Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Tafsir Isyari Surat AL-Kautsar

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Isyari

Dosen Pengampu :
Agus Ali Dzawafi, M. Fil.I

Disusun oleh :

Indra Apriansyah (191320105)


Elok Atika (191320104)
Uum Umyanah (191320106)

ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDIN DAN ADAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDIN
BANTEN
2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, atas segala rahmat dan karunia-NYA
kepada segenap makhluknya dan dengan izin-NYA kami dapat menyampaikan makalah ini.
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Baginda besar Nabi
Muhammad Saw, keluarga, sahabat, serta para pengikut sampai akhir zaman. Dan tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak. Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan ini masih jauh dari
kata kesempurnaan baik materi maupun secara penulisannya. Namun demikian, kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik dan oleh karenanya kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan, saran dan usul guna menyempurnakan makalah ini dan akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Penulis

Serang, 5 juli 2021


DAFTAR ISI

BAB 1..................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...............................................................................................................4

A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................................5

BAB 2..................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..................................................................................................................6

A. Sejarah Surat Al-kautsar..........................................................................................6

B. Kandungan Q.S Al-kautsar dan Asbabun Nuzulnya...............................................6

C. Tafsir Q,S Al-kautsar...............................................................................................7

BAB 3..................................................................................................................................11

PENUTUP...........................................................................................................................11

A. Kesimpulan..............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
ditulis dalam mushaf-mushaf, yang dinukilkan secara mutawatir tanpa syubuhat.
Sedangkan menurut ahli tahqiq (orang-orang sufi), al-Qur’an adalah ilmu laduni yang
bersifat global, yang mencakup hakikat kebenaran.1 Al-Qur’an selamat dari
penyelewengan, perubahan, terputusnya sanad dan campur tangan orang-orang yang
mengikuti hawa nafsunya, seperti Taurat dan Injil. Karena memang Allah tidak
menjamin Taurat dan Injil untuk menjaganya. Bahkan Allah menyerahkan kepada rahib
dan pendeta untuk menghafalnya sendiri.2 Sedangkan al-Qur’an yang diturunkan kepada
nabi Muhammad SAW terjaga dengan utuh. Dengan adanya para penghafal, para
penulis, pembukuan, percetakan sampai sekarang ini. Sehingga al-Qur’an tidak
mengalami perubahan sedikitpun, mulai dari waktu diturunkan sampai akhir zaman.
Meskipun demikian dalam memahami al-Qur’an, umat Islam sering menemukan
kesulitan. Hal ini karena ada ayat-ayat tertentu yang sukar dimengerti maksud dan
kandungannya. Disinilah fugsi tafsir sebagai kunci untuk membuka gudang simpanan
yang tertimbun dalam al-Qur’an yang sangat diperlukan. Dan karena fungsinya yang
esensial, maka tafsir sudah sepantasnya sebagi ilmu yang paling tinggi derajatnya. 3
Tafsir yang berarti upaya memahami, menjelaskan dan mengeluarkan hukum-hukum
yang terkandung dalam al-Qur’an, secara praktis, telah dimulai sejak masa Nabi. Beliau
merupakan mufassir pertama (al-mufassir al-awwal) yang berfungsi sebagai mubayyin
yang menjelaskan arti kandungan al-Qur’an kepada sahabat-sahabatnya. Adapun ayat
yang ditafsirkan Nabi Muhammad SAW, itu menyangkut ayat-ayat yang tidak bisa
mereka fahami atau samar artinya. Dan proses yang seperti ini berjalan sampai
Rasullullah wafat. Meskipun harus diakui, bahwa penjelasan tersebut tidak semua dapat
kita ketahui sebagai akibat dari tidak sampainya riwayat-riwayat tentang hasil
interpretasi Rasul SAW, terhadap al-Qur’an atau karena Rasul SAW sendiri tidak
menjelaskan semua kandungan ayat al-Qur’an.

B. Rumusan Masalah
Sejarah diturunkan surat alkautsar ?

Apa isi atau kandungan surat alkautsar ?

Tafsir surat al kautsar ?


