Anda di halaman 1dari 20

FAWATIH AS-SUWAR

Diajaukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pemikiran


Pendidikan Islam Prodi Pascasarjana
Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar

Oleh
Nurbahiya
Nim 80200223031

Dosen Pengampu:
Dr. Sohrah,M.Ag.

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan hidayahnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Salam sejahtera juga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai
utusan Tuhan yang terakhir bagi umat manusia.
Judul dari makalah ini yakni “Fawatih As-Suwar” ayat-ayat pembuka pada setiap surah
dalam Al-Qur'an. Al-Qur'an, merupakan pedoman hidup bagi umat manusia, memiliki struktur
dan susunan kata ataupun kalimat yang mendalam dan penuh hikmah. Salah satu bagain yang
menarik perhatian adalah pembukaan setiap surah yang mengandung makna dan pesan khusus.
Pada makalah ini akan menjelaskan secara mendalam Fawatih as-Suwar dalam Al-
Qur'an yang sering menjadi bahan perdebatan dan kekhawatiran di kalangan ulama Al-Qur'an.
yang akan dibahas ialah terkait defenisi, macam-macam dan kemungkinan arti serta maknanya
berdasarkan pendapat para ulama
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan, inspirasi dan
bantuannya dalam menyelesaikan makalah ini meskipun masih jauh dari kata sempurna.

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar. ............................................................................................................i

Daftar isi .................................................................................................................... ii

Bab 1 pendahuluan

a. Latar belakang masalah .................................................................................... 1

b. Rumusan masalah...................................................................................... .......1

c. Tujuan penulisan. ............................................................................ .................2

Bab II pembahasan
a. Pengertian Fawatih As-Suwar……………………….……………………….3
b. Macam-Macam bentuk Fawatih As-Suwar……….………………………….5
c. Pendapat para ulama terkait Fawatih as-Suwar……………………………...10

Bab III Penutup

a. Kesimpulan.......................................................................................... ...........15

Daftar Pustaka

ii
BAB I
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam sebagai wahyu yang diterima Nabi
Muhammad SAW dari Allah SWT melalui perantaraan Malaikat Jibril (Jibril). Al-Quran
merupakan petunjuk, pedoman, dan hukum bagi umat Islam dalam kehidupannya.
Al-Qur'an terdiri dari 114 Surat ayat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
selama dua puluh tahun. Al-Qur'an menggunakan bahasa Arab dan dianggap sebagai karya
sastra yang sangat baik dan berisi ajaran tentang iman, ibadah, etika, hukum dan banyak aspek
kehidupan sehari-hari lainnya
Jika kita menilik sejarah ketika kejayaan Islam pada puncaknya, kita akan mengetahui
dan menyadari bahwa umat Islam pada masa itu sebenarnya menjadikan Al-Quran sebagai
sumber ilmu serta inspirasi. Jika kita melihat lebih dalam biografi tokoh-tokoh ilmu
pengetahuan pada masa itu, seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Al-Khawarizmi dan Al-Razi,
kita akan melihat bahwa mereka adalah orang-orang yang fasih dalam Al-Qur'an. Namun
nyatanya umat Islam di negeri ini tertinggal jauh dari negara-negara Barat dalam hal
perkembangan ilmu pengetahuan. Padahal Al-Qur'an menyatakan dirinya sebagai "hudan
limmuttaqin" (petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa). Yaitu “semua yang kita perlukan
dalam hidup ini”. Kita hanya bisa mengatakan jika mengingat kembali bahwa semua ilmu
pengetahuan telah dijelaskan dalam Al-Quran jauh sebelum ilmu pengetahuan ini ditemukan.
Sadar akan kelemahan ini, maka pelajarilah Al-Quran dengan banyak variabel ilmu
merupakan suatu keharusan terleih lagi seagai umat muslim seperti halnya dalam linkup
kajian ulumul qur’an yakni Fawatihus As-Suwar.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Fawatihus As-Suwar
2. Bagaimana Macam-macam Fawatihus As-Suwar
3. Bagaimana pendapat para ulama tentang Fawatihus As-Suwar

1
C. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini untuk memberi pemahaman konsep dan makna Fawatihus
Suwar yang muncul pada awal surah yang mencakup aspek seperti:
1. Pengertian Fawatihus As-Suwar
2. Macam-macam bentuk Fawatihus As-Suwar
3. Pendapat para ulama tentang Fawatihus As-Suwar

