1442 H/ASAD
Tujuan:
Amma ba’du.
Maa syaa Allah, betapa jihad yang totalitas adalah jihad yang tidak pernah
akan dikalahkan oleh amal apapun, sebagaimana diperkuat oleh hadits berikut:
Dikatakan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Amalan apa yang setara
dengan jihad fî sabîlillâh ? Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Kalian
tidak bisa (mengerjakan amalan yang setara dengan jihad).” Para shahabat
mengulangi pertanyaan tersebut dua atau tiga kali, dan Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam tetap menjawab, “Kalian tidak bisa.” Kemudian pada kali yang
ketiga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan orang yang
berjihad di jalan Allâh itu seperti orang yang berpuasa, shalat, dan khusyu’
dengan (membaca) ayat-ayat Allâh. Dia tidak berhenti dari puasa dan
shalatnya sampai orang yang berjihad di jalan Allâh Subhanahu wa Ta’ala itu
kembali.” 1 (Hadits Shahih)
Periode Penerima
Jenis Amal Puncak Ibadah
Pelaksanaan Manfaat
Jihad fi Sabilillah Setiap Saat Sebelum Futuh Umum
Sedekah 1 – 30 Dzulhijjah 1 – 9 Dzulhijjah Umum
An-Nahr 10, 11, 12, dan 13
10 Dzulhijjah Umum
(Penyembelihan) Dzulhijjah
9 Dzulhijjah
Hajji 9 – 13 Dzulhijjah Pribadi
(Wukuf)
9 Dzulhijjah
Selain tanggal 10,
Shaum Sunnah (Shaum Pribadi
11, 12, 13 Dzulhijjah
Arafah)
Shalat Sunnah ‘Id 10 Dzulhijjah 10 Dzulhijjah Pribadi
Dzikir, Tadarrus dll. 1 – 30 Dzulhijjah 1 – 9 Dzulhijjah Pribadi
1
Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahîh-nya (no. 1878); Ibnu Abi Syaibah (no. 19542);
Ibnu Hibbân (no. 4608-at-Ta’lîqâtul Hisân ‘ala Shahîh Ibni Hibbân); Tirmidzi dalam Sunan-nya (no. 1619);
Ahmad dalam Musnad-nya (II/424); al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 2612).
C. Ibadah Sosial dan Individual
Dari segi “Penerima Manfaat”, maka kita mengenal 2 istilah dalam
‘ibadah, yakni: Al-Muta’addi dan Al-Qashirah.
Jihad fi Sabilillah
Muta'addi
Zakat, Infaq, Shadaqah
(Sosial)
dll.
'Amal Ibadah
Shalat
Qashirah Shaum
(Individual) Hajji
dll.
ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ َّ
َب
ِ ك
ِ اوك َال ر
ِ ِ ئ اَسَلَع ر
ِ و ِإنَفضلَالعال ِ ِمَلَعَالعابِ ِدَكفض ِلَالقم ِرََللةَاْل
د
“Sesungguhnya keutamaan orang berilmu (yang mengajarkan
ilmunya) dibanding ahli ibadah adalah seperti perbandingan bulan di malam
badar dari bintang-bintang lainnya.” (HR. Abu Daud, no. 3641; Ibnu Majah, no.
223; Tirmidzi, no. 2682).
2
Sunan Ibnu Majah, No.3117; Sunan Tirmidzi, No.1413. dengan sanad Hasan.
Unta
Udh-hiyah
Sapi
(Sembelihan)
Kambing / Domba
Qurban
(Persembahan
untuk Taqarrub) Ayam
Tadh-hiyah
Telur
(Pengorbanan
/Sedekah
Dzulhijjah) Sayuran/Gandum
dll.
Mari kita perhatikan sejenak hadits di bawah ini!. Hadits ini membahas tentang
keutamaan orang yang datang ke masjid untuk Shalat Jum’at. Yang lebih awal
datang pahalanya lebih besar sebagaimana berqurban unta, kemudian yang
datang setelahnya seperti berqurban sapi dan seterusnya.