1
Muchotob Hamzah, Studi Al-Qur’an Komperhensif, (Yogyakarta : Gama Media, 2003). Hal.2
2
Abduh Zulfidar Akaha, Al-Qur’an dan Qira’at, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 1996). hal.20
3
Manna Khalil Al-qattan, Mabahis Fi Ulumi Al-Qur’an, ( Bogor : Pustaka Litera, 2004 ). hal.327
C. Tujuan Masalah

Agar mengetahui kapan , dimana dan kenapa surat Al-Kautsar harus diturunkan oleh Allah Swt.

Agar mengetahui isi dan kandungan surat Al-Kautsar

Agar mengetahui manfaat dan keutamaan membaca dan mengamalkan  surat Al-Kautsar
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Sejarah Diturunkan Surat Al-kautsar

َّ ْ‫ك َوا ْن َحر‬


ْ‫إن َشانِئَكَ هُ َواألبْتـَر‬ َْ ْ‫إنَّا أ ْعطَ ْينَاكَ ال َكو‬
َ َ‫ثر ف‬
َ ِّ‫ص ِّل لِ َرب‬

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah
sholat karena Tuhanmu dan berkorban lah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci
kamu dialah yang terputus ”.
 Surat ini diturunkan sebagai jawaban terhadap tuduhan bahwa keturunan
Rasulallah saw. terputus. Jadi, yang dimaksud kalimat "Nikmat yang banyak" dalam ayat
itu adalah Rasulallah saw. memiliki keturunan yang banyak dan baik, melalui pernikahan
antara Siti Fathimah Az-Zahra' dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw.. Kebanyakan dari
keturunan Siti Fathimah ini menjadi para Imam yang memberi petunjuk masalah-masalah
yang berkaitan dengan ketaatan kepada Allah swt. dan keridhaan-Nya. Adapun yang
dimaksud kalimat "Orang yang membencimu dialah yang terputus" dalam ayat itu adalah
orang yang beranggapan bahwa Rasulallah saw. tidak memiliki keturunan.Menurut
Ustadz Quraish Shihab seorang ulama di Indonesia dalam bukunya yang berjudul Tafsir
Al-Qur’an Tafsir atas surat-surat pendek berdasarkan urutan wahyu terbitan Pustaka
Hidayah mengatakan: Bahwa surat Al-Kautsar ini diturunkan di Makkah dan merupakan
surat ke-14 dalam turunnya wahyu serta surat ke-108 dalam urutan mushaf. 'Al-Kautsar’
menurut arti kata berasal dari akar kata yang sama dengan ‘Katsir’ yang berarti ’Banyak’.
Jadi Al-Kautsar berarti sesuatu nikmat yang banyak. Ustadz Quraish Shihab
mengemukakan bahwa Ulama berbeda pen dapat dalam mengartikan "Al-Kautsar" pada
surat ini:4
Pendapat pertama: Sebagian berpegang pada hadits nabi dari Anas bin Malik (HR
Muslim dan Ahmad) yang menceritakan ‘Al-Kautsar’ sebagai sebuah nama telaga yang
ada disurga yang dianugerahkan oleh Allah kepada Nabi.Menurut Ustadz Quraish
Shihab, hadits ini, ditolak oleh Muhammad Abduh sebagai penjelasan terhadap surat Al-
Kautsar. Pendapat kedua: Sebagian lagi berpegang sejarah pada hadits lainnya mengenai
ejekan ‘Abtar’ yang berarti ‘terputus keturunan’. Sehingga Al-Kautsar berarti Allah
menganugerahkan keturunan yang banyak kepada Rasulallah saw. Pendapat kedua ini
4
M. Quraish Shihab, Tafsir al-qur'an al karim: tafsir surat-surat pendekberdasarkan urutan turunnya wahyu
(Bandung: Pustaka Hidayah , 1997) hlm. 482
dikutip juga oleh Imam Suyuthi dalam bukunya Asbab Annuzul serta Addur Al-Mantsur
serta ulama pakar tafsir lainnya seperti Al-Alusy, Al-Qasimy, Al-Jamal, Abu Hayyan,
Muhammad Abduh, Thabathabai dan lain lain. Pendapat kedua ini merupakan pendapat
yang paling banyak dipercaya oleh para ulama ahli tafsir Sejarah meriwayatkan juga
waktu putra beliau saw. yang terakhir wafat dan belum sempat memiliki keturunan,
sedangkan saat itu nabi saw. serta Khadijah ra. dalam usia yang telah cukup tua. Waktu
Khadijah sedang hamil, semua orang menunggu apakah Khadijah akan memberikan
