DISUSUN OLEH
1.TATANG AZIZ PANGESTU
2.NAYAKASYUJA ARIZORA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah mata kuliah STUDI AL QURAN
Selawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw. yang
telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur'an dan sunah untuk keselamatan
umat di dunia.
Makalah ini merupakan satu di antara tugas mata kuliah studi alquran tentang
fawatihu suwar
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada selaku
dosen pembimbing mata kuliah kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
maka itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................. i
Daftar Isi ....................................................................................................... ii
BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Fawatihus Suwar............................................................... 3
B. pendapat ulama Fawatihus Suwar ....................................................... 4
D. Macam Macam Fawatihus Suwa…………………. .......................... 11
Bab III Penutup
A. Simpulan ............................................................................................ 14
B. Saran .................................................................................................. 14
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi atas Al-Quran telah banyak dilakukan oleh para ulama dan sarjana tempo dulu,
termasuk para sahabat pada zaman Rasulullah saw. Hal itu tidak lepas dari disiplin dan
keahlian yang dimiliki oleh mereka masing-masing. Ada yang mencoba mengelaborasi dan
melakukan eksplorasi lewat perspektif keimanan historis, bahasa dan sastra,
pengkodifikasian, kemu‟jizatan penafsiran serta telaah kepada huruf-hurufnya.
Kondisi semacam itu bukan hanya merupakan tanggung jawab seorang Muslim untuk
memahami bahasa-bahasa agamanya. Tetapi sudah berkembang kepada nuansa lain yang
menitikberatkan kepada studi yang bersifat ilmiah yang memberikan kontribusi dalam
perkembangan pemikiran dalam dunia Islam. Kalangan sarjana Barat banyak yang
melibatkan diri dalam pengkajian Al-Quran, dengan motivasi dan latar belakang kultural
maupun intelektual yang berbeda-beda.
Al-Quran sebagaimana diketahui terdiri dari 114 surat, yang di awali dengan beberapa
macam pembukaan (Fawatih as Suwar).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertianfawatih as suwar?
2. Macam-macamfawatih as suwar?
3. Bagaimana tanggapan para ulama terhadap fawatih as-suwar?
C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas perkuliahan
juga untuk menambah wawasan kepada pembaca dan penulis tentang Ilmu Fawatih As-
Suwar.
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN FAWATIHUS SUWAR
Istilah fawâtiḥ al-suwar terdiri dari dua kata, yaitu fawâtiḥ al-suwar. fawâtiḥ merupakan
jamak dari fâtihah yang berarti pembuka. Sedangkan al-suwar adalah jamak dari surah, yang
berarti surat dan al-suwar bermakna surah-surah. Dengan demikian istilah fawâtiḥ al-suwar
secara harfiah berarti pembuka surah-surah.4
Secara bahasa, fawâtiḥ al-suwar adalah pembukaan-pembukaan surat. Jika pembukaan
surat itu diawali dengan huruf-huruf Hijaiah, maka huruf tersebut umumnya disebut dengan
huruf-huruf yang terpisah (al-Aḥruf Al-muqaṭṭa‟ah). Sebab, posisinya yang memang berdiri
sendiri dan tidak bergabung membentuk sebuah kalimat. Para ulama tafsir mengatakan bahwa
pembuka surat dalam al-Qur'an memiliki karakter dan kategori tersendiri.5 Fawâtiḥ al-suwar
dalam Al-Qur‟an biasa disebut juga dengan awâil al-suwar (permulaan-permulaan surat)
Seluruh surat dalam al-qur‟an di buka dengan sepuluh macam pembukaan
dan tidak ada satu surat pun yang keluar dari sepuluh macam tersebut. Setiap macam
pembukaan memiliki rahasia tersendiri sehingga sangat penting untuk kita pelajari. Diantara
pembuka surat itu diawali dengan huruf-huruf terpisah (al-Aḥruf Al-muqaṭṭa‟ah), kata, maupun
kalimat. Semua bentuk ini memberi pesan tertentu yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang
memahami tafsir
keluar dari sepuluh macam pembukaan itu.1Al Qasthalani dan Abu Syamah sebagaimana dikutip
oleh As-Suyuti15 memaparkan sepuluh macam pembukaan tersebut. Berikut adalah pemaparan
yang diutarakan oleh Al-Qasthalani:
1. Pembukaan dengan pujian kepada Allah (al-istiftah bi al-itsana). Pujian kepada Allah
ada dua macam, yaitu:
a) Menetapkan sifat-sifat terpuji dengan menggunakan salah satu lafal berikut:
Memakai lafal تبركyang terdapat dalam 2 surat yaitu Al-Furqan dan Al-
Mulk.
b) Mensucikan Allah dari sifat-sifat negatif (tanzih al-sifatin naqshin) dengan
menggunakan lafal tasbih terdapat dalam 7 surat yaitu: Al-Isra‟, al-A‟la, al-
Hadîd, al-Hasyr, al-Saf, al-Jum‟ah, dan al-Tagabun.
2. Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus (Al-Ahruful Muqoto‟ah).
a) Kelompok sederhana, terdiri dari satu huruf, terdapat dalam 3 surat, yakni:
ه
Surat al-qalam yang dimulai dengan huruf
b) Kelompok yang terdiri dari dua huruf, terdapat dalam 10 surat, yakni:
dan Sajadah.
terdapat pada surat Yunūs, Hūd, Ibrahîm, Yūsūf dan Al-Hijr.
d) Kelompok yang terdiri dari 4 huruf, terdapat dalam 2 rangkaian dan 2 surat, yakni
المر (QS Al-Ra‟d) dan المﺺ (QS Al-A‟raf) Kelompok yang terdiri dari 5
huruf terdapat dalam 1 surat, yakni كهيعﺺterdapat dalam surah maryam.16
3. Pembukaan dengan panggilan (al-istiftah bin nidâ) Allah membuka sejumlah surat
dengan mengedepankan panggilan (al-nidâ), terdapat dalam 10 surah yaitu nida untuk
Rasulullah Saw. Berjumlah 5 surat, terdapat dalam surah al-Ahzab/33, al-Tahrîm/66
dan Al-Talaq/65, al-Muzammîl/73 dan al-Mudaṣir/74. 5 nidâ lain di tujukan kepada
umat, yaitu sebagaimana terlihat diawal surah Al-Nisâ/4, Al-ma‟idah/5, Al-Haj/22,
Al-Hujarat/49, dan Al-mumtahannah/60.
Panggilan kepada Rasulullah SAW tentu dengan tujuan agar menjadi perhatian
rasul Yang Sudah Semestinya Juga Perhatian Umatnya. Sedangkan Panggilan
Yang Ditujukan Kepada Umat Adalah Sebagai Bukti Kasih Sayang Allah Kepada
Mereka, Dan Agar Apa Yang Disampaikan Berupa Perintah Atau Larangan Yang
Ditegaskan Setelah Panggilan Itu Benar-Benar Diperhatikan Dan Diamalkan Atau
Ditinggalkan Dengan Kesadaran, Yakni Dengan Pemantauan Dan Pengendalian
Pada Diri Sendiri.
Dengan Demikian, Satu Fakta Sangat Jelas Bahwa Panggilan Allah Dalam Al-
Qur‟An Tidak Hanya Ditunjukkan Kepada Rasulullah Selaku Penerima Wahyu,
Tetapi Juga Kepada Umatmanusia Terutama Umat Islam, Karena Al-Qur‟An Itu
Memang Sebagai Petunjuk Bagi Umat Manusia (Hudan Lil Nas).
4. Pembukaan Dengan Jumlah Khabariyah (Al Istiftah Bi Al-Jumlah Al Khabariyah).
Sebagai Pengetahuan Bagi Kita Yang Senantiasa Mengkajinya Bahwa Dalam Fawatihus
Suwar Banyak Sekali Hal-Hal Yang Mengandung Rahasia-Rahasia Allah Yang Kita
Tidak Dapat Mengetahuinya.
Sebagai Motivasi Untuk Selalu Mencari ilmu Dan Mendekatkan Diri Kepada Allah Swt
Kesimpulan
Awal Surat Dalam Al-Quran Menurut Al- Qasthalani Seluruh Surat Dalam Al-Quran
Dibuka Dengan Sepuluh Macam Pembukaan Dan Tidak Ada Satu Surat Pun Yang
Keluar Dari Sepuluh Macam Tersebut, Sedangkan Menurut Ibnu Abi Al Asyba‟
PENUTUP
Demikian Makalah Yang Dapat Kami Buat, Semoga Menambah Wawasan Kita
Mengenai Fawatih As-Suwar. Kami Menyadari Bahwa Masih Banyak Kekurangan
Di Dalam Penulisan Makalah Ini. Oleh Karena Itu, Kritikdan Saran Dari Pembaca
Sangat Kami Harapkan Guna Penulisan Makalah Selanjutnya.
DAFTAR PUSTAK
Hermawan, Acep. 2011. Ulumul Qur’an Ilmu Untuk Memahami Wahyu. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Rosihon, Anwar. 2013. Ulumul Qur’an. Bandung: Pustaka Setia.
Hasbi, Teuku Muh. 2013. Ilmu-ilmu Al-Qur’an (Ulum Al-Quran). Semarang Rizki Putra.