Anda di halaman 1dari 5

Di antara adab dan etika di dalam makan dan minum sesuai dengan ajaran Islam adalah makan

dan minum itu wajib menggunakan tangan kanan dan tidak boleh menggunakan tangan kiri. Hal
tersebut sebagaimana telah dijelaskan di dalam dalil-dalil berikut ini,
Dari Ibnu Umar radliyallahu anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam
bersabda,



Jika seseorang di antara kamu makan, maka hendaklah dia makan dengan tangan kanannya.
Jika minum, maka hendaklah minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan
tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya. [HR Muslim: 2020, Abu Dawud: 3776, atTurmudziy: 1799 dan Ahmad: II/ 33, 146. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [1]
Hukum menggunakan tangan kanan untuk menyuap makanan ke mulut itu hukumnya adalah
wajib karena asal hukum setiap perintah itu adalah menunjukkan wajib kecuali jika ada dalildalil lain yang mengecualikannya. Atau jika ada udzur-udzur lain yang tidak dapat dihindarkan
seperti luka pada tangannya yang kanan, atau lumpuh, atau tidak memiliki tangan kanan sama
sekali.
Dan dilarang makan dan minum dengan menggunakan tangan kiri, sebab Rosulullah Shallallahu
alaihi wa sallam telah memberitahukan kepada umatnya bahwa setan itu makannya tangan kiri
sedangkan mereka diperintahkan untuk selalu menyelisihnya dalam segala hal.
Dari Jabir bin Abdullah radliyallahu anhu dari Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


Janganlah kalian makan dengan tangan kiri karena sesungguhnya setan itu makan dengan
tangan kiri. [HR Ibnu Majah 3268. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].[6]
Namun sangat disayangkan, banyak di antara umat ini karena kejahilan dan keawaman mereka
terhadap ajaran agama mereka sendiri yang masih suka menyamai amalan setan dalam
kehidupan mereka sehari-hari, khususnya di dalam amalan makan dan minum ini.

Banyak di antara mereka yang makan seperti gaya orang kafir barat, yang memegang garpu di
tangan kiri dan pisau di tangan kanan. Lalu pisau yang di tangan kanan itu dipergunakan
mengiris atau memotong makanan, ketika sudah terpotong maka garpu yang berada di tangan
kiripun menusuknya lalu menyuapkannya ke mulut mereka tanpa sungkan. Subhanallah.
Atau ketika mereka makan tahu goreng atau sejenisnya dengan tangan kanan sedangkan tangan
kirinya memegang beberapa cabai, ketika mereka memakan tahu tersebut kemudian diiringi
dengan menggigit atau memakan cabai yang berada di tangan kiri mereka. Dan masih banyak
contoh-contoh lainnya.
Maka jika ada di antara umat ini, yang menolak perintah atau larangan Rosulullah Shallallahu
alaihi wa sallam karena sifat sombongnya, maka Allah berhak untuk mengadzabnya dengan
siksaan dunia dan dilanjutkan dengan adzab di akhirat kelak. Sebagaimana telah datang di dalam
riwayat hadits berikut ini,
Dari Abu Iyas Salamah bin Amr bin al-Akwa radliyallahu anhu,

:

: : :
Bahwasanya ada seorang lelaki makan dengan tangan kirinya di sisi Rosulullah Shallallahu
alaihi wa sallam. Maka Rasulullah pun bersabda, Makanlah dengan tangan kananmu. Lelaki
itu pun berkata, Aku tidak bisa.Beliau bersabda, Kamu tidak bisa?, (Pada hakikatnya)
tidaklah dia menolaknya melainkan karena sifat sombong. (Berkata perawi yakni Iyas), Maka
setelah itu, dia pun benar-benar tidak mampu mengangkat tangan kanannya (untuk menyuapkan
makanan) sampai ke mulutnya. [HR Muslim: 2021].
Salah satu sisi dari pola hidup sehat rasulullah adalah dalam hal kebiasaan beliau
makan dan minum. Prof. Dr . Abdul Basith Muhammad as-Sayyid, seorang pakar
kedokteran dan biofisika, telah menulis kitab yang sangat bagus mengenai hal ini
berjudul "at-Taghdziyah an- Nabawiyah, al-Ghadza baina ad-Daa wa ad-Dawa". Kitab
ini telah diterbitkan di Indonesia oleh penerbit Almahira dengan judul "Pola Makan
Rasulullah, Makanan Sehat Berkualitas menurut Al-Quran dan as-Sunnah". Buku ini
memuat petunjuk cukup lengkap mengenai bagaimana Nabi mengatur program diet
sehat sehingga kesehatan tubuh terjaga.
20 prinsip penting dari pola makan Rasulullah yang dapat kita terapkan dalam pola
makan kita sehari-hari seperti bagaimana mengatur menu makanan dengan pola
makan teratur sehingga hal ini berguna bagi kita yang selama ini makan apa saja
hingga menyebabkan obesitas dapat dijadikan sebagai tips diet agar langsing
kembali.