seorang anak lelaki atau perempuan. Ketika ternyata Khadijah melahirkan seorang puteri
(yang kemudian diberi nama Fatimah Az-Zahra), maka orang-orang Quraisy bersorak
dan mengatakan bahwa Muhammad "Abtar". Kata-kata Abtar ini adalah ejekan yang
diberikan kepada orang yang terputus keturunannya. Allah menurunkan wahyu kepada
nabi Muhammad saw. berupa surat Al-Kautsar ini menunjukkan bahwa Allah swt.
sesungguhnya telah memberikan nikmat yang banyak dengan kelahiran sayyidah Fatimah
ra. tersebut. Bahwa Rasulallah saw. tidaklah "Abtar" bahkan dari rahim Siti Fatimah ra.
akan lahir keturunan yang banyak. Selanjutnya dalam ayat tersebut Rasulallah
diperintahkan untuk bersholat dan berkurban (aqiqah sebagai wujud rasa syukurnya). Dan
pada ayat yang ketiga disebutkan bahwa musuh-musuh Rasulallah yang mengejek itulah
yang kemudian diejek oleh Al-Qur’an sebagai "Abtar" (terputus).  Surat ini dimulai
dengan kata "Inna/Sesungguhnya" yang menunjukkan bahwa berita yang akan
diungkapkan selanjutnya adalah sebuah berita yang besar yang boleh jadi lawan bicara
atau pendengarnya meragukan kebenarannya.5 Ustadz Quraish Shihab juga mengutip
pendapat lainnya bahwa penggunaan kata "kepadamu" pada ayat ketiga menunjukkan
bahwa anugerah Allah tersebut (berupa keturunan yang banyak) tidak terkait dengan
kenabian melainkan merupakan pemberian Allah kepada pribadi Nabi Muhammad saw
yang dikasihi-Nya.6
2. Kandungan Surat Al-Kautsar
Berikut ini isi kandungan surat Al Kautsar yang kami sarikan dari sejumlah tafsir.
Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh
Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya
Buya Hamka.
 Surat Al Kaustar menunjukkan bahwa Allah memberikan nikmat yang banyak kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Nikmat yang banyak itu di antaranya adalah
keturunan yang banyak dan telaga al kautsar di surga kelak.
 Surat Al Kautsar memberikan arahan kepada Rasulullah untuk mensyukuri nikmat yang
banyak itu dengan shalat dan qurban. Yakni shalat yang ikhlas karena Allah dan qurban
yang dipersembahkan kepada-Nya semata.

5
Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Asbabun nuzul, (Jakarta : Qisthi Press, 2017).hlm 231.
6
M. Quraish Shihab Tafsir Al-Qur'an Al-Karim : tafsir atas surat-surat pendek berdasarkan urutan turunnya wahyu
(Bandung: Pustaka Hidayah , 1997) hlm. 485.
 Surat ini juga memberitakan bahwa orang-orang yang membenci Rasulullah, merekalah
orang-orang yang abtar, yakni terputus dari kebajikan dan rahmat Allah. Juga terputus
dari sejarah dikenal sebagai orang baik, bahkan di antaranya benar-benar terputus
keturunannya.
 Surat ini merupakan mukjizat bukti kebenaran Al Quran. Sebab di kemudian hari
terbukti keturunan Rasulullah sangat banyak, hingga saat ini. Meskipun putra-putra
beliau meninggal di masa kecil, Fatimah telah melahirkan Hasan dan Husein, dari Husein
kemudian Ali Zainal Abidin satu-satunya yang selamat saat pembantaian di Karbala dan
dari beliaulah keturunan Rasulullah berkembang demikian banyak hingga hari ini.
 Mukjizat lain bukti kebenaran Al Quran dalam surat Al Kautsar, orang-orang yang
membenci Rasulullah akhirnya benar-benar abtar. Ash bin Wail yang mengatakan
Rasulullah abtar, akhirnya dia sendiri yang abtar karena semua anaknya mati. Demikian
pula tokoh kafir Quraisy lain, seperti Walid bin Mughirah, meskipun punya banyak anak
namun misi dan pandangannya terputus karena tidak ada yang meneruskan
3. Tafsir Surat Al-Kautsar
a. Tafsir Al-Jaelani Surah Al-Kautsar