َّ َّ ْ ً َّ َّ ُْ َّ م ْن َراح َِف
ََالساع ِة َاألوَل َفكأنماَقرب َبدنة َومن َراح َِِف َالساع ِة َاثلا ِني ِة ِ
ْ ً ْ َّ َّ فكأ َّنماَق َّربَبقر ًةَوم ْنَراحَِف
َْ َالساع ِةَاثلَّ ِاثل ِةَفكأنماَق َّربَكبشاَأقرنَوم
َن ِ
ْ َّ َالرابعة َفكأ َّنماَق َّرب َدجاج ًة َوم ْن َراح َِف َّ
ََالساع ِة َاْلا ِمس ِة ِ ِ ِ َّ راح َِِف َالساع ِة
ً ْ َّ
فكأنماَق َّربَبيض َة
“Barangsiapa yang berangkat (shalat jum’at) pada waktu pertama, maka
seakan-akan dia mengurbankan unta; Barangsiapa yang berangkat pada
waktu ke-2, maka seakan-akan dia berkurban dengan sapi; Barangsiapa yang
berangkat pada waktu ke-3, maka seakan-akan dia berkurban dengan
kambing jantan; Barangsiapa yang berangkat pada waktu ke-4, maka seakan-
akan dia berkurban dengan ayam; Barangsiapa yang berangkat pada waktu
ke-5, maka seakan-akan dia berkurban dengan telur.” [HR. Bukhari & Muslim]
Tentu tidak sah jika ayam dan telur dijadikan sebagai Udh-hiyah (Sembelihan
‘Idul Adh-ha), karena Udh-hiyah hanya Sah jika termasuk kepada Bahimatul-
An’aam, yaitu: jenis Unta, jenis Sapi, dan jenis Kambing. Sebagaimana Ayat
berikut:
َ ۡ َ َ َ ُل َُ َ َ َۡ َ َ ا ل ۡ ُ ْ ۡ َ َ ََ َ َ ََ ُ ل
ِٰۗيمةه ٱۡلنۡ َع هم ٰ ول هك أمةٖ جعلنا منسٗك ه َّلذك ُروا ٱسم ٱّلل ه
لَع ما رزقهم هم ۢن ب هه ه
َ
َ هد فَلَ ُه ٓۥ أ ۡسل ُهم ْۗوا ْ َوب َ لّش ٱل ۡ ُم ۡخبتٞ َوٰحٞك ۡم إ َلٰه
ُ ُ َٰ َ
ني هه ه ه ه فإهله
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya
mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan
Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu
berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-
orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (Qs. Al-Hajj [22]: 34)
Maka, tetap bisa berkurban dengan cara disedekahkan, atau dengan istilah
Tadhiyah (Amal yang bernilai Pengorbanan), perhatikan tabel berikut:
Cara Berqurban
Jenis Qurban Tadhiyah
Udhiyah (Disembelih)
(Disedekahkan)
Unta Sah Sah
Sapi Sah Sah
Kambing/Domba Sah Sah
Ayam Tidak Sah Sah
Telur Tidak Sah Sah
Sayuran/Gandum Tidak Sah Sah
Lain-lain Tidak Sah Sah
Qurban gandum dapat kita temukan adalah qurbannya Qabil putra Adam as.
Allah mengijinkan Qabil berqurban dengan gandum tersebut, namun sayang
Allah menolaknya, dikarenakan tidak didasari taqwa dan kualitas gandumnya
adalah rusak dan busuk. Penjelasan tersebut dapat dilihat pada kitab tafsir
Ibnu Katsir jilid 6, berkaitan dengan ayat berikut:
َ َ َ ُ َ َ ۡ ُ َ َ ۡ ۡ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ َۡ ۡ َ ُ ا
ٱۡل ل هق إهذ ق َر َبا ق ۡر َبانا ف ُتق لبهل م ۡهن أ َح هده َهما َول ۡم۞وٱتل علي ههم نبأ ٱبَن ءادم ب ه
َ َُ َََ َ َ َ َ َ َََُۡ َ َ َ َ
َٱّلل م َهن ٱل ۡ ُم َتقني ۡ َ
ه ُ ُي َتق َبل م َهن ٱٓأۡلخ هر قال ۡلقتلنك َۖ قال إهنما يتقبل
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil)
menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka
diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari
yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil:
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang
bertakwa". (Qs. Al-Maidah [5]: 27)
Berqurban dengan unta lebih baik dari sapi dan kambing karena lebih mahal
dan lebih banyak dagingnya bagi kaum muslimin. Hal ini sebagaimana
tercantum dalam hadits di atas.
ْ ْ ُْ َّ َّ ُ َّ
َالر ُجلَيُض ِِحَبِالشا ِةَعنهَوع ْنَأه ِلَبي ِتهَكن
”Pada masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam seseorang (suami)
menyembelih seekor kambing sebagai kurban bagi dirinya dan keluarganya.”
[HR. Tirmidzi, shahih]
Berqurban untuk dengan kambing lebih baik daripada berqurban dengan unta
atau sapi untuk tujuh orang. Ibnu Qudamah, berkata:
ٌ ْ
ََاالشُتاك)َِفَبدنةَ;َألنَإراقةَادلمَمقصودة:َوالشاةَأفضلَمنَِشك َ(أي
ِ
َِفَاألضحية
“ Udh-hiyah kambing lebih baik daripada unta berserikat tujuh orang, karena
menumpahkan darah hewan adalah tujuan dari Udh-hiyah.” [Al-Mughni
13/366]
E. Pilihan dalam Berqurban: Udh-hiyah atau Tadh-hiyah?
Jadi saya harus pilih yang mana?