2
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Fawatih as-Suwar
Fawatih As-Suwar terdiri dari dua kata, “fawatih” dan “as-suwar”. Fawatih
merupakan jamak taksir dari fatihah yang berarti pembuka. Sedangkan as-suwār
merupakan jamak taksir dari surah, yang berarti surah, dan as-suwar berarti surah-surah.
Oleh karena itu, istilah fawatih as-suwar secara harfiah berarti “pembuka surah-surah”.
Berdasarkan makna diatas , secara istilah fawatih assuwar berarti suatu ilmu yang mengkaji
tentang bentuk-bentuk huruf, kata, atau kalimat permulaan surah-surah al-Qur’an.1
Fawatih As-suwar merupakan ilmu yang membahas terkait kalimat pada pembukaan-
pembukaan surah dalam al-Qur’an.2 maksudnya adalah kumpulan dari sejumlah ayat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. dan sudah ditentukan jumlahnya. Jadi yang
dimaksud dengan fawatih al-suwar adalah pembuka-pembuka surat, dikarenakan posisinya
yang mengawali perjalanan teks-teks suatu surah. Apabila dimulai dengan huruf-huruf
hijaiyah yang terputus, huruf tersebut sering disebut dengan huruf muqaththa’ah (huruf
yang terpisah-terpisah), karena posisi dari huruf-huruf tersebut yang cenderung
‘menyendiri’ dan tidak bergabung membentuk kalimat secara kebahasaan. Dari segi
pembacaannya pun tidaklah berbeda dari lafal yang diucapkan pada huruf hijaiyah. 3
Fawatih As-suwar termasuk bagian dari ayat mutasyabihat, sebab bersifat mujmal,
mu’awwal, dan musykil. adapun Tokoh yang banyak membahas dan mengkaji mengenai
fawatih as-suwar yakni Ibnu Abi Al-Ishba’ dengan karyanya Al-Khawathir As-Sawanih fi
Asrar Al Fawatih. Para mufassir setelahnya, ketika membahas ilmu fawatih as-suwar,
banyak merujuk kepada buku tersebut.4
Ibn Abi Ishba berpendapat bahwa pembuka surah yang punya tujuan untuk
memperindah serta menyempurnakan bentuk penyampaian melalui pujian atau huruf-
huruf yang dipandang sebagai rangkuman semua materi yang penyampaiannya
mencangkup dari kalimat awalnya. 5

1
Kadar M Yusuf, Studi AL-Qur’an (Jakarta,AMZAH,2014) h.53
2
Mohammad Gufron, & Rahmawati, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: Teras, 2013) h.119
3
Muhammad Chirzin, Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, dalam Hakki Akmal Labib,Kajian Ayat Fawatih al-
Suwar dalam Alquran, AN NUUR, V. 11, No 2 (2021)h.3
4
Kadar M Yusuf, Studi AL-Qur’an, (Jakarta,AMZAH,2014).h.54
5
Kadar M Yusuf, Studi AL-Qur’an, h.55

3
B. Macam-Macam bentuk dan Contoh Fawatih as-suwar
Menurut al-Qasthalani, fawatih as- suwar dibagi menjadi 10 macam, yaitu:

1) Pembukaan dengan pujian kepada Allah al-tsana’ (‫ )الثن ــاء‬Pujian kepada Allah ada 2

macam, yaitu :
a. Pembukaan dengan sifat-sifat terpuji bagi Allah dengan menggunakan lafadz sebagai
berikut :
Menggunakan lafal hamdalah, yakni dibuka dengan (‫ )الحم ــده‬alhamdulillah yang
terdapat dalam 5 surah yaitu:
 al-Fatihah,
 al-An’am,
 al-Kahfi
 Saba’,
 Fathir.

Menggunakan lafal ‫ تبارك‬yang terdapat dalam surah yaitu:

 al-Furqan
 al-Mulk.
b. Mensucikan Allah dari sifat-sifat negatif dengan menggunakan lafadz tasbih,
‫سبحن‬،‫سبّح‬،‫سبح‬،‫ يسبح‬yang terdapat dalam 7 surah yaitu:
 al-Isra’,
 al-A’la,
 al-Hadid,
 al-Hasyr,
 al-Shaff,
 al-Jumu’ah
 al Taghabun.

2) Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-putus ( ‫ )المقطعــة‬Dr. Muhammad Ali al


Ḥijazi menjelaskan bahwa huruf al-muqaṭṭa’ah terdapat dua puluh sembilan (29) surat
dengan total empat belas (14) huruf, yaitu :
‫ ر‬،‫ س‬،‫ ه‬،‫ ل‬،‫ ع‬،‫ ط‬،‫ ا‬،‫ ق‬،‫ م‬،‫ ي‬،‫ ك‬،‫ ح‬،‫ ص‬،‫ن‬
yang diringkas menjadi klausa,

4
‫اطع لهُ ِسر‬
ِ ‫ص ح ِكيم ق‬
ْ َّ ‫ن‬
Penggunaan huruf-huruf tersebut dalam pembukaan surah-surah al-Qur’an disusun dalam
14 rangkaian, yang terdiri dari 5 kelompok sebagai berikut:
a. Kelompok sederhana, terdiri dari 1 huruf, yang ada 3 rangkaian dan terdapat dalam 3
surah yaitu
 Surah Shad (QS. 38) ‫ص‬
 Surah Qaaf (QS. 50)‫ق‬
 Surah al-Qalam (QS. 68) ‫ن‬
b. Kelompok yang teridiri dari 2 huruf, terdapat dalam 10 surah, yaitu:
 Surah al Mukmin (QS. 40) ‫حم‬
 Surah Fushshilat (QS. 41) ‫حم‬
 Surah asy Syura (QS. 42) ‫حم‬
 Surah az Zukhruf (QS. 43) ‫حم‬
 Surah ad-Dukhan (QS. 44) ‫حم‬
 - Surah al-Jatsyiah (QS. 45) ‫حم‬
 Surah al-Ahqaf (QS. 46) ‫حم‬
 Surah Thaha (QS. 20) ‫طه‬
 Surah an-Naml (QS. 27) ‫طس‬
 Surah Yasin (QS. 36) ‫يس‬
c. Kelompok yang terdiri dari 3 huruf, yang terdapat dalam 13 surah, yaitu:
Enam surah diawali Alif Lam Mim ‫الم‬
 Surah al-Baqarah (QS. 2),‫الم‬
 Surah Ali Imran (QS. 3), ‫الم‬
 Surah al- Ankabut (QS. 29), ‫الم‬
 Surah ar-Rum (QS. 30),‫الم‬
 Surah Lukman (QS. 31),‫الم‬
 Surah as-Sajadah (QS. 32)‫الم‬

Lima surah diawali dengan Alif Lam Ro ‫الر‬


 Surah Yunus (QS. 10), ‫الر‬
 Surah Hud (QS. 11), ‫الر‬

5
 Surah Yusuf (QS. 12), ‫الر‬
 Surah Ibrahim (QS. 14),‫الر‬
 Surah al-Hijr (QS. 15 ) ‫الر‬

Dua surah diawali dengan Tha Sin Mim ‫طسم‬


 Surah as-Syu’araa (QS. 26)‫طسم‬
 Surah al-Qashash (QS. 28)‫طسم‬
d. Kelompok yang terdiri dari 4 huruf, yang ada 2 rangkaian dan terdapat dalam 2 surah
yaitu :
 Surah al-A’raf (QS. 7)
 Surah ar-Ra’du (QS. 13)
e. Kelompok yang terdiri dari 5 huruf, yang ada 2 rangkaian, yaitu:
Surah Maryam (QS. 19) ‫كهيعص‬
3) Pembukaan dengan Panggilan (‫ )النــداء‬Nida’ Pembukaan surah dengan nida’ ini terdapat
dalam 10 surah, yang dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Nida’ untuk Nabi, yang terdapat dalam 5 surah, yaitu:
 al-Ahzab (QS. 33)
 al-Tahrim (QS. 66)
 al-Thalaq (QS. 65)
 al-Muzzammil (QS. 73)
 al-Muddatstsir (QS. 74
b. Nida’ untuk kaum Mukmin, yang terdapat dalam 3 surah, yaitu:
 al-Maidah (QS. 5)
 al-Hujurat (QS. 49)
 al-Mumtahanah (QS. 60
c. Nida’ untuk umat manusia, yang terdapat dalam 2 surah, yaitu:
 an-Nisa (QS. 4)
 al-Hajj (QS. 22
4) Pembukaan dengan (‫ ) الخبــري‬Khabar atau berita Pembukaan surah dalam kelompok ini
dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a. Jumlah ismiyah, terdapat dalam 11 surah, yaitu
 al-Taubah (QS. 9)