Pembuka Surah al-Kautsar.

Orang yang telah sampai di lautan hakikat dan telah tiba di telaga sumber air dan maqam
terpuji, yang merupakan cerminan dari wujud Ilahi yang menjangkau semua makhluk
berdasarkan kedermawanan Dzat-Nya; pasti mengetahui bahwa untuk sampai ke tujuan
tertinggi, yaitu tauhid inti yang diibaratkan sebagai telaga Kautsar, di mana kalimat telaga
Kautsar di sini digunakan untuk mengungkapkan kebaikan dan keberkahan yang banyak;
bukanlah suatu hal yang mudah. Para nabi dan rasul berkumpul di hadapan calon nabi
terakhir, Muḥammads.a.w. Karena itulah, beliau diutus sebagai Nabi terakhir untuk
menyampaikan risalah dan syari‘at. Karena ini pula Allah s.w.t. mengingatkan dalam surah
ini tentang keagungan, posisi, dan besarnya kedudukan Nabi s.a.w. Setelah memberikan
keberkatan, Allah s.w.t. berfirman: ِ‫بِس ِْم هللا‬.

[Dengan menyebut nama Allah] yang menyingkapkan Diri kepada kekasih-Nya,


Muḥammads.a.w., dengan semua kesempurnaan-Nya untuk menjadi cermin yang
memantulkan dampak semua nama-namaNya yang baik dan sifat-sifatNya yang luhur
ِ ْ‫ )الرَّح‬Yang Maha Pemurah] kepada semua manusia dengan cara
melalui diri Nabi s.a.w], (‫من‬
mengutus Nabi s.a.w. untuk memberi petunjuk kepada mereka menuju dar-us-salam, ](‫)ال َّر ِحي ِْم‬
lagi Maha Penyayang] kepada orang-orang khusus dari kalangan manusia degnan cara
memberi petunjuk kepada mereka menuju tauhid inti yang bisa menjadi penyelamat dari
angan-angan yang menyesatkan.

Ayat 1.
(‫ )إِنَّا‬Sesungguhnya Kami], dari maqam kedermawanan Kami yang agung dan kemuliaan
Kami yang murni,(‫ك‬ َ ‫[ )أَ ْعطَ ْينَـــا‬telah memberikan kepadamu] wahai Rasul yang paling
sempurna, dengan pemberian dan kemuliaan (‫)ال َكوْ ثَ َر‬ ْ [nikmat yang banyak] yang berfungsi
untuk memastikan, menyingkapkan, dan mengetahui keesaan Dzat. Setelah Kami
memberikannya kepadamu dan mengistimewakanmu dengan kemuliaan yang tidak pernah
Kami berikan kepada seorang pun dari kalangan nabi dan rasul yang ada sebelum kamu:

Ayat 2.

َ َ‫[ ) )ف‬Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu], terus-menerus menghadap kepada-


َ‫ص ِّل لِ َربِّك‬
Nya, ikhlaslah terhadap diri-Nya, dan tetaplah berdiri di hadapan-Nya: ( ْ‫)و ا ْن َحــ ر‬
َ [dan
korbankanlah] domba dari sifat kemanusiaanmu setelah kamu sampai di puncak kemuliaan
dan meraih keberuntungan dengan mengetahui semua nama dan sifat karena mendekatkan
diri kepada Allah s.w.t., dan tidak berpaling pada orang yang dapat menimpakan aib dan
keburukan kepadamu dari kalangan orang-orang bodoh lagi sombong.

