Disusun Oleh:
M. Ariz Julian
Lussy Oktavina.
(2023)
Kata pengantar
Kata pengantar.
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Ta‟ala yang telah memberikan karunia-
Nya untuk dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah dan selesai pada waktunya.
Makalah ini merupakan hasil dari kerja keras Mahasiswa Kelompok 6. Diharapkan
kedepannya Bisa memperbaiki dari kekurangan Makalah ini agar bisa menambah
Wawasan dalam Menuntut Ilmu.
Makalah ini tentu masih jauh dari sempurna, untuk itu dimohonkan masukan
berupa kritik dan saran, agar kedepannya Mahasiswa-mahasiswi mampu
menghasilkan karya makalah yang lebih baik.
Dengan ini kami telah menyusun makalah ini , dengan tujuan agar lebih
memahami tentang Fawatihus Suwar dengan jumlah, surat, dan ayat nya dalam
Perspektif Al Qur‟an.
Kata Pengantar………………………………………………………………
Daftar isi…………………………………………………………………….
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang……………………………………………………...
A. Rumusan masalah…………………………………………………..
B. Tujuan ……………………………………………………………..
Bab II Pembahasan
A. Kesimpulan……………………………………………………..
B. Saran …………………………………………………………..
Daftar Pustaka………………………………………………………………
Belajar Al Qu,ran telah banyak dilakukan Oleh para ulama dan sarjana tempo dulu,
termasuk para sahabat pada zaman Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Salam. Hal itu
tidak lepas dari displin dan keahlian yang dimiliki oleh mereka masing-masing. Ada
yang mencoba mengolaborasi dan melakukan eksplorasi lewat perspektif keimanan
historis, bahasa dan sastra pengkodifikasian , kemu‟jizatan penafsiran serta telah
kepada huruf-huruf nya.
Kondisi semacam itu bukan hanya merupakan tanggung jawab seorang Muslim
untuk memahami bahasa-bahasa agamanya. Tetapi sudah berkembang kepada
nuansa lain yang menitikberatkan kepada studi yang bersifat ilmiah yang memberikan
kontribusi dalam perkembangan pemikiran dalam dunia Islam. Kalangan sarjana
Barat banyak yang melibatkan diri dalam pengkajian Al Qu‟ran, denagn motivasi
dan latar belakang kultural maupun intelektual yang berbeda-beda.
Al Qu‟ran sebagaimana diketahui terdiri 114 surat, yang di awali dengan beberapa
macam pembukaan (Fahawithus Suwar), di antara macam pembuka surat yang aktual
pembahasannya hingga sekarang ini huruf muqatha‟ah. Menurut Watt, huruf-huruf
yang terdiri dari huruf-huruf alphabet (Hijaiyah) ini, selain mandiri juga mengandung
banyak misterius, karena sampai saat ini belum ada pendapat yang dapat menjelaskan
masalah itu secara memuaskan.
B. Rumusan Masalah
Tujuan
PEMBAHASAN
Kata Fawatih merupakan bentuk jamak dari kata Fatihah yang berarti pembukaan
atau permulaan atau awalan. Sedangkan kata As Suwar adalah bentuk jamak dari As
Surah yaitu Sekumpulan Ayat-ayat Al Qur‟an yang mempunyai awalan dan akhiran.
Fawatihus suwar adalah beberapa macam awalan dari surat-surat Al Qur‟an.
Ibnu Abi Al Asba‟ menulis sebuah kitab yang secara mendalam membahas tentang
bab ini, yaitu kitab Fi Al khaqathir Al Sawanih Asrar Al Fawatih. Ia mencoba
menggambarkan tentang beberapa kategori dari pembukaan-pembukaan surat yang
ada di dalam Al Qu‟ran.
1. Pembukaan dengan pujian kepada Allah Ta‟ala (Al istiftah bi Al tsana). Ini
terdapat dalam 14 surat.
