Pendahuluan
Rasulullah Saw. merupakan uswatun hasanah yang senantiasa diteladani oleh para
umatnya. Beliau menunjukan teladan bagi umat dalam kehidupan sehari-harinya,
menunjukan bagaimana menjadi pribadi yang sempurna dalam segala aspek kehidupan dalam
hal ketaqwaan, keimanan, berprilaku baik, kebersihan dan lain-lain, khususnya dalam bidang
kesehatan. Tidak sedikit yang mengatakan bahwa selama hidupnya, beliau senantiasa sehat
selalu. Dengan begitu, tidak ada yang salah apabila beliau senantiasa dijadikan suri teladan
sepanjang masa.Kesehatan merupakan nikmat terbesar di luar kenikmatan lainnya yang
diberikan oleh Allah Swt. kepada para hambanya yang harus kita jaga dan dipertahankan,
karena dengan tubuh yang sehat maka akan mudah bagi manusia dalam beribadah kepada
Allah Swt. serta mempermudah dalam menjalankan setiap aktivitas sehari-harinya. Maka dari
itu, sebagai manusia kita harus bisa menjaga kesehatan agar tidak mudah terserang penyakit
serta menjaga tubuh tetap fit (Luthfi Bakti Islami Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2022).
Sejak dulu Rasulullah Saw. sudah mengajarkan cara berobat. Dalam hadisnya
Rasulullah Saw. tidak hanya berbicara sebatas aqidah, akhlak serta syariah. Namun, beliau
juga berbicara mengenai berbagai macam persoalan yang lebih komprehensif dalam segala
aspek, mulai dari sosial, perekonomian, politik bahkan mengenai persoalan kesehatan serta
pengobatan. Pengobatan dalam Islam banyak diisyaratkan dalam hadis-hadis Rasulullah
Saw., khususnya dalam hadis apabila ditinjau dari ilmu farmasi (pengobatan), maka beliau
banyak berbicara tentang farmakognosi. Farmakognosi sendiri merupakan cabang ilmu
pengetahuan yang menyelidiki bahan-bahan baik yang berasal dari hewan maupun
tumbuhtumbuhan serta beberapa mineral yang memiliki khasiat obat. Pengobatan yang
keilmuannya bersumber dari Rasulullah Saw. dinamakan Thibbun Nabawi. Pengobatan
dengan cara Nabi Saw. memang berbeda dengan ilmu kedokteran pada umumnya.
Pengobatan Rasulullah Saw. bersifat pasti dan absolut serta bernilai pengobatan ilahi, berasal
dari wahyu dari lentera kenabian serta kesempurnaan inteligensi (Dzikra et al., 2018)
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kualitatif, melalui
pendekatan studi pustaka (library research) yaitu penelitian yang menggunakan sumber data
dari bahan pustaka seperti artikel, majalah, jurnal, buku-buku dan lainnya yang terkait dengan
hadis tentang pentingnya pengelolaan lahan sebagai media pertanian (Ali). Peneliti
melakukan kajian ini untuk mengetahui bagaimana peran hadis dalam memerintahkan
manusia agar mengelola lahan sebagai media untuk pertanian.
Telah menceritakan kepada kami Al Husain telah menceritakan kepada kami Ahmad bin
Mani' telah menceritakan kepada kami Marwan bin Syuja' telah menceritakan kepada
kami Salim Al Afthas dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dia
berkata; "Terapi pengobatan itu ada tiga cara, yaitu minum madu, bekam dan kay
(menempelkan besi panas pada daerah yang terluka), sedangkan aku melarang ummatku
berobat dengan kay." Hadits ini di rafa'kan (kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam).
Dan di riwayatkan pula oleh Al Qumi dari Laits dari Mujahid dari Ibnu Abbas dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tentang minum madu dan berbekam." (H.R Bukhari No.
5248)(Kitab Sembilan Imam Hadits, n.d.)