Ayat 3.

َ‫[ ))إِ َّن َشـــانِئَك‬Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu], yang menimpakan aib
kepadamu, dan yang marah kepadamu karena posisi dan kedudukanmu itu: ‫[ ))هُ َو اأْل َ ْبتَ ُر‬Dialah
yang terputus], yakni tidak mendapatkan hasil akhir dari setiap kebaikan. Sedangkan hasil
akhirmu akan tetap ada hingga hari kiamat.7

b. Tafsir Ibn Arobi surat Al-Kausar

(‫اى معرفةالكثرةبالوحدةوعلم التوحيدالتفصيلى وشهودالوحدةفى عين الكثرةلى)انااعطيناك الكوثر‬


‫الواحدالكثيروالكثيرالواحدوهونهرفىالجنةمن شرب منه لم يظما ابدا(فصل لربك) اى اذاشاهدت الواحدفى عين الكثرةفصل‬
‫باالستقامةالصالةالتامةبشودالروح وحضورالقلب وانقيادالنفس وطاعةالبدن بالتغلب فى هياكل العبادات‬
‫فانهاالصالةالكاملةالواقسةبحقوق الجمع والتفصيل(وانحر)بدنةانائيتكـ لئالفىشهودك باالتاوين ونسلبك مقام التمكينـ وكن مع‬
‫الحق بااقناه الصرف باقسابقائه ابدافالتكون ابترفى وصولك وحالك واتصال امتك الذين هم وريتك بك(ان) مبغضك على‬
‫خالف حالك المنقطع عن الحق(هواالبتر) النت فنك الباقى بقائها الدائم المتصل بك ذريائك الحقيقة من اهل االيمان ابدا‬
‫االبدين المذكورفيهم دهرالداهرين وهوالغائ بالحقيقةالهالك الذي اليوجد واليذكر والينسب اليه ولدحقيقة وهللا اعلم‬.

(Aku telah memberi kamu telaga Kautsar) pengetahuan yang banyak akan ketunggalan
Allah, dan ilmu ketuhanan tauhid yang terperinci dan melihat ketunggalan dengan mata
yang paling banyak, Satu yang banyak dan banyak yang satu ialah yaitu sungai didalam
surga barangsiapa yang meminum dari telaga Kautsar tersebut maka dia tidak akan haus
selama-lamanya, maka tunai kan lah sholat karena Tuhan kamu, ketika kamu melihat ke
7
Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahalli, Terjemah tafsir jalalain (Depok : Senja Media Utama, 2018) hlm.
573
Esaan Allah pada mata yang banyak maka sholat lah dengan istiqomah (selalu) dengan
sholat yang sempurna dengan menyaksikan ruh dan menghadirkan hati dan melemahkan
hawa nafsu (hawa nafsunya agar tunduk kepada kita) dan patuhnya badan dengan
memenangkan Dalam struktur ibadah Maka sesungguhnya sholat yang sempurna yang
terjadi yang didalam nya dihadirkan dengan Hak-hak secara global dan terperinci dan
berkorbanlah dengan unta (Dan berkorbanlah) perselingkuhan Anda kepada ribuan saksi
Anda pada dua waktu, dan kami merampok Anda dari posisi pemberdayaan, dan dengan
kebenaran, dengan memberinya pertukaran pendahulunya. Tidak pernah keabadian yang
disebutkan di dalamnya adalah kekal dan kekal, yang tidak ada dalam kebenaran, yang
binasa, yang tidak ada, tidak ingat, tidak menghubungkannya, tidak juga dengan kebenaran,
dan Tuhan tahu yang terbaik8

c. Tafsir Al-Bayyan surat Al-Kausar

‫ وله كوثر القلب يجري فيه ا نهار انوار مشاهدة‬،‫ ودنوه في منا زل قربه‬،‫ حقيقة الذي ستغرافة في بحر جما له‬: ‫الكوثر‬
‫ واالبد يزيد في كل نفس سواقيها الى االبد‬،‫الحق من بحار االزل‬.

