Beranda
News
NEWS
Tata Cara Makan Rasulullah SAW untuk Diterapkan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle,
dan masih banyak lagi.
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara makan seseorang dapat memengaruhi manfaat asupan yang masuk ke dalam tubuh. Misalnya,
seseorang yang makan berlebihan akan merasa sesak, karena makanan sulit dicerna oleh perut.
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW menganjurkan untuk makan secukupnya agar tetap memiliki tenaga untuk
beribadah. Sebagaimana hadits yang dikutip dari buku Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah, &
Thibbun Nabawi karangan Maryam Kinanthi berikut.
“Tak ada wadah yang lebih buruk yang dipenuhi oleh seorang manusia selain perutnya. Dia
sebenarnya hanya membutuhkan beberapa suap untuk menopang hidupnya. Karena itu, perut perlu
dibagi menjadi tiga bagian; sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk
udara.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim, dan Ibnu Hibban)
Ketiga bagian tersebut harus diisi dengan benar agar tubuh tidak terasa berat dan malas. Jika terlalu
banyak makan atau minum tubuh akan terasa sesak karena tubuh kekurangan udara.
Selain itu, makan harus dilakukan dengan cara yang diriwayatkan Rasulullah SAW agar
mendapatkan keberkahan dari makanan, bukan hanya semata-mata merasa kenyang.
Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk makan dengan posisi yang benar. Berikut tata cara
makan yang dicontohkan Rasulullah SAW untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang
dikutip dari buku Islamic Food Combining Menu Sehat Nabi Muhammad karangan Denny Indra
Praja.
ADVERTISEMENT
Sebelum makan dianjurkan membaca doa, minimal melafalkan basmalah. Apabila lupa dan teringat
ketika sedang makan maka membaca “Bismillahi fi awwalihi wa aakhirihi”.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang di antara kamu hendak makan, maka sebutlah nama
Allah SWT. Dan jika ia lupa menyebut nama-Nya pada awalnya, maka bacalah, ‘Bismillahi fi
awwalihi wa aakhirihi’ (Dengan menyebut nama Allah SWT pada awalnya dan pada akhirnya.”
(HR. Abu Dawud)
Duduk dengan tegap dan tidak bersandar
Rasulullah bersabda, “Aku tidak makan dengan posisi bersandar (muttaki-an).” (HR. Bukhari)
Muttaki-an berarti bersandar kepada sesuatu, baik di atas satu sangan atau bersandar pada bantal
dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang di antaramu makan, maka hendaklah ia makan
dengan tangan kanannya dan jika ia minum maka hendaklah ia minum dengan tangan kanannya.
Sebab syaitan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)
Umar bin Abi Salamah ra. bercerita, “Saat aku belia, aku pernah berada di kamar Rasulullah SAW
dan kedua tanganku seringkali mengacak-acak piring-piring. Rasulullah SAW bersabda, ‘Nak,
bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari makanan baik yang
terdekat.” (HR. Bukhari)
Makan dari satu tempat dan tidak mengembalikan makanan yang tersisa di tangan
Jangan mengawasi orang lain yang sedang makan karena dapat mengganggu kenyamanan
ADVERTISEMENT
“Jika salah seorang di antaramu makan, maka hendaklah ia menjilati jari-jemarinya, sebab ia tidak
mengetahui dari jemari mana munculnya keberkahan.” (HR. Muslim)
Jika ada makanan jatuh, jika memungkinkan, dianjurkan untuk dipungut, dibersihkan, dan dimakan
kembali
“Sesungguhnya kamu tidak mengetahui pada makanan yang mana adanya berkah itu.” (HR.
Muslim)
(DND)
Makanan
Tata Cara
Kehidupan
Islam
Makan
Laporkan tulisan
Tim Editor
Bagikan:
Baca Lainnya
Trending di News
PDIP Minta PTUN Batalkan Hasil Pemilu 2024 dan Coret Prabowo-Gibran
Bertato & Bertindik, Pria Ini Keliling Jogja Tiap Malam buat Bantu Orang
Polisi Jelaskan Kronologi Dokter di Jambi Tewas Kecelakaan Imbas Dikejar Warga
MK Minta KPU Hadirkan Ahli: Kalau Sirekap Tak Mau Dianggap Kesalahan
kumparanPLUS
BARU
3 Konten
12 Konten
BARU
Casis Bintara Dibunuh Anggota TNI AL, Motifnya?
3 Konten
2 Konten