Al-Qur’an telah mengatur dan menjelaskan beberapa prinsip pengobatan yang
dapat digunakan dalam Islam, yaitu:
1. Tidak berobat dengan zat yang diharamkan Nabi Muhammad saw.
bersabda: إن اهللا لم يجعل الشفاء لكم فيما حرم عليكم Artinya: Allah tidak menjadikan penyembuhanmu dengan apa yang diharamkan atas kamu. (Hadis Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, nomor hadis 3511) Prinsip ini menunjukkan bahwa berobat dengan menggunakan zat-zat yang diharamkan sementara kondisinya tidak benar-benar darurat, maka penggunaan zat tersebut diharamkan. 2. Berobat kepada ahlinya (ilmiah) Prinsip ini menunjukkan bahwa pengobatan yang dilakukan harus ilmiah. Dalam arti dapat diukur. Seorang dokter dalam mengembangkan pengobatannya dapat diukur kebenaran metodologinya oleh dokter lainnya. Sementara seorang dukun dalam mengobati pasiennya, tidak dapat diukur metode yang digunakannya oleh dukun yang lain. Sistem yang tidak dapat diukur disebut tidak ilmiah dan tidak metodologis. 3. Tidak menggunakan mantra (sihir) Hal ini harus menjadi perhatian besar dari orang-orang yang mendatangi pengobatan alternatif. Memperhatikan dengan seksama, apakah pengobatan yang dilakukannya itu menggunakan sihir atau tidak. Pengobatan yang melibatkan unsur- unsur syirik adalah termasuk salah satu bentuk kemusyrikan. Tiga prinsip inilah yang harus ditransformasikan kepada masyarakat secara umum. Beberapa contoh pengobatan Nabawi (pengobatan dalam islam pada zaman Rasullulah SAW) 1. Pengobatan dengan meminum madu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang madu yang keluar dari perut lebah: ٌ I اIرIَ I َشI اIَ هIِنI وIُ طIُ بIنIْ I ِمI ُجI ُرIخIْ Iَ يIۚ اًلIُ لI ُذIك Iب ِ I اI َرI َمIَّثIلI اIِّI لI ُكIنIْ I ِمI يIِ لI ُكI َّمIُث Iِ IِّI بI َرI َلIُ بI ُسI يI ِكIُ لI ْسI اIَ فIت َ Iِ لI َذIٰ I يIِ فI ِإ َّنIۗ Iس I َنI وI ُرI َّكIَ فIَ تIَ يIمIٍ IوIْ Iَ قIًِ لI ةIَ آَل يIك ِ I اIَّنI لIِ لI ٌءI اIَ فIشIِ I ِهI يIِ فIُ هIُنI اI َوI َأ ْلIف Iٌ Iِ لIَ تIخIْ Iُم “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam- macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia." (An-Nahl:69). Madu dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Di antaranya untuk mengobati sakit perut, seperti ditunjukkan dalam hadits berikut ini: "Ada seseorang menghadap Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: 'Saudaraku mengeluhkan sakit pada perutnya.' Nabi berkata: 'Minumkan ia madu.' Kemudian orang itu datang untuk kedua kalinya, Nabi berkata: 'Minumkan ia madu.' Orang itu datang lagi pada kali yang ketiga, Nabi tetap berkata: 'Minumkan ia madu.' Setelah itu, orang itu datang lagi dan menyatakan: 'Aku telah melakukannya (namun belum sembuh juga malah bertambah mencret).' Nabi bersabda: 'Allah Maha benar dan perut saudaramu itu dusta. Minumkan lagi madu.' Orang itu meminumkannya lagi, maka saudaranya pun sembuh." (HR. Al-Bukhari no. 5684 dan Muslim no. 5731) 2. Pengobatan dengan habbah sauda' (jintan hitam) Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya habbah sauda' ini merupakan obat dari semua penyakit, kecuali dari penyakit as-samu". Aku (yakni' Aisyah radhiallahu 'anha) bertanya: "'Apakah as-samu itu?". Beliau menjawab: "Kematian." (HR. Al-Bukhari no. 5687 dan Muslim no. 5727) Jinten hitam atau al Habbah as Sauda ini dikenal juga sebagai Syuwainiz dalam Bahasa Persia, disebut juga Kammun hitam atau Kammun India, disebut juga dengan biji al Barakah. Dari biji ini bisa dibuat minyak yang berkhasiat mengobati batuk, membantu pencernaan, menghilangkan masuk angin dan sejenisnya. Namun saat ini, biasanya jinten hitam ini dikonsumsi dalam bentuk pil. Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah berkata, "Jinten hitam memiliki banyak sekali khasiat. Arti sabda Nabi, 'obat dari segala jenis penyakit', seperti firman Allah, 'Menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Rabb-nya', yakni segala sesuatu yang bisa hancur. Banyak lagi ungkapan-ungkapan sejenis. Jinten hitam memang berkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit panas karena faktor temporal" (Metode Pengobatan Nabi ShallallaHu 'alaiHli wa sallam, hal. 365) 3. Pengobatan dengan meminum susu dan air kencing unta Anas radhiallahu 'anhu menceritakan: "Ada sekelompok orang 'Urainah dari penduduk Hijaz menderita sakit (karena kelaparan atau keletihan). Mereka berkata: 'Wahai Rasulullah, berilah tempat kepada kami dan berilah kami makan.' Ketika telah sehat, mereka berkata: 'Sesungguhnya udara kota Madinah tidak cocok bagi kami (hingga kami menderita sakit).' Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun menempatkan mereka di Harrah, di dekat tempat pemeliharaan unta-unta beliau (yang berjumlah 3-30 ekor). Beliau berkata: 'Minumlah dari susu dan kencing unta-unta itu. 'Tatkala mereka telah sehat, mereka justru membunuh penggembala unta-unta Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (setelah sebelumnya mereka mencungkil matanya) dan menggiring unta- unta tersebut (dalam keadaan mereka juga murtad dari Islam). Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengirim utusan untuk mengejar mereka, hingga mereka tertangkap dan diberi hukuman dengan dipotong tangan dan kaki-kaki mereka serta dicungkil mata mereka." (HR. Al- Bukhari no. 5685, 5686 dan Muslim no. 4329) 4. Pengobatan dengan berbekam (hijamah) Ibnu 'Abbas radhiallahu 'anhuma mengabarkan “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berbekam pada bagian dalam keadaan beliau sebagai muhrim (orang yang berihram) karena sakit pada sebagian kepalanya." (HR. Al-Bukhari no. 5701) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda: "Obat/kesembuhan itu (antara lain) dalam tiga (cara pengobatan): minum madu, berbekam dan dengan kay, namun aku melarang umatku dari kay.”11 (HR.Al-Bukhari.No.5680) 5. Pengobatan dengan kurma Kurma tak hanya nikmat dijadikan menu berbuka puasa. Selain merupakan sunah Nabi saw. dengan berbuka puasa dengan kurma, ternyata kurma mengandung banyak manfaat dan khasiat yang baik bagi Kesehatan. 6. Pengobatan dengan minyak zaitun Allah swt. berfirman dalam QS Al-Nu>r/24: 35. َ و ن و ر ا ِت ََّلال ال َّس َْ ْر ِض َما ا َّ َه ال ُّز ا نـ ِرIIة َجIIفي َج َ ْل َواأل ِ َمث فِي ِم ْصبَا ح ِم ْصبَا ح َه ن و ِر َ ِكم ْش َكاة ا ِه ْ َج ة ال ز َجا ادIIي َغ ْرب َك َ ية َّ ِي َ ْكو َكأ َك ب َ َش ْرق َّ ِ ي ة َل ْت و ِن ة َّل َر َك ة َزيـ َو د ي وقَد ِمن َش َج َرة ُّمبَا ل و ر َ ن َ َم ء ِلن و ِر ن يـ ال َّل هIIَول َ ْْ َس لم ْسه تم نَا ر نُّو ر ى َ ْ ِهدي َع َ ْْ َها ْتـ ي ِضي ء ْو َزيـ َ َْ ي ب َشا ََّلال ا َل ْمث ْ األ ِللنَّا ِس ََّلال َو ِ م َش ْي ء ك ِل ب َِعلي َ ضر ِ ْي َ ِه َو Terjemahnya: “Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus yang di dalamnya ada pelita besar. pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) Hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaanperumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. Manfaat minyak zaitun : a. Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat. b. Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan (ateriosklerosis) pembuluh darah. c. Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun tekanan darah tinggi.