‫ وقطعك عما سواي‬،‫ نور في قلبك دي لك على‬:‫قال جعفر‬

‫ الشفا عة ال متك‬: ‫و قال‬

‫ الرسالة والنبوة‬: ‫وقال ابن عطاء‬

‫ و انفراد بو حدا نيتي وقدري ومشيتتي‬،‫ معرفة بربو بيتي‬:‫وقال‬

‫ و انفراد الوحدانية‬،‫ اعطيناك نور المعرفة‬: ‫وقال الجنيد‬

‫ـ وانحر نفسك قربالكشف مشا هدتي‬،‫ اتصل بنور الربوبية بخالص العبودية‬:‫ (فصل لربك وانحر) اي‬:‫قوله تعالى‬

(‫منقطع عن الوصول الينا )ان شا نعك هواالبتر‬:‫اي‬

‫المنقطع عن خيرات الدين اجمع‬:‫قال القاسم‬

Al-kautsar sejatinya adalah tenggelam dalam lautan keindahan dan menyelam dalam tempat
yg terdekat dan ia memiliki telaga2 hati yg mengalir didalamnya sungai cahaya yg
menyaksikan kebenaran dari lautan terdahulu dan lautan selamanya yg setiap saat bertambah
dalam hati kesegarannya sampai selama2nya. Jafar berkata "cahaya dlm hati kamu yg
menunjukan atas ketinggian dan memutus selain Allah" dan jafar berkata "pertolongan untuk
umat kamu" ibnu attab berkata "kerasullan dan kenabian dan juga mengetahui tentang ke

8
Ibn Arabi, Isyarat Ilahi: tafsir juz amma (Jakarta: IIMaN dan Hikmah , 2002) hlm. 197
Tuhanan Ku dan menunggalkan dg ke esaan Ku dan kemampuan ku dan perilaku ku." imam
junaidi berkata "Allah tlh memberikan kamu cahaya pengetahuan dan hanya keesaan." Allah
berkata "maka shalat lah untuk Tuhan kamu dan berkorban lah."

Menyambung dg ke cahaya ke Tuhanan murni beribadah, dan mengorbankan lah diri kamu
sbg bentuk nendekatkan diri kpd Allah untuk membuka penglihatan. Terputus dari
bersambung menuju kami, Imam Qasim berkata"terputus dari kebaikan dunia & akhirat"
telah bersepakat9

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Wahai pengikut Muḥammad SAW. yang berjalan menuju telaga Kautsar dan minum
darinya, kamu harus terus menghadap kepada Allah s.w.t. dalam semua waktu dan
keadaanmu dengan meninggalkan kehidupan duniawi untuk beribadah dan berlaku ikhlas.
Kamu juga harus mematikan keinginan sifat hewani tubuhmu, lalu menunjukinya jalan
kebenaran seraya mendekatkan diri kepada-Nya supaya kamu meraih kebaikan dan
kebahagiaan dunia akhirat.

9
Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Bayan ( Bandung: PT. Al-ma'arif, 1966) hlm. 802
DAFTAR PUSTAKA

Abduh Zulfidar Akaha, Al-Qur’an dan Qira’at, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 1996).

Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Bayan ( Bandung: PT. Al-ma'arif, 1966)

Ibn Arabi, Isyarat Ilahi: tafsir juz amma (Jakarta: IIMaN dan Hikmah , 2002)

Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Asbabun nuzul, (Jakarta : Qisthi Press, 2017).

Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahalli, Terjemah tafsir jalalain (Depok : Senja

Media Utama, 2018)

Manna Khalil Al-qattan, Mabahis Fi Ulumi Al-Qur’an, ( Bogor : Pustaka Litera, 2004 ).

Muchotob Hamzah, Studi Al-Qur’an Komperhensif, (Yogyakarta : Gama Media, 2003).

M. Quraish Shihab Tafsir Al-Qur'an Al-Karim : tafsir atas surat-surat pendek berdasarkan

urutan turunnya wahyu (Bandung: Pustaka Hidayah , 1997

Anda mungkin juga menyukai