Kelompok 9
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 2
2.1 Pengertian Fawatihus Suwar .................................................................... 2
2.2 Materi ......................................................................................................... 2
2.3 Pujian Untuk Allah .................................................................................... 3
2.4 Tahajjiy ...................................................................................................... 4
2.5 Nida’ ........................................................................................................... 4
2.6 Khabariyyah .............................................................................................. 5
2.7 Qasam ........................................................................................................ 5
2.8 Syarat ........................................................................................................ 6
2.9 Amar ......................................................................................................... 6
2.10 Iftisham ................................................................................................... 6
2.11 Doa .......................................................................................................... 7
2.13 At-Ta’lil ................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 8
3.2 Saran ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9
Kata Pengantar
Penulis
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Al-Qur’an terdiri dari 114 surah dan 29 dari surat-surat tersebut diawali dengan satu
huruf atau sekelompok huruf yang dibaca sebagai kelompok huruf terpisah, oleh
mayoritasahli tafsir disebut sebagai huruf muqatha’ah ada pula yang menyebutnya sebagai
hur uftahajji. Dalam menyikapi huruf-huruf yang muqatha’ah (terputus) tersebut para ahli
tafsir menafsirkan dengan “Allahu a’lamu bi murodihi”. Di dalam ulum al-quran,
pembahasan mengenai awal atau pembuka surah al-Quran dinamakan dengan fawatihus
suwar.
Menurut istilah, Al-Qur’an adalah wahyu allah SWT yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW melalui malaikat jibril sebagai petunjuk bagi umat islam. Syaikh Manna
Al-Qaththan mengatakan dalam buku Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an (edisi terjemahan),
kata Al-Qur'an berasal dari akar kata yang sama dengan qira'ah yaitu qara'a, qira'atan wa
qur'anan. Secara khusus Al-Qur'an menjadi nama bagi sebuah kitab yang diturunkan kepada
Rasulullah SAW.
Merujuk pada buku Al-Qur'an Hadits karya H. Aminudin dan Harjan Syuhada,
pengertian Al-Quran menurut istilah adalah kalamullah (firman Allah SWT) yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril yang tertulis dalam mushaf-
mushaf yang sampai kepada kita dengan jalan mutawatir dan membacanya menjadi ibadah.
Dari penjelasan tersebut, H. Aminudin dan Harjan Syuhada menyimpulkan ada enam makna
yang terkandung dalam definisi Al-Qur'an, sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Menurut Bahasa, Fawatih as-suwar terdiri dari dua kata, yaitu fawatih dan as-suwar.
Fawatih merupakan jamak dari faatihah yang artinya pembuka. Sedangkan as-
suwar merupakan jamak dari surah yang artinya surah-surah.
Adapun menurut Manna al-Qattan fawatih as-suwar artinya suatu ilmu yang mengkaji
tentang huruf-huruf, kata atau kalimat permulaan surah-surah al-Quran. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa fawatih as-suwar ialah pembukaan atau permulaan surah-surah dalam al-
Quran karena posisinya yang mengawali perjalanan teks-teks pada suatu surat al-Quran.
Kedua, Bahwa makna huruf-huruf yang terpotong-potong itu dapat diketahui oleh
Allah swt dan bisa dipahami oleh manusia terutama oleh orang-orang yang mendalami
pengetahuan-Nya.
B. Materi
Ulama sepakat bahwa Allah Swt. mengawali sebuah surah di dalam al-Quran dengan
salah satu dari sepuluh macam kalam yang berbeda. Kesepuluh macam kalam tersebut adalah
( الثناءpujian), ( حروف التهجيhuruf hijaiyyah), ( النداءpanggilan), ( الجمل الخبريةkalimat berita), القسم
(sumpah), ( الشرطsyarat), ( االمرperintah), ( االستفهامpertanyaan), ( الدعاءdoa), dan التعليل
(alasan).
Berikut adalah penjelasan ringkas tentang kesepuluh bentuk fawatih as-suwar tersebut:
Bentuk kalimat yang pertama yang mengawali sebuah surah di dalam al-Quran
adalah pujian kepada Allah Swt. Imam Badruddin Muhammad bin Abdillah az-Zarkasyi
dalam karyanya, al-Burhan fi Ulum al-Quran menjelaskan bahwa pujian kepada Allah ini ada
dua macam, yaitu pujian untuk mengukuhkan sifat kesempurnaanya dan pujian untuk
meniadakan kekurangan.
Jumlah surah yang diawali pujian kepada Allah ta’ala ada 14 surah. Setengahnya
untuk mengukuhkan sifat kesempurnaan dan setengah yang lain untuk meniadakan
kekurangan.
Berikut rinciannya:
2. حروف التهج
fawatihus suwar berupa huruf tahajjiy adalah yang paling banyak di dalam al-Quran.
