Anda di halaman 1dari 6

Adab – adab

Makan dan minum


Seorang muslim
Bab 1 Membaca basmalah

Dari ‘Umar bin Abi Salamah, ia berkata, “Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫ت ت ِْل‬
‫ك طِ عْ َمتِى َبعْ ُد‬ َ ‫ َو ُك ْل ِب َيمِي ِن‬، َ ‫« َيا ُغالَ ُم َس ِّم هَّللا‬
َ ‫ك َو ُك ْل ِممَّا َيلِي‬
ْ َ‫ َف َما َزال‬. » ‫ك‬

“Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah “BISMILLAH”), makanlah dengan tangan kananmu
dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR.
Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)

Seperti hadist diatas nabi menyuruh agar membaca basmalah, lalu untuk apa nabi menyuruh
membaca basmalah?

Dari Hudzaifah, ia berkata, “Jika kami bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadiri
jamuan makanan, maka tidak ada seorang pun di antara kami yang meletakkan tangannya hingga
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulainya. Dan kami pernah bersama beliau menghadiri
jamuan makan, lalu seorang Arab badui datang yang seolah-oleh ia terdorong, lalu ia meletakkan
tangannya pada makanan, namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memegang tangannya.
Kemudian seorang budak wanita datang sepertinya ia terdorong hendak meletakkan tangannya pada
makanan, namun beliau memegang tangannya dan berkata,

ُ ‫الط َعا َم الَّذِى لَ ْم ي ُْذ َك ِر اسْ ُم هَّللا ِ َعلَ ْي ِه َوإِ َّن ُه َجا َء ِب َه َذا األَعْ َر ِابىِّ َي ْس َت ِح ُّل ِب ِه َفأ َ َخ ْذ‬
ِ ‫ت ِب َي ِد ِه َو َج ا َء ِب َه ِذ ِه ْال َج‬
‫ار َي ِة َي ْس َت ِح ُّل ِب َها‬ َّ ‫ان لَ َيسْ َت ِح ُّل‬
َ ‫إِنَّ ال َّش ْي َط‬
‫ِيه َما‬ِ ‫ت ِب َي ِد َها َف َوالَّذِى َن ْفسِ ى ِب َي ِد ِه إِنَّ َي َدهُ لَفِى َيدِى َم َع أَ ْيد‬ ُ ‫َفأ َ َخ ْذ‬

“Sungguh, setan menghalalkan makanan yang tidak disebutkan nama Allah padanya. Setan datang
bersama orang badui ini, dengannya setan ingin menghalalkan makanan tersebut, maka aku pegang
tangannya. Dan setan tersebut juga datang bersama budak wanita ini, dengannya ia ingin
menghalalkan makanan tersebut, maka aku pegang tangannya. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-
Nya, sesungguhnya tangan setan tersebut ada di tanganku bersama tangan mereka berdua.” (HR. Abu
Daud no. 3766. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih)
Kita diwajibkan membaca basmalah agar setan itu tidak ikut makan bersama kita, kan gak enak
ya makan sama setan, misalkan kita udah capek² masak mie instan, eh dia malah ikut makan,
padahal gak ngebantuin sama sekali, kan bangs@t, kalo makan masak sendiri dong…

Terus ada pertanyaan lagi, apakah membaca bismillah secara lengkap lebih afdhol daripada
bismillah saja?

Tidak ada hadist yang menyatakan membaca bismillah lengkap itu lebih afdhol jadi sama saja, yang
penting membaca nama allah.

Bagaimana jika kita kelupaan membaca basmalah pas makan, dan kita baru teringat pas sedang
makan?
Dari Umayyah bin Mihshon -seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, ia berkata,