6
 al-Nur (QS. 24)
 al-Zumar (QS. 39)
 Muhammad (QS. 47)
 al-Fath (QS. 48)
 ar-Rahman (QS. 55)
 al-Haqah (QS. 69)
 Nuh (QS. 71)
 al-Qadr (QS. 97)
 al-Qari’ah (QS. 101)
 al-Kautsar (QS. 108)
b. Jumlah fi’liyah yang menjadi pembuka surah terdapat dalam 12 surah, yaitu:
 al-Anfal (QS. 8)
 an-Nahl (QS. 16)
 al-Anbiya’ (QS. 21)
 al-Mukminum (QS. 23)
 al-Qamar (QS. 54)
 al- Mujadilah (QS. 58)
 al-Ma’arij (QS. 70)
 al-Qiyamah (QS. 75)
 al-Balad (QS. 90)
 Abasa (QS. 80)
 al-Bayyinah (QS. 98)
 at-Takatsur (QS. 102)
5) Pembukaan dengan Sumpah ( ‫ )القســـم‬al-Qasam Sumpah yang digunakan dalam pembukaan
surah dibagi menjadi 3 macam, yang terdapat dalam 15 surah, yaitu:
a. Surah dengan benda-benda angkasa, yang terdapat dalam 8 surah, yaitu: -
 al-Shaffat (QS.37)
 al-Najm (QS.53)
 al-Mursalat (QS.77)
 al-Nazi’at (QS.79)
 al-Buruj (QS.85)

7
 at-Thariq (QS.86)
 al-Fajr (QS.89)
 ash-Syams (QS.91)
b. Sumpah dengan benda-benda bumi, yang terdapat pada 4 surah, yaitu: -
 al-Dzariyat (QS.51)
 at-Thur (QS.52)
 at-Tin (QS.95)
 al-‘Adiyat (QS.100)
c. Sumpah dengan waktu, yang terdapat pada 3 surah, yaitu:
 al-Layl (QS.92)
 ad-Duhaa (QS.93)
 al-Asr (QS. 103)
6) Pembukaan dengan (‫ )الشــرط‬syarat
Syarat yang digunakan dalam pembukaan surah Al-Qur’an ada 2 macam, yang terdapat
dalam 7 surah, yaitu:
a. Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah, yang terdapat dalam 3 surah, yaitu:
 at-Takwir (QS.81)
 al-Infithar (QS. 82)
 al-Inshiqaq (QS.84)

b. Syarat yang masuk pada jumlah fi’liyah, yang terdapat dalam 4 surah, yaitu:
 al-Wāqi’ah (QS.56)
 al-Munafiqun (QS.63)
 az-Zalzalah (QS.99)
 an-Nashr (QS.110)
7) Pembukaan dengan kata Kerja Perintah (‫ ) األمـــر‬Fi’il amr yang digunakan dalam
pembukaan surah ada 2 macam, yang terdapat dalam 6 surah, yaitu:
a. Dengan ‫ اقرأ‬bacalah, yang terdapat dalam 1 surah, yaitu:
 al-Alaq (QS.96)

b.dengan ‫ قل‬Katakanlah, terdapat dalam 5 surah

 al-Jin (QS.72)

8
 al-Kafirun (QS.109)
 al-Ikhlash (QS.112)
 al-Falaq (QS.113)
 an-Nas (QS.114)
8) Pembukaan dengan Pertanyaan (‫ ) االسثفهـــام‬Pertanyaan yang digunakan dalam pembukaan
surah ada 2 macam, yang terdapat dalam 6 surah, yaitu:
a. Pertanyaan Positif, pertanyan dengan menggunakan kalimat positif, yang terdapat
dalam 4 surah, yaitu:
 an-Naba (QS.78)
 al-Insan (QS.76)
 al-Ghasyiyah (QS.88)
 al-Ma’un (QS.107)
b. Pertanyaan Negatif, pertanyaan dengan menggunakan kalimat negatif, yang terdapat
dalam 2 surah, yaitu:
 al-Insyirah (QS.94)
 al-Fil (QS.105)
9) Pembukaan dengan Do’a (‫ ) الدعــاء‬Pembukaan surah dengan do’a (harapan atau
permohonan) ada 3 macam, yang terdapat dalam 3 surah, yaitu:
a. Pembukaan surah dengan do’a atau harapan yang berbentuk isim (kata benda), ada 2
surah, yaitu:
 al-Muthaffifin (QS.83)
 al-Humazah (QS.104)
 al-Laha(QS.111)
b. Pembukaan surah dengan do’a atau harapan berbentuk fi’il (kata kerja), ada 1 surah,
yaitu:
 al-Lahab (QS.111)
10) Pembukaan dengan alasan (‫ ) التعليــل‬yang berarti karena Pembukaan dengan ta’lil atau
alasan terdapat dalam 1 surah, yaitu:
 al-Quraisy (QS.106)6

