Anda di halaman 1dari 11

Materi Motivasi Udh-hiyah Tadh-hiyah

1442 H/ASAD

Tujuan:

1. Mengetahui Keutamaan Bulan Dzulhijjah


2. Mengetahui Rangkaian Ibadah di Bulan Dzulhijjah
3. Memahami dan Mengingat Kembali Ma’na Qurban
4. Memahami bahwa Qurban adalah hak semua Umat
5. Mengenal 2 Jenis Qurban : Udh-hiyah (Sembelihan) dan Tadh-hiyah
(Pengorbanan)
6. Mengenal 2 Sifat Amal Ibadah dari segi Penerima Manfaat :
Qashiriyyah dan Muta’addiyah
7. Mampu Menentukan Pilihan Amal terbaik bagi diri, keluarga dan
Umat Islam.
َ ‫ٱلرِنَٰمۡح‬ َ
َ ‫ٱّلل ه‬
‫ٱلرحهي هم‬ ‫ِمۡسِب‬
‫ِّ ُ ِّ َ ى‬ َ ْ ِّ ْ َ ْ ٗ َ ً َّ ‫َ ْ َ ْ ُ ه‬
‫ ٰل ُيظ ٰه َر ٗه َعَل الد ْي ِن كل ٖه َوك ٰف‬،‫ّلِل ال ٰذي أ ْر َس َل َر ُسوله ٰبال ُهدى َو ٰد ْي ِن ال َحق‬ ٰ ٰ ‫الحمد‬
ٗ‫ َو َأ ْش َه ُد َأ ان ُم َح ام ًدا َع ْب ُده‬،‫شي َك َل ٗه‬ ُ ‫ َأ ْش َه ُد َأ ْن ََل إ ٰل َه إ اَل‬. ‫اّلِل َشه ْي ًدا‬
ْ ََ ‫هللا َو ْح َد ٗه ََل‬ ‫ه‬
ِ ٰ ٰ ٰ ٰ ‫ٰب‬
َ ُ
‫هللا َعل ْي ٰه‬
َّ
‫ي ُم َح ام ٍد َصَل‬ ٰ ٰ ٰ ‫ش ٰف‬
َْ
َٰ ْ ‫اْل ْنب َياء َو ْال ُم ْر َسل‬ َ َْ ‫َو َر ُس ْو ُل ٗه َا هلل ُه ام َص ِّل َو َس ِّل ْم َع َٰل َأ‬
ُ َّ
‫ َو َب ْعد‬،‫َو َسل َم‬
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberi kita ni’mat Iman dan
Islam, semoga kita senantiasa istiqamah di dalamnya. Apalagi pada hari-hari ini
kita sedang berda’wah dan berjihad dalam kondisi yang penuh ujian, di
antaranya adalah bertebarannya berbagai macam penyakit fisik, semoga tidak
menyurutkan langkah kita, justru semakin mantap dalam menyongsong ridha
Allah Swt. dengan Iman, hijrah dan jihad kita.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah-limpahkan kepada


Nabi Muhammad Saw., serta kepada para keluarganya, para shahabatnya dan
kepada seluruh Ummatnya, termasuk kita di dalamnya. Aamiin.

Amma ba’du.

A. Bulan Dzulhijjah, Puncak Amal Shalih!


Kabar gembira bagi segenap kaum muslimin di seluruh dunia, dengan tibanya
bulan yang dimuliakan Allah, yaitu bulan Dzhulhijjah. Bulan yang di dalamnya
terkandung waktu-waktu terbaik untuk melaksanakan berbagai amal ‘ibadah, dan
momentum yang sempurna untuk mendekatkan diri kepada-Nya (Taqarrub ilallah).

Hampir menyamai keutamaan amal Jihad fi Sabilillah

Adapun keutamaan beramal di sepuluh hari pertama Dzulhijah diterangkan dalam


hadits Ibnu ‘Abbas ra. berikut,
ُ ْ ْ َّ ْ َّ ْ َّ ‫بَإَل‬ َُّ ُ َّ ُ ْ َّ ْ
َ‫َقالوا‬.‫ْش‬
ِ ‫َيع ِِنَأيامَالع‬.»َ ِ‫َاَللَ ِمنَه ِذ ِهَاأليام‬
ِ ِ ‫مَاَ ِمنَأيامٍ َالعملَالصا ِلحَ ِفيهاَأح‬
ٌ َّ َّ ُ ْ َّ ُ ْ َّ
َ‫َاَلل َ ِإال َر ُجل َخرج‬
ِ ‫يل‬ ِ ‫َاْلهاد َِِف َس ِب‬
ِ ‫َاَلل َقال َ«َوال‬
ِ ‫يل‬ ِ ‫َاْلهاد َِِف َس ِب‬
ِ ‫َاَلل َوال‬
ِ ‫ياَرسول‬
ُ
ْ ‫اِلَفل ْمَي ْرج ْعَ ِم ْنَذلِكََب‬ ْ
‫َش ٍَء‬ ِ ِ ِ ِ ‫بِنف ِس ِهَوم‬
“Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shalih yang
dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat
bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan
jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.“ (Hadits Shahih, HR. Abu
Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968),