‫ َجالِسًا َو َر ُج ٌل َيأْ ُك ُل َفلَ ْم ي َُس ِّم َح َّتى لَ ْم َي ْب َق مِنْ َط َعا ِم ِه إِالَّ لُ ْق َم ٌة َفلَمَّا َر َف َع َها إِلَى فِي ِه َق ا َل ِب ْس ِم هَّللا ِ أَوَّ لَ ُه‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ان َرسُو ُل هَّللا‬ َ ‫َك‬
ْ َّ ‫هَّللا‬ َ َ ُ ْ َ َّ ُ
» ‫ ث َّم َقا َل « َما َزا َل الش ْيطانُ َيأك ُل َم َع ُه َفلمَّا ذ َك َر اسْ َم ِ َعز َو َج َّل اسْ َت َقا َء َما فِى َبط ِن ِه‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ُّ‫ِك الن ِبى‬ َّ َ ‫ضح‬ َ ‫َوآخ َِرهُ َف‬

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah duduk dan saat itu ada seseorang yang makan tanpa
membaca bismillah hingga makanannya tersisa satu suapan. Ketika ia mengangkat suapan tersebtu ke
mulutnya, ia mengucapkan, “Bismillah awwalahu wa akhirohu (dengan nama Allah pada awal dan
akhirnya).” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tertawa dan beliau bersabda, “Setan terus makan
bersamanya hingga. Ketika ia menyebut nama Allah (bismillah), setan memuntahkan apa yang ada di
perutnya.” (HR. Abu Daud no. 3768, Ahmad 4: 336 dan An Nasai dalam Al Kubro 10113. Al Hafizh
Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Al Hakim menshahihkan hadits ini dan disetujui
oleh Adz Dzahabi. Al Mutsanna bin ‘Abdurrahman mengatakan hadits ini hasan dan memiliki berbagai
penguat. Lihat Majma’ Az Zawaid, 5: 22).

Dilihat dari hadist di atas kalian sudah tau apa yang harus dilakukan kan? Jadi segeralah
praktekkan ya!!!...

Bagaimana tentang doa setelah makan, apakah kita wajib membaca doa setelah makan? Dan
apakah ucapan tahmid (alhamdulillah) cukup sebagai doa setelah makan?

Dari Mu’adz bin Anas, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ ُغف َِر لَ ُه َما َت َق َّد َم مِنْ َذ ْن ِب ِه‬.‫َمنْ أَ َك َل َط َعامًا َف َقا َل ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّذِى أَ ْط َع َمنِى َه َذا َو َر َز َقنِي ِه مِنْ َغي ِْر َح ْو ٍل ِم ِّنى َوالَ قُ َّو ٍة‬

“Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath’amanii


haadzaa wa rozaqoniihi min ghoiri haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah
memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni
dosanya yang telah lalu.” (HR. Abu Daud no. 4043, Tirmidzi no. 3458, Ibnu Majah no. 3285 dan
Ahmad 3: 439. Imam Tirmidzi, Ibnu Hajar dan ulama lainnya menghasankan hadits ini sebagaimana
disetujui oleh Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali dalam Bahjatun Nazhirin, 2: 50).

Namun jika mencukupkan dengan ucapan “alhamdulillah” setelah makan juga dibolehkan berdasarkan
hadits Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫ضى َع ِن ْال َع ْب ِد أَنْ َيأْ ُك َل األَ ْكلَ َة َف َيحْ َم َدهُ َعلَ ْي َها أَ ْو َي ْش َر‬
‫ب ال َّشرْ َب َة َف َيحْ َم َدهُ َعلَ ْي َها‬ َ ْ‫إِنَّ هَّللا َ لَ َير‬

“Sesungguhnya Allah Ta’ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid
(alhamdulillah) sesudah makan dan minum” (HR. Muslim no. 2734). Imam Nawawi rahimahullah
mengatakan, “Jika seseorang mencukupkan dengan bacaan “alhamdulillah” saja, maka itu sudah
dikatakan menjalankan sunnah.” (Syarh Shahih Muslim, 17: 46)

Jadi membaca doa setelah makan itu wajib ya gaes, dan membaca alhamdulillah pun sudah
cukup buat kalian yang gak hafal doa makan hehe…

Selain itu jangan salah ya, membaca basmalah dan alhamdulillah itu juga berlaku pas kita
minum loh.