6
Acep Hermawan, ‘Ulumul Quran,dalam Ajahari,Ulumul Qur’an ; Ilmu-Ilmu Alqur'an (Cet.1;
Yogyakarta:Aswaja Pressindo,2018)h.163-170

9
C. Pendapat Para Ulama terkait Fawatih As-Suwar
Ibnu Abi al-Asba' memaparkan bahwa pembuka-pembuka surat itu bertujuan untuk
menyempurnakan dan memperindah bentuk-bentuk penyampaian, baik dengan sarana
berupa pujian maupun melalui huruf-huruf. Pembuka pembuka itu juga bertujuan untuk
merangkum segala materi yang akan disampaikan lewat kata-kata awal.
Dari kesepuluh bentuk fawatih al suwar, yang sering menimbulkan kontroversi di
antara para ulama adalah pembuka surat yang berbentuk huruf muqaththa’ah, ini terbukti
dari berbagai pembahasan yang dilakukan oleh para ulama. Sepanjang sejarah, para ulama
telah berusaha untuk memahami dan menyelami rahasia yang terkandung dalam huruf-
huruf penggalan (huruf muqaththa’ah) tersebut7
Huruf Muqatha’ah adalah huruf yang dibaca sebagaimana nama hurufnya. Huruf
Muqatha’ah terdapat pada ayat pertama surat-surat tertentu sebagai pembuka surat, oleh
karena itu Huruf Muqatha’ah juga disebut Fawatikhus Suwar.

Huruf al-Muqatta'at merupakan singkatan yang terdapat di awal pada beberapa


surah dalam Al-Qur'an. yang tidak memiliki arti linguistik yang jelas dan merupakan suatu
bentuk misteri dalam Al-Qur'an. ada 29 surah dalam Al-Qur'an yang diawali dengan huruf
al-Muqatta'at. meskipun makna huruf al-Muqatta'at tidak jelas, namun huruf tersebut
merupakan bagian penting dari teks al-Qur'an sebab menunjukkan kompleksitas dan
keunikan al-Quran serta menginspirasi pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang pesan-
pesan yang terkandung dalam al-Qur'an.oleh Karena itu untuk mengetahu lebih dalam
terkait fawatihus suwar pada bagain huruf al muqatha’ah akan dipaparkan beberapa
pandangan dari para ulama
Pendapat para ulama mengenai Fawatihus suwar dalam hal ini huruf al muqathah
ada dua macam8 :
1. Bahwa makna-makna huruf-huruf terpotong itu tersembunyi karena merupakan rahasia
yang tertutup yang hanya diketahui oleh Allah SWT sendiri, sebab huruf-huruf itu sudah

7
Hakki Akmal Labib,Kajian Ayat Fawatih al-Suwar dalam Alquran, jurnal AN NUUR, V. 11.No 2 (2021) h.9
8
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), hlm 200-203

10
ada sejak zaman azali, sehingga susah menafsirkannya, karena termasuk ayat-ayat
mutasyabbihat, yang hanya diketahui oleh Allah saja. Pendapat yang demikian itu adalah
pendapat ulama salaf, seperti tokoh-tokoh sebagai berikut
a. Sahabat Abu Bakar berkata

‫في كل كتاب سر و سره في القران أوائل السور‬


“Dalam kitab-kitab itu ada rahasianya dan rahasia dari kitab Al-qur’an adalah
pembukaan surah-surahnya”9
b. Sahabat Ali bin Abi Thalib berkata

‫ان لكل كتاب صفوة هذا الكتاب خروف التهجي‬


“Bagi tiap-tiap kitab itu ada intisarinya dan intisari dari kitab Al-qur’an ini ialah
huruf -huruf tahajjinya (huruf ejaan)”10
c. Imam Asy Sya’bi berkata