Yaitu:
a) Diawali dengan lafadz ()اىذَد هلل, terdapat dalam 5 surat yaitu Al Fatihah, Al
Ana‟am, Al Kahfi, Al Saba‟, dan Fatir.
b) Diawali dengan lafadz ()ذثازك, terdapat dalam 5 surat, yaitu Al Furqan dan Al
Mulk.
a) Terdiri dari 1 huruf, terdapat dalam surat Sad, Qaf, dan Nun.
b) Terdiri dari 2 huruf, terdapat dalam surat Al Mukmin, Fussilat, As Syura, Adz
Dzukhruf, Ad Dukhan, Al Jasiyah, Al Ahqaf, An Naml, Taha, dan Yasin.
a). Nida untuk Nabi Sallallahu Alaihi Wa Salam, terdapat dalam 5 surat, diantaranya
surat At Talaq, Al Ahzab, At Tahrim dan, Al muzammil, dan Al Muddatsir,
b). Nida untuk kaum mukminin terfapat dalam surat Al Maidah dan Al Hujurat.
c). Nida untuk umat manusia terdapat dalam surat An Nisa dan Al hajj.
yaitu:
Contohnya:
2. Surat Al Qadr (ٔظ ْ٘ ِى ِ ( )تَ َس ۤا َءج ٌ ِ ٍَِّ هSungguh telah menurunkannya (Al Qur‟an)
ُ ّٰللا َٗ َز
pada malam lailatul Qadr).
3. Surat Al Qari‟ah( ُ عح ِ َ( )اَ ْىقHari Kiamat, apakah Hari kiamat itu?).
َ از
ٍ ٰٝ َٖا ٰاْٞ ظ ْ٘ َزج ٌ ا َ ّْصَ ْى ْٰ َٖا َٗفَ َسض ْْٰ َٖا َٗا َ ّْصَ ْىَْا ِف
6. Surat An Nur (د ُ ) (ini adalah) suatu surat yang
kami turunkan dan kami wajibkan).
7. Surat Az Zumar (ٌِْ ٞ ِْص ْاى َذ ِنّٰٝللاِ ْاى َع ِص ِ ُو ْاى ِن ٰرْٝ ( )ذ َ ْْ ِصKitab Al Qur‟an ini dinuzulkan
ة ٍَِِ ه
oleh Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana).
9. Surat Al Fath( ًْاْٞ ( ) اَِّّا َفرَذْ َْا َىلَ فَرْ ًذا ٍُّ ِثSungguh kami telah, memberikan kepada
mu kemenangan yang nyata).
10. Surat Al Haqqah ( ۚ ُ( ) ا َ ْى َذ ۤاقَّح ٍَا ْاى َذ ۤاقَّحHari KIamat, Apakah Hari Kiamat itu?
Contohnya:
1. Surat Al Anfal ( َعْـَٔيُ َّْ٘لَ َع ِِ ْاْلَ ّْفَا ِهٝ) (Mereka bertanya kepadamu tentang
pendistribusian harta rampasan perang).
2. Surat Al Mukminun( َُْ٘ ٍُِْ ْ( )قَدْ ا َ ْفيَ َخ ْاى َُؤSungguh beruntung Orang-orang yang
beriman).
ِ َّْب ِىي
3. Surat Al Anbiya (اض َ ( )اِ ْقر ََسTelah dekat kepada manusia hari menghisab
segala amalan mereka).
4. Surat Al Qiyamah ( ََ ِحٰٞ ْ٘ ًِ ْاى ِقَٞ )ْل ا ُ ْق ِع ٌُ ِت
َ (Aku bersumpah dengan hari kiamat)
5. Surat Al Balad ( ََ ِحٰٞ َ ْ٘ ًِ ْاى ِقٞ( )ََ ا ا ُ ْق ِع ٌُ ِتAku bersumpah dengan kota ini, Makkah)
7. Surat An Nahl (ٓ٘ اٍسهللا فّل ذعرعجيٜ( )اذTelah pasti datangnya ketetapan Allah itu
, maka janganlah minta di segerakan).
8. Surat Al Qamar (ٌٖ( )اقرسب ىيْاض دعاتSemakin dekat saat hari (Kiamat) dan
terbelahlah bulan),
9. Surat Al mujadalah ( ذجادىلٜ( )قدظَع هللا ق٘ه اىرSungguh Allah telah mendengar
ucapan perempuan mengajukan gugatan padamu).