Maa syaa Allah, betapa jihad yang totalitas adalah jihad yang tidak pernah
akan dikalahkan oleh amal apapun, sebagaimana diperkuat oleh hadits berikut:

Dari Shahabat Abu Hurairah ra. , ia berkata :


َّ ْ ْ ‫َاْلهاد‬ ْ ُ ْ َّ ْ ُ َّ ِّ َّ ْ
َ‫َال‬:َ ‫هلل َع َّز َوجل َ؟َقال‬ِ ‫َِف َس ِبي ِل َا‬
ِ ِ ‫َماَيع ِدل‬:َ ‫ِب َصَّل َاهلل َعلي ِه َوَسلم‬ ِ ‫ِقيل َلِلن‬
ُ ُ ُ ُّ ُ ً ْ َّ ْ ُْ ُ ُْْ ْ
َ‫َوقال‬.‫َالَت ْست ِطيْ ُع ْونه‬:َ‫َُكَذلِكَيق ْول‬.َ‫ْيَأ ْوَثَلثا‬ ِ ‫َفأَعدواَعلي ِهَمرت‬:َ‫َقال‬.‫تست ِطيعونه‬
ُ ُ ‫َالصائمَالْقائمَالْقانتَبآياتَاهللَالَي ْف‬
َ‫ُت‬ َّ ‫َمث ُلَال ْ ُمجاهدَِفَسبيْلَاهللَكمثل‬:َ‫ِفَاثلَّاثلة‬
ِ ِ ْ ِ
ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ‫هللَتعاَل‬ ْ ْ ‫م ْنَصي َوالَصَلةَح ََّّتَي ْرجعَال ْ ُمجاه ُد‬
ِ ‫َِفَس ِبي ِلَا‬
ِ ِ ِ ٍ ٍ‫ِ ِ ام‬

Dikatakan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Amalan apa yang setara
dengan jihad fî sabîlillâh ? Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Kalian
tidak bisa (mengerjakan amalan yang setara dengan jihad).” Para shahabat
mengulangi pertanyaan tersebut dua atau tiga kali, dan Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam tetap menjawab, “Kalian tidak bisa.” Kemudian pada kali yang
ketiga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan orang yang
berjihad di jalan Allâh itu seperti orang yang berpuasa, shalat, dan khusyu’
dengan (membaca) ayat-ayat Allâh. Dia tidak berhenti dari puasa dan
shalatnya sampai orang yang berjihad di jalan Allâh Subhanahu wa Ta’ala itu
kembali.” 1 (Hadits Shahih)

Maka betapa hebatnya bulan Dzulhijjah ini, terbuka lebar


mendapatkan pahala dari amal-amal terbaik setelah Jihad fi Sabilillah. Amal-
amal apa saja yang bisa kita kerjakan di bulan Dzulhijjah ini?

B. Rangkaian Amal-Amal Ibadah di Bulan Dzulhijjah


Perhatikan tabel berikut:

Jadwal Pelaksanaan Ibadah-Ibadah di Bulan Dzulhijjah

Periode Penerima
Jenis Amal Puncak Ibadah
Pelaksanaan Manfaat
Jihad fi Sabilillah Setiap Saat Sebelum Futuh Umum
Sedekah 1 – 30 Dzulhijjah 1 – 9 Dzulhijjah Umum
An-Nahr 10, 11, 12, dan 13
10 Dzulhijjah Umum
(Penyembelihan) Dzulhijjah
9 Dzulhijjah
Hajji 9 – 13 Dzulhijjah Pribadi
(Wukuf)
9 Dzulhijjah
Selain tanggal 10,
Shaum Sunnah (Shaum Pribadi
11, 12, 13 Dzulhijjah
Arafah)
Shalat Sunnah ‘Id 10 Dzulhijjah 10 Dzulhijjah Pribadi
Dzikir, Tadarrus dll. 1 – 30 Dzulhijjah 1 – 9 Dzulhijjah Pribadi

1
Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahîh-nya (no. 1878); Ibnu Abi Syaibah (no. 19542);
Ibnu Hibbân (no. 4608-at-Ta’lîqâtul Hisân ‘ala Shahîh Ibni Hibbân); Tirmidzi dalam Sunan-nya (no. 1619);
Ahmad dalam Musnad-nya (II/424); al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 2612).
C. Ibadah Sosial dan Individual
Dari segi “Penerima Manfaat”, maka kita mengenal 2 istilah dalam
‘ibadah, yakni: Al-Muta’addi dan Al-Qashirah.

