 1 surah, yaitu:
al-Alaq (QS.96)
al-Jin (QS.72)
8
al-Kafirun (QS.109)
al-Ikhlash (QS.112)
al-Falaq (QS.113)
an-Nas (QS.114)
8) Pembukaan dengan Pertanyaan ( ) االسثفهـــامPertanyaan yang digunakan dalam pembukaan
surah ada 2 macam, yang terdapat dalam 6 surah, yaitu:
a. Pertanyaan Positif, pertanyan dengan menggunakan kalimat positif, yang terdapat
dalam 4 surah, yaitu:
an-Naba (QS.78)
al-Insan (QS.76)
al-Ghasyiyah (QS.88)
al-Ma’un (QS.107)
b. Pertanyaan Negatif, pertanyaan dengan menggunakan kalimat negatif, yang terdapat
dalam 2 surah, yaitu:
al-Insyirah (QS.94)
al-Fil (QS.105)
9) Pembukaan dengan Do’a ( ) الدعــاءPembukaan surah dengan do’a (harapan atau
permohonan) ada 3 macam, yang terdapat dalam 3 surah, yaitu:
a. Pembukaan surah dengan do’a atau harapan yang berbentuk isim (kata benda), ada 2
surah, yaitu:
al-Muthaffifin (QS.83)
al-Humazah (QS.104)
al-Laha(QS.111)
b. Pembukaan surah dengan do’a atau harapan berbentuk fi’il (kata kerja), ada 1 surah,
yaitu:
al-Lahab (QS.111)
10) Pembukaan dengan alasan ( ) التعليــلyang berarti karena Pembukaan dengan ta’lil atau
alasan terdapat dalam 1 surah, yaitu:
al-Quraisy (QS.106)6
6
Acep Hermawan, ‘Ulumul Quran,dalam Ajahari,Ulumul Qur’an ; Ilmu-Ilmu Alqur'an (Cet.1;
Yogyakarta:Aswaja Pressindo,2018)h.163-170
9
C. Pendapat Para Ulama terkait Fawatih As-Suwar
Ibnu Abi al-Asba' memaparkan bahwa pembuka-pembuka surat itu bertujuan untuk
menyempurnakan dan memperindah bentuk-bentuk penyampaian, baik dengan sarana
berupa pujian maupun melalui huruf-huruf. Pembuka pembuka itu juga bertujuan untuk
merangkum segala materi yang akan disampaikan lewat kata-kata awal.
Dari kesepuluh bentuk fawatih al suwar, yang sering menimbulkan kontroversi di
antara para ulama adalah pembuka surat yang berbentuk huruf muqaththa’ah, ini terbukti
dari berbagai pembahasan yang dilakukan oleh para ulama. Sepanjang sejarah, para ulama
telah berusaha untuk memahami dan menyelami rahasia yang terkandung dalam huruf-
huruf penggalan (huruf muqaththa’ah) tersebut7
Huruf Muqatha’ah adalah huruf yang dibaca sebagaimana nama hurufnya. Huruf
Muqatha’ah terdapat pada ayat pertama surat-surat tertentu sebagai pembuka surat, oleh
karena itu Huruf Muqatha’ah juga disebut Fawatikhus Suwar.
7
Hakki Akmal Labib,Kajian Ayat Fawatih al-Suwar dalam Alquran, jurnal AN NUUR, V. 11.No 2 (2021) h.9
8
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), hlm 200-203
10
ada sejak zaman azali, sehingga susah menafsirkannya, karena termasuk ayat-ayat
mutasyabbihat, yang hanya diketahui oleh Allah saja. Pendapat yang demikian itu adalah
pendapat ulama salaf, seperti tokoh-tokoh sebagai berikut
a. Sahabat Abu Bakar berkata
9
T.M.Hasi ash-Shiddiqie,Ilmu-ilmu Al-Qur’an dalam Amroeni Drajat,Ulumul Qur’an;pengantar ilmu-ilmu al-
Qur’an,Edisi I,(Cet. I, Depok:Kencana,2017) h.93
10
Amroeni Drajat,Ulumul Qur’an;pengantar ilmu-ilmu al- Qur’an,Edisi I,(Cet. I, Depok:Kencana,2017) h.93
11
Al-Suyuthi, al-Itqhan fi ulum Al-Qur’an dalam Amroeni Drajat,Ulumul Qur’an;pengantar ilmu-ilmu al- Qur’an,
h.93
11
ت ۗ فا َّما الَّ ِذيْن ٌ ٰب واُخ ُر ُمت ٰشبِ ٰه ِ ت ُه َّن اُم الْ ِكتٌ ت م ْحك ٰم
ِ ِ
ٌ ٰي انْـزل علْيك الْكتٰب مْنهُ اٰي ْْٓ ُهو الَّ ِذ
ۤ ۤ
فِ ْي قُـلُ ْوبِ ِه ْم زيْ ٌغ فـيـتَّبِعُ ْون ما تشابه ِمْنهُ ابْتِغاء الْ ِفْتـن ِة وابْتِغاء تأْ ِويْلِه ۚ وما يـ ْعل ُم تأْ ِويْـلهُ اََِّّل
ابِ الر ِاس ُخون فِى الْعِلْ ِم يـ ُقولُون اٰمنَّا بِ ۙه ُكلٌّ ِمن ِعْن ِد ربِنا ۚ وما ي َّذ َّكر اََِّّلْٓ اُولُوا ْاَّللْب ٰ
ُ ّ ّْ ْْ ْ َّ اللّهُ ۘو
Pendapat yang demikian itu adalah pendapat dari beberapa tokoh sebagai berikut:
12
https://www.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-7
12
memperhatikan kafal-lafal ayat yang mengikuti bunyi huruf-huruf itu tadi. Sayangnya
dia mengatakan huruf mengatakan huruf itu untuk menarik perhatian Nabi sendiri
yang sudah tentu beliau selalu memerhatikan firman-firman Allah. Jadi mestinya
adalah untuk menarik perhatian umum yaitu orang-orang non-muslim