ِ َِْ َمفَ ُس ْٗا ٍِ ِْ اَ ْٕ ِو ْاى ِن ٰرَٝ ُن ِِ اىَّ ِرٝ ٌْ َ )ىOrang-orang yang kafir dari
11. Surat Al Bayyinah ( ة
golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan
(agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata,
ٍ ظ ۤا ِٕى ٌو ِت َعرَا
12. Surat Al Ma‟arij (ٍب َّٗا ِقع َ ظا َ َه
َ ) 1. Seseorang bertanya tentang azab yang
pasti terjadi,
Contohnya:
4. ِ ظ ٰي
Surat Al Mursalat ( د ع ُْسفًا َ )ٗ ْاى َُ ْس
َ (Demi (malaikat-malaikat) yang diutus
untuk membawa kebaikan).
َّ )ٗاى
7. Surat As Syams ( ش َْ ِط َٗض ُٰذى َٖا َ (Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari).
Misalnya:
Misalnya:
Syarat yang digunakan Allah sebagai pembukaan surat al Qur‟an ada 2 macam dan
digunakan dalam 7 surat, yaitu:
Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah dipakai diawal 3 surat diantaranya:
ْ ط ُم ّ ِ٘ َز
1. Surat at Takwir ( خ َّ ( )اِذَا اىApabila matahari diulung)
ُ َْ ش
2. َ َع ََ ۤا ُء ا ّْف
ْ ط َس
Surat Al Infithar ( خ َّ ( )اِذَا اىApabila langit terbelah).
3) Surat Al zalzalah (ض ِش ْىصَ اىَ َٖا ِ َ( )اِذَا ُش ْى ِصىApabila bumi diguncangkan
ُ د ْاْلَ ْز
dengan guncangan yang dahsyat).
ُ ّْٰللاِ َٗ ْاىفَر
4) Surat An Nashr (خ ْ َّ ( )اِذَا َج ۤا َءApabila telah datang pertolongan
ص ُس ه
Allah dan kemenangan).
a) Dengan (ْ( )اِ ْق َسأBacalah yang hanya terdapat dalam surat Al Alaq)
3) Surat Al Ghasiyyah (َ ِحٞش ِ ْث ْاىغَاُ ٝ)ٕ َْو ا َ ٰذىلَ َد ِد
ْ ْدَ اىَّرٝ )ا َ َز َءTahukah kamu
ُ ُّ َنرٝ ِٛ
4) Surat Al Ma‟un (ِِْ ّٝ ِب ِتاى ِد
(orang) yang mendustakan agama?
10. Pembukaan dengan alasan (Al Istifah Bi Al Ta’lil) Pembukaan dengan alasan ini
ِ ْٰيٝ)ْل
hanya terdapat dalam surat Al Quraisy ( ٍْشٝف قُ َس ِ ِ (Karena kebiasaan orang-orang
Quraisy).
Para ulama yang membicarakan masalah ini ada yang berani menafsirkannya ,
dimana mana huruf-huruf itu merupakan rahasia yang hanya Allah sendiri
yang mengetahui nya.
1. Az zamakhsari berkata dalam tafsirnya Al Qasysyaf huruf-huruf ini ada
beberapa pendapat
Yaitu:
e. (عصٖٞ )مdiambil dari ( صادق- ٌٌٞ – عيٌٞ – ٕاد – دنٝ )مسjuga berarti
( صادق- ٌِ – عاىَٞ)ماُ – ٕاد – ذ.
Dari pendapat para Ahli tentang Fawatihus Suwar , dapat dilihat bahwa
pentakwilan sebuah Ayat sangat banyak macamnya. Hal ini boleh jadi
didasari Oleh pendidikan dan ilmu-ilmu yang dimilikinya serta
kecenderungan mereka megkaji Al Qur‟an secara lebih luas.
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah ini adalah
Fawatihus Suwar adalah Pembuka-pembuka surat, karena posisinya di
awal surat dalam Al Qur‟an.
Para ulama berpendapat bahwa huruf-huruf Fawatihus Suwar itu secara
umum telah sedemikian azali maka banyak ulama yang tidak berani
menafsirkannya dan tidak berani mengeluarkan pendapat yang tegas
terhadap makna huruf-huruf tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Budiharjo. 2012. Ulumul Quran. Yogyakarta: Tiara Wacana Group.
2. Hermawan, Acep. 2011. Ulumul Quran. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
3. Mushlih, Hafidz, Ceceng Salamudin. 2014. Ulum Al Quran.
Bandung.
4. Syadali, Ahmad, Ahmad Rof‟i. 1997. Ulumul Quran 1. Bandung.