Maya Nuraeni
ABSTRAK
Al-quran adalah kalamullah yang di wahyukan kepada nabi Muhammad SAW. Al-quran
merupakan petunjuk bagi seluruh umat islam. Dimana didalamnya terdapat perintah dan
larangan. Al-quran terdiri dari 114 surat. Setiap surat di dalam al-quran dimulai atau di awali
dengan berbagai macam bentuk kalimat. Di dalam ‘ulum al-quran, pembahasan mengenai
awal surat atau pembuka surat al-quran ini dinamakan dengan fawatuhussuwar. Metode yang
digunakan ialah reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dari
penelitian Pustaka ini ialah memahami arti dari fawatuhussuwar, macam-macam pembagian
ABSTRACT
Al-Quran is the word of Allah which was revealed to the prophet Muhammad SAW. Al-
Quran is a guide for all Muslims. In which there are orders and prohibitions. Al-Quran
consists of 114 letters. Each letter in the Koran begins or begins with various forms of
sentences. In the 'ulum of the Koran, the discussion regarding the beginning of the letter or
the opening of the letter of the Koran is called fawatuhussuwar. The method used is data
reduction, data presentation, and conclusions. The results obtained from this library research
are understanding the meaning of fawatuhussuwar, its various divisions and the urgency of
studying it to date.
melalui malaikat Jibril AS. Al-quran merupakan pedoman bagi seluruh umat
dan berpaling dari keburukan. Sehingga umat islam bisa keluar dari kegelapan
kisah umat masa lalu, hukum, serta dasar-dasar ilmu pengetahuan dan
yang di lakukan oleh para ulama dan sarjana dari zaman dahulu sampai
sekarang.
lautan ilmu yang tidak habis-habisnya untuk dikaji dari berbagai isi. Salah satu
diketahui bahwa Al-Quran terdiri dari 114 surat, ternyata diawali dengan
1
Efendi, A. (2014). Nilai Pendidikan Dalam Fawatih As-Suwar. Tarbawiyah, 11(2), 293.
Teknik pengumpulan data, sumber data, cara anlisis data, uji korelasi, dan
sebagainya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah
analisis data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman
dan Spradley, aktivitas dalam analisis data yaitu: data reduction, data display,
dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
diperlukan.
2
Abdur Rofi Hamas & Gagah Daruhadi, Latar Belakang Lahirnya Kelompok Mu’tazilah: Ushul
Al-Madhab dalam Aliran Mu’tazilah. hlm. 3
Istilah Fawatihus suwar terdiri dari dua kata, yakni Fawatih dan Suwar.
"fawatih" adalah jamak dari kata "fatih" atau "fatihah" yang berarti pembuka.
Sedangkan "as-suwar" adalah jamak taksir dari kata "surah" yang berarti surah,
Jika pembukaan surat itu diawali dengan huruf-huruf Hijaiyah, maka huruf
pembukaan dan tidak ada satu surat pun yang keluar dari sepuluh macam
sangat penting untuk kita pelajari. Diantara pembuka surat itu diawali dengan
bentuk ini memberi pesan tertentu yang hanya bisa dipahami oleh mereka
3
Ajahari. (2018). Ulumul Qur'an (Ilmu-Ilmu Al-Qur'an). Yogyakarta: Aswaja
4
Anwar, R. (2015). Pengantar Ulumul Qur'an dan Ulumul Hadits Teori Metodologi.
yaitu:
tha’at)
sebagai berikut:5
5
Ajahari. (2018). Ulumul Qur'an (Ilmu-Ilmu Al-Qur'an). Yogyakarta: Aswaja
Surah al-Baqarah (QS. 2), Surah Ali Imran (QS. 3), Surah al- Ankabut (QS.
29), Surah ar-Rum (QS. 30), Surah Lukman (QS. 31), Surah as-Sajadah (QS.
32).
