Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ULUMUL QUR’AN

FAWATIHUSS SUWAR
Semester 2 / Fakultas Agama Islam / PAI B11
Dosen Pengampu : Aris Abdul Ghoni, M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Muhammad Dzulfiqor N : 21106011296


2. Muhammad Syamsul Ma’arif : 21106011308
3. Muhammad Kamal Muzakki : 21106011265
4. Afif Mundzir Arrosyadi : 21106011298
5. Sholahuddin Al Ayyubi : 21106011325

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Pembahasan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Fawatihus suwar 2
B. Macam-macam Fawatihus suwar dalam Al-Qur’an 2
C. Pendapat Ulama tentang Fawatihus suwar 4
D. Hikmah Fawatihus suwar 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 7
B. Penutup 7
Daftar Pustaka 8

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah Ta’ala yang telah melimpahkan begitu banyak
nikmat kepada kita sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Ulumul
Qur’an ini dengan judul “Fawatihuss Suwar”. Sholawat serta salam semoga tetaplah tercurahka
n pada Nabi agung kita Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafa’at beliau kelak
di hari kiamat. Amiin.
Selanjutnya dalam pembuatan makalah ini pasti banyaklah kesalahan dan ketidak sempurn
aan dalam penulisan makalah. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan sarannya kepada teman-te
man khususnya kepada dosen pengampu untuk membantu proses kesempurnaan makalah ini. Se
hingga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Brabo, 10 Juni 2022

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam al-Qur’an ada berbagai bentuk yang digunakan oleh Allah dalam memulai
fimanNya. Terkadang sebuah surat diawali dengan bacaan tahmid, tasbih, nida, sumpah, amr dan
lain-lain.Tujuan pembuatan makalah ini adalah mencoba untuk mencoba memahami lebih jauh
tentang makna dibalik fawatihus suwar. Dalam beberapa surat ternyata Allah membuka fiman
Nya dengan beberapa kalimat yang berbeda yang sering disebut dengan al-ahruf al-muqatta’ah,
sehingga menimbulkan tanda tanya besar bagi beberapa orang yang belum memahaminya.
Karena sulit sekali untuk dipahami maknanya dibalik beberapa kalimat pembuka yang berada di
luar kebiasaan itu.
Tujuan utama pembuatan makalah ini adalah untuk membedah beberapa persoalan ini
dengan menggunakan bebarapa pendekatan untuk melakukan pemaknaan terhadap kalimat yang
dijadikan pembuka surat dalam al-Qur’an.Hasilnya adalah bagaimana mengetahui apa makna
dari fawatihus suwar, meski sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti apa makna yang
terdapat dibalik huruf muqatt’ah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Fawatihus suwar?
2. Macam-macam Fawatihus suwar?
3. Apa pendapat ulama tentang Fawatihus suwar?
4. Apa saja hikmah Fawatihus suwar?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui penafsiran Fawatih as-Suwar.
2. Menambah wawasan bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya terhadap konsep
Fawatih as-Suwar dalam al-Qur’an.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian fawatihus suwar


Menurut bahasa fawatih adalah jamak dari fatihah ,yang berarti pembukaan atau permulaan
atau awalan. Sedangkan kata as-suwar adalah jamak dari kata as-surah, sekumpulan ayat-ayat
Alquran yang mempunyai awalan dan akhiran.
Jadi, fawatihus suwar adalah beberapa pembukaan dari surah-surah Alquran atau beberapa
macam awalan dari surah-surah Alquran. Sebab, seluruh surah al-qur’an yang berjumlah 114
buah surah itu dibuka dengan sepuluh macam pembukaan,tidak ada satu surah pun yang keluar
dari sepuluh macam pembukaan itu. Dan tiap-tiap macam pembukaan itu mempunyai
rahasia/hikmah sendiri-sendiri, hingga perlu sekali untuk dipelajari.
Istilah fawatihus suwar ini sering dijumbuhkan orang dengan al-huruful muqaththa’ah
( huruf terputus-putus yang terdapat di permulaan surah-surah al-qur’an) seperti Dr.shubhi
Ashshahih dalam kitabnya Mabahits fi’Ulumil qur’an.karena itu, perlu ditegaskan bahwa
fawatihus suwar itu berbeda dengan huruful muqaththa’ah yang hanya mempunyai salah satu
macam dari fawatihus suwar yang ada sepuluh macam yang hanya menjadi pembahasan dari 29
surah dari 114 surah-surah Al-qur’an.
B. Macam-macam Fawatihus Suwar dalam Alquran
Ibnu Abi Al Asba dalam buku Permata Alquran menjelaskan, ada lima bentuk fawatihus
suwar yang ada di dalam Alquran, yaitu:
1. Fawatihus suwar dalam bentuk pujian terhadap Allah SWT
Bentuk fawatihus suwar yang pertama yaitu menggunakan lafal pujian yang ditujukan
kepada Allah dengan menggunakan kalimat hamdalah atau tasbih. Contohnya:
 Surat Al Fatihah
‫َاْلَحْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب اْلٰع َلِم ْيَن‬
Artinya: Segala puji bagi Allah
 Surat Al An’am
‫َاْلَحْم ُد ِهّٰلِل اَّلِذ ْي َخ َلَق الَّسٰم ٰو ِت َو اَاْلْر َض َو َجَعَل الُّظُلٰم ِت َو الُّنْو َر ۗە ُثَّم اَّلِذ ْيَن َكَفُرْو ا ِبَر ِّبِهْم َيْع ِد ُلْو َن‬