Bab 2 Makan dan minum dengan menggunakan tangan kanan dan tidak menggunakan tangan
kiri

Kenapa tidak boleh menggunakan tangan, biasanya orang bilang karna tangan kiri digunakan
untuk ceb0k, makanya gak boleh pake buat makan sama minum, tapi sebenernya ada alasan lain
loh, apa itu? Ini dia…

Dari Jabir bin Aabdillah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam bersabda, “janganlah kalian makan dengan tangan kiri karena syaitan itu juga makan dengan
tangan kiri.” (HR Muslim no. 2019)

Nah dari hadist di atas kita tau bahwa setan itu ternyata kidal ya, saking kidal nya makan aja
pake tangan kiri, dan kita gak meniru setan, apa kalian mau dikira setan, hehe…

Ada satu lagi hadist azab yang mungkin terjadi sama kalian kalo makan pake tangan kiri, ini
dia…

Dari Salamah bin Akwa radhiyallahu ‘anhu beliau bercerita bahwa ada seorang yang makan dengan
menggunakan tangan kiri di dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Melihat hal tersebut Nabi
bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu.” “Aku tidak bisa makan dengan tangan kanan,” sahut
orang tersebut. Nabi lantas bersabda, “Engkau memang tidak biasa menggunakan tangan
kananmu.” Tidak ada yang menghalangi orang tersebut untuk menuruti perintah Nabi kecuali
kesombongan. Oleh karena itu orang tersebut tidak bisa lagi mengangkat tangan kanannya ke
mulutnya.” (HR Muslim no. 2021)

Nah itu akibatnya ya, udah dibilangin sama nabi suruh pake tangan kanan, eh dia malah ngeyel,
ke azab kan jadinya, haha…

Tapi gimana kalo misalnya kita makan pake tangan kiri, dengan alasan yang benar, misalkan
karna tangan kanan kita cacat atau buntung dan gak bisa pake, atau patah tulang, boleh gak
pake tangan kiri?

jika memang terdapat alasan yang bisa dibenarkan yang menyebabkan seseorang tidak bisa menikmati
makanan dengan tangan kanannya karena suatu penyakit atau sebab lain, maka diperbolehkan makan
dengan menggunakan tangan kiri. Dalilnya firman Allah, “Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. al-Baqarah: 286)

Ternyata tidak apa² kalo misalkan dengan alasan yang benar ya genk, tapi kalo masih bisa pake
tangan kanan jangan pake tangan kiri ya.

Bab 3 Makanlah makanan yang ada didekatmu

Umar bin Abi Salamah meriwayatkan, “Suatu hari aku makan bersama Nabi  shallallahu ‘alaihi wa
sallam, dan aku mengambil daging yang berada di pinggir nampan, lantas Nabi bersabda,  “Makanlah
makanan yang berada di dekatmu.” (HR. Muslim, no. 2022)

Kenapa harus makan makanan yang berada didekat, karna lebih sopan, gak enak rasa kalo kita
makan harus berdiri dulu buat ambil lauk yang ada ditempat lain, ambil yang ada di dekat kita.

Lalu gimana kalo kita minta tolong di ambilkan makanan yang agak jauh dari kita, apakah
diperboleh kan?

Sayangnya untuk hadist saya tidak menemukannya, tapi menurut saya itu diperboleh dengan syarat
orang yang di mintai tolong gak keberatan, misal kita minta tolong ibu ambilin nasi, nasi cuma ada
didepan ibu, kita diperbolehkan meminta tolong dong.

Intinya kalo mau makanan yang agak jauh, minta tolong aja, jangan berdiri buat ambil sendiri, karna itu
enggak sopan.

Bab 4 Makanlah dari pinggir piring


Diriwayatkan dari Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi bersabda, “Jika kalian makan, maka
janganlah makan dari bagian tengah piring, akan tetapi hendaknya makan dari pinggir piring.
Karena keberkahan makanan itu turun dibagian tengah makanan.” (HR Abu Dawud no. 3772,
Ahmad, 2435, Ibnu Majah, 3277 dan Tirmidzi, 1805. Imam Tirmidzi mengatakan, “Hadits ini hasan
shahih.”)

Nah dari hadist diatas kita tau bahwa makan itu lebih baik dari pinggir, biar nanti dapet berkah,
lalu kenapa gak mulai dari tengah aja biar dapet berkahnya lebih cepet?