Surah Yunus (QS. 10), Surah Hud (QS. 11), Surah Yusuf (QS. 12), Surah
Q.S Al Ahzab, Q.S At Tahrim dan Q.S At Thalaq Q.S al Muzammil dan Q.S
Al Mudatsir )
Terdapat tiga surat Yaitu : Q.S Al Maidah , Q.S Al Mumtahanah dan Q.S Al
Hujurat
Terdapat dalam dua surat Yaitu : Q.S An Nisa dan Q.S Al Hajj
Yaitu : Q.S At-Taubah, Q.S An-Nur, Q.S Az-Zumar, Q.S Muhammad, Q.S Al
fath, Q.S Ar Rahman, Q.S Al Haaqqah, Q.S Nuh, Q.S Al Qodr, Q.S Al Qoriah
b. Jumlah Fi’liyah Terdiri dari 12 surat Yaitu : Q.S Al Anfal, Q.S An Nahl,
Q.S Al Qomar, Q.S Q.S Al Mu'minun, Q.S Al Anbiya, Q.S Al Mujadalah, Q.S
Al Ma'arij, Q.S Al Qiyamah, Q.S Al balad, Q.S Abasa, Q.S Al bayyinah, Q.S
At Takatsur. 7
7
Ajahari. (2018). Ulumul Qur'an (Ilmu-Ilmu Al-Qur'an). Yogyakarta: Aswaja
b. Sumpah dengan benda-benda bumi, yang terdapat pada 4 surah, yaitu: - al-
c. Sumpah dengan waktu, yang terdapat pada 3 surah, yaitu: - al-Layl (QS.92)
Syarat yang digunakan dalam pembukaan surah Al-Qur’an ada 2 macam, yang
a. Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah, yang terdapat dalam 3 surah, yaitu:
b. Syarat yang masuk pada jumlah fi’liyah, yang terdapat dalam 4 surah, yaitu:
(QS.110).
Fi’il amr yang digunakan dalam pembukaan surah ada 2 macam, yang terdapat
an-Nās (QS.114). 8
8
Ajahari. (2018). Ulumul Qur'an (Ilmu-Ilmu Al-Qur'an). Yogyakarta: Aswaja
Mā’un (QS.107)
Pembukaan surah dengan do’a (harapan atau permohnan) ada 2 macam, yang
a. Pembukaan surah dengan do’a atau harapan yang berbentuk isim (kata
b. Pembukaan surah dengan do’a atau harapan berbentuk fi’il (kata kerja), ada
(QS.106). 9
Para ulama Salaf Ṣalih mempercayai bahwa fawātiḥ assuwar telah tersusun
sedemikian rupa semenjak zaman azali, hal ini dikarenakan untuk melengkapi segala
mutasyabih yang hanya Allah sendiri yang mengetahui secara pasti penafsirannya.10
hijaiyahnya”. Abu Bakar ash-Shiddiq juga berkata: “Setiap Kitab mempunyai rahasia,
rahasia al-Qurān adalah huruf permulaan suratnya”. Ulama Atsar telah menukilkan
tersebut adalah ilmu yang tersembunyi dan rahasianya terhalangi yang Allah sendiri
yang mengetahuinya”.
Melihat pernyataan diatas, bahwa fawātiḥ as-suwar bersifat azali dan selalu
yang sedikitpun tidak berfaedah dan tidak berasas sama sekali. Diantara taksiran
terhadap huruf-huruf ini berdasarkan kepada hisab (kira-kira) ayat, untuk diambil
pengertian darinya mengenai lama masa kekalnya umat Islam atau menunjukkan
permulaan surat itu menunjukkan sejauh atau masa kekalnya umat Islam. Begitu pula
firman Allah bahwa Baitul Maqdis akan diduduki oleh orang Islam
menggunakan bathiniyah, tidak dapat diragukan lagi penafsiran tersebut tidak dapat
lagi dipegang dan dijadikan pijakan dalam menjelaskan makna fawātiḥ assuwar.
Karena tafsiran tersebut lahir dari perasaan halus mereka yang selalu diselimuti
kerahasiaan yang sulit dipahami maknanya. Sehingga tidak bisa dipegang dan
dijadikan acuan dalam penafsiran, karena tidak memberikan konsep metodologi yang
11
Acim, S. A. (2020). Kajian Ulumul Qur'an. NTB: Al-Haramain Lombok. hlm 121
bahwa fawātiḥ as-suwar itu merupakan huruf yang terpotong-potong. Setiap potong
huruf mengandung nama Allah. Atau huruf itu potongan dari satu kalimat, kemudian
kata yang saling berhubungan. Di antara mereka adalah Ibnu Abbas, dia berpendapat
hakim, „Ain berarti alīm dan Ṣad berarti ṣādiq. Didalam riwayat lain disebutkan
bahwa kaf berarti mulkun, ha‟ berarti Allāh, ya dan „ain berarti aziz dan ṣad berarti
ṣāwir. Dalam riwayat lain disebutkan pula bahwa berarti kabīr, hādin, aziz
dan ṣādiq. Adapun tentang ,menurut aḍ-Ḍāhak berpendapat: “Alif berarti Allāh,
lam berarti a‟lamu dan ra berarti a‟rafu”. Ibnu Abbas berpendapat bahwa berarti
annallāhu ufassilu (Aku adalah Allah, Aku menjelaskan sesuatu), riwayat lain
maknanya disebutkan bahwa annallāhu ṣādiq atau Allāh al-Rahmān al-Ṣāmad. Para
penafsir lain ada yang berpendapat bahwa maknanya adalah Ṭūrsina dan
Musa, karena kedua surat yang dimulai dengan huruf-huruf ini mengisahkan Musa
di Ṭūrsina.