‫ان لكل كتاب سرا و ان سر هذا القران فوأتح السور‬


“Huruf -huruf itu termasuk rahasia dari Alqur’an ini dan termasuk hal-hal yang
samar yang cukup kita imani lahirnya saja dan pengertiannya kita serahkan kepada
Allah SWT.”11
2. Bahwa makna huruf-huruf yang terpotong itu dapat diketahui oleh Allah SWT dan bisa
dipahami oleh manusia terutama oleh orang-orang yang mendalami pengetahuanNya.
Pendapat ini berdasrkan surah Ali Imran :7

9
T.M.Hasi ash-Shiddiqie,Ilmu-ilmu Al-Qur’an dalam Amroeni Drajat,Ulumul Qur’an;pengantar ilmu-ilmu al-
Qur’an,Edisi I,(Cet. I, Depok:Kencana,2017) h.93
10
Amroeni Drajat,Ulumul Qur’an;pengantar ilmu-ilmu al- Qur’an,Edisi I,(Cet. I, Depok:Kencana,2017) h.93
11
Al-Suyuthi, al-Itqhan fi ulum Al-Qur’an dalam Amroeni Drajat,Ulumul Qur’an;pengantar ilmu-ilmu al- Qur’an,
h.93

11
‫ت ۗ فا َّما الَّ ِذيْن‬ ٌ ‫ٰب واُخ ُر ُمت ٰشبِ ٰه‬ ِ ‫ت ُه َّن اُم الْ ِكت‬ٌ ‫ت م ْحك ٰم‬
ِ ِ
ٌ ٰ‫ي انْـزل علْيك الْكتٰب مْنهُ اٰي‬ ْْٓ ‫ُهو الَّ ِذ‬
ۤ ۤ
‫فِ ْي قُـلُ ْوبِ ِه ْم زيْ ٌغ فـيـتَّبِعُ ْون ما تشابه ِمْنهُ ابْتِغاء الْ ِفْتـن ِة وابْتِغاء تأْ ِويْلِه ۚ وما يـ ْعل ُم تأْ ِويْـلهُ اََِّّل‬

‫اب‬ِ ‫الر ِاس ُخون فِى الْعِلْ ِم يـ ُقولُون اٰمنَّا بِ ۙه ُكلٌّ ِمن ِعْن ِد ربِنا ۚ وما ي َّذ َّكر اََِّّلْٓ اُولُوا ْاَّللْب‬ ٰ
ُ ّ ّْ ْْ ْ َّ ‫اللّهُ ۘو‬

Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada


ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain
mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan,
mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari
takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang
yang ilmunya mendalam berkata, “Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari
sisi Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang
berakal.12

Pendapat yang demikian itu adalah pendapat dari beberapa tokoh sebagai berikut:

a. Sebagian ulama berpendapat bahwa huruf-huruf yang terpotong-potong itu adalah


merupakan sumpah Allah SWT sebagaimana Allah bersumpah dengan bersumpah
dengan bulan, bintang, fajar, bulan, bintang, fajar, langit, buah tin, langit, buah tin,
dsb. Maka Dia dsb. Maka Dia bersumpah pula bersumpah pula dengan huruf yang
terletak di awal surah-surah surah-surah Al-qur’an itu.
b. Imam Ibnu jarir, ibnu Katsir, Ar-Razi, Az-zarkasyi menjelaskan bahwa setelah orang-
orang mengatakan : Jangan dengarkan al-qur’an itu dan biarkan saja, agar kalian tidak
terpikat, maka Allah SWT menghendaki menyampaikan sesutau yang belum pernah
mereka dengar dengan menyebutkan huruf huruf itu, yang menyebabkan mereka lalu
memperhatikan ayat-ayat Alqur’an tadi dan bahkan menyuruh supaya memperhatikan
segala apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
c. Imam Al-Juweini mengatakan bahwa huruf-huruf itu adalah untuk menarik perhatian.
Sebab, dengan mendengar bunyi huruf-huruf itu orang akan terkejut dan heran, lalu

12
https://www.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-7

12
memperhatikan kafal-lafal ayat yang mengikuti bunyi huruf-huruf itu tadi. Sayangnya
dia mengatakan huruf mengatakan huruf itu untuk menarik perhatian Nabi sendiri
yang sudah tentu beliau selalu memerhatikan firman-firman Allah. Jadi mestinya
adalah untuk menarik perhatian umum yaitu orang-orang non-muslim