Al-Muta’addi (Sosial) adalah ‘amal ibadah yang manfaatnya dapat


dirasakan bukan hanya oleh pelakunya, melainkan juga masyarakat secara
umum. Adapun Al-Qashirah (Individual) adalah ‘amal ibadah yang manfaatnya
hanya dapat dirasakan oleh pelakunya saja.

Jihad fi Sabilillah
Muta'addi
Zakat, Infaq, Shadaqah
(Sosial)
dll.
'Amal Ibadah
Shalat

Qashirah Shaum
(Individual) Hajji
dll.

Mengenai perbandingan amal-amal ibadah (jika amal-amal tersebut


setara, contoh: ibadah sunnat dengan sunnat, amal fardhu dengan fardhu),
maka para fuqaha sepakat menyatakan bahwa amalan muta’addi yang
manfaatnya untuk orang lain lebih utama dari amalan qaashir yang
manfaatnya untuk diri sendiri. Di antaranya yang dijadikan dalil adalah hadits
dari Abu Darda’ ra., Rasulullah saw. bersabda,

ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ َّ
َ‫ب‬
ِ ‫ك‬
ِ ‫ا‬‫و‬‫ك‬ ‫َال‬ ‫ر‬
ِ ِ ‫ئ‬ ‫ا‬‫َس‬‫َلَع‬ ‫ر‬
ِ ‫و ِإنَفضلَالعال ِ ِمَلَعَالعابِ ِدَكفض ِلَالقم ِرََللةَاْل‬
‫د‬
“Sesungguhnya keutamaan orang berilmu (yang mengajarkan
ilmunya) dibanding ahli ibadah adalah seperti perbandingan bulan di malam
badar dari bintang-bintang lainnya.” (HR. Abu Daud, no. 3641; Ibnu Majah, no.
223; Tirmidzi, no. 2682).

D. Bulan Dzulhijjah, Bulannya Qurban


Di Bulan Dzulhijjah ini terbuka lebar untuk melaksanakan tidak hanya satu jenis
ibadah, tapi kita dipersilakan oleh Allah untuk melaksanakan serangkaian
ibadah di bulan Suci ini.
َّ ْ ُ َّ َّ َّ َّ َّ
َ‫اَللَعلي َِهَوسلمََقال‬
َ َ‫َّل‬
َ ‫ِبَص‬
َ ِ ‫نَانل‬ َْ ‫ع‬
َ ‫نََعئِشةَ أ‬
ُ َّ َّ َّ ً ْ َّ ْ
َْ ‫لَ ِم‬
َ‫نَ ِهراق َِةَدمٍََوإِن َه‬ َ ‫اَللَع ََّزَوج‬ َ َّ ‫َلَأح‬
َِ ََ‫بَ ِإَل‬ َ ‫انلح َِرَعم‬ َُ ‫ماَع ِملََ ْاب‬
ََ‫نَآدمََيوم‬
َّ َّ َّ ْ ُ َّ َّ ْ ْ ُ ُ ْ ْ ْ
َ‫ل‬َ ‫اَللَع َزَوج‬ َِ َ‫ن‬َ ‫نَادلمَََلق َعَ ِم‬َ ِ‫ارهاَوإ‬ ِ ‫تَيومََال ِقيام َِةَبِقرونِهاَوأظَلفِهاَوأشع‬ َ ِ ‫َلأ‬
ْ ْ ْ ْ
َ ِ ‫نَيقعََلَعََاأل ْر‬
‫ضَف ِطيبُواَبِهاَنف ًسا‬ َ ‫نَقبلََأ‬ ٍَ ‫بِمَك‬
... dari Aisyah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada
amalan yang dikerjakan anak Adam ketika Hari An-Nahr yang lebih dicintai
oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah, sesungguhnya pada hari
kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulu-
bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza
Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya."
(HR. Ibnu Majah dan Tirmdizi)2

2
Sunan Ibnu Majah, No.3117; Sunan Tirmidzi, No.1413. dengan sanad Hasan.
Unta
Udh-hiyah
Sapi
(Sembelihan)
Kambing / Domba
Qurban
(Persembahan
untuk Taqarrub) Ayam
Tadh-hiyah
Telur
(Pengorbanan
/Sedekah
Dzulhijjah) Sayuran/Gandum

dll.