2
Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menjadikan gelap
dan terang, namun demikian orang-orang kafir masih mempersekutukan Tuhan mereka dengan
sesuatu.
 Surat Al Isra
‫ُسْبٰح َن اَّلِذ ْٓي َاْس ٰر ى ِبَع ْبِدٖه َلْياًل ِّم َن اْلَم ْس ِج ِد اْلَحَر اِم ِاَلى اْلَم ْس ِج ِد اَاْلْقَص ا اَّلِذ ْي ٰب َر ْك َنا َح ْو َلٗه ِلُنِرَيٗه ِم ْن ٰا ٰي ِتَنۗا ِاَّنٗه ُهَو الَّس ِم ْيُع اْلَبِص ْيُر‬
Artinya: Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam
hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha
Mendengar, Maha Melihat.
2. Fawatihus suwar dalam bentuk huruf Al Muqaththaah
Fawatihus suwar dalam bentuk huruf Al Muqaththaah disebut dengan ayat mutasyabihat. Ini
adalah ayat yang tidak bisa dipahami maksud dari artinya. Sehingga, dalam tafsir Alquran, ayat-
ayat ini tidak diterjemahkan sebagaimana ayat lainnya.
Mengutip buku Sejarah Ibadah karangan syahruddin El-Fikri, tidak ada ahli tafsir yang berani
menerjemahkan maupun menafsirkan ayat-ayat tersebut karena dikhawatirkan merusak makna
yang terkandung di dalamnya.
Alasan lainnya, ayat-ayat fawatihus suwar tidak ditemukan padanan katanya dalam kaidah
bahasa Arab. Oleh karenanya, banyak ahli tafsir yang mengembalikan maksud dari ayat tersebut
kepada Allah SWT.Contoh surat yang diawali dengan huruf Al Muqaththaah yaitu:
 Surat Al Baqarah
‫ۚ اۤل ّۤم‬
Artinya: Alif Lam Mim.
 Surat Yasin
‫ٰي ٓس‬
Artinya: Yasin
3. Fawatihus suwar dalam bentuk seruan
Ada 10 surat yang menggunakan lafal bermakna seruan. Lima surat ditujukan kepada
Rasulullah secara khusus, sedangkan lima lainnya ditujukan kepada umat manusia. Contohnya:
 Surat An Nisa
‫ٰٓيَاُّيَها الَّناُس اَّتُقْو ا َر َّبُك ُم اَّلِذ ْي َخ َلَقُك ْم ِّم ْن َّنْفٍس َّواِحَدٍة َّو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َجَها َو َبَّث ِم ْنُهَم ا ِر َج ااًل َك ِثْيًرا َّوِنَس ۤا ًء ۚ َو اَّتُق وا َهّٰللا اَّل ِذ ْي َتَس ۤا َء ُلْو َن‬
‫ِبٖه َو اَاْلْر َح اَم ۗ ِاَّن َهّٰللا َك اَن َع َلْيُك ْم َرِقْيًبا‬