yang Nabi sebagai seorang manusia kadang sibuk. Maka dari itu Jibril menyampaikan
firman Allah seperti alif-lam-mim, dan lain-lain dengan suara Jibril, supaya Nabi
diuatamakan pada ruh dan watak kejiwaan Nabi yang mulia. Dalam hal ini ia tidak
mengkhususkan pada siapa peringatan itu ditujukan. Sedang ulama lain memberikan
keterangan bahwa peringatan itu ditujukan kepada kaum musyrikin di Mekkah dan
12
Acim, S. A. (2020). Kajian Ulumul Qur'an. NTB: Al-Haramain Lombok. hlm 122-123
kebahasaan. Fawātiḥ as-suwar adalah salah satu realitas keistimewaan yang misterius
yang terdapat dalam al-Qurān. Dari segi makna, memang banyak sekali
tampilan huruf atau kalimat yang ada di dalam al-Qurān itu sangat kuat dipengaruhi
oleh gaya bahasa dan seni sya‟ir bangsa Arab. Urgensi telaah terhadap fawātiḥ as-
suwar tidak terlepas dari konteks penafsiran al-Qurān . Ibnu Ṭāwus berkata:
Arab, dan mereka ditantang untuk membuat sebuah surat seperti al-Qurān maka
Allah hendak berkata kepada mereka bahwa al-Qurān ini disusun dari jenis huruf-
huruf terputus yang kamu kenal dan kamu merasa mampu menirunya. Oleh sebab
itu, ketidakmampuan kamu membuat sebuah surat saja seperti al-Qurān ini
menandakan bahwa yang menghalangi dan melemahkan kamu adalah Allah, dan
menyatakan bahwa hikmah fawātiḥ as-suwar yang diikuti kata al-Kitab, at-Tanzil dan
alQurān adalah bahwa al-Qurān yang agung itu diturunkan secara berat (tsaqil), dan
setiap surat yang awalnya menerangkan tentang al-Qurān , al-Kitab dan at-Tanzil,
dan diawali oleh sesuatu imbuhan, maka menjadi kewajiban bagi yang diajak bicara
13
Acim, S. A. (2020). Kajian Ulumul Qur'an. NTB: Al-Haramain Lombok. hlm 123-124
ada pula ayat-ayat yang berbicara tentang al-Qurān, atTanzil, dan menyebutkan al-
Kitab pada ayat-ayat awalnya, tidak dibuka oleh huruf itu, seperti surat al-Kahfi, al-
satu realitas dari keistimewaan al-quran. Artinya, hamper tidakk ada satu kajian yang
huruf ini berasal dari Bahasa Arab, dan mereka di tantang untuk membuat sebuah
surat yang serupa dengan al-quran, maka Allah seakan hendak berkata kepada
mereka betapa al-quran disusun dari jenis-jenis huruf terputus yang kamau kenal dan
kamu merasa mampu menirunya. Oleh sebab itu, ketidakmampuan kamu membuat
sebuah surat saja menunjukkan bahwa yang menghalangi dan melemahkan kamu
adalah Allah, dan al-quran tidak lain sebagai hujjah bagi Rasulullah SAW. 15
14
Acim, S. A. (2020). Kajian Ulumul Qur'an. NTB: Al-Haramain Lombok. hlm 124
15
Anwar, R. (2015). Pengantar Ulumul Qur'an dan Ulumul Hadits Teori Metodologi.
fawatihussuwar berasal dari dua kata yakni fawatih dan suwar yang memiliki arti
Muqath-tha’at)
mengupas tuntas, tetap saja penting bagi kita untuk terus mempelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, R. (2015). Pengantar Ulumul Qur'an dan Ulumul Hadits Teori Metodologi.
Yogyakarta: IRCiSoD.
Efendi, A. (2014). Nilai Pendidikan Dalam Fawatih As-Suwar. Tarbawiyah, 11(2), 293.