Mari kita perhatikan sejenak hadits di bawah ini!. Hadits ini membahas tentang
keutamaan orang yang datang ke masjid untuk Shalat Jum’at. Yang lebih awal
datang pahalanya lebih besar sebagaimana berqurban unta, kemudian yang
datang setelahnya seperti berqurban sapi dan seterusnya.

َّ َّ ْ ً َّ َّ ُْ َّ ‫م ْن َراح َِف‬
َ‫َالساع ِة َاألوَل َفكأنماَقرب َبدنة َومن َراح َِِف َالساع ِة َاثلا ِني ِة‬ ِ
ْ ً ْ َّ َّ ‫فكأ َّنماَق َّربَبقر ًةَوم ْنَراحَِف‬
َْ ‫َالساع ِةَاثلَّ ِاثل ِةَفكأنماَق َّربَكبشاَأقرنَوم‬
َ‫ن‬ ِ
ْ َّ ‫َالرابعة َفكأ َّنماَق َّرب َدجاج ًة َوم ْن َراح َِف‬ َّ
َ‫َالساع ِة َاْلا ِمس ِة‬ ِ ِ ِ َّ ‫راح َِِف َالساع ِة‬
ً ْ َّ
‫فكأنماَق َّربَبيض َة‬
“Barangsiapa yang berangkat (shalat jum’at) pada waktu pertama, maka
seakan-akan dia mengurbankan unta; Barangsiapa yang berangkat pada
waktu ke-2, maka seakan-akan dia berkurban dengan sapi; Barangsiapa yang
berangkat pada waktu ke-3, maka seakan-akan dia berkurban dengan
kambing jantan; Barangsiapa yang berangkat pada waktu ke-4, maka seakan-
akan dia berkurban dengan ayam; Barangsiapa yang berangkat pada waktu
ke-5, maka seakan-akan dia berkurban dengan telur.” [HR. Bukhari & Muslim]

Yang menjadi menarik adalah, ternyata Rasulullah menyebutkan tentang


adanya “Berkurban dengan ayam” dan “Berkurban dengan telur”. Bahkan
pahalanya dijadikan standar bagi orang yang datang shalat jum’at waktu ke-4
dan ke-5. Rasulullah saw. tidak mungkin berdusta, maka dengan demikian
berkurban dengan ayam dan telur pun benar adanya.

Lantas, Bagaimana berkurban dengan Ayam dan Telur?

Tentu tidak sah jika ayam dan telur dijadikan sebagai Udh-hiyah (Sembelihan
‘Idul Adh-ha), karena Udh-hiyah hanya Sah jika termasuk kepada Bahimatul-
An’aam, yaitu: jenis Unta, jenis Sapi, dan jenis Kambing. Sebagaimana Ayat
berikut:
َ ۡ َ َ ‫َ ُل َُ َ َ َۡ َ َ ا ل ۡ ُ ْ ۡ َ َ ََ َ َ ََ ُ ل‬
ِٰۗ‫يمةه ٱۡلنۡ َع هم‬ ٰ ‫ول هك أمةٖ جعلنا منسٗك ه َّلذك ُروا ٱسم ٱّلل ه‬
‫لَع ما رزقهم هم ۢن ب هه‬ ‫ه‬
َ
َ ‫هد فَلَ ُه ٓۥ أ ۡسل ُهم ْۗوا ْ َوب َ لّش ٱل ۡ ُم ۡخبت‬ٞ ‫ َوٰح‬ٞ‫ك ۡم إ َلٰه‬
ُ ُ َٰ َ
‫ني‬ ‫هه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫فإهله‬
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya
mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan
Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu
berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-
orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (Qs. Al-Hajj [22]: 34)

Maka, tetap bisa berkurban dengan cara disedekahkan, atau dengan istilah
Tadhiyah (Amal yang bernilai Pengorbanan), perhatikan tabel berikut:
Cara Berqurban
Jenis Qurban Tadhiyah
Udhiyah (Disembelih)
(Disedekahkan)
Unta Sah Sah
Sapi Sah Sah
Kambing/Domba Sah Sah
Ayam Tidak Sah Sah
Telur Tidak Sah Sah
Sayuran/Gandum Tidak Sah Sah
Lain-lain Tidak Sah Sah