3
Artinya: Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri
yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari
keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah
kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan
kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi.
 Surat At Tahrim
‫ٰٓيَاُّيَها الَّنِبُّي ِلَم ُتَح ِّر ُم َم ٓا َاَح َّل ُهّٰللا َلَۚك َتْبَتِغ ْي َم ْر َض اَت َاْز َو اِج َۗك َو ُهّٰللا َغ ُفْو ٌر َّر ِح ْيٌم‬
Artinya: Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu?
Engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
4. Fawatihus suwar dalam bentuk kalimat berita
Dalam Alquran, ada 23 surat yang menggunakan fawatihus suwar dengan bentuk kalimat
berita. Salah satunya adalah surat At Taubah yang berbunyi:
‫َبَر ۤا َء ٌة ِّم َن ِهّٰللا َو َر ُسْو ِلٖٓه ِاَلى اَّلِذ ْيَن َعاَهْد ُّتْم ِّم َن اْلُم ْش ِرِكْيَۗن‬
Artinya: (Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-
orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).
5. Fawatihus suwar dalam bentuk sumpah
Ada 15 surat dalam Alquran yang diawali dengan lafal sumpah. Contohnya:
 Surat At Tin
‫َو الِّتْيِن َو الَّز ْيُتْو ِۙن‬
Artinya: Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
 Surat Al Ashr
‫ َو اْلَع ْص ِۙر‬Artinya: Demi masa,
C. Pendapat Ulama Tentang Fawatihus Suwar
Para ulama salaf dalam menyikapi ayat-ayat mutasyabihat yang terletak pada awal surat be
rpendapat bahwa ayat-ayat tersebut telah tersusun sejak azali sedemikianrupa, melengkapi segal
a yang melemahkan manusia dan mendatangkan seperti Al-Qur'an. Karena kehati-hatiannya, mer
eka tidak berani memberi penafsiran dan tidak berani mengeluarkan pendapat yang tegas terhad
ap huruf itu. Dan mereka berkeyakinan bahwa Allah sendiri yang mengetahui tafsirannya. Hal in
i menjadi suatu kewajaran yang berlaku bagi ulama salaf karena dalam hal teologi pun menolak t
erjun dalam pembahasan tentang hal-hal yang suci seperti ungkapannya : "istimewa Allah adalah
cukup diketahui, hal ini harus kita percayai, mempersoalkan hal itu adalah bid'ah". Sebagaimana

4
yang dikatakan oleh Asy-Sya'bi yang dikutip oleh Subhi Sholih menyatakan "huruf awalan itu ad
alah rahasia Al-Qur'an". Hal ini sebagaimana diperjelas dengan perkataan Ali bin Abi Tholib."se
sungguhnya bagi tiap-tiap kitab ada saripati nya, saripati Al-Qur'an ini adalah huruf-huruf Hijaiy
ah". Abu Bakar Ash-Sidiq pernah berkata : "Di tiap-tiap kita ada rahasianya, rahasia dalam Al-Q
ur'an adalah permulaan-permulaan surat". Pendapat atau penafsiran para mufasir tentang Fawatih
us Suwar.
Mufasir dari kalangan Tasawuf. Ulama tasawuf berpendapat bahwa fawatihus Suwar adala
h huruf-huruf yang terpotong-potong yang masing-masing diambil dari nama Allah, atau yang tia
p-tiap hurufnya merupakan penggantian dari suatu kalimat yang berhubungan dengan yang sesud
ahnya atau huruf itu menunjukan kepada maksud yang dikandung oleh surah yang surah itun dim
ulai dengan huruf-huruf yang terpotong-potong itu.
Musafir Orientalis pendapat yang paling jauh menyimpang dari kebenaran adalah dari seort
ang orientalis yang bernama Nodeke dari Jerman, yang kemudian dikorelasi, bahwa awalan surat
itu tidak lain adalah huruf depan dan huruf belakang dari nama-nama para sahabat Nabi. Misalny
a: Huruf Sin adalah huruf depan dari nama Sa'ad Bin Abi Waqosh, Mim adalah huruf depan dar
i nama Al-Mughiroah, huruf nun adalah dari nama Usman Bin Affan.
Al-Khuwaibi mengatakan bahwa kalimat-kalimat itu merupakan tasbih bagi Nabi. Mungki
n ada suatu waktu Nabi berada dalam keadaan sibuk dan lain sebagainya.
Rasyid RidhaAs-sayyid menurut rasyid ridha tidak membenarkan al-quwaibi diatas, karena
nabi senantiasa dalam keadaan sadar dan senantiasa menanti kedatangan wahyu. Rasyid ridha be
rpendapat sesuai dengan Ar-Razi bahwa tanbih ini sebenarnya dihadapkan kepada orang-orang
musyrik Mekkah dan ahli kitab madinah. Karena orang-orang kafir apabila nabi membaca Al-Qu
r'an meraka satu sama lain menganjurkan untuk tidak mendengarkannya, seperti dijelaskan dala
m surat fushilat ayat 26.
Musafir dari kalangan Syi'ah, kelompok syi'ah berpendapat bahwa jika huruf-huruf awalan
itu dikumpulkan setelah dihapus ulangan-ulangannya maka akan berarti : "Jalan Ali adalah kebe
naran yang kita pegang teguh". Perwakilan itu kemudian dijawab oleh kelompok Ahlul Sunnah,
dan jawabannya berdasarkan pengertian yang mereka peroleh dari huruf-huruf awalan itu yang ju
ga dihapus diulangan-ulangannyadenag mengatakan "Benarlah jalanmu bersama kaum Ahlu Sun
nah".