Tidak sedikit ulama yang mencoba menafsirkan masalah ini, beberapa kitab tafsir
yang menafsirkan huruf-huruf muqatha’ah dalam al-Qur’an, sebagaimana berikut:

1. Az-Zamakhasyary berkata dalam tafsirnya, mengenai huruf-huruf( al muqatha’ah)


ini ada beberapa pendapat yaitu Pertama sebagai nama surah, Kedua sumpah Allah,
Ketiga disebut huruf itu di permulaan surat supaya menarik perhatian yang
mendengarkan Al-Quran.
2. Al-Quwaibi mengatakan bahwasanya kalimat (al muqatha’ah) itu merupakan
peringatan bagi Nabi, mungkin pada saat itu beliau dalam keadaan sibuk, maka
Allah menyuruh Jibril untuk memberikan perhatian terhadap apa yang disampaikan
kepadanya.
3. As-sayyid Rasyid Ridha tidak membenarkan al-quwaibi diatas, karena Nabi
senantiasa dalam keadaan sadar dan senantiasa menanti kedatangan wahyu.
Rasyid ridha berpendapat sesuai dengan ar-Razi bahwa tanbih ini sebenarnya
dihadapkan kepada orang-orang musyrik mekkah dan ahli kitab madinah. Karena
orang-orang kafir apabila nabi membaca al-Qur’an mereka satu sama lain
menganjurkan untuk tidak mendengarkannya, seperti dijelaskan dalam surat fushilat
ayat 26.13
4. Ruh al-Ma’ani karya dari Muhammad Dasykari al-Alusi al-Baghdadi
Q.S.Al Baqarah:1. Menjelaskan bahwa huruf ‫ الم‬tersebut sebagai rangkaian huruf
tahajji yang membacanya mendapatkan kebaikan. Mufassir mengutip hadis Nabi: dari
Ibnu Mas’ud meriwayatkan berkata “aku mendengar Rasulullah saw bersabda
barangsiapa membaca huruf-huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan dan

13
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah & Pengantar Ilmu Al-Qur'an,dalam Junaid,
Fawatiḥal-Suwar Dalam Al-Quran, AL-WAJID, V. 3, No. 2 (Juni 2022).h.701-702

13
satu kebaikan semisal 10 kebaikan, aku tidak mengatakan bahwa ‫ الم‬satu huruf, tetapi
alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf juga” 14
5. Tafsir Al-Munir oleh Wahbah Az-Zuhaili
Menafsirkan Q.S. Al Baqarah :1 bahwa huruf-huruf muqatha’ah dipahami untuk
menentang orang-orang arab dengan membuat sesuatu yang serupa dengan al Qur’an
atau hanya satu ayat saja. Selama susunan komponen dari bahasa mereka dan dari
huruf-huruf yang diucapkan serta pola penyusunan kalimat mereka15
6. Tafsir al-Kasyaf karya Abi al-Qasim Muhammad bin ‘Umar Az Zamakhsyari
Penafsiran Q.S. Al Baqarah:1 yang diupayakan oleh Abi Qasim Muhammad Az
Zamakhsyari menyatakan huruf-huruf muqatha’ah menyimpan kata yang di dalamnya
merahasiakan sebuah makna tahlil, hauqalah, hay’illah, dan basmallah. Rangkaian ‫الم‬
diserupakan seperti seruan (satu, dua , dan tiga)16
7. Al-Maraghi karya Ahmad Mushtofa al-Maraghi
Penafsiran Mushtofa al-Maraghi dalam Q.S. Al Baqarah:1 menjelaskan bahwa
pandangan terhadap sifat al-Qur’an al-Karim sebagai isyarah, kemukjizatan, dan
pengkokohan bukti terhadap ahli kitab17