Jumlah surah yang diawali dengan huruf tahajjiy atau disebut juga huruf muqaththa’ah ada 29
surah. Di bawah ini adalah surah-surah yang diawali dengan huruf tahajjiy:
3. النداء
Surah-surah yang diawali dengan nida’ jumlahnya ada 10. Lima surah berupa
panggilan kepada Rasulullah Saw. Sedangkan lima sisanya berupa panggilan kepada umat
beliau. Di bawah ini adalah surah-surah yang diawali dengan nida’:
4. الخبية الجمل
Jumlah khabariyyah adalah kalimat berita yang bisa mengandung kebenaran atau
kebohongan. Kalimat berita ini bentuknya bisa berupa jumlah fi’liyyah (fi’il + fa’il), bisa
juga jumlah ismiyyah (mubtada + khabar).
Surah yang diawali dengan jumlah khabariyyah di dalam al-Quran berjumlah 23 surah.
Rinciannya adalah sebagai berikut:
5. القسم
Qasam artinya adalah sumpah. Semua sumpah di dalam fawatihus suwar menggunakan
huruf qasam wawu. Cabang ilmu yang mempelajari tentang sumpah-sumpah di dalam al-
Quran disebut dengan Ilmu Aqsam al-Quran.
Ada tiga unsur penting yang harus ada dalam suatu qasam. Ketiga unsur tersebut
adalah adat al-qasam, muqsam bih, dan muqsam alaihi. Adat al-qasam adalah alat yang
digunakan untuk bersumpah. Yang masyhur biasanya menggunakan huruf qasam,
yaitu ba, ta, dan wawu. Sedangkan muqsam bih adalah kata yang jatuh setelah adat al-
qasam yang berfungsi sebagai sesuatu yang digunakan sebagai wasilah untuk bersumpah.
Dan muqsam alaihi adalah sesuatu yang disumpahi. Contohnya seperti terdapat dalam Q.S.
Ad-Dhuha [93]: 1-3
َ ُّ َّ َ َ َ َ َّ َ ُّ ََ
( َوالضج1) ( َسج إذا َوالل ْيل2) ( قل َو َما َربك َودعك َما3)
muqsam alaihi muqsam bih huruf qasam
Berikut ini adalah surah-surah yang diawali dengan sumpah yang jumlahnya mencapai 15
surah:
ر
6. الشط
Syarat adalah kalimat yang membutuhkan jawaban ‘maka’. Menurut Abdul Haris
dalam Teori Dasar Nahwu & Sharf Tingkat Pemula, ketika membahas tentang syarat, maka
ada tiga unsur yang perlu diperhatikan, yaitu adat asy-syarthi, fi’lu asy-syarthi, dan jawab
asy-syarthi.
Untuk mengetahui sebuah kalimat itu termasuk syarat atau bukan, maka kita harus
mengenal adat asy-syarthi. Di antara macam-macam adat asy-syarthi adalah sebagai
berikut:
ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َْ َ َ َ َ ْ َ َ َّ َ َّ ّ َ َ َ َ ُ ْ َ
إن، إذما، ل ْو، ل ْول، ل ْو َما، أ َّما، ل َّما، من، ما، مهما، أي، ك ْيف َما، أين، أيان، أ ّن، مت، إذا، حيثما
Di dalam al-Quran, surah-surah yang diawali dengan syarat berjumlah 7.Kesemuanya
َ
didahului dengan adat asy-syarthi إذا.ِ Berikut ini daftar surah yang diawali dengan syarat:
7. المر
Bentuk kalam selanjutnya yang mengawali surah di dalam al-Quran adalah amar atau
perintah. Surah yang diawali dengan sebuah perintah ada 6 surah. Surah-surah tersebut
adalah:
8. الستفهام
Kalam yang kedelapan adalah istifham. Seperti yang telah diketahui, istifham adalah
kalimat pertanyaan. Jumlah surah yang diawali dengan kalimat pertanyaan ada 6 surah. Di
bawah ini rincian keenam surah tersebut:
9. الدعاء
Bentuk kalam yang kesembilan yang menjadi fawatih as-suwar adalah doa. Doa di sini
bisa berupa harapan baik atau buruk. Surah-surah yang diawali dengan doa berjumlah 3
surah,, yaitu:
10. التعليل
At-Ta’lil menunjukkan alasan. Surah yang diawali dengan sebuah alasan di dalam al-
Quran itu hanya satu, yaitu surah Quraisy [106] dengan ayat pertamanya yang berbunyi:
َ ْ ُ
ق َريش ِليَلف
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai umat muslim yang meyakini rukun iman yang salah satunya iman
kepadakitab-kitab Allah, diantaranya Al-Qur’an merupakan hal yang sangat penting untuk
mempelajari ilmu-ilmu Al-Qur’an yang salah satunya cabangnya Adalah Fawatihus Al
Suwar.Karena semakin dikaji ayat Al-Qur’an itu, maka semakin luas pengetahuan kita.
Semogamakalah ulumul Qur’an tentang Fawatihus Al-Suwar ini dapat menjadi tambahan
referensiuntuk mengkaji tentang Fawatihus Al-Suwar.
DAFTAR PUSTAKA
https://iqt.uinsgd.ac.id/pengertian-fawatih-as-suwar-berikut-bentuk-bentuk-nya/ ,
https://tafsiralquran.id/macam-macam-fawatihus-suwar-dalam-al-quran/amp/ ,
https://tafsiralquran.id/hikmah-penggunaan-huruf-huruf-hijaiyah-pada-fawatihus-suwar/ .