5
Dari pendapat para ahli tentang Fawatihus Suwar, dapat dilihat bahwa pentakwilan sebuah
ayat sangat banyak macamnya. Hal ini boleh jadi didasari oleh pendidikan dan ilmu-ilmu yang di
milikinya serta kecenderungan mereka mengkaji Al-Qur'an secara lebih luas.
D. Manfaat Fawatihus Suwar
Fawatihus suwar Al-Qur'an memiliki banyak keistimeawaan dari segi makna dan
kebahasaan. Fawatihus Suwar merupakan salah satu realitas keistimewaan misterius yang
terdapatdidalam Al-Qur'an. Pemaparan tentang fawatihus suwar, khususnya menyangkut Al-
Huruf Al Muqotta'ah, tidak banyak bahkan hampir tidak ada yang berhasil mengungkapkan latar
belakang ataupun keterangan yang valid yang secara histori bisa membuktikan hubungan-
hubungan fawatihus suwar. Dari segi makna, memang bnayak sekali penafsiran-penafsiran
spekulatif terhadap huruf-huruf itu. Dikatakan spekulatif, karena penafsiran-penafsiran mengenai
hal itu tidak didahului pengungkapan konteks historisnya. Lain halnya dengan Fawatihus suwar
dalam bentuk lain misalnya Al Qosam (sumpah), An Niba' (seruan), Al Amr (perintah), Al
Istifham (pertanyaan) dan lain-lain. Urgensi terhadap Fawatih As-Suwar tidak terlepas dari
kontens penafsiran Al-Qur'an. Penggalian-penggalian makna yang terlebih dahulu akan
memberikan nuansa tersendiri, baik yang didasarkan pada data historis yang konkrit ataupun
penafsiran yang menduga-duga. Lebih dari itu tentu kita tetap meyakini eksistensi Al-Qur'an,
kebesarannya, keagungannya, juga rahasia kemu'jizatannnya.
Adapun beberapa manfaat Fawatihus suwar :
Sebagai Tanbih (peringatan) dan dapat memberikan perhatian baik bagi nabi, maupun umatnya
dan dapat menjadi pedoman bagi kehidupan ini.Sebagai pengetahuan bagi kita yang senantiasa
mengkajinya bahwa dalam Fawatihus Suwar banyak sekali hal-hal yang mengandung rahasia-
rahasia Allah yang kita tidak dapat mengetahuinya.Sebagai motivasi untuk selalu mencariilmu
dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.Untuk menghilangakan keraguan terhadap Al-Qur'an
terutama bagi kaum muslimin yang masih lemah imannya karena sangat mudah terpengaruh oleh
perkataan musuh-musuh islam yang mengatakan bahwa Al-Qur'an itu adalah buatan
Muhammad. Dengan mengkaji Fawatihus Suwar kita akan merasakan terhadap keindahan
bahasa Al-Qur'an itu sendiri bahwa Al-Qur'an itu datang dari Allah Swt.

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Menurut bahasa, fawatih adalah jama' dari kata fatih yang berarti awal atau pembuka.
Sedangkan suwar adalah Jama' dari kata surah yang berarti sekumpulan ayat-ayat Al-Qur'an
yang diberi nama tertetu. Jadi Fawatihus suwar berarti beberapa pembuka dari surah-surah Al-
Qur'an / beberapa macam awalan dari surah-surah Al-Qur'an.
Fawatihus suwar dibedakan menjadi 10 macam , yaitu pembukaan dengan pujian kepada
Allah SWT , pembukaan dengan huruf yang terputus-putus, pembukaan dengan nida' atau
panggilan, pembukaan dengan jumlah khobariyah, pembukaan dengan Qasam atau sumpah,
pembukaan dengan syarat, pembukaan dengan fi'il amar, pembukaan dengan pertanyaan,
pembukaan dengan do'a dan pembukaan dengan alasan.
B. PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami buat, semoga menambah wawasan kita mengenai
fawatihus suwar. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan makalh
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan guna penulisan makalah
selanjutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Rosihon Anwar, Ulumul Qur'an, Pustaka Setia, Bandung,2013.


Teuku Muh. Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu-ilmu Al-Qur'an (Ulum Al-Qur'an), Pustaka Rzki
Putra,Semarang, 2013.
Abu Djalal, Ulumul Qur'an, Dunia Ilmu, Surabaya 2012.
Acep Hermawan, Ulumul Qur'an, Rosda, Bandung, 2011.

Anda mungkin juga menyukai