Qurban gandum dapat kita temukan adalah qurbannya Qabil putra Adam as.
Allah mengijinkan Qabil berqurban dengan gandum tersebut, namun sayang
Allah menolaknya, dikarenakan tidak didasari taqwa dan kualitas gandumnya
adalah rusak dan busuk. Penjelasan tersebut dapat dilihat pada kitab tafsir
Ibnu Katsir jilid 6, berkaitan dengan ayat berikut:
َ َ َ ُ َ ‫َ ۡ ُ َ َ ۡ ۡ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ َۡ ۡ َ ُ ا‬
‫ٱۡل ل هق إهذ ق َر َبا ق ۡر َبانا ف ُتق لبهل م ۡهن أ َح هده َهما َول ۡم‬‫۞وٱتل علي ههم نبأ ٱبَن ءادم ب ه‬
َ َُ َََ َ َ َ َ َ َََُۡ َ َ َ َ
َ‫ٱّلل م َهن ٱل ۡ ُم َتقني‬ ۡ َ
‫ه‬ ُ ‫ُي َتق َبل م َهن ٱٓأۡلخ هر قال ۡلقتلنك َۖ قال إهنما يتقبل‬
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil)
menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka
diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari
yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil:
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang
bertakwa". (Qs. Al-Maidah [5]: 27)

Sehingga perlu dipertimbangkan, bahwa Qurban itu tujuannya adalah untuk


“Mendekatkan diri” kepada Allah Swt. bukan amal yang biasa-biasa saja,
usahakan dengan nilai dan jenis terbaik semampu kita.
Pilihan Tingkatan dalam Udhiyah

Berqurban dengan unta lebih baik dari sapi dan kambing karena lebih mahal
dan lebih banyak dagingnya bagi kaum muslimin. Hal ini sebagaimana
tercantum dalam hadits di atas.

Tingkatan Biaya Pengadaan Penerima Pahala


1 Unta dari Seorang 1 Keluarga
2 Sapi dari Seorang 1 Keluarga
3 Kambing dari Seorang 1 Keluarga
4 Unta berserikat (2 sampai 10 orang) 2 - 10 Keluarga
5 Sapi Berserikat (2 sampai 7 orang) 2 - 7 Keluarga

Abu Ayyub ra. berkata,

ْ ْ ُْ َّ َّ ُ َّ
‫َالر ُجلَيُض ِِحَبِالشا ِةَعنهَوع ْنَأه ِلَبي ِته‬‫َكن‬
”Pada masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam seseorang (suami)
menyembelih seekor kambing sebagai kurban bagi dirinya dan keluarganya.”
[HR. Tirmidzi, shahih]

Berqurban untuk dengan kambing lebih baik daripada berqurban dengan unta
atau sapi untuk tujuh orang. Ibnu Qudamah, berkata:

ٌ ْ
َ‫َاالشُتاك)َِفَبدنةَ;َألنَإراقةَادلمَمقصودة‬:َ‫والشاةَأفضلَمنَِشك َ(أي‬
ِ
َ‫ِفَاألضحية‬
“ Udh-hiyah kambing lebih baik daripada unta berserikat tujuh orang, karena
menumpahkan darah hewan adalah tujuan dari Udh-hiyah.” [Al-Mughni
13/366]
E. Pilihan dalam Berqurban: Udh-hiyah atau Tadh-hiyah?
Jadi saya harus pilih yang mana?

Sesungguhnya antara Udh-hiyah dan Tadh-hiyah itu tidak saling


menghapus atau menggantikan, melainkan kedua jenis amal ini akan saling
melengkapi. Menurut kami, jalan terbaik adalah dengan memadukan amal-
amal tersebut. Jika mampu melaksanakan keduanya, maka kombinasikan
antara Udhiyah dan Tadhiyah sesuai kemampuan masing-masing. Berikan
persembahan terbaik kita untuk menebus keridhaan Allah Swt. agar menjadi
bukti Taqwa kita kepada-Nya.

Jika ditampilkan dalam bentuk tabel, lebih kurangnya akan nampak


seperti berikut:

1 Udhiyah + Tadhiyah Senilai Udhiyah


2 Udhiyah + Tadhiyah dengan nilai kurang dari udhiyah
3 Udhiyah Saja atau Tadhiyah Senilai Udhiyah
4 Tadhiyah tidak Senilai Udhiyah

Semoga kita mampu mendekatkan diri dengan sebaik-baiknya di tahun ini


dengan penuh nilai ketaqwaan dan dengan mempersembahkan Qurban (Udh-
hiyah & Tadh-hiyah) yang terbaik. Dan semoga dimudahkan serta diterima
segala amal-amal kita. Aaamiin yaa Rabbal-‘Aalamiin.

Anda mungkin juga menyukai