Kenapa gak dari tengah aja? Karna berkahnya itu gak langsung turun bro, jadi makan paling akhir, hehe
gak tau juga ya, tapi kalo kata nabi memang suruh makan dari pinggir, ya ayo makan dari pinggir, karna
setiap tingkah laku nabi itu baik bro, lagi pula kalo makan dari tengahnya kita akan dinilai gak sopan
saat makan bersama dalam satu piring besar, itu salah satu contohnya

Bab 5 Cuci tangan sebelum dan sesudah makan

Untuk hadist mencuci tangan sebelum makan itu gak ada bro, tapi emang sangat di anjur sama
dokter buat cuci tangan sebelum makan, kalo tangan kalian kotor maka kalian harus cuci tangan,
kalo gak kotor tetep usahain cuci tangan ya, ingat “kebersihan itu sebagian dari iman”.

Nah untuk hadist cuci tangan sesudah makan ada nih, silahkan dibaca ya.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam bersabda, “Barang siapa yang tidur dalam keadaan tangannya masih bau daging kambing dan
belum dicuci, lalu terjadi sesuatu, maka janganlah dia menyalahkan kecuali dirinya sendiri.”  (HR.
Ahmad, no. 7515, Abu Dawud, 3852 dan lain-lain, hadits ini dishahihkan oleh al-Albani)

Dalam riwayat lain, Abu Hurairah menyatakan, bahwa Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah makan belikat kambing. Sesudah selesai makan beliau berkumur-kumur, mencuci dua
tangannya baru melaksanakan shalat. (HR. Ahmad, 27486 dan Ibn Majah 493, hadits ini dishahihkan
oleh al-Albani)

Abban bin Utsman bercerita, bahwa Utsman bin Affan pernah makan roti yang bercampur dengan
daging, setelah selesai makan beliau berkumur-kumur dan mencuci kedua tangan beliau. Lalu dua
tangan tersebut beliau usapkan ke wajahnya. Setelah itu beliau melaksanakan shalat dan tidak
berwudhu lagi. (HR. Malik, no. 53)

Nah jadi jangan lupa ya cuci tangan sebelum dan sesudah makan ya.

Bab 6 Kalo mau makan pas dalam keadaan junub???


Nah kalo dalam keadaan junub kita harus ngapain kalo mau makan?

Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam jika dalam keadaan junub lalu hendak makan atau tidur, maka beliau
berwudhu terlebih dahulu, seperti berwudhu untuk shalat.” (HR Bukhari, no. 286 dan
Muslim, no. 305)

Dilihat dari hadist diatas ternyata kita harus wudhu dulu sebelum makan, eitss ternyata ada
hadist lain, coba liat.

Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan, bahwa Rasulullah bila hendak tidur dalam


keadaan junub maka beliau berwudhu terlebih dahulu, dan apabila beliau hendak
makan maka beliau mencuci kedua tangannya terlebih dahulu.” (HR Nasa’i no. 256,
Ahmad, 24353, dan lain-lain)

Selain wudhu kita juga harus cuci tangan sebelum makan coy, kalo cuci tangan sebelum makan
itu mah udah biasa, tapi kalo wudhu wah itu luar biasa ribet, kita kan gak mau ya mau makan
wudhu, mau makan wudhu lagi, kan ribet.

Tapi ada loh caranya biar gak ribet, mau tau gak? Yakin nih mau tau? Ok gue kasih tau, cara
ini gue temuin sendiri loh, alhamdulillah allah memberi gue hidayah, ok cukup basa-basinya,
check this out.

Cara nya itu gampang banget sob, yaitu cuma mandi wajib, yes Cuma mandi wajib, nah biar paham
gue jelasin nih, penyebab kalian harus wudhu pas mau makan itu kan junub, berarti kalo junubnya
ilang, gak usah wudhu dong, dan junub itu adalah hadast besar, cara ngilangin hadast besar adalah
dengan mandi wajib, jadi bersegeralah mandi wajib pas lagi junub ya, biar kalo makan gak usah
wudhu dulu hehe…

Anda mungkin juga menyukai