Adapun hadis penguat dari hadis diatas adalah : H.R Ahmad No. 2098, H.R Bukhari
No.5249. H.R Ibnu Majah No.3482(Lidwa Pusaka I-Software - Kitab 9 Imam Hadist, n.d.-a)
Dalam syarah an-Nawawi tentang hadis madu yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim dijelaskan bahwa pada QS. AnNahl: 69 tidak menjelaskan bahwa madu adalah
obat dari semua penyakit, tetapi intruksi Nabi Saw pada hadis tersebut sesungguhnya
penyakit laki-laki itu hanya sebagian dari penyakit yang bisa disembuhkan dengan madu.
Menimbang juga dari semakin modernnya gaya hidup masyarakat dan makanan siap saji
yang dikonsumsi, maka tidak menutup kemungkinan bagi orang yang sakit untuk
menggunakan alternatif lain sebagai usaha agar bisa sembuh. Nabi juga menawarkan
banyak alternatif lain, seperti bekam dan habbatus sauda’.
Abu Bakar bin al-Arabi menjelaskan “Madu bagi para dokter lebih sebagai obat
segala penyakit melebihi habbatus sauda’. Meski demikian ada sebagian penyakit tertentu
yang jika si penderita diberi madu malah justru akan terganggu. Jika yang dimaksud
‘didalamnya terdapat obat untuk manusia’, pada madu biasanya diartikan seperti itu,
berarti habbatus sauda’ lebih utama untuk diartikan seperti itu. Al-Maunawi menjelaskan,
“obat segala penyakit” yaitu penyakit yang disebabkan oleh kelembaban. Sebab, tidak ada
tanaman yang memiliki fungsi obat untuk semua penyakit
Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id bin Shakhr Ad Darimi; Telah
menceritakan kepada kami Habban bin Hilal; Telah menceritakan kepada kami
Wuhaib; Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Thawus dari Bapaknya dari
Ibnu Abbas bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berbekam dan
memberi upah kepada tukang bekam, dan beliau pernah pula memakai obat tetes
hidung." (H.R Muslim No. 4091)(Lidwa Pusaka I-Software - Kitab 9 Imam Hadist, n.d.-b)
Adapun hadis penguat dari hadis diatas adalah : H.R Abu Dawud (No. 2969), H.R
Ahmad (No .3116,2922,2863,2825,2754,2538,2527,2221,2137,1075,1074,654.) H.R
Bukhari (No.5259,2117) , H.R Ibnu Majjah No. 2155(Lidwa Pusaka I-Software - Kitab 9
Imam Hadist, n.d.-b)
Dengan demikian hadis yang menjelaskan tentang obat ini memiliki ketersambungan
sanad, ketsiqohan perawinya terjaga serta terhindar dari Syadz dan „Illat, maka hadis
yang menyatakan bahwasanya setiap penyakit ada obatnya termasuk dalam hadis Shahih
dan dapat dijadikan dalil hukum dan dapat diamalkan.
Daftar Pustaka
Ali, S. (t.thn.). Metode Penelitian Agama: Pendidikan Teori dan Praktek. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Dzikra, A.-, Studi, J., Al-Qur’, I., Al-Hadits, D., Ilham, A., Fakultas, S., Dan Pemikiran Islam, U., Sunan, U., &
Yogyakarta, K. (2018). HADITS NABI SAW TENTANG OBAT DALAM TINJAUAN ILMU KEDOKTERAN
MODERN. Desember Tahun, 12(2), 165–188. https://doi.org/10.24042/penyakit
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist. (n.d.-a). Retrieved October 27, 2022, from
http://localhost:81/penguat_open.php?imam=muslim&nohdt=4091
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist. (n.d.-b). Retrieved October 27, 2022, from
http://localhost:81/penguat_open.php?imam=bukhari&nohdt=5248
Luthfi Bakti Islami Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, M. (2022).
Hadis-hadis tentang Pengobatan Herbal: Studi Takhrij dan Syarah Hadis dengan Tinjauan Kesehatan.
Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin, 2(3), 503–526. https://doi.org/10.15575/jpiu.v2i3.14453