14
Muhammad Dasykari Alusi Al-Baghdadi, Ruh Al-Ma’ani ,dalam Roma Wijaya, Pemaknaan Huruf-
Huruf Muqathaa’ah Dalam Al Qur’an ; Telaah Penafsiran Maulana Muhammad Ali, Pappasang I, V.4, No. 2 (
juli-desember 2022). h.36
15
Wahbah Zuhaili, Tafsir Al-Munir, dalam Roma Wijaya, Pemaknaan Huruf-Huruf Muqathaa’ah Dalam
Al Qur’an ; Telaah Penafsiran Maulana Muhammad Ali, Pappasang I, h.36
16
Abi Qasim Muhammad Zamakhsyari, Al-Kasysyaf dalam Roma Wijaya, Pemaknaan Huruf-Huruf
Muqathaa’ah Dalam Al Qur’an ; Telaah Penafsiran Maulana Muhammad Ali, h.37
17
Ahmad Musthofa Maraghi, Tafsir Al-Maraghi dalam Roma Wijaya, Pemaknaan Huruf-Huruf
Muqathaa’ah Dalam Al Qur’an ; Telaah Penafsiran Maulana Muhammad Ali,h.37

14
BAB III
penutup
A. KESIMPULAN
1. Defenisi
Fawatih As-Suwār terdiri dari dua kata, “fawatih” dan “as-suwār”. Fawatih
merupakan jamak taksir dari fatihah yang berarti pembuka. Sedangkan as-suwār
merupakan jamak taksir dari surah, yang berarti surah, dan as-suwār berarti surah-surah.
Oleh karena itu, istilah fawatih as-suwār secara harfiah berarti “pembuka surah-surah”.
Singkatnya fawatih al-suwar adalah pembuka-pembuka surat, dikarenakan posisinya yang
mengawali perjalanan teks-teks suatu surat. Apabila dimulai dengan huruf-huruf hijaiyah
yang terputus, huruf tersebut sering disebut dengan huruf muqaththa’ah (huruf yang
terpisah-terpisah)
2. Bentuk fawatihus suwar
a. Pembukaan dengan pujian kepada Allah al-tsana’ (‫)الثنـــاء‬
b. Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-putus ( ‫)المقطعــة‬
c. Pembukaan dengan Panggilan (‫ )النــداء‬Nida’
d. Pembukaan dengan ( ‫ )الخبــري‬Khabar
e. Pembukaan denga Sumpah ( ‫ )القســـم‬al-Qasam
f. Pembukaan dengan (‫ )الشــرط‬syarat
g. Pembukaan dengan kata Kerja Perintah ( ‫)األمـــر‬
h. Pembukaan dengan Pertanyaan ( ‫)االسثفهـــام‬
i. Pembukaan dengan Do’a ( ‫)الدعــاء‬
j. Pembukaan dengan alasan (‫) التعليــل‬
3. Pendapat para ulama
Adapun pendapat para ulama mengenai Fawatihus suwar dalam hal ini huruf al muqathah
ada dua macam
a. Bahwa makna-makna huruf-huruf terpotong itu tersembunyi karena merupakan rahasia
yang tertutup yang hanya diketahui oleh Allah SWT sendiri, sebab huruf-huruf itu sudah
ada sejak zaman azali, sehingga susah menafsirkannya, karena termasuk ayat-ayat
mutasyabbihat, yang hanya diketahui oleh Allah saja.

15
b. Bahwa makna huruf-huruf yang terpotong itu dapat diketahui oleh Allah SWT dan bisa
dipahami oleh manusia terutama oleh orang-orang yang mendalami pengetahuanNya.
Pendapat ini berdasrkan surah Ali Imran :7

16
DAFTAR PUSTAKA

Junaid, Fawatiḥal-Suwar dalam Al-Quran, AL-WAJID, V. 3, No. 2 Juni 2022


Akmal , Hakki Labib,Kajian Ayat Fawatih al-Suwar dalam Alquran, jurnal AN NUUR, V.
11.No 2 2021
Djalal, Abdul, Ulumul Qur’an, Surabaya: Dunia Ilmu, 2000

Ajahari,Ulumul Qur’an ; Ilmu-Ilmu Alqur'an,Cet.1; Yogyakarta:Aswaja Pressindo,2018

M Yusuf, Kadar, Studi AL-Qur’an,Jakarta,AMZAH,2014


Gufron, Mohammad, & Rahmawati, Ulumul Qur’an, Yogyakarta: Teras, 2013
Muhammad, Maulana Ali, Pappasang I, V.4, No. 2, juli-desember 2022
https://www.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-7
Drajat, Amroeni, Ulumul Qur’an;pengantar ilmu-ilmu al- Qur’an,Edisi I,Cet. I,
Depok:Kencana,2017

17

Anda mungkin juga menyukai