Tidak sedikit ulama yang mencoba menafsirkan masalah ini, beberapa kitab tafsir
yang menafsirkan huruf-huruf muqatha’ah dalam al-Qur’an, sebagaimana berikut:
13
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah & Pengantar Ilmu Al-Qur'an,dalam Junaid,
Fawatiḥal-Suwar Dalam Al-Quran, AL-WAJID, V. 3, No. 2 (Juni 2022).h.701-702
13
satu kebaikan semisal 10 kebaikan, aku tidak mengatakan bahwa المsatu huruf, tetapi
alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf juga” 14
5. Tafsir Al-Munir oleh Wahbah Az-Zuhaili
Menafsirkan Q.S. Al Baqarah :1 bahwa huruf-huruf muqatha’ah dipahami untuk
menentang orang-orang arab dengan membuat sesuatu yang serupa dengan al Qur’an
atau hanya satu ayat saja. Selama susunan komponen dari bahasa mereka dan dari
huruf-huruf yang diucapkan serta pola penyusunan kalimat mereka15
6. Tafsir al-Kasyaf karya Abi al-Qasim Muhammad bin ‘Umar Az Zamakhsyari
Penafsiran Q.S. Al Baqarah:1 yang diupayakan oleh Abi Qasim Muhammad Az
Zamakhsyari menyatakan huruf-huruf muqatha’ah menyimpan kata yang di dalamnya
merahasiakan sebuah makna tahlil, hauqalah, hay’illah, dan basmallah. Rangkaian الم
diserupakan seperti seruan (satu, dua , dan tiga)16
7. Al-Maraghi karya Ahmad Mushtofa al-Maraghi
Penafsiran Mushtofa al-Maraghi dalam Q.S. Al Baqarah:1 menjelaskan bahwa
pandangan terhadap sifat al-Qur’an al-Karim sebagai isyarah, kemukjizatan, dan
pengkokohan bukti terhadap ahli kitab17
14
Muhammad Dasykari Alusi Al-Baghdadi, Ruh Al-Ma’ani ,dalam Roma Wijaya, Pemaknaan Huruf-
Huruf Muqathaa’ah Dalam Al Qur’an ; Telaah Penafsiran Maulana Muhammad Ali, Pappasang I, V.4, No. 2 (
juli-desember 2022). h.36
15
Wahbah Zuhaili, Tafsir Al-Munir, dalam Roma Wijaya, Pemaknaan Huruf-Huruf Muqathaa’ah Dalam
Al Qur’an ; Telaah Penafsiran Maulana Muhammad Ali, Pappasang I, h.36
16
Abi Qasim Muhammad Zamakhsyari, Al-Kasysyaf dalam Roma Wijaya, Pemaknaan Huruf-Huruf
Muqathaa’ah Dalam Al Qur’an ; Telaah Penafsiran Maulana Muhammad Ali, h.37
17
Ahmad Musthofa Maraghi, Tafsir Al-Maraghi dalam Roma Wijaya, Pemaknaan Huruf-Huruf
Muqathaa’ah Dalam Al Qur’an ; Telaah Penafsiran Maulana Muhammad Ali,h.37
14
BAB III
penutup
A. KESIMPULAN
1. Defenisi
Fawatih As-Suwār terdiri dari dua kata, “fawatih” dan “as-suwār”. Fawatih
merupakan jamak taksir dari fatihah yang berarti pembuka. Sedangkan as-suwār
merupakan jamak taksir dari surah, yang berarti surah, dan as-suwār berarti surah-surah.
Oleh karena itu, istilah fawatih as-suwār secara harfiah berarti “pembuka surah-surah”.
Singkatnya fawatih al-suwar adalah pembuka-pembuka surat, dikarenakan posisinya yang
mengawali perjalanan teks-teks suatu surat. Apabila dimulai dengan huruf-huruf hijaiyah
yang terputus, huruf tersebut sering disebut dengan huruf muqaththa’ah (huruf yang
terpisah-terpisah)
2. Bentuk fawatihus suwar
a. Pembukaan dengan pujian kepada Allah al-tsana’ ()الثنـــاء
b. Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-putus ( )المقطعــة
c. Pembukaan dengan Panggilan ( )النــداءNida’
d. Pembukaan dengan ( )الخبــريKhabar
e. Pembukaan denga Sumpah ( )القســـمal-Qasam
f. Pembukaan dengan ( )الشــرطsyarat
g. Pembukaan dengan kata Kerja Perintah ( )األمـــر
h. Pembukaan dengan Pertanyaan ( )االسثفهـــام
i. Pembukaan dengan Do’a ( )الدعــاء
j. Pembukaan dengan alasan () التعليــل
3. Pendapat para ulama
Adapun pendapat para ulama mengenai Fawatihus suwar dalam hal ini huruf al muqathah
ada dua macam
a. Bahwa makna-makna huruf-huruf terpotong itu tersembunyi karena merupakan rahasia
yang tertutup yang hanya diketahui oleh Allah SWT sendiri, sebab huruf-huruf itu sudah
ada sejak zaman azali, sehingga susah menafsirkannya, karena termasuk ayat-ayat
mutasyabbihat, yang hanya diketahui oleh Allah saja.
15
b. Bahwa makna huruf-huruf yang terpotong itu dapat diketahui oleh Allah SWT dan bisa
dipahami oleh manusia terutama oleh orang-orang yang mendalami pengetahuanNya.
Pendapat ini berdasrkan surah Ali Imran :7
16
DAFTAR PUSTAKA
17