Nah, terkadang orang suka menghina, makan dengan tangan itu terkesan jorok dan
tidak berpendidikan. padahal, mereka justru tidak tahu bahwa ada hikmah dibalik
sunnah Rasulullah Saw, mengapa beliau menyuruh kita untuk makan dengan
tangan kanan. Makan menggunakan tiga jari tangan kanan, ternyata memang ada
manfaatnya.
Mengenai cuci tangan sebelum dan setelah makan, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih (lemak),
lalu ketika bangun pagi dia sudah menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia
tidak mencela, kecuali dirinya sendiri." Ada hadist hasan bahwa Nabi Saw sendiri
jika hendak makan mencuci tangan terlebih dahulu, sebagaimana yang dijelaskan
dalam hadits yang diriwayatkan Nasa"i dari Aisyah ra.
http://www.thibbun.com/thibbun- nabawi/pola-makan-rasulullah.html
Islam mengajarkan kebersihan dan kerapihan, sehingga, banyak peneliti sains yang
mengungkapkan banyak kebenaran- kebenaran Al Quran dan Hadist pada abad ke
21 ini, yang sebenarnya telah 1400 tahun lalu dijelaskan.
ENZIM RNAse yang Mengikat Bakteri Menurut artikel yang diterbitkan dalam
paparetta.wordpress.com pada Oktober 2010 lalu, makan menggunakan tangan
terbukti lebih menyehatkan karena dalam tangan terdapat enzim RNAse yang dapat
mengikat bakteri sehingga tingkat aktivitasnya sangat rendah ketika masuk
bersama makanan ke saluran pencernaan tubuh. Berikut beberapa penjelasan yang
akan memberikan gambaran manfaat makan dengan menggunakan tiga jari
sebagaimana yang biasa dilakukan oleh Rasul. "Sungguh Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam makan dengan menggunakan tiga jari." (HR. Muslim, HR. Daud)
Menggunakan tiga jari (jempol, telunjuk, jari tengah) ketika makan secara otomatis
membuat makanan yang masuk ke mulut lebih sedikit jumlahnya sehingga enzim
ptialin yg diproduksi kelenjar saliva untuk mencerna makanan dapat berfungsi
secara maksimal. Makanan menjadi lebih lembut dan lebih mudah cerna oleh
lambung. Lambung mencerna makanan secara bertahap dan dalam volume kecil.
Kondisi ini memungkinkan sel-sel syaraf untuk memahami situasi kenyang.

Di antara sunnah Nabi saw, adalah makan dengan menggunakan tangan kanan dengan tiga jari.
Diriwayatkan dari Kaab bin Malik, dari bapaknya, beliau mengatakan; Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam itu makan dengan menggunakan tiga jari tangan kanan dan menjilati jari-jari
tersebut sebelum dibersihkan. (HR Muslim no. 20232 dan...
lainnya)
Tentang hadist di atas, Ibnu Utsaimin r.a mengatakan: Dianjurkan untuk makan dengan tiga jari,
yaitu jari tengah, jari telunjuk, dan jempol, karena hal tersebut menunjukkan tidak rakus dan
ketawadhuan. Akan tetapi hal ini berlaku untuk makanan yang bisa dimakan dengan
menggunakan tiga jari.

Adapun makanan yang tidak bisa dimakan dengan menggunakan tiga jari, maka diperbolehkan
untuk menggunakan lebih dari tiga jari, misalnya nasi. Namun, makanan yang bisa dimakan
dengan menggunakan tiga jari maka hendaknya kita hanya menggunakan tiga jari saja, karena
hal itu merupakan sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam. (Syarah Riyadhus shalihin Juz VII
hal 243)
Apa rahasia di balik sunnah ini? Lakukanlah percobaan sederhana ini; siapkan dua mangkuk
nasi, yang satu diaduk memakai tangan dan yang satunya diaduk memakai sendok. Lalu diamkan
selama beberapa jam. Lihat hasilnya.
Ternyata, nasi yang diaduk memakai tangan, sudah basi terlebih dulu. Sedangkan nasi yang
diaduk pakai sendok, tahan tidak basi hingga lebih 24 jam. Hal ini, karena di sela-sela jari tangan
terdapat enzim pengurai, yang memudahkan alat pencerna dalam lambung manusia.
Sebuah penelitian telah dilakukan oleh Dr Charles Gerba dari University of Arizona. Ia
mengatakan bahwa kita tidak mungkin menghalangi kuman dan bakteri masuk ke dalam
lingkungan kita. Namun kita bisa memerangi kuman dengan cara mencuci tangan setiap sebelum
dan selesai beraktivitas.
Dan, seperti dipublikasikan oleh; paparetta.wordpress.com, pada bulan Oktober 2010 silam.
Disebutkan, makan menggunakan tangan terbukti lebih menyehatkan. Karena dalam tangan,
terdapat enzim RNAse yang dapat mengikat bakteri, sehingga tingkat aktivitasnya sangat rendah
ketika masuk bersama makanan ke saluran pencernaan tubuh.
Pada dasarnya, tujuan utama enzim RNAse ini digunakan dalam analisis genetik, dengan tujuan
mendegradasi RNA, sehingga yang tinggal dari sebuah sel hidup adalah DNA-nya.
Enzim ini selalu terkandung dalam jari-jari dan telapak tangan manusia, sehingga dengan
asumsi sudah dilakukan upaya menghigieniskan tangan sebelumnya proses penyuapan makanan
ke dalam saluran pencernaan akan mengikutkan enzim yang bisa mengikat sel bakteri agar
aktivitasnya tidak maksimal.
Begitu makanan masuk ke saluran pencernaan, maka enzim ini akan ikut mengikat pergerakan
bakteri hingga ke saluran pembuangan. Sebaliknya, jika manusia makan menggunakan alat
perantara seperti sendok, maka tidak ada yang bisa menahan laju aktivitas bakteri yang
terkandung, baik di makanan atau alat makan itu sendiri.
https://www.facebook.com/permalink.php?
story_fbid=373761932697810&id=103930943014245 tausiyah islam 23 Agustus
2012

http://pustakaimamsyafii.com/fikih-menggunakan-tangan-kanan.html

MENGGUNAKAN TANGAN KANAN


Oleh
Ustadz Ashim bin Musthafa

FIKIH

Anda mungkin juga menyukai